Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Matematika MI
Dosen Pengampu: Wiwin Astuti, M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Naimul Faizah 193141001
2. Qonita Putri Ichsani 193141002
3. Ma'wa Putri Kinanti 193141003
4. Putri Laili Wijiastuti 193141004
5. Rama Dina Selafiana 193141008

Kelas: PGMI 6A

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Strategi Pembelajaran Bilangan Bulat" ini.
Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam
semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika MI yang diampu oleh Ibu Wiwin Astuti,
M.Pd. dengan judul “Strategi Pembelajaran Bilangan Bulat". Disamping itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat diperbaiki. Karena penulis sadar, makalah yang dibuat ini masih
banyak terdapat kekurangannya.

Surakarta, 08 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

BAB II ...................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3

A. Strategi Pengenalan Konsep Bilangan Bulat....................................................3

B. Strategi Pembelajaran Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat


..............................................................................................................................3

C. Strategi Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat ....................7

BAB III ................................................................................................................... 13

PENUTUP .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan di dalam pelajaran


Matematika SD/MI. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan nol dan
bilangan bulat negatif. Bilangan bulat positif merupakan bilangan asli yang digunakan
dalam menghitung anggota sebuah himpunan. Bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, ...
juga disebut bilangan-bilangan yang dibilang atau bilangan-bilangan bulat positif.
Dengan kata lain bilangan asli itu bilangan yang dimulai dari bilangan 1, 2, 3 dan
seterusnya. Kemudian bilangan asli tersebut jika ditambahkan bilangan 0, maka
bilangan itu menjadi bilangan bulat non negatif atau disebut juga bilangan cacah.

Bilangan bulat negatif merupakan lawan dari bilangan bulat positif. Sebagai
contoh bilangan 2 (bulat positif). Lawan dari bilangan 2 adalah bilangan -2 (bulat
negatif). Himpunan bilangan bulat positif, bilangan nol dan bilangan bulat negatif
dinamakan himpunan bilangan bulat. Selanjutnya tidak hanya sekedar mengetahui
himpunan bilangan bulat saja, tetapi juga dikaitkan dengan operasi hitung pada
bilangan bulat. Operasi hitung bilangan bulat jenjang SD meliputi penjumahan
pengurangan, perkalian, pembagian.

Sebagai contoh bilangan bulat positif dikalikan bilangan bulat negatif.


Bilangan bulat negatif dikalikan bilangan bulat negatif. Terkadang peserta didik
kurang ingat atau kurang paham tentang hasil operasi hitung perkalian dua bilangan
bulat baik bilangan positif maupun bilangan negatif. Itu baru operasi hitung perkalian
dua bilangan bulat. Belum lagi operasi hitung perkalian lebih dari dua bilangan bulat.
Ini tentunya perlu dipahami secara mendalam agar tidak terjadi kesalahpahaman
dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat.
Paling tidak dimulai dari dasar operasi hitung bilangan dan berturut-turut sampai
operasi hitung bilangan bulat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi pengenalan konsep bilangan bulat?

1
2. Bagaimana strategi pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat?

3. Bagaimana strategi pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan bulat?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui strategi pengenalan konsep bilangan bulat.

2. Untuk mengetahui strategi pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan


bilangan bulat.

3. Untuk mengetahui strategi pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan bulat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi Pengenalan Konsep Bilangan Bulat

Konsep awal bilangan bulat di kelas 4 semester genap menjadi fenomena menarik
karena proses pembelajarannya. Tingkat kompetensi dalam pencapaian materi pokok
bilangan bulat diawali dengan mengurutkan bilangan bulat, menjumlahkan bilangan bulat,
mengurangkan bilangan bulat, dan melakukan operasi campuran bilangan bulat. Dalam
BSE mata pelajaran matematika, umumnya buku pelajaran mengajarkan hampir seragam.
Guru kelas juga seolah-olah terikat oleh panduan dari buku tersebut. Kedua-duanya baik
buku pelajaran maupun guru kelas mengajarkan konsep awal bilangan bulat dengan
pendekatan garis bilangan. Langkah sekali menemukan kelas matematika yang
menggunakan pendekatan himpunan. 1

B. Strategi Pembelajaran Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Sebelum mengajarkan cara penjumlahan bilangan bulat terlebih dahulu kita harus
mempelajari prosedur yang perlu digunakan untuk membimbing siswa memahami
penjumlahan itu. Berikut ini beberapa prosedur tersebut:
1. Menyiapkan suatu himpunan.
2. Menyiapkan himpunan yang saling lepas terhadap himpunan yang pertama.
3. Menyatukan kedua himpunan tersebut.
4. Menentukan sifat bilangan dari himpunan baru hasil penggabungan kedua
himpunan tersebut.
Dalam mengajarkan operasi penjumlahan ada beberapa cara atau strategi yang
dapat digunakan antara lain:
a. Sebelum kita mengajarkan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, siswa
perlu terlebih dahulu memahami konsep bilangan bulat, khususnya bilangan
negative. Sebelum guru mengenalkan konsep negative kepada siswa, mereka secara
tidak sadar telah mengenal konsep tersebut. Misalnya: Ali mempunyai hutang 5000

1
Kusnandar dan Supriatin. 2009. Strategi Pembelajaran Bilangan Bulat Vol. II No. 1 Januari - Juni
2012.

3
rupiah. Pernyataan tersebut dapat kita gunakan untuk mengenal konsep bilangan
negative kepada siswa.
b. Setelah konsep bilangan bulat dipahami siswa, anda dapat memberikan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Salah satunya adalah dengan
menggunakan alat peraga seperti kancing. Kancing yang digunakan haruslah
berbeda warnanya.Misalnya kancing merah dan biru. Sekarang kita hendak
menyusun kancing untuk mencari hasil dari penjumlahan. Caranya jika kita hendak
menambah sebuah bilangan bulat dengan bilangan bulat positif, pada susunan
kancing tersebut kita tambah dengan kancing biru.jika bilangan itu kita tambah
dengan bilangan negative, maka kancing yang ditambahkan adalah kancing
berwarna merah.
c. Menggunakan garis bilangan, dalam pembelajaran operasi penjumlahan dengan
garis bilangan perlu dipahami tentang aturan mendefinisikan bilangan dan aturan
operasi. Misalkan kita ingin melakukan operasi 2 + 5, perlu disepakati 2 disebut
bilangan pertama dan 5 disebut bilangan kedua. Selanjutnya aturan operasi
penjumlahan dua bilangan bulat adalah sebagai berikut:
1) Buat anak panah bilangan pertama dengan pangkal nol.
2) Buat anak panah bilangan kedua dengan pangkal di ujung bilangan
pertama.
3) Hasil penjumlahan kedua bilangan ditunjukkan dengan anak panah dari
pangkal nol dan berujung di ujung bilangan kedua.

Contoh: 2 +5 = 7

0 1 2 3 4 5 6 7

Contoh: 2 + (-5) = -3

4
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

d. Menggunakan permainan baris berbaris, permainan ini diilhami dari aturan-


aturan pada garis bilangan. Pada permainan ini diperlukan sarana lantai bertegel
atau halaman tanah yang diberi tanda seperti lantai bertegel disesuaikan dengan
lingkungan sekitar. Sedangkan aturan permainan baris berbaris adalah sebagai
berikut:
1) Sumbu garis bilangan positif menghadap kekanan, negative kekiri.
2) Seorang peraga (pemain) awalnya berdiri pada angka nol dan
menghadap kekanan.
3) Bilangan positif A didefinisikan dengan bergerak maju A langkah.
4) Bilangan negatif B (-B) didefinisikan dengan bergerak mundur B
langkah.
5) Operasi penjumlahan diartikan tidak mengubah arah.
6) Operasi pengurangan diartikan balik kanan (membalikkan badan).
7) Hasil penjumlahan atau pengurangan ditinjukkan tempat terakhir
berdiri.
e. Menggunakan kartu bilangan, kartu bilangan terdiri dari dua set kartu
berbentuk persegi panjang (atau yang lainnya yang penting kongruen) dengan dua
warna berbeda, masing-masing terdiri atas 20 kartu. Kartu-kartu ini disusun secara
berpasangan atas bawah. Seperti halnya baris berbaris permainan kartu bilangan
juga memerlukan aturan pendefinisian bilangan dan perlakuan terhadap operasi.
Aturannya adalah sebagai berikut:
1) Buat kesepakatan untuk menetapkan kartu bilangan positif dan negative.
2) Definisikan bilangan nol sebagai semua kartu berpasangan.
3) Definisikan bilangan bulat positif sebagai banyaknya kartu putih yang
tidak berpasangan.
4) Definisikan suatu bilangan bulat negative sebagai banyaknya kartu hitam
yang tidak berpasangan.

Langkah-langkah operasi penjumlahan atau pengurangan dengan kartu

5
bilangan:

a) Definisikan bilangan pertama dengan menggunakan kartu-kartu.

b) Tambahkan atau kurangkan (ambil kartu) kartu sesuai dengan


bilangan kedua.

c) Susunan terakhir menunjukkan bilangan hasil penjumlahan.


Contoh langkah-langkah operasi penjumlahan untuk -2 + 3:
a) Definisikan bilangan pertama (-2), yaitu susunan kartu yang
memiliki dua kartu hitam tidak berpasangan.
b) Tambahkan 3 kartu putih pada deretan kartu putih.
c) Hasilnya 1 kartu putih tidak berpasangan, artinya -2 + 3 = 1
Contoh langkah-langkah pengerjaan untuk operasi penjumlahan (-2) + (-
3)
a) Definisikan bilangan pertama (-2) dengan dua kartu hitam tidak
berpasangan.
b) Tambahkan 3 kartu hitam.
c) Hasilnya 5 kartu hitam tidak berpasangan.
Contoh langkah-langkah pengerjaan operasi pengurangan untuk 2 – (-3)
a) Definisikan bilangan pertama.

b) Ambil 3 kartu hitam.

c) Hasilnya 5 kartu putih tidak berpasangan.

Kartu ini juga dapat digunakan untuk memperkenalkan lawan bilangan


bulat. Lawan dua kartu putih tidak berpasangan adalah dua kartu hitam tidak
berpasangan. Artinya lawan dari dua (2) adalah negative dua (-2) dan sebaliknya.
Operasi pengurangan juga dapat diartikan sebagai menjumlahkan dengan lawannya.
Jadi mengambil 5 kartu putih artinya sama dengan menambah 5 kartu hitam dan
mengambil 3 kartu hitam artinya sama dengan menambah 3 kartu putih. Hal ini
disebabkan susunan kartu terbentuk akan sama jika menggantikan operasi
mengambil kartu hitam (putih) dengan menambahkan kartu putih (hitam). 2

2
Turmudi dan Aljupri. (2009). Pembelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
6
C. Strategi Pembelajaran Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
Mengajar bilangan bulat dilakukan secara bertahap. Pertama perkalian bilangan
bulat positif dengan bilangan bulat positif, kedua perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negative, ketiga perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat
positif dan keempat perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative.
Yang pertama telah dipelajari pada bab V. maka sekarang yang dibahas adalah yang
berikutnya. Berikut ini beberapa cara dan strategi dalam mengajarkan operasi perkalian
bilangan bulat:
a. Mengajar menggunakan pola

1) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif menggunakan


penjumlahan berulang sesuai dengan pengertian perkalian yang telah
mereka pelajari. Contoh: 4 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6
= 24
2) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative
menggunakan penjumlahan berulang. Contoh: 4 x (-6) = (-6) + (-6) + (-6)
+ (-6) = -24
3) Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif
menggunakan pola. Contoh untuk menjelaskan (-3) x 5 kita gunakan pola
berikut:

a) Kita kalikan bilangan bulat positif (misalnya dipilih 4) dengan (-5),


kemudian bilangan yang di depan diturunkan satu. Hasilnya dicari
dengan penjumlahan berulang. Proses ini dilanjutkan sampai
didapatkan hasilnya.
4 x (-5) = -20
3 x (-5) = -15
2 x (-5) = -10
1 x (-5) = -5
0 x (-5) = 0
(-1) x (-5) = 5

Islam Depag RI.

7
(-2) x (-5) = 10
(-3) x (-5) = 15

b) Setelah diberikan beberapa contoh siswa diajak untuk membuat


kesimpulan bahwa:
 Perkalian bilangan bulat positif dengna bilangan bulat positif
hasilnya bilangan bulat positif.
 Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negative hasilnya bilangan bulat negative.
 Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat
positif hasilnya bilangan bulat negative.
 Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat
negative hasilnya bilangan bulat positif.
 Bilangan nol dikali bilangan bulat sama dengan nol, dan
bilangan bulat kali bilangan nol sama dengan bilangan nol.
b. Permainan dosa pahala

Pada permainan ini aturannya sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku


dimasyarakat Indonesia, yaitu:
1) Bilangan pertama:
 Melakukan : positif
 Tidak melakukan : negative
2) Bilangan kedua

Perbuatan baik : positif


Perbuatan buruk : negative
3) Bilangan hasil
Mendapatkan pahala : positif
Mendapatkan dosa : negative

Pengajaran perkalian dengan menggunakan permainan ini memiliki


aturan sebagai berikut:

8
a) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif
hasilnya adalah bilangan bulat positif sesuai dengan melakukan
(positif) perbuatan baik (positif) mendapatkan pahala (positif).

b) Perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negative


hasilnya adalah bilangan bulat negative sesuai dengan melakukan
(positif ) perbuatan buruk (negatif) mendapatkan dosa (negative).

c) Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat positif


hasilnya adalah bilangan bulat negative sesuai dengan tidak
melakukan (negative) perbuatan baik (positif) mendapatkan dosa
(negative).

d) Perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative


hasilnya adalah bilangan bulat negative sesuai denagn tidak
melakukan (negative) perbuatan buruk (negative) mendapatkan
pahala (positif).

c. Menggunakan garis bilangan

Operasi perkalian pada bilangan bulat dapat memanfaatkan garis bilangan.


Ketentuan-ketentuan dalam menggunakan garis bilangan untuk operasi
perkalian bialngan bulat adalah :
1) Misalnya untuk perkalian a x b

 Posisi awal pada titik nol dan menghadap ke kanan jika b > 0, dan
kekiri jika b< 0.
 Bergerak maju jika a > 0, dan mundur jika a < 0 Hasilnya adalah
posisi bilangan pada kedudukan akhir.

2) Contoh 3 x -2

 Dari soal diketahui b = -2 < 0, sehingga posisi awal adalah pada


skala 0 kearah kiri (arah bilangan negative). Dari soal diketahui a =
3 > 0, sehingga perkalian maju kekiri sebanyak 3 langkah, masing-
masing langkah panjangnya = 2 skala.
 Hasilnya adalah posisi akhir, yaitu pada skala -6.

9
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

10
3) Contoh -3 x 2
Dari soal diketahui b = 2 > 0, sehingga posisi awal adalah nol
kearah kanan atau kearah positif.
Dari soal diketahui a = -3 < 0, sehingga perkalian mundur kekiri
sebanyak 3 langkah, masing-masing langkah panjangnya 2 skala.
Hasilnya adalah posisi akhir, yaitu pada skala -6

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

4) Contoh -3 x -2
Dari soal diketahui b = -2 < 0, sehingga posisi awal adalah pada
skala 0 kearah kiri ( arah bilangan negative).
Dari soal diketahui a = -3 < 0, sehingga perkalian mundur
sebanyak 3 langkah dengan panjanga skala 2.
Hasilnya adalah posisi akhir yaitu pada skala 6.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

Sekarang mari kita simak cara mengajar operasi pembagian bilangan bulat.
Pada dasarnya operasi pembagian adalah mencari factor bilangan yang belum
diketahui, seperti dua kali berapa agar hasilnya enam? Dalam bahasa matematika
ditulis 2 x n = 6, berapakah n? sehingga operasi pembagian didefinisikan sebagai
lawan operasi perkalian. Sehingga pertanyaan diatas sama saja dengan enam dibagi
dua hasilnya berapa? Jika ditulis dalam symbol matematika adalah 6 : 2 = n.
Dengan demikian penjelasan operasi pembagian menggunakan operasi perkalian a :
b = c berarti b x c = a. Dengan demikian sebelum menjelaskan operasi pembagian,
operasi perkalian bilangan bulat harus dipahami terlebih dahulu.
Operasi perkalian pada awalnya dikenalkan dengan penjumlahan berulang.
Seperti 3 x 2 = 2 + 2 + 2. Pada operasi pembagian dapat dikaitkan dengan operasi

11
pengurangan berulang. Misalnya 6 : 2 = n. Maka n dapat dicari dengan
mengurangkan dua berulang-ulang sehingga hasilnya 0. Banyaknya penurangan
adalah n, yaitu 3. Dikelas seorang guru dapat mengajarkannya dengan mengaitkan
pada kehidupan sehari– hari anak. Ada kasus istimewa yang perlu diajarkan pada
anak yaitu: 0 : 0 tidak punya arti
X : 0 tidak punya arti
Pada pembahasan diatas, untuk memperoleh hasil 6 : 2 kita mencari suatu
bilangan jika dikalikan denagn 2 hasilnya 6, yaitu a x 2 = 6. Sehingga dengan
mudah diperoleh a = 3, yaitu 6 : 2 = 3.
Bagaimanakah hasil bilangan 6 : 0? Jika soal ini kita kaitkan dengan
perkalian seperti contoh di atas, maka kita mencari suatu bilangan yang jika
dikalikan dengan nol hasilnya 6. Tentu tidak ada bilangan yang memenuhi, sebab
semua bulangan jika dikalikan dengan nol, maka hasilnya nol juga. Jadi
pembagian dengan nol tidak didefinisikan.
Pembagian dengan menggunakan garis bilangan
Operasi pembagian pada bilangan bulat dapat memanfaatkan garis
bilangan. Ketentuan dalam menggunakan garis bilangan untuk operasi pembagian
bilangan bulat adalah:
Posisi awal pada skala nol dan menghadap ke kanan jika b > 0 dan ke kiri
jika B < 0.
Bergerak menuju bilangan a dalam garis bilangan dengan setiap langkah
menempuh b skala. Pergerakan ini biasa maju atau mundur sesuai dengan
b dan sesuai dengan a.
Hasilnya adalah banyaknya langkah dengan tanda positif jika arah gerakan
pada langkah dua adalah maju dan negative jika arah gerakan pada langkah
2 adalah mundur.3

3
Dyah Tri Wahyuningtyas, D. (2015). Modul Pembelajaran Matematika I.

12
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Strategi pengenalan konsep bilangan bulat diawali dengan mengurutkan bilangan
bulat, menjumlahkan bilangan bulat, mengurangkan bilangan bulat, dan melakukan operasi
campuran bilangan bulat. Sebelum mengajarkan cara penjumlahan bilangan bulat terlebih
dahulu kita harus mempelajari prosedur yang perlu digunakan untuk membimbing siswa
memahami penjumlahan yaitu menyiapkan suatu himpunan, menyiapkan himpunan yang
saling lepas terhadap himpunan yang pertama, menyatukan kedua himpunan tersebut,
menentukan sifat bilangan dari himpunan baru hasil penggabungan kedua himpunan
tersebut.
Mengajar bilangan bulat dilakukan secara bertahap. Pertama perkalian bilangan bulat
positif dengan bilangan bulat positif, kedua perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negative, ketiga perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat
positif dan keempat perkalian bilangan bulat negative dengan bilangan bulat negative.
Beberapa cara dan strategi dalam mengajarkan operasi perkalian bilangan bulat yaitu
dengan mengajar menggunakan pola, permainan dosa pahala, menggunakan garis bilangan.
B. Saran
Demikianlah hasil makalah yang telah kami buat, semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terkhusus untuk pemakalah sebagai
bahan pembelajaran maupun yang lainnya. Tentu makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu perlunya kritik dan sarannya untuk memperbaiki dalam pembuatan makalah
selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kusnandar dan Supriatin. 2009. Strategi Pembelajaran Bilangan Bulat. Vol. II No. 1 Januari - Juni
2012.
Turmudi dan Aljupri. (2009). Pembelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Depag RI.
Dyah Tri Wahyuningtyas, D. (2015). Modul Pembelajaran Matematika I.
Nasional, D. P. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Gerson, R. T. (2002). Belajar dan pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press

14

Anda mungkin juga menyukai