PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di
Sekolah
Menengah Pertama
(SMP)
konsep
diperluas
melalui
menerjemahkan
permasalahan
ke
dalam
model
matematika,
pada Linear Programing pada satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan Perguruan
Tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LINEAR PROGRAMING
Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti
memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. PL banyak diterapkan
dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. PL berkaitan dengan
penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang
terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier.
a. Formulasi Permasalahan
Urutan pertama dalam penyelesaian adalah mempelajari sistem relevan dan
mengembangkan pernyataan permasalahan yang dipertimbangakan dengan jelas.
Penggambaran sistem dalam pernyataan ini termasuk pernyataan tujuan, sumber
daya yang membatasi, alternatif keputusan yang mungkin (kegiatan atau aktivitas),
batasan waktu pengambilan keputusan, hubungan antara bagian yang dipelajari dan
bagian lain dalam perusahaan, dan lain-lain.
Penetapan tujuan yang tepat merupakan aspek yang sangat penting dalam
formulasi masalah. Untuk membentuk tujuan optimalisasi, diperlukan identifikasi
anggota manajemen yang benar-benar akan melakukan pengambilan keputusan
dan mendiskusikan pemikiran mereka tentang tujuan yang ingin dicapai.
b. Pembentukan model matematik
berhubungan
dengan
permasalahan
dan
keseluruhannya
dan
Kasus pemrograman linier sangat beragam. Dalam setiap kasus, hal yang
penting adalah memahami setiap kasus dan memahami konsep permodelannya.
Meskipun
fungsi
tujuan
misalnya
hanya
mempunyai
kemungkinan
bentuk
B. METODE SIMPLEKS
Pada bagian terdahulu masalah Linear Programing dengan dua peubah
keputusan masih dapat diselesaikan dengan metode grafik. Akan tetapi pada
kenyataannya masalah Linear Programing yang dihadapi kebanyakan lebih dari dua
peubah keputusan dengan berbagai macam batasan, sehngga dipandang tidak
efisien bila menggunakan metode grafik untuk mencari penyelesaian optimumnya.
Menghadapi masalah Linear Programing yang memiliki peubah keputusan lebih dari
dua,
metode
simpleks
yang
lebih
efisien.
Metode
simpleks
merupakan
(i) Bentuk kendala xj bi. dapat diubah dengan menyisipkan peubah tambahan
st pada ruas kiri sedimikian hingga + st= bt dengan st 0. Dalam hal ini, st = 0, bila =
bi dan sj > 0 bila <>i
(ii) <>i, dapat diubah dengan menyisipkan peubah tambahan c1 pada ruas kanan
sedemikian sehingga = + ti atau i, dengan bi 0
Sesuai dengan fungsinya, s1 disebut peubah kekurangan (slack variabel) dan
t1 disebut peubah kelebihan (surplusvariabel).
Berdasarkan perubahan di atas, himpunan kendala utama akan berubah menjadi
susunan persamaan linear.
= bi, i = 1, , m
ialah dengan memberi lambang peubah-peubah kekurangan atau kelebihan dengan
xj dimulai dari j = k + 1 samapi j = n. supaya penyelesaian susunan ini menjadi layak
masih harus dipenuhi kendala tidak negative
Xj 0, j = 1, , n
Pada umumnya susunan persamaan linear (1) di atas termasuk jenis yang
mempunyai peyelesaian tidak terhingga banyaknya. Di antara peyelesaian (1) dicari
yang juga memenuhi kendala tidak negative (2), dan inipun pada umumnya masih
tidak terhingga banyaknya. Kemudian, diantara penyelesaian layak yang tidak
terhingga banyaknya ini, kita mencari yang mengoptimumkan fungsi tujuan, utnuk
memperoleh penyelesaian yang optimum
Untuk menyesuaikan dengan bentuyk kendala yang baru, fungsi tujuan yang semula
berbentuk
Z = dilengkapi menjadi
Z = dengan ck+1 = ck+2 = ck+3 = cn = 0
Oleh karena itu, masalah Linear Programing dapat digambarkan dalam berbagai
bentuk seperti maksimasi atau minimasi dan dengan kendala dapat pula berbentuk
lebih kecil atau sama dengan, sama dengan, atau lebih besar atau sama dengan (,
=, ), maka diperlukan suatu bentuk baku yang dapat memenuhi prosedur
penyelesaian yang optimum. Bentuk baku yang sudah umum digunakan untuk
meyelesaikan model Linear Programing dapat dikemukakan sebagai berikut
1. bentuk baku
bentuk baku dari masalah Linear Programing dengan m kendala dan n peubah,
merupakan bentuk umum Linear Programing. Keutamaan dari bentuk baku ini
adalah: (a) fungsi tujuan berbentuk maksimum atau minimum, (b) semua
kendala utama digambarkan dalam bentuk persamaan, (c) semua peubah
keputusan tidak negative, dan (d) nilai ruas kanan setiap kendala tidak negative .
dalam bentuk baku maslah Linear Programing dapat digambarkan bentuk soal
sebagai berikut
mencari xj, j = 1, , n
yang memenuhi = bi I = 1, , m
atau memaksimumkan atau meminimumkan
Z=
Apabila fungsi tujuan diamaksimumkan maka soal disebut berpola maksimum ,
dan bila fungsi tujuan diminimumkan maka soal disebut berpola minimum.
2. bentuk kanonik
bentuk kanonik mempunyai karakteristik sebagai berikut: (a) fungsi tujuan
berbentuk maksimasi atau minimasi, (b) semua kendala utama berbentuk lebih
kecil atau sama dengan () untuk fungsi tujuan maksimum atau semua kendala
utama berbentuk lebih besar atau sama dengan () untuk fungsi tujuan
penyelesaian :
sisipkan peubah s pada kendala pertama dan peubah t pada kendala ketiga
sehingga soal menjadi:
mencari x, y, s, t yang memenuhi
5x + 4y + s = 200
3x + 6y = 180
8x + 5y - t = 160
x, y, s, t 0 kendala tidak negative
untuk meminimumkan Z = 4x + 5y + 0s + 0t
soal ini sudah berbentuk baku dengan x,y peubah asli, s peubah kekurangan dan t
peubah kelebihan
2. Tahap analisis
i Tentukan pemecahan layak dasar (basis) awal
ii Sajikan data masalah PL ke dalam tabel simpleks awal
iii Tentuka kolom peubah yang akan masuk dalam dasar, kolom ini disebut kolom
kunci.
Apabila
masalah
PL
berpola
maksimum
keuntungan,
maka
penentuan kolom kunci ini ditandai oleh nilai pada baris zj cj yang memepunyai
nilai
negative
terbesar
(zj
cj 0). Dan
apabila
berpola
minimum biaya,
maka kolom kunciditandai oleh nilai pada baris zj cj yang mempunyai nilai positif
terbesar (zj cj > 0)
iv Tentukan peubah yang akan keluar dasar (disebut baris kunci) dengan Ri yang
terkecil.
Cari unsur baru yang terdapat pada baris kunci dengan cara membagi semua
unsur yang terdapat pada baris kunci dengan unsur kunci. Unsur kunci adalah
unsur yang terdapat pada persilangan pada baris kunci dengan kolom kunci.
vi Mencari unsur baru pada baris yang laindengan aturan unsur pada baris baru =
unsur pada baris lama dikurangi dengan hasil kali unsur pada kolom kunci
dengan unsur baru baris kunci.
vii
XB
XB1
X1
a11
X2
a12
.
.
xn
a1n
bn
b1
R1
R1
CB2
XB2
a21
a22
a2n
b2
R2
CBM
XBM
am1
am2
amn
bm
Rm
Zj
Zj - Cj
Z1
Z1 c1
Z2
Z2 c2
.
.
Zmn
Zn - Cn
Keterangan tabel :
CJ : koefisien ongkos dari fungsi tujuan dan koefisien peubah kekurangan/ kelebihan/
semu
CB : Koefisien ongkos untuk peubah dasar XB
Kendala ke-3 : memiliki peubah dasar tapi tidak layak, karena memuat
nilai negative untuk -x4
Oleh karena itu, tabel awal simpleks belum dapat dibuat. Untuk mendapatkan
pemecahan awal yang layak, maka kendala ke-2 dan ke-3 perlu ditambahkan
peubah semu yang bertindak sebagi peubah dasar yang layak.
Sebagai akibat, timbul syarat perlu supaya soal asli mempunyai penyelesaian
optimum ialah bahwa dalam tabel optimum peubah semu harus bernilai nol.
Denagn demikian diharapkan bahwa peubah semu segera keluar dari dasar karena
koefisien ongkosnya negative besar, sehingga soal menjadi:
Tentukan x1, x2, x3, x4 tidak negative dan
Bentuk Primal
Bentuk Dual
Meminimumkan
Memaksimumkan fungsi tujuan
fungsi
tujuan,
dan
sebaliknya.
Nilai Sebelah Kanan (NSK) fungsi
kendala
dengan
yang
ketidaksamaan ()
bertanda
Peubah ke-i yang positif ()
D. METODE TRANSPORTASI
Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke
tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah .
Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biayabiaya alokasi dari satu sumber atau beberapa sumber ke tempat tujuan yang
berbeda.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kajian materi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep
dasar materi Linear Programing telah diperkenalkan pada jenjang pendidikan dasar
yaitu
di
SD/MI
yang
dimulai
dari
pengenalan
lambang
bilangan
yang
DAFTAR PUSTAKA
Tiro Arif, Bernard. 2004. Pengenalan Manajemen Sains. Andira Publisher. Makassar
Wahyuni Tri dan Nuharini Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.
Departemen Pendidikan Nasional. Usaha Makmur. Surakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_linier (di akses 10 november 2015)
lagaknya.blogspot.com/2010/09/linear-programming.html ( di akses 10 november
2015)