Anda di halaman 1dari 29

Design of Manual Handling Task

Kelompok 2:
Novadri Prasetio
Muh. Alif Syahrul Wahyudi
Sri Hajarwati Ningsi
Sry Susilawati Irham
Abd. Wahid Zulfikar
Nurul Miftahul
Andi Ayu Sukma Dewi
Rofika Angraeni
Iin Roswindha
Karya Nugraha
Manual Handling
Manual handling adalah aktivitas
manusia menggunakan tenaga untuk
mengangkat, mengangkut, menarik,
menurunkan, atau mendorong dengan
menggunakan tangan sebagai alat
penggerak.
Manual Handling
Design of Manual Handling Task sangat
diperlukan untuk mengurangi cedera pada
punggung saat melakukan aktivitas.
cedera-cedera yang dapat terjadi adalah
otot yang menegang, slipped disc, dan
hernia.
Manual Handling
Adapun cedera yang terjadi pada tubuh saat melakukan
aktivitas mengangkat maupun mengangkut dapat
disebabkan oleh:
a. otot-otot sendi pada tubuh tidak dapat menopang
tekanan yang luar biasa.
b. Invertebral disc gagal menopang tekanan yang
berlebihan.
c. Abdominal content dapat terganggu dan menegang
karena tekanan dan beban yang berlebihan.
Lifting (Mengangkat)
Bagian tubuh yang paling banyak
digunakan dalam aktivitas mengangkat
adalah tulang belakang. Tulang belakang
sulit untuk menahan berat tubuh kecuali
dalam keadaan stabil.
Lifting (Mengangkat)
Design of manual handling tasks
NIOSH (National Institute of Occupational Safety and
Health) telah menerbitkan aktivitas kerja untuk
memindahkan suatu benda secara manual. 3 prinsip
umum untuk mengatur pemindahan barang-barang
berbahaya secara manual di tempat kerja:
1. Hindari memindahkan muatan yang berbahaya secara
manual sebanyak mungkin
2. Memeriksa semuaa operasi yang berbahaya dan
mendesain ulang tugas untuk meniadakan
pemindahan barang atau mengotomatiskan atau
menggunakan proses mekanis
3. Mengurangi resiko dengan menyediakan asisten
mekanik, mendesain ulang muatan itu sendiri maupun
ruang kerja
Faktor yang meningkatkan tekanan postural
pekerjaan manual
1. Memegang beban atau benda dari kejauhan
2. Memutar bokong sambil menopang atau mengangkat
beban
3. Mengangkat atau menurunkan benda yang diletakkan di
bawah lutut atau diatas bahu
4. Mengangkat atau memindahkan beban melalui jarak
vertikal atau horizontal yag lebih besar
5. Menahan atau membaha beban dalam waktu lama
6. Mengangkat beban dengan sering
7. Mengangkat beban sambil duduk
Karakteristik pribadi pekerja
- Pekerja yang memiliki postur tubuh tinggi akan lebih
mampu menangani benda-benda yang ditumpuk lebih
tinggi tapi bukan benda yang lebih rendah, dan begitu
pula sebaliknya untuk pekerja yang berpostur tubuh
lebih pendek.
- Para pekerja kantoran, supir atau profesional sangat
tidak diharapkan untuk mengangkat benda-benda berat
baik kadang-kadang atau dalam keadaan darurat karena
rentan terhadap cedera
- Umur juga harus diperhatikan, karena diketahui kekuatan otot
menurun dari usia pertengahan dan seterusnya. Orang paruh
baya sangat rentan terhadap masalah punggung karena
ketidakstabilan persendian.
- Jika dalam suatu angkatan kerja sebagian besar terdiri dari
wanita, maka sangat perlu untuk mempertimbangkan beberapa
pertimbangan khusus dan umum, mengangkat beban berat
manual harus dihindari karena meningkatkan tekanan pada
tubuh.
- Menurut Hayne (1981), nyeri haid dapat melumpuhkan
beberapa wanita dan saat mengangkat beban berat dapat
meningkatkan aliran menstruasi. Ha Ini juga dapat
meningkatkan risiko keguguran pada beberapa bulan pertama
kehamilan. Wanita menopause sering menderita osteoporosis
(demineralisasi tulang yang menyebabkan hilangnya kekuatan
tulang), terutama pada tulang belakang dan panggul.
Banyak aspek desain ruang kerja yang dapat meningkatkan
risiko cedera saat melakukan aktivitas mengangkat. Beberapa
aspek yang perlu dipertimbangkan diantaranya.

1. Ruang terbatas. Kemampuan untuk


memaksimalkan kekuatan individu menurun saat
ruang dibatasi. Kurang menggunakan kaki yang
mungkin meningkatkan beban pada otot badan.
2. Tinggi benda. Untuk meminimalkan resiko, hanya
barang yang ditempatkan di antara setinggi lutut
dan siku yang harus diangkat. Maka ruangkerja
seperti tata rak, lemari, dan meja harus dirancang
sedemikian rupa.
3. Lantai. Ruang untuk kaki harus disediakan baik
di bawah beban maupun di sekitar ruang kerja.
Lantai licin harus dihindari.
Ayoub (1982) telah merangkum banyak panduan untuk desain
tugas pengangkat. Terdapat beberapa cara meminimalkan
beban yang harus ditangani.

1. Menugaskan pekerja lebih dari satu orang.


2. Gunakan wadah yang lebih kecil.
3. Jika memungkinkan, lakukan sesuai prosedur
mengangkat.
4. Beban sebaiknya diangkut oleh mesin, bukan
karyawan.
5. Ubah pekerjaan dari mengangkat menurunkan, dari
menurunkan ke membawa, dari membawa ke
menarik, dan dari menarik untuk mendorong.
6. Gunakan pegangan, kait atau tempat bertumpu untuk
memungkinkan pekerja mendapatkan pegangan
yang kuat pada benda yang akan diangkat.
Lanjutan...

7. Kurangi berat wadah yang digunakan untuk membawa


benda.
8. Seimbangkan dan stabilkan isi wadah untuk menghindari
pergeseran beban secara tiba-tiba saat diangkat.
9. Rancang wadah agar bisa dipegang dekat dengan tubuh.
10. Desain permukaan tempat kerja agar memudahkan
pergerakan wadah untuk diangkat, seperti permukaan yang
datar.
Cara meminimalisir jarak mengangkat
benda yang jauh dari jangkauan
1. Tingkatkan tinggi badan ketika mulai mengangkat
beban, dan turunkan tinggi badan ketika beban sudah
mau diturunkan
2. Penumpukan benda tidak lebih dari tinggi bahu
3. Hindari mengangkat benda dari sisi kiri ke sisi ke kanan
dari posisi tempat duduk
4. Tempat penyimpanan atau wadah harus dilengkapi
dengan dasar pegas
5. Gunakan permukaan miring ke barang
Cara menambah waktu yang tersedia
untuk mengangkat benda
1. Tingkatkan waktu dengan meluangkan waktu
standar untuk pekerjaan
2. Kurangi frekuensi mengangkat beban
3. Perkenalkan siklus kerja istirahat yang sesuai
NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health)

