Anda di halaman 1dari 69

MATA AJAR 1

IMPLEMENTASI SMP & AUDIT


BUJP

IMPLEMENTASI SMP DAN AUDIT BUJP

Oleh : Bpk. Achmadsyah

DIVISI : HSSE PLN PUSAT


01 IMPLEMENTASI
SMP
Lingkup Materi

1. Pendahuluan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP)


1.1 Tujuan dan Latar belakang SMP
1.2 Istilah dan Definisi SMP
1.3 Landasan Hukum SMP
1.4 Kebijakan Sispam di Lingkungan PLN
1.5 Prinsip implementasi SMP

2. Objek Vital Nasional (Obvitnas) dan Obvit (Objek Tertentu)


2.1 Pengamanan Obvitnas
2.2 Pemasangan Papan Nama/Plangisasi Obvitnas

www.pln.co.id |
Lingkup Materi

3. Pedoman Implementasi SMP


3.1 Elemen SMP
3.2 Hambatan operasional

4. Monitoring Implementasi SMP


1.4.1 Proaktif
1.4.2 Sosialisasi Awareness SMP
1.4.3 Fasilitas Pengamanan
1.4.4 Memonitor Kesiapan Tim Tanggap Darurat
1.4.5 Peningkatan Kompetensi Satpam dan Penghargaan

www.pln.co.id |
Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu :


1. Menerapkan SMP dengan konsisten di Unit masing masing
2. Membuat perencanaan RKAP dan program kerja keamanan
3. Menyelesaikan permasalahan dan solusi SMP
4. Mengantisipasi kondisi keamanan lingkungan
5. Membuat peta kerawanan

www.pln.co.id |
Pertanyaan Mengenai Implementasi SMP

 Mengapa PLN lebih mengutamakan Implementasi SMP ?

 Mengapa tidak mendahulukan Sertifikasi SMP ?

 Siapa yang melakukan Implementasi SMP ?

 Bagaimana cara melakukan Implementasi SMP ?


 Kapan Implementasi SMP di sidak ?

 Bagaimana cara evaluasi dan monitoring implementasi SMP ?

 Bagaimana mengukur kinerja Implementasi SMP ?

 Bagaimana implementasi panduan PKT (Pedoman Kerja Teknis) di lapangan ?


www.pln.co.id |
IMPLEMENTASI SMP
1.1 PENDAHULUAN SMP
Nilai Tambah Penerapan SMP di Lingkungan PLN
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 477.K/DIR/2012

(1) Sebagai Pedoman bagi seluruh jajaran perusahaan dalam pelaksanaan


pengamanan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna sesuai ketentuan
peraturan serta tercapainya situasi keamanan perusahaan yang aman dan kondusif.
(2) Untuk mengamankan Aset dan Kegiatan Perusahaan dan Anak Perusahaan dari
segala bentuk kerawanan berupa ancaman dan/atau gangguan, baik dari dalam
maupun dari luar.
(3) Menciptakan sistem pengamanan OBVITNAS dan tempat kerja
(4) Memperkuat citra PLN sebagai perusahaan yang andal sehingga sejajar dengan
perusahaan besar lainnya yang telah mengadopsi standar di bidang keamanan
(5) Kinerja pengamanan yang terukur dan didasarkan pada parameter pencapaian
yang dipertanggung jawabkan

www.pln.co.id |
1.1.1 Manfaat Implementasi SMP

1. Memperkuat citra PLN sebagai perusahaan yang andal sehingga sejajar


dengan perusahaan besar lainnya yang telah mengadopsi standar di bidang
keamanan
2. Kinerja Pengamanan terukur dan didasarkan pada parameter pencapaian yang
dipertanggungjawabkan
3. Keamanan tidak lagi menjadi wilayah kerja Dept. Security saja namun
menjadi bagian dari kesadaran stakeholder  meningkatnya security
awareness Insan PLN
4. Sistem Manajemen Pengamanan tidak berbeda dengan sistem manajemen
perusahaan lainnya, sehingga dapat terintegrasi
5. Pelaksanaan Implementasi SMP yang konsisten membuat lebih kuat
Pengamanan dalam PLN

www.pln.co.id |
1.1.1 Latar Belakang Implementasi SMP

1. Masih banyak ancaman dari berbagai pihak


2. Kinerja keamanan belum masuk KPI Manajemen
3. Anggaran untuk operasional SMP terbatas
4. Pengawalan dan pembinaan Implementasi SMP masih lemah
5. Banyaknya BUJP yang kinerjanya jauh dari harapan dan tidak profesional
6. Kompetensi SDM yang menangani keamanan masih terbatas
7. Dukungan manajemen masih perlu ditingkatkan

www.pln.co.id |
KATA KATA MOTIVASI, TANTANGAN & ANCAMAN KEAMANAN

• Suatu organisasi bisnis tidak akan berhasil, jika tidak aman


• Biaya keamanan besar, tapi jauh lebih besar jika tidak aman
• Pertahanan Indonesia lemah, listrik padam saja semua operasional terhenti.
• Aman itu butuh biaya, karena itu investasi asset Perusahaan yg harus di jaga
• Keamanan adalah laksana payung yang
melindungi Keselamatan Proses bisnis Perusahaan

www.pln.co.id |
CONTOH AKTUAL GANGGUAN KEAMANAN

www.pln.co.id |
Contoh Kecelakaan / Kebakaran Instalasi Gedung

www.pln.co.id |
1.1.2 Definisi Istilah Keamanan dalam Perkaba No 1 Tahun 2019

1. Perkaba (Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan) no 1 tahun 2019

Mengatur tentang Prosedur pemberian jasa pengamanan dan Sistem Manajemen Pengamanan pada

Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu, terdiri dari 5 elemen

2. Perkap (Peraturan Kapolri) no 24 tahun 2007

Mengatur tentang Sistem Manajemen Pengamanan, terdiri dari 16 elemen

www.pln.co.id |
1.1.2 Definisi Istilah Keamanan dalam Perkaba No 1 Tahun 2019

3. Pengamanan

Merupakan usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka pencegahan, penangkalan dan

penanggulangan penegakan hukum terhadap setiap ancaman dan gangguan keamanan.

4. Sistem Manajemen Pengamanan disingkat SMP

Bagian dari Manajemen yang saling terkait dalam bentuk pembinaan teknis dan audit terhadap

seperangkat elemen pengamanan yang terdiri dari: Komitmen dan kebijakan, pola pengamanan,

konfigurasi standar pengamanan, standar kemampuan pelaksana pengamanan dan monitoring

evaluasi.

www.pln.co.id |
1.1.2 Definisi Istilah Keamanan dalam Perkaba No 1 Tahun 2019

5. Objek Vital Nasional (Obvitnas)

Kawasan / lokasi, bangunan / instalasi dan atau usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak,

kepentingan Negara dan/atau sumber pendapatan Negara yang bersifat strategis.

6. Objek tertentu (Obvit)

Kawasan / Lokasi, bangunan / instalasi dan atau usaha yang dikelola oleh Negara atau swasta bukan

merupakan obvitnas namun diamankan oleh Polri atau pengamanan internal.

www.pln.co.id |
1.1.2 Definisi Istilah Keamanan dalam Perkaba No 1 Tahun 2019

7. Pola pengamanan

Bentuk sifat sasaran dari segala usaha pekerjaan dan kegiatan dalam rangka pencegahan, penangkalan
dan penanggulangan serta penegakan hukum terhadap setiap ancaman dan gangguan keamanan
dikawasan Objek Vital Nasional dan Objek tertentu.

8. Konfigurasi standar pengamanan

Gambaran atau sketsa yang menjelaskan tentang komponen standar pengamanan, penetapan dan
pembinaan area pengamanan, konsep umum pengamanan dan personel pengamanan dalam SMP
Obvitnas dan objek tertentu.

www.pln.co.id |
1.1.2 Definisi Istilah Keamanan dalam Perkaba No 1 Tahun 2019

9. Standar kemampuan pelaksana pengamanan

Ukuran tertentu, baik kriteria maupun pedoman yang dilaksanakan oleh pelaksana pengamanan.

10. Pembinaan Teknis (Bintek)

Segala upaya dan tindakan untuk memberikan arahan bimbingan dan petunjuk dalam rangka
meningkatkan Kinerja sebelum dilakukan audit SMP dalam bentuk Supervisi, asistensi dan
verifikasi.

www.pln.co.id |
1.1.2 Definisi Istilah Keamanan dalam Perkaba No 1 Tahun 2019

11. Supervisi
Suatu proses pembinaan yang ditujukan atau diberikan kepada Obvitnas atau Objek tertentu dalam
memberikan gambaran analisis kesenjangan SMP Obvitnas dan Objek tertentu dan solusi terkait dengan
SMP Obvitnas dan Objek tertentu.

12. Asistensi
Suatu kegiatan proses perbantuan yang ditujukan dan atau kepada Obvitnas dan Objek tertentu dalam upaya
tindak lanjut dari Supervisi.

13. Verifikasi
Suatu proses pembuktian kesipan Obvitnas dan Objek tertentu untuk melakukan proses audit sertifikasi
Obvitnas dan objek tertentu.

www.pln.co.id |
1.1.2 Definisi Istilah Keamanan dalam Perkaba No 1 Tahun 2019

14. Resiko Keamanan

Probabilitas terjadinya suatu petensi terjadinya potensi gangguan keamanan yang berdapak yang
berdampak terganggunya usaha Obvitnas dan Objek tertentu.

15. Audit

Proses pemeriksaan kegiatan untuk meyakinkan tingkat kesesuaian antara suatu kondisi yang menyangkut
kegiatan suatu indentitas dengan kriteria yg dilakukan oleh auditor yang berkompeten dengan mendekatkan
dan mengevaluasi bukti bukti pendukungnya secara sistimatis analitis, kritis, dan selektif guna memberikan
pendapat, kesimpulan dan rekomendasi kepada pihak pihak yang berkepentingan.

www.pln.co.id |
1.1.3 Landasan Hukum
 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
 Undang-undang 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
 Kepres 63 Tahun 2004 tentang Objek Vital Nasional
 Peraturan Pemerintah 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP
 Kepmen no. 77 k /90/MEM/2019 Tentang Objek Vital Nasional Bidang ESDM
 Kepmen no. 3407 k /90/MEM/2019 Tentang Objek Vital Nasional Bidang ESDM
 Perkap 24 Tahun 2007 tentang Sistem Management Pengamanan
 Perkap 13 Tahun 2018 tentang Pemberian Bantuan Pengamanan OBVIT dan OBVITNAS
 Permen 48 Tahun 2018 tentang Penetapan Objek Vital Nasional Bidang ESDM
 Surat Edaran KESDM Nomor : 0006.E/90/SJN.A/2019 tentang Pemasangan Papan Nama /
Plangisasi Obvitnas Bidang ESDM
 KepDir No. 477.K/Dir/2012 tentang Sistem Management Pengamanan

www.pln.co.id |
Perkembangan Standarisasi Sistem Keamanan

KETENTUAN TERKAIT ASPEK KEAMANAN SEJAK TAHUN 2002

1. IMO –International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.


2. ISO 27001 Information Security Management System
3. ISO 31000 Risk Management
4. ISO 28000: 2007 Security Management System for Supply Chain
– SNI ISO 28000: 2009
5. IATA – Aviation Security
6. ASIS SPC 1-2009 Organizational Ressilience
7. ISO 22300: 2012 – Societal Security
8. Dan lainnya

www.pln.co.id |
1.1.4 Kebijakan Implementasi SMP di Lingkungan PLN
KEPDIR NO. 447.K/DIR/2012
TENTANG SISTEM PENGAMANAN PT PLN (PERSERO)
Manfaat & Tujuan :
Sebagai pedoman pelaksanaan pengamanan dalam mewujudkan Corporate
Security di PT PLN (Persero) dengan melibatkan Seluruh Komponen
MENCEGAH /
• MANAGEMENT MENGURANGI
PROFESIONAL KERUGIAN
• TENAGA KERJA INTEGRITAS » ANCAMAN
» GANGGUAN
• KONDISI & LINGKERJA » BENCANA

Goals : “TOTAL SECURITY MANAGEMENT”

www.pln.co.id |
1.1.4 Kebijakan Implementasi SMP di Lingkungan PLN

1. KEPDIR 477.K/DIR/2012 Tentang Sistem Pengamanan PT PLN (Persero) perlu direvisi


karena :

• Sesuai kebutuhan organisasi (adanya perubahan organisasi)

• Perpol Nomor 3 Tahun 2019 tentang perubahan atas perkapolri nomor 13 tahun 2017 tentang
pemberian bantuan pengamanan objek vital nasional dan objek tertentu.

• Peraturan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Nomor 01 Tahun 2019 tentang Prosedur
Pemberian Jasa Pengamanan dan Sistem Manajemen Pengamanan pada Objek Vital Nasional
dan Objek Tertentu.

• Adanya penyempurnaan kriteria SMP antara Peraturan Kapolri dengan Peraturan Baharkam.

www.pln.co.id |
Amandemen / Revisi Kepdir 477.K/DIR/2019

Topik Permasalahan KEPDIR yang diubah yaitu:


NO. TOPIK PERMASALAHAN
KEPDIR 477.K/DIR/2019 4 Tentang Sistem Pengamanan PT PLN (Persero)
1. Implementasi Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) terlaksana di seluruh
Unit dan Anak Perusahaan  PDCA cycle
2. Menambahkan standarisasi jenis Infrastruktur Pengamanan sesuai Tingkat
Kerawanan
3. Menambahkan Klasifikasi Daerah Pengamanan, Jenis-jenis Situasi
Pengamanan, Siaga Pengamanan dan Pelaksanaan Pengamanan
4. Penentuan jumlah personil pengamanan minimal sesuai Tingkat Kerawanan

www.pln.co.id |
1. Konsep Sistem Manajemen Pengamanan
(PERKAP No. 24 Tahun 2007)

Management Commitment
Review Continual & Policy
Improvement

Checking and Planning


Corrective Action
• Pemenuhan aspek peraturan
• Pantau dan ukur Kinerja
• Pelaporan, perbaikan dan cegah Implementation perundang-undangan keamanan
• Manajemen risiko
ketidaksesuaian • Tujuan & Sasaran
• Pengumpulan dan • Perencanaan & Program
Analisa data • Pelatihan, kepedulian, dan kompetensi
• Audit
• Konsultasi, komunikasi & partisipasi
• Pengendalian dokumen dan catatan
• Penanganan keadaan darurat
• Pengendalian operasional

Back

www.pln.co.id |
2. STANDARISASI INFRASTRUKTUR
PENGAMANAN (Lampiran 6)
A. KATEGORI INFRASTRUKTUR PENGAMANAN
1. C (LOW)
• kartu identitas (ID card) • mirror set
• seragam dan atribut • lampu penerangan taman
• pagar • lampu penerangan pagar
• pintu gerbang • alat komunikasi
• pintu darurat • alat transportasi
• pos keamanan / pos jaga • alat pelindung kerja
• pintu kontrol got / gorong-gorong • tanda petunjuk
• alarm system • sumber daya listrik cadangan
• alat pemadam kebakaran • peralatan pertolongan kecelakaan
• bangunan instalasi prasarana • CCTV Standar
• hand held metal detector
www.pln.co.id |
2. STANDARISASI INFRASTRUKTUR
PENGAMANAN (Lampiran 6)
A. KATEGORI INFRASTRUKTUR PENGAMANAN

2. B (MEDIUM) = C ditambah dengan


• ruang terbuka untuk pemantauan
• access control
• visitor management system

3. A (HIGH) = B ditambah dengan


• barrier gate dan pedestrian gate
• under vehicle inspection system
• CCTV Analytics
• walk through metal detector
• mesin x-ray bagasi/tas
• anti drone

www.pln.co.id |
2. STANDARISASI INFRASTRUKTUR
PENGAMANAN (Lampiran 6)
B. STANDAR INFRASTRUKTUR PENGAMANAN
Resiko Blackout Pengaruh terhadap BPP Indeks Kerawanan Standart Infrastruktur
No. REGIONAL
High Med Low High Med Low SR R A A B C
1. Pembangkitan :                        
  A. Jawa - Bali                        
  1. ≥ 601 MW ●     ●         ● ●    
  2. 301 - 600 MW   ●     ●       ●   ●  
  3. ≤ 300 MW     ●     ●     ●     ●
  B. Sumatera  
  1. ≥ 201 MW ●     ●       ●   ●    
  2. 51 -200 MW   ●     ●     ●     ●  
  3. ≤ 50 MW     ●     ●   ●       ●
  C. Kalimantan  
  1. ≥ 51 MW ●     ●         ● ●    
  2. 26 - 50 MW   ●     ●       ●   ●  
  3. ≤ 25 MW     ●     ●     ●     ●
  D. Sulawesi  
  1. ≥ 51 MW ●     ●         ● ●    
  2. 26 - 50 MW   ●     ●       ●   ●  
  3. ≤ 25 MW     ●     ●     ●     ●
  E. Maluku - Papua  
  1. ≥ 26 MW ●     ●     ●     ●    
  2. 11 - 25 MW   ●     ●   ●       ●  
  3. ≤ 10 MW     ●     ● ●         www.pln.co.id
● |
2. STANDARISASI INFRASTRUKTUR
PENGAMANAN (Lampiran 6)
B. STANDAR INFRASTRUKTUR PENGAMANAN
Resiko Blackout Pengaruh terhadap BPP Indeks Kerawanan Standart Infrastruktur
No. REGIONAL
High Med Low High Med Low SR R A A B C
2. GITET/GI :                        
  A. Jawa - Bali                        
  1. 500 kV ●     ●         ● ●    
  2. 150 Kv   ●     ●       ●   ●  
  3. 70 kV   ●     ●       ●   ●  
  B. Sumatera                        
  1. 500/275 Kv ●     ●       ●   ●    
  2. 150 kV   ●     ●     ●     ●  
  3. 70 kV   ●     ●     ●     ●  
  C. Kalimantan                        
  1. 150 Kv ●     ●         ● ●    
  2. 70 Kv   ●     ●       ●   ●  
  D. Sulawesi                        
  1. 150 kV ●     ●         ● ●    
  2. 70 kV   ●     ●       ●   ●  
  E. Maluku – Papua                        
  1. 150 kV ●     ●     ●     ●    
  2. 70 kV   ●     ●   ●       ●  
3. Perkantoran dan                       ●
Gudang Back
www.pln.co.id |
3.1 KLASIFIKASI DAERAH PENGAMANAN (PASAL 9)

www.pln.co.id |
3.2 SITUASI PENGAMANAN (PASAL 18)

www.pln.co.id |
3.3 SIAGA PENGAMANAN (PASAL 20)

www.pln.co.id |
3.4 PELAKSANAAN PENGAMANAN (PASAL 21)

www.pln.co.id | Back
4. JUMLAH PERSONIL PENGAMANAN (Pasal 21 ayat (1) huruf f)

Back
www.pln.co.id |
IMPLEMENTASI SMP
1.2 OBVIT DAN OBVITNAS
Pertanyaan Mengenai Pengamanan Obvit & Obvitnas

 Mengapa Obvit & Obvitnas PLN harus diamankan ?

 Dimana letak Obvitnas PLN yang tersebar itu ?

 Siapa yang melakukan pengamanannya ?

 Bagaimana cara mengamankannya ?

