Anda di halaman 1dari 29

PENGERTIAN MANUAL HANDLING

• Manual handling didefinisikan sebagai suatu pekerjaan yang berkaitan dengan


mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan, membawa, atau memindahkan
beban dengan satu tangan atau kedua tangan atau dengan pengerahan seluruh badan.
• manual handling dilakukan dengan menggunakan alat bantu mekanik, seperti troli,
forklift, crane, hoist, conveyor,dll. Selama tenaga manusia masih diperlukan untuk
mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan, membawa, atau memindahkan
beban maka hal tersebut masih dalam rentang definisi manual handling.
• Pekerjaan manual handling dapat menyebabkan stress pada kondisi fisik pekerja (seperti;
pengerahan tenaga, sikap tubuh yang dipaksakan dan gerak yang berulang) yang dapat
mengakibatkan terjadinya cedera, energi terbuang secara percuma dan waktu kerja tidak
efisien
KLASIFIKASI MANUAL HANDLING

1. Mengangkat / Menurunkan (Lifting/Lowering) :


Mengangkat adalah kegiatan memindahkan barang ke tempat
yang lebih tinggi yang masih dapat dijangkau oleh tangan.
Kegiatan lainnya adalah menurunkan barang yaitu memindahkan
barang ketempat yang lebih rendah.
a. Batasan Angkatan :
Batasan Angkat menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi No : 01/MEN/1978.
Laki – Laki
Aktivitas Mengangkat Wanita Dewasa
  Dewasa  

Hanya Mengangkat 40 Kg 10 Kg

Sekali – kali    

Terus – Menerus 15 – 18 Kg 10 Kg
     
• Teknik Angkatan :

1. Jongkok dengan posisi yang benar serta pijakan kaki kuat.

2. Letakan tangan pada posisi dibawah beban.

3. Luruskan lutut.

4. Punggung dalam posisi lurus dan tidak membungkuk saat mengangkat

ketika pergerakan keatas.

5. Saat mengangkat benda menggunakan kekuatan kaki dan dibantu

dengan otot perut dan lengan.


2. Mendorong/ Menarik (Push/Pull)
Kegiatan mendorong adalah kegiatan menekan
berlawanan arah tubuh dengan usaha yang
bertujuan untuk memindahkan obyek.
Cara atau teknik yang benar dalam mendorong/
menarik adalah :

1. Pijakkan kaki dengan kuat. 


2. Punggung tetap lurus dan tidak membungkuk.
3. Gunakan kekuatan tangan untuk mendorong
atau menarik.
3. Memutar (Twisting)
Kegiatan memutar merupakan kegiatan manual
handling yang merupakan gerakan memutar tubuh bagian
atas ke satu atau dua sisi, sementara tubuh bagian bawah
berada dalam posisi tetap.
Teknik yang benar saat memutar adalah :
1. Memutar dilakukan dalam keadaan diam atau tidak
sedang berjalan.
2. Bagian yang bergerak memutar adalah kaki.
3. Saat memutar, pinggang tidak ikut memutar.
4. Memutar dilakukan dengan perlahan.
5. Beban di tumpukkan pada badan.
4. Membawa (Carrying)
Kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang
atau mengambil barang dan memindahkannya. Berat
benda menjadi berat total pekerja.
Teknik yang benar dalam membawa adalah :

1. Pijakkan kaki yang kuat.


2. Pegang objek sedekat mungkin dengan tubuh.
3. Posisi leher dan pinggang dalam keadaan lurus.
4. Beban di tumpukkan pada badan
5. Menahan (Holding)
Memegang obyek saat tubuh berada dalam posisi diam (statis).
Teknik menahan yang benar adalah :
1. Pijakan kaki yang kuat.
2. Pegang objek sedekat mungkin dengan tubuh.
3. Posisi punggung dalam keadaan tegak/ lurus.
4. Posisi leher dalam keaadaan lurus.
Penanganan material secara manual memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :

1. Fleksibel dalam gerakan sehingga memberikan kemudahan pemindahan beban pada

ruang terbatas dalam pekerjaan yang tidak beraturan.


2. Untuk beban ringan akan lebih murah dibandingkan menggunakan mesin
3. Tidak semua material dapat dipindahkan dengan alat.
RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA MANUAL HANDLING

• Kegiatan manual handling yang meliputi pengangkatan, penurunan, mendorong, menarik memiliki potensi
untuk menimbulkan kecelakaan kerja.
• Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja manual handling yaitu :
1. Faktor Fisik (Physical Factor)
Faktor ini dijabarkan terdiri dari suhu, kebisingan, bahan kimia, radiasi, gangguan penglihatan, postur
kerja, gangguan sendi (gerakan dan perpindahan berulang), getaran mesin dari alat, alat angkut, dan
permukaan lantai.
2. Faktor Psikososial (Psychosocial Factor)
Faktor ini terdiri dari karakteristik waktu kerja seperti shift kerja, peraturan kerja, gaji yang tidak adil,
rangkap kerja, stress kerja, konsekuensi kesalahan kerja, istirahat yang pendek, dan terganggu saat kerja.
Untuk faktor fisik yang menjadi faktor berisiko adalah postur/sikap kerja dan gangguan sendi akibat pekerjaan
yang berulang. faktor psikososial yang menjadi penyebab utama adalah rendahnya pengawasan dalam aktivitas
produksi dan terbatasnya keleluasan para pekerja
Efek Pekerjaan Manual Handling
1. Tulang Belakang dan “Disc”
 Gangguan berupa kenyerian tersebut
terjadi pada saat tulang belakang
membungkuk satu arah terlalu jauh,
membungkuk secara berulang, atau pada
saat posisi membungkuk dengan
membawa beban
2.Penyebab Cedera dan Nyeri
Pinggang
aktivitas mengangkat, mendorong, menarik
dan membawa beban secara repetitive yang
berlangsung lama (beberapa bulan atau
beberapa tahun) tidak menjadi penting
sampai suatu aktivitas mengangkat secara
tunggal menyebabkan kenyerian yang
signifikan oleh karena penonjolan atau
pecahnya disk
3. Gangguan Otot Rangka

Gejala ini antara lain adalah :

a. Adanya rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman

b. Pegal-pegal, Mati rasa

c. Gerakan menjadi lemah dan kaku

d. Adanya rasa terbakar

e. Pergerakan menjadi terbatas

f. Kaku pada persendian

g. Kemerahan, bengkak, dan hangat pada daerah tersebut.

h. Kelelahan pada sebagian otot.


Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Manual Handling
◦ Analisis pekerjaan adalah metode yang digunakan dalam bidang ergonomi untuk
mengidentifikasi dan memahami komponen-komponen dari pekerjaan, mengatur
pekerjaan tertentu dari pekerjaan tersebut.
◦ Tujuan dari analisis pekerjaan adalah mengetahui risiko pekerjaan manual
handling dari setiap tugas.
◦ Faktor – faktor risiko dalam pekerjaan manual handling dapat diklasifikasikan
menjadi faktor risiko yang terkait dengan karakteristik pekerjaan (task
characteristic), karakteristik objek (material/object characteristic), lingkungan
kerja (workplace characteristic) dan faktor individual
1. Karakteristik Pekerja
Karakteristik pekerja terdiri dari :
a) Fisik, yang meliputi ukuran pekerja secara umum seperti usia, jenis kelamin, antropometri, dan postur
tubuh.
b) Kemampuan sensorik, ukuran kemampuan sensorik pekerja yang meliputi penglihatan, pendengaran,
kinestetik, sistem keseimbangan dan proprioceptive.
c) Motorik, ukuran kemampuan motorik/gerak pekerja yang meliputi kekuatan, ketahanan, jangkauan, dan
karakter kinematis.
d) Psikomotorik, mengukur kemampuan pekerja menghadapi proses mental dan gerak seperti memproses
informasi, waktu respon, dan koordinasi.
e) Personal, ukuran nilai dan kepuasan kerja dengan melihat tingkah laku, penerimaan risiko, persepsi
kebutuhan ekonomi, dll
f) Training/pelatihan, ukuran kemampuan pendidikan pekerja dalam training formal atau keterampilan dalam
menangani instruksi manual handling.
g) Status kesehatan.
h) Aktivitas dalam waktu luang.
2. Karakteristik Material
Karakteristik Material atau bahan meliputi :
a. Beban, ukuran berat benda, usaha yang dibutuhkan untuk mengangkat.
b. Dimensi, atau ukuran benda seperti lebar, panjang, tebal dan bentuk benda
baik itu kotak, silinder, dll.
c. Distribusi beban, ukuran letak unit dengan reaksi pekerja untuk membawa
dengan satu atau dua tangan.
d. Cara membawa beban oleh pekerja berkaitan dengan tekstur, permukaan,
atau letak. Stabilitas beban.
3. Karakteristik Tugas/ pekerjaan ;
Karakteristik tugas meliputi kondisi pekerjaan manual handling yang akan
dilakukan. Terdiri dari :
1)Geometri tempat kerja, termasuk didalamnya jarak pergerakan, langkah yang
harus ditempuh, dll
2)Frekuensi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan termasuk
frekuensi pekerjaan yang dilakukan.
3)Kompleksitas pekerjaan, termasuk didalamnya ketepatan penempatan, tujuan
aktivitas, maupun komponen pendukungnya.
4)Lingkungan kerja seperti pencahayaan, kebisingan, getaran, bau-bauan, juga daya
tarik kaki.
4. Sikap Kerja
Penanganan manual handling juga melibatkan metode kerja atau sikap dalam
menyelesaikan pekerjaan/tugas/tugas. Pengamatan meliputi pada :
 Individu, merupakan ukuran metode operasional, seperti kecepatan,
ketetapan,cara/postur saat memindahkan.
 Organisasi, berkaitan dengan organisasi kerja seperti luas bangunan pabrik,
keberadaan tenaga medis, maupun utilitas kerjasama tim.
 Administrasi, seperti sistem intensif untuk keselamatan kerja, kompensasi, rotasi
kerja, pengendalian, dan pelatihan keselamatan
Penilaian Risiko Manual Handling

◦ Metode indikator kunci LMM digunakan didalam penilaian risiko selama


dilakukan pekerjaan manual handling untuk objek kerja yang berat dengan
memperhitungkan empat (4) faktor atau parameter stress fisik yang terjadi
selama pekerjaan manual handling, yaitu : waktu (time), beban (load), sikap
tubuh (posture), dan kondisi selama kerja (Condition of performing work).
Penilaian Indikator kunci tersebut yaitu :
1. Rating Indikator Waktu ( Time Indicator – T )

Indikator berat ringannya dari lama waktu (the length of time) ketika

seseorang menangani beban/ obyek kerja dapat dinilai, yang didasarkan

pada tabel 2.2, dengan memilih salah satu dari ketiga bentuk tentang

bagaimana penanganan beban biasanya dilakukan oleh pekerja. Ketiga

bentuk tersebut adalah sebagai berikut :

a. Untuk tugas-tugas yang melibatkan repetisi secara regular untuk aktivitas

pendek dengan mengangkat, menurunkan, membawa, atau memindahkan

objek, frekuensinya (jumlah aktivitas pendek selama satu shift kerja) adalah

merupakan nilai/ parameter dasar;

b. Untuk tugas-tugas yang melibatkan aktivitas menahan atau menopang

objek, total durasi menahan atau menopang objek adalah merupakan nilai/

parameter dasar. Durasi tersebut merupakan hasil dari penambahan periode

menahan atau menopang objek pada setiap aktivitas individu selama satu

hari kerja;

c. Untuk tugas-tugas yang melibatkan aktivitas membawa atau memindahkan

beban / objek pada jarak jauh dan salah satu yang harus dipertimbangkan

dari total jarak dari beban yang dibawa adalah untuk aktivitas satu hari kerja.

Untuk perhitungan jarak angkut secara manual, maka rerata kecepatan jalan

adalah 4 km/ jam atau sekitar 1m/detik.


Tabel 2.2 Penilaian waktu didasarkan jenis manual handling
Mengangkat atau Operasi M e n a h a n a ta u m e n o p a n g Memindahkan objek pada
p e m in d a h a n objek jarak > 5 m
(< 5 d e tik ) ( > 5 d e tik )
Frekuensi Time Rating
T o tal D u ras i T im e R a tin g T o tal ja rak T im e
(
S (Ju m lah / 1 (S k o r)
M enahan / 1 (S k o r) sela m a s atu h ari R a tin g
h a ri k e rja ) h a ri k e rja kerja (Km) (S k o r)
u (m en it)
m 1 <5 1 < 0,3 1
b
< 10

10 - < 40 2 5-<15 2 0,3-<1 2


e
40 - < 200 4 15-<60 4 1-<4 4
r
200 - < 500 6 60-<120 6 4-<8 6
500- <1000 8 120 - < 240 8 8-<16 8
: > 1000 10 > 240 10 > 16 10
*tidak dapat diterapkan apabila membawa / mengangkut beban > 30kg dengan jarak > 25 m untuk
Tsekali angkut.
2. Rating Indikator Massa (Mass Indicator – M)
Indikasi berat ringannya beban kerja oleh karena massa dari suatu objek yang
dikerjakan dapat dinilai yang didasarkan pada tabel 2.3, secara terpisah untuk
wanita dan laki-laki.

Beban Kerja untuk laki- Load Rating (Skor) Beban Kerja untuk L oad R atin g
laki (Kg) wanita (Kg) (S k o r )
<10 1 <5 1
10-<20 2 5-<10 2
20-<30 4 10-<15 4
30-<40 7 15-<25 7
> 40 25 > 40 10
*Tidak dapat diterapkan untuk situasi dimana maksimum massa dari objek dikerjakan atau
pengeluaran energi maksimum selama kerja dilampaui. Sebagai contoh; untuk wanita, massa dari
objek yang dibawa tidak boleh melebihi 10 kg selama kerja tetap atau kerja terus menerus.
3. Rating Indikator Sikap Tubuh (Body Posture Indicator - P)
P e n je la sa n P o stu r T u b u h , P o sisi P ostu re
T ip e P o stu r T u b u h d a n
Beban Hubungannya dengan R a tin g
P o sisi B e b a n
Tubuh (S k o r )
  
Tubuh bagian atas tidak memutar.
 
 Beban berada dekat dengan badan.

Salah satu yang digunakan untuk 




1

mengidentifikasi suatu sikap tubuh 



pekerja selama melakukan aktivitas 

Sedikit membungkuk kedepan
sedikit memuntirkan badan.
 atau

Beban berada dekat dengan  badan

(mengangkat/membawa beban) 

atau diatas ketinggian bahu. 2

dihubungkan dengan aktivitas manual




Membungkuk sampai bawah atau
handling pada objek dan 
 
jauh.

membungkuk kedepan cukup

Sedikit membungkuk kedepan


mengklasifikasikannya ke dalam salah


3
dengan memuntirkan badan
 secara simultan.

satu group
Beban beradajauh dari badan atau
 diatas bahu.


Membungkuk jauh kedepan
 
dengan memuntirkan badan
secara simultan.
  
Beban berada jauh dari badan.
 4
 Stabilitas
tubuh terbatas, pada saat
berdiri.
 
Jongkok dan atau berlutut.
4. Rating Indikator Kondisi Kerja (Working Condition Indicator-W)
Pada saat menilai indikasi berat ringannya kondisi kerja, salah satu yang
harus dipertimbangkan adalah kondisi kerja yang dominan selama periode
kerja secara keseluruhan.
Tabel 2.5 Penilaian Indikator Kondisi Kerja
R a tin g (S k o r )
Penjelasan Kondisi pada saat melakukan pekerjaan
K o n d isi K erja

Kondisi ergonomi yang baik, seperti; tersedia cukup ruang untuk

bekerja; tidak ada benda/ material yang menghalangi proses kerja; 0
 pencahayaan bagus; kondisi lantai bagus, dll.

Terbatasnya ruang untuk bergerak pada stasiun kerja; kondisi ergonomi
yang kurang bagus (seperti; tinggi landasan kerja yang terlalu rendah
2 1
atau area kerja <1,5 m  ); stabilitas tubuh terganggu karena keadaan
lantai yang tidak rata,dll.


atau pusat gravitas
Ruang untuk kerja sangat terbatas pada stasiun kerja dan 2
beban tidak stabil selama pemindahan beban/objek, dll.
5. Penilaian Akhir (Final Rating)
Hasil penilaian adalah berupa
“Skor” (0). Selanjutnya, 0
dihitung berdasarkan rumus
sebagai berikut :
O = T X (M+P+W)
Pengendalian Risiko Manual Handling
2. Pengendalian Administratif (Administrative Control) :
1. Rekayasa Teknik (Engineering Control) :
a. Keterlibatan organisai pekerja
◦ Penggunaan Alat Bantu Mekanik (Mechanical
b. Pengembangan petunjuk-petunjuk
Aids Of Handling).
c. Penyediaan pekerjaan yang bervariasi
◦ Perbaikan Layout Pekerjaan
d. Tim kerja
◦ Pemindahan benda-benda yang mengganggu e. Pertimbangan personel pekerja
didalam ruang kerja.
f. Buat objek kerja menjadi lebih ringan
◦ Lingkungan kerja. g. Hindarkan pekerjaan manual handling yang
◦ Buat objek kerja lebih mudah dipegang. dipaksakan

◦ Redesain objek kerja menjadi lebih kecil atau h. Buat objek kerja menjadi lebih stabil
lebih mudah untuk dikerjakan i. Buat objek kerja menjadi kurang berbahaya pada saat
dikerjakan
◦ Redesain pekerjaan.
j. Modifikasi praktek kerja
k. Penyelenggaraan training
l. Penyediaan waktu pemulihan atau recovery.

Anda mungkin juga menyukai