NIOSH (National Institute for Occupational


Safety and Health) atau (Institut Nasional untuk
Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang
mengembangkan sebuah persamaan untuk
menghitung batas berat yang disarankan
(RWL) untuk pengangkatan tertentu tugas
seorang pekerja dapat melakukan untuk
periode tertentu tanpa peningkatan risiko nyeri
punggung bawah Persamaan ini telah
ditentukan secara empiris dan spesifikasinya
batas sebagai fungsi dari nilai variabel tugas
yang ditentukan.
Tiga kriteria telah digunakan untuk
mengembangkan persamaan (Tabel 6.10):
Penggunaan tiga kriteria sangat penting
jika berbagai tugas dievaluasi karena tugas
yang berbeda memaksakan beban yang
berbeda pada pekerja. Misalnya,
Penanganan benda berat dan canggung
dapat dibatasi oleh biomekanik dan bukan
faktor fisiologis. Pengangkatan objek cahaya
secara berulang mungkin dibatasi oleh
metabolisme stres dan kelelahan otot lokal.
Persepsi pekerja tentang kemampuan
mereka juga faktor pembatas.
Carrying (Mengangkut)
Postur merupakan proses aktif yang
melibatkan sejumlah fungsi neurologis
(Martin, 1967).
Gerak refleks yang digunakan dalam
proses mengangkut (carrying) berpusat
pada otak bagian belakang (pons and
medulla) yang secara otomatis
menguatkan dari tungkai ketika proses
mengangkut beban melibatkan tubuh.
Dalam proses mengangkut (carrying) diperlukan
postur tubuh yang tegak sehingga individu yang sering
melakukan proses mengangkut perlu memelihara
postur tubuh dan menjaga keseimbangan saat
bekerja.
Pekerjaan mengangkut harus dilakukan dengan benar
dan hati-hati agar tidak menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja.
Teknik mengangkut yang benar serta alat mengangkut
yang ergonomis sangat diperlukan untuk mewujudkan
efektivitas dan efisiensi kerja.
Carrying (Mengangkut)
Kegiatan mengangkut dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain :
Beban yang diperkenankan dan jarak angkut
Kondisi lingkungan kerja seperti medan yang
licin, kasar, naik turun, dll.
Keterampilan bekerja
Peralatan kerja
Ukuran beban yang diangkut
Metode mengangkut yang benar
The Foot-Floor Interface
Salah satu faktor yang paling penting dan
mempengaruhi proses mengangkut yakni
desain antarmuka kaki dan lantai untuk
menghindari tergelincir atau tersandung saat
proses mengangkut berlangsung.
Sepatu atau alas kaki yang digunakan saat
proses mengangkut berlangsung harus
disesuaikan dengan medan kerja atau tekstur
lantai untuk menghindari kecelakaan kerja.
The Foot-Floor Interface
Statis gesekan antara sepatu dan lantai
tergantung pada sifat gesekan dan daerah
kontak.
Swenson et al. (1992) memperkirakan bah
wa koefisien ambang
gesekan untuk berjalan adalah antara 0.2
dan 0,4.
The design of carrying task
Untuk meminimalkan energi yang digunakan
saat proses mengangkut berlangsung maka
diperlukan desain yang tepat.
Beban yang dibawa oleh tubuh harus
seimbang pada statis kontraksi antar otot
yang sesuai dengan sisi tubuh.
Mengurangi total bobot postural beban pada
tubuh atau menggunakan alat bantu lain
berupa mesin yang telah dirancang
menggunakan
roller (Soule dan Goldman, 1969).
Mencegah cedera dalam bekerja

Menggunakan teknik yang tepat dalam


mengangkat ataupun mengangkut.
Perhatikan beban dan kemampuan diri.
Menggunakan alat bantu jika ada.
Menggunakan abdominal belt untuk
mengurangi cedera pada perut.
Effectiveness and cost-effectiveness

Bedasarkan Hasil analisis data yang dilakukan oleh


Webster dan Snook (1990) pada Liberty Mutual Insurance
Company, Amerika serikat, menjukkan tinginya biaya yang
di sebabkan oleh cedera punggung. Rata-rata biaya
perkasus sejak tahun 1960an untuk sakit puggung adalah
$ 6807 (dengan memperhitungkan inflasi). Biaya
perawatan medis 31,5% dari total dan ganti rugi biaya
67.2%. Total biaya langsung (yaitu kompensasi) kepada
ekonomi AS diperkirakan mencapai $ 11,1 miliar.
Effectiveness and cost-effectiveness

Prevention of falls
Garrone (2001) telah membuktikan
efektivitas biaya terhadap rogram
pencegahan jatuh dalam operasi ritel
dimana 17,1% kompensasi pekerja dan
22,4% dari biaya karena 'level yang sama'
jatuh pada 1996-1999.
Effectiveness and cost-effectiveness

Tujuan dari program pencegahan


adalah untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan bahaya yang terjadi.
Karyawan dididik tentang penyebab jatuh
dan bertanggung jawab untuk menjaga
ruang kerja mereka bebas dari bahaya.
Daftar Pustaka
Bridger,R. (2003). Intoduction to Ergonomics
2nd Edition. London and New York:
Taylor and Francis.

Anda mungkin juga menyukai