Anda di halaman 1dari 26

Pertanian di Indonesia

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi


Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Ciri-ciri pertanian Indonesia
• sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat
katulistiwa yang berarti merupakan daerah tropika. Dengan
demikian jenis tanaman, hewan, perikanan, dan hutan
sangat dipengaruhi oleh iklim tropis (pertanian tropika). Di
samping itu ada pengaruh lain yang menentukan corak
pertanian kita yaitu bentuk negara berkepulauan dan
topografinya yang bergunung-gunung.
• Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri dari banyak
pulau, sehingga daerahnya terdiri dari darat dan perairan.
Keadaan ini memungkinkan terdapatnya perikanan darat
dan laut.

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi


• Dan sebagai daerah yang tofografinya bergunung-
gunung Indonesia merupakan daerah volkano
(memiliki banyak gunung), sehingga memungkinkan
mempunyai daerah yang mempunyai ketinggian dan
dataran rendah. Dataran tinggi mempunyai iklim
dingin, sehingga bisa ditanami tanaman beriklim
subtropis.
• Letaknya yang di antara Benua Asia dan Australia serta
antara Lautan Hindia dan Pasifik, memberikan
pengaruh pada suhu udara, arah angin yang berakibat
adanya perbedaan iklim di Indonesia, yaitu pertanian
iklim basah (Indonesia barat) dan pertanian iklim
kering (Indonesia timur).
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
• Indonesia bagian barat yang (Sumatra, Kalimantan,
Jawa, sebagian Sulawesi) mempunyai iklim basah :
banyak hujan dan banyak terbentuk hutan tropika,
sedangkan bagian Indonesia lain terutama Indonesia
bagian timur (NTB, NTT, Maluku) iklimnya kering
sehingga tumbuh padang rumput.
• Pertanian di Indonesia juga mengenal adanya
Pertanian rawa, pertanian darat/kering, pertanian
beririgasi/basahDaratan Indonesia terbagi menjadi
:tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang
masa,lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air
irigasi, danpertanian basah yaitu lahan yang beririgasi.

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi


• Pertanian / tanah sawah beririgasi, tadah hujan, sawah
lebak, sawah pasang surut. Penggolongan ini adalah
penggolongan lahan yang ditanami padi. Sawah yang
beririgasi bersumberkan bendung sungai, dam/waduk,
mata air, dll.
• Berdasarkan fasilitas teknisnya dibagi menjadi irigasi
teknis, setengah teknis, dan sederhana.Lahan/sawah
tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran
irigasi tetapi sumber airnya berasal dari air
hujan.Sawah lebak mendapat air terus menerus
sepanjang masa.Sawah pasang surut mendapat air dari
air sungai yang pasang karena air laut yang sedang
pasang, sering juga terdapat saluran irigasi.
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
• Pengusahaan pada luas usaha relatif sempit,
kurang dari 1 ha dicirikan dengan adanya
tanaman bahan makanan, dan pada daerah yang
usaha pertaniannya dilakukan dalam jumlah yang
luas diusahakan tanaman perkebunan (kopi,
cacao, dll)
• Kontribusi sektor pertanian terhadap
perekonomian Indonesia relatif besar, bukan
hanya terhadap PDB tetapi juga terhadap
penyerapan tenaga kerja

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi


• Penggunaan tenaga kerja manusia relatif lebih banyak
dibandingkan dengan penggunaan tenaga mesin. Pada
usahatani yang sempit, penggunaan tenaga kerja
keluarga relatif besar, dan penggunaan tenaga kerja
manusia bersifat musiman karena perbedaan pada
setiap kegiatan pertanian. Demikian juga dalam
macam aktifitas dari kegiatan pertanian juga
dibedakan antara penggunaan tenaga kerja
berdasarkan gender. Tenaga kerja pria digunakan pada
pekerjaan yang relatif berat, spt : pengolahan tanah
dan pengangkutan hasil panen, sebaliknya tenaga kerja
wanita untuk pekerjaan yang relatif ringan spt :
menyiang dan panen.

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi


Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
DATA & FAKTA

Penghasilan
pekerja
pertanian relatif
rendah, nyaris
hanya separoh
upah buruh
bangunan

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi Sumber: BPS


DATA &
FAKTA
• Nilai Tukar
Petani (NTP)
cenderung
rendah,
termakan
inflasi

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi Sumber: BPS


DATA & FAKTA
Lebih dari separuh rumah tangga miskin di Indonesia
bekerja di sektor pertanian (pada Maret 2017)

Pekerjaan Rumah Tangga


Miskin:

•Pertanian (50,84%)
•Sektor Industri (5,31%)
•Tidak Bekerja (14,59%)
•Sektor Lainnya (29,26%)

Sumber: BPS

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi


DATA &
FAKTA
• Produsen pertanian
(tradisional)
mendapatkan
benefit komersial
relatif “tidak lebih
baik” ketimbang
intermediary
business (makelar)

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi Sumber: BPS


DATA &
FAKTA
Porsi pekerjaan
sektor pertanian
cenderung terus
tergerus
(tinggal 23%),
angkatan muda
beralih ke sektor
jasa

Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi


Sumber: BPS
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi
Dr. Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi

Anda mungkin juga menyukai