Anda di halaman 1dari 8

I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu cabang ilmu matematika tentang objek khusus adalah
kombinatorika. Aspek yang berkaitan dengan kombinatorika adalah
penentuan objek berdasarkan kriteria tertentu, perhitungan objek berdasarkan
kriteria tertentu, penentuan objek “terbesar”, “terkecil” atau “optimal”, serta
penentuan struktur suatu objek. Kombinatorika sendiri tergolong ke dalam
rumpun “Diskrit” dalam matematika.
Dalam pembelajaran setingkat SMP dan SMA, kombinatorika
ditemukan pada materi peluang. Jika peluang merupakan suatu cara untuk
mempelajari kemungkinan terjadinya suatu peristiwa tertentu, maka
kombinatorika dikhususkan pada cara penyusunan sekumpulan objek tertentu.
Kombinatorik merupakan cabang matematika yang mempelajari
pengaturan objek-objek, yaitu pemasangan, pengelompokan, pengurutan,
pemilihan, atau penempatan objek-objek dengan karakteristik tertentu. Topik
ini mulai berkembang sejak abad ketujuh belas, yakni diawali dengan tulisan
Gottfried Wilhelm Leibniz yang berjudul Dissertio de Arte Combinatorica.
Selanjutnya, kombinatorik semakin berkembang pesat dengan beragam
aplikasinya di berbagai bidang, seperti kimia, biologi, fisika, dan komunikasi.
Pembahasan mengenai kombinatorik diawali dengan pengenalan dua
aturan pencacahan, yaitu aturan penjumlahan dan aturan perkalian. Kedua
aturan ini sangat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah yang kompleks
dengan cara memecah atau mengurai masalah tersebut menjadi beberapa
bagian yang lebih sederhana yang selanjutnya dapat diselesaikan dengan
kedua aturan tersebut. Di dalam kombinatorik terdapat kaidah dasar
menghitung (kaidah dasar perhitungan), yang dipergunakan untuk menghitung
semua kemungkinan pengaturan objek-objek.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aturan perhitungan dalam kombinatorik?
2. Bagaimana cara menyelesaikan soal aturan perhitungan dalam
kombinatorik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui aturan perhitungan dalam kombinatorik

1
2. Untuk mengetahui cara menyelesaikan soal aturan perhitungan dalam
kombinatorik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aturan Penjumlahan (Disjungtif)

Aturan penjumlahan menganut prinsip umum bahwa keseluruhan


sama dengan jumlah dari bagian-bagiannya.

Aturan penjumlahan dapat pula dinyatakan sebagai berikut.

Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau


menghasilkan p kemungkinan jawaban), percobaan 2 mempunyai q hasil
percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan q kemungkinan
jawaban), maka bila anya satu percobaan saja yang dilakukan (percobaan 1
atau percobaan 2 dilakukan), maka terdapat p + q kemungkinan hasil
percobaan (atau menghasilkan p + q kemungkinan jawaban) yang mungkin
terjadi.
Secara umum dirumuskan sebagai berikut:
Jika Ei (i = 1, 2, 3, ..., k) adalah k pekerjaan sedemikian sehingga tidak
pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan atau terjadi secara simultan dan
jika Ei dapat dilakukan dalam ni cara, maka untuk melakukan pekerjaan
pekerjaan tersebut terdapat n1 + n2 + n3 + ... + n k.

B. Soal Aturan Penjumlahan


1. Dalam sebuah pantia, wakil dari sebuah jurusan dapat dipilih dari dosen,
atau mahasiswa. Jika pada jurusan tersebut memiliki 37 dosen dan 83
mahasiswa, Berapa banyak cara memilih wakil dari jurusan tersebut?
Jawab:
Ada 37 cara untuk memilih wakil dari sebuah jurusan yang berasal dari
kalangan dosen dan ada 83 cara memilih wakil dari sebuah jurusan yang
berasal dari kalangan mahasiswa. Karena pada jurusan tersebut tidak ada
dosen yang berstatus mahasiswa ataupun mahasiswa yang berstatus dosen,
maka berdasarkan aturan penjumlahan, adalah :
37 + 83 = 120 cara untuk memilih wakil dari sebuah jurusan.
2. Seorang pelajar dapat memilih sebuah proyek komputer dari salah satu
diantara tiga aftar yang tersedia. Ketiga daftar tersebut terdiri atas 23, 15,

3
dan 19 kemungkinan proyek. Proyek - proyek komputer yang ada pada
ketiga daftar tersebut semuanya berbeda. Berapa banyakkemungkinan
siswa tersebut memilih proyek komputer?
Jawab:
Karena dari ketiga daftar tersebut semua proyek berbeda, dimana pada
daftar pertama ada 23 proyek, daftar kedua ada 15 proyek , dan daftar
ketiga ada 19 proyek Maka  berdasarkan aturan penjumlahan adalah :
23 + 15 + 19 = 57 kemungkinan siswa tersebut memilih proyekkomputer.
Contoh
3. Sultan memiliki 3 mobil, 2 sepeda motor dan 4 sepeda. Berapa cara Sultan
dapat ke kantor dengan kendaraannya?
Jawab :
Perhatikan bahwa Sultan hanya dapat menggunakan salah satu kendaraan
(tidak dapat menggunakannya bersamaan). Jadi, dengan aturan
penjumlahan banyak cara Sultan pergi ke kantor dengan kendarannya
adalah:
3 + 2 + 4 = 9 cara.
4. Ada 2 kendaraan yaitu mobil dan kereta api akan berangkat dari Jakarta
menuju Yogyakarta. Mobil tersebut dapat melewati 3 jalur dan kereta api
dapat melewati 1 jalur. Berapa banyak cara yang dapat ditempuh dari
Jakarta menuju Yogyakarta ?
Jawab :
n1 =3 n2 =1
n1 + n2 = 3 + 1 = 4 cara
5. Sekelompok mahasiswa terdiri atas 8 orang pria dan 9 orang wanita.
Berapa jumlah cara memilih satu orang yang mewakili kelompok tersebut
(tidak peduli pria atau wanita) ?
Jawab :
Ada 8 kemungkinan memilih satu wakil pria
Ada 9 kemungkinan memilih satu wakil wanita
Jika hanya satu orang wakil yang dipilih (pria atau wanita)
Maka jumlah kemungkinan wakil yang dipilih adalah 8 + 9 = 17.
6. Jenni dapat memilih sebuah proyek komputer dari salah satu diantara tiga
daftar yang tersedia. Tiga daftar tersebut terdiri atas 23, 15, dan 19
kemungkinan proyek. Proyek - proyek komputer yang ada pada ketiga

4
daftar tersebut semuanya berbeda. Berapa banyak kemungkinan Jenni
tersebut memilih proyek komputer?
Jawab:
Analisis, Jenni TIDAK AKAN MENGERJAKAN 2 PROYEK DALAM
WAKTU BERSAMAAN. Makanya disini digunakan aturan penjumlahan.
Sehingga total banyak cara Jenni memilih proyek tersebut,
23 + 15 + 19 = 57.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kombinatorik merupakan cabang matematika yang mempelajari
pengaturan objek-objek, yaitu pemasangan, pengelompokan, pengurutan,
pemilihan, atau penempatan objek-objek dengan karakteristik tertentu.
Aturan penjumlahan dapat pula dinyatakan sebagai berikut.

Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi


(atau menghasilkan p kemungkinan jawaban), percobaan 2 mempunyai q hasil
percobaan yang mungkin terjadi (atau menghasilkan q kemungkinan
jawaban), maka bila anya satu percobaan saja yang dilakukan (percobaan 1
atau percobaan 2 dilakukan), maka terdapat p + q kemungkinan hasil
percobaan (atau menghasilkan p + q kemungkinan jawaban) yang mungkin
terjadi.

Secara umum dirumuskan sebagai berikut:


Jika Ei (i = 1, 2, 3, ..., k) adalah k pekerjaan sedemikian sehingga tidak
pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan atau terjadi secara simultan dan
jika Ei dapat dilakukan dalam ni cara, maka untuk melakukan
pekerjaanpekerjaan tersebut terdapat n1 + n2 + n3 + ... + n k.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang aturan penjumlahan ini,
diharapkan pembaca dapat memahami dan dapat memanfaatkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

6
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih Rahayu Desri. 2021. Kombinatorik. Unaaha.

https://mathsisgood.wordpress.com/2012/08/01/kombinatorika-aturan-penjumlahan-
dan-aturan-perkalian/

https://www.konsep-matematika.com/2016/01/aturan-perkalian-aturan-penjumlahan-
dan-faktorial.html

http://emodul-matematika.fmipa.unej.ac.id/ModulKombinatorika/ADM-
Penjumlahan.html

Anda mungkin juga menyukai