Anda di halaman 1dari 13

STANDAR TANGGAP DARURAT HURU HARA

ATAU DEMONSTRASI MASSAL

Kekacauan huru hara atau demo massal adalah gangguan operasi karena
terjadinya demo massal oleh karyawan perusahaan atau masyarakat sekitar
perusahaan, sehingga dapat mengganggu jalannya kegiatan operasi
perusahaan. Prosedur Tanggap Darurat Gangguan Huru Hara atau demo massal
adalah bagaimana cara mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru hara.
Untuk menanggulangi huru hara atau demo massal kita harus secara hati hati
dalam mengatasinya. Karena kalau salah dalam mengatasi atau menanggulangi
huru hara atau demo massal, bukannya ketertiban yang didapat malah bisa
berubah menjadi kekacauan. Dan berikut langkah langkah dalam mengatasi
demo massal atau huru hara

1. PROSEDUR SECURITY DALAM PENANGANAN DEMONSTRASI


MASSAL

Setiap menerima pemberitahuan akan dilaksanakan unjuk rasa, maka Koordinator Securit akan melakukan kegiatan persiapan.
Kegiatan persiapan sebagaimana dimaksud berupa :
a) Koordinasi dengan HRD, Security Kawasan dan Pihak Kepolisian
b) Menyiapkan kekuatan Personil Security yang memadai untuk dihadapkan dengan jumlah dan karakteristik massa.
c) Melakukan pengecekan personel, perlengkapan/peralatan Security termasuk alat komunikasi Handy Talky (HT)
d) Menyiapkan rite penyelamatan Tamu VIP dan Pimpinan Perusahaan
e) Menentukan Pos Komando (tempat penjagaan) agar masa tidak mudah menerobos masuk ke perusahaan
f) Menyiapkan sistem komunikasi ke Kepolisian, Security Kawasan dan instansi terkait lainnya .
g) Gambaran massa yang sedang melakukan unjuk rasa /Demonstrasi (jumlah, karakteristik, tuntutan, dan alat yang dibawa
serta kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi selama unjuk rasa);

Indikasi Penyimpangan Unjuk Rasa:


1. Tidak mematuhi ketentuan
2. Tidak membawa alat/senjata penyerang namun melakukan tindakan memancing keributan
3. Tidak bersedia mengikuti arahan himbauan petugas perusahaan
4. Peserta unjuk rasa yang terorganisir dan bergerak mengganggu operasi pabrik

h). Gambaran situasi objek dan jalan raya tempat unjuk rasa;
i). Rencana urutan langkah dan tindakan yang akan dilakukan oleh satuan
Pengaman; dan
j). Larangan* dan kewajiban** yang dilakukan oleh Security .

* Larangan yang dimaksud adalah:

1. bersikap arogan dan terpancing oleh perilaku massa;


2. melakukan tindakan kekerasan yang tidak sesuai dengan prosedur;
3. membawa peralatan di luar peralatan Security ;
4. membawa senjata tajam dan ;
5. keluar dari ikatan Satuan/Formasi dan melakukan pengejaran massa secara perorangan;
6. mundur membelakangi massa pengunjuk rasa;
7. mengucapkan kata-kata kotor, pelecehan seksual/perbuatan asusila,memaki-maki pengunjuk rasa;
dan melakukan perbuatan lainnya yang melanggar peraturan perundang-undangan.

** Sedangkan, yang dimaksud dengan kewajiban adalah:

1. Menghormati hak asasi manusia dari setiap orang yang melakukan unjuk rasa;
2. Melayani dan mengamankan pengunjuk rasa sesuai ketentuan;
3. Melindungi Pimpinan Perusahaan dan asset penting perusahaan.
4. Tetap menjaga dan mempertahankan situasi hingga unjuk rasa selesai; dan
5. Patuh dan taat kepada perintah atasan Lapangan yang bertanggung jawab sesuai tingkatannya.L

k). Koordinator Security mengkoordinir para anggotanya dan bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat ,
menyiapkan regu tanggap darurat untuk stand by bilamana diperlukan.

l). Petugas Keamanan bekerjasama dengan HRD akan mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya karyawan dan massa melalui
penutupan pintu-pintu yang diperlukan.

m). Petugas keamanan /Koordinator tanggap Darurat akan menghubungi kantor Kepolisian terdekat untuk minta bantuan
pengamanan bila diperlukan.

n). Satpam mengamankan aset perusahaan, anggota manajemen dan karyawan perusahaan saat terjadinya huru hara.

2. Tindakan Penertiban

1. Bila gagal penertiban melalui negosiasi, maka Koordinator Security mempersiapkan tindakan penertiban.
2. Tim Security membentuk formasi bersaf merapat dengan lengan saling mengunci.
3. Koordinator Security memberi seruan peringatan kepada pihak yang melakukan unjuk rasa.
4. Perlengkapan: tongkat, borgol, untuk digunakan, bila perlu
5. Upaya penertiban dilakukan sedapat mungkin tanpa kekerasan

3. Konsolidasi

1. Setelah massa bubar, adakan apel/rapat konsolidasi untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi lagi atau kegiatan
lainnya.
2. Tetap Siaga memantau situasi untuk mencegah massa berhimpun kembali.

2. Tim Dokumentasi

 Melakukan rekaman jalannya unjuk rasa menggunakan video kamera baik bersifat umum maupun
khusus/menonjol selama unjuk rasa berlangsung;
 Melakukan rekaman setiap momen /kejadian dengan menggunakan Video kamera selama unjuk rasa
berlangsung

3. Tim Komunikasi/Negosiator

 Tim Komunikasi /Negosiator melakukan perundingan/negosiasi semaksimal mungkin dengan Koordinator


Lapangan (Korlap) untuk menampung dan menyampaikan aspirasi;
 Tim Negosiator melaporkan kepada Koordinator Tanggap Darurat tentang tuntutan pengunjuk rasa dan
kemungkinan situasi yang akan terjadi
 Tim Negosiator dapat mendampingi perwakilan pengunjuk rasa menemui pihak yang dituju untuk
menyampaikan aspirasi;
 Apabila massa pengunjuk rasa tuntutannya meminta kepada pimpinan perusahaan untuk datang di tengah-
tengah massa pengunjuk rasa guna memberikan penjelasan, maka negosiator melaporkan kepada HRD/
Koordinator Tim Tanggap Darurat ;
 Dengan pengawalan Petugas Security , Tim negosiator dan Koordinator Tanggap Darurat mendampingi
pimpinan perusahaan atau yang mewakili pada saat memberikan penjelasan;

4. Prosedur Simulasi Tanggap Darurat Huru Hara/ Demonstrasi Massal


1. Setiap karyawan melaporkan ketika terjadi huru-hara / kerusuhan masa kepada atasan atau koordinator team tanggap
darurat

2. Koordinator & Pengawas Tim Tanggap Darurat segera melakukan penilaian terhadap situasi yang sedang terjadi,
untuk menentukan langkah selanjutnya, tidak dibenarkan seorangpun menangani keadaan darurat huru-hara tanpa
melakukan koordinasi dengan team keadaan darurat.

3. Informasikan segera kepada team lainya agar tetap siaga, khususnya team komunikasi/Negosiator dan keamanan
(security), Management dan pihak-pihak eksternal terkait.

4. Semua team harus siap siaga dengan tugas team masing-masing;

 Team keamanan bersiap-siap untuk melakukan pengamanan dengan mengacu pada Prosedur Penanganan Huru
Hara / Demonstrasi Massal
 Koordinator tim Komunikasi/ Negoisator bersiap-siap untuk melakukan Koordinasi dengan, Koordinator
Tanggap Darurat , HRD, Security , Korlap Pengunjuk rasa , Pihak Kepolisian terdekat dan Instansi terkait
lainnya
 Team pemadam Kebakaran bersiap-siap dengan alat pemadam kebakaran,
 Team P3K bersiap dengan peralatan P3K,
 Team evakuasi bersiap untuk mengevakuasi orang dan barang bila diperlukan ke tempat aman (muster point),
 Team tumpahan bersiap untuk mengantisipasi bila ada materal tertumpah dan tercecer akibat adanya huru-hara.

5. Bagian Keamanan melakukan pengamanan sesuai dengan Prosedur Penanganan Huru Hara dan melokalisir lokasi
kerusuhan atau huru hara agar tidak mengganggu operasional perusahaan secara keseluruhan atau tidak menyebar
keseluruh area kerja sehingga akan dapat menghentikan aktivitas perusahaan

6. Pemantauan kondisi dan situasi kejadian huru hara harus selalu dilakukan sehingga jika diperlukan evakuasi dapat
dilakukan sesegera mungkin, pemantauan dapat diinformasikan oleh team komunikasi/negoisasi melalui pengeras suara
yang tersedia.

7. Jika situasi tidak dapat dikendalikan oleh Bagian keamanan dari internal perusahaan maka Tim Komunikasi/Negoisasi
segera minta bantuan dari pihak – pihak eksternal misalnya kepolisian, Security kawasan atau instansi lainnya. Untuk
menghubungi pihak eksternal dan pihak – pihak terkait lainnya perguanakan daftar nomor penting.

8. Koordinator Tanggap Darurat melaporkan hasil negoisasi tim negosiator kepada pihak Manajemen untuk tindakan
selanjutnya .

9. Koordinasi Situasi Keamanan Paska Unjuk Rasa / Huru Hara dengan melibatkan

 Koordinator tanggap darurat


 Pengawas Tanggap darurat
 Kepolisian
 Koordinator Security
 Ketua Tim Negosiator/Komunikasi

10. Setelah Masa bubar Koordinator Tanggap Darurat ,memberikan pengumuman di Muster Point bahwa situasi
keamanan sudah dapat dikendalikan oleh petugas keamanan.
Flow chart Koordinasi Sistem Penanggulangan Keadaan Huru-Hara/Demonstrasi
Massal

Manajemen /mewakili Tim Tanggap


manajemen Darurat

Informasi
Informasi Koordinator Tanggap
Instansi Tim Tim
/Issue Unjuk
/Issue Unjuk Darurat & Pengawas Tim P3K Tim
Terkait Evakuas Tumpahan
Rasa
Rasa Tanggap Darurat Damkar
i

Tim
Tim Negosiator/
Negosiator/ Security
Security Security
Security Dokumentasi
Kepolisian
Kepolisian Dokument
Komunikasi
Komunikasi Perusahaan
Perusahaan Kawasan
Kawasan asi

Masa Pengunjuk
Masa Pengunjuk Rasa
Rasa

Dapat diatasi
Dapat diatasi

Koordinasi Situasi Koordinator Tanggap


Masa
Keamanan Pasca Unjuk darurat memberikan
Pengunjuk
Rasa pengumuman di Muster
Rasa Bubar
Point
1

2
3

4
5

a
b
d.
c

d
e

f
7.

7
9

10
11

12

13

Anda mungkin juga menyukai