Anda di halaman 1dari 17

ASPEK TEKNIS ATAU OPERASI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

NAMA :
NIDYA TANJUNG SARI ( 17310097 )
FITRIA WAHYU ( 19310002 )
SARFINA ( 19310012 )
MUHAMMAD HUTBAL ( 19310029 )
LA ODE MUHAMMAD AFAL RAIS ( 19310034 )
TATI ROSILAWATI ( 19310036 )
YANSUR ( 19310049 )
WA ODE NURHALISA ( 19310044 )

DOSEN :

HARDIN, SE., M.M.

FAKULTAS EKONOMI

MANAJEMEN

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah

ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu

tentang Aspek teknis atau Operasi,yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai

sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang

dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini

memuat tentang “Aspek Teknis atau Operasi”. Walaupun makalah ini mungkin kurang

sempurna tapi bisa bermanfaat bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih

kepada Bapak Dosen yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang

bagaimana cara kami menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan

wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih

Baubau, 9 Desember 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

2.1 Pengertian Aspek Teknis/Operasi ........................................................................ 3

2.2 Tujuan Aspek Teknis/Operasi.............................................................................. 3

2.3 Penentuan Lokasi ................................................................................................. 4

2.4 Metode Penilaian Lokasi...................................................................................... 5

2.5 Luas Produksi....................................................................................................... 8

2.6 Tata Letak Produk ................................................................................................ 10

2.7 Pemilihan Teknologi ............................................................................................ 12

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aspek teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek

secarateknis dan pengoperasianya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan analisa ini

dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya ekploitasinya.

Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat memberikan suatu keputusan baku

,atau dengan kata lain masih tersedia alternatif jawaban. Karenanya sangat perlu diperhatikan

suatu atau beberapa pengalaman pada proyek lain yang serupa dilokasi lain yang

menggunakan teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis di

tempatlain sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir, setidaknya memperhatikan

pengalaman ditempat lain tidak bisa dikesampingkan. Berbeda dengan askpek teknis, aspek

operasi umumya kurang mendapat perhatian dalam pembuatan studi kelayakan bisnis,karena

kebanyakan studi berpuast pada tiga aspek, yaitu pasar, teknik, dan keuangan. karena

kebanyakan pembuat studi akan merasa bahwa dengan dengan memperkirakan bahwa ketiga

aspek sudah baik maka pihak yang menjalankan preyeksi tersebut akan senang. Meskipun

demikian perlulah disadari bahwa ,walupaun ada pasar potensial tidak selalu perusahaan akan

memanfaatkanya. Tergantung juga bagaimana pihak manajemen tersebut memanfaatkan

pasar potensial yang ada menjadi pangsa pasar perusahaan. Teknologi maju yang diterapkan

oleh perusahaan tidak selalu penerapannya akan berjalan lancar kalau pelaksana tidak mampu

mengelola dengan baik maka kegiatan yang terjad itidak “cost saving” pemborosan –

pemborosan keuangan selalu bisa timbul meskipun semuanya tampak baik. Ini semua

menjadikan aspek operasi menjadi sangat penting dalam pelaksanaan proyek nantinya . ada

perusahaan yang mengatakan bahwa “ kekayaaan yang paling berharga bagi perusahaan

1
bukanlah modal, mesin dan peralatan yang serba moderntetapi manajeman opersional yang

baik. Ini menandakan bahwa tenaga –tenaga opersional dan manajerial yang baik memegang

kunci keberhasilan usaha tersebut nantinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Aspek Teknis/operasi

2. Apa Tujuan Aspek Teknis/operasi

3. Bagaimana Penentuan Lokasi

4. Apa Metode Penilaian Lokasi

5. Bagaimana Luas Produksi

6. Bagaimana Tata Letak Aspek Teknis/operasi

7. Bagaimana Pemilihan Teknologi Aspek Teknis/operasi

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Aspek Teknis/operasi

2. Untuk Mengetahui Tujuan Aspek Teknis/operasi

3. Untuk Mengetahui Penentuan Lokasi Aspek Teknis/operasi

4. Untuk Mengetahui Metode Penilaian Lokasi Aspek Teknis/operasi

5. Untuk Mengetahui Luas Produksi Aspek Teknis/operasi

6. Untuk Mengetahui Tata Letak Produk Aspek Teknis/operasi

7. Untuk Mengetahui Pemilihan Teknologi Aspek Teknis/operasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aspek Teknis/Operasi

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi adalah penilaian untuk

kelayakan produksi sebelum perusahaan dijalankan. Dengan kata lain, aspek teknis/operasi

adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai

ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin – mesin yang akan

digunakan. Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal- hal yang

berkaitan dengan teknis/operasi, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan

berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalannya di kemudian hari.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi,

luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya

termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis

usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.

2.2 Tujuan Aspek Teknis/Operasi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tiap aspek memiliki tujuan tertentu.

Demikian pula dengan aspek teknis/ operasi juga memiliki beberapa tujuan yang hendak

dicapai. Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penilaian aspek

teknis/ operasi, yaitu :

1. Agar perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang,

cabang maupun kantor pusat

2. Agar perusahaan dapat menentukan layout yang sesuai dengan proses produksi yang

dipilih, sehingga dapat memberikan efisiensi

3
3. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan

produksinya

4. Agar perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan

sesuai bidang usahanya

5. Agar dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan di masa yang

akan datang

2.3 Penentuan Lokasi

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan

berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Penentuan lokasi misalnya

perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Pemilihan lokasi terdiri untuk kantor

pusat, cabang, gudang dan pabrik.

Untuk menentukan lokasi kantor pusat/cabang yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Dekat pemerintahan

2. Dekat lembaga keuangan

3. Dekat dengan pasar

4. Tersedia saran dan prasarana

Untuk menentukan lokasi kantor pusat yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Dekat pemerintahan

2. Dekat lembaga keuangan

3. Dekat dengan pasar

4. Tersedia saran dan prasarana

Khusus untuk lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu :

1. Faktor Utama (Primer)

Pertimbangan utama dalam penentuan lokasi pabrik adalah :

4
a. Dekat dengan pasar

b. Dekat dengan bahan baku

c. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan

d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut atau

pelabuhan udara

e. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik

f. Sikap masyarakat

2. Faktor Sekunder

Pertimbangan sekunder dalam penentuan lokasi pabrik adalah :

a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung

b. Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan dating

c. Kemungkinan untuk perluasan lokasi

d. Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahanan

e. Iklim dan tanah

f. Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat

2.4 Metode Penilaian Lokasi

Penentuan suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah. Pertimbangan di atas harus

dinilai secara matang. Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan keinginan perusahaan dapat

digunkan berbagai metode sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ada 3 metode yang dapat

digunakan dalam menilai suatu lokasi sebelum diputuskan, yakni :

1. Metode penilaian hasil value

Metode penilaian hasil value dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap

semua faktor yang dianggap penting dalam penentuan lokasi dan diberi bobot penilaian.

5
Lokasi dengan nilai tertinggi dianggap yang terbaik untuk dipilih. Faktor yang menjadi

pertimbangannya adalah pasar, bahan baku, transportasi, tenaga kerja, dan lainnya.

Metode Penilaian Hasil Value PT. Mencari Cinta Sejati bermaksud mendirikan pabrik

tekstil. Pilihan lokasi yang diinginkan adalah di Baubau, Buton dan Busel. Pertimbangannya

adalah berdasarkan metode penilaian hasil value.

No Kebutuhan Nilai lokasi Busel Baubau Buton

yang ideal

1. Pasar 40 25 35 20

2. Bahan Baku 30 20 25 15

3. Transportasi 15 7 13 8

4. Tenaga Kerja 10 10 9 11

5. Lainnya 5 4 5 4

Jumlah 100 66 87 58

Berdasarkan metode penilaian hasil value maka lokasi yang tertinggi yang dipilih

yaitu kota Baubau dengan nilai 87.

2. Metode perbandingan biaya (cost comparison method)

Metode Perbandingan Biaya dilakukan dengan cara membandingkan biaya yang akan

terjadi dengan biaya termurah oleh masing-masing daerah/lokasi yang diplih. Faktor yang

menjadi pertimbangannya adalah : biaya bahan baku, bahan bakar dan listrik, biaya operasi,

biaya umum, dan biaya lainnya.

6
No. Kebutuhan Lokasi

Busel Baubau Buton

1. Bahan Baku 150 140 160

2. Bahan Bakar dan Listrik 40 40 45

3. Biaya Operasi 60 55 65

4. Biaya Umum 70 65 75

5. Biaya Lainnya 10 5 10

Jumlah 330 305 355

Berdasarkan metode perbandingan biaya maka lokasi yang dipilih adalah Baubau

dengan biaya termurah, yaitu hanya Rp 305 per unit.

3. Metode Analisis Ekonomi (economic analysis method)

Metode analisis ekonomi dilakukan pada berbagai jenis biaya sehingga dapat

memperoleh hasil atau nilai manfaat yang terbesar dan nilai baya yang terkeceil yang akan

menjadi beban usaha termasuk biaya perumahan dan biaya sosial seperti sikap masyarakat.

No. Kebutuhan Lokasi

Busel Baubau Buton

1. Biaya Sewa 200.000 175.000 150.000

2. Biaya Tenaga Kerja 900.000 850.000 1.000.000

3. Biaya Pengangkutan 300.000 350.000 400.000

4. Biaya Bahan Bakar dan Listrik 180.000 180.000 180.000

5. Pajak 50.000 50.000 60.000

7
Total Biaya Operasi 1.630.000 1.605.000 1.790.000

6. Perumahan Baik Baik Cukup

7. Sikap Masyarakat Cukup Baik Sedang

Berdasarkan Metode Analisis Ekonomi yang lokasi yang dipilih adalah Kota Baubau.

2.5 Luas Produksi

Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang

dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan

yang dimiliki serta biaya yang paling efisien. Luas produksi dapat dilihat dari segi ekonomis

dan segi teknis. Dari segi ekonomis yang dilihat adalah berapa yang paling efisien.

Sedangkan, dari segi teknisnya yang dilihat adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar

kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan teknis.

Secara umum luas produksi ekonomis ditentukan antara lain oleh :

1. Kecenderungan permintaan yang akan datang

2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lain

3. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di pasar

4. Daur hidup produk dan produk subtitusi dari produk tersebut

Sedangkan, luas produksi teknis ditentukan antara lain, yaitu : Berapa jumlah produk

yang mampu dihasilkan oleh mesin dalam waktu /menit atau jam.

Kemudian untuk menentukan jumlah produksi yang menghasilkan keuntungan yang

maksimal dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut :

1. Pendekatan konsep marginal cost dan marginal revenue

Marginal Cost adalah perubahan biaya total (total cost) dengan adanya perubahan

dalam satu satuan jumlah.

8
MC = dTC / dQ

Sedangkan, Marginal Revenue adalah tingkat perubahan pendapatan total (total

revenue) berkaitan dengan jumlah yang terjual.

MR = dTR / dQ

2. Pendekatan break event point

BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang

dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan kerugian ada pada

posisi 0 titik break even point yang artinya pada titik ini perusahaan tidak mengalami

kerugian atau mendapat keuntungan.

Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap,

dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila

penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka

perusahaan menderita kerugian. Sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila

penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.

BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit )

Selisih dari pengurangan harga jual per unit dan biaya variabel per unit adalah rumus

dari margin kontribusi (contribution margin). Cara ini bisa digunakan untuk mengetahui titik

dimana jumlah beban setara dengan jumlah biaya dan jumlah unit yang dikeluarkan.

3. Metode linear programming

Pemecahan masalah dalam penelitian ini menggunakan metode linear programming,

yang terdiri dari variabel keputusan, fungsi tujuan, dan fungsi kendala. Variabel keputusan

adalah ketiga jenis produk utama yang diproduksi perusahaan. Fungsi tujuan adalah fungsi

untuk memperoleh keuntungan maksimal yang terdiri dari laba masing-masing jenis produk.

9
Untuk fungsi kendala terdiri dari tiga jenis utama, yaitu: bahan baku, jam tenaga kerja, dan

peramalan permintaan ketiga jenis produk.

2.6 Tata Letak ( LayOut )

Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fasilitas

yang dapat menentukan efisiensi produksi/ operasi. Layout dirancang berkenaan dengan

produk, proses, sumber daya manusia dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.

Pada umumnya jenis layout didasarkan pada situasi sebagai berikut :

a. Posisi Tetap (Fixed Position)

Layout jenis ini ditujukan pada proyek yang karena ukuran, bentuk tau hal–hal lain

yang menyebabkan tak mungkin untuk memindahkan produknya. Jadi produk tetap di

tempat, sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang mendatangi produk. Contohnya, gedung

pembuatan kapal.

b. Orientasi Proses (Process Oriented)

Layout orientasi proses didarkan pada proses produksi barang atau pelayanan jasa.

Biasanya layout jenis ini dapat secara bersamaan menangani suatu produk atau jasa yang

berbeda. Contohnya, rumah sakit. Process layout (functional layout), merupakan jenis layout

dengan menempatkan mesin–mesin atau peralatan yang sejenis atau memiliki fungsi yang

sama dalam suatu kelompok atau satu ruangan. Contohnya, untuk industri tekstil, semua

mesin pemotong dikelompokkan dalam satu area atau semua mesin jahit dikelompokkan

dalam satu area. Jenis layout ini biasanya untuk usaha job order (sesuai pesanan).

c. Tata Letak Kantor (Office Layout)

Layout jenis ini berkaitan dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja, tempat yang

diperuntukan untuk perpindahan informasi. Jika, perpindahan informasi semuanya

diselesaikan dengan telepon/ alat telekomunikasi, masalah layout akan sangat mudah, jika

10
perpindahan orang dan dokumen dilakukan secara alamiah layout perlu dipertimbangkan

dengan matang.

d. Tata Letak Pedagang Eceran/ Pelayanan (Retail And Service Layout)

Yaitu layout yang berkenaan dengan pengaturan dan alokasi tempat serta arus

bermacam produk atau barang agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih

besar penjualannya.

e. Tata Letak Gudang (Warehouse Layout)

Layout ini lebih ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan

memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Jadi, tujuan dari layout ini adalah untuk

memperoleh optimum trade- off antara biaya penanganan dan ruang gudang.

f. Tata Letak Produk (Product Layout)

Layout jenis ini mencari pemanfaatan personal dan mesin yang terbaik dalam

produksi yang berulang – ulang dan berlanjut atau kontinu. Biasanya layout ini cocok apabila

proses produksinya telah distandarisasikaan serta diproduksi dalam jumlah yang benar. Setiap

produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir. Contohnya,

perakitan mobil.

Untuk memperoleh layout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal–hal berikut :

1. Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan

Dengan mengetahui tentang pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan maka, kita

dapat menentukan layout dan penyediaan tempat atau ruangan untuk setiap komponen

tersebut.

2. Peralatan untuk menangani material atau bahan

Alat yang digunakan juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan yang

dipakai, misalnya ; derek dan kereta otomatis untuk memindahkan bahan.

11
3. Lingkungan dan estetika

Keleluasaan dan kenyamanan tempat kerja juga mendasari keputusan tentang layout,

seperti : jendela, sirkulasi ruang udara.

4. Arus informasi

Pertimbangan tentang cara terbaik untuk memindahkan informasi atau melakukan

komunikasi perlu juga dibuat.

5. Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda

Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan

bahan.

2.7 Pemilihan Teknologi

Yang menjadi perhatian di sini adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang

diinginkan dan manfaat ekonomi yang dikerjakan. Jadi, yang perlu diperhatikan dalam

pemilihan teknologi adalah :

1. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya

2. Keberhasilan teknologi di tempat lain

3. Pertimbangan teknologi lanjutan

4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan

5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan pengembangannya

6. Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja

7. Dan pertimbangan lainnya

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam studi kelayakan bisnis aspek teknis dan operasi merupakan aspek yang cukup

penting demi kelancaran dan Memahami, dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan

objek studi. Untuk menghasilkan produk diperlukan langkah-langkah praoperasional, seperti

desain, pemilihan dan penggunaan material (bahan baku), kriteria dan spesifikasi kualitas,

pemilihan perangkat teknologi,mesin dan peralatan yang akan digunakan, proses produksi,

pemilihan dan penentuan lokasi pabrik/tempat usaha, serta layout pabrik/ruang. Metode

penilaian hasil value, metode perbandingan biaya, dan metode analisis ekonomi digunakan

dalam metode penilaian lokasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah

pekerjaan-pekerjaan apa yang perlu dilakukan untuk menjalankan operasi proyek dan juga

struktur organisasi yang akan dipergunakan .dan bagaimana mengisi struktur yang ada agar

organisasi mencapai tujuan yang dicapai.

13
DAFTAR PUSTAKA

Husein, U. &. (2003). Studi Kelayakan Bisnis Jasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kasmir, S. &. (2009). Studi Kelayakan Bisnis Edisi Kedua. Jakarta : Kencana .

Ibrahim, Yacob.(2003).Study Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Jakarta :PT Adi mahasatya

https://bonangligar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/58995

14

Anda mungkin juga menyukai