www.pln.co.id
|
SISTEM MANAJEMEN
PENGAMANAN
01
PENGERTIAN SISTEM
www.pln.co.id
|
CIRI SISTEM
a. Sistem itu bersifat terbuka, atau pada umumnya bersifat terbuka. Boleh
dikatakan dalam kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup.
Sesuatu sistem dikatakan terbuka bila berinteraksi dengan lingkungannya.
Dan sebaliknya dikatakan tertutup jika mengisolasikan diri dari pengaruh
apapun di lingkungannnya;
b. Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem. Di setiap subsistem
terdiri lagi dari subsistem yang lebih kecil. Begitulah seterusnya;
c. Di antara subsistem-subsistem itu terdapat saling ketergantungan, satu
sama lain saling memperlukan. Satu subsistem memperlukan masukan
(input) yang diperolehnya dari subsistem yang lain. Dengan kata lain
keluaran (output) satu subsistem diperlukan sebagai masukan bagi
subsistem yang lain;
d. Suatu sistem mempunyai kemampuan untuk dengan sendirinya
menyesuaikan diri dengan lingkungannya (self adjustment). Kegiatan ini
dimungkinkan karena ada sistem umpan balik atau balikan (feedback);
e. Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri (self
regulating); dan
f. Sistem mempunyai tujuan atau sasaran.
www.pln.co.id
|
MODEL SISTEM
a. Model skematik yaitu bagan (chart) dua dimensi yang melukiskan unsur-unsur
sistem dan perkaitannya;
b. Model sistem arus yaitu berfungsi terutama menunjukkan arus barang
(material), energi informasi yang mengikat unsur-unsur sistem dan menjelaskan
perilakunya;
c. Model sistem statik, model ini dirancang atau disusun untuk melukiskan hanya
satu pasang hubungan saja, misalnya antara kegiatan dan waktu atau antara
biaya dan jumlah (kuantitas); dan
d. Model sistem dinamik, yang melukiskan sistem secara tetap dan terus-menerus
berubah, sistem yang mangatur diri sendiri, mengarahkan dirinya sendiri, dan
berperilaku dengan sesuatu tujuan. Model sistem dinamik biasanya terdiri dari:
1) Masukan yang memasuki sistem;
2) Pemroses, tempat kegiatan transformasi terjadi;
3) Program yang diperlukan bagi atau oleh kegiatan pemrosesan; dan
4) Keluaran yang merupakan hasil karya proses transformasi.
www.pln.co.id
|
PENGERTIAN MANAJEMEN
www.pln.co.id
|
PRINSIP MANAJEMEN
www.pln.co.id
|
SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN
www.pln.co.id
|
TUJUAN PENERAPAN SMP
www.pln.co.id
|
KEUNTUNGAN 1
www.pln.co.id
|
PENGERTIAN KEBIJAKAN
www.pln.co.id
|
KEBIJAKAN PENGAMANAN
www.pln.co.id
|
DOKUMEN KEBIJAKAN PENGAMANAN
Dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak dan segala benda yang
mempunyai keterangan yang dipilih untuk dikumpulkan, disusun, disediakan
atau untuk disebarkan.
Kebijakan pengamanan dibuat dan ditetapkan dalam bentuk dokumen
informasi pernyataan yang mengandung substansi sebagai berikut:
a. Secara umum mengandung pernyataan kebijakan yang sesuai dengan
tujuan dan konteks organisasi serta mendukung arah strategi organisasi;
b. Pernyataan ingin memenuhi peraturan atau persyaratan yang diacu
(terkait secara hukum);
c. Pernyataan ingin meningkatkan sistem manajemen pengamanan (proses
dan atau kinerja secara berkelanjutan);
d. Sebaiknya memasukan pernyataan yang terkait dengan visi dan misi
perusahaan (Muhammad & Agung, 2019:153).
www.pln.co.id
|
KEBIJAKAN PENGAMANAN SESUAI DENGAN
PERKIRAAN ANCAMAN
Penetapan kebijakan pengamanan Obvitnas / Objek
Tertentu harus menyesuaikan dengan perkiraan ancaman
yang didasarkan pada sifat dan skala resiko keamanan.
Berpijak pada hal ini maka diperlukan informasi yang
komprehensih terkait dengan resiko yang dihadapi oleh
perususahan (Obvitnas / Objek tertentu). Berpijak pada
hal ini maka perumusan kebijakan perusahaan hendaknya
dilaksanakan melalui rapat yang dihadiri oleh berbagai
bidang dalam Obvitnas atau Objek Tertentu sehingga
dapat diperoleh informasi yang lengkap terkait dengan
resiko yang dihadapi oleh masing-masing bidang.
www.pln.co.id
|
MENGKOMUNIKASIKAN KEBIJAKAN
PENGAMANAN
Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai proses
pengiriman dan penerimaan informasi (lisan, tulisan,
simbol, gambar dll) antara dua individu atau lebih, baik
secara langsung atau menggunakan media yang efektif
(tidak langsung) sehingga dicapainya saling pemahaman
antar pihak ((Muhammad & Agung, 2019:239).
www.pln.co.id
|
KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKTERNAL
www.pln.co.id
|
KOMUNIKASI KEBIJAKAN
Komunikasi kebijakan pengamanan sebagaimana gambar
di atas terkait dengan Sistem Manajemen Pengamanan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kebijakan pengamanan dikomunikasikan kepada
pihak internal pengelola Obvitnas dan Objek Tertentu
(unsur manajemen dan pegawai/karyawan agar sadar
dan memiliki tanggung jawab individu di bidang
pengamanan pengelola Obvitnas dan Objek Tertentu).
b. Kebijakan pengamanan dikomunikasikan kepada
pihak eksternal pengelola Obvitnas dan Objek
Tertentu (agar terbangun koordinasi dan sinergi dalam
pengamanan pengelola Obvitnas dan Objek Tertentu).
www.pln.co.id
|
KOMUNIKASI KEBIJAKAN PENGAMANAN
a. Kebijakan pengamanan
dikomunikasikan kepada pihak
internal pengelola Obvitnas dan
Objek Tertentu (unsur manajemen
dan pegawai/karyawan agar sadar
dan memiliki tanggung jawab
individu di bidang pengamanan
pengelola Obvitnas dan Objek
Tertentu).
b. Kebijakan pengamanan
dikomunikasikan kepada pihak
eksternal pengelola Obvitnas dan
Objek Tertentu (agar terbangun
koordinasi dan sinergi dalam
pengamanan pengelola Obvitnas
dan Objek Tertentu).
www.pln.co.id
|
MEKANISME KOMUNIKASI
www.pln.co.id
|
KOMUNIKASI LANGSUNG
1) Briefing harian;
2) Rapat mingguan;
3) Rapat bulanan;
4) Rapat evaluasi triwulan atau semester;
5) Rapat tinjauan manajemen;
6) Rapat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).
www.pln.co.id
|
KOMUNIKASI TIDAK LANGSUNG
www.pln.co.id
|
BUKTI PENERAPAN KOMUNIKASI
www.pln.co.id
|
PENERAPAN KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
PENGAMANAN
1. Terdapat penunjukan manajemen khusus yang diberi tanggung jawab dan
wewenang untuk menerapkan SMP.
2. Penetapan struktur pengelola Obvitnas dan Objek Tertentu pengamanan
termasuk tanggung jawab dan wewenang yang didokumentasikan,
dikomunikasikan dan harus tersedia personel yang cukup dan memadai
untuk melaksanakan tugas pengamanan.
3. Sumber daya dan infrastruktur terinventarisasi guna menunjang penerapan
SMP.
4. Terdapat alokasi anggaran dan/atau biaya pengamanan guna menunjang
penerapan SMP.
5. Terdapat ketentuan untuk melaksanakan Audit SMP sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6. Terdapat penetapan pendokumentasian dan pengomunikasian
penyelenggaraan tata kelola pengamanan dan tugas pengamanan pengelola
Obvitnas dan Objek Tertentu.
www.pln.co.id
|
PENGERTIAN AUDIT
Audit dapat didefinisikan sebagai proses kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematis, terdokumentasi, oleh pihak
(personal atau tim) yang independen, untuk mendapatkan
bukti-bukti hasil proses penilaian atau evaluasi, yang hasil
tersebut diverifikasi dengan kriteria audit guna ditetapkan
status kesesuaian atau ketidaksesuaian (Muhammad & Agung,
2019: 383). Sedangkan pengertian audit menurut Perpol 3/2019
adalah proses kegiatan pemeriksaan untuk meyakinkan tingkat
kesesuaian antara satu kondisi yang menyangkut kegiatan dari
suatu identitas dengan kriterianya yang dilakukan oleh auditor
yang berkompeten dengan mendekatkan serta mengevaluasi
bukti-bukti pendukungnya secara sistematis, analitis, kritis dan
selektif guna memberikan pendapat, kesimpulan serta
rekomendasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
www.pln.co.id
|
PENGERTIAN INTERNAL AUDIT
www.pln.co.id
|
AUDITOR INTERNAL
www.pln.co.id
|
TINJAUAN MANAJEMEN SMP
www.pln.co.id
|
KELUARAN TINJAUAN MANAJEMEN SMP
a. Peluang peningkatan;
b. Keperluan perubahan apapun terhadap Sistem
Manajemen Pengamanan (SMP); dan
c. Kebutuhan sumber daya.
www.pln.co.id
|
IMPLEMENTASI TINJAUAN MANAJEMEN
www.pln.co.id
|
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN
www.pln.co.id
|
POLA PENGAMANAN
03
PENGERTIAN POLA PENGAMANAN
www.pln.co.id
|
KRITERIA POLA PENGAMANAN
www.pln.co.id
|
MANAJEMEN RISIKO
www.pln.co.id
|
KRITERIA MANAJEMEN RISIKO
www.pln.co.id
|
BENTUK PENGAMANAN
a. Pengamanan langsung.
Pengamanan langsung merupakan kegiatan yang
berupa pengerahan dan penggelaran kekuatan
beserta sarana prasarana pengamanan sesuai
kebutuhan dan perkiraan ancaman dan/atau
gangguan Kamtibmas yang mungkin terjadi; dan
b. Pengamanan tidak langsung.
Pengamanan tidak langsung merupakan kegiatan
berupa pemantauan, pengawasan dan penerimaan
laporan dari pengelola Obvitnas dan Objek Tertentu
www.pln.co.id
|
SIFAT PENGAMANAN
PENGAMANAN TERBUKA
1) Pemeriksaan terhadap badan, barang dan kendaraan yang masuk dan keluar;
2) Pengaturan terhadap manusia, barang dan kendaraan yang masuk dan keluar, ruang parkir, rute lalu
lintas dalam area objek, tempat penyimpanan dan penimbunan barang sesuai dengan jenisnya;
3) Penjagaan yang bersifat tetap maupun insidential dengan penempatan pos-pos jaga sesuai dengan luas
area objek;
4) Pengawalan terhadap manusia, dokumen dan barang yang masuk maupun keluar Obvitnas dan
Objek Tertentu;
5) Patroli yang dilaksanakan di dalam atau di luar lingkungan Obvitnas dan Objek Tertentu dengan
menggunakan kendaraan atau berjalan kaki Pengawasan terhadap dokumen, manusia, barang dan
lingkungan;
7) Penanganan terhadap aksi unjuk rasa;
8) Penanganan terhadap pemogokan atau kerusuhan massa secara proporsional;
9) Penanganan terhadap ancaman atau gangguan teror;
10) Penanganan terhadap bencana alam, kecelakaan kerja, bahaya kebakaran;
11) Penanganan tindak pidana secara terbatas; dan
12) Memberdayakan peran serta karyawan dan masyarakat di sekitar Obvitnas dan Objek Tertentu
www.pln.co.id
|
SIFAT PENGAMANAN
PENGAMANAN TERTUTUP
1) Deteksi terhadap potensi kerawanan yang mungkin terjadi baik
yang bersumber dari dalam maupun luar lingkungan Obvitnas atau
Objek Tertentu;
2) Pengawasan terhadap tamu, karyawan, barang, dan dokumen;
3) Penggalangan terhadap karyawan dan masyarakat di sekitar
Obvitnas atau Objek Tertentu; dan
4) Pengamanan dan perlindungan terhadap personel dan tamu
Obvitnas atau Objek Tertentu yang termasuk dalam kategori Very
Important Person / Very Very Important Person (VIP / VVIP).
www.pln.co.id
|
SASARAN PENGAMANAN
a. Manusia meliputi:
1) Pejabat/direksi perusahaan;
c. Tempat, meliputi:
2) Tenaga ahli;
1) Gedung/perkantoran;
3) Karyawan;
2) Kompleks perumahan; dan
4) Tamu; dan
3) Tempat kegiatan produksi
5) Masyarakat sekitar;
d. Dokumen;
b. Barang meliputi:
e. Kegiatan meliputi:
1) Mesin produksi;
1) Kegiatan
2) Instalasi; produksi/nonproduksi; dan
3) Alat perkantoran; dan 2) Kunjungan
4) Hasil produksi;
www.pln.co.id
|
AREA PENGAMANAN
a. Lingkungan pada area dalam kawasan Obvitnas dan Objek Tertentu
meliputi:
1) Lokasi produksi;
2) Perkantoran;
3) Pergudangan; dan
4) Perparkiran;
b. Lingkungan di luar area dalam kawasan Obvitnas dan Objek Tertentu
meliputi:
1) Batas bangunan dengan pagar terluar; dan
2) Pagar terluar batas bangunan dengan pemukiman penduduk.
c. Lingkungan sekitar di luar kawasan Obvitnas dan Objek Tertentu,
meliputi pemukiman penduduk dan objek lain di sekitar Obvitnas dan
Objek Tertentu.
www.pln.co.id
|
KOMANDO DAN PENGENDALIAN
www.pln.co.id
|
KONFIGURASI STANDAR
PENGAMANAN
04
PENGERTIAN
www.pln.co.id
|
KRITERIA KONFIGURASI STANDAR
PENGAMANAN
www.pln.co.id
|
KOMPONEN STANDAR PENGAMANAN
www.pln.co.id
|
MANUSIA
www.pln.co.id
|
KEGIATAN SATPAM
a. Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakan tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerja, khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban dan
tugas-tugas lain yang diberikan kepada instansi/proyek/badan usaha yang
bersangkutan
b. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk/keluarnya orang atau
barang dan mengawasi keadaan-keadaan atau hal-hal yang mencurigakan di sekitar
tempat tugasnya;
c. Melakukan patroli di sekitar kawasan kerja menurut route dan waktu tertentu
dengan maksud mengadakan pengamatan, penelitian, dan pemeriksaan terhadap
segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya, yang diperkirakan
menimbulkan ancaman dan gangguan.
d. Mengadakan pengawalan uang/barang bila diperlukan disesuikan dengan
kebutuhan instansi/proyek/badan usaha yang bersangkutan;
e. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu tindakan
pidana, antara lain seperti:
f. Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat-alat alarm/
kode-kode / isyarat-isyarat tertentu, bila terjadi kebakaran, bencana alam atau
kejadian-kejadian yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak
di sekitar kawasan kerjanya serta memberikan pertolongan dan bantuan
penyelamatan. www.pln.co.id
|
INFRASTRUKTUR
www.pln.co.id
|
SARANA PRASARANA
Sarana dan prasarana pada sistem pengamanan juga biasa disebut dengan
security fisik (physical security). Sekuriti fisik menurut Awaloedin (2015:
112-113) adalah upaya sekuriti yang didesain untuk mencegah akses bagi yang
tidak berwenang ke fasilitas, peralatan dan sumber daya dan untuk
melindungi personel dan asset lainnya dari kerusakan atau bahaya (seperti
mata-mata, pencurian dan teroris).
Sekuriti fisik melibatkan penggunana berbagai sistem yang saling terkait
termasuk pengamatan CCTV, anggota Satpam, pintu penghalang, kunci-kunci,
pengendalian akses dan berbagai teknik lainnya. Sistem sekuriti fisik untuk
melindungi fasilitas pada umumnya bertujuan:
1) Menangkal potensi penyusupan (dengan memberikan tanda petunjuk
dan batas pagar)
2) Mendeteksi penyusupan dan memonitor / merekam pada penyusup
(sistem alarm dan CCTV);
3) Merespon kejadian/inscident (anggota Satpam dan polisi).
www.pln.co.id
|
PIRANTI LUNAK PENGAMANAN
Perangkat lunak atau piranti lunak dalam kompenen standar
pengamanan adalah regulasi dan berbagai dasar yang digunakan
oleh Obvitnas dan Objek Tertentu untuk mendukung manajemen
pengamanan sehingga mudah dilaksanakan pengawasan dan
pengendalian serta sebagai sarana legalitas tindakan yang
dilakukan dalam kegiatan pengamanan. Berbagai piranti lunak
pengamanan yang digunakan meliputi:
• Peraturan perundang-undangan
• Nota kesepahaman/pedoman Kerja Sama
• Standar Operasional Prosedur
• Struktur organisasi dan uraian tugas satuan/unit kerja
pengamanan.
www.pln.co.id
|
DOKUMEN
www.pln.co.id
|
PENETAPAN DAN PEMBINAAN AREA
PENGAMANAN
TEORI DEFENSIBLE SPACE
Defensible space menurut Newman adalah suatu istilah
lain bagi suatu jangkauan mekanisme penghalang baik
yang nyata maupun simbolis, wilayah yang dibatasi secara
jelas dari pengaruh, mengubah kesempatan bagi
pemantauan yang bekerja bersama-sama untuk membawa
suatu lingkungan agar berada di bawah pengawasan
penghuninya.
www.pln.co.id
|
KONSEP DEFENSIBLE SPACE
a. Territoriality, yang mengacu pada sikap untuk mempertahankan
wilayah. Para penduduk merasakan keterpaduan dan keakraban yang
kuat dan bersatu dalam orientasi mereka sendiri untuk melindungi
wilayah mereka. Dugaan adanya territoriality ini, maka jika terdapat
adanya pendatang baru maka akan mudah diketahui;
b. Natural surveilance, yang mengacu pada kemampuan penduduk untuk
mengawasi dan mengamati sambil lalu maupun terus menerus,
lingkungan umum mereka;
c. Image atau milieu, meliputi kemampuan tentang desain lingkungan yang
dapat meniadakan persepsi tentang proyek perumahan yang menjadi
terisolasi dan penghuninya mudah diserang kejahatan; dan
d. Safe areas, adalah wilayah yang memungkinkan pengamatan dan
pengawasan yang cermat oleh polisi dalam menjamin keselamatan
seseorang dari kejahatan.
www.pln.co.id
|
PEMBAGIAN ZONA
Garner (1981) menjelaskan tentang pembagian daerah (zone) dalam rangka “defensible
space”. Untuk menjamin penguasaan maksimum sebuah lingkungan dibagi menjadi
bagian-bagian kecil (zone) yang batas-batasnya jelas. Terminology yang dipakai adalah
“defensible space” untuk daerah yang telah dinyatakan sebagai “zone of defense”
karena karakteristik daerahnya. Daerah dibagi atas zone publik, semi privat, dan
privat. Pembedaan ini dimaksudkan agar jelas siapa yang boleh berada atau
menggunakan daerah sesuai ketentuan, yaitu:
a. Public zones. Daerah ini terbuka bagi semua pihak dengan pengamanan
minimum dibanding dengan zona lainnya. Zona ini sengaja tidak dipasang akses
kontrol dan pengamatan yang ketat.
b. Semi-private zones. Daerah ini merupakan penyangga anara public zone dan
private zone dan berfungsi sebagai daerah serba guna seperti taman dalam.
Daerah ini dapat diakses oleh publik tetapi terpisah dari public zone. Pemisahan
ini terjadi dengan adanya batas transisi antara kedua zona.
c. Private zone. Daerah ini adalah daerah sangat terbatas akses dikontrol ketat dan
terbatas hanya khusus untuk orang tertentu. Sebagai contoh rumah pribadi
adalah private zone.
www.pln.co.id
|
IMPLEMENTASI PENETAPAN DAN PEMBINAAN
AREA
www.pln.co.id
|
IMPLEMENTASI PENETAPAN DAN
PEMBINAAN AREA
a. Terdapat penetapan area pengamanan dalam kawasan Obvitnas dan Objek
Tertentu.
b. Penataan tata ruang area pengamanan sesuai dengan huruf a ditetapkan dengan
klasifikasi zona 1 (warna merah) oleh pengelola sesuai potensi ancaman dan
karakteristik area.
c. Terdapat penetapan area pengamanan di dalam dan di luar kawasan Obvitnas
atau Objek Tertentu, meliputi:
1) batas bangunan dengan pagar terluar atau batas dalam penguasaan
pengelola Obvitnas atau Objek Tertentu;
2) pagar terluar batas bangunan dengan pemukiman penduduk dalam
lingkup wilayah RT/RW; dan
3) penggunaan simbol atau tanda batas bagi Obvitnas dan Objek Tertentu
yang tidak memiliki batas bangunan dan pagar terluar.
d. Penataan area pengamanan sesuai dengan huruf c ditetapkan dengan klasifikasi
zona 2 (warna kuning) oleh pengelola sesuai potensi ancaman dan karakteristik
area.
www.pln.co.id
|
IMPLEMENTASI PENETAPAN DAN
PEMBINAAN AREA
e. Lingkungan sekitar di luar kawasan obvitnas dan objek tertentu berupa:
pemukiman penduduk dan/atau objek lain dalam lingkup wilayah
desa/kelurahan atau kecamatan/kabupaten atau lintas provinsi.
f. Penataan area pengamanan sesuai dengan huruf e ditetapkan dengan klasifikasi
zona 3 (warna hijau) oleh pengelola sesuai potensi ancaman dan karakteristik
area.
g. Terdapat pengklasifikasian area pengamanan dalam bentuk pembatas (barrier)
secara fisik atau simbol.
h. Terdapat bukti penetapan dan pengendalian klasifikasi area pengamanan sesuai
dengan hasil
www.pln.co.id
|
KONSEP UMUM PENGAMANAN
www.pln.co.id
|
STANDAR KEMAMPUAN
PELAKSANA
PENGAMANAN
05
PENGERTIAN KEMAMPUAN
www.pln.co.id
|
STANDAR KEMAMPUAN PELAKSANA
PENGAMANAN
Standar kemampuan pelaksana pengamanan diperoleh
melalui:
a. Pembinaan teknis dan pembinaan kemampuan
pengamanan; dan/atau
b. Pendidikan dan/atau pelatihan.
www.pln.co.id
|
STANDAR KEMAMPUAN PELAKSANA
PENGAMANAN
ANGGOTA POLRI h) Menembak paling rendah kelas 3;
1) Memiliki masa dinas paling singkat 2 (dua) i) Search and Rescue (SAR) terbatas;
tahun; dan
j) Membuat Laporan Informasi; dan
2) Memiliki kompetensi di bidang:
k) Pemahaman karakteristik
a) Pembuatan laporan polisi; Obvitnas dan Objek Tertentu.
b) Pengaturan Penjagaan Pengawalan
dan Patroli Turjawali;
c) Tindakan Pertama Tempat
Kejadian Perkara (TPTKP);
d) Penanganan tindak pidana ringan;
e) Kemampuan intel dasar;
f) Komunikasi sosial;
g) Beladiri;
www.pln.co.id
|
KEMAMPUAN PETUGAS PENGAMANAN
INTERNAL
a. Gada Pratama yaitu pelatihan yang dilaksanakan dalam rangka
menghasilkan Satpam yang memiliki kepribadian, kesampataan fisik,
dan memiliki pengetahuan serta ketrampilan dasar sebagai pelaksanaan
tugas Satpam;
b. Gada Madya yaitu pelatihan yang dilaksanakan dalam rangka
menghasilkan Satpam yang memiliki kepribadian, kesampataan fisik,
dan memiliki pengetahuan serta ketrampilan manajerial tingkat dasar
dengan kualifikasi supervisor petugas Satpam;
c. Gada Utama yaiutu pelatihan yang dilaksanakan dalam rangka
menghasilkan Satpam yang memiliki kepribadian, kesampataan fisik,
dan memiliki pengetahuan serta ketrampilan sebagai manajer / chief
security dengan kemampuan melakukan analisis tugas dan kegiatan,
kemampuan memecahkan masalah dalam lingkup tugas dan tanggung
jawabnya.
www.pln.co.id
|
MONITORING DAN
EVALUASI
06
PENGERTIAN MONITORING
www.pln.co.id
|
TUJUAN DARI KEGIATAN MONITORING
SMP
1. Menjaga agar kebijakan yang sedang
diimplementasikan terkait Sistem Manajemen
Pengamanan (SMP) pada Obvitnas / Objek Tertentu
sesuai dengan tujuan dan sasaran.
2. Menemukan kesalahan sedini mungkin terkait
penerapan Sistem Manajemen Pengamanan sehingga
mengurangi risiko yang lebih besar.
3. Melakukan tindakan modifikasi terhadap kebijakan
apabila hasil monitoring sistem manajemen
pengamanan (SMP) mengharuskan untuk itu.
www.pln.co.id
|
PENGERTIAN EVALUASI
www.pln.co.id
|
PENGUKURAN DAN ANALISIS
www.pln.co.id
|
KRITERIA MONITORING DAN EVALUASI
www.pln.co.id
|
KRITERIA MONITORING DAN EVALUASI
www.pln.co.id
|
KRITERIA MONITORING DAN EVALUASI
www.pln.co.id
|
AUDIT SMP
07
TUGAS AUDITOR
Tugas auditor Audit internal SMP adalah:
a. menyusun rencana Audit berdasarkan program Audit SMP melalui pemahaman terhadap
lingkup Audit antara lain:
b. melakukan kajian terhadap dokumentasi yang relevan dengan lingkup Audit antara lain:
c. menyiapkan daftar periksa berdasarkan kajian terhadap dokumentasi yang relevan dengan
lingkup Audit;
d. menyusun jadwal/agenda Audit antara lain waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan,
melaksanakan Audit sampai dengan penyusunan laporan hasil Audit;
e. memeriksa penerapan SMP dengan mengamati bukti objektif, mengumpulkan dan
merekam dokumen yang diperlukan;
f. mencatat dan melaporkan hasil pengamatan selama Audit, mendiskusikan dengan seluruh
tim Audit mengenai pendapat dan saran yang diberikan selama Audit dan menuangkan
setiap tahapan Audit dalam daftar periksa;
g. membahas temuan hasil Audit dengan Auditi, meminta klarifikasi temuan pada Auditi
melalui persetujuan temuan Audit; dan
h. memberikan rekomendasi, membuat kesimpulan hasil Audit, menyusun laporan hasil Audit
dan menindaklanjuti temuan hasil Audit.
www.pln.co.id
|
FUNGSI DAN PERAN AUDITOR
a. Konsultasi penerapan SMP;
b. Katalisator, yaitu menampung, mengolah informasi,
mendorong tercapainya tujuan SMP;
c. Atestasi, yaitu memeriksa, menguji SMP dengan cara
membandingkan kriteria yang ditentukan dan menyatakan
pendapatnya;
d. Jaminan (assurance), yaitu memberikan keyakinan atas kondisi
Audit SMP yang diaudit, didukung dengan bukti yang objektif;
e. Akselerator, yaitu mempercepat proses pencapaian tujuan
Audit SMP; dan
f. Membangun nilai tambah pada setiap tahapan Audit SMP pada
auditi.
www.pln.co.id
|
SASARAN AUDIT
1. Komitmen dan kebijakan, merupakan bentuk dukungan pimpinan puncak
dengan jajarannya untuk menerapkan seluruh elemen SMP, yang dibuktikan
dengan pernyataan kebijakan yang diikuti seluruh jajarannya mengenai strategi
implementasi penerapan SMP terkait dengan alokasi, sumber daya, mekanisme
evaluasi, dan perbaikan berkesinambungan untuk mencapai tujuan organisasi;
2. Pola Pengamanan, merupakan bentuk, sifat, sasaran dari segala usaha,
pekerjaan dan kegiatan dalam rangka pencegahan, penangkalan dan
penanggulangan, serta penegakan hukum terhadap setiap ancaman dan
gangguan keamanan di kawasan Obvitnas dan Objek Tertentu;
3. Konfigurasi standar pengamanan, merupakan gambaran atau sketsa yang
menjelaskan tentang komponen standar pengamanan, penetapan dan
pembinaan area pengamanan, konsep umum pengamanan dan personel
pengamanan dalam SMP Obvitnas dan Objek Tertentu;
4. Standar kemampuan pelaksana pengamanan, merupakan ukuran
tertentu/kriteria maupun patokan yang digunakan oleh pelaksana pengamanan;
dan
5. Monitoring dan evaluasi, merupakan bentuk kegiatan untuk memantau,
mengevaluasi, memperbaiki, mengalokasikan anggaran dan sumber daya
lainnya dalam rangka pencapaian tujuan penerapan SMP.
www.pln.co.id
|
FUNGSI AUDIT
www.pln.co.id
|
TATA CARA AUDIT
PERENCANAAN
Tahapan perencanaan pelaksanaan audit SMP merupakan kegiatan untuk
menyusun produk perencanaan pelaksanaan audit SMP. Penyusunan produk
perencanaan dalam pelaksanaan audit SMP terdiri atas rencana kegiatan dan
rencana kebutuhan anggaran. Rencana kegiatan Audit SMP dibuat dalam
bentuk format matrik yang berisi:
a. Nomor pada kolom 1 (Satu);
b. Hari/tanggal/waktu pada kolom 2 (Dua);
c. Kegiatan/sasaran pada kolom 3 (Tiga);
d. Cara bertindak (CB) pada kolom 4 (Empat);
e. Pelibatan kekuatan personil pada kolom 5 (Lima);
f. Dukungan anggaran (Dukgar) pada kolom 6 (Enam); dan
g. Keterangan pada kolom 7 (Tujuh).
www.pln.co.id
|
TATA CARA AUDIT
PERSIAPAN
a. Tahapan persiapan dilakukan oleh Tim Audit
dengan kegiatan rapat persiapan, meliputi:
b. Tim Audit mengkoordinasikan persiapan audit
c. Tim Audit memberitahukan kepada Auditi tentang
rencana kegiatan Audit,.
www.pln.co.id
|
TATA CARA AUDIT
PELAKSANAAN
a. Acara pembukaan kegiatan Audit
b. Pendalaman terhadap materi Audit SMP dilakukan
oleh anggota Tim sesuai lingkup Audit pada HP1 dan
HP2, dengan sasaran kegiatan:
c. Kegiatan konsolidasi, tim audit melakukan
pembahasan terhadap temuan audit, berupa:
d. Acara penutupan kegiatan Audit.
www.pln.co.id
|
TATA CARA AUDIT
PENYELESAIAN
a. Menyelesaikan seluruh kegiatan yang direncanakan
dan disetujui oleh auditi;
b. Mengembalikan dan menyimpan dokumen yang
terkait dengan Audit sesuai dengan keperluan; dan
c. Membuat pernyataan penutupan
www.pln.co.id
|
TATA CARA AUDIT
PENYUSUNAN LAPORAN
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Hasil Audit
Lengkap paling lama 2 (dua) hari
www.pln.co.id
|
PARAMETER PENILAIAN
Parameter Penilaian setiap kriteria yang ada pada daftar periksa
Audit SMP ditetapkan dengan skor nilai angka 0, 1 dan 2, dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Skor nilai angka 0 diberikan apabila dalam penerapan
kriteria yang ada pada daftar periksa Audit SMP tidak
dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan;
b. Skor nilai angka 1 diberikan apabila dalam penerapan
kriteria yang ada pada daftar periksa Audit SMP tidak
sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan; dan
c. Skor nilai angka 2 diberikan apabila dalam penerapan
kriteria yang ada pada daftar periksa Audit SMP
dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
www.pln.co.id
|
DAFTAR PERIKSA
a. komitmen dan kebijakan, memuat sejumlah 18
kriteria;
b. pola pengamanan, terdiri atas bentuk pengamanan,
sifat pengamanan, sasaran pengamanan, area
pengamanan, komando dan pengendalian, memuat
sejumlah 49 kriteria;
c. konfigurasi standar pengamanan, terdiri atas
komponen standar pengamanan, penetapan dan
pembinaan area pengamanan, konsep umum
pengamanan dan personel pengamanan memuat
sejumlah 31 kriteria;
d. Standar kemampuan pelaksana pengamanan, terdiri
atas anggota Polri dan petugas pengamanan internal,
memuat sejumlah 10 kriteria ; dan
www.pln.co.id
e. Monitoring dan evaluasi, memuat sejumlah 10 kriteria.
|
BOBOT PENILAIAN
www.pln.co.id
|
TERIMA KASIH