POSISI BADAN
Kekuatan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
Berat beban
Kelenturan badan
Posisi lengan
Kecepatan proses lifting
Kecenderungan tubuh bagian atas ke samping
Memutar badan
Ketegangan otot
terjadi
untuk mengurangu
tekanan yang terjadi pada tulang belakang. Sehingga beban dapat dikurangi
sampai mencapai 30% (Rizzi,1979). Oleh karena itu disarankan agar otot-otot
perut tidak terjadi kram, maka disarankan mengangkat beban ringan
BEBAN
KEMAMPUAN
usia
Berat
MENERIMA
BEBAN
Sifat dpt diraba
Jenis Kelamin
Bentuk
Menangani bentuk
kesehatan
Ukuran
Menangani posisi
efisiensi
Tempat
kondisi pelatihan
Mengangkat tinggi
mengangkat / membawa
pengalaman
Angkutan
Penggunaan
tinggi
Kecepatan transportasi
Babywearing
berat badan..
Mengangkat dan membawa beban dengan posisi berdiri , berjalan atau dengan
duduk , maka tekanan yang terjadi pada tulang belakang juga berbeda (gbr.3).
Sangat penting dan perlu diperhatikan adalah pada wktu mengangkat dan
membawa peralatan , posisi badan harus tepat pada titik tumpu pada tulang
belakang.
Sebagai tahap awal implementasi standar, perlu dilakukan penilaian terhadap
risiko cedera dari aktivitas mengangkat beban(manual handling). Apabila risiko
cedera ditemukan dalam aktivitas kerja, maka perlu dilakukan keterlibatan aktif
pekerja yang bersangkutan. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan solusi praktis
dari pekerja yang lebih mengetahui aktivitas kerja. Risiko manual material
handling dapat dilakukan tiga perlakuan, yaitu: mengabaikan (avoid), menilai
(assess), dan mengurangi (reduce).Perlakuan diberikan sesuai dengan dampak
dari risiko yang berada dalam aktivitas kerja
memindahkan barang adalah hal yang rutin , dan bahkan dianggap sepele karena
telah dilaksanakan secara terus menerus . Pekerjaan yang rutin tersebut tidak
memerlukan pelatihan atau training secara khusus, tetapi mesih diperlukan suatu
instruksi yang tepat. Dalam bengkel/laboratorium megangkat dan membawa serta
memindahkan barang diajarkan secara teratur dan diawasi secara terus menerus.
Dalam pelatihan ringan beberapa teori di demonstrasikan dengan model (contoh
pada gbr dibawah). Selanjutnya tatacara memegang dan memindahkan barang
akan dipantau dalam bentuk statistik kerja
efektivitas
dan
efisiensi
kerja.
Kegiatan
mengangkat
dan
karena posisi
tersebut sangat tidak aman dan beban diterima langsung pada ujung
tulang belakang dekat kepala. Mengangkat dengan posisi seperti ini
,beban
daapat
meningkat
menjadi
lebih
dari
duakali
lipat
berat
sesungguhnya
2. Lengan harus sedekat-dekatnya pada badan dan dalam posisi lurus. Fleksi
pada
lengan
untuk
mengangkut
dan
mengangkat
menyebabkan
BATASAN
ANGKAT (Kg)
Dibawah 16
TINDAKAN
16 34
Prosedur administratif
dibutuhkan untuk
mengidentifikasi
ketidakmampuan seseorang
dalam mengangkat beban
tanpa menanggung resiko
yang berbahaya kecuali
dengan perantara alat bantu
tertentu
34 55
Diatas 55
(Sumber data : Komisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Inggris, 1982, Eko
Nurmianto, Konsep Dasar dan Aplikasinya, 1996, hal 153)
2.
Jika obyek yang diangkat lebih dari batas 16 s.d 29 Kg maka diharuskan lebih
berhati-hati dalam evaluasi resikonya selain itu juga dibutuhkan sistem
pengendalian dan pengukuran yang sesuai.
3.
4.
2. HNP (Hernia Nucleus Pulposus) yaitu robeknya bagian dalam dari lempeng
menonjol keluar serta mungkin menekan saraf-saraf disekitarnya akibat beban
angkut berlebih dan pembebanan tiba-tiba.
3. Back Injury yaitu timbulnya nyeri pada punggung, biasanya sikap kerja atau
mengangkat yang tidak benar dipengaruhi oleh arah beban yang diangkat.
a.
b.
c.
1.
a.
b.
Hal ini mengakibatkan pegawai cepat lelah, dan adanya keluhan sakit pada beberapa bagian
tubuh. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan
dengan sikap tubuh pada saat melakukan pekerjaan, diantaranya: (Tarwaka,2004)
Semua pekerjaan hendaknya dilakukan dalam sikap duduk atau berdiri secara bergantian.
Semua sikap tubuh yang tidak alami harus dihindari. Seandainya hal ini tidak memungkinkan,
hendaknya diusahakan agar beban diperkecil.
Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak membebani melainkan dapat
memberikan relaksasi pada otot-otot yang sedang tidak dipakai untuk bekerja dan tidak
menimbulkan penekanan pada bagian tubuh.
Postur tubuh saat bekerja terdiri dari:
Sikap kerja duduk
Duduk merupakan sikap kerja dengan kaki tidak terbebani oleh beerat tubuh dan posisi
stabil selama bekerja. Duduk memerlukan lebih sedikit energi daripada berdiri. Kegiatan
bekerja sambil duduk harus dilakukan secara ergonomi sehingga dapat memberikan kenyamanan
dalam bekerja.
Sikap duduk yang keliru akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah pada punggung.
Sikap duduk yang benar yaitu sebaiknya duduk dengan punggung lurus dan bahu berada
dibelakang bokong menyentuh bagian belakang kursi, duduklah dengan lutut tetap setinggi
panggul, dan sebaiknya kedua tungkai tidak saling menyilang. Jangan biarkan kaki
menggantung dan hindari duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20-30 menit. Selama duduk
istirahatkan siku dan lengan pada kursi, serta jaga bahu agar tetap rileks (Wasisto, 2005).
c.
d.
a.
b.
c.
2.
1.
3.
Keyboard
Keyboard harus ditempatkan pada ketinggian tertentu sehingga lengan atas, pergelangan
tangan, dan tangan berada pada posisi sejajar ketika sedang mengetik.
50-60cm dari mata. Letak monitor akan sangat banyak mempengaruhi posisi kepala yang
berdampak teruatama pada otot-otot leher, dimana ketinggian yang berlebih akan menyebabkan
nyeri pada otot leher. Arah penglihatan untuk pekerjaan duduk adalah 32 - 44 dibawah garis
horizontal mata (Sumamur, 2009).
4.
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
5.
a.
b. Belakang kursi memiliki persyaratan seperti: dapat disesuaikan tinggi rendahnya untuk
mendukung kenyamanan tulang belakang, bentuk belakang kursi dapat disesuaikan untuk
pekerjaan yang berbeda, bergerak maju atau mundur.
c. Tinggi lengan kursi harus sesuai dengan tinggi lengan pengguna, lebar yang dibutuhkan
utamanya sesuai dengan pengguna atau rata-rata pengguna.
Ukuran kursi yang sesuai dengan antropometri orang Indonesia adalah:
a. Tinggi Alas Duduk
Diukur dari lantai sampai permukaan bagian depan alas duduk. Ukuran yang dianjurkan
adalah 38-54cm.
b. Panjang Alas Duduk
Diukur dari permukaan garis proyeksi permukaan dengan sandaran duduk pada permukaan
atas alas duduk sampai ke bagian depan alas duduk. Panjang alas duduk harus lebih pendek dari
jarak antara lekuk lutut dan garis punggung. Ukuran yang dianjurkan adalah 40cm.
c. Lebar Alas Duduk
Diukur pada garis tengah dengan alas duduk melintang. Lebar alas duduk harus lebih besar
dari pada pinggul. Ukuran yang dianjurkan adalah 40-44cm.
d. Sandaran Pinggang
Sandaran pinggang bagian atas tidak melebihi tepi bawah ujung tilang belikat, bagian bawah
setinggi garis pinggul, tinggi sandaran tidak melebihi tinggi bahu dan leher sandaran pinggang
lebih kecil atau sama dengan bahu.
Tips ergonomi bagi pegawai dalam penggunaan komputer:
1. Menggunakan kursi yang bagus dam mempunyai sandaran;
2. Bagian atas monitor hendaknya 5-8 cm diatas mata;
3. Monitor tidak silau;
4. Kursi mempunyai sandaran bagi tangan;
5. Kaki dapat diletakan di lantai dan dapat pula diletakan pada footrest;
6. Menggunakan sandaran dokumen;
7. Permukaan datar dan lurus;
8. Tangan dan siku dekat dengan badan;
9. Layar monitor dan keyboard berada tepat di tepan pengguna;
10. Sebaiknya sering melakukan istirahat singkat (senam atau jalan-jalan ringan).