OLEH :
Phase
Pemiliha
10. Evaluasi n
Alternati
(Systematic Layout Planning) ini sudah banyak diaplikasikan dalam perancangan
baik jalur perakitan sampai pelayanan. Secara ringkas, prosedur pelaksanaan SLP
digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
Input dari teknik SLP ini dibagi ke dalam 5 kategori (Sunderesh S. Heragu, 2008:70)
yaitu
P = Product (Tipe produk yang akan dihasilkan)
Q = Quantity (Volume dari tiap tipe part)
R = Routing (Urutan operasi dari tiap tipe part)
S = Service (Pelayanan pendukung, stasiun inspeksi, ruangan locker, dst)
T = Timing (Kapan setiap tipe part diproduksi? apa mesin yang akan
digunakan pada periode tersebut?)
4. Relationship Diagram
Berisikan kombinasi antara aliran material dengan keterkaitan satu departemen
dengan departemen lainnya dalam pertimbangan pembuatan suatu layout.
Pertimbangan tersebut dengan memperhatikan segi kuantitatif dan kualitatif.
5. Kebutuhan luas area dan yang tersedia
Langkah selanjutnya adalah menganalisa jumlah kebutuhan area (space) yang
dibutuhkan untuk fasilitas pabrik. Analisa ini menyangkut luas area pabrik yang
dibutuhkan dan mempertimbangkan juga luas area yang tersedia untuk
membangun fasilitas dari pabrik tersebut.
6. Perancangan Layout
Langkah yang paling akhir dan paling utama adalah membuat alternatif-alternatif
layout yang bisa diusulkan untuk kemudian diambil alternatif yang paling baik
yang sesuai dengan tolak ukur yang ditetapkan.
Study Case
Tata letak yang berada pada proses produksi pada CV. Putra Perkasa tersebut
masih banyak kendala seperti jarak perpindahan material yang masih jauh.
Aliran bahan yang simpangsiur yang menyebabkan kemacetan pada aliran
perpindahan bahan. Dan derajat hubungan kedekatan antar fasilitas dan peralatan
produksi yang kurang efektif dan efisien. Sehingga hasil atau output dari hasil proses
produksi kurang maksimal. Selain itu juga mengakibatkan baiaya proses produksinya
menjadi meningkat.Oleh karena itu, Pada penelitianini akanmenganalisissebuah
perancangan tata letak fasilitas produksi pada CV. Putra Perkasa dan mengukur
tingkat produktivitas dari rancangan tata letak fasilitas yang berada di CV.
Putra Perkasa tersebut. Menurut Wigjosoebroto(2009), perancangan dan
pengamatan tata letak fasilitas pabrik merupakan landasan utama dalam dunia
industri, sebab dengan perancangan dan pengaturan yang baik diharapkan efisiensi
dan kelangsungan hidup atau kesuksesan kerja suatu industri terjaga[1]. CV. Putra
Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur
pembuatansebuah produk kemasan plastik seperti botol parfum, jerigen, tutup
botol, botol oil singerdan lain sebagainya. Perusahaan CV. Putra Perkasa ini terletak
di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Berdasarkan keadaan dan permasalahan yang ada pada lantai produksi
pada CV. Putra perkasa yang telah diuraikan diatas, maka metode yang
sangat tepat untuk menyelesaikan permasalahan diatas adalah metode
Systematic Layout Planning (SLP) karena permasalahan yang sangat sehingga
semua faktor-faktor yang mempengaruhi harus dianalisa seperti halnya, aliran
material, derajat kedekatan, waktu proses produksi, biaya material handlingdan
laus area produksi yang dibutuhkan.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada tata letak fasilitas pada lantai
produksi di CV. Putra Perkasa didapatkan hasil bahwa masih banyak
permasalahan yang ada pada layoutlantai produksi di CV. Putra Perkasa seperti
halnya jarak perpindahan yang masih terlalu jauh dan lintasan material
handlingmasih banyak yang cross line. Sehinggamengakibatkan terjadinya antrian
material handlingdan juga meningkatnya material handling costdalam proses
produksi. Sehingga diperlukan perancangan ulang tata letak fasilitas untuk menekan
material handling costdan antrian material. Dalam perancanganulang tata letak
fasilitas didapat dua alternatif layoutusulan yang lebih efektif dan mampu
menekan material handling cost. Dimana alternatif layoutusulan I dapat
mengefisiensi MHC sebesar 23.80%dengan peningkatan produktivitas sebesar
3.251%, sedangkan alternatif layoutusulan II dapat mengefisiensi MHC
sebesar 32.55%dengan peningkatan produktivitas sebesar 5.025%. Dari hasil
analisis ini maka alternatif layoutusulan II direkomendasikan untuk sebagai
pertimbangan oleh pihak manajemen CV. Putra Perkasa dalam melakukan
perancangan ulang tata letak fasilitas.