Anda di halaman 1dari 20

A.

KI & KD
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.3 Menganalisis aturan pencacahan (aturan
penjumlahan,aturan perkalian, permutasi, dan
kombinasi) melalui masalah kontekstual.

4.3 menyelesaikan masalah kontekstual yang


berkaitan dengan kaidah pencacahan (aturan
penjumlahan, aturan perkalian, permutasi dan
kkombinasi).
3.4 Mendeskripsikan dan menentukan peluang 3.4.1 Menjelaskan definisi kejadian tidak
kejadian majemuk ( peluang kejadian kejadian saling bebas atau peluang bersyarat
3.4.2 Menjelaskan definisi peluang tidak
saling bebas, saling lepas, dan kejadian saling bebas atau peluang bersyarat
bersyarat) dari suatu percobaan acak. 3.4.3 Menghitung nilai peluang kejadian
tidak saling bebas dari suatu percobaan
acak

4.4 menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.4.1 Menyelesaikan masalah terkait


dengan peluang kejadian majemuk ( peluang dengan peluang kejadian tidak saling
bebas atau peluang bersyarat
kejadian kejadian saling bebas, saling lepas,
dan kejadian bersyarat).
PELUANG
B. Unity of science

Pada integrasi nilai Islam dalam pembelajaran matematika yang dibahas adalah terkait
dengan materi peluang. Pokok bahasan peluang dapat diintegrasikan dengan ayat-ayat Alquran,
hal ini pernah dinyatakan dalam Depdiknas pada tahun 1999,seperti firman Allah. SWT dalam surat
Yasin ayat 82 yang artinya Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Diamenghendaki sesuatu hanyalah berkata
ke padanya: "Jadilah!" maka ter jadilah ia‖. Hal ini menunjukkan betapa mudahnya Allah menciptakan
segala sesuatu. Apabila Allah berkehendak menciptakan sesuatu makhluk, hanya dengan Allah SWT
berfirman: ―Jadilah‖, maka dengan mudahnya terwujudlah makhluk itu.

Selain itu dituangkan dalam Surat Ali-Imran ayat 185 dan 189. Pada ayat ke 185disebutkan
firman Allah yang artinya :“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”, dan pada ayat ke 189
disebutkan pula firman Allah yang artinya Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi,dan Allah
Maha Perkasa atas segala sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang berpeluang
masuk surga dan neraka, karena pada dasarnya hanya orang yang beruntunglahyang dapat masuk
surga. Keadaan ini tentu terjadi pada seseorang yang mematuhi perintahAllah dan menjauhi segala
larangan-Nya. Pada ayat ke 189 juga menunjukkan bahwa Allahmemiliki peluang penuh atau pasti bahwa
Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi,karena Allah adalah Yang Maha Perkasa atas segala sesuatu.

Dalam surat An Nisaa‘ ayat 78 disebutkan juga firman Allah yang berarti , Di manasaja
kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam bentengyang tinggi lagi kokoh, dan jika
mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Iniadalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu
bencana mereka mengatakan: "Ini(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya
(datang) dari sisi Allah."Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak
memahami pembicaraan sedikitpun?”. Surat ini menunjukkan bahwa setiap manusia dalam keadaan
atau posisi dimanapun pasti mempunyai peluang untuk diambil ruhnya atau menemui kematianatas
izin Allah.
C. Aturan Penjumlahan
Sebagai contoh ada sebuah kejadian yang bisa terjadi dalam n cara yang berlainan (saling asing)
di mana dalam cara pertama ada p1 kemungkinan hasil yang berbeda.

Pada cara kedua ada p2 kemungkinan hasil yang berbeda. Pada cara ketiga ada p3 kemungkinan
hasil yang berbeda.

Serta demikian selanjutnya hingga cara yang ke – n ada pn kemungkinan hasil yang berbeda.
Sehingga total banyak kemungkinan kejadian dalam peristiwa tersebut yaitu p1 + p2 + p3 + … +
pn dengan cara berbeda.

Sebagai contoh:
Putra seorang pelajar SMK swasta di Purwokerto. Putra memiliki tiga jenis alat transportasi yang
ia kendarai dari rumah ke sekolah. Antara laing: sepeda (sepeda mini, sepeda gunung), sepeda
motor (yamaha, honda, suzuki) serta mobil (sedan, kijang, pick-up).
Pertanyaannya, berapa banyak cara Putra untuk berangkat dari rumah ke sekolah?

Penyelesaian:
Alat transportasi yang dipakai oleh Putra dari rumah ke sekolah hanyalah salah satu saja yakni
sepeda atau sepeda motor atau mobil.
Tidak mungkin Putra mengendarai lebih dari satu kendaraan dalam waktu
bersamaan. Banyaknya cara Putra berangkat dari rumah ke sekolah merupakan banyak cara
mengendarai sepeda + banyak cara mengenadari sepeda motor + banyak cara mengendarai mobil
= 2 + 3 + 3 = 8 cara.
Soal
Selanjutnya perhatikan gambar berikut ini.

Berapa rute yang akan dilalui ketika andi ingin berjalan dari tempat P ke tepat R?
Rute perjalanan dari P ke R dapat ditempuh melalui Q atau S. Dari P ke R melalui Q ada (2 × 3)
cara yaitu 6 cara, sedangkan dari P ke R melalui S ada (1 × 2) cara, sehingga rute perjalanan dari
P ke R ada (6 + 2) cara yang berbeda. Kaidah ini merupakan aturan penjumlahan.

D. Aturan Perkalian
Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam m cara dan kejadian kedua dapat terjadi dalam n
cara, maka pasangan kejadian dapat terjadi:

m x n cara

m = kejadian pertama

n = kejadian kedua

Prinsip ini dapat digeneralisasikan untuk memasukan banyak kejadian yang dapat terjadi
dalam n1,n2,n3,…nk cara. Banyaknya k kejadian dapat terjadi dalam n1,n2,n3,…nk cara.

Contoh:
1. Kiki mempunyai 3 celana berwarna hitam, biru dan merah serta mempunyai 4 kaos
berwarna biru, merah, kuning, dan merah muda. Berapa banyak pasang cara Kiki
memilih celana dan baju?
Jawab:
n1 = Kejadian 1 (celana) = 3
n2 = Kejadian 2 (kaos) = 4
Banyak pasang cara Kiki memilih celana dan baju:
n1 × n2 = 3 × 4 = 12 cara.
2. Seorang mahasiswa diminta memilih satu mata kuliah dari 5 mata kuliah pilihan yaitu
A, B, C, D dan E. Mahasiswa tersebut juga dapat memilih satu jadwal dari 3 jadwal
yang telah disediakan yaitu Senin (S), Rabu (R) atau Jumat (J). Berapa cara pemilihan
yang dapat diambil oleh mahasiswa tersebut?
Jawab:
n1 = Kejadian 1 (mata kuliah) = 5
n2 = Kejadian 2 (jadwal) = 3
Banyak cara yang dapat dipilih oleh mahasiswa tersebut:
n1 × n2 = 5 x 3 = 15
3. Misalkan, dari 3 orang siswa, yaitu Algi, Bianda, dan Cahyadi akan dipilih untuk
menjadi ketua kelas, sekretaris, dan bendahara dengan aturan bahwa seseorang tidak
boleh merangkap jabatan pengurus kelas.
a. Untuk ketua kelas (K)
Posisi ketua kelas dapat dipilih dari 3 orang, yaitu Algi (A), Bianda (B), atau
Cahyadi (C). Jadi, posisi ketua kelas dapat dipilih dengan 3 cara.
b. Untuk Sekretaris (S)
Jika posisi ketua kelas sudah terisi oleh seseorang maka posisi sekretaris hanya
dapat dipilih dari 2 orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas. Jadi, posisi
sekretaris dapat dipilih dengan 2 cara.
c. Untuk Bendahara (H)
Jika posisi ketua kelas dan sekretaris sudah terisi maka posisi bendahara hanya ada
satu pilihan, yaitu dijabat oleh orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas.
Jadi, posisi bendahara dapat dipilih dengan 1 cara.
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk memilih 3 orang pengurus
kelas dari 3 orang kandidat adalah :

3 × 2 × 1 = 6 cara.

Latihan:

1. Kandidat anggota dewan dari Partai I adalah A, B, C dan D, kandidat dari Partai II
adalah E, F dan G, dan kandidat dari Partai III adalah H, I, J, K dan L. Jika anggota
dewan yang akan dipilih hanya satu orang dari masing-masing partai, berapakah bentuk
susunan anggota dewan yang mungkin terpilih?
2. Berapa cara yang dapat diperoleh untuk memilih posisi seorang tekong, apit kiri, dan
apit kanan dari 15 atlet sepak takraw pelatnas SEA GAMES jika tidak ada posisi yang
rangkap? (Tekong adalah pemain sepak takraw yang melakukan sepak permulaan).

E. Faktorial
Dalam matematika, faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian antara bilangan
bulat positif yang kurang dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut
n faktorial. Bentuk dari faktorial, yaitu:
n! = n(n-1) x (n-2) x ... (n-n+1)
di mana, untuk 0! = 1! = 1, sehingga:
2! = 2.1 = 2
3! = 3.2.1 = 6
4! = 4.3.2.1 = 24
5! = 5.4.3.2.1 = 120 dst..

Contoh:
Tentukan nilai dari
10!3!
1. =
8!4!
6!+4! 5!
2. - =
5! 4!

Jawab:

F. Permutasi

Permutasi mempelajari mengenai menyusun k objek dari n objek dengan cara


memperhatikan urutan. Dalam permutasi perlu dipahami terlebih dahulu terkait notasi
faktorial. Contohnya n ∈ himpunan bilangan asli. Notasi n! (dibaca: n faktorial) diartikan
sebagai hasil kali dari bilangan-bilangan asli secara berurutan dari n sampai 1.

Contoh,
3! = 3 x 2 x 1 = 6
7! = 7.6.5.4.3.2.1 = 5040
Diartikan sebagai 1! = 1 dan 0! = 1.

1. Permutasi dari elemen yang berbeda


 Apabila terdapa unsur yang berbeda dan diambil n unsur, maka banyaknya susunan atau
permutasi yang berbeda dari n unsur tersebut merupakan .

P(n,n)= 𝒏!
atau
nPn= 𝒏!
Contoh :
Untuk menyambut suatu pertemuan delegasi negara yang dihadiri oleh lima negara,
panitia kemudian akan memasang kelima bendera yang merupakan bendera dari lima
negara yang hadir. Banyak cara panitia untuk menyusun bendera tersebut ?

Jawab :
Dari kelima bendera yang ada, berarti kita peroleh n=5!, sehingga banyak susunan
yang mungkin yakni:
5!=5x4x3xx2x1
=120 cara
 Apabila terdapat unsur yang berbeda dan diambil r (𝑟 ≥ 𝑛) unsur, maka banyaknya
susunan atau permutasi yang berbeda dari n unsur tersebut adalah

𝒏!
nPr=
(𝒏−𝒓)!
Contoh :
Banyak cara untuk memilih seorang ketua, sekertaris dan juga bendahara dari 8 siswa
yang tersedia yaitu..

Jawab :
Banyaknya siswa (n) adalah 8 orang.
Akan memilih ketua, sekertaris dan juga bendahara / banyaknya pilihan objek (r) = 3
8! 8! 8.7.6.5!
Sehingga 8P3= = = = 8.7.6 = 336 cara
(8−3)! 5! 5!
2. Permutasi dengan beberapa elemen yang sama
Secara umum, jika di dalam n unsur terdapat n1 unsur yang sama, n2 unsur yang
sama, ... , nr unsur yang sama, maka banyaknya permutasi dari n unsur tersebut adalah
:

𝑛!
nP(n1,n2,n3,...,nr) =
𝑛1! 𝑛2! 𝑛3!…𝑛𝑟!

Contoh :
Banyaknya cara penyusunan dari kata “BASSABASSI” adalah...

Jawab :
Dari kata “BASSABASSI”, banyaknya keseluruhan huruf adalah (n) = 10
Banyaknya huruf “B” = n1 = 2
Banyaknya huruf “A” = n2 = 3
Banyaknya huruf “S” = n3 = 4

10! 10.9.8.7.6.5.4!
10P(2, 3,4) = = = 12600
2! 3! 4! 2! 3.2.1 4!
3. Permutasi Siklis
Permutasi siklis merupakan suatu permutasi melingkar (urutan melingkar). Atau
sebuah cara untuk menentukan susunan unsur yang disusun secara siklis atau melingkar
dengan cara memperhatikan urutannya. Banyaknya permutasi siklis dari n unsur berbeda
yaitu :
nPsiklis = (𝒏-1)!
Contoh :
Dari 5 orang anggota keluarga akan segera duduk mengelilingi satu meja bundar,
banyaknya cara penyusunan yang bisa dibikin dari 5 orang tersebut yaitu...

Jawab :
Banyaknya orang (n) = 5
5Psiklis = (5-1)! = 4! = 4.3.2.1 = 24 cara

4. Permutasi Berulang
Permutasi berulang adalah permutasi yang dalam penyusunannya urutan
diperhatikan dan suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali (berulang). Banyaknya
permutasi ini adalah :
Pn = nr
Contoh :
Banyak susunan dari 3 bilangan angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 yaitu…

Jawab :
Banyaknya susunan 3 bilangan, yang artinya bilangan ratusan, r = 3
Banyak angka yang akan disusun adalah n = 6
Banyak susunan 3 bilangan dari angka 1, 2, 3, 4, 5, serta 6, sehingga:
P6 = 63 = 216 susunan.

Latihan soal !

1. Ada berapa cara bila 4 orang remaja (wahyu, sinta, yuni, ahmad) menempati tempat
duduk yang akan disusun dalam suatu susunan yang teratur ?
2. Menjelang pergantian kepemimpinan DEMA UIN akan dibentuk panitia inti
sebanyak 2 orang (terdiri dari ketua dan wakil ketua), calon panitia tersebut ada 6
orang. Ada berapa pasang calon yang dapat duduk sebagai panitia inti tersebut ?
3. Carilah banyaknya permutasi dari 3 unsur yang diambil dari 5 unsur yang berbeda,
yaitu a, b, c, d, dan e ?
4. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 10 orang akan mengadakan rapat dan duduk
mengelilingi sebuah meja, ada berapa carakah kelima mahasiswa tersebut dapat diatur
pada sekeliling meja tersebut ?
5. Berapa banyak kata yang dapat dibentuk dari kata “SUCCESS” ?

G. KOMBINASI

Kombinasi merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau seluruh objek dengan tidak
memperhatikan urutannya. Di dalam kombinasi {AB} dianggap sama dengan {BA}
sehingga sebuah kombinasi dari dua objek yang sama tidak dapat terulang.

Rumus kombinasi dari suatu himpunan yang mempunyai n elemen bisa dituliskan sebagai
berikut:

𝒏!
C(n,r) = nCr = 𝒓!(𝒏−𝒓)!

keterangan :

C = kombinasi atau combinasi


n = jumlah banyaknya objek
k = jumlah banyaknya objek yang diperintahkan.

Contoh Soal :

1. Sebuah ember berisi 1 buah alpukat, 1 buah pir, 1 buah jeruk dan 1 buah salak.
Berapakah banyaknya kombinasi yang tersusun dari 3 macam buah?

Penyelesaian:
Diketahui n = 4 dan r = 3, maka :

4! 4x3! 𝟒
4C 3 = = = =4
3!(4−3)! 3!1! 𝟏

2. Misalkan ada 4 warna cat, yaitu : Merah, Kuning, Hijau dan Biru. Jika 2 warna cat
dicampurkan akan membentuk warna baru. Maka akan ada berapa banyak warna baru
yang diperoleh ?

Penyelesaian :
Diketahui n = 4 dan r = 2

4! 4𝑋3𝑋2! 4𝑋3 12
4C2 = 2!(4−2)! = = 2𝑋1 = =6
2!2! 2

3. Dalam suatu pertemuan terdapat 10 orang yang belum saling kenal. Agar mereka saling
kenal maka mereka saling berjabat tangan. Berapa banyaknya jabat tangan yang terjadi
?

Penyelesaian :

Diketahui : n = 10 dan r = 2

10! 10! 10𝑥9𝑥8! 10𝑥9 90


10C2 = = = = = = 45
2!(10−2)! 2!8! 2!8! 2 2

4. Menjelang arisan keluarga di rumah, Bu Darni belanja ke pasar untuk membeli 2 ekor
ayam dan 2 ekor itik dari seorang pedagang yang memiliki 5 ekor ayam dan 5 ekor itik.
Ada berapa banyak cara yang dapat dilakukan oleh Bu Darni dalam memilih ternak-
ternak yang diinginkannya ?

Penyelesaian :

 untuk memilih ayam :


diketahui : n = 5 dan r = 2
5! 5! 5𝑥4𝑥3! 5𝑥4 20
5C2 = 2!(5−2)! = 2!3! = =2𝑥1 = = 10
2!3! 2

 untuk memilih itik


diketahui : n = 5 dan r = 2
5! 5! 5𝑥4𝑥3! 5𝑥4 20
5C2 = 2!(5−2)! = 2!3! = =2𝑥1 = = 10
2!3! 2

Jadi Bu Darni memiliki pilihan sebanyak = 10x10 = 100

5. Dalam sebuah sekolah telah diseleksi 5 orang siswa yang berbakat dan mahir dalam
badminton. Berapa banyaknya cara pemilihan yang mungkin jika dipilih 3 orang siswa
untuk mewakili sekolah dalam turnamen badminton ?

Penyelesaian :

diketahui : n = 5 dan r = 2
5! 5! 5𝑥4𝑥3! 5𝑥4 20
5 C3 = 3!(5−3)! = 3!2! = =2𝑥1 = = 10
3!2! 2

SOAL :
1. Dalam mengadakan suatu pemilihan dengan menggunakan obyek 4 orang pedagang kaki
lima untuk diwawancarai, maka untuk memilih 3 orang untuk satu kelompok. Ada berapa
cara kita dapat menyusunnya?
2. Suatu kelompok yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita akan memilih 3 orang
pengurus. Berapa cara yang dapat dibentuk dari pemilihan jika pengurus terdiri dari 2
orang pria dan 1 orang wanita?
3. Siswa di minta mengerjakan 9 dari 10 soal ulangan, tetapi soal 1-5 harus di kerjakan.
Banyaknya pilihan yang dapat diambil murid adalah?
4. Seorang peternak akan membeli 3 ekor ayam dan 2 ekor kambing dari seorang pedagang
yang memiliki 6 ekor ayam dan 4 ekor kambing. Dengan berapa cara peternak tersebut
dapat memilih ternak-ternak yang di inginkannya?
5. Sebuah perusahaan membutuhkan karyawan yg terdiri dari 5 putra dan 3 putri. Jika
terdapat 15 pelamar, 9 diantaranya putra. Tentukan banyaknya cara menyeleksi karyawan!
PELUANG KEJADIAN MAJEMUK
A. Kejadian Saling Bebas

Dua kejadian dikatakan saling bebas (independen) jika terjadinya kejadian yang satu
tidak mempengaruhi kemungkinan terjadinya kejadian yang lain. Misalnya pada kejadian
pelemparan koin, pada pelemparan pertama muncul angka kemudian pada pelemparan ke
dua muncul sisi mata uang yang sama.

Rumus untuk menentukan peluang kejadian A atau B yang saling bebas dapat dilihat
pada persamaan berikut :

Contoh :
Dari pelemparan dua keping uang logam yang dilemparkan satu kali, peluang munculnya
sisi gambar pada mata uang pertama dan pada mata uang ke dua muncul sisi mata uang
yang sama adalah ….

Pembahasan:
Ruang sampel:

A: Kejadian munculnya sisi gambar pada mata uang pertama.

B: Kejadian munculnya sisi mata uang yang sama untuk kedua mata uang tersebut.

Kejadian A irisan B :

Jadi, peluang munculnya sisi gambar pada mata uang pertama dan pada mata uang ke dua
muncul sisi mata uang yang sama adalah 1/4.
Latihan Soal :
1. Jika peluang Andi dapat menyelesaikan suatu soal adalah 0,4 dan peluang Budi dapat
menyelesaikan soal yang sama adalah 0,3 maka peluang mereka berdua dapat
menyelesaikan soal tersebut adalah …

2. Jika sebuah dadu dan sekeping mata uang dilempar undi satu kali bersama, maka
peluang untuk memperoleh GAMBAR pada mata uang dan bilangan ganjil pada dadu
adalah…

B. KEJADIAN SALING LEPAS

Kejadian saling lepas adalah jika ada dua kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersamaan.
Misalkan pada percobaan melempar dadu satu kali. A adalah kejadian muncul mata dadu genap dan B
adalah kejadian muncul mata dadu 5. Kejadian A dan B bila ditulis dalam bentuk himpunan adalah A
 2,4,6 dan B  5. Perhatikan bahwa tidak ada mata dadu genap sekaligus mata dadu 5. Jadi A 
B   . Kejadian A dengan B tidak dapat terjadi secara bersamaan. Jadi dua kejadian A dengan B
dikatakan saling lepas jika A  B  . Peluang kejadian A dengan B dinotasikan dengan P(A  B ).

P(A  B ) = P(A) + P(B)

𝑛(𝐴) 𝑛(𝐵)
= 𝑛(𝑆) + 𝑛(𝑆)
Contoh soal

1. Dalam sebuah kantong terdapat 10 kartu, masing-masing diberi nomor yang berurutan, sebuah
kartu diambil dari dalam kantong secara acak, misal A adalah kejadian bahwa yang terambil kartu
bernomor genap dan B adalah kejadian terambil kartu bernomor prima ganjil.
a. Selidiki apakah kejadian A dan B saling asing.
b. Tentukan peluang kejadian A atau B.

Penyelesaian

a. (A∩B) = { } maka A dan B saling asing


5
b. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} → P(A) = 10
3
A = {2, 4, 6, 8, 10} → P(B) = 10

B = {3, 5, 7} → P(A∩B) = 0
P(A∩B) = { }
P(A∪B) = P(A) + P(B)
5 3 8 4
= 10 + 10 = 10 = 5

2. Pada pengambilan 1 kartu secara acak dari satu set kart bridge, berapa peluang mndapatkan kartu
As atau King?

Penyelesaian
Misalkan, A kejadian mendapatkan As, dan B kejadian mendapatkan King, maka A∩B tidak
mungkin terjadi.
Jadi, P(A∪B) = P(A) + P(B)
4 4 8 2
= 52
+ 52 = 52
= 13

3. Pada percobaan melempar dua dadu bersama sama, tentukan peluang untuk mendapatkan kedua
mata dadu :
a. Berjumlah 3
b. Berjumlah 8
c. Berjumlah 3 dan 8
d. Berjumlah 3 atau 8
Penyelesaian :

Makna dari istilah-istilah :

 Kedua mata dadu berjumlah 3 dan berjumlah 8 yaitu kedua mata dadu yang muncul berjumlah 3
dan 8 pada waktu yang sama.
 Kedua mata dadu berjumlah 3 ata berjumlah 8 yaitu kedua mata dadu yang muncul berjumlah 3
saja, atau berjumlah 8 saja, atau berjumlah 3 dan 8.

Jika : S adalah ruang sampel maka n(S) = 6 × 6 = 36

Kejadian A = { jumlah kedua mata dadu yang muncul adalah 3}, maka

A = {(2,1), (1,2)}; n(A) = 2

Kejadian B = {jumlah kedua mata dadu yang muncul adalah 8 }, maka

B = {(2,6), (3,5), (4,4), (5,3), (6,2)}; n(B) = 5

Sehingga untuk :

 A∪B = {(2,1) (1,2), (2,6), (3,5), (4,4), (5,3), (6,2)}, n(A∪B) = 7,dan
 A∩B = ; n(A∩B) = 0

Karena A∩B = , maka kejadian-kejadian A dan B bersifat saling lepas. Maka :

𝑛(𝐴) 2 1
a. P(A) = = =
𝑛(𝑆) 36 18
𝑛(𝐵) 5
b. P(B) = 𝑛(𝑆) = 36
𝑛(𝐴∩B) 0
c. P(A∩B) = 𝑛(𝑆)
= 36 = 0
𝑛(A∪B) 7
d. P(A∪B) = 𝑛(𝑆)
= 36
..............(1)

Karena kejadian A dan B saling lepas maka berlaku rumus :

P(A  B ) = P(A) + P(B)

1 5 7
= 18 + 36 = 36, sesuai dengan jawab (1)

Latihan !
1. Sebuah dadu berisi enam dilempar sekali. Hitunglah peluang kejadian munculnya
a. Mata dadu angka genap atau mata dadu angka prima.
b. Mata dadu angka ≤ 4 atau mata dadu angka ≥ 3.
2. Sebuah kartu diambil secara acak dari 1 set kartu bridge . hitunglah peluang yang terambil itu
adalah
a. Kartu bernomor 10 atau kartu hitam
b. Kartu bernomor genap atau kartu hati
3. Pada suatu pertemuan yang dihadiri oleh 50 ibu ibu PKK , terdapat 24 orang mempunyai hobi
menjahit dan 30 orang mempunyai hobi memasak dan ada yang mempunyai hobi keduanya.
Jika dipilih secara acak seorang ibu ibu tadi , berapa peluang yang terpilih adalah ibu yang
mempunyai hobi memasak dan menjahit?
4. Dalam suatu kantong terdapat kartu bernomor 1,2,3,4,5,6,7 dan 8. Selembar kartu dikeluarkan
secara acak, berapakah peluang mendapatkan :
a. Nomor lebih dari 4 atau factor bagi 3
b. Nomor ganjil atau kelipatan 3.

C. Peluang Bersyarat / Peluang Dua Kejadian Tidak Saling Lepas


Peluang bersyarat adalah peluang kedua kejadian yang saling bergantung apabila terjadi
atau tidak terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B.
Dinotasikan sebagai P (A|B) dan dibaca peluang terjadinya A bila kejadian B diketahui.
𝑃 (𝑃 ∩ 𝐵 )
𝑃 (𝐴|𝐵) =
𝑃 (𝐵)
Contoh soal:
1. Apabila diambil dua kartu secara acak satu persatu tanpa pengembalian, peluang
terambilnya keduanya kartu Heart didapat dengan cara :
Misal
A= Kejadian terambilnya kartu Heart pada pengabilan pertama
B= Kejadian terambilnya kartu Heart pada pengabilan kedua
Kejadian terambilnya kartu Heart yang pertama mempengaruhi terambilnya kartu Heart
yang kedua, sehingga peluang trambilnya keduanya Heart adalah :
13 12 156 3
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 ) = 𝑃 (𝐴) 𝑃 (𝐵|𝐴) = (52) (51) = = 51
2652

2. Sebuah dadu dilempar sekali tentukan peluang munculnya mata dadu genap dengan
syarat munculnya kejadian mata dadu prima terlebih dahulu
Penyelesaian:
Misal A adalah kejadian munculnya mata dadu prima
Ruang sampel: S = {1,2,3,4,5,6}, sehinga 𝑛(𝑠) = 6
A = {2,3,5}, sehingga 𝑛(𝐴)= 3
3 1
Peluang kejadian A: P(A) = 6 = 2

Misal B adalah kejadian munculnnya mata dadu genap


B = {2,4,6), sehingga irisannya 𝐴 ∩ 𝐵 = {2}, dengan 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) = 1
n(A∩B) 1
Peluang kejadian P(A ∩ B) = =
n(s) 6

Jadi, peluang munculnya mata dadu genap dengan syarat munculnya kejadian mata dadu
prima lebih dahulu
P (A ∩ B)
P (B⎹ A) =
P (A)
1
1
P (B⎹ A) = 6 =
1 3
2
peluang munculnya mata dadu genap dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima
1
lebih dahulu adalah 3.

3. Sebuah kartu diambil dari satu kartu remi. Berapa peluang bahwa kartu yang terambil lebih
besar dari 2 dan lebih kecil dari 10 berwarna merah?
Misal :
C = Kejadian terambilnya kartu yang berwarna merah
D = Kejadian terambilnya kartu yang lebih besar dari 2 dan lebih kecil dari 10
Kejadian ini merupakan kejadian bersyarat karena terambilnya kartu yang lebih besar dari 2
dan lebih kecil dari 10 merupakan kartu yang berwarna merah. Peluang dari kejadian
terambilnya kartu yang lebih besar dari 2 dan lebih kecil dari 10 yang berwarna merah didapat
dengan cara:
26 28 728 14
𝑃 (𝐶 ∩ 𝐷 ) = 𝑃 (𝐶) 𝑃 (𝐷|𝐶) = (52) (51) = = 51
2652

Jadi peluang terambilnya kartu yang lebih besar dari 2 dan lebih kecil dari 10 yang berwara
14
merah adalah 51

Latihan Soal:
1. Sebuah tas berisi 15 spidol yang terdiri dari 8 spidol merah, 4 spidol biru dan 3 spidol putih.
Spidol pertama diambil secara acak dan tidak dikembalikan, selanjutnya diambil spidol
kedua secara acak dan tidak dikembalikan.
a. Hitunglah peluang apabila spidol yang terambil warna merah dan biru!
b. Apabila spidol ketiga diambil secara acak, hitunglah peluang bahwa tidak satupun dari
tiga spidol tersebut berwarna putih.
Jika diketahui peluang bahwa Amir masih hidup 20 tahun lagi adalah 0,7 dan peluang bahwa
Badu masih hidup 20 tahun lagi adalah 0,9, berapa peluang bahwa keduanya tidak hidup
dalam 20 tahun lagi.

Anda mungkin juga menyukai