Anda di halaman 1dari 8

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Ns. Viviany Kandari,S.Kep.

MEKANIKA TUBUH
Usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan
keseimbangan yang tepat. Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat meningkatkan fungsi
tubuh terhadap susunan muskuloskeletal, mengurangi tenaga yang dikeluarkan, dan mengurangi
kelelahan. Disamping itu dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia dan melindungi diri dari
kecelakaan seperti jatuh.

Prinsip Mekanika Tubuh :


1. Gravitasi : memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pegerakan tubuh : (pusat
gravitasi (center of gravity) titik yang berada di pertengahan tubuh, garis gravitasi (line of
gravity) merupakan garis imajiner vertikal melalui pusat gravitasi. Dasar tumpuan (base
of support), merupakan dasar tempat seseorang dalam posisi istirahat untuk menopang /
menahan tubuh.
2. Keseimbangan : keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan cara
mempertahankan posisi gravitasi diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
3. Berat : berat benda akan mempengaruhi mekanika tubuh maka dalam menggunakan
mekanika tubuh yang sangat diperhatikan adalah berat benda atau bobot benda yang akan
diangkat.

Pergerakan dasar dalam mekanika tubuh :


1. Gerakan (ambulating), gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan
keseimbangan tubuh. Berdiri akan lebih mudah stabil dibanding dengan berjalan karena
pada posisi berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi lain dan pusat
gravitasi selalu berubah pada posisi kaki.
2. Menahan (squatting), dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah
(contoh : duduk, jongkok dan membungkuk). Dalam menahan sangat dibutuhkan dasar
tumpuan yang tepat untuk mencegah kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang
akan dilakukan.
3. Menarik (pulling), menarik yang benar akan memudahkan untuk memindahkan benda.
Yang perlu diperhatikan adalah :

a. ketinggian

b. letak benda (lebih baik di depan orang yang menarik)

c. posisi kaki dan tubuh (condong ke depan dari panggul)

d. sodorkan telapak tangan dan lengan atas di bawah pusat gravitasi pasien

e. lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut

f. pergelangan kaki ditekuk lalu lakukan penarikan

4. Mengangkat (lifting) Gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian
bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian
belakang.

5. Memutar (pivoting) Gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang
belakang dan harus memperhatikan 3 unsur gravitasi.

Faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh dan ambulasi


1. Status kesehatan : Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi system
muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan koordinasi.
2. Nutrisi : Kekurangan nutrisi menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya
penyakit.
3. Emosi : Kondisi psikologis seseorang dapat memudahkan perubahan perilaku yang dapat
menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik.
4. Situasi dan Kebiasaan : Sering mengangkat benda-benda berat akan menyebabkan
perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
5. Gaya Hidup : Perubahan pola hidup dapat menyebabkan stress dan kemungkinan besar
akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas → dapat mengganggu koordinasi
antara muskuloskeletal dengan neurologi → perubahan mekanika tubuh.
6. Pengetahuan : Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong
seseorang untuk mempergunakannya dengan benar.

Dampak Mekanika Tubuh dan Ambulasi


1. keteregangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem
musculoskeletal
2. resiko kecelakaan pada sistem muskoloskeletal.

PENGKAJIAN
Menilai :
1. kemampuan dan keterbatasan dalam bergerak
2. bangkit dari posisi berbaring ke posisi duduk
3. bangkit dari kursi ke posisi berdiri atau perubahan posisi
4. kelainan dalam mekanika tubuh pada saat duduk, beraktivitas atau saat mengalami
pergerakan
5. gaya berjalan

PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan :
1. Memperbaiki penggunaan mekanika tubuh pada saat melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Memulihkan dan memperbaiki ambulasi
3. Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh

TINDAKAN PERAWATAN
• Latihan Ambulasi

Duduk di atas tempat tidur


 Tempatkan klien pada posisi terlentang

 Pindahkan semua bantal

 Posisi menghadap kepala tempat tidur

 Regangkan kedua kaki perawat dengan kaki paling dekat ke kepala tempat tidur di
belakang kaki yang lain.

 Tempatkan tangan yang lebih jauh dari klien di bawah bahu klien, sokong
kepalanya dan vetebra servikal.

 Tempatkan tangan perawat yang lain pada permukaan temapt tidur.

 Angkat klien ke posisi duduk dengan memindahkan berat badan perawat dari
depan kaki ke belakang kaki.

 Dorong melawan tempat tidur dengan tangan di permukaan tempat tidur.

 Perawat tetap di samping pasien sampai keadaan pasien seimbang

Duduk di tepi tempat tidur

1. Tempatkan klien pada posisi miring, menghadap perawat di sisi tempat tidur
tempat ia akan duduk.

2. Pasang pagar tempat tidur pada sisi yang berlawanan.

3. Tinggikan kepala tempat tidur pada ketinggian yang dapat ditoleransi pasien.

4. Berdiri pada sisi panggul klien yang berlawanan.

5. Balikkan secara diagonal sehingga perawat berhadapan dengan pasien dan


menjauh dari sudut tempat tidur.
6. Regangkan kaki perawat dengan kaki palingdekat ke kepala tempat tidur di depan
kaki yang lain.

7. Tempatkan lengan yang lebih dekat ke kepala tempat tidur di bawah bahu pasien,
sokong kepala dan lehernya

8. Tempat tangan perawat yang lain di atas paha pasien.

9. Pindahkan tungkai bawah klien dan kaki ke tepi tempat tidur.

10. Tempatkan poros ke arah belakang kaki, yang memungkinkan tungkai atas pasien
memutar ke bawah.

11. Pada saat bersamaan, pindahkan berat badan perawat ke belakang tungkai dan
angkat pasien.

12. Tetap didepan pasien sampai mencapai keseimbangan.

13. Turunkan tinggi tempat tidur sampai kaki menyentuh lantai.

Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi

1. Bantu pasien ke posisi duduk di tepi tempat tidur. Buat posisi kursi pada sudut 45
derajat terhadap tempat tidur. Jika menggunakan kursi roda, yakinkan bahwa kusi
roda dalam posisi terkunci.

2. Pasang sabuk pemindahan bila perlu, sesuai kebijakan lembaga.

3. Yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang stabil dan antislip.

4. Regangkan kedua kaki perawat.

5. Fleksikan panggul dan lutut perawat, sejajarkan lutut perawat dengan pasien.
6. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila pasien dan
tempatkan tangan pada skapula pasien.

7. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan panggul dan
kaki, pertahankan lutut agak fleksi.

8. Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut perawat.

9. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi, pindahkan pasien secara langsung
ke depan kursi.

10. Instruksikan pasien untuk menggunakan penyangga tangan pada kursi untuk
menyokong.

11. Fleksikan panggul perawat dan lutut saat menurunkan pasien ke kursi.

12. Kaji klien untuk kesejajaran yang tepat.

13. Stabilkan tungkai dengan selimut mandi

14. Ucapkan terima kasih atas upaya pasien dan puji pasien untuk kemajuan dan
penampilannya.

Membantu berjalan

1. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau memegang


telapak tangan perawat.

2. Berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan bahu pasien.

3. Bantu pasien berjalan

Memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard


Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak
boleh berjalan sendiri dari tempat tidur ke branchard.

1. Atur posisi branchard dalam posisi terkunci

2. Bantu pasien dengan 2 – 3 perawat

3. Berdiri menghadap pasien

4. Silangkan tangan di depan dada

5. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.

6. Perawat pertama meletakkan tangan di bawah leher/bahu dan bawah pinggang,


perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan pinggul pasien, sedangkan
perawat ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.

7. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard

8. Atur posisi pasien di branchard.

Melatih berjalan dengan menggunakan alat bantu jalan


Kruk dan tongkat sering diperlukan untuk meningkatkan mobilitas pasien. Melatih berjalan
dengan menggunakan alat bantu jalan merupakan kewenangan team fioterapi. Namun perawat
tetap bertanggungjawab untuk menindaklanjuti dalam menjamin bahwa perawatan yang tepat
dan dokumentasi yang lengkap dilakukan.

EVALUASI KEPERAWATAN

 Menilai kemampuan pasien dalam penggunaan mekanika tubuh dengan baik.

 Penggunaan alat bantu gerak (kolaborasi dengan team fisioterapi)

 Cara menggapai benda, naik atau turun dan berjalan

Anda mungkin juga menyukai