METODE GRAFIS
Tujuan Pembelajaran
o Mendefinisikan program linier dan metode grafis, serta hubungan keduanya.
o Menjelaskan kegunaan metode grafis.
o Menguraikan keterbatasan dan kelebihan metode grafis.
o Menjelaskan langkah-langkah penyelesaian dengan metode grafis.
o Menyajikan kasus dan penyelesaiannya dengan metode grafis.
o Menjelaskan hasil penyelesaian dengan metode grafis.
1.1 Pendahuluan -
Setiap perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan suatu produk baik
berupa barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar. Untuk menghasilkan
produk tersebut dibutuhkan penyediaan berbagai sumberdaya atau resources.
Sumberdaya yang dimaksud dapat meliputi mesin atau alat dan peralatan, tenaga kerja,
modal, waktu, dan bahan baku. Adakalanya dalam penyediaan sumberdaya, perusahaan
dihadapkan pada berbagai keterbatasan kemampuan. Dengan adanya keterbatasan yang
dimiliki perusahaan, maka permasalahannya adalah bagaimana penggunaan sumberdaya
secara optimal, sehingga tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan maksimal
yang layak dapat dicapai.
Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, program linier (adalah suatu teknik
matematik) didesain untuk membantu para manajer operasi dalam merencanakan dan
membuat keputusan yang diperlukan untuk mengalokasikan sumberdaya yang efisien
dapat dicapai (Heizer dan Render, 2005:588) Metode grafis merupakan bagian dari
program linier yang dapat dijadikan sebagai solusi optimasi terhadap masalah bauran
produk. Misalkan, produk A dan B, adalah dua jenis produk sepatu. Produk A untuk
pasar A dan produk B untuk pasar B. Guna menghasilkan kedua jenis produk tersebut,
tentunya dibutuhkan sumberdaya berupa waktu, tenaga kerja, bahan baku, dan lainnya.
Dalam menyediakan sumberdaya, suatu perusahaan memiliki keterbatasan-keterbatasan,
termasuk keterbatasan daya serap pasar.
Perusahaan perlu mengetahui berapa unit produk yang harus dihasilkannya, agar
diperoleh keuntungan maksimal. Metode grafis dapat digunakan untuk memecahkan
masalah keputusan produksi dua produk tersebut. Melalui pendekatan grafis, dengan
mudah dapat diketahui kemungkinan solusi optimal yang menunjukkan di mana titik
optimal berada. Pada jumlah berapa unit harus diproduksi, sehingga memberikan solusi
optimal bagi perusahaan. Menggambarkan titik optimal untuk permasalahan
memaksimalkan keuntungan, dapat diilustrasikan sebagai berikut: (1) jika garis fungsi
tujuan atau garis isoprofit terjauh dari titik nol pada daerah fisibel adalah berada pada
perpotongan antara dua garis kendala (misalkan ada garis kendala 1 dan 2), maka titik
optimal akan berada pada satu titik perpotongan tersebut dimana produk pertama dan
kedua sama-sama harus diproduksi dengan kombinasi terbaik; (2) jika garis fungsi
tujuan terjauh dari titik nol pada daerah fisibel berimpitan dengan salah satu garis
1
kendala, maka titik-titik optimal akan berada sepanjang garis kendala pada daerah fisibel
terjauh. Ini artinya akan terjadi banyak titik optimal; (3) jika garis fungsi tujuan terjauh
dari titik nol pada daerah fisibel berada pada perpotongan garis kendala dan garis
vertikal atau horizontal, maka titik optimal akan berada pada titik yang menunjukkan
hanya ada satu dari dua produk yang perlu dihasilkan, sedangkan yang lainnya tidak
perlu diproduksi untuk memperoleh keuntungan maksimal. Situasi-situasi di atas
mengisyaratkan bahwa, metode grafis selain memiliki kelemahan yang hanya
menunjukkan bauran produk tidak lebih dari dua jenis, metode grafis memiliki kelebihan
selain sederhana pengerjaannya, juga berguna untuk membantu merencanakan dan
membuat keputusan yang diperlukan dalam mengalokasikan sumber daya untuk dua
jenis bauran produk.
Tabel 1.1
Data Jenis Produk, Sumberdaya, Kemampuan Penyediaan, Daya Serap Pasar,
Keuntungan per Unit Produk
Produk
Sumberdaya Kemampuan Penyediaan
P1 P2
SD1 4 jam 2 jam < 40 jam/minggu
SD2 4 meter 6 meter < 60 meter/minggu
Daya serap pasar 10 unit/minggu 9 unit/minggu
Keuntungan per unit Rp 1 juta Rp 1,25 juta
3
Jika P2 = 0, maka P1 = 40/4 =10
Dengan menghubungkan P1 = 10 dan P2 = 20 diperoleh garis kendala 1, lihat gambar 1.2,
dan arah kendalanya adalah ke dalam, karena memiliki tanda
Ketujuh, menentukan bauran produksi optimal. Karena titik optimal berada pada
perpotongan garis kendala 1 dan 2, maka nilai bauran produksi optimal dapat dihitung
sebagai berikut:
4P1 + 2P2 = 40
4P1 + 6P2 = 60
4P2 = 20
P2 = 20/4
P2 =5
Maka
4P1 + 6(5) = 60
4P1 = 30/4
P1 = 7,5
Dengan demikian, bauran produksi optimal ditunjukkan oleh produk P1 yang
harus diproduksi sebanyak 7,5 unit dan P2 sebanyak 5 unit, agar diperoleh keuntungan
7
maksimal bagi perusahaan sebesar Zmax. = Rp 1.000.000 (7,5) + Rp 1.250.000 (5) = Rp
13.750.000,- per minggu, atau per bulan sebesar Rp 55.000.000,- (jika dihitung 1 bulan
= 4 minggu).
Sesungguhnya situasi di atas dapat diuji, apakah benar bahwa titik D (gambar
1.9) merupakan titik optimal. Untuk itu dapat diuji setiap titik, apakah A, B, atau C
merupakan alternatif-alternatif titik optimal dalam kasus ini.
Titik A
P1 = 0 dan P2 = 9 maka
Z = Rp. 1.000.000 (0) + Rp. 1.250.000 (9) = Rp. 11.250.000,-
Titik B
P2 = 9
4P1 + 6(9) = 60
4P1 = 60 - 54
P1 = 6/4
P1 = 1,5
Maka Z = Rp 1.000.000 (1,5) + Rp 1.250.000 (9) = Rp 12.750.000,-
Titik C
P1 = 10 dan P2 = 0
Maka Z = Rp 1.000.000 (10) + Rp 1.250.000 (0) = Rp 10.000.000,-
Hasil perhitungan di atas membuktikan pula bahwa, titik D ternyata
menunjukkan jumlah unit produksi yang dapat memberikan nilai keuntungan maksimal
(Zmax), karena nilainya paling besar (Rp 13.750.000) dibandingkan titik A (Rp
11.250.000), B (12.750.000), dan C (Rp 10.000.000). Dengan demikian baik secara
grafts maupun matematis tergambarkan bahwa, yang menjadi kendala bagi perusahaan
ini adalah kapasitas penyediaan SD1 dan SD2, karena titik optimal berada pada
perpotongan kedua garis kendala sumberdaya tersebut, yang berdampak pada belum
8
mampunya perusahaan memanfaatkan daya scrap pasar secara optimal. Dari persoalan
diketahui daya scrap pasar
yang ada untuk kedua produk lebih besar dari jumlah produk yang dapat
diproduksi oleh perusahaan yaitu untuk produk Pi=7,5 unit dan P2=5 unit, dibandingkan
dengan daya serap pasar maksimum masing-masing P1 = 10 unit dan P2 = 9 unit. Oleh
sebab itu dapat direkomendasikan kepada perusahaan, untuk meningkatkan kemampuan
penyediaan sumberdaya, atau melakukan efisiensi sehingga jumlah produksi dapat
ditingkatkan.