Anda di halaman 1dari 14

SECURITY PLAN Doc. No.

: SNO-H-PR-54-002

PLN GAS RECEIVING & METERING Rev. A Page 2 of 3


STATION
Rev. Date: 12/06/19

TABULATION OF REVISION SHEET


REVISION REVISION
SHEET REMARKS SHEET REMARKS
A B 0

ATTACHMENT
SECURITY PLAN Doc. No.: SNO-H-PR-54-002

PLN GAS RECEIVING & METERING Rev. A Page 3 of 3


STATION
Rev. Date: 12/06/19

RECORD OF REVISION

Rev.
Section Page Comment
Code
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 1 - 11 Rev. : 00

1. TUJUAN
Mencegah atau mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban
dilingkungan PT. Catur Elang Perkasa terkait secara fisik melalui kegiatan pengaturan, penjagaan dan
perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan serta
Menciptakan sistem pengamanan di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang secara profesional terintegrasi untuk mencegah dan
mengurangi kerugian akibat ancaman, gangguan dan atau bencana serta mewujudkan tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.

2. LATAR BELAKANG
Satpam atau security adalah suatu kelompok petugas yang dibentuk oleh Perusahaan untuk
melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan dilingkungan atau
kawasan kerjanya. Pengaman fisik yaitu segala usaha dan kegiatan mencegah atau mengatasi timbulnya
ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban dilingkungan instansi terkait secara fisik melalui
kegiatan pengaturan, penjagaan dan perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan . Pelaksanaan pengamanan dilakukan oleh satpam atau scurity yang dikoordinir langsung
oleh chief security yang dibantu oleh komandan regu dalam melaksanakan tugas pengamanan selama
24 jam dengan kekuatan personil yang disusun dalam sistem jaga sift

3. RUANG LINGKUP
Sistem manajemen pengamanan wajib diterapkan pada organisasi, perusahaan dan atau
instansi atau lembaga pemerintah di wilayah hukum Republik Indonesia
1. Tugas Pokok Satpam
Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dilingkungan kerja Perusahaan Khususnya
pengamanan fisik (physical security ).
2. Fungsi Satpam
Segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan kerja dan sekitarnya dari setiap
gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum (Preventive Role )
3. Peranan Satpam
Dalam rangka melaksanakan tugasnya satpam mempunyai peranan sebagai berikut :
a. Unsur membantu pimpinan Perusahaan tempat dia bertugas dibidang keamanan
lingkungan/kawasan kerja .
b. Unsur membantu Polri dalam bidang keamanan dan ketertiban dibidang penegakan hukum dan
“Security Mindedness” dalam lingkungan kerja .
4. Kegiatan Pokok Satpam/scurity
a. Mengadakan peraturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku dilingkungan kerja,
khusus yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan Perusahaan seperti :
• Pengaturan Tanda Pengenal pegawai /karyawan
• Pengaturan penerimaan Tamu
• Pengaturan parkir kenderaan
b. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi keadaan atau hal-hal yang mencurigakan
disekitar lokasi kerja dan sekitar tempat tugasnya.
c. Melakukan perondaan sekitar kawasan kerjanya menurut rute dan waktu yang ditentukan dengan
maksud mengadakan penelitian dan pemeriksaaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 2 - 11 Rev. : 00

tidak pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan serta
mengatur kelancaran lalu lintas diluar kawasan atau sekitar lingkungan Perusahaan.
d. Mengadakan pengawalan uang/barang apabila diperlukan.
e. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi tindak pidana ,antara lain seperti
• Mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP)
• Menangkap dan memborgol pelakunya ( apabila tertangkap basah)
• Menolong korban
• Melaporkan / meminta bantuan POLRI setempat secepatnya.
f. Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat-alat alarm atau kejadian lain
yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak disekitar Perusahaan serta
memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan.

4. REFERENSI
Dalam proses pembuatan prosedur ini mengacu pada beberapa standart dan ketentuan
hukum yang meliputi:

1. UU NO 2 TH 2002 TENTANG MANAJEMEN SKURITI


2. Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia no. 24 th 2007 Tentang System Manajemen
Pengamanan organisasi, perusahaan dan atau instansi atau lembaga pemerintah
5. DEFINISI
a. Sistem Manajemen Pengamanan yang selanjutnya disingkat SMP adalah bagian dari manajemen
secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan pengamanan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha guna mewujudkan lingkungan yang
aman, efisien dan produktif.
b. Industrial Security adalah segala upaya yang berkaitan dengan perlindungan terhadap instalasi,
sumberdaya, utility, material dan informasi rahasia industri dalam rangka mencegah terjadinya
kerugian dan kerusakan.
c. Perusahaan adalah suatu badan yang melakukan kegiatannya berorientasi komersial yang
beroperasi di wilayah Republik Indonesia.
d. Satuan Pengamanan yang selanjutnya disingkat Satpam adalah satuan atau kelompok petugas
yang dibentuk oleh instansi/badan usaha untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka
menyelenggarakan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
e. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap
dimana kegiatan usaha dan fungsi pelayanan publik berlangsung serta terdapat sumber-sumber
ancaman dan gangguan keamanan baik fisik maupun non fisik di dalam wilayah negara Republik
Indonesia.
f. Pembinaan Satpam adalah segala usaha, kegiatan dan pekerjaan untuk membimbing,
mendorong, mengarahkan, menggerakan termasuk kegiatan koordinasi dan bimbingan teknis
Satpam, untuk ikut serta secara aktif menciptakan, memelihara dan meningkatkan ketertiban dan
keamanan bagi diri dan lingkungan kerjanya dalam bentuk ketertiban dan keamanan swakarsa.
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 3 - 11 Rev. : 00

6. TANGGUNG JAWAB
6.1. Chief Security :
• Dalam keadaan jam kerja chief security menjadi komando pelaksana, mengkoordinasikan
team dari Perusahaan
• Membentuk Organisasi darurat dalam melaksanakan latihan pemadaman Api, P3K, dan lain-
lain
6.2. Danru :
• Bertanggung jawab kepada Direktur PT. Catur Elang Perkasa dan kepala Divisi PT. Catur Elang
Perkasa serta chief security atau keamanan seluruh area yang meliputi personil dan material
• Menjalankan instruksi Chief security
• Mengadakan Apel anak buah sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas
• Membina anak buahnya
• Mengawasi dan mengontrol tugas anak buahnya dilapangan (masin-masing pos) dan
memberikan arahan kalau ada hal-hal yang kurang sesuai/benar dalam pelaksanaan
tugasnya
• Mengecek kerapian dan kebersihan anak buahnya (pakaian, rambut, tidak memelihara
jambang)
• Membuat laporan harian dalam buku mutasi dilampiri isian blanko parkir kendaraan hasil
patroli, penempatan anggota tertulis dan laporan kejadian bila ada
• Menempatkan dan mengatur anak buahnya pada pos – pos yang telah ditentukan
• Melaksanakan koordinasi yang baik dengan departemen lain dan aparat terkait lainnya
6.3. Anggota satpam atau skuriti bertanggung jawab untuk:
• Anggota satpam atau skuriti bertugas melaksanakan tugas tugas pokok sebagai petugas
keamanan
7. PROSEDUR
7.1. Prosedure perekrutan anggota satpam /curity
Untuk diangkat atau di rekrut sebagai anggota Satpam, seorang calon harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
7.1.1. warga negara Indonesia
7.1.2. lulus tes kesehatan dan kesamaptaan
7.1.3. lulus psikotes
7.1.4. Bebas Narkoba
7.1.5. Menyertakan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
7.1.6. Berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum (SMU);
7.1.7. tinggi badan paling rendah 160 (seratus enam puluh) cm untuk pria dan paling rendah
155 (seratus lima puluh lima) cm untuk wanita;
7.1.8. usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun

7.2. Prosedure Jaga


7.2.1. Dalam keadaan normal :
1. Anggota bertanggung jawab kepada Danru.
2. Mengatur kelancaran lalu lintas kenderaan yang masuk / keluar.
3. Menjaga keamanan dan ketertiban pintu gerbang masuk maupun keluar dan daerah
sekitarnya.
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 4 - 11 Rev. : 00

4. Mengawasi orang-orang yang diperkirakan dapat menimbulkan gangguan keamanan


dan ketertiban.
5. Melarang orang lain yang tudak berkepentingan berada di Pos .
6. Bertanggung jawab terhadap kebersihan pos.
7. Memberikan informasi apabila ada permasalahan melalui HT/Telepon/HP kepada
Danru.
8. Mengawasi para tamu yang keluar masuk area kerja kalau ada yang mencurigakan
segera memberitahukan kepada Danru melalui HT/Telepon/HP.
9. Selalu bekerja sama dengan petugas yang lainnya.
10.Selalu berpenampilan simpatik,sopan dan tegas serta siap memberikan informasi
apabila diperlukan.
11.Mengecek dan mencatat serta melaporkan semua yang ditemukan /diketahui ada
kelainan selama pelaksanaan patrol.
12.Mengawasi kantor atau proyek terhadap gejala-gejala pencurian kebakaran dan
kerusakan lainnya.

7.2.2. Pada waktu terjadi kebakaran


1. Menutup pintu masuk dan mematikan api serta melarang orang yang tidak
berkepentingan masuk area.
2. Memberi ijin masuk kenderaan Dinas pemadam kebakaran,ambulance,polisi atau
aparat lainnya yang terkait atau berkepentingan.
3. Barikade dibuka apabila darurat kebakaran telah selesai.
4. Pos tidak boleh ditinggal kan dengan alasan apapun.
5. Petugas patroli berubah menjadi tim pengaman dan pemadam Api.

7.3. Prosedure patroli


1. Patroli /tugas keliling harus dilaksanakan setiap saat secara terus-menerus (rutin)
2. Pada malam hari patroli harus dilakukan minimal satu jam sekali (mulai pada pukul
20.00s/d 06.00 WITA.
3. Pada waktu patroli petugas petugas harus selalu waspada,mengerti, mengetahui dan
menguasai keadaan daerah kerja /area lokasi, sehingga apabila terjadi hal-hal yang
ganjil atau tidak beres akan diketahui sasarannya.
4. Siapkan dan pastikan semua perlengkapan patroli sebelumnya antara lain :
a. Kunci control (mechine control).
b.Senter
c. Pesawat radio Panggil (HT)
d.Tongkat pemukul
e. Borgol.
5. Adapun tempat-tempat yang harus mendapatkan perhatian khusus (sementara
waktu)untuk di patrol antara lain :
a. Pintu depan /masuk dan keluar
b.Pos satpam
6. Dalam melakukan patroli agar tidak menggunakan rute yang tetap dan berhentilah
pada tempat-tempat tertentu.
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 5 - 11 Rev. : 00

7. Pada saat salah seorang petugas jaga yang satu melakukan patroli, petugas jaga lain
harus tetap waspada ditempat jaganya masing-masing (pos tidak boleh ditinggalkan
dalam keadaan kosong dengan alasan apapun ).
8. Setiap selesai melakukan patroli petugas jaga mencatat dalam buku monitoring
keamanan mengenai keadaan /situasi pada saat patrol pada waktu itu.
9. Hal-hal lain mengenai area yang perlu dikontrol secara terus-menerus akan
diperbaharui sambil menunggu petunjuk dari pihak manajemen Perusahaan.

7.4. Prosedure menerima tamu


1. Berikan sapaan terlebih dahulu dengan sikap ramah. Sopan santun simpatik, pada
sikap berdiri dengan mengucapkan “selamat pagi/siang/sore,ada yang bisa dibantu
pak/bu “
2. Setelah tamu memberikan tujuan dan identitasnya, persilahkan tamu duduk diruang
yang telah disediakan .
3. Segera menghubungi pertelepon orang yang dituju tersebut dengan mengucapkan :
“salam,petugas jaga disini ada tamu yang ingin menemui Bapak/Ibu …………….dari…….
4. Apabila orang/staff yang dituju mempunyai sekretaris ,sekretaris tersebut harus
dihubungi dan diberitahukan adanya tamu.
5. Apabila sudah ada konfirmasi orang yang dituju akan diterima diruang kerja,ruang
tamu,atau masih disuruh menunggu segera konfirmasikan kepada tamu tersebut.
6. Antar/berilah petunjuk mengenai lokasi yang harus dituju tempat tamu diterima dan
mintalah tamu untuk mengisi buku tamu dan berilah tanda visitor kepada tamu
tersebut.
7. Dalam keadaan tertentu yang disebut oleh pimpinan ,petugas, jaga wajib mengantar
/mengawal tamu sampai dengan resepsionis ,missal :
a. Tamu tersebut adalah Pejabat tinggi dari suatu instansi pemerintah atau perusahaan
lain.
b.Tamu tersebut adalah karyawan yang mempunyai masalah kepegawaian.
8. Ucapkan terima kasih saat tamu akan meninggalkan kantor dan mintalah kembali
kartu visitor.

7.5. Prosedure menerima telepon


1. Segera angkat begitu telepon berdering jangan biarkan telepon berdering berulang
kali.
2. Berikan salam dengan mengucapkan “ Selamat pagi/siang/sore Satpam perusahaan
ada yang bisa saya Bantu ,dengan siapa kami bicara ?”
3. Setelah penelepon menyebutkan identitasnya kemudian menginginkan berbicara
dengan seseorang didalam ,serta mengucapkan “ Dengan (sebutkan sekali lagi nama
dan departemen dari untuk menghindari kesalahan orang yang dikehendaki ),mohon
ditunggu pak/bu .
4. Segera hubungi orang yang dimaksud (tekan tombol “Holo”) dan tekan nomor
extention yang dituju dengan mengucapkan “selamat pagi/siang/sore Pak/Bu Satpam
jaga disini ada telepon dari ………….(sebutkan identitas penelpon) bisa diterima Pak/Bu.
5. Apabila sudah ada persetujuan ,segera sambungkan telepon , dengan mengucapkan
“silahkan” kepada si penelepon .
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 6 - 11 Rev. : 00

6. Apabila orang yang dikehendaki tidak ada ditempat atau keberatan menerima telepon
tersebut ,segeralah berbicara dengan sipenelepon dengan menutup sementara dan
kembali mengucapkan “maaf Pak/Bu ………..sedang tidak berada ditempat ada bisa
saya sampaikan ………….Baik Pak/Bu kami sampaikan terima kasih.
7. Apabila sipenelepon memberikan pesan ,segera catat semua pesan dalam”massge list
form “ dan sampaikan saat orang yang dimaksud sudah berada ditempatnya.
8. Semua telepon yang diterima harus dicatat dalam buku, ”massge list form” dengan
mencatat : Siapa yang menelepon ,dari mana, untuk siapa, isi berita kapan diterima
(tgl,hari,jam), dan yang menerima.
9. Dalam menerima telepon suara harus jelas dan berwibawa ,sehingga mudah
didengar,hindari kata-kata dan cara yang kurang sopan.

7.6. Prosedure pengisian buku


7.6.1. Buku Tamu (Visitor Book)
Buku untuk mencatat keluar masuknya tamu, yang berisi catatan-catatan :
a. Tanggal
b. Nama Tamu
c. Alamat Tamu (Dari perusahaan apa)
d. Nama orang yang akan ditemui
e. Departement (bagian) orang yang akan ditemui
f. Keperluan
g. Jam masuk
h. Jam keluar
i. Tanda Tangan/ paraf
j. Nomor kendaraan Tamu (kalau memakai kendaraan)
k. Nomor Id Card (identitas lain) yang digunakan Tamu

7.6.2. Buku Telepon


Buku untuk mencatat semua telepon yang masuk, yang berisi catatan-catatan:
a. Hari Tanggal
b. Jam
c. Nama Penelepon
d. Untuk siapa
e. Isi Berita
f. Nama Penerima Telepon

7.6.3. Buku Patroli


Untuk mencatat setiap keadaan atau situasi pada saat mengadakan patroli pada area
kantor atau project ,yang berisi catatan –catatan :
a. Hari Tanggal
b. Jam Patroli
c. Keterangan
d. Buku Amino
e. Tanda tangan petugas
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 7 - 11 Rev. : 00

7.6.4. Buku Mutasi


Untuk mencatat setiap keadaan detik demi detik diwilayah/areal kantor / project, yang
berisi :
1. Kolom I
a. Nama Petugas
b. Tanggal jaga
c. Waktu jaga
2. Kolom II
a. Jam keterangan yang berisi
b. Kejadian-kejadian kendaraan/orang/tamu keluar masuk wilayah/ area
perkantoran
3. Kolom III
Acara serah terima

7.7. Prosedure kendaraan barang keluar masuk


Untuk mencegah terjadinya hal –hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban dilingkungan
Perusahaan maka perlu adanya peraturan kendaraan yang keluar masuk sebagai berikut:
1. Semua kendaraan milik perusahaan dan pegawai dimohon untuk melaporkan jenis,warna
dan nomor kenderaan kepada satuan pengamanan sebagai tindakan preventive dan
pemantauan keluar masuknya kendaraan dilokasi.
2. Petugas keamanan berhak mengadakan pengecekan kepada kendaraan yang membawa
barang keluar yang mencurigakan oleh siapapun.
3. Setiap pegawai yang membawa barang keluar area perusahaan agar memberitahukan
satpam dengan membawa bukti pengiriman /pengeluaran barang demi keamanan
(pencurian/perampokan).
4. Petugas satpam juga harus mencatat keluar masuknya kendaraan ke perusahaan dalam buku
monitoring keamanan dan meminta dokumen pengiriman barang yang berwarna merah
untuk selanjutnya akan diserahkan kebagian yang berkepentingan.
5. Penggunaan kendaraan perusahaan oleh pegawai harus memperoleh ijin tertulis dari atasan
yang berwenang untuk menggunakan kendaraan.

8. PERATURAN DAN TATA TERTIB PELAKSANAAN TUGAS SATPAM /SCURITY

8.1. Sikap tampak dan perilaku anggota Satpam :


1. Anggota Satpam diwajibkan memelihara kebersihan badan dan pakaian seperti:
a. Rambut harus dicukur rapi dan bersih.
b. Dilarang memelihara jenggot dan jambang
c. Berpakaian rapi bersih dan lengkap sesuai dengan ketentuan seragam satpam
2. Bertindak sopan ,ramah tetapi tegas luhur ,berani adil dan bijaksana
3. Ulet,tabah,sabar dan percaya diri dalam mengemban tugasnya .
4. Memegang teguh rahasia yang dipercayakan kepadanya .
5. Cepat tanggap (Responsive) dalam memberikan perlindungan dan pengamanan
6. Mentaati peraturan dan menghormati norma yang berlaku di perusahaan .
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 8 - 11 Rev. : 00

7. Dilarang bersikap acuh tak acuh,tidak sopan baik kepada tamu , penghuni maupun
masyarakat sekitarnya.
8. Dapat menciptakan suasana lingkungan kerja yang bersih ,aman,nyaman dan tentram.

8.2. Tugas-Tugas Satpam :


1. Mengawasi dan mencatat nama-nama staff kantor yang keluar –masuk kantor.
2. Mencatat nomor dan nama kendaraan serta dukomen pengiriman yang dibawa
3. Memeriksa barang /sisa angkutan yang masih terbawa oleh kendaraan tanpa dukomen
pengiriman.
4. Memeriksa dan menjaga keamanan barang dilingkungan Perusahaan setiap waktu.
5. Memeriksa dan mengawasi tenaga kerja yang melakukan ceklok absensi.
6. Melakukan tindakan darurat pengamanan apabila terjadi kerusakan alat mesin yang
menyebabkan kebakaran .
7. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati tempat-tempat yang
membahayakan/dilarang dimasuki kecuali petugas .
8. Membukakan pintu gerbang pada saat ada kendaraan yang akan masuk atau keluar dari
kantor atau proyek.
9. Memberikan buku tamu untuk diisi oleh tamu yang diteruskan kepada yang dituju.
10.Melakukan body chek kepada semua tenaga kerja yang akan meninggalkan kantor dan
kecuali pimpinan dan tamu penting.
11.Menegur mengingatkan dan melaporkan pengguna kendaraan ( tenaga kerja dan staff
kantor ) yang tidak menggunakan peralatan keselamatan (helm untuk sepeda motor,sabuk
pengaman untuk pengemudi dan penumpang depan di mobil ) kecuali tamu kantor .
12.Melarang tenaga kerja keluar pada saat jam kerja kecuali ada ijin dari atasan.
13.Mengkoordinir penggunaan radio komunikasi guna kepentingan kantor maupun kepentingan
lapangan.
14.Meminta dokumen pengiriman kepada semua kendaraan yang masuk dan keluar dari
kemudian dicatat dan distempel yang kemudian diserahkan kepada bagian yang
berkepentingan.

8.3. Tata cara serah terima tugas penjagaan


Setiap pergantian tugas dan penjagaan dari siff satu ke siff berikutnya diwajibkan adanya
acara”serah terima” tugas penjagaan.
Adapun tata cara penyerahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. 15 menit sebelum acara serah terima dimulai harus sudah berada ditempat jaga.
2. Tidak dibolehkan masuk kedalam ruang jaga agar petugas jaga yang lama dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan tertib.
3. Petugas jaga yang lama wajib membersihkan ruang penjagaan sebelum serah terima
dilakukan .
4. Serah terima dilakukan tepat pada waktu yang telah ditentukan (jam pergantian siff).
5. Satu orang petugas jaga dari sif jaga lama dengan orang petugas jaga dari sif yang akan
menggantikan melakukan:
a. Pemeriksaan buku-buku /register yang harus ada dipenjagaan apakah dalam keadaan
lengkap dan telah ditandatangani oleh petugas jaga yang lama.
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 9 - 11 Rev. : 00

b. Pemeriksaan barang-barang inventaris diruang penjagaan apakah telah sesuai dengan


daftar yang ada (diserahterimakan).
c. Pemeriksaan apakah ada pengumuman-pengemuman /instruksi yang dilanjutkan
6. Setelah hal-hal tersebut dilakukan,segera diadakan “apel serah terima “, yang dipimpin oleh
seorang penjaga .
7. Dalam apel serah terima tersebut, petugas jaga sif yang lama melaporkan kejadian-kejadian
penting pada saat merika bertugas (apa bila ada) dan menyerahkan tugas selanjutnya
kepada petugas yang baru.
8. Petugas jaga yang baru menyatakan menerima penyerahan tersebut.

8.4. Semua anggota SATPAM diharap untuk


1. Menghapal semua Nama dan orangnya di suatu perusahan untuk mempermudah dalam
penyampaian informasi apabila diperlukan.
2. Dilarang mengosongkan Pos SATPAM, jika ada telepon atau radio panggil agar bisa diterima .
3. Memberikan stempel pada surat keluar masuknya barang.
4. Mengambil arsip TPPP (warna merah ) untuk pengeluaran semua barang –barang dari
conditioning.
5. Menegur dan menganjurkan pemakaian sabuk pengaman pengendera mobil dan helm bagi
yang membawa sepeda motor.
6. Dilarang tidur waktu tugas .
7. Mengatur parkir,antrian.
8. Melaksanakan serah terima penjagaan .
9. Melaksankan tugas sebagai pengaman dan penertib dilingkungan kerja.
10.Melaksanakan kegiatan dan pelatihan PBB dan beladiri
11.Menindak lanjuti setiap laporan yang masuk .
12.Siap siaga dalam melaksanakan tugas .
13.Melaksanakan check lock absensi.
14.Pelarangan dan lain-lain yang merupakan tindakan pertama pencegahan tindakan kriminal .
15.Loyal pada pimpinan dan melaksanakan setiap tugas dengan sebaik-baiknya atas
instruksi (Danru dan Chief Security ) serta melaksanakan semua peraturan yang berlaku
di PT. Catur Elang Perkasa dan Proyek dimana ditempatkan.

8.5. Larangan
1. Mabuk-mabukan pada saat tugas.
2. Merokok pada saat tugas.
3. Meninggalkan Pos tanpa izin.
4. Bertindak tidak sopan .
5. Berjudi/ main kartu biarpun tanpa uang.
6. Mengucapkan kata-kata makian meskipun dengan bahasa daerah.
7. Berkelahi sesama rekan kerja .
8. Melanggar 4 Dasar mental ( ikhlas, jujur, disiplin, tanggung jawab )
9. Menyebar isu sara.
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 10 - 11 Rev. : 00

9. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SATPAM / SKURITI


1. Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,kemampuan dan
keterampilan bagi anggota satuan pengaman guna melaksanakan tugas dan untuk menuju
profesionalisme.
2. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan secara berjenjang dan berlanjut yang pelaksanaanya pada
setiap triwulan pada setiap tahunnya .
3. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan :
a. Dalam Triwulan I
1. Peraturan baris berbaris
2. Peraturan penghormatan
3. Pengendalian lalu lintas
4. Peraturan Disiplin /tata tertib security
5. Mengenal Borgol dan Kopel
6. Mengenal cara mendekati dan menanyai orang
7. Mengenal cara patrol/kontrol
8. Mengenal cara menangkap dan menggeledah orang
9. Mengenal cara pembuatan laporan dan pencatatan dalam jurnal penjagaan
b. Dalam Triwulan II
1. Pengetahuan tentang pengamanan
2. Mengenal Alat-alat pemadam kebakaran
3. Pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
4. Pengetahuan tentang bahaya teroris dan ancaman Bom
5. Pengetahuan tentang P3K
6. Pengetahuan tentang Tempat Kejadian Perkara (TKP)
c. Dalam Triwulan III
1. Ceramah pembinaan mental
2. Ceramah pembinaan moral
3. Ceramah pembinaan disiplin dan tata tertib
4. Ceramah kesadaran Hukum
d. Dalam Triwulan IV
1. Senam Aerobik
2. Bela diri Karate
3. Bela diri perkelahian bebas
4. Bela diri sangkur
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)

No. Dok.OP-HSE-44-00 Date :17 Januari 2018 Halaman : 11 - 11 Rev. : 00

10. DOKUMEN TERKAIT


• Op penilaian resiko dan aspek keamanan
• Op identifikasi bahaya dan penilaian resiko
• FM-HSE-63-00 Form buku tamu
• FM-HSE-64-00 Form buku telepon
• FM-HSE-65-00 Form buku patroli
• FM-HSE-66-00 Form buku mutasi

Zainuri Feri W. Bagus Rahmat Anas


Kepala Divisi Konstruksi Wakil Manajemen

Anda mungkin juga menyukai