Anda di halaman 1dari 18

SISTEM MANAJEMEN

PENGAMANAN

KOMPOL AZHARI, S.E.


SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN
A. PENGERTIAN SMP
Menurut Perpol Nomor 3 tahun 2019 yang dimaksud dengan sistem
manajemen pengamanan obvitnas dan objek tertentu yang selanajutnya
disebut SMP Obvitnas dan Obter adalah bagian dari Manajemen yang saling
terkait dalam bentuk pembinaan teknis dan audit terhadap seperangkat
element pengamanan yang terdiri dari komitmen dan kebijakan pola
pengamananan dan monitoring. Standar monitoring evaluasi secara jelasnya
dapat digambar sebagai beikut :

KOMITMEN DAN
KEBIJAKAN

MONITORING
DAN POLA
EVALUASI PENGAMANAN

STANDAR KEMAMPUAN
PELAKSANAAN
KONFIGURASI
KEAMANAN PENGAMANAN
B. POLA PENGAMAN
Pengertian pola pengamanan obvitnas dan
objek tertentu menurut Perpol Nomor 3 tahun
2019 adalah bentuk, sifat, sasaran, dari segala
usaha pekerjaan dan kegiatan dalam rangka
pencegahan, penangkalan dan penanggulangan
serta penegakkan hukum terhadap setiap
ancaman dan gangguan keamanan kawasan dan
objek tertentu pola pengamanan menurut
Perkap Nomor 13 tahun 2017 terdiri dari
berbagai elemen yang secara garis besarnya BANTUK
adalah sebagai berikut : PENGAMANAN

KOMANDO DAN SIFAT


PENGENDALIAN PENGAMANA
N

AREA SASARAN
KEAMAN PENGAMANA
AN N
NO URAIAN KET
1 NAMA OBJEK VITAL
Dalam Perkap Nomor 13 2 KLASIFIKASI OBJEK
tahun 2017 pasal 15
disebutkan bahwa sebelum 3 PEMILIK PERUSAHAAN
ditentukan pola pengamanan 4 LOKASI / ALAMAT
maka terlebih dahulu 5 JENIS / BIDANG USAHA
dilakukan identifikasi objek. 6 NILAI ASET OBJEK
Identifikasi tersebut berupa
7 JUMLAH KARYAWAN
spesifikasi objek dan potensi
kerawanan spesifikasi objek 8 LUAS AREA OBJEK
meliputi berbagai aspek 9 IDENTITAS KEGIATAN PRODUKSI
sebagaimana tertuang dalam 10 KAPASITAS HASIL PRODUKSI
table berikut : 11 NILAI STRATEGIS OBJEK
12 DOKUMEN ADMINISTRASI
Kemudian setelah dilakukan spesifikasi maka tindakan
selanjutnya adalah dilakukan pemetaan potensi kerawanan
meliputi :
a. Ancaman yang bersumber dari lingkungan internal
maupun eksternal yang berpotensi membahayakan
kelangsungan berfungsinya Obvitnas dan Objek Tertentu
b. Gangguan yang dapat ditimbulkan kerugian berupa
korban jiwa, harta benda dan trauma psikis

Selanjutnya masing – masing elemen juga ada dalam pola pengamanan objek
Vital Nasional dan Objek Tertentu dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Bentuk pengamanan
Bentuk pengamanan menurut Pasal 16 Perkap Nomor 13 tahun 2017 terdiri dari :
a. Pengamanan Langsung
Pengamanan langsung merupakan kegiatan yang berupa penggerakan dan
penggelaran kekuatan beserta sarana dan Prasarana pengamanan sesuai
kebutuhan dan perkiraan ancaman dan gangguan Kamtibmas yang
mungkin terjadi.
b. Pengamanan tidak Langsung
Pengamanan tidak langsung merupakan kegiatan berupa permintaan /
pengawasaan dan penerimaan Laporan dan Pengelola Obvitnas dan Obter.
1. SIFAT PENGAMANAN
Sifat Pengamanan Obvitnas dan Obter dalam Pasal 17 Perkap Nomor 13
tahun 2017 terdiri atas :
1). Pemeriksanan terhadap badan, barang dan kendaraan yang masuk
dan keluar
2). Pengaturan terhadap manusia, barang dan kendaraan yang
masuk dan keluar, ruang parker, rute lalu lintas dalam area objek
penyimpanan dan peninmbunan barang sesuai dengan jenisnya
3). Penjagaan yang bersifat tetap mmaupun Insidentil dengan
penempatan pos – pos jaga sesuai dengan luas area objek
4). Pengawalan terhdap manusia dokumen dan barang yang
masuk maupun keluar obvitnas dan obter

5). Patroli yang dilaksanakan didalam atau di luar


lingkungan Obvitnas dan Obter dengan menggunakan
kendaraan atau berjalan kaki
6). Pengawasan terhadap dokumen, manusia
barang dan lingkungan
7). Penanganan terhadap aksi unjuk rasa
8). Penanganan terhadap pemogokan atau kerusuhan
massa secara potensial
9). Penanganan terhadap ancaman atau gangguan teror
10). Penanganan terhadap bencana alam,
kecelakaan kerja, dan bahaya kebakaran
11). Penanganan tindak pidana secara terbatas
12). Memperdayakan peran serta karyawan dan
masyarakat disekitar Obvitnas dan Obter
b). Pengawasan tertutu

Pengawasan tertutup Obvitnas dan Obter dilaksanakan dalam


bentuk
1). Deteksi terhadap potensi kerawanan yang mungkin terjadi
baik yang bersumber dari dalam maupun luar lingkungan
Obvitnas atau Obter
2). Pengawasan terhadap tamu, karyawan, barang dan dokumen
3). Penggalangan terhadap karyawan dan masyarakat di sekitar
Obvitnas atau Obter yang termasuk dalam kategori Very
Important Person / Very Very Important Person (VIP / VVIP).
2. SASARAN PENGAMANAN

Sasaran Pengamanan Obvitnas c. Tempat Meliputi :


dan Obter, Pasal 18 Perkap Nomor 1). Gedung Peerkantoran
13 tahun 2017 terdiri atas : 2). Komplek Perumahan
a. Manusia meliputi : 3). Tempat Kegiatan Produksi
1). Pejabat / Dideksi d. Dokumen :
Perusahaan e. Kegiatan Meliputi :
2). Tenaga Ahli 1). Kegiatan Produksi / non Produksi
3). Karyawan 2). Kunjungan
4). Tamu dan
5). Masyarakat sekitarnya

b. Barang Meliputi :
1). Mesin Produksi
2). Instalasi
3). Alat
Perkantoran
4). Hasil Produksi
3. AREA PENGAMANAN
Area pengamanan obvitnas dan objek
tertentu ditetapkan bersama – sama dengan
pengelola Obvitnas dan Obter dalam Pasal 19
Perkap Nomor 13 tahu n 2017 meliputi :
a. Lingkungan pada Area dalam wawasan
Obvitnas dan Obter meliputi :
1). Lokasi Produksi
2). Perkantoran
3). Pergudangan
4). Perpakiran

b. Lingkungan diluar Area dalam kawasan Obvitnas / Obter


meliputi :
1). Batas bangunan dengan pagar terluar
2). Pagar terluar batas bangunan dengan pemukiman
penduduk
c. Lingkungan sekitar diluar kawasan Obvitnas dan Obter
meliputi pemukiman penduduk dan objek tertentu.
4. KOMANDO DAN PENGENDALIAN
Dalam pasal 20 Perkap Nomor 13 tahun 2017
disebutkan bahwa komando dan
pengendalian dalam pemberian jasa
pengamanan berada pada :
a. Pengelola atau objek tertentu bila situasi
dan kondisi Obvitnas atau Obtter dalam
keadaan normal
b. Polri bila :
1) terjadi ancaman dan gangguan yang
melibatkan masyarakat atau karyawan
2) Terjadi kontijensi
Sifat Pengamanan
Sifat Pengamanan Obvitnas dan Obter dalam pasal
17 Perkap Nomor 13 tahun 2017 terdiri atas :
a. Pengamanan Terbuka
Pengamanan terbuka Obvitnas dan Obter
dilaksanakan dalam bentuk :
1). Terjadi ancaman dan gangguan yang melibatkan
masyarakat atau karyawan
2). Terjadi Kontijensi
KONFIGURASI STANDAR PENGAMANAN
Pengertian Konfigurasi Standar Pengamanan menurut Pasal 01
Perpol Nomor 3 tahun 2019 adalah gambaran atau sketsa yang
menjelaskan tentang komponen standar pengamanan penetapan
dan pembicaraan area pengamanan konsep umum pengawasan
dan personel pengamanan dalam Sispam Obvitnas dan Obter
dalam Pasal 21 Perkap Nomor 13 tahun 2017 terdiri dari :
KOMPONEN
STANDAR
PENGAMANAN

PENETAPAN
PERSONEL PEMBINAAN
PENGAMANA AREA
N PENGAMANAN

KONSEP UMUM
PENGAMANAN
1. KOMPONEN STANDAR PENGAMANAN
a. Manusia dengan pembentukan satuan
pengamanan
b. Infrastruktur meliputi :
1). Sarana Prasarana
a. Kartu Identitas (Id Card)
b. Serapan
c. Perlengkapan perorangan
d. Pagar
e. Pintu gerbang
f. Pintu darurat
g. Pos keamanan/ pos jaga
h. manara Monitor
i. Pintu Kontrol got / gorong – gorong l. Bangunan Instalasi Prasara
j. Sistemm alarm m. Ruang terbuka untuk pemantauan
k. Alat Pemadan Kebakaran n. Metal dan Mine Ditector pengamanan internal
o. Lampu penerangan taman
p. Lampu penerangan pagar
q. Alat komunikasi
r. Alat transportasi
s. Alat pelindung kerja
t. Tanda Petunjuk
u. Sumber daaya listrik cadangan
v. Peralatan pertolongan kecelakaan kerja
2. Piranti lunak pengamanan meliputi :
a). Peraturan Perundang – Undangan
b). Nota Kesepahaman / Pedoman Kerja Sama
c). Standar Operasional Prosedur
d). Struktur Organisasi dan Uraian tugas satuan /
unit kerja pengamanan

3. Dokumen harus meliputi :


a). Sistem pengarsipan meliputi pengumpulan
pengelolaan data, analisis dan evaluasi laporan
kegiatan pengamanan
b). Sistem akses dengan menggunakan kode rahasia
c). Buku mutasi / administrasi kegiatan pengamanan
2. PENETAPAN DAN PEMBINAAN AREA
PENGAMANAN

Penetapan dan pembinaan area pengamanan meliputi :


a. Penetapan lokasi area
b. Penetapan klasifikasi area inti / area vital
c. Penetapan batas pengamanan area inti
d. Penetapan dan pengawasan daerah perismeter
e. Pembinaan kawasan sekitar perimeter
3. KONSEP UMUM PENGAMANAN

Konsep umuum pengamanan berupa merencanakan dan


memprogramkan kekuatan dan kemampuan yang akan digunakan
terhadap kawasan dan area pengamanan meliputi :
a. Penjelasan secara rinci tentang rencana pengamanan yg
berkualitas dengan tujuan yang hendak dicapai
b. Strategis dan langkah yang diambil
c. Anggaran keamanan
d. Perencanaan pengamanan situasi darurat (kontijensi) berisi
kebijakan dan kewenangan secara tertulis tentang keadaan
darurat (kontijensi) serta perintah untuk menutup atau
menghentikan kegiatan evakuasi, baik secara keseluruhan
maupun sebagian
4. PERSONEL PENGAMANAN

Personel pengamanan berupa kekuatan personel pengamanan internal


meliputi :
a. Kebutuhan jumlah pesonel pengamanan berdasarkan identifikasi
dan banyaknya area pada kawasan onvitnas dan obter yang
diamankan serta tingkat ancaman dan resiko terhadap
kelangsungan Obvitnas.
b. Kekuatan personel pengamanan terdiri atas regu dengan
pelaksanaan tugas sesuai perjadwalan waktu yang dibagai kedalam
shift
c. Kekuatan / jumlah personil pengamanan oleh polri disesuaikan
dengan kontrak kerja sama.
Selanjutnya konfigurasi standar pengamanan di lingkungan Obvitnas
dan Obter masing – masing ditentukan oleh pengelola Obvitnas dan
obter bersama dengan polri. Infrastruktur dilaksanakan sesuai dengan
desain Infrastruktur yang dibuat oleh pengelola Obvitnas dan Obter
berkoordinasi dengan Polri.
C. STANDAR KEMAMPUAN KAWASAN
PENGAMANAN

Pengertian Standar Kemampuan Pelaksanaan Pengamanan menurut pasal 1 Perpol Nomor 03


tahun 2013 adalah ukuran tertentu baik kriteria maupun pedoman yang digunakan oleh Pelaksana
Pengamanan Standar Kemampuan Pelaksanaan Pengamanan Obvitnas dan Obter dalam Pasal 22
Perkap Nomor 13 tahun 2017 terdiri dari :
1. Standar kemampuana Pelaksanaan Pengamanan
a. Anggota Polri
1. Memiliki masa dinas paling singkat 2 (dua) tahun
2. Memiliki kommpetensi bidang
a.) Pembuatan Laporan Polisi g.) Beladiri
b.) Pengaturan penjagaan pengawalan dan h.)Menembak paling rendah patroli
terjadwal kelas 3
c.) Tindakan Pertama Tempat Kejadian i.) Search and Rescue (RAS)
Perkara (TPTKP)
d.) Penanganan tindak pidana ringan j.) Membuatlaporan Informasi
e.) Kemampuan intel dasar k.) Pemahaman karakteristik
Obvitnas dan Obter
f.) Komunikasi sosial
b. Petugas Pengamanan Internal dengan Ketentuan peraturan Perundang – Undangan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai