Anda di halaman 1dari 50

PENDIDIKAN IPS DI SD

od ul EVALUASI
M
PEMBELAJARAN IPS SD
KELOMPO
Notulen : Nia
Hadiyati.
K 1 E.P
Moderator : Ch. Ratna. P
PPT : Fitriani
Penyatu rangkuman : Niken
Anggota/presenter:
Yuni. A
Ervina Martaria Indine
Zakiah
Aulia Chika. U Niken Dewi.
A
Fatma Ina Puri. P Deri
Ersandi Andriani. W.D.P
Nining Yasrida
By : Niken

MERANCANG DAN
Kegiatan Belajar 1
Dewi

MENYUSUN ALAT
EVALUASI DALAM
PEMBELAJARAN IPS
SD
PENGERTIAN EVALUASI
 Evaluasi atau penilaian adalah suatu proses sistematik untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program.
Aspek yang dinilai dari program itu ada 2 macam, yaitu tingkat
keberhasilan dan tingkat efisiensi pelaksanaan program.

● Pada program yang berkelanjutan dan berulang – ulang dalam


melaksanakannya, jelas sangat dibutuhkan adanya evaluasi sehingga
dapat diketahui efisien atau tidak program tersebut.

Ada 3 istilah yang sering digunakan secara rancu, yaitu berikut ini :
■ Pengukuran
■ Penilaian atau evaluasi
■ Pengambilan keputusan
Ketiga istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda karena tingkat
penggunaannya berbeda.

Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi atau


data secara kuantitatif, sedangkan penilaian adalah kegiatan untuk
mengetahui apakah suatu program telah berhasil dan efisien. Jadi
untuk melakukan penilaian diperlukan data yang baik mutunya dan
salah satu sumber datanya adalah hasil pengukuran.

Pengambilan keputusan adalah tindakan yang diambil seseorang atau


lembaga berdasarkan data atau informasi yang telah diperoleh, atas
dasar pengukuran dan penilaian.
● PRINSIP PENILAIAN
Menurut Sapriya dan Efendi Ridwan
(2009: 402-403), prinsip penting
penilaian sebagai berikut :

1. Valid (sahih)
2. Andal (reliable)
3. Objektif
4. Adil
5. Terpadu
6. Terbuka
7. Menyeluruh dan berkesinambungan
8. Sistematis
9. Akuntabel
10. Beracuan kriteria
By : Deri
Ersandi 2. MERANCANG ALAT
EVALUASI atau Tes

Sebelum menyusun sebuah tes , terlebih dahulu harus


memperhatikan hal – hal berikut.

a. Tujuan tes
● Dalam bidang ini pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk
mengetahui penguasaan peserta didik dala pokok bahasan atau
subpokok bahasan tertentu, setelah materi diajarkan.

b. Penyusunan kisi – kisi tes


● Kisi – kisi tes atau table spesifikasi (test blue print), harus dibuat
sebelum seseorang membuat atau menyusun tes.
Sebelum membuat kisi-kisi tes, terlebih dahulu harus melihat
kurikulum sekolah yang berlaku. Jadi, dalam merancang tes, pertama kita
perlu mempelajari kurikulum sekolah yang berlaku mengenai hal-hal
berikut.

1. Kompetensi dasar materi pokok hasil belajar indikator.


2. Setelah indikator materi, dibuat indikator tes atau tujuan instruksional
khusus (tik) untuk tes yang akan disusun.
3. MENYUSUN ALAT EVALUASI atau
Tes
a. Dalam menyusun soal atau tes pertama –tama harus dibuat indikator tes
atau TIK

● Memilih Kompetensi Dasar (KD)


● Memilih materi pokok hasil belajar dan indikator materi
● Membuat indikator tes atau TIK
● Menulis soal berdasarkan indikator tes yang telah dibuat

b. Kriteria indikator tes yang baik

● Membuat Ciri- Ciri dari Kopetensi Dasar / TIU yang hendak diukur
● Membuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur
● Berkaitan erat dengan materi pokok hasil belajar beserta indikator materi
● Dapat dibuat soal
c. Kriteria pokok penulisan soal

● Harus sesuai dengan indikator tes


● Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
● Pernyataan yang ada pada pokok soal pada pilihan jawaban harus
singkat padat dan jelas.
● Pokok soal jangan memberi petunjuk kearah jawaban yang benar
● Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
● Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
● Pilihan jawaban jangan menggunakan pernyataan, semua pilihan
jawaban salah atau semua pilihan jawaban benar.
● Pilihan jawaban yang menggunakan angka, harus diurutkan dari kecil ke
besar
● Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling
benar
● Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal-soal sebelunya.
By : Fatma

MERANCANG DAN
Kegiatan Belajar 2
Ina Puri

MENYUSUN ALAT
EVALUASI HASIL
BELAJAR IPS ASPEK
KOGNITIF
A. Pengertian Aspek Kognitif
Aspek dalam evaluasi hasil belajar mempunyai dua tingkatan sebagai
berikut :
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan (knowledge) atau C1.
b. Evaluasi yang mengungkap pemahaman (comprehension) atau C2.
c. Evaluasi yang mengungkap penerapan (application) atau C3.

2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi meliputi hal-


hal berikut ini:
a. analisis (C4)
b. sintesis (C5)
c. evaluasi ( C6)
Berikut akan dijelaskan dengan disertai contoh :
1. Evaluasi Yang Mengungkap Pengetahuan (Knowledge)
Evaluasi yang mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes yang
mengungkapkan penalaran dalam kategori rendah. Evaluasi ini hanya mengungkap
tentang fakta, definisi, pengertian dan sejenisnya. Jadi peserta hanya dituntut untuk
mengingat kembali apa yang telah dipelajari. Contoh pertanyaannya : Siapakah presiden
pertama negara RI ?

2. Evaluasi Yang Mengungkap Pemahaman (Comprehension)


Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah mereka pelajari.
Sehingga siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajhari dengan kalimatnya
sendiri. Siswa tidak sekedar dapat mengingat dan menghafal informasi yang telah diperoleh
tetapi dapat memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut.. Termasuk dapat
menafsirkan gambaran, grafik, bagan, dan lain-lain dengan kata-katanya sendiri.
Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap
pemahaman antara lain sebagai berikut :
a. Mengapa?
b. Jelaskan !
c. Uraikan !
d. Berilah ulasan !
e. Bandingkan!
Contoh pertanyaan : Bandingkan metode ceramah dengan metode diskusi!

3. Evaluasi Yang Mengungkap Penerapan (Application)


Jika pada evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pengetahuan siswa diminta
untuk menghafal, mendefinisikan sesuatu dan selanjutnya dapat menjelaskan
dan mengungkapinformasi yang diterima (pemahaman) maka pada penerapan
aplikasi siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan
sesuatu masalah. Dengan menggunakan prinsip, aturan, hukum atau proses
yangtelah dipelajari sebelumnya.
Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap penerapan (application):

a. Demonstrasikan !
b. Tunjukkanlah!
c. Carilah hubungan !
d. Klasifikasikan!
e. Tuliskan !
f. Gambarkan !

Contoh pertanyaan :

Gambarkan grafik jumlah siswa perempuan dan laki-laki yang ada di SD Mekar
Jaya pada tahun 2019-2020!
4. Evaluasi yang
Mengungkap Analisis
Analisis merupakan jenjang pertanyaan dari
kelompok pertanyaan tingkat tinggi. Siswa
dituntut untuk berpikir secara mendalam dan
kritis bahkan menciptakan sesuatu yang baru.
Siswa harus mampu menguraikan sebab, motif
atau mampu mengadakan deduktif (dari suatu
generalisasi hal umum, dicari faktanya ke hal yang
khusus). Sehingga pertanyaan analisis tidak hanya
mempunyai satu jawaban yang benar melainkan
beberapa alternative.
Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif
yaitu:

a. Menguraikan alasan atau sebab-sebab suatu kejadian


Misalnya, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya banjir?

b. Mempertimbangkan dan menganalisis informasi agar dapat


menyimpulkan informasi yang diterima. Misalnya, berdasarkan data
yang ada, siswa lebih sering menggunakan gadget untuk bermain game
daripada untuk belajar daring. Bagaimana cara mengatasinya?

c. Menganalisis kesimpulan ata generalisasi untuk menemukan bukti


yang menunjang atau bahkan menyangkal kesimpulan. Misalnya, bukti-
bukti apakah yang dapat dikumpulkan bahwa covid 19 masih ada?
Kata-kata yang sering digunakan untuk Pertanyaan analisis:
a. Sebutkan bukti-bukti!
b. Mengapa?
c. Tunjukkan sebab-sebabnya!
d. Analisislah!
e. Berilah alasan!

4. Evaluasi yang Mengungkap Sintesis

Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat


tinggI, yang menuntu siswa berpikir orisinil dan kreatif. Siswa dituntut
berpikir induktif (dari factor, fakta, unsur-unsur yang bersifat khusus,
diambil suatu kesimpulan atau generalisasi).
Jenis pertanyaan sintesis dapat berbentuk :

a. Pertanyaan yang menuntut siswa membuat prediksi atau peramalan atau


perkiraan. Misalnya, apa dampak yang terjadi jika masyarakat masih sering
melakukan penebangan hutan secara liar?

b. Pertanyaan yang menutut siswa untuk mengungkapkan ide dan


menghasilkan pemikiran yang orisinal. Misalnya, bagaimana hal yang akan
anda lakukan jika lingkungan di sekitar anda terkena dampak pencemaran air
dari limbah pabrik?
c. Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memecahkan masalah.
Misalnya apa yang harus kita lakukan agar masyarakat dapat menaati
protocol kesehatan covid 19?

Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan sintesis:


a. Susunlah dengan kata-katamu!
b. Apa yang mungkin terjadi!
c. Buatlah perkiraan apa yang terjadi!
d. Bagaimanakah!
By : Nining
6. Evaluasi yang mengungkapkan Penilaian Yasrida
(Pertanyaan yang mengungkap evaluasi)

Evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk


melakukan kegiatan berfikir yang paling tinggi. Pertanyaan yang
mengungkapkan evaluasi menuntut adanya standar atau kriteria yang jelas.

 
Pertanyaan yang mengungkapkan evaluasi dapat dikategorikan sebagai
berikut:

a. Pertanyaan yang meminta siswa untuk memberikan pendapat.


b. Pertanyaan yang memberi penilaian terhadap suatu ide.
c. Pertanyaan yang meminta siswa untuk dapat memecahkan masalah.
d. Pertanyaan yang meminta siswa untuk menetapkan karya terbaik.
B. MERANCANG ALAT EVALUASI HASIL BELAJAR
Sebelum menyusun alat evaluasi, terlebih dahulu kita harus merancang alat
evaluasi.

Dalam merancang alat evaluasi, perlu mempelajari kurikulum yang berlaku


mengenai hal hal berikut:

1. Kompetensi Dasar (KD)


2. Materi Pokok/hasil belajar
3. Indikator pada kurikulum untuk materi pokok/hasil belajar di atas.
Contoh:

1. KD : kemampuan menunjukan jenis dan persebaran SDA


serta manfaatnya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan
provinsi.
 
2. Materi pokok :Pengetahuan provinsi setempat dan Peta Indonesia
 
 3. Hasil Belajar :

a. provinsi setempat, yaitu provinsi tempat para siswa bersekolah


( Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi, dan lainnya)

b. Pengetahuan peta Indonesia


4. Indikator :

a. Untuk hasil belajar “provinsi setempat”

• Menggambarkan peta sederhana untuk provinsi setempat.


• Menggambar peta provinsi setempat untuk membuat daftar kota, sungai,
danau, gunung, dan batas-batas provinsi dengan symbol-simbolnya
• Mendeskripsikan keadaan-keadaan alam di provinsi setempat ( pegunungan,
dataran, sungai, gunung, tumbuhan, bukit, selat, teluk)
• Menggambar peta provinsi untuk menemukan barang tambang dan tempat
wisata
• Menceritakan budaya daerah atau provinsi ( pakaian adat, tarian daerah, dan
makanan khas)
• Menunjukan jenis pengangkutan di desa dan di kota serta permasalahannya.
• Membuat model penampakan alam (lembah, danau, gunung, dan lain lain)
dengan bak pasir.
 
b. Indikator untuk pengetahuan peta Indonesia:

- Mengamati peta Indonesia (peta dinding atau atlas)


- Mencari dalam peta Indonesia, nama pulau, laut, selat, sungai, kota, dan batas-batas
negara lainnya.
- Menggunakan peta Indonesia untuk mengenal Indonesia sebagai wilayah NKRI
- Menggambar peta Indonesia dengan skala
- Menceritakan arti dan pentingnya skala dalam peta
- Setelah uraian materi dibuat, selanjutnya dibuat indikator untuk kisi-kisi tes.

Indikator materi menggambar ”Peta sederhana Untuk provinsi setempat”


adalah:

“Dengan menggunakan system grid, siswa dapat membuat peta provinsi


tempat tinggalnya” (Aspek Pemahaman)
 
Indikator materi “menggambar peta provinsi setempat” adalah:

“setelah menggambarkan kota provinsi dan sungai penting, siswa dapat


melukiskan danau di provinsinya, gunung dan pegunungan dan
ketampakan lain” (aspek aplikasi)

 
Indikator materi “menemutunjukan keadaan alam di provinsi setempat
(provinsi tempat tinggal)” adalah:

“setelah mengamati peta provinsi tempat tinggalnya, siswa dapat


mendeskripsikan mengenai keadaan alam provinsinya”. (aspek
Pemahaman)
 
C. MENYUSUN ALAT EVALUASI HASIL
BELAJAR SISWA
Untuk siswa sekolah dasar, aspek kognitif yang dipilih mencakup yang
mempunyai tingkatan lebih rendah:

1. Evaluasi yang mengungkapkan Pengetahuan (knowledge)


2. Evaluasi yang mengungkapkan Pemahaman (comprehension)
3. Evaluasi yang mengungkapkan Penerapan (application)
Berikut contoh evaluasi atau tes untuk mengungkapkan ingatan,
pemahaman, dan aplikasi, untuk materi mengamati peta Indonesia
(subpokok Bahasan/hasil belajar, pengetahuan peta Indonesia,
semester 1, SD kelas 4)
Indikator Aspek yang diukur
1. Setelah mengamati peta Indonesia Ingatan
siswa dapat menyebutkan nama pulau-  
pulau Sunda Besar  
   
2. Setelah mengamati peta Indonesia, Pemahaman
siswa dapat menjelaskan keadaan  
kepulauan di Indonesia  
   
3. Setelah mengamati peta buta kepulauan Aplikasi
Indonesia, siswa dapat memberi nama
Laut Jawa, Lautan Hindia, Lautan Sulawesi,
dan Laut Maluku.
Adapun contoh soalnya sebagai 2. Pulau-pulau di Indonesia
berikut: jumlahnya sangat banyak yaitu
mencapai …
1. Pulau-Pulau Sunda Besar di
Indonesia adalah: a. 13.000 lebih, terdiri dari pulau-
a. Sumatera, Jawa, Bangka, Madura, pulau sunda besar dan sunda kecil
b. 14.000 lebih, terdiri dari pulau-
dan Sulawesi
b. Sumatera, Jawa, Kalimantan, pulau besar dan kecil yang
Kalimantan, Sulawesi, dan Irian semuanya sudah berpenduduk
c. 16.000 lebih, terdiri dari pulau
Jaya
c. Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau besar dan kecil.
Sulawesi d. 17.000 lebih, terdiri dari pulau
d. Sumatera, Jawa, Bangka, Belitung, pulau besar dan kecil dan masih
dan Sulawesi banyak yang kosong dan belum
bernama
Jawaban yang benar adalah B
Jawaban yang benar adalah D.
 3. Untuk peta di atas, berilah keterangan dimana letak dari …
A. Laut Jawa
B. Laut Maluku
C. Laut Sulawesi
D. Lautan Hindia
By : Aulia Chika
Utami
Kegiatan Belajar 3
MERANCANG DAN
MENYUSUN ALAT
EVALUASI NILAI
DAN SIKAP SOSIAL
1.        Pengertian Nilai dan sikap sosial
Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi sosial
antara seseorang dengan orang lain dengan kelompok lain atau
antar kelompok. Untuk dapat terjadinya suatu interaksi sosial
harus ada kontak sosial dan komunikasi.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam 3 bentuk sebagai


berikut :
a. Antara Orang Per Orang
Kontak sosial ini terjadi antara orang dengan orang lain, misal
seorang siswa yang memperlajari kebiasaan-kebiasaan dalam
keluarga, kebiasaan-kebiasaan gurunya dalam mengajar,
kebiasaan teman-temannya dan lain-lain. Dengan mempelajari
kebiasaan dalam keluarga dia akan mengetahui mana kebiasaan
b. Antara Orang per Orang dengan kelompok masyarakat.
Kontak sosial antara orang per orang dengan kelompok masyarakat
misalnya seseorang yang tinggal disuatu daerah atau desa, dia akan dapat
mempelajari tindakan yang disenangi atau tidak disenangi oleh
masyarakat. Untuk dapat disenangi oleh masyarakat dia harus dapat
menyesuaikan norma-norma yang berlaku di desa tersebut. Jadi timbul
nilai dan sikap sosial tertentu akibat adanya kontak sosial dan komunikasi
dengan masyarakat desa.

c. Antara Kelompok dengan Kelompok


Kontak sosial antar kelompok dengan kelompok lain dapat dicontohkan
misalnya siswa-siswa suatu sekolah mengadakan kunjungan ke sekolah
lain. Maka akan timbul interaksi sosial antar keduanya. Interkasi sosial ini
dapat menguntungkan atau justru merugikan karena terjadi perbedaan
norma antara kedua sekolah tersebut sehingga tidak dapat dipungkiri
terjadinya perselisihan antar dua kelompok sekolah tersebut.
2.        Merancang Alat Evaluasi Nilai dan Sikap Sosial

Sebelum menyusun alat evaluasi, kita hendaknya perlu merencanakannya


sehingga alat evaluasi yang disusun benar-benar baik. Dalam  merancang alat
evaluasi perlu dipelajari kurikulum sekolah yang berlaku saat ini, terutama
mengenai hal-hal berikut ini :
a.         Kompetensi Dasar (KD)
b.         Materi Pokok
c.         Hasil Belajar
d.        Indikator materi
e.         Kisi-kisi tes

Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih
terperinci. Hal tersebut akan mempermudah dalam menyusun kisi-kisi soal.
Setelah materi dijabarkan kemudian disusun indikator untuk kisi-kisi soal yang
akan dibuat.
By : Ervina Martaria
3. MENYUSUN ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIAL

Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakanya sehingga alat


evaluasi yang disusun benar-benar baik. Dalam merancang alat evaluasi perlu
dipelajari kurikulum sekolah yang berlaku, yaitu mengenai hal-hal berikut:

Kompetensi dasaar(KD)
Materi pokok
Hasil belajar
Indikator materi
 
Materi pelajaran yang ada pada kurikulum sekolahbperlu dikembngkanlebih
terperinci, hal tersebut akan mempermudah dalam menyususn kisi-kisi soal,
setelah materi dijabarkan , kemudian disusun indikator untuk kisi-kisi soal yang
akan dibuat.
MERANCANG DAN
By : Indine
Zakiah
Kegiatan Belajar 4
MENYUSUN ALAT
EVALUASI
KETERAMPILAN
IPS
PENGERTIAN KETERAMPILAN IPS
 
A. Keterampilan-keterampilan IPS adalah beberapa kemampuan baik fisik
maupun mental di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial.

Menurut Conny Semiawan dan kawan-kawan keterampilan mendasar dalam


proses berpikir dan berkarya di bidang ilmiah dapat dibagi 9 bagian sebagai
berikut :
 
1. Mengobservasi atau mengamati termasuk di dalamnya yaitu :

a. Menghitung
b. Mengukur
c. Mengklasifikasi
d. Mencari hubungan ruang/waktu
Di dalam observasi tercakup berbagai kegiatan seperti
menghitung, mengukur, membuat klasifikasi , mencari
hubungan waktu/ruang. Dalam mengobservasi, keterampilan
menghitung sangat diperlukan dan perlu dikembangkan
misalnya menghitung angka kelahiran, angka kematian, jumlah
penduduk, dll.

2. Membuat hipotesis

Hipoteis aalah suatu perkiraan yg mempunyai alasan untuk


menerangkan suatu pengamatan tertentu. Hipotesis perlu diuji
melalui penelitian atau percobaan.
3. Merencanakan penelitian / eksperimen
Eksperimen adalah menguji / mengetes melalui penelitian praktis. Hal ini perlu
dilatihkan kepada peserta didik agar mereka dapat melakukan eksperimen
sederhana.
 
 4. Mengendalikan variable
Variabel penelitian/eksperimen perlu dikendalikan. Variabel adalah faktor yang
berpengaruh terhadap suatu kegiatan/proses.
 
 5. Menginterpretasi / menafsirkan data
Kemampuan menafsirkan data merupakan keterampilan penting yang perlu
dikuasai peserta didik. Data yang dikumpulkan melalui observasi dll.

6. Menyusun kesimpulan sementara


Membuat kesimpulan sementara sangat penting bagi seorang yang melakukan
penelitian/eksperimen. Peserta didik perlu dilatih membuat kesimpulan sementara
dari suatu penelitian sederhana yang mereka lakukan.
6. Menyusun kesimpulan sementara
Membuat kesimpulan sementara sangat penting bagi seorang yang melakukan
penelitian/eksperimen. Peserta didik perlu dilatih membuat kesimpulan
sementara dari suatu penelitian sederhana yang mereka lakukan.
 
7. Meramalkan (memprediksi)
Ramalan yg baik biasanya didasarkan pada hasil observasi , penelitian, /
pengukuran yang memperhatikan kecendrungan gejala tertentu.

8. Menerapkan (mengaplikasi)
Keterampilan menerapkan konsep merupakan kemampuan yg angat penting bagi
peserta didik misalnya, konsep api untuk hidup, membutuhkan oksigen dll.
 
9. Mengkomunikasikan
Keterampilan mengkomunikasikan merupakan keahlian yg sangat dibutuhkan.
Cara mengkomunikasikan hasil eksperimen dapat melalui laporan makalah,
karangan, / tulisan di surat kabar.
By : Andriani
B. CARA MERANCANG EVALUASI Wahdini
KETERAMPILAN IPS
 
Dalam merancang evaluasi keterampilan IPS di SD perlu dipelajari
kurikulum SD yang berlaku, khususnya mengenai hal-hal berikut :

• Kompetensi dasar
• Materi pokok
• Hasil belajar
• Indikator tes atau bahan pelajaran dan penjabarannya
• Menentukan materi, menyusun indikator tes (kisi-kisi tes) dan memilih
keterampilan IPS yang diungkap.
• Menyusun soal atau tes hasil belajar atas dasar indikator tes dan
keterampilan yang akan diungkap.
Contoh :
1. Kompetensi Dasar (KD)
Kemampuan memahami keragaman ketampakan alam di Indonesia
 
2. Materi pokok
Kemampuan alam dan buatan di Indonesia
 
3. Hasil belajar dan Indikator Materi
a. Mendeskripsikan keragaman dan ketampakan alam di Indonesia

1. Menggambarkan peta Indonesia dengan menggunakan simbol.


2. Mengindentifikasi ciri-ciri ketampakan alam di Indonesia.
3. Menemutujukkan pada peta pesebaran flora dan fauna di berbagai
wilayah Indonesia.
 
b. Mendiskripsikan ketampakan buatan di wilayah Indonesia

1. Mengindentifikasi ketampakan buatan di wilayah Indonesia


2. Menjelaskan keuntungan dan kerugian pembangunan ketampakan buatan
(waduk, pelabuhan, kawasan industri, perkebunan) bagi masyarakat setempat.

Untuk membahas materi pokok, hasil belajar dan indikator materi


peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok.
a. Kelompok I bertugas menggambar peta sederhana wilayah
Indonesia . Membuat peta dengan menggunakan simbol contoh.
simbol gunung dan pegunungan dengan warna coklat tua dan
coklat muda.
b. Kelompok II bertugas mengindentikasi nama-nama pulau Sunda
Besar dan pulau di Nusa Tenggara Barat dan Timur, serta Maluku.
c. Kelompok III bertugas menjelaskan jenis-jenis flora dan fauna di
Indonesia.
d. Kelompok IV bertugas mengindentifikasi ketampakan buatan di
wilayah Indonesia, seperti Bendungan, tempat industri, pelabuhan
dan lain-lain
e. Kelompok V bertugas mendikusikan ketampakan buatan, seeprti
waduk, pelabuhan, waduk, perkebunan dan lain-lain
Berikut ini contoh hubungan materi (indikator materi), indikator tes dan
keterampilan IPS yang diungkap.
Indikator materi Indikator tes Keterampilan IPS
(materi) (kisi-kisi tes) Yang diungkap
Menggambar peta Peserta didik dapat membuat peta Indonesia Menerapkan
(Aplikasi)
Ciri-ciri ketampakaan alam Setelah mengamati ketampakan alam Indonesia Membuat
Indonesia klasifikasi
Menemutunjukkan jenis flora dan Setelah membaca peta jenis flora dan fauna di Membuat
fauna di Indonesia Indonesia, peserta didik dapat menggolongkan klasifikasi
jenis flora dan fauna di Indonesia.

Mendeskripsikan ketampakan Setelah membaca peta Indonesia peserta didik Membuat


buatan di Indonesia dapat membdakan ketampakan buatana di klasifikasi
Indonesia
Menjelaskan keuntungan dan Setelah membaca dampak pembangunan Interpretasi data
kerugian pembangunan ketampakan buatan, peserta didik dapat
ketampakan buatan bagi menyimpulkan keuntungan dan kerugian
masyarakat pembagunan ketampakan bagi masyarakat.
C. CARA MENYUSUN ALAT EVALUASI KETERAMPILAN IPS

Dibawah ini contoh cara menyusun evaluasi keterampilan IPS untuk


anak SD Kelas 5 semester 1.

1. Materi Pokok : Penduduk


 
2. Hasil Belajar dan Indikator Materi
Mengindentifikasi keadaan penduduk di Indonesia.

a. Menjelaskan jumlah penduduk, penggolongan, pesebaran, dan


kepadatan penduduk di Indonesia.
b. Menjelaskan permasalah penduduk di Indonesia
c. Mengindentifikasi bentuk, sebab, dan akibat perpindahan penduduk
yang terjadi di Indonesia.
3. Indikator Materi
a. Jumlah penduduk Indonesia menurut sensus tahun 2000.

- Penduduk Indonesia dapat digolongkan atas dasar umur, yaitu 0-4, 5-9,
10-14, 15-19, 20-24 dan seterusnya.
- Dapat juga digolongkan menurut jenis kelamin : laki-laki dan wanita
Dapat digolongkan atas dasar kelompok umur.
- Belum produktif 0-14 tahun, Produktif 15-64 tahun,
- Tidak produktif lagi ≥65 tahun.

Persebaran penduduk Indonesia tidak merata, ada sangat padat, padat


dan jarang. Kepadatan penduduk umumnya memusat di kota-kota,
dataran rendah da di daerah subur.
Permasalah penduduk di Indonesia adalah pertambakan yang cepat dan pesebaran
yang tidak merata.
Perpindahan penduduk di Indonesia
Perpindahan penduduk atau urbanisasi di sebabkan adanya perbedaan lapangan
pekerjaan, perbedaan fasilitas hidup, fasilitas transportasi, dan hiburan. Akibat
urbanisasi tuna wisma, tuna susila, gelandangan. Transmigrasi disebabkan pesebaran
tidak merata. Akibat transmigrasi penduduk relatif merata, kesejahteraan lebih baik.

Dalam kaitannya dengan topik kegiatan ini, dibawah ada contoh cara menyusun
soal

1. Cara menghitung pertambahan penduduk rata-rata selama 5 tahun.

Berikut ini contoh indikator tes (kisis-kisi soal), keterampialn yang diungkap dan
soalnya.

1). Setelah diberi data penduduk Tahun 1980-1985 dan 1985-1990, siswa
menghitung pertambahan penduduk rata-rata selama 5 tahun untuk suatu daerah.
Penduduk daerah A pada : Penduduk daerah A pada :
Tahun 1980 10.500.000 Jiwa Tahun 1985 13.000.000 Jiwa
1981 11.000.000 Jiwa 1986 13.500.000 Jiwa
1982 11.500.000 Jiwa 1987 14.000.000 Jiwa
1983 12.000.000 Jiwa 1988 14.500.000 Jiwa
1984 12.500.000 Jiwa 1989 15.000.000 Jiwa
1984 13.000.000 Jiwa 1990 15.500.000 Jiwa

Berapakah pertambahan penduduk rata-rata untuk daerah


setiap 5 tahun ?
a. 1.500.000
b. 2.000.000
c. 2.500.000
d. 3.000.000

Jawaban yang benar adalah C


TERIMA
KASIH

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai