PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
detektor fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan
spektrum yang lebar terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan
dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan
karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision). Dalam analisis
secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang
digunakan, yaitu daerah UV (200 – 380 nm), daerah visible (380 – 700 nm), daerah
inframerah (700 – 3000 nm) (Khopkar 1990).
Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna
terbentuk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari colorimeter?
2. Apa pengertian dari spectrofotometer?
3. Bagaimanap prinsip kerja colorimeter?
4. Bagaimana prinsip kerja dari spectrofotometer?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu colorimeter
2. Untuk mengetahui apa itu spectrofotometer.
Cara analisis ini merupakan bahwa tua atau mudanya suatu warna larutan zat atau
senyawaan tergantung pada kepekatannya. Dalam visual kolorimetri biasanya dipakai
cahaya putih dari matahari atau cahaya lampu biasa dan biasanya dipakai alat-alat
pembanding yang sederhana yang disebut dengan color comparator atau pembanding
warna. Bila sebagai pengganti ketajaman mata kita diganti dengan suatu photoelectric
detektor maka alat itu disebut kolorimeter photoelectric.
b. Metoda Keseimbangan
1. Sistem Silinder Hehner
Terdiri dari sepasang silinder yang persis sama dengan kran yang ada di bawahnya.
Umumnya bila tinggi kedua larutan sama, maka warnanya akan berbeda. Untuk itu
pengamatannya dilakukan secara vertikal. Untuk mencapai kesamaan warna maka
dilakukan dengan cara mengeluarkan larutan yang konsentrasinya lebih pekat. Dengan
demikian akan memperpendek panjang jalan sinar pada permukaan larutan tersebut dan
penyerapan menjadi berkurang. Akibatnya warna larutan keduanya akan sama. Dalam
percobaan ini sistem silinder Hehner dimodifikasi dengan menggunakan 2 buah gelas
ukur yang persis sama. Gelas ukur sampel tetap, sedangkan gelas ukur yang berisi larutan
standar dihubungkan dengan labu ukur (yang juga berisi larutan standar) dengan
menggunakan pipa U dan selang karet yang akan membentuk suatu sistem bejana
berhubungan.
2. Bajerum Comperator
Pada alat ini untuk mencapai kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan
standar dilakukan dengan cara menggeser larutan sampel disepanjang skala yang berada
di atas bajerum comperator. Bajerum comperator ini merupakan suatu persegi panjang
yang salah satu diagonalnya (diagonal depan) diisi dengan larutan standar dan diagonal
yang lain diisi dengan larutan blanko. Pengamatan dilakukan secara horizontal.
3. Dubous Colorimeter
2.6 Spectrophotometry
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Alat atau instrument yang satu ini dilengkapi dengan sumber cahaya
(gelombang elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak
(visible). Masing-masing cahaya pada alat ini berguna untuk menangkap objek dengan
panjang gelombang yang berbeda. Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsayang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya
tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang
dilewatkan akan sebanding dengankonsentrasi larutan di dalam kuvet.
Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna
terbentuk. Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a. Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,
ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut
terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah
panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).
c. Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau
cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca,
plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada
pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari
kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat
dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang
selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau
angka digital.
a. Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer merupakan alat atau instrument yang dilengkapi dengan sumber cahaya
(gelombang elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak
(visible). Masing-masing cahaya pada spektrofotometer berguna untuk menangkap objek
dengan panjang gelombang yang berbeda. Gabungan antara prinsip spektrofotometri UV
dan Visible menghasilkan jenis spektrofotometer UV-Vis. Alat ini menggunakan dua
buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible.
Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya.
Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap
oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.
Jenis Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu alat analisis yang sering digunakan dan
paling banyak tersedia. LabSatu juga menjual Spektrofotometer UV-VIS dengan harga
yang kompetitif. Kelebihan metode ini adalah dapat digunakan untuk sampel berwarna
maupun untuk sampel tak berwarna.
Tahun 1800, Sir William Herschel pertama kali memperkenalkan konsep radiasi infra
merah melalui percobaan dispersi radiasi matahari dengan suatu prisma. Spektrofotometri
Infra Red (Infra Merah) merupakan suatu metode dalam mengamati interaksi molekul
dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm
atau pada bilangan gelombang (Nu bar) 13.000-10 cm-1. Aplikasi spektrofotometri infra
merah sangat luas, baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif. Fungsi utama
spekstrofotometer infra merah adalah untuk identifikasi senyawa organik karena
spektrumnya sangat kompleks, terdiri dari banyak puncak-puncak.
Salah satu alat yang dapat digunakan dalam metode analisis penentuan unsur-unsur
logam adalah jenis Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Jenis spektrofotometer ini
pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan pada tahun 1955 oleh tim peneliti kimia
Australia yang dipimpin Alan Walsh di CSIRO (Commonwealth Science and Industry
Research Organization), Australia. Dia bersama dua rekannya, Alkemade dan Milatz
(1955) mempublikasikan beberapa jenis nyala yang dapat digunakan sebagai sarana
untuk atomisasi sejumlah unsur. Atas jasanya inilah, para ilmuwan tersebut dinobatkan
sebagai “Bapak Spektrofotometer Serapan Atom“.
Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah
satu metode analisis untuk menentukan struktur molekul dari komponen alami dan
sintetik, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia. Jenis spektrofotometer ini
merupakan metode analisis yang paling mudah digunakan pada kimia modern.
Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekul organik karena biasanya
membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar dan mengetahui inti atom
yang spesifi
Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsikan. Pada fotometer terdapat filter dari berbagai warna yang memiliki
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.
Prinsip kerja alat ini berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (Io)
melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian
dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitan adalah perbandingan
intensitas cahaya yang ditransmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas
cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Colorimeter merupakan sebuah instrument pengukur warna yang sensitive terhadap
cahaya yang diserap dari beberapa zat atau benda. Alat ini menentukan kualitas warna
berdasarkan penggolongan warna dari biru, merah, dan hijaudari cahayayang diserap oleh
objek. Ketika cahaya melewati medium, cahaya tersebut diserap, dan cahaya yang lewat
itulah yang diserap oleh alat ini sebagai hasilnya, ada penurunan seberapa banyaknya
cahaya yang dipantulkan oleh medium.
2. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa yang disebut kuvet.
3. Colorimeter bekerja dengan melewatkan panjang gelombang tertentu dari cahaya melalui
solusi, dan kemudian mengukur cahaya yang datang melalui sisi lain.
3.2 Saran
Dari makalah ini penulis mungkin memiliki kesalahan dalam penulisan makalah yaitu
seperti dalam pencarian pengertian colorimeter, spektrofotometer, dan juga perhitungan
lainnya. Maka dari itu makalah ini menjadikan mahasiswa untuk belajar lebih banyak
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://news.labsatu.com/mengenal-spektrofotometer-dan-prinsip-kerjanya/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer
3. http://organiksmakma3b30.blogspot.com/2013/04/kolorimetri.html
4. https://www.academia.edu/13867003/Spektrofotometri_Serapan_Atom_AAS_
5. https://www.academia.edu/9870079/Makalah_Atomic_Absorption_Spectrophotometry
6. https://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/makalah-atomic-absorption-spectroscopy-
aas/
7. https://analisawarna.wordpress.com/2015/08/17/mengidentifikasi-perbedaan-warna-
menggunakan-lab-atau-lch-koordinat/
8. http://pengantar-warna.blogspot.com/2011/02/colorimetry-part-ii-cie1976-ruang-
warna.html