 Kapan pengamanan tersebut harus dilakukan ?

 Bagaimana cara evaluasi dan mengukur kinerja pengamanan tersebut ?

www.pln.co.id |
1.2.1 Pengamanan Obvitnas

Pre-emtif

Preventif

Penegakan Hukum

www.pln.co.id |
1. Kegiatan Pre-emtif

Dilakukan dalam upaya mewujudkan keamanan dan ketertiban di lingkungan Obvitnas


dan Objek Tertentu, dengan cara :

a) koordinasi dengan pengelola Obvitnas dan Objek Tertentu serta warga masyarakat
sekitar lokasi Obvitnas dan Objek Tertentu dan

b) Membangun kemitraan dengan masyarakat sekitar lokasi Obvitnas dan Objek


Tertentu.

www.pln.co.id |
2. Kegiatan Preventif

a. Pengaturan terhadap kegiatan, lalu lintas manusia, barang dan kendaraan di


lingkungan Obvitnas atau Objek Tertentu.

b. Penjagaan pada lokasi untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran/ kejahatan di


lingkungan Obvitnas atau Objek Tertentu

c. Pengawalan, pengawasan dan pemerikasaan terhadap orang, braang, dokumen dan


kendaraan yang masuk/ keluar dilingkungan Obvitnas atau Objek tertentu.

d. Patroli pada lokasi, lingkungan sekitar Obvitnas atau Objek Tertentu

www.pln.co.id |
3. Penegakan hukum

a) Tindakan pertama di Tempat Kejadian Perkara, untuk menjaga status quo dengan
kegiatan:

 Menolong korban

 Mendata saksi dan/atau

 Mengamankan barang bukti dan pelaku bila masih di TKP

b) Melaporkan atau menginformasikan ke kantor Kepolisian terdekat tentang terjadinya


tindak pidana

www.pln.co.id |
OBJEK VITAL NASIONAL
KEPMEN 77.K/90/MEM/2019

SUB BIDANG :
I. KETENAGALISTRIKAN : 125 UNIT
• PEMBANGKITAN & GI : 59 UNIT
• TRANSMISI : 6 UNIT
( Kabel Laut 150 kV
SUTET 275,500 kV )
• CONTROL CENTER : 15 UNIT
• GARDU INDUK : 43 UNIT

II. MINYAK DAN GAS BUMI : 1 UNIT


III. MINERAL DAN PANAS BUMI : 9 UNIT
TOTAL : 135 UNIT

www.pln.co.id |
PETA KELISTRIKAN REGIONAL
SUMATERA

REGIONAL SUMATERA
35 KAWASAN OBVITNAS

www.pln.co.id |
SINGLE LINE DIAGRAM
PEMBANGKITAN,TRANSMISI & GARDU INDUK
REGIONAL SUMATERA

www.pln.co.id |
PETA KELISTRIKAN REGIONAL JAWA

1. PLTGU dan GI 150kV Tambak Lorok 18. GITET Cibinong 18. GITET 500kV Krian dan GI 150kV Surabaya Barat
2. PLTU dan GI 150kV Tanjung Jati B 19. GI Bogor Baru 19. GI 150kV Sukarputih
3. GITET dan GI Cilegon Baru 20. RCC dan GI Cigareleng 20. GI 150kV Ujung, GI 150kV Bangkala dan SKTT
4. GISTET LBE 21. GITET Bandung Selatan Ujung-Bangkala
5. GITET / Balaraja dan GI New Balaraja 22. GITET Mandirancan 48. GI 150kV Kenjeran, GI 150kV Gilitimur dan SKTT Kenjeran – Gilitimur
6. GI Cengkareng 23. GITET Tasikmalaya 49. GI 150kV Banyuwangi, GI Gilimanuk dan Kabel Laut 150kV Jawa-Bali
7. PLTU, GITET dan GI Suralaya 24. GITET Cibatu 50. GIS 150Kv Bangil
8. PLTGU dan GI Cilegon 25. GITET 500kV New Ujungberung 51. PLTGU dan GITET 500kV Grati
9. PLTU, GIS Banten 2 Labuan 26. PLTGU dan GI 150kV Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu 52. PLTU, PLTGU, GITET 500kV dan GI 150kV Gresik
10. PLTU, GIS Banten 3 Lontar 27. PLTA dan GITET Saguling 53. PLTU dan GITET 500kV Paiton
11. SUTET Suralaya-Paiton 28. PLTA, GITET dan GI Cirata 54. PLTA dan GI 150 Karangkates
12. GITET dan GI Gandul 29. PLTU dan GI 150kV Indramayu 55. PLTU dan GI 150kV Rembang
13. RCC, GISTET 500kV , GI 150kV, GIS 150kV (Cawang) 30. RCC, GITET dan GI Ungara 56. PLTU dan GI 150kV Tanjung Awar Awar
14. GISTET dan GIS Kembangan 31. GITET Pedan 57. PLTU dan GIS 150kV Pacitan
15. GIS Budi Kemuliaan 32. GITET Kesugian 58. RCC Bali dan GI 150kV Kapal
16. GIS Senayan 33. PLTU dan GISTET Jawa Tengah 2 Adipala 59. GI 150kV Bandara I Gusti Ngurah Rai
17. PLTGU dan Gardu Priok (GISTET Priok, GIS Priok Barat, GIS Priok 34. PLTA dan GI PB Sudirman 60. GI 150kV Nusadua
Timur, GIS Priok Timur Baru) 35. RCC dan GIS 150kV Waru 61. PLTGU dan GIS 150kV Pesanggaran Bali
18. PLTU, PLTGU dan GI Muara Karang 36. GI 150kV Babat 62. PLTG dan GI 150kV Gilimanuk
19. GITET dan GI Bekasi 37. GITET 500kV Kediri
20. GI Poncol Baru 38. GITET 500kV Ngimbang
21. PLTGU dan GITET Muara Tawar 39. GI 150kV Banaran
22. GITET dan GI Depok

www.pln.co.id |
PETA KELISTRIKAN REGIONAL KALIMANTAN -
SULAWESI

1. RCC Sistem Kalbar


2. GITET 275kV dan GI 150kV Bengkayang
3. GI 150kV Sei Raya 1. PLTA dan GI Bakkaru
4. PLTU Bengkayang dan GI 150kV PLTU 3
KALIMANTAN 2. PLTU dan GI 150kV Barru
3. PLTG, PLTD dan GI 150kV Tello
5. PLTG Pontianak 4. PLTU Punagaya dan GI 150kV Jeneponto
6. RRC dan GI 150kV Cempaka 5. RCC Makassar
7. GI 150kV Barikin 6. PLTB SIDRAB (IPP) dan GI 150kV SIDRAP
8. PLTU Asem-Asem dan GI 150kV Asem-Asem 7. PLTA POSO (IPP) dan GI PAMONA
8. RCC Minahasa
9. PLTMG Bangkanai dan GI 150kV Bangkanai
9. PLTG MALEO dan GI 150kV MARISSA
10. PLTU Pulang Pisau dan GIS 150kV Mintin SULAWESI 10. RCC Kendari
11. RCC dan GI 150kV Karang Joang 11. PLTU, PLTMG Nii Tanasa dan GI 150kV Powatu
12. PLTU Teluk Balikpapan dan GI 150kV Kariangau
13. PLTGU Tanjung Batu dan GI 150kV Embalut

www.pln.co.id |
PETA KELISTRIKAN REGiONAL NTT - PAPUA

NUSA TENGGARA TIMUR


1. PLTMG MPP Labuan Bajo
2. PLTU NTT 1 Ropa
3. PLTU NTT 2 Bolok
PAPUA
4. PLTU Holtekamp

www.pln.co.id |
1.2.2 Plangisasi Obvitnas
Surat Edaran No. 0006.E/90/SJN.A/2019

TENTANG

PEMASANGAN PAPAN NAMA /


PLANGISASI OBVITNAS
BIDANG ESDM

www.pln.co.id |
Papan Tanda/Sign Board

REFERENSI
Konvensi Internasional SOLAS
Konvensi Internasional SOLAS 1974 diratifikasi oleh
Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 17
Desember 1980 dengan Keputusan Presiden Nomor
65 Tahun 1980.

Tanggal 12 Desember 2002, Konferensi Diplomatik yang


dilaksanakan oleh Maritime Safety Committee dari
International Maritime Organization (IMO) mengadopsi
amendemen Konvensi Internasional SOLAS yang dikenal
dengan sebutan International Ship and Port Facility Security
(ISPS) Code, 2002.

www.pln.co.id |
Format Dan Ukuran

1.Papan Nama Objek Vital Nasional Bidang ESDM Berbentuk Persegi Panjang berukuran panjang

minimal 275 cm dan Lebar minimal 150 cm yang dapat di perbesar sesuai kebutuhan dengan

tetap memperhatikan skala ukuran Diagonal


275 Centimeter

Warna Putih 25 %

150 Cm
Warna Merah 75 %

www.pln.co.id |
Format Dan Ukuran
2. Papan Nama Objek Vital Nasional Bidang ESDM terdiri dari 2 bagian utama :
a. Logo Kementerian ESDM,Nama Obvitnas Bidang ESDM Dan Logo Pengelola yang berlatar belakang
warna Putih 25% bagian atas papan nama

DITETAPKAN BERDASARKAN
KEPUTUSAN PRESIDEN RI NO 63 TAHUN 2004 b. Dasar Hukum Penetapan
KEPUTUSAN MENTERI ESDM NO 77.K/90/MEM/2019

c. Peringatan / Larangan
DILARANG MASUK DAN/ATAU MEMANFAATKAN TANPA IZIN
www.pln.co.id |
Format Dan Ukuran

3. Logo Kementerian ESDM berada di pojok kiri atas papan nama sedangkan Logo Pengelola berada
di pojok kanan atas papan nama

www.pln.co.id |
Format Dan Ukuran

PLTU DAN GIS BANTEN 2 LABUAN


PT INDONESIA POWER UJP BLB
PT.PLN (PERSERO) UIT JBB

OBJEK VITAL NASIONAL


BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DITETAPKAN BERDASARKAN:

KEPUTUSAN PRESIDEN RI NOMOR 63 TAHUN 2004


KEPUTUSAN MENTERI ESDM NOMOR 77 K/90/MEM/2019

DILARANG MASUK DAN/ATAU MEMANFAATKAN TANPA IJIN

www.pln.co.id |
IMPLEMENTASI SMP
1.3 PEDOMAN
IMPLEMENTASI SMP
1.3.1 Elemen Sistem Manajemen Pengamanan Perkap 24 thn 2007

1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen


2. Pemenuhan Aspek Peraturan Perundangan Keamanan
3. Manajemen Resiko Pengamanan
4. Tujuan dan Sasaran
5. Perencanaan dan Program
6. Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi Pengamanan
7. Konsultasi, Komunikasi dan Partisipasi
8. Pengendalian Dokumen dan Catatan
9. Penanganan Keadaan Darurat
10.Pengendalian Operasi
11. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Pengamanan
12.Pelaporan, Perbaikan dan Tindakan Pencegahan Ketidaksesuaian
13.Pengumpulan dan Analisa Data
14.Audit Sistem Manajemen Pengamanan
15.Tinjauan Manajemen
16.Peningkatan Berkelanjutan

www.pln.co.id |
MENYIKAPI 5 ELEMEN PERKABA DARI 16 ELEMEN PERKAP 24
MENGAMANKAN 135 OBVITNAS DAN OBVIT PLN

KONFIGURASI PENGAMANAN
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN POLA PENGAMANAN

1.1. Komitmen Kam di TTD Top 2. 1. Bentuk Pengamanan 3.1. Komponen standar pengamanan
Organisasi 2. Sifat Pengamanan 2. Penetapan & Pembeinaan
2. Biaya Keamanan 3. Sasaran Pengamanan area pengamanan
3. MOU dan PKT 4. Area Pengamanan 3. Konsep umum Pengamanan
5. Kodal 4. Kekuatan Jumlah Personil
Pengamanan

4.1 Standar Kemampuan Pelaksanan


PENGUATAN PAM SWAKARSA 5. Monitoring dan Evaluasi Sistem Pengamanan
Manajemen Pengamanan Objek 2. Standar kemmpuan Personil Internal
DENGAN IMPLEMENTASI SMP Vital 3. Standar Kemampuan Personil POLRI

MONITORING EVLUASI SMP


OBVITNAS & OBJEK TERTENTU STANDAR KEMAMPUAN
PELAKSANA PENGAMANAN
1.3.2 HAMBATAN OPERASIONAL IMPLEMENTASI SMP SAAT INI

1. Divisi HSSE membuat Perdir


1. Anggaran keamanan standarisasi pengelolaan 1. Bulan Januari 2020
terbatas 2. Skala prioritas RKAP harusAuditada danBUJP 2. Bulan Februari 2020
Kompetensi
2. Kompetensi dan sertifikasi realistis serta efisien masing2 unit 3. Bulan Juni 2020
dan Kinerja tidak Dukungan
petugas keamanan terbatas
Anggaran
sertifikasi
3. Usulkan segera Diklat Security
keamanan
Manajemen berdasarkan dilakukan, Manajemen BAGAIMANA
3. Kinerja keamanan
keamanan
belum masuk KPI
terbatas
petugas landasan belum
oleh Divisi
Hukum Keamanan kontrol
HSSE ke Pusdiklat
masih perlu SOLUSINYA ??
keamanan
4. Audit BUJP tidak dilakukan, optimal implementas ditingkatkan
kemanan oleh anak Perusahaan i lemah 4. Bulan November 2020
terbatas
kontrol implementasi lemah 4. Pusdiklat meningkatkan Kompetensi 5. Setiap bulan dan setiap
5. Dukungan Manajemen masih petugas keamanan & Sidak Supervisi triwulan dilaporkan ke PLN
perlu ditingkatkan SMP oleh Tim HSSE Pusat Divisi HSSE
5. Unit2 mengaudit BUJP dan
standard ROKSPK nya,

www.pln.co.id |
1.4 Monitoring Implementasi SMP
Pemantauan terhadap implementasi SMP di
lingkungan Obvitnas dengan sistem check re-check
& action yang dilakukan oleh Tim Set Up SMP

Sistem Check re-check & action :


• Cek implementasi SMP di lingkungan Obvitnas
Check • Objek nya adalah SDM, Alur Probis, dan Sistem Pengamanan

Re- • Dilakukan pengecekan ulang Objek terhadap kesesuaian dg SMP


Check • Evaluasi ketidak sesuain yang ada di lapangan

• Laksanakan Action langsung di lapangan (terpenting)


