Anda di halaman 1dari 21

PEMINDAHAN MATERIAL

SECARA MANUAL
Kelompok 8
 Heryana W. Haning
 Juan D. Liunesi
 Leonardus P. Umbu
 Pebi Y. V. Maggi
Pemindahan material secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis
akan menimbulkan kecelakaan dalam industri

Menurut data statistik tentang kompensasi para pekerja di negara bagian New
South Wales, Australia, 93% kecelakaan di antaranya diakibatkan oleh strain
(rasa nyeri yang berlebihan) sedangkan 5% diantaranya adalah hernia. 61% dari
strain adalah dibagian punggung.
Faktor yang berpengaruh dalam pemindahan material :
1. Berat beban.
2. Jarak horizontal dari beban relatif terhadap operator.
3. Ukuran beban yg harus diangkat.
4. Ketinggian beban dan jarak perpindahan beban
5. Beban puntir pada badan operator selama aktivitas
angkat beban
6. Stabilitas beban yg akan di angkat
7. Kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja
8. Kondisi kerja yg meliputi : pencahayaan, temperatur,
kebisingan, dan kelicinan lantai.
9. Frekuensi angkat beban.
10. Metode angkut beban yg benar.
Penyelesaian untuk pemindahan material secara teknis
• Pindahkan beban yg berat dari mesin ke mesin yg telah di rancang dengan
menggunakan roller (ban berjalan)
• Gunakan meja yg dapat digerakan naik turun
• Tempatkan benda kerja yg besar pada permukaan yg lebih tinggi dan
turunkan dengan bantuan gaya gravitasi.
• Berikan peralatan yg dapat mengangkat, misalnya : pada ujung belakang truk
untuk memudahkan pengangkutan material.
• Aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologi angkat
benda pada ketinggian permukaan pinggang
• Berilah tanda atau angka pada beban sesuai dengan beratnya
• Siapkan trolly dan pengungkit (lever) untuk mengangkat ujung Dari drum
(dengan volume 200liter)
• Bebaskan area kerja dari gerakan dan peletakan material yang mengganggu
jalur
• Hindarkan lantai kerja dari sesuatu yg dapat membuat licin sehingga akan
membahayakan operator pada saat perjalanan memindahkan material
• Buatlah suatu ruang kerja yang cukup untuk gerakan dinamis bebas operator
• Tempatkan semua material sedekat mungkin terhadap operator.
Batasan beban yang boleh diangkat
Batasan legal

Batasan biomekanika

Batasan fisiologi

Batasan psiko-fisik
A. Batasan angkat secara legal
Beberapa batasan angkat secara legal dari berbagai negara
bagian benua australia yg digunakan untuk pabrik dan sistem
bisnis manufaktur lainnya, yg diterapkan sebagai batasan
angkat secara internasional

• Pria dibawah usia 16th, maksimum angkat 14kg.


• Pria usia diantara 16th dan 18th, maksimum angkat 18kg.
• Pria usia lebih dari 18th, tidak ada batasan angkat.
• Wanita usia diantara 16th dan 18th, maksimum angkat 11kg.
• Wanita usia lebih dari 18th, maksimum angkat adalah 16kg.
Tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan batas angkatnya
BATASAN ANGKAT (Kg) TINDAKAN
Dibawah 16 Tidak ada tindakan khusus yang perlu
diadakan
16-34 Prosedur administratif dibutuhkan untuk
mengidentifikasi ketidakmampuan
seseorang dalam mengangkat beban
tanpa menanggung resiko yang
berbahaya kecuali dengan perantaraan
alat bantu tertentu
34-55 Sebaiknya operator yang terpilih dan
terlatih. Menggunakan sistem
pemindahan material secara terlatih.
Harus dibawah pengawasan supervisior
Diatas 55 Harus memakai peralatan mekanis.
Operator yang terlatih dan terpilih
pernah mengikuti pelatihan K3 dalam
industri. Harus dibawah pengawasan
ketat.

Sumber data: komisi k3 di Inggris, 1982


B. BATASAN ANGKAT DENGAN BIOMEKANIKA

• Nilai dari analisa biomekanika adalah


rentang postur atau posisi aktivitas
kerja, ukuran beban, dan ukuran manusia
yang dievaluasi.
• sedangkan kriteria keselamatan adalah
berdasarkan pada beban tekan pada
intervertebral disk antara lumbar nomor
5 dan sukrum nomor 1 (L5/S1).
Chaffin dan park (1973)
Berbagai macam pekerjan yang menunjukan rasa
nyeri atau ngilu berhubungan erat dengan
hubungan komperesi atau tekanan yang terjadi
pada lumbar dan surkum.
• Kebanyakan penyakit-penyakit tulang
belakang adalah merupakan hernia pada
intervertebral disk.

• Hernia yaitu keluarnya inti intervertebral


yang disebabkan oleh rusaknya lapisan
pembungkus intervertebral disk bagian
belakang. Hal ini karna terjadi tekanan dan
mengiritasi akar syaraf yang menyebabkan
rasa sakit yang kronis.
Penelitian dan eksperimen
• Pertanyaan : Seberapa tinggi tingkat rasa
sakityang terjadi karna ada gaya tekanan pada
L5/S1 ???
• EVAN DAN LISSNER 1962 : mereka
menemukan bahwa tulang belakang yang
sehat tidak mudah terkena hernia. Akan tetapi
mudah ruisak/retak jika disebabkan oleh
beban yang ditanggung oleh segmen tulang
belakang.
• “degenerasi adalah prasarat untuk hernia.
Adam dan hulton 1981

• Hernia terjadi jika tulang belakang


berada pada posisi hiperfleksi
• Gerakan fleksi yang sedikit akan
meningkatkan kekuatan tapi sebaliknya
akan menurunkan kekuatan.
• Usia 40 dan 50 tahun akan mudah
terkena hernia
MODEL DATAR PENAMPANG BADAN SECARA STATIS
OLEH CHAFFIN (CHAFFIN’S STATIC SAGITTAL PLANE
MODEL)
Bentuk dasar dari model ini adalah digambarkan Chaffin dan
Anderson (1984) dan hanya secara singkat digambar pada bab
ini.
Hal ini memberikan perkiraan besarnya gaya tekan pada
L5/S1 untuk suatu kegiatan spesifik. Model ini dapat juga
memprediksi proporsi populasi yang akan mempunyai
kekuatan pada masing-masing sambungan badan (joints)
untuk aktiifitas angkat.
Perhitungan hasilnya adalah hasil laboratorium, dan paket
program komputer telah tersedia untuk dijalankan pada
personal komputer.
Elemen dasar pada model biomekanika
untuk aktifitas angkat diilustrasikan pada
gambar 9.8. Adapun analisanya adalah
sebagai berikut:
 Berat (weight) beban sebesar W dan
tubuh bagian atas (upper body) W
mengakibatkan momen yang besar pada
L5/S1 disebabkan karena lengan momen
sebesar h dan b.
 Momen ini harus diseimbangkan oleh
gaya otot yang sangat besar (muscle
force)f,,, karena gaya ini bereaksi dengan
lengan momen sebesar
Nilai gaya F,,, yang besar ini
menyebabkan besar harga gaya tekan F,
pada L5/S1
Untuk meminiumkan harga F, maka sangat
perlu untuk memperkecil harga lengan
momen h dan b
Model chaffin ini juga melibatkan adanya
pengaruh dari tekanan dalam perut (intra
abdominal pressure) yang disimbolkan oleh
F yang mempunyai kecenderungan untuk
mengurangi besarnya gaya tekan F
PENGARUH FAKTOR DINAMIS
Perubahan dinamis dari postur dapat dianalisa dengan simulasi
terhadap gerakan :
 aktifitas angkat,
 pengaruh innersia yang disebabkan oleh akselerasi
(percepatan) beban
 dan berbagai macam segmen dari tubuh pekerja.
• Adapun besar dan arah dari akselerasinya adalah
kecepatan angkat

berdasarkan penelitian oleh chaffin besarnya gaya tekan pada


L5/S1 tersebut adalah 2,7 sampai 2,9 kali lebih besar dari model
statisnya (chaffin and andersson, 1984).
C. BATASAN ANGKAT SECARA FISIOLOGI

