1. Baca dengan seksama dan berulang kali sehingga kalimat perintah/pertanyaan benar-
benar dipahami. Operasi Hitung Penjumlahan,biasanya pada soal cerita yang
memuat kata/kalimat dibelikan/membeli lagi, diberi, ditambah, dan kata-kata
sejenisnya. Operasi Hitung Pengurangan biasanya terdapat pada soal cerita dalam
bentuk kata diberikan, dikurangi, dimakan, pecah, hilang, dan kata-kata sejenisnya.
Pembagian biasanya terdapat pada soal cerita dalam kata/kalimat dibagikan,
dibagikan sama banyak, dimasukkan sama banyak, dan kata/kalimat sejenisnya.
Perkalian biasanya ada pada soal cerita dalam kata/kalimat setiap, masing-masing
berisi, dan kata-kata sejenisnya.
2. Setelah paham tentang pertanyaan yang ada pada soal cerita, maka tulislah soal cerita
tersebut ke dalam bentuk soal/kalimat matematika.
1. Mas Afri memiliki 16 kantong kelereng. Setiap kantong berisi 15 butir kelereng.
Kelereng-kelereng tersebut dibagikan kepada 12 temannya. Jika semua kelereng
dibagikan sama banyak, maka setiap temannya akan menerima ... kelereng.
2. Kemarin Bu Eka membeli gula pasir 60 kg, kemudian hari ini membeli lagi 75 kg. Bu
Emon berencana membagikan semua gula pasir yang telah dibeli tersebut sama
banyak kepada tetangga yang membutuhkan. Jika jumlah orang yang mendapat
bagian dari bu Emon ada 15 orang, maka gula pasir yang diterima oleh setiap orang
adalah ...kg.
3. Amin mempunyai 5 bungkus permen. Seiap bungkus berisi 36 butir prmen. Permen
tersebut dibagikan sama banyak kepada 45 temannya. Setiap teman Amin
memperoleh ... butir.
5. Hari ini Bu Salma memanen buah mangga sebanyak 24 keranjang. Setiap keranjang
berisi 18 buah mangga. Sebanyak 13 keranjang dijual ke Pak Trisno, sisanya akan
dijual ke pasar. Banyak buah mangga yang akan dijual di pasar adalah ... buah.
Belajar dalam menyelesaikan soal cerita harus mengetahui caracara dan langkah
langkah yang harus dilakukan siswa. Hanya dengan membaca atau mendengarkan penjelasan
guru tidak akan menolong dan memberi pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita.
cerita tersebut. Menurut Polya (Aisyah, 2007: 5-20) pemecahan masalah dalam matematika
a. Memahami Masalah
Pada langkah ini, kegiatan pemecahan masalah diarahkan untuk membantu siswa
menetapkan apa yang diketahui pada permasalahan dan apa yang ditanyakan. Ada beberapa
pertanyaan yang dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan dalam soal diantaranya sebagai berikut: 1) apakah yang diketahui dari soal,
2) apakah yang ditanyakan soal, 3) apakah saja informasi yang diperlukan, 4) bagaimana
mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang ditanyakan soal. Dalam hal ini strategi
membantu siswa melaksanakan tahap ini. Dengan contoh permasalahan sebagai berikut:
Diketahui berat badan Rina kg, sedangkan berat badan Retno kg. Berapa kg berat badan
Diketahui: berat badan Rina = kg, dan berat badan Retno = kg.
Pendekatan pemecahan masalah tidak akan berhasil tanpa perencanaan yang baik. Adapun
tujuan dari perencanaan pemecahan masalah ini adalah agar siswa dapat mengidentifikasi
strategistrategi pemecahan masalah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah yang sesuai
dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Dari permasalahan di atas, dimisalkaan: jika
berat badan Rina =, berat badan Retno =, Dan berat badan kedua anak . Dan model
matematika untuk kedua anak tersebut adalah
Jika siswa telah memahami permasalahan dengan baik dan sudah menentukan strategi
yang telah direncanakan. Kemampuan siswa memahami subtansi materi dan keterampilan
siswa melakukan perhitungan perhitungan matematika akan sangat membantu siswa untuk
Langkah memeriksa ulang jawaban yang diperoleh merupakan langkah terakhir dari
pendekatan pemecahan masalah matematika Hudojo (Aisyah, 2007: 5-22). Adapun tujuan
dari langkah ini adalah untuk mengecek apakah hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk memeriksa ulang jawaban yang diperoleh
adalah :
anak tersebut adalah Sedangkan unsur yang diketahui adalah Berat badan Rino dan berat
badab Retno
Untuk membuktikan berat badan kedua anak tersebut sudah sesuai dengan unsur yang
Berdasarkan penyelesaian soal di atas diperoleh jawaban: jadi, berat badan kedua anak
tersebut adalah
Dari jawaban yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan
yang diketahui.
Keempat langkah pokok yang dikemukakan Polya merupakan prosedur yang harus diikuti
dalam setiap pemecahan masalah (termasuk soal cerita) matematika.
Sumber :
Pemecahan masalah dapat dianggap sebagai metode pembelajaran dimana siswa berlatih
memecahkan persoalan. Persoalan tersebut dapat datang dari guru, suatu fenomena atau
persoalan sehari-hari yang dijumpai siswa. Pemecahan masalah mengacu fungsi otak anak,
mengembangkan daya pikir secara kreatif untuk mengenali masalah dan mencari alternatif
pemecahannya
Branca menyatakan bahwa istilah pemecahan masalah dapat mempunyai pengertian yang
berbeda menurut waktu dan individu. Selanjutnya Branca menyatakan bahwa pemecahan
masalah dalam matematika meliputi penyelesaian soal cerita, menyelesaikan soal yang tidak
rutin, mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari atau keadaan lain,
membuktikan, dan menciptakan.
Tugas atau soal pemecahan masalah matematika dapat diberikan dalam bentuk individu atau
kelompok. Pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa berarti memberi kesempatan
kepada siswa untuk mendapatkan pengertian yang luas tentang topik-topik dan
konsep-konsep yang telah diajarkan di dalam kelas dan menyediakan sebuah pola dalam
menganalisis materi secara lebih mendalam.
Pemecahan masalah matematika memuat pemecahan masalah sebagai perilaku kognitif dan
matematika sebagai objek yang dipelajari. Proses berpikir dalam pemecahan masalah
matematika memerlukan kemampuan intelek tertentu yang akan mengorganisasi strategi yang
ditempuh sesuai dengan data dan permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu dapat
dipahami bahwa penguasaan pemecahan masalah matematika terlebih dahulu dituntut
penguasaan aspek kognitif yang lebih rendah, yaitu ingatan, pemahaman, dan aplikasi.
Suydam menyatakan beberapa petunjuk dalam mengajarkan pemecahan masalah, yaitu (1)
gunakan istilah yang jelas, mula-mula dalam lingkup matematika kemudian dikembangkan di
luar lingkup matematika, (2) kelompokkan soal-soal berdasarkan materi atau proses yang
serupa untuk diplih siswa, (3) sebutkan aspek-aspek soal yang terpenting saja, (4) hindarkan
hal-hal yang tidak relevan dalam soal cerita dalam soal bentuk gambar, soal yang dinyatakan
secara lisan, atau dalam soal bentuk lain, (5) perkirakan jawaban dan analisislah jalan yang
ditempuh untuk memperoleh perkiraan tadi, (6) lukiskan ide ruang tidak hanya dengan kata-
kata tetapi dilengkapi dengan gambar dan model, (7) sebutkan aturan yang mungkin dapat
diterapkan pada kasus yang bersangkutan melalui beberapa contoh, kemudian ujilah aturan
tadi, (8) gunakan berbagai metode, dengan demikian siswa tahu bermacam-macam metode,
(9) berikan penghargaan atas usaha yang dilakukan siswa, dan (10) dalam menggunakan tes
untuk evaluasi belajar libatkan siswa demi kepentingan siswa dan bukan untuk guru.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia
kerja.
Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan masalah, terdapat 3 pendekatan yang sangat
berbeda yaitu:
Pendekatan ini ditegaskan pada penggunaan pemecahan masalah sebagai tujuan untuk
mengajarkan isi mata pelajaran.
Pendekatan ini difokuskan pada mengajarkan strategi umum pemecahan masalah dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah.
Mengidentifikasi masalah
Mengumpulkan data untuk membuat hipotesis
Menguji hipotesis
Pada saat memecahkan masalah, ada beberapa cara atau langkah yang sering
digunakan. Cara yang sering digunakan orang dan sering berhasil pada proses pemecahan
masalah inilah yang disebut dengan strategi pemecahan masalah. Setiap manusia akan
menemui masalah. Karenanya, strategi ini akan sangat bermanfaat jika dipelajari para siswa
agar dapat digunakan dalam kehidupan nyata mereka. Beberapa strategi yangn digunakan
adalah :
1. Membuat diagram
Strategi ini terkait dengan pembuatan sket atau gambar corat-coret mempermudah memahami
masalahnya dan mendapat gambaran umum penyelesaiannya.
Strategi ini terkait dengan penggunaan contoh khusus tertentu pada masalah tersebut agar
mudah dipelajari, sehingga gambaran umum penyelesaian yang sebenarya dapat ditemukan.
1. Membuat tabel
Strategi ini digunakan untuk membantu menganalisis permasalahan atau jalan pikiran kita,
sehingga segala sesuatunya tidak dibayangkan hanya oleh otak yang kemampuannya sangat
terbatas.
1. Menemukan pola
Strategi ini berkait dengan pencarian keteraturan keteraturan, keteraturan tersebut akan
memudahkan kita dalam menemukan penyelesaiannya.
1. Memecah tujuan
Strategi ini terkait dengan pemecahan tujuan yang hendak kita capai menjadi satu atau
beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk
mencapai tujuan yang sebenarnya.
Strategi ini terkait dengan penggunaan aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh si pelaku
selama proses pemcahan masalah sehinnga tidak ada satu alternatif yang terabaikan.
1. Berpikir logis
Strategi ini terkait dengan penggunaan penalaran maupun penarikan kesimpulan yang sah
atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada.
Dengan strategi ini, kita mulai dengan menganalisis bagaimana cara mendapatkan tujuan
yang hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita bergerak dari yang diinginkan lalu
menyesuaikan dengan yang diketahui.
Dari berbagai alternatif yang ada, alternatif yang jelas-jelas tidak mungkin agar diabaikan
sehingga perhatian tercurah pada hal-hal masih mungkin.
1. Mencoba-coba
Strategi ini biasanya digunankan untuk mendapatkan gambaran umum pemecahan masalah
dengan mencoba-coba dari yang diketahui.