Action • Ingatkan kembali tentang awareness SMP

www.pln.co.id |
1.4.1 Proaktif
Personil bergerak cepat melengkapi kekurangan-kekurangan tanpa menunggu pihak-pihak
terkait namun tidak mengabaikan koordinasi dan komunikasi

Contoh :

- Atribut satpam belum lengkap - Berinisiatif melengkapi dengan


- Perlengkapan Satpam belum dana yang sudah di alokasikan
lengkap - Berinisiatif melengkapi dengan
dana yang sudah di alokasikan
- CCTV rusak
- Melakukan perbaikan CCTV
- CCTV kurang kuantitas secara mandiri
- Kekurangan data-data - Mengajukan dan memasang
pelengkap CCTV secara Mandiri
- KTA MATI ATAU Tidak dibawa - Mencari kelengkapan data-data
dll dengan cepat

Be Proactive, hindari perilaku saling www.pln.co.id |


menunggu .....!!!!
1.4.3 Sosialisasi Awareness SMP
Sosialisasi Security Awareness
dengan peserta seluruh pegawai dan
mitra kerja.

Simulasi Penerimaan Tamu


dan Apel serah terima tugas

www.pln.co.id |
Materi Awareness tentang tata cara
penerimaan Tamu

www.pln.co.id |
1.4.3 Fasilitas Pengamanan
Alat-alat Pengamanan selain yang sudah melekat pada setiap
personil Satpam seperti helm, borgol dan pentungan, di siapkan juga
CCTV outdoor , sepeda patroli, kunci gembok pagar dan Mesin
Amano untuk cekclock.

Selain itu juga


terdapat mirror
dan metal
detector, kartu CCTV
tamu, Handy
Talky, Hp untuk
komunikasi ke
eksternal yang CCTV
di siapkan
untuk
menunjang
sistem
keamanan Kendaraan Patroli Amano
Lemari Kunci

www.pln.co.id |
1.4.4 Memonitor Kesiapan Tim Tanggap Darurat

Koordinasi
Pelaksanaan
Pelaksanaan

Simulasi Tanggap Darurat ini meliputi simulasi


Gempa Bumi, Huru-hara, Tindak Kriminal,
Ancaman Bom dan Pemadam Kebakaran.
Pelaksanaan di lapangan melibatkan langsung Sat-
Sabhara Polres dan Pam Obvitnas dengan peserta
dari semua pegawai dan mitra kerja serta
perwakilan masyarakat dari FKPM

Simulasi Tanggap Darurat Paiton, 15 Oktober 2016 www.pln.co.id |


HSSE PEDULI
HSSE Peduli kunjungan ke daerah banjir
GI Petukangan dan GudangUP3 Kebon
Jeruk, Bulungan, Bintaro
Tujuan: Memastikan SMP berjalan dengan baik dan
pembinaan motivasi satpam.
Lingkungan unit bebas banjir dan pengamanan
limbah oli sudah baik dan aman

www.pln.co.id |
Dokumentasi HSSE PEDULI

www.pln.co.id |
1.4.5 Peningkatan Kompetensi Satpam & Penghargaan

www.pln.co.id |
Key Success Factor
KEY SUCCESS HASIL YANG DITUJU
1. KOMITMEN (REVIEW MANAJEMEN) KONSISTENSI IMPLEMENTASI SMP SEHINGGA
BIAYA YANG DIKELUARKAN SESUAI DGN
HARAPAN PLN.
2. SDM UNGGUL DAN BIAYA KEAMANAN BIAYA PENGAMANAN MAHAL TAPI LEBIH MAHAL
BILA OBVITNAS TIDAK AMAN

3. SIDAK IMPLEMENTASI SMP DAN LAPORAN AUDIT BUJP UNTUK MENGUKUR KUALITAS
KINERJA BUJP TERHADAP PENINGKATAN
PELAYANAN PENGAMANAN

4. SIMULASI TANGGAP DARURAT DLL PELATIHAN KESIGAPAN SATPAM PLN


MEMBANGUN KEBERSAMAAN DENGAN POLRI

5. FKPM (FORUM KOMUNIKASI POLISI DAN PEMPERDAYAAN LINGKUNGAN MASYARAKAT


DAN KORDINASI UNTUK MENGETAHUI PETA
MASYARAKAT) KERAWANAN

www.pln.co.id |
Strategi Penghematan Biaya Keamanan
Terkait Perpol Dan Perkaba

1. Laksanakan Audit Internal SMP dengan konsisten dan bisa silang Auditor
PLN agar efektif
2. Pemberian bantuan biaya pengamanan sesuai aturan Direksi PLN
3. Selektip semua permohonan bantuan keamanan ke Polisi, TNI dll
4. Audit BUJP & Tetapkan standar minimal ROK untuk BUJP
5. Optimalkan Supervisi dan Bintek dll oleh Tim Supervisi PLN
6. Analisa dan Evaluasi secara selektif unit yang akan disertifikasi SMP

www.pln.co.id |
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai