1
Curriculum Vitae
Nama : Sarjito
NIP : 6184012-P2B
Jabatan : Ahli Pemeliharaan TJBB (Eks. DM LK2K3)
PENGERTIAN PERILAKU
• Menurut E. Scott Geller :
Apa yang seseorang katakan atau lakukan yang merupakan
hasil dari pikirannya, perasaannya, atau diyakininya.
• Menurut Notoatmodjo :
Bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam
memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik
atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan
• Faktor Eksternal :
Meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non-fisik
PENGERTIAN BBS
Sebuah pendekatan untuk keselamatan yang berfokus pada
perilaku pekerja sebagai penyebab terbesar terjadinya
kecelakaan dan cedera yang berhubungan dengan
pekerjaan, selain itu merupakan aplikasi sistematis dari
riset psikologi tentang perilaku manusia pada masalah
keselamatan (safety) ditempat kerja yang memasukkan
proses umpan balik secara langsung dan tidak langsung.
PENGERTIAN BBS
• Pendekatan pro aktif terhadap manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja
• Pendekatan pro aktif terhadap pencegahan terjadinya
kecelakaan dan cedera
• Fokus terhadap perilaku berisiko atau perilaku tidak aman
yang dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera
• Fokus terhadap perilaku aman dalam bekerja yang dapat
berkontribusi terhadap pencegahan kecelakaan dan cedera
7 PRINSIP BBS
1. Prinsip Pertama
Sepenuhnya melibatkan karyawan mulai dari tingkat structural hingga fungsional untuk
pentingnya perilaku berdasarkan keselamatan serta menetapkan standar untuk semua
karyawan di semua tingkatan untuk berpartisipasi dalam menciptakan perilaku yang aman di
dalam lingkungan kerja maupun saat bekerja.
2. Prinsip Kedua
Menjelaskan bahwa sekecil apapun perilaku yang tidak aman dapat
menyebabkan kecelakaan dan meningkatkan jumlah angka kecelakaan dan
cedera. Menciptakan checklist untuk berperilaku aman dan disetujui oleh seluruh
karyawan sebagai monitor untuk menciptakan perilaku aman di dalam bekerja.
7 PRINSIP BBS
3. Prinsip Ketiga
Pelatihan terhadap seluruh karyawan tentang perilaku keselamatan untuk berperan sebagai
pemantau berjalannya perilaku keselamatan, sebagai pengamat aktif terhadap perilaku
keselamatan di dalam bekerja keamanan melaporkan keterlibatan dan kepatuhan karyawan
dalam melaksanakan atau melakukan perilaku aman.
4. Prinsip Keempat
Mengulas tentang kecelakaan atau kejadian yang menyebabkan cedera yang
sebelumnya pernah terjadi di dalam perusahaan yang berguna untuk
pengambilan keputusan serta implementasi perubahan.
7 PRINSIP BBS
5. Prinsip Kelima dan Keenam
Meningkatan intervensi atau keterlibatan seluruh karyawan melalui pertemuan rutin dan
pengemukaan pendapat yang berkaitan dengan kelangsungan program perilaku berbasis
keselamatan serta memberikan evaluasi kepada karyawan tentang praktik individu yang telah
mereka laksanakan sesuai dengan standar perilaku keselamatan yang telah ditetapkan.
6. Prinsip Ketujuh
Komitmen manajemen atau pemimpin adalah kunci penting untuk memberikan
pendampingan dan contoh bagi karyawan untuk melakukan perilaku yang aman
dalam bekerja serta lingkungan kerja.
ANALISIS PERILAKU
Corporate Enabler Academy
(BEHAVIORAL ANALYSIS)
Analisis perilaku merupakan ilmu perilaku yang
mengembangkan serta menganalisis prosedur-prosedur
praktek secara eksperimental supaya menghasilkan
perubahan perilaku yang bermakna secara sosial.
PROSES BBS
MODEL ABC
Model ABC terdiri dari 3 Elemen yaitu :
• Activator/Antecedent
Dapat dideskripsikan sebagai orang, tempat, sesuatu, atau kejadian yang datang
sebelum perilaku terbentuk yang dapat mendorong kita untuk melakukan sesuatu
atau berkelakuan tertentu.
• Behaviour / Perilaku
Sesuatu yang dilakukan oleh seseorang yang dapat kita lihat
• Konsekuensi
Kejadian-kejadian yang mengikuti perilaku dan mengubah adanya kemungkinan
perilaku akan terjadi kembali di masa datang.
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 20
Corporate Enabler Academy
KONSEKUENSI
KONSEKUENSI DIBAGI MENJADI DUA, YAITU :
1. Konsekuensi Positif
Contoh : - Safety Briefing / Safety Induction
- Bekerja sesuai Prosedur dan Instruksi Kerja
2. Konsekuensi Negatif
Contoh : - Merokok di Area mudah terbakar
- Tidak menggunakan APD saat bekerja High
Risk
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 21
REINFORCEMENT
Corporate Enabler Academy
(Penguatan/Memperkuat)
Penguatan berarti memperkuat. Penguatan (reinforcement)
adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa
suatu perilaku akan terjadi. Istilah reinforcement mengacu
pada peristiwa-peristiwa yang memperkuat perilaku. Ada 2
macam Reinforcement (Penguatan) :
1. Reinforcement Positif
2. Reinforcement Negatif
REINFORCEMENT POSITIF
Reinforcement positif adalah peristiwa menyenangkan dan
diinginkan, peristiwa ramah, yang mengikuti sebuah
perilaku.
Contoh : Manajemen akan memberikan penghargaan atau penilaian
lebih kepada para pekerja yang mau mengunakan APD dan
melaksanakan prosedur kerja saat melaksanakan pekerjaan.
REINFORCEMENT NEGATIF
Reinforcement negatif adalah peristiwa (atau persepsi dari
suatu peristiwa) yang tidak menyenangkan dan tidak
diinginkan, ini juga memperkuat perilaku.
Contoh : Makin banyak karyawan menggunakan APD meskipun
tidak nyaman dan terdapat sanksi-sanksi dalam penilaian kinerja
perusahaan, supaya dapat meredakan ketakutan mereka terhadap
kecelakaan. Usaha mengurangi ketakutan itulah yang menguatkan
pemakaian APD
(Hukuman)
Hukuman (punishment) adalah suatu konsekuensi negatif
yang menekan atau melemahkan perilaku.
Contoh : Manajemen memberikan surat peringatan atau
memberikan nilai jelek terhadap kinerja pegawai yang secara tidak
konsisten melakukan menggunakan APD atau melaksanakan perilaku
aman dalam bekerja. Dengan adanya hukuman maka perilaku yang
tidak aman diharapkan dapat dihentikan.
(Pengabaian)
Merupakan pengabaian terhadap suatu perilaku (baik yang
diinginkan maupun yang tidak diinginkan)
Contoh : Pekerja yang konsisten menggunakan APD atau
melaksanakan prosedur tidak diberikan penghargaan (penguatan
positif) atau sebaliknya ketika pekerja merasa tidak nyaman
mengunakan APD atau prosedur kerja tidak dilakukan proses
pembelajaran kembali / sosialisasi (penguatan negatif) atau dinilai
jelek dalam penilaian kinerja (sebagai Punishment)
1 Pekerja tidak mengetahui tentang Memberikan sosialisasi, pendidikan serta Para pekerja yang mau
keselamatan kerja dan dampak dari pelatihan Tentang keselamatan kerja mendengarkan sosialisasi,
kecelakaan kerja serta memberikan tata cara pencegahan pendidikan serta pelatihan
2 Pekerja mulai menggunakan APD dan Pekerja mengajak rekannya untuk Manajemen memberikan reward
mematuhi prosedur kerja dalam mengunakan APD pada saat bagi pekerja yang mau
melaksanakan pekerjaan melaksanakan pekerjaan menggunakan APD dan
mematuhi prosedur kerja saat
melaksanakan pekerjaan.
3 Pekerja merasa takut atau was was saat Para pekerja menyampaikan ketakutan instruktur memberikan motivasi
diberikan penjelasan tentang dampak mereka kepada rekan kerjanya dan pendekatan kepada pekerja
dari tidak mematuhi keselamatan kerja agar tidak takut karena
yaitu kecelakaan kerja manfaatnya untuk keselamatan
kerja pekerja di lapangan
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 29
Senin, 10 Jul 17: 15 s.d 17
(PERILAKU AMAN)
(KONDISI AMAN)
OBSERVATION METHODOLOGY
(METODE OBSERVASI)
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui
pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan
langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
TUJUAN OBSERVASI
Untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung
di lapangan atau tempat penelitian.
2. Rating Scale
merupakan instrumen untuk mencatat gejala menurut tingkatan- tingkatannya
3. Anecdotal Record
merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-kelakuan luar
biasa yang ditampilkan oleh responden
4. Mechanical device
merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelakuan-kelakuan luar
biasa yang ditampilkan oleh responden
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 42
JENIS OBSERVASI
• Observasi Non Partisipasi
Observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti
sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Cara ini banyak
dilakukan pada saat ini.
Kelemahan cara ini : kehadiran pengamat dapat memengaruhi sikap
dan perilaku orang yang diamatinya
COMMUNICATION SKILLS
(KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI)
komunikasi adalah pemindahan dan pemahaman makna. Pengertian lain
dari komunikasi adalah suatu proses dalam seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat yang menciptakan atau menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain
Contoh :
- Terlalu banyak membuat permintaan kepada orang lain
- Terlalu dominan dalam menyuruh dan memerintah orang lain
- Kontak Mata cenderung Tegas dan Melotot kepada lawan bicara
- Bahasa Tubuh kaku dan menunjuk-nunjuk atau mengepalkan tangan
- Postur Tubuh Tegang dan cenderung membusungkan dada
- Ekspresi muka tampak memerah atau menahan emosi
- Intonasi suara tinggi dan
Simple, berbicara
Inspiring, keras dengan berapi-api
Performing,
Phenomenal 49
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI TENTANG
2. Pasif :
KESELAMATAN
Perilaku atau Sikap Pasif ibarat Anda selalu menghindari Konflik atau Konfrontasi dengan lawan bicara, demi menjaga suasana damai dan tenang.
Contoh :
- Tidak mampu membuat permintaan kepada lawan bicara atau orang lain
- Terlalu dominan dalam menyuruh dan memerintah orang lain
- Tidak mampu berkata “tidak” atau menolak permintaan orang lain
- Bahasa Tubuh kaku dan menunjuk-nunjuk atau mengepalkan tangan
- Postur Tubuh Tegang dan cenderung membusungkan dada
- Ekspresi muka tampak memerah atau menahan emosi
- Intonasi suara tinggi dan berbicara keras dengan berapi-api
Simple, Inspiring, Performing,
Phenomenal 50
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI TENTANG
KESELAMATAN
3. Asertif / Tegas :
Perilaku atau Sikap inilah yang merupakan salah satu Tabiat atau Perilaku Manusia Efektif. Anda tidak mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi pun
sebaliknya tidak semena-mena menahan diri dari intervensi orang lain.
Contoh :
- Mampu membuat permintaan kepada orang lain dengan cara wajar,
tanpa menunjukkan Sikap Kuasa atau Kata Perintah
- Mampu menolak Permintaan Orang lain dengan Sikap Wajar, Sopan
dan Tidak menyakiti Perasaan Orang lain dan Perasaan Diri Sendiri
- Kontak Mata terjadi secara Wajar, dengan Pandangan yang Tenang
dan Pantas
- Berbicara dengan Intonasi Sedang, Volume Suara Cukup, dan terasa
Simple, Inspiring, Performing,
Lemah Lembut Phenomenal 51
PRAKTEK KOMUNIKASI
SEE AT HANDBOOK
KOMUNIKASIKAN
DENGAN PERSONIL REKOMENDASI
DAN MANAJEMEN PERBAIKAN PERILAKU
TIDAK AMAN
PERBAIKAN
BERKELANJUTAN
SEMUA MONITORING
BERPERILAKU EVALUASI (MONEV)
AMAN