Anda di halaman 1dari 21

ERGONOMI

PT. KURNIA SYLVA


CONSULTINDO
15 Februari 2021
POIN PENTING MATERI Ergonomi

① Tujuan ergonomi
② Dasar – dasar ergonomi
③ Ergonomi dari sisi lingkungan kerja
④ Beban angkat dan angkut
⑤ Ergonomi untuk handling beban
⑥ Ergonomi untuk angkat dan angkut beban
⑦ Ergonomi untuk posisi duduk
⑧ Ergonomi Saat Mengemudi
⑨ Cara Mengenal Permasalahan Ergonomi
⑩ Strategi Penerapan Ergonomi di Tempat Kerja
ERGONOM
IBerasal dari bahasa Yunani :
• Ergon = kerja
• Nomos = aturan
• Ergonomi = aturan/tatacara dalam bekerja (secara harfiah)

DEFINISI
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
lingkungan kerjanya, termasuk penggunaan mesin atau alat-alat kerja (tidak
terbatas pada posisi kerja saja, tetapi meliputi kondisi kerja, suhu,
pencahayaan, dll), untuk mencapai produktifitas yang optimal
TUJUAN ERGONOMI

1. Keselamatan & kesehatan kerja


 Menekan terjadinya kecelakaan kerja
 Menekan terjadinya penyakit akibat kerja (PAK)
2. Peningkatan efektifitas & efisiensi kerja
 Peningkatan produktifitas
 Peningkatan kemudahan dalam bekerja
 Menurunkan tingkat kesalahan
3. Kepuasan kerja & pengembangan pribadi
 Meningkatkan keamanan
 Meningkatkan kenyamanan
 Menurunkan tingkat kelelahan
 Memberikan kesemapatan untuk pengembangan diri
METODE
MULTI DISIPLIN
PARTISIPATIF
Meningkatkan kondisi di tempat kerja :
Melalui perancangan dan perancangan ulang
kondisi tempat kerja

Melalui media penyampaian informasi dengan


pendidikan dan Pelatihan pada semua
tingkat pengambil keputusan

•LEVEL MANAJERIAL : Investasi


•LEVEL OPERASIONAL : Menerapkan Prosedur dan
Pedoman Kerja
ERGONOMI
MELIPUTI :
Desain ruang kerja
 Layout kerja
 Ukuran tubuh
 Suhu yang tepat untuk bekerja
 Kebisingan agar tidak menyebabkan gangguan pada pendengaran
 Pencahayaan yang cukup
 Lama kerja yang optimal
 Rotasi kerja
 Pengaturan administratif
 dll
10 Dasar
Ergonomi
1. Tempatkan segalanya dalam jangkauan
2. Kurangi pengulangan
3. Bekerja dengan ketinggian yang sesuai
4. Utamakan kebersihan dan mudah dijangkau
5. Kurangi tekanan
6. Jangan terlalu memaksakan diri
7. Bergeraklah dan ubahlah posisi bekerja
8. Kurangi kelelahan secara fisik dan mental
9. Bekerja dengan posisi yang netral
10. Jagalah kenyamanan lingkungan
ERGONOMI dari Sisi Lingkungan
Kerja
SUHU WBGT (Kepmenkes No. 1405/MENKES/SK/XI/2002)
Suhu standard : 18⁰ C – 28⁰ C

PENERANGAN (Kepmenkes No. 1405/MENKES/SK/XI/2002)

Tingkat Pencahayaan
Jenis Kegiatan Minimal (Lux) Keterangan

Pekerjaan kasar dan tidak terus – Ruang penyimpanan & ruang peralatan / instalasi yang
menerus 100 memerlukan pekerjaan yang kontinyu

Pekerjaan kasar dan terus –


menerus 200 Pekerjaan dengan mesin & perakitan dasar
Ruang administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin
Pekerjaan rutin 300 dan perakitan / penyusunan
Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin
Pekerjaan agak halus 500 kantor, pekerja pemeriksaan atau pekerjaan
dengan mesin
Pemilihan warna, pemrosesan tekstil, pekerjaan
Pekerjaan halus 1000 mesin halus & perakitan halus
1500
Pekerjaan amat halus Tidak menimbulkan Mengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan
bayangan mesin & perakitan yang sangat halus

3000
Pekerjaan terinci Tidak menimbulkan Pemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus
bayangan
ERGONOMI dari Sisi Lingkungan
Kerja
GETARAN (Permenaker PER. 13/MEN/X/2011)
Jumlah waktu pemaparan Nilai ambang batas getaran
per hari kerja (m/det2)
4 s/d 8 jam 4
2 s/d 4 jam 6
1 s/d 2 jam 8
< 1 jam 12

KEBISINGAN (Permenaker PER. 13/MEN/X/2011)


Jumlah waktu pemaparan
per hari kerja Intensitas kebisingan (dBA)

8 jam 85
4 jam 88
2 jam 91
1 jam 94
30 menit 97
15 menit 100
ASPEK FISIK &
FISIOLOGI
ANTHROPOMETRY
1. Tidak membungkuk
2. Tidak jongkok
3. Tidak memutar tubuh
4. Tidak meraih obyek / alat kerja melebihi tinggi bahu
5. Dapat meraih obyek / alat kerja dengan mudah
6. Letak obyek pada lapang 300 dari masing masing mata atau
total sekitar 600

BEBAN ANGKAT & ANGKUT


 Berat beban yang dapat diangkat pada titik aman maksimum = 18 kg DEWASA
JENIS
 Kemampuan kerja rata-rata orang per hari : 8 jam Pria (kg) Wanita (kg)
 Jumlah maksimum kerja perhari dalam batas aman sbb Sekali – kali 40 15
= kemampuan rata-rata + 40% dari kemampuan rata - rata Terus menerus 15 – 18 10
= 8 jam + 3 jam 12 menit
= 11 jam 12 menit
 Jadi maksimum orang kerja dalam 1 hari = 11 jam 12 menit
 Jadi dengan berat beban kurang dari sama dengan 18 kg, seseorang dapat mengangkat berat beban lebih
dari 1 kali, dengan tanpa menggunakan alat bantu
 Cara angkat beban yang terbaik adalah bertumpu pada otot tungkai.
 Momentum gerak diawali untuk mengangkat beban
ERGONOMI untuk Handling Beban

Perhitungkan berat Angkat dengan kaki Dekatkan beban dengan


beban tubuh

Beban jangan sampai Saat berjalan, punggung Jaga terus beban agar
menghalangi pandangan harus tetap tegak tetap dekat dengan badan
ERGONOMI untuk Angkat & Angkut Beban

Gunakan kaki untuk Atau gunakan peralatan Minta bantuan teman


memutar tambahan seperti troly, jika mengangkat beban
forklift atau crane yang terlalu berat
CONTOH SISTEM KERJA ERGONOMI
ERGONOMI SAAT MENGEMUDI
POSISI DUDUK
Posisi duduk yang terlalu ke depan
dapat menyebabkan :
 Nyeri leher dan pundak
 Kaki kram
 Rasa sakit di bagian punggung

Posisi duduk yang terlalu ke belakang


dapat menyebabkan :
 Nyeri pinggang
 Rasa sakit di bagian punggung
YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN :
 Mengemudi dengan kondisi rileks
 Ketinggian sandaran mencapai bahu
 Duduk dengan posisi tegak
 Duduk di kursi pengemudi dengan back support (bantalan punggung) yang nyaman
 Posisi lutut tidak lebih tinggi daripada panggul
ERGONOMI SAAT MENGEMUDI
MEMINIMALISIR RESIKO

DO  Support punggung dengan gulungan handuk kecil


 Lutut sebaiknya lebih rendah daripada panggul
 Keluarkan atau tidak meletakkan barang –
barang di dalam saku baju (dompet atau kunci)  Sesuaikan kursi maju atau mundur untuk kontrol
yang lebih baik
 Posisikan barang – barang yang diperlukan
selama berkendara  Menjaga kedua tangan tetap pada setir, kecuali
saat mengubah gigi
 Sesuaikan tinggi kursi pengemudi untuk
mengoptimalkan pandangan Anda
 Sesuaikan posisi kaca spion setelah selesai
melakukan penyesuaian tinggi kursi pengemudi
ERGONOMI SAAT MENGEMUDI
MEMINIMALISIR RESIKO

DON’T
 Meletakkan siku di sisi pintu
 Satu lengan disandarkan di jendela
 Postur membungkuk
 Terlalu bersandar ke depan
PERAN HEALTH AND SAFETY REPRESENTATIVE
(P2K3 / PK3RS (Panitia Pembina K3 Rumah Sakit)

Menjamin bahwa Ergonomi diterapkan


di tempat kerja

CARA MENGENAL PERMASALAHAN ERGONOMI


 Keluhan yang terkait dengan pekerjaan
 Peristiwa kecelakaan kerja
 Terhentinya pekerjaan karena gangguan mesin atau pekerja
 Pindahnya pekerja ke perusahaan lain ( Turn Over )
 Absensi sakit pekerja
 Kesulitan pemeliharaan mesin atau alat
STRATEGI PENERAPAN ERGONOMI DI TEMPAT KERJA
1. Menjangkau pekerja
a. Sebarkan leafet atau bosur ergonomi
b. Cari masalah ergonomi yang perlu perhatian
c. Tulis nama dan tempat kerja yang tidak
menerapkan
ergonomi
2. Mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi masalah
3. Mempelajari daerah yang diduga terdapat problem
 Lakukan Walk Trough inspection dan catat hal penting
 Kemungkinan pemecahan masalah
• Sikap Tubuh dalam Bekerja
 Agar diupayakan kerja dengan sikap duduk atau duduk dan berdiri secara
bergantian
 Beban statis seminimal mungkin
 Posisi dan sikap tubuh menghindari upaya yang tidak perlu
 Tempat duduk dan meja Ergonomis

• Mengangkat dan Mengangkut


 Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak
mungkin otot tulang belakang yang lemah dibebaskan dari pembebanan
 Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan

• Olah Raga Dan Kesegaran Jasmani


 Pembinaan kesegaran jasmani khusus maupun kegiatan olah raga
 Tes kesegaran jasmani pada seleksi karyawan
 Penyediaan fasilitas olah raga
• 4. Mengumpulkan rekomendasi dari :
 Pekerja yang tepapar
 Pekerja maitenance
 Departemen K3
 Health and Safety Specialis
5. Mendorong Perubahan Penting
 Berdasarkan dokumen diajukan ke
manajemen
6. Informasian ke Pekerja
 Komunikasi dua arah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai