Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Tugas Mata Kuliah Strategi Pemecahan Masalah Matematika
Disusun Oleh :
Saya berterima kasih kepada Bapak Efrata Ge’e, M.Pd Sebagai Dosen Pengampuh Mata
Kuliah Strategi Pemecahan Masalah Matematika di Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Nias Raya, yang telah memberi
bimbingan serta dukungan kepada saya, dan kepada semua pihak yang telah bekerja sama untuk
membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Strategi Pemecahan Masalah Matematika. Selain itu, makalah kami ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Strategi Pemecahan Masalah Bilangan" bagi para pembaca dan
juga saya sebagai penulis. Terima kasih.
Penyusun
Kristof R. F. M. Zagoto
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Pendahuluan…………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………..1
C. Tujuan ……………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….2
A. Kesimpulan………………………………………………………………….8
B. Saran ………………………………………………………………………..8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika dan pemecahan masalah bilangan berperan dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya saat berbelanja, mengatur keuangan, atau menghitung waktu. Pemahaman konsep
bilangan memungkinkan seseorang untuk menghadapi situasi dunia nyata dan mengambil
keputusan yang tepat. Pemecahan masalah bilangan melibatkan pemikiran analitis,
kemampuan logis, dan kreativitas dalam mencari solusi. Mengembangkan kemampuan
analitis ini membantu seseorang untuk menghadapi masalah yang kompleks dalam berbagai
aspek kehidupan
Strategi Pemecahan Masalah Bilangan adalah pendekatan atau metode yang
digunakan untuk memecahkan masalah matematika yang berkaitan dengan bilangan.
Strategi ini mencakup berbagai teknik pendekatan untuk menyelesaiakan masalah
matematika yang melibatkan aritmatika, aljabar, atau topik lain yang berhubuangan dengan
bilangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja strategi pemecahan masalah bilangan yang efektif untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep bilangan?
2. Bagaimana penerapan strategi pemecahan masalah bilangan dalam pembelajaran dapat
membantu siswa mengatasi kesulitan dalam memahami dan memecahkan masalah
matematika?
C. Tujuan
1. Melalui pembelajaran strategi pemecahan masalah bilangan, siswa diharapkan dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif, serta meningkatkan
pemahaman mereka tentang konsep matematika.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh :
Dalam sebuah kelas terdapat 25 siswa yang mengikuti ujian matematika. Rata-rata
nilai ujian seluruh siswa adalah 78. Jika satu siswa mendapatkan nilai 90, berapa
nilai rata-rata siswa lainnya?
Pemahaman Masalah: Dalam masalah ini, diberikan informasi tentang jumlah siswa,
nilai rata-rata keseluruhan, dan nilai salah satu siswa. Pemahaman yang diperlukan
adalah untuk menghitung total nilai keseluruhan siswa dan mencari nilai rata-rata
siswa lainnya.
2
2. Mencari Fakta : Mencari fakta masalah bilangan melibatkan mengidentifikasi dan
memahami informasi yang relevan dalam sebuah masalah matematika yang
melibatkan angka dan bilangan. Fakta-fakta ini merupakan data yang diberikan
dalam pernyataan masalah dan penting untuk mencari solusi atau jawaban yang tepat
Contoh :
Seorang penjual memiliki 40 buah apel dan ingin menjualnya dalam 5 hari. Jika dia
ingin menjual jumlah apel yang sama setiap harinya, berapa apel yang akan dijualnya
setiap hari ?
Contoh :
Misalkan kita punya masalah berikut: "Dalam suatu kelas terdapat 30 siswa. Jika
rasio siswa perempuan terhadap siswa laki-laki adalah 3:5, berapa banyak siswa
perempuan dalam kelas tersebut?"
3
Analisis masalah:
Dalam analisis masalah ini, kita tahu bahwa rasio siswa perempuan terhadap siswa
laki-laki adalah 3:5. Ini berarti dari setiap 3 siswa perempuan, ada 5 siswa laki-laki.
Kita juga tahu bahwa jumlah total siswa dalam kelas adalah 30 siswa. Dengan
menggunakan informasi ini, kita dapat mengembangkan strategi pemecahan masalah
dengan mengalikan rasio dengan suatu faktor yang akan menghasilkan total siswa
perempuan. Misalnya, karena 3 siswa perempuan berbanding dengan 5 siswa laki-
laki, maka 6 siswa perempuan berbanding dengan 10 siswa laki-laki. Kita dapat
membagi total siswa (30) menjadi 10 bagian dan mengalikan dengan 6 untuk
mendapatkan jumlah siswa perempuan (18).
Jadi, analisis masalah bilangan dalam contoh ini menghasilkan bahwa jumlah siswa
perempuan dalam kelas tersebut adalah 18 siswa.
Top of Form
Contoh :
Dalam sebuah toko buku, ada 120 buah pensil. Jika pensil tersebut dijual dalam 12
kotak dengan jumlah yang sama, berapa pensil dalam setiap kotak?"
Perencanaan solusi:
3. Data yang diberikan adalah jumlah pensil (120) dan jumlah kotak (12).
Hitung jumlah pensil dalam setiap kotak: Jumlah pensil dalam setiap kotak =
= = 10
Jadi, perencanaan solusi dalam masalah ini adalah membagi jumlah pensil (120)
dengan jumlah kotak (12) untuk mendapatkan 10 pensil dalam setiap kotak.
Contoh :
Dalam sebuah toko buku, ada 120 buah pensil. Jika pensil tersebut dijual dalam 12 kotak
dengan jumlah yang sama, berapa pensil dalam setiap kotak?
Solusi:
Jadi, dengan melaksanakan solusi bilangan, kita berhasil menemukan jawaban yang tepat
sesuai dengan pertanyaan awal.Top of Form
5
kebenaran dan kesesuaiannya dengan pertanyaan awal. Menilai kembali bilangan
penting untuk memastikan bahwa solusi yang diberikan adalah benar dan sesuai
dengan masalah yang dihadapi
Contoh :
Dalam sebuah toko buku, ada 120 buah pensil. Jika pensil tersebut dijual dalam 12
kotak dengan jumlah yang sama, berapa pensil dalam setiap kotak?
Jawaban telah dituliskan dengan jelas dan sesuai dengan format yang diminta.
Solusi telah menggunakan strategi pembagian dengan tepat dan telah dilakukan
kalkulasi ulang dengan benar.
Setelah menilai kembali bilangan, kita dapat memastikan bahwa jawaban yang
diberikan adalah benar dan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
6
Dengan menggunakan strategi pemecahan masalah bilangan yang efektif, siswa
dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, meningkatkan
kepercayaan diri dalam memecahkan masalah matematika, dan memahami pentingnya
matematika dalam berbagai konteks kehidupan nyata.
Contoh Soal :
1. Dalam sebuah urutan bilangan aritmatika, tiga suku pertamanya adalah 5, 9, dan 13.
Hitunglah suku kelima dalam urutan tersebut ?
Pembahasan :
Dalam urutan bilangan aritmatika, suku kelima dapat dihitung dengan menggunakan
rumus umum suku ke-n pada urutan bilangan aritmatika:
= +( n – 1 )d
di mana adalah suku ke-n, adalah suku pertama, n adalah urutan suku yang
dicari, dan d adalah selisih antar suku.
Dalam kasus ini, = 5 (suku pertama) dan d= 9 – 5 = 4 (selisih antar suku). Untuk
mencari suku kelima (n = 5), kita substitusi nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
= 5 + (5 − 1) × 4 = 5 + 4 × 4 = 5 + 16 = 21
Jadi, suku kelima dalam urutan bilangan aritmatika tersebut adalah 21.
2. Andi memiliki uang sejumlah Rp 500.000, lalu dia membeli sebuah baju seharga Rp
125.000 dan sebuah sepatu seharga Rp 250.000. Berapa sisa uang yang dimiliki Andi?
Pembahasan :
Untuk mencari sisa uang Andi setelah membeli baju dan sepatu, kita kurangi total
uang yang dimiliki Andi dengan total harga baju dan sepatu.
Total uang Andi sebelum membeli = Rp 500.000 Total harga baju dan sepatu = Rp
125.000 + Rp 250.000 = Rp 375.000
Sisa uang Andi = Total uang - Total harga baju dan sepatu Sisa uang Andi = Rp
500.000 - Rp 375.000 = Rp 125.000
Jadi, sisa uang yang dimiliki Andi adalah Rp 125.000.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pemecahan masalah bilangan merupakan pendekatan yang penting dalam
mengatasi masalah matematika yang melibatkan angka dan bilangan. Strategi ini bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, kreatif, dan mandiri dalam
memecahkan berbagai masalah matematika. Dengan mengaplikasikan strategi pemecahan
masalah bilangan, individu dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep
matematika, meningkatkan keterampilan analitis, dan mengembangkan kreativitas dalam
mencari solusi.
B. Saran
Saya menyadari bahwa, dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca, yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman saya, agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik.