Disusun Oleh:
1. Naimul Faizah 193141001
2. Qonita Putri Ichsani 193141002
3. Ma'wa Putri Kinanti 193141003
4. Putri Laili Wijiastuti 193141004
5. Rama Dina Selafiana 193141008
Kelas: PGMI 6A
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Strategi Pembelajaran Bilangan Bulat" ini.
Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat diperbaiki. Karena penulis sadar, makalah yang dibuat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
PENUTUP .............................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan bulat negatif merupakan lawan dari bilangan bulat positif. Sebagai
contoh bilangan 2 (bulat positif). Lawan dari bilangan 2 adalah bilangan -2 (bulat
negatif). Himpunan bilangan bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif
dinamakan himpunan bilangan bulat. Selanjutnya tidak hanya sekedar mengetahui
himpunan bilangan bulat saja, tetapi juga dikaitkan dengan operasi hitung pada
bilangan bulat. Operasi hitung bilangan bulat jenjang SD meliputi penjumahan
pengurangan, perkalian, pembagian.
B. Rumusan Masalah
1
2. Bagaimana strategi pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep awal bilangan bulat di kelas 4 semester genap menjadi fenomena menarik
karena proses pembelajarannya. Tingkat kompetensi dalam pencapaian materi pokok
bilangan bulat diawali dengan mengurutkan bilangan bulat, menjumlahkan bilangan bulat,
mengurangkan bilangan bulat, dan melakukan operasi campuran bilangan bulat. Dalam
BSE mata pelajaran matematika, umumnya buku pelajaran mengajarkan hampir seragam.
Guru kelas juga seolah-olah terikat oleh panduan dari buku tersebut. Kedua-duanya baik
buku pelajaran maupun guru kelas mengajarkan konsep awal bilangan bulat dengan
pendekatan garis bilangan. Langkah sekali menemukan kelas matematika yang
menggunakan pendekatan himpunan. 1
Sebelum mengajarkan cara penjumlahan bilangan bulat terlebih dahulu kita harus
mempelajari prosedur yang perlu digunakan untuk membimbing siswa memahami
penjumlahan itu. Berikut ini beberapa prosedur tersebut:
1. Menyiapkan suatu himpunan.
2. Menyiapkan himpunan yang saling lepas terhadap himpunan yang pertama.
3. Menyatukan kedua himpunan tersebut.
4. Menentukan sifat bilangan dari himpunan baru hasil penggabungan kedua
himpunan tersebut.
Dalam mengajarkan operasi penjumlahan ada beberapa cara atau strategi yang
dapat digunakan antara lain:
a. Sebelum kita mengajarkan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, siswa
perlu terlebih dahulu memahami konsep bilangan bulat, khususnya bilangan
negative. Sebelum guru mengenalkan konsep negative kepada siswa, mereka secara
tidak sadar telah mengenal konsep tersebut. Misalnya: Ali mempunyai hutang 5000
1
Kusnandar dan Supriatin. 2009. Strategi Pembelajaran Bilangan Bulat Vol. II No. 1 Januari - Juni
2012.
3
rupiah. Pernyataan tersebut dapat kita gunakan untuk mengenal konsep bilangan
negative kepada siswa.
b. Setelah konsep bilangan bulat dipahami siswa, anda dapat memberikan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Salah satunya adalah dengan
menggunakan alat peraga seperti kancing. Kancing yang digunakan haruslah
berbeda warnanya.Misalnya kancing merah dan biru. Sekarang kita hendak
menyusun kancing untuk mencari hasil dari penjumlahan. Caranya jika kita hendak
menambah sebuah bilangan bulat dengan bilangan bulat positif, pada susunan
kancing tersebut kita tambah dengan kancing biru.jika bilangan itu kita tambah
dengan bilangan negative, maka kancing yang ditambahkan adalah kancing
berwarna merah.
c. Menggunakan garis bilangan, dalam pembelajaran operasi penjumlahan dengan
garis bilangan perlu dipahami tentang aturan mendefinisikan bilangan dan aturan
operasi. Misalkan kita ingin melakukan operasi 2 + 5, perlu disepakati 2 disebut
bilangan pertama dan 5 disebut bilangan kedua. Selanjutnya aturan operasi
penjumlahan dua bilangan bulat adalah sebagai berikut:
1) Buat anak panah bilangan pertama dengan pangkal nol.
2) Buat anak panah bilangan kedua dengan pangkal di ujung bilangan
pertama.
3) Hasil penjumlahan kedua bilangan ditunjukkan dengan anak panah dari
pangkal nol dan berujung di ujung bilangan kedua.
Contoh: 2 +5 = 7
0 1 2 3 4 5 6 7
Contoh: 2 + (-5) = -3
4
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
5
bilangan:
2
Turmudi dan Aljupri. (2009). Pembelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
6
C. Strategi Pembelajaran Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
Mengajar bilangan bulat dilakukan secara bertahap. Pertama perkalian bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat positif, kedua perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negative, ketiga perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat
positif dan keempat perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative.
Yang pertama telah dipelajari pada bab V. maka sekarang yang dibahas adalah yang
berikutnya. Berikut ini beberapa cara dan strategi dalam mengajarkan operasi perkalian
bilangan bulat:
a. Mengajar menggunakan pola
7
(-2) x (-5) = 10
(-3) x (-5) = 15
8
a) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
hasilnya adalah bilangan bulat positif sesuai dengan melakukan
(positif) perbuatan baik (positif) mendapatkan pahala (positif).
Posisi awal pada titik nol dan menghadap ke kanan jika b > 0, dan
kekiri jika b< 0.
Bergerak maju jika a > 0, dan mundur jika a < 0 Hasilnya adalah
posisi bilangan pada kedudukan akhir.
2) Contoh 3 x -2
9
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
10
3) Contoh -3 x 2
Dari soal diketahui b = 2 > 0, sehingga posisi awal adalah nol
kearah kanan atau kearah positif.
Dari soal diketahui a = -3 < 0, sehingga perkalian mundur kekiri
sebanyak 3 langkah, masing-masing langkah panjangnya 2 skala.
Hasilnya adalah posisi akhir, yaitu pada skala -6
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
4) Contoh -3 x -2
Dari soal diketahui b = -2 < 0, sehingga posisi awal adalah pada
skala 0 kearah kiri ( arah bilangan negative).
Dari soal diketahui a = -3 < 0, sehingga perkalian mundur
sebanyak 3 langkah dengan panjanga skala 2.
Hasilnya adalah posisi akhir yaitu pada skala 6.
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Sekarang mari kita simak cara mengajar operasi pembagian bilangan bulat.
Pada dasarnya operasi pembagian adalah mencari factor bilangan yang belum
diketahui, seperti dua kali berapa agar hasilnya enam? Dalam bahasa matematika
ditulis 2 x n = 6, berapakah n? sehingga operasi pembagian didefinisikan sebagai
lawan operasi perkalian. Sehingga pertanyaan diatas sama saja dengan enam dibagi
dua hasilnya berapa? Jika ditulis dalam symbol matematika adalah 6 : 2 = n.
Dengan demikian penjelasan operasi pembagian menggunakan operasi perkalian a :
b = c berarti b x c = a. Dengan demikian sebelum menjelaskan operasi pembagian,
operasi perkalian bilangan bulat harus dipahami terlebih dahulu.
Operasi perkalian pada awalnya dikenalkan dengan penjumlahan berulang.
Seperti 3 x 2 = 2 + 2 + 2. Pada operasi pembagian dapat dikaitkan dengan operasi
11
pengurangan berulang. Misalnya 6 : 2 = n. Maka n dapat dicari dengan
mengurangkan dua berulang-ulang sehingga hasilnya 0. Banyaknya penurangan
adalah n, yaitu 3. Dikelas seorang guru dapat mengajarkannya dengan mengaitkan
pada kehidupan sehari– hari anak. Ada kasus istimewa yang perlu diajarkan pada
anak yaitu: 0 : 0 tidak punya arti
X : 0 tidak punya arti
Pada pembahasan diatas, untuk memperoleh hasil 6 : 2 kita mencari suatu
bilangan jika dikalikan denagn 2 hasilnya 6, yaitu a x 2 = 6. Sehingga dengan
mudah diperoleh a = 3, yaitu 6 : 2 = 3.
Bagaimanakah hasil bilangan 6 : 0? Jika soal ini kita kaitkan dengan
perkalian seperti contoh di atas, maka kita mencari suatu bilangan yang jika
dikalikan dengan nol hasilnya 6. Tentu tidak ada bilangan yang memenuhi, sebab
semua bulangan jika dikalikan dengan nol, maka hasilnya nol juga. Jadi
pembagian dengan nol tidak didefinisikan.
Pembagian dengan menggunakan garis bilangan
Operasi pembagian pada bilangan bulat dapat memanfaatkan garis
bilangan. Ketentuan dalam menggunakan garis bilangan untuk operasi pembagian
bilangan bulat adalah:
Posisi awal pada skala nol dan menghadap ke kanan jika b > 0 dan ke kiri
jika B < 0.
Bergerak menuju bilangan a dalam garis bilangan dengan setiap langkah
menempuh b skala. Pergerakan ini biasa maju atau mundur sesuai dengan
b dan sesuai dengan a.
Hasilnya adalah banyaknya langkah dengan tanda positif jika arah gerakan
pada langkah dua adalah maju dan negative jika arah gerakan pada langkah
2 adalah mundur.3
3
Dyah Tri Wahyuningtyas, D. (2015). Modul Pembelajaran Matematika I.
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Strategi pengenalan konsep bilangan bulat diawali dengan mengurutkan bilangan
bulat, menjumlahkan bilangan bulat, mengurangkan bilangan bulat, dan melakukan operasi
campuran bilangan bulat. Sebelum mengajarkan cara penjumlahan bilangan bulat terlebih
dahulu kita harus mempelajari prosedur yang perlu digunakan untuk membimbing siswa
memahami penjumlahan yaitu menyiapkan suatu himpunan, menyiapkan himpunan yang
saling lepas terhadap himpunan yang pertama, menyatukan kedua himpunan tersebut,
menentukan sifat bilangan dari himpunan baru hasil penggabungan kedua himpunan
tersebut.
Mengajar bilangan bulat dilakukan secara bertahap. Pertama perkalian bilangan bulat
positif dengan bilangan bulat positif, kedua perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negative, ketiga perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat
positif dan keempat perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative.
Beberapa cara dan strategi dalam mengajarkan operasi perkalian bilangan bulat yaitu
dengan mengajar menggunakan pola, permainan dosa pahala, menggunakan garis bilangan.
B. Saran
Demikianlah hasil makalah yang telah kami buat, semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terkhusus untuk pemakalah sebagai
bahan pembelajaran maupun yang lainnya. Tentu makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu perlunya kritik dan sarannya untuk memperbaiki dalam pembuatan makalah
selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kusnandar dan Supriatin. 2009. Strategi Pembelajaran Bilangan Bulat. Vol. II No. 1 Januari - Juni
2012.
Turmudi dan Aljupri. (2009). Pembelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Depag RI.
Dyah Tri Wahyuningtyas, D. (2015). Modul Pembelajaran Matematika I.
Nasional, D. P. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Gerson, R. T. (2002). Belajar dan pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press
14