Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
detektor fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan
spektrum yang lebar terdiri atas panjang gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan
dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan
karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision). Dalam analisis
secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang
digunakan, yaitu daerah UV (200 – 380 nm), daerah visible (380 – 700 nm), daerah
inframerah (700 – 3000 nm) (Khopkar 1990).
Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna
terbentuk.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari colorimeter?
2. Apa pengertian dari spectrofotometer?
3. Bagaimanap prinsip kerja colorimeter?
4. Bagaimana prinsip kerja dari spectrofotometer?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu colorimeter
2. Untuk mengetahui apa itu spectrofotometer.

Samarinda, 26 Mei 219


1
3. Untuk mengetahui prinsip kerja colorimeter.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja dari spectrophotometer
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pegertian Colorimeter


Colorimeter merupakan sebuah instrument pengukur warna yang sensitive terhadap
cahaya yang diserap dari beberapa zat atau benda. Alat ini menentukan kualitas warna
berdasarkan penggolongan warna dari biru, merah, dan hijaudari cahayayang diserap oleh
objek. Ketika cahaya melewati medium, cahaya tersebut diserap, dan cahaya yang lewat
itulah yang diserap oleh alat ini sebagai hasilnya, ada penurunan seberapa banyaknya
cahaya yang dipantulkan oleh medium. Perangkat ini bekerja atas dasar hukum Beer-
Lambert, yang menyatakan bahwa penyerapan cahaya yang ditransmisikan melalui media
berbanding lurus dengan konsentrasi medium.
Persyaratan larutan yang harus dipenuhi untuk absorbsi sinar tampak adalah larutan harus
berwarna. Oleh karena itu metoda spektroskopi sinar tampak disebut juga dengan metoda
kolorimetri dan alatnya disebut dengan kolorimeter. Kolorimeter didasarkan pada
perubahan warna larutan yang sebanding dengan perubahan konsentrasi komponen
pembentuk larutan. Oleh karena itu aspek kuantitatif merupakan tujuan pengukuran
dengan metoda ini. Contohnya adalah larutan nitrit dibuat berwarna dengan pereaksi
sulfanila-mida dan N-(1-naftil)-etilendiamin. Prinsip dasar dari metoda kolorimetri visual
adalah tercapainya kesamaan warna bila jumlah molekul penyerap yang dilewati sinar
pada ke dua sisi larutan persis sama. Metoda ini dapat diterapkan untuk penentuan
komponen zat warna ataupun komponen yang belum bewarna, namun dengan
menggunakan reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa bewarna yang
merupakan fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah tercapai kesamaan warna
berarti jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar pada kedua sisi tersebut telah
sama dan ini dijadikan dasar perhitungan.

Samarinda, 26 Mei 219


2
2.2 Syarat Pewarnaan Colorimeter
1. Warna yang terbentuk harus stabil
2. Reaksi pewarnaan harus selektif
3. Larutan harus transparan
4. Kesensitifannya tinggi
5. Ketepatan ulang tinggi
6. Warna yang terbentuk harus merupakan fungsi dari konsentrasi

Cara analisis ini merupakan bahwa tua atau mudanya suatu warna larutan zat atau
senyawaan tergantung pada kepekatannya. Dalam visual kolorimetri biasanya dipakai
cahaya putih dari matahari atau cahaya lampu biasa dan biasanya dipakai alat-alat
pembanding yang sederhana yang disebut dengan color comparator atau pembanding
warna. Bila sebagai pengganti ketajaman mata kita diganti dengan suatu photoelectric
detektor maka alat itu disebut kolorimeter photoelectric.

Ada beberapa metoda Colorimetri diantaranya


a. Metode Visual
1. Metoda Standar Seri (Metoda Nessler)
Pada metoda ini dibuat sederetan larutan standar dan larutan sampel dalam tabung yang
berukuran sama dengan jenis yang sama pula. Kemudian warna larutan sampel
dibandingkan dengan salah satu warna dari larutan standar.
2. Metoda Kesetimbangan
Pada metoda ini dilakukan cara membandingkan larutan sampel dengan larutan standar
yang didasarkan pada ketebalan larutan standar yang divariasikan.
3. Metoda Pengenceran

Samarinda, 26 Mei 219


3
Menggunakan satu zat standar dan sejumlah buret yang berisi blanko. Konsentrasi
standar diencerkan dengan blanko sampai tercapai kesamaan warna. Prinsip dasarnya :
pada larutan standar ditambahkan blanko.

4. Metoda Standar Sintetis


Zat yang diselidiki diperoleh dengan cara penambahan sejumlah komponen standar
terhadap suatu larutan blanko sampai terjadi kesamaan warna. Prinsip dasarnya : pada
blanko ditambahkan larutan standar.

b. Metoda Keseimbangan
1. Sistem Silinder Hehner
Terdiri dari sepasang silinder yang persis sama dengan kran yang ada di bawahnya.
Umumnya bila tinggi kedua larutan sama, maka warnanya akan berbeda. Untuk itu
pengamatannya dilakukan secara vertikal. Untuk mencapai kesamaan warna maka
dilakukan dengan cara mengeluarkan larutan yang konsentrasinya lebih pekat. Dengan
demikian akan memperpendek panjang jalan sinar pada permukaan larutan tersebut dan
penyerapan menjadi berkurang. Akibatnya warna larutan keduanya akan sama. Dalam
percobaan ini sistem silinder Hehner dimodifikasi dengan menggunakan 2 buah gelas
ukur yang persis sama. Gelas ukur sampel tetap, sedangkan gelas ukur yang berisi larutan
standar dihubungkan dengan labu ukur (yang juga berisi larutan standar) dengan
menggunakan pipa U dan selang karet yang akan membentuk suatu sistem bejana
berhubungan.
2. Bajerum Comperator
Pada alat ini untuk mencapai kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan
standar dilakukan dengan cara menggeser larutan sampel disepanjang skala yang berada
di atas bajerum comperator. Bajerum comperator ini merupakan suatu persegi panjang
yang salah satu diagonalnya (diagonal depan) diisi dengan larutan standar dan diagonal
yang lain diisi dengan larutan blanko. Pengamatan dilakukan secara horizontal.
3. Dubous Colorimeter

Samarinda, 26 Mei 219


4
Pada alat ini kesamaan warna dicapai dengan cara mengatur atau mengubah jarak antara
alas bejana dengan bagian bawah alat pelampung oplunger. Pengamatan dilakukan
dengan mengamati splitfield.
Kendala-kendala yang dihadapi pada metoda ini :
1. Reagen pewarna sulit didapat dan harganya mahal.
2. Untuk mendapatkan warna spesifik dibutuhkan kondisi tertentu.
3. Kepekaan detektor mata berbeda-beda.

2.3 Mengidentifikasi Perbedaan Warna Menggunakan CIE L*a*b* Koordinat

Ditetapkan oleh Komisi Internationale de l’Eclairage (CIE), ruang warna L*a*b*


dimodelkan setelah teori warna lainnya yang menyatakan bahwa dua warna tidak bisa
merah dan hijau pada waktu yang sama atau kuning dan biru pada saat yang sama waktu.
Seperti ditunjukkan di bawah, L* menunjukkan Light/terang, a* adalah koordinat merah /
hijau , dan b* adalah koordinat kuning / biru. Delta/ perbedaan untuk L* (ΔL*), a* (Δa*)
dan b* (Δb*) bisa positif (+) atau negatif (-). Total perbedaan, Delta E (ΔE*), selalu
positif.
ΔL* (L* sampel dikurangi L* standar) = perbedaan terang dan gelap (+ = lebih terang, –
= gelap)
Δa* (a* sampel minus a* standar) = perbedaan merah dan hijau (+ = merah, – = hijau)
Δb* (b* sampel dikurangi b* standar) = perbedaan kuning dan biru (+ = lebih kuning, – =
biru)
ΔE* = Total perbedaan warna
Untuk menentukan warna total perbedaan antara ketiga koordinat, rumus berikut
digunakan:

Mari kita bandingkan Apple 1 ke Apple 2 (lihat Gambar 1).

Samarinda, 26 Mei 219


5
Gambar 1
Melihat nilai L*a*b* untuk setiap apel pada Gambar 1, kita dapat
menentukan secara obyektif bahwa warna kedua apel tidak sama. Nilai-nilai ini
memberitahu kita bahwa Apple 2 (sampel) lebih terang, kurang merah, dan lebih
berwarna kuning dari Apple 1 (standar). Jika kita menempatkan nilai-nilai ΔL* = + 4,03,
Δa* = – 3.05, dan Δb* = + 1.04 ke dalam persamaan perbedaan warna, dapat ditentukan
bahwa warna total perbedaan antara dua apel adalah 5.16.

2.4 Mengidentifikasi Perbedaan Warna Menggunakan CIE L*C*H* Koordinat


Ruang warna L*C*h warna mirip dengan L*a*b*, tetapi menggambarkan warna berbeda
menggunakan koordinat silinder bukan koordinat persegi panjang. Dalam ruang warna
ini, L* menunjukkan terang/gelap, C* mewakili kroma, dan h* adalah sudut rona/warna.
Chroma dan hue dihitung dari koordinat a* dan b* di L*a*b*. Delta untuk
terang/gelap (ΔL*), kroma (ΔC *), dan hue (ΔH *) bisa positif (+) atau negatif (-). Ini
dinyatakan sebagai:
ΔL* (L* sampel dikurangi L* standar) = perbedaan terang dan gelap (+ = ringan, – =
gelap)
ΔC* (C* sampel dikurangi C* standar) = perbedaan chroma (+ = cerah, – = kusam)
ΔH* (H* sampel dikurangi H* standar) = perbedaan Hue
Mari kita bandingkan Apple 1 ke Apple 2 (lihat Gambar 2).

Samarinda, 26 Mei 219


6
Gambar 2
Melihat L*C*h nilai untuk setiap apel pada Gambar 2, kita dapat menentukan
secara obyektif bahwa warna kedua apel tidak sama. Seperti nilai-nilai L*a*b*, nilai-nilai
ini memberitahu kita bahwa Apel 2 (sampel) adalah lebih ringan dan kusam dalam
penampilan dari Apel 1 (standar). Nilai *ΔH positif dari 1,92 menunjukkan Apel 2 jatuh
berlawanan dengan Apel 1 di ruang warna L*C*h . Ini memberitahu kita bahwa Apel 2
kurang merah dari Apel 1.

2.5 Prinsip Kerja Colorimeter


Colorimeter bekerja dengan melewatkan panjang gelombang tertentu dari cahaya melalui
solusi, dan kemudian mengukur cahaya yang datang melalui sisi lain. Untuk mengetahui
konsentrasi sampel yang tidak diketahui, beberapa contoh solusi di mana konsentrasi
diketahui pertama kali dibuat dan diuji. Kemudian diplot pada grafik dengan konsentrasi
pada satu sumbu dan absorbansi di sisi lain untuk membuat kurva kalibrasi , ketika
sampel yang tidak diketahui diuji, hasilnya dibandingkan dengan sampel yang dikenal
pada kurva untuk menentukan konsentrasi. Beberapa jenis colorimeter secara otomatis
akan membuat kurva kalibrasi yang didasarkan pada kalibrasi awal.

Dalam industry televisi ataupun industry monitor, colorimeter sangatlah diperlukan,


gunanya sebagai menganalisa kontras warna dan kecerahan pada layar televisi, yang
memungkinkan pengguna colorimeter untuk kemudian menyesuaikan pengaturan untuk
mendapatkan kualitas gambar terbaik. Lain lagi dalam industry percetakan. Colorimeter
digunakan untuk mengukur intensitas warna pada kertas yang telah dicetak, dan

Samarinda, 26 Mei 219


7
colorimeter ini juga digunakan untuk menentukan kualitas warna tinta apakah dalam
kualitas terbaik atau tidak.

2.6 Spectrophotometry
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Alat atau instrument yang satu ini dilengkapi dengan sumber cahaya
(gelombang elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak
(visible). Masing-masing cahaya pada alat ini berguna untuk menangkap objek dengan
panjang gelombang yang berbeda. Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsayang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya
tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang
dilewatkan akan sebanding dengankonsentrasi larutan di dalam kuvet.

Menurut Cairns (2009), spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Tiap media akan menyerap
cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna
terbentuk. Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :

a. Sumber Cahaya

Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,
ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut
terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah
panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).

Samarinda, 26 Mei 219


8
b. Monokromator

Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis


menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu

(monokromatis) yang bebeda (terdispersi).

c. Cuvet

Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau
cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca,
plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada
pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari
kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat
dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).

d. Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang
selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau
angka digital.

Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk menentukan


konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Spektrofotometer akan
mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan membandingkan ke intensitas
cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio disebut transmittance, dan biasanya
dinyatakan dalam persentase (% T) sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan
rumus A = -log %T (Underwood 2002)
.

2.7 Hukum Dasar Spektrofotometer

Samarinda, 26 Mei 219


9
a. Hukum Beer:
Absorbans, log (Po/P), radiasi monokromatik berbanding lurus dengan konsentrasi sutu
spesies penyerap dalam larutan.

b. Hukum Bouguer (Lambert):


Bayangkan suatu medium penyerap yang homogen dalam lapisan-lapisan yang sama
tebal. Tiap lapisan menyerap radiasi monokromatik yang memasuki lapisan itu dalam
fraksi yang sama seperti lapisan-lapisan lain. Dengan semuanya yang lain sama, maka
absorbans itu berbanding lurus dengan panjang jalan yang melewati medium.
Gabungan Hukum Lambert-Beer, sering di tuliskan sebagai
A = abc atau A = εbc.

Hukum Lambert -Beer


Jumlah relative panjang gelombang cahaya yang terabsopsi ketika melewati sampel
tergantung pada:
-jarak yang ditempuh sinar ketika melewati sampel (ukurankuvet-b)

-jumlah senyawa kimia dalam sampel yang mengabsopsi sinar(konsentrasianalit–c)

-Kemepuan sampel mengabsopsi sinar(molar absorptivity-e)

Hukum Lambert - Beer

Samarinda, 26 Mei 219


10
Jumlah relatif cahaya yang melewati sample (I/Io) dikenal dengan istilah
transmitan (T)

2.8 Jenis Jenis Spektrofotometer

a. Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometer merupakan alat atau instrument yang dilengkapi dengan sumber cahaya
(gelombang elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak
(visible). Masing-masing cahaya pada spektrofotometer berguna untuk menangkap objek
dengan panjang gelombang yang berbeda. Gabungan antara prinsip spektrofotometri UV
dan Visible menghasilkan jenis spektrofotometer UV-Vis. Alat ini menggunakan dua
buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible.
Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya.
Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap
oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.

Jenis Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu alat analisis yang sering digunakan dan
paling banyak tersedia. LabSatu juga menjual Spektrofotometer UV-VIS dengan harga
yang kompetitif. Kelebihan metode ini adalah dapat digunakan untuk sampel berwarna
maupun untuk sampel tak berwarna.

Samarinda, 26 Mei 219


11
b. Spektrofotometer Infra Merah

Tahun 1800, Sir William Herschel pertama kali memperkenalkan konsep radiasi infra
merah melalui percobaan dispersi radiasi matahari dengan suatu prisma. Spektrofotometri
Infra Red (Infra Merah) merupakan suatu metode dalam mengamati interaksi molekul
dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm
atau pada bilangan gelombang (Nu bar) 13.000-10 cm-1. Aplikasi spektrofotometri infra
merah sangat luas, baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif. Fungsi utama
spekstrofotometer infra merah adalah untuk identifikasi senyawa organik karena
spektrumnya sangat kompleks, terdiri dari banyak puncak-puncak.

c. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

Salah satu alat yang dapat digunakan dalam metode analisis penentuan unsur-unsur
logam adalah jenis Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Jenis spektrofotometer ini
pertama kali dikembangkan dan diperkenalkan pada tahun 1955 oleh tim peneliti kimia
Australia yang dipimpin Alan Walsh di CSIRO (Commonwealth Science and Industry
Research Organization), Australia. Dia bersama dua rekannya, Alkemade dan Milatz
(1955) mempublikasikan beberapa jenis nyala yang dapat digunakan sebagai sarana
untuk atomisasi sejumlah unsur. Atas jasanya inilah, para ilmuwan tersebut dinobatkan
sebagai “Bapak Spektrofotometer Serapan Atom“.

d. Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti (NMR)

Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah
satu metode analisis untuk menentukan struktur molekul dari komponen alami dan
sintetik, kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia. Jenis spektrofotometer ini
merupakan metode analisis yang paling mudah digunakan pada kimia modern.
Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekul organik karena biasanya
membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar dan mengetahui inti atom
yang spesifi

Samarinda, 26 Mei 219


12
e. Spektrofotometer Pendar Molecular (pendar fluor/fosfor)

Jenis spektofotometer pendar molekular menggunakan metode fluoresensi dan


fosforesensi yang melibatkan penyerapan radiasi dan pengemisian radiasi. Umumnya
memiliki rentang radiasi yang lebih panjang gelombangnya atau lebih rendah energinya.
Prinsip kerja dari elektroforesisi jenis ini adalah memanfaatkan energi radiasi yang tidak
teremisikan dalam bentuk radiasi kemudian diubah menjadi energi termal.

2.9 Prinsip kerja spektrofotometer


Pada prinsipnya, alat ini adalah hasil penggabungan dari alat spektrometer dan fotometer.
Spektrometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu. Spektrometer memiliki alat pengurai seperti prisma yang dapat
menyeleksi panjang gelombang dari sinar putih.

Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsikan. Pada fotometer terdapat filter dari berbagai warna yang memiliki
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.

Bagian-bagian spektrofotometer terdiri dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,


monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk
mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Berikut
alur prinsip kerja dari suatu spektrofotometer:

Prinsip kerja alat ini berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (Io)
melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian
dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitan adalah perbandingan
intensitas cahaya yang ditransmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas
cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io).

Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain:

Samarinda, 26 Mei 219


13
1. Radiasi yang digunakan harus monokromatik,
2. Energi radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia,
3. Sampel (larutan) yang mengabsorbsi harus homogen,
4. Tidak terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan indeks refraksi tidak
berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harus encer).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Colorimeter merupakan sebuah instrument pengukur warna yang sensitive terhadap
cahaya yang diserap dari beberapa zat atau benda. Alat ini menentukan kualitas warna
berdasarkan penggolongan warna dari biru, merah, dan hijaudari cahayayang diserap oleh
objek. Ketika cahaya melewati medium, cahaya tersebut diserap, dan cahaya yang lewat
itulah yang diserap oleh alat ini sebagai hasilnya, ada penurunan seberapa banyaknya
cahaya yang dipantulkan oleh medium.
2. Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau
kuarsa yang disebut kuvet.
3. Colorimeter bekerja dengan melewatkan panjang gelombang tertentu dari cahaya melalui
solusi, dan kemudian mengukur cahaya yang datang melalui sisi lain.

Samarinda, 26 Mei 219


14
4. Pada prinsipnya, alat ini adalah hasil penggabungan dari alat spektrometer dan
fotometer. Spektrometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu. Spektrometer memiliki alat pengurai seperti prisma yang
dapat menyeleksi panjang gelombang dari sinar putih.

3.2 Saran
Dari makalah ini penulis mungkin memiliki kesalahan dalam penulisan makalah yaitu
seperti dalam pencarian pengertian colorimeter, spektrofotometer, dan juga perhitungan
lainnya. Maka dari itu makalah ini menjadikan mahasiswa untuk belajar lebih banyak
lagi.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://news.labsatu.com/mengenal-spektrofotometer-dan-prinsip-kerjanya/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer
3. http://organiksmakma3b30.blogspot.com/2013/04/kolorimetri.html
4. https://www.academia.edu/13867003/Spektrofotometri_Serapan_Atom_AAS_
5. https://www.academia.edu/9870079/Makalah_Atomic_Absorption_Spectrophotometry
6. https://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/makalah-atomic-absorption-spectroscopy-
aas/
7. https://analisawarna.wordpress.com/2015/08/17/mengidentifikasi-perbedaan-warna-
menggunakan-lab-atau-lch-koordinat/
8. http://pengantar-warna.blogspot.com/2011/02/colorimetry-part-ii-cie1976-ruang-
warna.html

Samarinda, 26 Mei 219


15

Anda mungkin juga menyukai