Anda di halaman 1dari 42

ERGONOMI &

INDUSTRIAL
HYGIENE
ERGONOMI – 1
INDUSTRIAL HYGIENE – 2
ERGONOMI – 1
INDUSTRIAL HYGIENE – 2
PENGERTIAN

Ergon berarti kerja


ERGONOMI
Bahasa Yunani
Nomos berarti hukum atau aturan

“Suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh
manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara
yang paling efektif termasuk alat-alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia.”
(Sutalaksana, 1979)

”Penerapan ilmu-ilmu biologi manusia bersama sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk
mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal terhadap pekerjaannya, yang manfaat dari
padanya diukur dengan efisiensi dan Kesejahteraan kerja.”
(International Labour Organization)

“Disiplin ilmiah terkait dengan pemahaman (menyangkut) interaksi antar manusia dan unsur lain dari
suatu sistem, dan profesi yang menerapkan teori, prinsip, metoda dan data untuk mendisain dalam
rangka mengoptimalkan kesejahteraan/ kesehatan manusia dan keseluruhan capaian system.”
(International Ergonomics Association)
DASAR HUKUM

UU No 1 Th 1970 tentang Keselamatan


Kerja (pasal 3 ayat 1)

Permenakertrans No 03 Th 1982 tentang


Pelayanan Kesehatan Kerja

UU No 13 tahun 2003 : tentang


Ketenagakerjaan
MANFAAT PENERAPAN

Tercapainya efisiensi kerja

Terciptanya sistem kerja yang aman


PRODUKTIVITAS
MENINGKAT Minimisasi risiko kesehatan karena cara
kerja yang salah

Terciptanya kenyamanan kerja


DAMPAK TERHADAP KESEHATAN – MUSCULOSKELETAL DISSORDERS (MSDS)

Muskuloskeletal disorder (MSDs) adalah


gangguan pada bagian otot skeletal yang akan
menyebabkan keluhan pada sendi, ligamen dan
tendon. Antara lain :
1.Upper limb disorders (ULDs) : mempengaruhi
lengan, dari jari sampai bahu dan leher. Yang
umumnya disebut Repetitive Strain Injuries, ‘RSI’,
a.l : Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS),
Carpel tunnel syndrome (CTS)
2.Lower limb disorders (LLDs) mempengaruhi
kaki, dari pinggul sampai ke telapak kaki. Terdiri
dari : Osteoarthritis (OA), Varicose veins, Stress
fracture/stress reaction injuries dll
3. Back pain
Gejala sakit pinggang berkisar pada sakit otot
yang menusuk atau nyeri, kaku/keterbatasan
rentang gerak, atau ketidakmampuan berdiri
tegak. Kadang-kadang, rasa sakit yang dirasakan
di pinggang dapat menjalar sampai ke tempat
lain dari tubuh.
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN – MUSCULOSKELETAL DISSORDERS (MSDS)

Fakta dari hasil penelitian di LN : Faktor Risiko yang Menyebabkan :


1. Australia : 1. Jenis pekerjaan - bekerja dalam posisi tetap untuk jangka
Satu dari tiga luka pada pekerja Australia disebabkan waktu lama dapat meningkatkan risiko cedera.
oleh Manual Handling, dengan pekerja yang 2. Tata letak ruang kerja - sebuah ruang kerja sempit atau yang
berpengalaman memiliki risiko terbesar dirancang kurang baik dapat meningkatkan risiko cedera
dengan memaksa orang untuk bekerja dengan postur yang
2. Irlandia : tidak baik, seperti membungkuk atau memutar.
Laporan kecelakaan yang diterima menunjukkan 3. Berat suatu benda - beban yang berat akan sulit untuk diangkat
bahwa 33 % disebabkan oleh manual handling dan dibawa sehingga dapat meningkatkan risiko cedera.
4. Lokasi objek – posisi objek yang harus diangkat/diambil tidak
3. Inggris : sejajar, contoh di atas tinggi bahu atau dari tingkat bawah lutut,
1.Thn. 2005/06, diiperkirakan 374.000 orang dapat meningkatkan risiko cedera.
mengalami ULD 5. Durasi dan frekuensi – lamanya waktu dan tingginya frekuensi
dalam menangani suatu beban dapat meningkatkan
2. Thn 2009/10 dperkirakan 94,000 orang menderita kemungkinan cedera.
LLD. Badan HSE Inggris memperkirakan hari kerja 6. Kondisi obyek – Upaya yang lebih diperlukan akibat rancangan
hilang akibat absensi pada pekerja yg mengalami peralatan yang buruk atau tidak terpelihara
LLD adalah 25 hari/orang. Sehingga total hari kerja 7. Bentuk Beban - beban yang sulit untuk ditangani karena licin
hilang setara dengan 2.4 juta pada tahun tersebut atau bentuk yang sulit dapat meningkatkan risiko cedera.
FAKTOR RISIKO MSDS
POSTUR JANGGAL
(AWKWARD POSTURE)

Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.


FAKTOR RISIKO MSDS

HIGH HAND FORCE

4,5 kg (10 lbs) selama lebih


dari 2 jam sehari

Mengangkat/ menahan beban


dengan jari-jari (pinch grip) seberat
900 gram (2 lbs) selama lebih dari 2
jam perhari
FAKTOR RISIKO MSDS

HAND ARM VIBRATION REPETITIVE

MODERATE
LEVEL OF HIGH LEVEL OF
VIBRATION VIBRATION

2 jam/ hari 30 menit/ hari


4 (empat) jam sehari
FAKTOR RISIKO MSDS
HEAVY, FREQUENT, OR
REPEATED IMPACTS AWKWARD LIFTING

Beban maksimal
tangan atau lutut untuk dijinjing
sebagai pemukul
lebih dari 10 kali tiap Laki-laki dewasa : 40 kg
Wanita dewasa : 15 – 20 kg
jam, lebih dari 2 jam
Laki-laki (16-18th) : 15 – 20 kg
perhari Wanita (16-18th) : 12 – 15 kg
FAKTOR RISIKO MSDS
POSTUR JANGGAL
(AWKWARD POSTURE) PENGANGKATAN BEBAN BERAT

• Sesuaikan berat beban yang diangkat sesuai dengan batas


• Merubah ketinggian workstation yang diizinkan
• Menggunakan platform untuk bekerja • Menggunakan alat bantu
• Memiringkan/ memutar meja kerja untuk • Melakukan rotasi jenis pekerjaan dan melakukan
mendapatkan akses yang lebih baik pekerjaan dengan bantuan orang lain
• Membawa pekerjaan/ alat kerja berada • Menyimpan benda pada tempat yang memungkinkan
dalam jangkauan/ Berhenti untuk pekerja untuk tidak membungkuk atau menjangkau
stretching berlebihan ketika mengambilnya

HIGH HAND FORCE


• Memungut/ mengambil benda dengan
seluruh telapak tangan
• Menggunakan alat pemegang atau alat bantu
angkat
• Membuat pegangan pada alat-alat yang kecil
• Menggenggam (power grip) mempunyai
kekuatan 5 kali lebih besar daripada menahan
/ mengangkat beban dengan jari-jari (pinch
grip)
FAKTOR RISIKO MSDS
POSTUR JANGGAL
PENGANGKATAN BEBAN BERAT
(AWKWARD POSTURE)
• Merubah ketinggian keybord komputer sehingga • Sesuaikan berat beban yang diangkat sesuai dengan batas
siku tidak membentuk sudut < 90o yang diizinkan
• Atur ketinggian kursi kerja, sehingga kaki tidak • Menggunakan alat bantu
dalam posisi menggantung • Melakukan pekerjaan dengan bantuan orang lain
• Tempatkan monitor dan keybord tepat di depan • Menyimpan benda pada tempat yang memungkinkan
tubuh dan sejajar mata. pekerja untuk tidak membungkuk atau menjangkau
berlebihan ketika mengambilnya

REPETITIVE

• Mengatur pekerjaan dan meja kerja untuk


menghindari gerakan tidak perlu
• Mengatur pekerjaan berulang tersebut agar tidak
dilakukan non stop.
• Lakukan Rule Of 20 yaitu :
 Setiap 20 menit bekerja di depan komputer
 Lakukan istirahat 20 detik
 Dengan memandang ± 20 m jauh kedepan
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI

PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


BAHAN MATERIAL

1. Berikan tanda dan bersihkan jalur transportasi dan jalur


darurat dari benda menghalangi
2. Gang dan koridor cukup lebar untuk memungkinkan arus
transportasi dua arah
3. Pastikan lantai jalur transportasi rata, tidak licin dan
bersih dari penghalang (lubang, undakan)
4. Sediakan landaian jalur transportasi atau tangga dan
bukan penurunan yang mendadak
5. Gunakan kereta dorong, gerobak dan alat bantu beroda
lainnya untuk mengangkut / membawa bahan / material
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI

PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


BAHAN MATERIAL

8. Gunakan rak bertingkat untuk meringankan beban


pekerja
9. Gunakan peralatan mekanis untuk mengangkat dan
mengangkut benda berat
10.Lakukan pembagian beban secara merata
11.Sediakan pegangan tangan, gagang untuk semua jenis
kemasan
12.Hilangkan / kurangi beda ketinggian bila akan
memindahkan barang (secara manual)
13.Geser barang berat pada posisi mendatar dengan cara
mendorong / menarik (bukan mengangkat /
menurunkan)
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI

PENYIMPANAN DAN PENANGANAN


BAHAN MATERIAL

15.Hindari bentuk bekerja dengan gerakan


membungkuk / memutar tubuh
16.Pada saat mengangkat, posisi beban rapat
dengan tubuh
17.Menaikkan / menurunkan barang secara
perlahan (tanpa gerakan yang mengejutkan /
membungkuk dengan tajam)
18.Selingi pekerjaan fisik berat dengan pekerjaan
ringan
19.Sediakan tempat sampah

Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.


PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI

ALAT PERKAKAS DAN TANGAN

1. Gunakan perkakas bermotor yang aman dan dilengkapi


dengan perangkat pelindung (penjepit/guard)
2. Gunakan perkakas gantung untuk pekerjaan yang
berulang di tempat yang sama
3. Sediakan penyangga lengan bila menggunakan
perkakas yang memerlukan ketelitian tinggi
4. Gunakan Perkakas yang tidak banyak mengeluarkan
tenaga (ringan, nyaman digunakan)
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI

ALAT PERKAKAS DAN TANGAN

6. Sediakan perkakas tangan yang mempunyai


pegangan dengan permukaan yang kasar dan
terisolasi untuk mencegah tergelincir dan tersengat
7. Batasi vibrasi dan kebisingan pada perkakas tangan
(dengan APD)
8. Latihlah pekerja sebelum menggunkan perkakas
tangan yang digerakan oleh motor (listrik,
pneumatic, mesin)
9. Sediakan ruang keseimbangan yang cukup pada saat
bekerja dengan motor penggerak (power tool)
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI

FAKTOR KEAMANAN PADA MESIN PRODUKSI

1. Pasang fasilitas pengaman untuk mencegah


mesin diaktifkan tidak sengaja
2. Tempatkan dan beri label pada alat kontrol
agar mudah dibedakan
3. Pastikan alat kontrol mudah dijangkau
4. Gunakan kebiasaan yang lazim untuk
mengendalikan gerakan-gerakan mesin
5. Batasi penggunaan jumlah pedal kaki dan
tempatkan agar mudah untuk dioperasikan
6. Gunakan rambu-rambu peringatan yang
mudah dimengerti / dibaca
PENERAPAN PRAKTIS ERGONOMI

PENYEMPURNAAN RANCANGAN MEJA KERJA

A. Posisi monitor berjarak kurang lebih 18” -24” dan


segaris dengan mata
B. Pastikan cahaya 300 lux
C. Lengan bawah tegak lurus dari tulang belakang kita
D. Posisi paha tegak lurus dengan tulang belakang
E. Gunakan kursi kantor yang dapat diatur tinggi
rendahnya
F. Gunakan bantalan tangan untuk meletakkan tangan
saat tidak bekerja
G. Letakkan kaki pada penopang
ERGONOMI – 1
INDUSTRIAL HYGIENE – 2
PENDAHULUAN

• Pekerja yang sehat dan produktif adalah asset yang berharga bagi perusahaan.

• Kegiatan operasi produksi migas, mengandung bahaya dan risiko yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan bagi pekerja dan masyarakat.

• Dampak yang timbul dapat dirasakan langsung setelah terpapar maupun setelah
beberapa waktu kemudian.

• Higene industri (Industrial Hygiene) merupakan suatu upaya dalam mengelola


lingkungan kerja dan pekerja dalam menekan tingkat kejadin injury dan penyakit
akibat kerja

• Pekerja wajib mengetahui dan memahami potensi bahaya kesehatan yang berasal dari
lingkungan kerja maupun dari aktifitas kerja
KLASIFIKASI JENIS BAHAYA

Bahaya Fisika

Ergonomics Bahaya Kimia

Bahaya Psikososial
Bahaya Biologi

Bahaya Mechanical,
Kinetic, Electric
BAHAYA FISIKA | KEBISINGAN
Kebisingan : Semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat- alat proses produksi dan atau
alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. NAB kebisingan
yang diizinkan adalah 85 dB
DAMPAK
TERHADAP
KESEHATAN
Gangguan Peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
Fisiologis

rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, tidak dapat mengontrol emosi dan lain-lain.
Gangguan
Pemaparan jangka waktu lama dapat menimbulkan penyakit psikosomatik seperti gastristis,
Psikologis penyakit jantung koroner, dan lain-lain.

Gangguan komunikasi ini disebabkan oleh terbatasnya informasi yang diterima antara individu yang
Gangguan
sedang berinteraksi, menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan dapat menyebabkan kesalahan
Komunikasi kerja
Gangguan Gangguan keseimbangan ini mengakibatkan gangguan fisiologis seperti kepala pusing, mual dan
keseimbangan lain-lain.
Ketulian ini dapat bersifat progresif atau bersifat sementara.
Ketulian Ketulian permanen
BAHAYA FISIKA | KEBISINGAN

UPAYA PENGENDALIAN
Teknis Administratif Alat Pelindung Diri

EARPLUG
Pada umumnya memiliki NRR : 8-
20 dB

 Substitusi equipment atau process • Rotasi kerja


 Maintenance secara berkala • Penentuan durasi waktu kerja EAR MUFF
 Memasang barrier atau peredam • Memberikan Training Pada umumnya memiliki NRR :
20-40 dB

FULL HELMET
Pada umumnya memiliki NRR : 40-50 dB

1. Efektifitas pengurangan kebisingan hanya sebesar ± 30 – 50 % dari NRR (Noise Reduction Rating) manufacture. Misal: Ear
plug dengan NRR 24 dB, efektif hanya mengurangi kebisingan sebesar 18 dB.
2. Pengurangan kebisingan dapat tercapai, jika APD dalam kondisi baik, bersih da pekerja menggunakannya dengan benar
selama ybs bekerja di area tersebut.
BAHAYA FISIKA | PENCAHAYAAN

Dampak Terhadap Kesehatan dan Kinerja


Memicu Kelelahan
• Setiap pekerjaan memerlukan Pencahayaan yang kurang bisa memaksa mata untuk berakomodasi
tingkat pencahayaan pada maksimum sedangkan pencahayaan yang terlalu kuat juga bisa
permukaannya dan sangat menimbulkan glare dan memaksa mata untuk mengurangi intensitas
penting untuk menampilkan cahaya yang masuk kedalamnya.
tugas yang bersifat visual.
• Tingkat pencahayaan yang
Memicu hilang konsentrasi
dibutuhkan para pekerja
DAMPAK Berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
tergantung dari : jenis
TERHADAP
pekerjaan , ketelitian hasil
KESEHATAN Upaya Pengendalian
yang diinginkan, ketajaman
penglihatan pekerja dan
• Menggunakan warna cerah pada dinding/langit-langit
kondisi lingkungan kerja.
• Pencahayaan di daerah kerja secara merata dan sesuai ketentuan
• Besarnya pencahayaan dalam • Pemnafaatan cahaya alami dengan desain jendela, lobang, gelas kaca untuk
ruangan yaitu minimal 100 masuk cahaya minimal 1/6 luas total lantai kerja (Per.Men.Perburuhan No.7
lux. Thn 1964)
• Singkirkan permukaan yang mengkibatkan pantulan tak langsung
BAHAYA FISIKA | SUHU EKSTRIM

Serangan Panas (Heat Stroke Tanda dan gejala utama :


• Suhu yang terlalu tinggi Terjadi karena Tubuh tidak • tingkah laku yang tidak
ataupun terlalu rendah bisa mampu mendinginkan rasional/halusinasi,
mempengaruhi konsentrasi tubuhnya sendiri dengan cukup, • Kebingungan
sehingga suhu tubuh meningkat • hilang kesadaran,
dan kemampuan kerja dengan cepat • mengigil,
seseorang. • sakit kepala berdenyut,
• Suhu lingkungan kerja yang • kurang berkeringat padahal panas
terlalu tinggi ataupun terlalu • kulit kering
rendah menyebabkan tubuh • Suhu tubuh yang tidak normal mis.
DAMPAK 41 oC
kelelahan lebih cepat
TERHADAP
daripada normal.
KESEHATAN
• Suhu yang suhu yang
Keram Panas (Heat Cramps) • Tanda dan gejala utama : Nyeri otot
dipersyaratkan untuk udara Keringat banyak selama atau kejang biasanya di perut ,
dalam ruangan adl 18-28 0C. aktivitas berat, akan lengan , maupun kaki.
Suhu > 32 oC, kelincahan menghabiskannya garam tubuh • Pekerja harus minum setiap 15-20
berkurang dan mengganggu terutama dalam otot, sehingga menit dalam lingkungan panas.
kecermatan otak menyebabkan kram yang
menyakitkan
BAHAYA FISIKA | SUHU EKSTRIM

DAMPAK SUHU TINGGI TERHADAP KESEHATAN

Kelelahan Panas (Heat Exhausted) Terjadi Tanda dan gejala utama :


karena respons tubuh terhadap kehilangan Suhu tubuh naik perlahan, kepucatan, nadi melemah,
air dan garam tubuh yang siginifikan, kepusingan, vertigo, berkeringat terus menerus, kulit
biasanya melalui keringat berlebihan. berair/lembab, dan pernapasan cepat dan dangkal

UPAYA PENGENDALIAN

• Bekerja secara bertahap, dari beban ringan sampai pekerjaan berat .


• Melaksanakan pekerjaan berat pada saat cuaca / temperature yang rendah (a.l. pagi atau sore).
• Mengambil istirahat pada saat kondisi panas/kelembaban ekstrim.
• Jika memungkinkan beristirahat di area teduh atau yang memiliki atap
• Minum air sering. Minum cukup air sehingga tidak sampai menjadi haus. Sekitar 1 cangkir setiap 15-
20 menit .
• Hindari alkohol, dan minuman dengan kafein dalam jumlah besar atau gula.
• Memantau kondisi fisik Anda dan rekan kerja Anda
BAHAYA FISIKA | RADIASI

RADIASI : Perambatan atau pemancaran energi dari suatu sumber energi ke


lingkungannya tanpa membutuhkan media atau bahan penghantar tertentu
Terbagi dalam 2 kelompok yaitu Radiasi Non Pengion dan Pengion

JENIS RADIASI

Radiasi Bukan Pengion (NIR) Radiasi Pengion

Radiasi Optic, al : ultraviolet (UV), cahaya tampak dan Sumber radiasi (Tersegel/ sealed) yang
inframerah memancarkan radiasi pengion.

Medan Elektromagnetik (EMFs) al : Kegiatan yang menggunakan radioaktif ini a.l:


Frekuensi listrik (Extremely Low Frequency Radiation, well logging , inspeksi radiografi, teknik gauging
ELF), microwave dan frekuensi radio
BAHAYA FISIKA | RADIASI

DAMPAK RADIASI TERHADAP KESEHATAN


RADIASI OPTIC
- Kegiatan Pengelasan /Welding - RADIASI EMF

• Busur las (Welding Arcs) melepaskan radiasi cahaya • Kegiatan yang menggunakan FRGM menimbulkan
dengan berbagai rentang panjang gelombang, dari EMF (Electric Magnetic Field) yang berdasarkan
200nm s.d 1.000 nm. Radiasi sinar UV yang beberapa studi, menimbulkan resiko terjadinya
dihasilkan tsb dapat menembus Kornea, lensa dan penyakit seperti kanker, gangguan reproduksi
Retina Mata serta gangguan pada system syaraf dan otak
• UV tersebut dapat menyebabkan luka pada (neurobehavioral disorder).
permukaan mata dan lapisan mucous (mucous
membrane), shg timbul iritasi mata/mata merah, • Medan Magnet Statis (EMF) terdapat pada lokasi
yang dikenal dengan “arc eye” dan dalam waktu al :
lama menyebabkan “katarak”  Power plant / genset, karena banyak terdapat
trafo, alat kontrol dan juga panel-panel listrik.
 Ruang server
Panel – panel listrik di ruang control proses
BAHAYA FISIKA | RADIASI

UPAYA PENGENDALIAN DAMPAK RADIASI


RADIASI OPTIC
- Kegiatan Pengelasan /Welding - RADIASI EMF

• Penggunaan dengan benar welding shield, sarung Pengendalian secara keteknikan a.l : membuat
tangan dan apron •
barrier/ shield, pengaturan lokasi sumber radiasi
• Pekerjaan pengelasan dilakukan di area dengan EMF dengan pekerja dll
sirkulasi udara baik/di luar, Pengendalian secara administrative dengan rotasi
Posisi pengelas berada di atas angin. •
• dan pengaturan jam kerja
BAHAYA FISIKA | RADIASI

RADIASI PENGION TERHADAP KESEHATAN

DAMPAK TERHADAP KESEHATAN PENGENDALIAN

• Pada dosis tinggi, menyebabkan efek acute • Pekerjaan hanya dilakukan oleh pekerja yang
yaitu kerusakan langsung ke sel. Sehingga berpengalaman, terlatih, tersertifikat dari BATAN
pekerja akan : muntah, kerusakan sel darah, • Melaksanakan radiasi survey dengan alaat survey meter
luka bakar, dan menyebabkan kematian. yang terkalibrasi selama pekerjaan berlangsung.
• Menyiapkan dosimetri pribadi (yaitu , lencana radiasi )
• Paparan jangka panjang radiasi radiasi dan harus dikenakan oleh semua radiografer yang bekerja
pengion pada dosis rendah menyebabkan di dalam area barikade.
efek kronis, yaitu kanker. Efek ini dapat • Lokasi tempat pekerjaan radiografi harus di barikade,
terjadi tanpa disadari oleh ybs, dikarenakan diberi rambu peringatan, dan dikomunikasikan kepada
efek yang ditimbulkan tidak dapat dirasakan, pekerja di sekitar area kerja. ( Barikade ditempatkan pada
didengar, dirasakan, atau disentuh titik dengan tingkat radiasi di berada dibawah 20
microsieverts per jam ( μSr / jam )
BAHAYA FISIKA | VIBRATION

VIBRASI : Vibrasi menggambarkan suatu energy fisika yang berasal dari sebuah objek yang bergetar dan
juga apa yang kita rasakan pada saat energy tersebut berpindah kepada kita.

JENIS VIBRASI
Hand-arm Vibration (HAV) Whole Body Vibration (WBV)/
• Vibrasi pada tangan dan telapak tangan, • Vibrasi pada seluruh tubuh.
• Vibrasi ini menjalar ke tubuh pekerja melalui • Vibrasi ini menjalar ke seluruh tubuh dengan
hand tool (perkakas kerja yang dipegang) berdiri atau duduk diatas permukaan yang
atau bergetar WBV dapat ditimbulkan dari variasi
• tangan/lengan yang bersentuhan dengan segala gabungan berbagai sumber getar yang berasal
sesuatu yang bergetar dari komponen mesin, kendaraan maupun
permukaan

Sumber : Sumber :
• Mesin grinda • Mesin dan bagian – bagian mesin
• Gergaji • Perpindahan transmisi/gigi
• Hand Drill • Perputaran dari ban, roda
• Mobilisasi kendaraan pada permukaan yang tidak
rata
BAHAYA FISIKA | VIBRATION

DAMPAK VIBRASI TERHADAP KESEHATAN


Hand-arm Vibration (HAV) Whole Body Vibration (WBV)
Hand-arm Vibration Syndrome (HAVS), Gejala adalah sbb • Dampak Akut : sakit kepala, sakit dada, sakit pada
: area perut, kelelahan dan vertigo. Gejala ini akan
• Mati rasa/kelumpuhan pada jari hilang dalam hitungan menit atau jam setelah
• Kesemutan pada jari paparan berhenti.
• Ujung jari yang memutih
• Merasa nyeri pada saat jari kedinginan dan adanya
aliran darah menuju jarI
• Berkurangnya kekuatan genggaman dan kelincahan
gerak jari

Cidera Musculoskeletal , Gejala : • Dampak kronis : Dampak yg ditimbulkan akibat


• Bahu dan siku bengkak paparan dalam jangka waktu lama, yaitu : sakit
• Nyeri pada sambungan punggung bagian bawah, merusak pinggang, sakit
• jaringan pada tendon akan mengeras. pada leher, kehilangan pendengaran, dan
• Hilangnya kekuatan tangan dan fungsi dari tangan gangguan tidur.
serta kematian jaringan pada jari (necrosis)
BAHAYA FISIKA | VIBRATION
BAHAYA BIOLOGI

DEFINISI
Potensi bahaya yang ditimbulkan oleh makhluk hidup sejenis bakteri,
virus, binatang, atau pun mikroorganisme lainnya

MEKANISME
Saluran pernafasan, mulut (makanan), kulit (bila terluka), gigitan
dan sengatan

DAMPAK TERHADAP KESEHATAN


• Penyakit infeksi saluran napas
• Batuk, Sesak Nafas, Demam, Kedinginan, Sakit Di Otot, Dan
Alergi.
• Infeksi saluran cerna
BAHAYA BIOLOGI

UPAYA PENGENDALIAN

• Penggunaan masker
• Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi
• Imunisasi bagi pekerja
• Melakukan fogging secara teratur untuk membasmi bahaya
biologis yang berasal dari serangga atau pun nyamuk.
• Meningkatkan sanitasi/kebersihan di lingkungan kerja
BAHAN BIOLOGI

BATASAN • Gas / Uap. Produk samping dari sumur (cth. H2S, BTX), hasil
kegiatan analisa di laboratorium, gas inert (CO2, Nitrogen
dll), maupun dari kegiatan pembakaran dan pengelasan.

• Cairan, yaitu yang dihasilkan oleh sumur migas maupun zat


kimia yang digunakan dalam proses operasi produksi (cth.
Demulsifier, corrosion inhibitor, biocide dll)

MEKANISME
Saluran pernafasan, mulut (tertelan), kulit, mata
BAHAYA KIMIA | FAKTOR BAHAYA

• Potensi mutagenitas / kanker


1 KARSINOGENIK • Contoh : benzidine, benzene, formaldehyd

• Penyakit akut  kematian


2 ACUTELY TOXIC • Contoh : Hydrogen cyanide, Dimethyl sulphate,
Cyanogen Bromide, Sodium Azide
• Penyakit kronis
3 CHRONIC TOXICITY • Contoh : Mercury, Acrylamide, Acetonitrile,
Chloroform
EXPLOTION • Potensi ledakan
4 • Contoh : Diethyl ether, toluene
DANGER

• Potensi karat
5 KOROSIF • Contoh : Hydrochloric acid, Sulphuric acid, Sodium
Hydroxyde
BAHAYA KIMIA | FAKTOR BAHAYA

Bahaya Dampak Kesehatan


Efek iritasi / reaksi sistem imunIritasi saluran Pernafasan
(batuk, beringus, sesak) Iritasi mata (perih, air mata,
buram, terbakar) Iritasi kulit (merah, reaksi alergi)Sakit UPAYA PENGENDALIAN
kepala, mual
Formaldehid
Karsiogen :
pada binatangPada binatang terbukti 1. MSDS tersedia di seluruh lokasi, mudah dimengerti
Pada manusia data belum cukup (A2)
dan dipahami oleh seluruh pekerja terkait
Efek narkotikMual, sakit kepala, mabok, gangguan
emosi, memori 2. Penggunakan APD sesuai ( yaitu : gas masker, sarung
Benzene
Efek iritasi (saluran nafas, mata) Efek hematologik tangan kimia, apron, kaca mata)
Anemia aplastik Leukemia 3. Penanganan zat kimia, di area dgn sirkulasi udara
Dampak umum pelarut organik
Xylene Efek iritasi saluran pernafasan dan mata Efek narkotik
yang memadai.
Kerusakan susunan syaraf pusat 4. Jika bekerja dalam ruang
Dampak umum pelarut organik terbatas, wajib dilakukan gas test
Efek iritasi saluran pernafasan dan mata Efek narkotik dan adanya sirkulasi udara yang
Toluene
Gangguan reproduksi
kontinyu.
Aborsi
Debu Efek iritasi saluran pernafasan dan mata Tergntung komposisi
(fibrogenik/nonfibrogenik)
Hidrokarbon Tergntung komposisi (fibrogenik/nonfibrogenik)
Fume (kadmium) Kerusakan ginjal Karsinogenik (A2)
Fume (kromium) Iritasi kulit, saluran pernafasan Kanker paru (Cr6)
Fume (nikel) Pneumokoniosis, kanker paru, kanker hidung, Dermatitis
Fume (timbal) Kerusakan susunan saraf pusat & tepi
Gangguan hematologik (anemia)
Reporoduksi laki-laki, teratogenik (Lead Chromat)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai