Anda di halaman 1dari 5

postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan

dengan bagian tubuh lain. bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah persendian, tendon,
ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian terscabut digunakan dengan benar dan terjadi
keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal, seperti dalam posisi duduk,
berdiri dan berbaring yang benar.
Kesejajaran tubuh atau postur merupakan istilah yang sama dengan posisi sendi, tendon,
ligament, dan otot ketika posisi berdiri, duduk, dan berbaring. Kesejajaran tubuh yang benar
mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot secara
adekuat, dan menunjang keseimbangan.

Dalam mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat mengangkat klien dengan
benar, menggunakan teknik posisi yang tepat, dan memindahkan klien dengan aman dari
tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar. Prosedur-prosedur tersebut
digambarkan dalam bagian ini sebagai prinsip mekanika tubuh yang diperlukan untuk
menjaga atau memperbaiki kesejajaran tubuh.
Manfaat Body Aligment
Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik, mengurangi jumlah
energi yang digunakan, mempertahankan keseimbangan, mengurangi kecelakaan,
memperluas ekspansi paru, dan memingkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal.

Prinsip Body Aligment


Untuk mendapatkan postiur tubuh yang benar, terdapat beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan, di antaranya:
1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika garis gravitasi (line of gravity -garis imaginer
vertikal) mclewati pusat gravitasi (center of gravity-titik yang berada di pertengahan garis
tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh).
2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan keseimbangan
akan lebih besar.
3. Jika gravitasi bc:rada di luar pusat dasar tumpuan, enc:rgi akan lebih banyak digunakan
untuk mempertahankan keseimbangan.
4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat
energi dan mencegah kelelahan otot.
5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mcncegah ketidaknyamanan otot.
6. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu menc;egah kekakuan otot dan ligamen.
7. Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah
kelelahan.
8. Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.
9. Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban
belakang.
10. Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan
kontraktur.
Teknik Mengangkat
Angka cedera dalam pekerjaan meningkat pada tahun-tahun terakhir, dan lebih dari
setengahnya adalah cedera punggung yang langsung akibat teknik mengangkat dan
membungkuk yang tidak tepat (Owen dan Garg, 1991). Kebanyakan cedera punggung yang

terjadi adalah ketegangan pada kelompok otot lumbal, termasuk otot di sekitar vertebra
lumbal (Owen dan Garg, 1991).
Perawat beresiko mengalami cedera otot lumbal ketika mengangkat, memindahkan, atau
mengubah posisi klien imoblisasi. Sebelum mengangkat, perawat harus mengkaji
kemampuan mengangkat klien atau objek yang akan diangkat dengan menentukan kriteria
dasar cara mengangkat sebagai berikut :

Posisi beban. Beban yang akan diangkat berada sedekat mungkin dengan
pengangkat. Posisikan objek pada keadaan seperti di atas ketika perawat
menggunakan gaya mengangkat dikarenakan objek berada dalam potongan sama
(Stamp,1989). Tinggi objek. Tinggi yang paling baik untuk mengangkat vertikal
adalah sedikit di atas jari tengah seseorang dengan lengan tergantung disamping
(Owen dan Garg, 1991).

Posisi tubuh. Ketika posisi tubuh pengangkat bervariasi dengan tugas


mengangkat yang berbeda, maka petunjuk umum berikut mampu dipakai untuk
sebagian besar keadaan. Tubuh diposisikan dengan batang tubuh tegak sehingga
kelompok otot-otot multipel sama dengan cara yang sinkron.

Berat maksimum. Setiap peawat harus mengetahui berat maksimum yang


aman untuk diangkat, aman bagi perawat dan klien. Objek yang terlalu berat
adalah jika beratnya sama dengan atau lebih dari 35 % berat badan orang yang
mengangkat. Oleh karena itu, perawat yang beratnya 59,1 kg tidak mencoba
mengangkat klien imobilisasi yang beratnya 45,5 kg. Meskipun nampaknya
perawat mungkin mampu melakukannya, hal ini akan berisiko klien jatuh atau
menyebabkan cedera punggung perawat.

Ketika mengangkat perawat harus mengikuti prosedur yang dibuat untuk


melindungi sistem muskuloskeletal. Mengangkat objek dari tempat tidur tinggi
meningkatkan resiko karena lebih sulit mempertahankan keseimbangan tubuh.
Untuk meraih objek yang berada di atas kepala, orang sering berdiri menjinjit
dengan kakinya bersamaan sehingga menurunkan dasar topangan, menaikkan
pusat gravitasi dan pada akhirnya menurunkan keseimbangan mereka.

Hati-hati saat menggunakannya pada klien yang mengalami trauma medula


spinalis. Jika klien harus dipindahkan maka papan pemindah harus ditempatkan di
bawah klien untuk mempertahankan kesejajaran spinal sebelum memindahkan ke
brankar.

Klien harus dipersiapkan untuk pemindahan dan minta bantuan jika


memungkinkan. Lingkungan harus bebas dari penghalang dan alat-alat yang tidak
dibutuhkan harus dipindahkan dari tempat tidur. Brankar harus ditempatkan sudut
kanan tempat tidur sehingga pengangkat dapat berputar ke depan brankar dan
memindahkan klien dengan cepat.

Pada semua prosedur, keamanan merupakan prioritas. Keamanan dapat ditingkatkan pada
tiga orang pengangkat apabila berkerja sama. Oleh karena itu salah seorang harus memimpi
Teknik Mengubah Posisi
Klien yang mengalami gangguan fungsi sistem skeletal, saraf atau otot dan peningkatan
kelemahan serta kekakuan biasanya membutuhkan bantuan perawat untuk memperoleh
kesejajaran tubuh yang tepat ketika selama berada di tempat tidur atau duduk. Restrain
adalah alat bantu tangan digunakan untuk imobilisasi, terutama pada klien bingung atau
disorientasi.
Teknik Memindahkan
Perawat biasa memberi perawatan pada klien imobilisasi yang harus diubah posisi,
dipindahkan di atas tempat tidur, dan harus dipindahkan dari tempat tidur ke kursi ataupun
brankar. Mekanika tubuh yang sesuai memungkinkan perawat untuk mengangkat,
menggerakkan, atau memindahkan klien dengan aman dan juga melindungi perawat dari
cedera sistem muskuloskeletal.
Meskipun perawat menggunakan berbagai teknik memindahkan, berikut ini merupakan
petunjuk umum yang harus diikuti saat memindahkan pada setiap prosedur pemindahan:
1.

Naikkan sisi bergerak pada sisi tempat tidur pada posisi berlawanan dengan
perawat untuk mencegah klien jatuh dari tempat tidur.

2.

Tinggikan tempat tidur pada ketinggian yang nyaman.

3.

Kaji imobilisasi dan kekuatan klien untuk menentukan bantuan klien yang dapat
digunakan saat memindahkan.

4.

Tentukan kebutuhan akan bantuan.

5.

Jelaskan prosedur dan gambarkan apa yang diharapkan dari klien.

6.

Kaji kesejajaran tubuh yang benar dan area tekanan setelah setiap kali
memindahkan.

Perawat yang menggunakan teknik memindahkan atau menggerakkan untuk pertama


kalinya harus meminta pertolongan untuk mengurangi risiko cedera pada klien dan perawat.
Perawat harus juga mengetahui kekuatan dirinya dan keterbatasannya. Memindahkan klien
imobilisasi sendirian merupakan hal yang tersulit dan berbahaya.
Memindahkan klien. Klien membutuhkan tingkat bantuan yang bervariasi untuk
mengangkat dari tempat tidur, menggerakkan ke posisi miring, atau duduk di sisi tempat
tidur.
Untuk menentukan apakah klien mampu melakukan sendiri dan berapa banyak orang
yang dibutuhkan untuk membantu mengangkat klien di atas tempat tidur, perawat mengkaji
klien untuk menentukan apakah penyakit klien ada kontraindikasi dalam pengerahan tenaga
(seperti penyakit kardiovaskular). Kemudian, perawat menentukan apakah klien memahami
apa yang diharapkan. Jika ada, dibutuhkan beberapa perawat untuk menggerakkan klien
diatas tempat tidur. Perawat kemudian menentukan tingkat kenyaman klien. Perawat juga
mengevaluasi kekuatan pribadi dan pengetahuan prosedur. Pada akhirnya perawt menentukan
apakah klien terlalu berat atau klien tidak bisa bergerak sehingga perawat menyelesaikan
prosedur sendirian.
Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Kursi oleh perawat membutuhkan bantuan
klien dan tidak dilakukan pada klien yang tidak dapat membantu. Perawat menjelaskan
prosedur pada klien sebelum pemindahan. Kursi ditempatkan dekat tempat tidur dengan
punggung kursi sejajar dengan bagian kepala tempat tidur. Penempatan kursi memungkinkan
perawat berputar dengan klien dan memindahkan berat badan klien dengan cepat.
Pemindahan yang aman adalah prioritas pertama. Perawat yang ragu-ragu dengan
kekuatannya ataupun kemampuan klien untuk membantu, harus meminta bantuan. Klien

harus duduk dan menjuntaikan kakinya di sisi tempat tidur sebentar sebelum berdiri.
Kemudian klien harus berdiri di sisi tempat tidur untuk beberapa menit sehingga klien dapat
dengan cepat menurunkan punggungnya ke tempat tidur pada kasus pusing atau pingsan.
Ketika memindahkan klien imobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda perawat harus
menggunakan mekanika tubuh yang tepat dan apabila memungkinkan kerjasama diperoleh
sebanyak mungkin.
Memindahkan Klien dari Tempat Tidur ke Brankar.Klien imobilisasi yang
dipindahkan dari tempat tidur ke brankar atau dari tempat tidur ke tempat tempat tidur harus
membutuhkan tiga orang pengangkat. Teknik ini bagus dilakukan jika orang-orang yang
memindahkan mempunyai kesamaan tinggi. Jika pusat gravitasi mereka sama, mereka
mengangkat sebagai suatu tim. Cara lain memindahkan klien adalah dengan menggunakan
kain pengangkat yang ditempatkan di bawah klien.
Kain pengangkat berguna sebagai ayunan ketika klien dipindahkan ke brankar. Pada
teknik ini, perawat perlu berada di sisi berlawanan dari tempat tidur dan berpegang pada kain
pengangkat ketika memindahkan klien ke brankar. Brankar dan tempat tidur ditempatkan
berdampingan sehingga klien dapat dipindahkan dengan cepat dan mudah dengan
menggunakan kain pengangkat.

Anda mungkin juga menyukai