: SNO-H-PR-54-002
ATTACHMENT
SECURITY PLAN Doc. No.: SNO-H-PR-54-002
RECORD OF REVISION
Rev.
Section Page Comment
Code
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)
1. TUJUAN
Mencegah atau mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban
dilingkungan PT. Catur Elang Perkasa terkait secara fisik melalui kegiatan pengaturan, penjagaan dan
perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan serta
Menciptakan sistem pengamanan di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang secara profesional terintegrasi untuk mencegah dan
mengurangi kerugian akibat ancaman, gangguan dan atau bencana serta mewujudkan tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.
2. LATAR BELAKANG
Satpam atau security adalah suatu kelompok petugas yang dibentuk oleh Perusahaan untuk
melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan dilingkungan atau
kawasan kerjanya. Pengaman fisik yaitu segala usaha dan kegiatan mencegah atau mengatasi timbulnya
ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban dilingkungan instansi terkait secara fisik melalui
kegiatan pengaturan, penjagaan dan perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan . Pelaksanaan pengamanan dilakukan oleh satpam atau scurity yang dikoordinir langsung
oleh chief security yang dibantu oleh komandan regu dalam melaksanakan tugas pengamanan selama
24 jam dengan kekuatan personil yang disusun dalam sistem jaga sift
3. RUANG LINGKUP
Sistem manajemen pengamanan wajib diterapkan pada organisasi, perusahaan dan atau
instansi atau lembaga pemerintah di wilayah hukum Republik Indonesia
1. Tugas Pokok Satpam
Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dilingkungan kerja Perusahaan Khususnya
pengamanan fisik (physical security ).
2. Fungsi Satpam
Segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan kerja dan sekitarnya dari setiap
gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum (Preventive Role )
3. Peranan Satpam
Dalam rangka melaksanakan tugasnya satpam mempunyai peranan sebagai berikut :
a. Unsur membantu pimpinan Perusahaan tempat dia bertugas dibidang keamanan
lingkungan/kawasan kerja .
b. Unsur membantu Polri dalam bidang keamanan dan ketertiban dibidang penegakan hukum dan
“Security Mindedness” dalam lingkungan kerja .
4. Kegiatan Pokok Satpam/scurity
a. Mengadakan peraturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku dilingkungan kerja,
khusus yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan Perusahaan seperti :
• Pengaturan Tanda Pengenal pegawai /karyawan
• Pengaturan penerimaan Tamu
• Pengaturan parkir kenderaan
b. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi keadaan atau hal-hal yang mencurigakan
disekitar lokasi kerja dan sekitar tempat tugasnya.
c. Melakukan perondaan sekitar kawasan kerjanya menurut rute dan waktu yang ditentukan dengan
maksud mengadakan penelitian dan pemeriksaaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)
tidak pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan serta
mengatur kelancaran lalu lintas diluar kawasan atau sekitar lingkungan Perusahaan.
d. Mengadakan pengawalan uang/barang apabila diperlukan.
e. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi tindak pidana ,antara lain seperti
• Mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP)
• Menangkap dan memborgol pelakunya ( apabila tertangkap basah)
• Menolong korban
• Melaporkan / meminta bantuan POLRI setempat secepatnya.
f. Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat-alat alarm atau kejadian lain
yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda orang banyak disekitar Perusahaan serta
memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan.
4. REFERENSI
Dalam proses pembuatan prosedur ini mengacu pada beberapa standart dan ketentuan
hukum yang meliputi:
6. TANGGUNG JAWAB
6.1. Chief Security :
• Dalam keadaan jam kerja chief security menjadi komando pelaksana, mengkoordinasikan
team dari Perusahaan
• Membentuk Organisasi darurat dalam melaksanakan latihan pemadaman Api, P3K, dan lain-
lain
6.2. Danru :
• Bertanggung jawab kepada Direktur PT. Catur Elang Perkasa dan kepala Divisi PT. Catur Elang
Perkasa serta chief security atau keamanan seluruh area yang meliputi personil dan material
• Menjalankan instruksi Chief security
• Mengadakan Apel anak buah sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas
• Membina anak buahnya
• Mengawasi dan mengontrol tugas anak buahnya dilapangan (masin-masing pos) dan
memberikan arahan kalau ada hal-hal yang kurang sesuai/benar dalam pelaksanaan
tugasnya
• Mengecek kerapian dan kebersihan anak buahnya (pakaian, rambut, tidak memelihara
jambang)
• Membuat laporan harian dalam buku mutasi dilampiri isian blanko parkir kendaraan hasil
patroli, penempatan anggota tertulis dan laporan kejadian bila ada
• Menempatkan dan mengatur anak buahnya pada pos – pos yang telah ditentukan
• Melaksanakan koordinasi yang baik dengan departemen lain dan aparat terkait lainnya
6.3. Anggota satpam atau skuriti bertanggung jawab untuk:
• Anggota satpam atau skuriti bertugas melaksanakan tugas tugas pokok sebagai petugas
keamanan
7. PROSEDUR
7.1. Prosedure perekrutan anggota satpam /curity
Untuk diangkat atau di rekrut sebagai anggota Satpam, seorang calon harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
7.1.1. warga negara Indonesia
7.1.2. lulus tes kesehatan dan kesamaptaan
7.1.3. lulus psikotes
7.1.4. Bebas Narkoba
7.1.5. Menyertakan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)
7.1.6. Berpendidikan paling rendah Sekolah Menengah Umum (SMU);
7.1.7. tinggi badan paling rendah 160 (seratus enam puluh) cm untuk pria dan paling rendah
155 (seratus lima puluh lima) cm untuk wanita;
7.1.8. usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun
7. Pada saat salah seorang petugas jaga yang satu melakukan patroli, petugas jaga lain
harus tetap waspada ditempat jaganya masing-masing (pos tidak boleh ditinggalkan
dalam keadaan kosong dengan alasan apapun ).
8. Setiap selesai melakukan patroli petugas jaga mencatat dalam buku monitoring
keamanan mengenai keadaan /situasi pada saat patrol pada waktu itu.
9. Hal-hal lain mengenai area yang perlu dikontrol secara terus-menerus akan
diperbaharui sambil menunggu petunjuk dari pihak manajemen Perusahaan.
6. Apabila orang yang dikehendaki tidak ada ditempat atau keberatan menerima telepon
tersebut ,segeralah berbicara dengan sipenelepon dengan menutup sementara dan
kembali mengucapkan “maaf Pak/Bu ………..sedang tidak berada ditempat ada bisa
saya sampaikan ………….Baik Pak/Bu kami sampaikan terima kasih.
7. Apabila sipenelepon memberikan pesan ,segera catat semua pesan dalam”massge list
form “ dan sampaikan saat orang yang dimaksud sudah berada ditempatnya.
8. Semua telepon yang diterima harus dicatat dalam buku, ”massge list form” dengan
mencatat : Siapa yang menelepon ,dari mana, untuk siapa, isi berita kapan diterima
(tgl,hari,jam), dan yang menerima.
9. Dalam menerima telepon suara harus jelas dan berwibawa ,sehingga mudah
didengar,hindari kata-kata dan cara yang kurang sopan.
7. Dilarang bersikap acuh tak acuh,tidak sopan baik kepada tamu , penghuni maupun
masyarakat sekitarnya.
8. Dapat menciptakan suasana lingkungan kerja yang bersih ,aman,nyaman dan tentram.
8.5. Larangan
1. Mabuk-mabukan pada saat tugas.
2. Merokok pada saat tugas.
3. Meninggalkan Pos tanpa izin.
4. Bertindak tidak sopan .
5. Berjudi/ main kartu biarpun tanpa uang.
6. Mengucapkan kata-kata makian meskipun dengan bahasa daerah.
7. Berkelahi sesama rekan kerja .
8. Melanggar 4 Dasar mental ( ikhlas, jujur, disiplin, tanggung jawab )
9. Menyebar isu sara.
OPERATIONAL PROCEDURE
SCURITY (PENGAMANAN)