• Metode pendekatan ini dengan


memertimbangkan rata-rata beban
metabolisme dari aktifitas angkat yang
berulang (repetitive lifling)
• Repetitive lifling :
– Meningkatkan resiko rasa nyeri pada tulang
belakang.
– Menyebabkan cumulative trauma injuries
atau repetitive strain injuries.
d. BATASAN ANGKAT SECARA PSIKO-FISIK

• Metode ini berdasarkan pada sejumlah eksperimen yang


berupaya untuk mendapatkan berat pada berbagai keadaan
dan ketinggian beban yang berbeda-beda.
– Snook (1978): “Para pekerja memonitor perasaannya masing-
masing dan mengatur berat beban sampai menunjukkan
kemampuan angkat maksimum”.
• Kemudian aktifitas angkat yang rill diterapkan dengan
melibatkan para pekerja industri pada eksperimen tersebut.

• Ada tiga macam kategori posisi angkat yang didapatkan


yaitu:
– Dari permukaan lantai ke ketinggian genggaman tangan
(knuckle height)
– Dari ketinggian genggaman tangan (knuckle height) ke
ketinggian bahu (shoulder height)
– Dari ketinggian bahu ( shoulder height) ke maksimum
jangkauan tangan vertikal (vertikal arm reach)
Tabel Batasan berat beban dengan metoda BERAT BEBAN YANG DAPAT
DITOLERIR UNTUK DIANGKAT (Kilogram)
Semua maksimum ketinggian angkat adalah 760mm, satu kali dalam 8 jam.
(sumber data: Snook, S. H., 1978)

Jarak antara Berat yang Jarak antara tinggi Jarak antara Jarak
pusat gravitasi diijinkan lantai sampai genggaman antara
beban dan tinggi genggaman tangan sampai tinggi
pekerja tangan bahu bahu
sampai
jangka
uan
tangan
380 Optimum 23 19 18
Maksimum 29 24 23
PRIA 250 Optimum 26 19 18
Maksimum 34 24 23
180 Optimum 79 20 19
Maksimum 37 26 24
380 Optimum 17 13 12
Maksimum 20 15 14
WANITA 250 Optimum 20 13 12
Maksimum 24 15 14
180 Optimum 22 14 13
Maksimum 26 17 15
Lanjutan…
Catatan untuk tabel tersebut :

Beban optimum dapat dikerjakan oleh 90% pekerja

Semua aktifitas angkat harus direncanakan baik yang repetitive maupun yang
non repetitive.

Pekerja yang boleh mengangkat beban maksimum adalah merupakan 75% dari
pekerja sehat, berusia antara 18-60 tahun.

Pekerja yang berusia pada dan lebih dari 60 tahun tidak diharapkan untuk
mengangkat beban optimum.

Data-data yang ada pada tabel harus dikurangi 25% untuk pekerja yang berusia
antara 16 dan 18 tahun, dan harus dikurangi 50% untuk pekerja yang berusia
dibawah 16 tahun.

Wanita hamil dilarang keras mengangkat lebih dari beban optimum.


Tabel Berat beban yang dapat ditolerir untuk
aktifitas angkat yang sering
(ditunjukkan dalam presentase dari berat beban
yang dapat diterima)

Frekuensi angkat Presentase berat yang boleh diangkat

Satu kali dalam 30 menit 95


Satu kali dalam 5 menit 85
Satu kali dalam 1-2 menit 66
Satu kali dalam 10-15 menit 50
Satu kali dalam 5 menit 33

Anda mungkin juga menyukai