BAB I
PENDAHULUAN
I-1
I-2
digunakan oleh perusahaan dan total luas lantai yang digunakan pada
perusahaan, serta menerapkan biaya penanganan material (BPM) digunakan
untuk mengetahui biaya penanganan material yang sesuai, serta aspek
finansial digunakan untuk memecahkan masalah mengenai perencanaan biaya
dan investasi.
PT Karya Mebel Indonesia yang merupakan perusahaan baru bergerak
pada bidang manufaktur pembuatan produk rak baju. Dengan memperhatikan
aspek-aspek tersebut pada PT Karya Mebel Indonesia diharapkan perusahaan
dapat merencanakan dan merancang tata letak fasilitas yang optimal sehingga
meminimalisir biaya dengan perencanaan finansial yang baik, serta
menghasilkan produk berkualitas. Hal tersebut akan berdampak pada
keuntungan bagi perusahaan.
lantai mesin dan peralatan, dan luas lantai gudang produk jadi. Perumusan
masalah lainnya adalah bagaimana mengetahui luas lantai perkantoran dan
fasilitas yang akan digunakan serta bagaimana mengetahui total luas lantai
keseluruhan untuk mendirikan PT Karya Mebel Indonesia.
Perumusan masalah pada modul Biaya Penanganan Material (BPM)
adalah bagaimana menentukan alat angkut yang digunakan dalam melakukan
pemindahan barang. Bagaimana menentukan total biaya perpindahan material
per meter. Bagaimana menentukan total biaya pemindahan material
keseluruhan.
Perumusan masalah pada modul aspek finansial adalah bagaimana
menentukan biaya investasi awal dan modal kerja yang dibutuhkan dalam
membangun PT Karya Mebel Indonesia serta bagaimana menentukan Harga
Pokok Penjualan (HPP) pada produk rak baju yang akan dijual. Perumusan
masalah lainnya adalah bagaimana mengetahui berapa besar profit on sales
setiap periode dan bagaimana mengetahui rancangan angsuran pinjaman
bank PT Karya Mebel Indonesia. Perumusan masalah lainnya adalah
bagaimana mengetahui kelayakan investasi dari pembangunan PT Karya
Mebel Indonesia. Perumusan masalah yang terakhir adalah bagaimana
mengetahui nilai titik impas PT Karya Mebel Indonesia.
Perumusan masalah pada modul analisis aktivitas dan perencanaan tata
letak adalah bagaimana perusahaan mengetahui hubungan aktivitas yang ada
pada PT Karya Mebel Indonesia, bagaimana menentukan tata letak
departemen produksi yang optimal serta bagaimana menentukan gambaran
hubungan kedekatan antar departemen dengan skala ukuran luas lantai yang
sebenarnya dan mengetahui gambaran yang lebih jelas dari tata letak.
pokok bahasan. Berikut ini merupakan pembatasan masalah yang ada pada
setiap modul.
1. Routing Sheet (RS) dan Multi Product Process Chart (MPPC)
Pembatasan masalah yang digunakan pada modul routing sheet dan multi
product process chart terdiri atas enam pembatasan masalah. Berikut ini
adalah batasan masalah yang digunakan.
a. Data yang digunakan Peta Proses Operasi (PPO) dan data komponen
utama serta komponen tambahan pada produk rak baju.
b. Efisiensi mesin dan reliabilitas yang digunakan sebesar 95%.
c. Jam kerja per hari yang digunakan selama 7 jam.
d. Hari kerja per tahun yang digunakan selama 301 hari.
e. Jadwal Induk Produksi (JIP) yang digunakan berupa produk dengan
warna dan produk tanpa warna.
f. Jumlah produksi per hari yang digunakan berupa jumlah produksi per
hari produk keseluruhan dan produk dengan warna.
2. Luas Lantai
Pembatasan masalah yang digunakan pada modul luas lantai terdiri atas
enam pembatasan masalah. Berikut ini adalah batasan masalah yang
digunakan.
a. Data yang digunakan hanya Multi Product Process Chart (MPPC) dan
data komponen utama serta komponen tambahan pada produk rak
baju.
b. Luas lantai model tumpukan hanya untuk komponen utama dan luas
lantai model rak hanya untuk komponen tambahan.
c. Hari kerja per minggu yang digunakan selama 6 hari.
d. Allowance untuk luas lantai yang digunakan sebesar 5% sampai dengan
40%.
e. Tinggi tumpukan yang digunakan sebesar 1,5 meter.
f. Jumlah produksi per hari yang digunakan berupa jumlah produksi per
hari produk keseluruhan dan produk dengan warna.
3. Biaya Penanganan Material (BPM)
Pembatasan masalah yang digunakan pada modul biaya penanganan
material terdiri atas sembilan pembatasan masalah. Berikut ini adalah
batasan masalah yang digunakan.
a. Pola aliran produksi berdasarkan pada Area Allocation Diagram (AAD).
b. Data yang digunakan berupa koordinat departemen berdasarkan
Blocplan dan data komponen utama serta komponen tambahan pada
produk rak baju.
c. Jumlah produksi per hari yang digunakan berupa jumlah produksi per
hari produk keseluruhan, produk dengan warna dan produk tanpa
warna.
d. Perhitungan scrap berasal dari modul proses kerja dan material pada
PTI 3.
e. Jumlah hari kerja dalam setahun sebanyak 301 hari.
f. Alat angkut yang diperhitungkan berupa trolley, hand pallet, dan mini
forklift.
g. Gaji operator pengendalian material hanya berdasarkan Upah
Minimum Kabupaten (UMK) beserta tunjangan.
h. Harga alat angkut trolley sebesar Rp800.000,-, hand pallet sebesar
Rp4.000.000,-, dan untuk mini forklift sebesar Rp80.000.000,-
i. Biaya yang digunakan hanya total biaya perpindahan material pada
departemen masing-masing.
4. Aspek Finansial
Pembatasan masalah yang digunakan pada modul aspek finansial terdiri
atas tujuh pembatasan masalah. Berikut ini adalah batasan masalah yang
digunakan.
a. Tingkat suku bunga bank yang digunakan sebesar 8,14%.
b. Tingkat suku bunga bank yang menghasilkan NPV (-) sebesar ≤ 60%.
c. Pajak penghasilan ditetapkan sebesar 30% berdasarkan pada Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 17.
d. Biaya pra investasi sebesar Rp60.000.000,-.
e. Biaya legalitas sebesar Rp20.000.000,-.
f. PPN sebesar 11%.
g. Presentase profit sebesar ≤ 35%.
5. Analisis Aktivitas dan Perencanaan Tata Letak
Pembatasan masalah yang digunakan pada modul analisis aktivitas dan
perencanaan tata letak terdiri atas empat pembatasan masalah. Berikut
ini adalah batasan masalah yang digunakan.
a. Data yang digunakan yaitu luas lantai.
b. Pembuatan Area Allocation Diagram (AAD) hanya berdasarkan dari
Activity Relationship Chart (ARC).
c. Pembuatan template berdasarkan pada Area Allocation Diagram (AAD).
d. Pembuatan Area Allocation Diagram (AAD) produksi berdasarkan pada
penggunaan software Blocplan.
2. Luas Lantai
Tujuan penulisan yang dibuat pada modul luas lantai terdiri atas tiga
tujuan penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan pada modul luas lantai.
a. Mengetahui luas lantai produksi yang dibutuhkan PT Karya Mebel
Indonesia terhadap luas lantai gudang bahan baku, luas lantai mesin
dan peralatan, dan luas lantai gudang barang jadi.
b. Mengetahui luas lantai perkantoran dan fasilitas PT Karya Mebel
Indonesia.
c. Mengetahui total luas lantai keseluruhan yang dibutuhkan di PT Karya
Mebel Indonesia.
3. Biaya Penanganan Material (BPM)
Tujuan penulisan yang dibuat pada modul biaya penanganan material
terdiri atas tiga tujuan penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan pada
modul biaya penanganan material.
a. Mengetahui alat angkut yang digunakan pada PT Karya Mebel
Indonesia.
b. Mengetahui total biaya pemindahan material per meter yang
dikeluarkan PT Karya Mebel Indonesia.
c. Mengetahui total biaya pemindahaan material keseluruhan yang
dikeluarkan PT Karya Mebel Indonesia.
4. Aspek Finansial
Tujuan penulisan yang dibuat pada modul aspek finansial terdiri atas enam
tujuan penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan pada modul aspek
finansial.
a. Mengetahui total nilai investasi awal dan modal kerja dalam
pembangunan PT Karya Mebel Indonesia.
b. Mengetahui harga jual produk serta presentase keuntungan dari
produk rak baju.