PENGAMANAN
KOMITMEN DAN
KEBIJAKAN
MONITORING
DAN POLA
EVALUASI PENGAMANAN
STANDAR KEMAMPUAN
PELAKSANAAN
KONFIGURASI
KEAMANAN PENGAMANAN
B. POLA PENGAMAN
Pengertian pola pengamanan obvitnas dan
objek tertentu menurut Perpol Nomor 3 tahun
2019 adalah bentuk, sifat, sasaran, dari segala
usaha pekerjaan dan kegiatan dalam rangka
pencegahan, penangkalan dan penanggulangan
serta penegakkan hukum terhadap setiap
ancaman dan gangguan keamanan kawasan dan
objek tertentu pola pengamanan menurut
Perkap Nomor 13 tahun 2017 terdiri dari
berbagai elemen yang secara garis besarnya BANTUK
adalah sebagai berikut : PENGAMANAN
AREA SASARAN
KEAMAN PENGAMANA
AN N
NO URAIAN KET
1 NAMA OBJEK VITAL
Dalam Perkap Nomor 13 2 KLASIFIKASI OBJEK
tahun 2017 pasal 15
disebutkan bahwa sebelum 3 PEMILIK PERUSAHAAN
ditentukan pola pengamanan 4 LOKASI / ALAMAT
maka terlebih dahulu 5 JENIS / BIDANG USAHA
dilakukan identifikasi objek. 6 NILAI ASET OBJEK
Identifikasi tersebut berupa
7 JUMLAH KARYAWAN
spesifikasi objek dan potensi
kerawanan spesifikasi objek 8 LUAS AREA OBJEK
meliputi berbagai aspek 9 IDENTITAS KEGIATAN PRODUKSI
sebagaimana tertuang dalam 10 KAPASITAS HASIL PRODUKSI
table berikut : 11 NILAI STRATEGIS OBJEK
12 DOKUMEN ADMINISTRASI
Kemudian setelah dilakukan spesifikasi maka tindakan
selanjutnya adalah dilakukan pemetaan potensi kerawanan
meliputi :
a. Ancaman yang bersumber dari lingkungan internal
maupun eksternal yang berpotensi membahayakan
kelangsungan berfungsinya Obvitnas dan Objek Tertentu
b. Gangguan yang dapat ditimbulkan kerugian berupa
korban jiwa, harta benda dan trauma psikis
Selanjutnya masing – masing elemen juga ada dalam pola pengamanan objek
Vital Nasional dan Objek Tertentu dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Bentuk pengamanan
Bentuk pengamanan menurut Pasal 16 Perkap Nomor 13 tahun 2017 terdiri dari :
a. Pengamanan Langsung
Pengamanan langsung merupakan kegiatan yang berupa penggerakan dan
penggelaran kekuatan beserta sarana dan Prasarana pengamanan sesuai
kebutuhan dan perkiraan ancaman dan gangguan Kamtibmas yang
mungkin terjadi.
b. Pengamanan tidak Langsung
Pengamanan tidak langsung merupakan kegiatan berupa permintaan /
pengawasaan dan penerimaan Laporan dan Pengelola Obvitnas dan Obter.
1. SIFAT PENGAMANAN
Sifat Pengamanan Obvitnas dan Obter dalam Pasal 17 Perkap Nomor 13
tahun 2017 terdiri atas :
1). Pemeriksanan terhadap badan, barang dan kendaraan yang masuk
dan keluar
2). Pengaturan terhadap manusia, barang dan kendaraan yang
masuk dan keluar, ruang parker, rute lalu lintas dalam area objek
penyimpanan dan peninmbunan barang sesuai dengan jenisnya
3). Penjagaan yang bersifat tetap mmaupun Insidentil dengan
penempatan pos – pos jaga sesuai dengan luas area objek
4). Pengawalan terhdap manusia dokumen dan barang yang
masuk maupun keluar obvitnas dan obter
b. Barang Meliputi :
1). Mesin Produksi
2). Instalasi
3). Alat
Perkantoran
4). Hasil Produksi
3. AREA PENGAMANAN
Area pengamanan obvitnas dan objek
tertentu ditetapkan bersama – sama dengan
pengelola Obvitnas dan Obter dalam Pasal 19
Perkap Nomor 13 tahu n 2017 meliputi :
a. Lingkungan pada Area dalam wawasan
Obvitnas dan Obter meliputi :
1). Lokasi Produksi
2). Perkantoran
3). Pergudangan
4). Perpakiran
PENETAPAN
PERSONEL PEMBINAAN
PENGAMANA AREA
N PENGAMANAN
KONSEP UMUM
PENGAMANAN
1. KOMPONEN STANDAR PENGAMANAN
a. Manusia dengan pembentukan satuan
pengamanan
b. Infrastruktur meliputi :
1). Sarana Prasarana
a. Kartu Identitas (Id Card)
b. Serapan
c. Perlengkapan perorangan
d. Pagar
e. Pintu gerbang
f. Pintu darurat
g. Pos keamanan/ pos jaga
h. manara Monitor
i. Pintu Kontrol got / gorong – gorong l. Bangunan Instalasi Prasara
j. Sistemm alarm m. Ruang terbuka untuk pemantauan
k. Alat Pemadan Kebakaran n. Metal dan Mine Ditector pengamanan internal
o. Lampu penerangan taman
p. Lampu penerangan pagar
q. Alat komunikasi
r. Alat transportasi
s. Alat pelindung kerja
t. Tanda Petunjuk
u. Sumber daaya listrik cadangan
v. Peralatan pertolongan kecelakaan kerja
2. Piranti lunak pengamanan meliputi :
a). Peraturan Perundang – Undangan
b). Nota Kesepahaman / Pedoman Kerja Sama
c). Standar Operasional Prosedur
d). Struktur Organisasi dan Uraian tugas satuan /
unit kerja pengamanan