Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN BELAJAR 2

Penyajian Data Berkelompok kedalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi Dan Bentuk Diagramnya
A. PENGERTIAN DATA BERKELOMPOK DAN TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI
Seringkali Kita jumpai sekumpulan data dengan tentang nilai cukup besar Dan variasi nilainya cukup banyak , misalnya data
tentang nilai tes matematika dari 80 siswa SMU “X” dibawah ini
Kumpulan data tersebut secara langsung tidak begitu nyata
kegunaannya bagi penafsiran peristiwa-peristiwa yang bersifat
kuantitatif. Kita tentu mengalami kesulitan untuk mengetahui
dengan cepat jumlah siswa yg mendapat nilai Di bawah 75.
Kita juga tidak dapat segera mengetahui jumlah siswa yang
lulu's atau juga mengalami kesulitan jika Kita ingin
mengetahui dengan cepat nilai ujian yang diterima sebagian
besar dari 80 siswa.
sehubungan dengan masalah itu, statistik sebenarnya telah
memberi cara Gina menganalisis data kuantitatif yang
bervariasi. Agar kumpulan data seperti uti dapat Di analisis
dengan baik, maka data tersebut harus Di susun kedalam
bentuk yang mudah Di mengerti Dan berguna bagi tujuan
penganalisisan. Penyusunan data yang paling sederhana
adalah dalam Bentuk array (urutan) seperti yang anda lihat
Di bawah ini . (Data ini Di susun dari data yang Ada pada
halaman sebelumnya).
Hasil tes matematika dari 80 siswa Di atas telah Di susun secara
teratur dari nilai tes yang terkecil (35 ) hingga nilai tes yang
terbesar (99). Bentuk data setelah disusun ( Di urutkan ) jauh lebih
teratur Dan lebih baik dari pada susunan data pada data yang
belum disusun.
Nilai tes terendah dari data Di atas adalah 35, sedangkan nilai
tertingginya adalah 99, kedua nilai tersebut merupakan nilai
ekstrem dari urutan Di atas). Jadi range dari data Di atas adalah
nilai tes tertinggi dikurangi nilai tes terendahnya, yaitu 99 - 35 =
64.

Penyusunan dengan cara array bukan merupakan cara penyusunan


yang memuaskan Guna menggambarkan Distribusi data statistik .
Untuk mempermudah menyusun data secara berkelompok ke dalam
sebuah tabel, yang biasa Di sebut tabel distribusi Frekuensi.
B. ISTILAH-ISTILAH DALAM TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Interval Kelas
Interval Kelas merupakan interval pemuat kelas (subkelompok data).
Biasanya dalam tabel Distribusi Frekuensi terdiri dari beberapa kelas
(umumnya 5 sampai +- 15) kelas, pada tabel 9.8 Di atas pengelompokan
datanya terdiri atas 5 kelas, dengan a - b merupakan interval kelas pertama,c -
d interval kelas kedua , Dan seterusnya.
Batas Kelas
Batas Kelas merupakan nilai batas tiap kelas dalam sebuah distribusi Dan Di
gunakan sebagai pedoman guna memasukkan angka-angka hasil observasi
kedalam kelas-kelas yang sesuai.
3. Tepi Kelas
Tepi Kelas merupakan bilangan yang diperoleh dengan cara nilai-nilai batas
kelas dikurangi atau Di tambah dengan ketelitian data yang digunakan.
Ketelitian data yang digunakan tergantung pada pencatatan datanya. Jika data
yang digunakan dicatat dalam bilangan bulat maka ketelitian data nya adalah
0,5. Jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan desimal maka ketelitian
data nya 0,05, dua desimal ketelitian data nya 0,005 dst. Ada dua Tepi kelas
dalam setiap interval kelasnya yang Di sebut Tepi bawah kelas interval Dan Tepi
atas kelas interval.
Bilangan-bilangan untuk Tepi bawah kelas Di dapat dari nilai-nilai batas bawah
kelas dikurangi dengan ketelitian data yang digunakan,sedangkan bilangan-
bilangan untuk Tepi atas kelas didapat dari nilai-nilai batas atas kelas ditambah
dengan ketelitian data nya.
Jika pada tabel 9.8 data di catat dalam bilangan bulat (berarti
ketelitian data nya adalah 0,5) maka tepi-tepi bawah kelasnya
adalah a-0,5; c-0,5; e-0,5; g - 0,5 Dan i - 0,5 . Sedangkan Tepi atas
kelasnya adalah b+0,5; d+0,5; f+0,5; h+0,5; Dan j+0,5. Jadi interval
kelas pertama mempunyai Tepi bawah kelas sebesar a - 0,5 Dan
mempunyai Tepi atas kelas sebesar b + 0,5; interval kelas kedua
mempunyai Tepi bawah kelas sebesar c - 0,5 Dan mempunyai Tepi
atas kelas sebesar d + 0,5 dst.
5. Panjang kelas

Panjang kelas adalah bilangan yang diperoleh dari


perbedaan/selisih antara kedua Tepi kelasnya untuk tabel
9.8 di atas panjang kelasnya = (b + 0,5) - (a - 0,5) atau
( d + 0,5 ) - ( c - 0,5) dst.
C. TEKNIK MENYUSUN DATA KEDALAM BENTUK TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI
Terbagi atas 5 tahap, yaitu:
Menentukan jumlah kelas
Rumus :
k = 1 + 3,322 log n dengan
k = jumlah /banyak kelas
n = banyak data yang digunakan
Menentukan panjang kelas
Untuk menentukan panjang kelas dapat Di Cari dengan rumus
berikut :

Anda mungkin juga menyukai