Anda di halaman 1dari 14

BAB III

RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN

Tujuan Instruksional Umum:


Mahasiswa dapat memahami arti ruang sampel dan operasional kejadian dalam ilmu statistik.

Tujuan Instruksional Khusus:


Mahasiswa dapat menjelaskan arti ruang sampel serta penggunaannya, dapat menggunakan berbagai
bentuk operasi kejadian dan teknik menghitung untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian /
percobaan.

3.1. RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN


Ruang sampel adalah sekumpulan hasil yang mungkin terjadi pada suatu experiment atau proses
pengumpulan data mengenai fenomena yang mempunuai keragaman hasil. Ruang sampel
biasanya diberi symbol S. sebagai contoh adalah mengukur kadar debu pada suatu daerah
tertentu. Jika kadar debu diukur dengan prosentase debu per satuan volume maka ruang
sampelnya:
S = { X; 0 ≤ x ≤ 1 }
Ruang sampel yang mempunyai banyak elemen terhingga atau tak terhingga terhitung dinamakan
ruang sampel diskrit. Jika ruang sampel memuat semua bilangan dalam suatu interval dinamakan
ruang sampel kontinu.

Sedangkan kejadian adalah himpunan bagian dari sampel yang kita peroleh. Apabila kejadian
tersebut beranggotakan hanya satu unsure (titik sampel) maka disebut kejadian sederhana,
sedangkan bila lebih dari satu unsure disebut kejadian majemuk.

3.2. PELUANG / PROBABILITAS


Pada kejadian sehari-hari, banyak kita menemui kejadian yang berkaitan dengan peluang seperti
undian, peramalan cuaca, permainan dadu dan lain-lain. Peluang dapat juga diartikan sebagai

3-1
kemungkinan suatu kejadian dan dapat dinyatakan dengan suatu bentuk angka. Misalnya
kemungkinan Fakultas Teknik memenangkan Rektor Cup adalah 75% atau pada kasus yang lainnya.

Beberapa cara menentukan peluang suatu kejadian adalah sebagai berikut:


a. Perumusan Klasik
apabila pada suatu kondisi, setiap unsure pada ruang sampel mempunyai kemungkinan yang
sama untuk muncul dan banyaknya unsur pada ruang sampel adalah sebesar n maka peluang
suatu kejadian A yang berisi m unsure adalah:
m
Pr (A) =
n
Contoh:
Misalkan bila kita melempar dadu sekali, maka kemungkinan untuk mendapatkan salah satu
angka pada sisi dadu adalah 1/6.

b. Peluang Subyektif
nilai peluang subyektif sangat tergantung dari peluang yang diberikan oleh setiap individu.
Sebagai contoh: pertanyaan peluang kemenangan tim bulutangkis Indonesia pada piala Ubur
Cup, maka setiap orang dapat memberikan nilai peluang yang berbeda-beda. Dengan demikian
maka peluang subyektif dapat didefinisikan:
0 ≤ Pr (A) < 1 dan Pr (Ø) = 0; Pr (S) = 1

Contoh soal:
Tentukan peluang diperoleh jumlah 5 pada pelamparan 2 buah dadu?
Penyelesaian:
Ruang sampelnya dapat ditulis S = {(x,y); x=1,2,3,4,5,6 dan y=1,2,3,4,5,6}
Banyaknya unsur pada ruang sampel, n = 36
Kejadian pada dadu yang berjumlah 5 adalah A-{(1,4); (2,3); (3,2); (4,1)}, sehingga banyaknya
unsure dalam kejadian A=4
Pr(A)=m/n=4/36

3-2
3.3. PERMUTASI DAN KOMBINASI
Sebelumnya kita membahas permutasi dan kombinasi maka terlebih dahulu kita harus dapat
menentukan teknik menghitung untuk menyelesaikan beberapa macam kasus, karena tidak semua
kasus dapat dengan mudah ditentukan banyaknya unsure pada ruang sampel atau kejadian, hanya
dengan menghitung nilai peluang tersebut.
Sebagai contoh:
Berapakah banyak cara untuk membuka sebuah tas yang mempunyai variasi tiga angka. Persoalan
seperti ini dapat diselesaikan dengan suatu cara teknik menghitung.
Definisi:
Jika suatu prosedur dapat dilaksanakan dengan n1 cara yang berbeda, dan diikuti dengan prosedur
kedua yang dapat dilakukan dengan n2 cara dan seterusnya sampai ken k cara maka keseluruhan
prosedur dapat dilakukan sebanyak:
N1 x n2 x n3 x …………. Nk, cara

PERMUTASI
Permutasi adalah susunan semua atau sebagian dari sekumpulan obyek yang memperhatikan susunan
atau dari obyek tersebut. Sebagai contoh misalnya kejadian antrian yang terdiri dari 3 orang, maka
susunan yang dapat dilakukan mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
Posisi 1 dapat ditempati salah satu dari 3 orang yang ada, selanjutnya posisi II dan posisi III masing-
masing memiliki 2 dan 1 alternatif penempatan dan dapat ditulis sebagai berikut:
3 2 1

Sehingga banyaknya susunan, n=3x2x1=6 buah = 3!


a. Bila ada n obyek berbeda disusun semua dengan memandang urutannya maka banyaknya permutasi
(susunan) dapat ditulis n! atau n” factorial”
n Pn=n!
b. Bila dilakukan r obyek dengan memandang urutan dari n obyek yang berbeda maka banyaknya
susunan adalah:
n!
n Pr= ;r≤n
( n−r ) !
contoh:

3-3
Berapakah banyak susunan jawaban yang mungkin bila terdapat 10 soal pilihan berganda dengan 4
alternatif jawaban?
Penyelesaian:
10 !
Banyaknya susunan jawaban adalah = 10 P4 = = 5040
( 10−4 ) !

c. Bila pada n atau N obyek yang disusun terdapat n1 obyek yang sama, n2 obyek yang sama, ……. Nk
yang sama banyaknya, maka permutasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

N! = N! = 16!/5!.7!.4!
(n1!, n2!, n3!, ……….nk) N1! N2! N3! ………..nk!

Contoh:
Terdapat 15 orang yang ingin berlibur dimana tersedia 3 kendaraan masing-masing berkapasitas 2, 3
dan 10 orang. Berapa banyak susunan yang ada?
Penyelesaian:

Banyaknya susunan adalah (2 , 153 ,10) = 2! 153 ! 10! !


d. Permutasi untuk n obyek berbeda yang disusun melingkar adalah:
banyaknya susunan = (n-1)!

KOMBINASI
Kombinasi adalah merupakan susunan atau urutan dari sebagian atau semua obyek dengan
mengabaikan urutannya. Banyaknya kombinasi r obyek yang diambil dari n obyek yang berbeda adalah:
n!
(nr ) = r ! (n−r )
Contoh:
Berapa banyaknya jabat tangan yang mungkin terjadi dari 5 orang.
Penyelesaian:
5!
Banyaknya jabat tangan = (52) = 2! ( 5−2 )!

3-4
CONTOH SOAL PERMUTASI DAN KOMBINASI :
PERMUTASI
1. Ada berapa cara bila 4 orang remaja (w,x, y, z) menempati tempat duduk yang akan disusun
dalam suatu susunan yang teratur?
Jawaban:
4P4 = 4!
=4x3×2×1
= 24 cara

2. Menjelang Pergantian kepengurusan BEM FT UWKS akan dibentuk panitia inti sebanyak 2 orang
(terdiri dari ketua dan wakil ketua), calon panitia tersebut ada 6 orang yaitu: a, b, c, d, e, dan f.
Ada berapa pasang calon yang dapat duduk sebagai panitia inti tersebut?
Jawaban:
6P2 = 6!/(6-2)!
= (6.5.4.3.2.1)/(4.3.2.1)
= 720/24
= 30 cara

3. Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 10 orang akan mengadakan rapat dan duduk
mengelilingi sebuah meja, ada berapa carakah kelima mahasiswa tersebut dapat diatur pada
sekeliling meja tersebut?
Jawaban:
P5 = (10-1)!
= 9.8.7.6.5.4.3.2.1
= 362880 cara

4. Berapa banyak “kata” yang terbentuk dari kata “ABCDE”?


Jawab :
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120 buah kata

5. Peluang lulusan dapat bekerja pada suatu perusahaan adalah 0,75. Jika seorang lulusan
mendaftarkan pada 24 perusahaan, maka berapakah dia dapat diterima oleh perusahaan?

3-5
Jawaban:
Frekuensi harapan kejadian A adalah Fh(A) = n × P(A)
Diketahui P(A) = 0,75 dan n = 24. Maka:
Fh(A) = 24 × 0,75 = 18 perusahaan.

6. Terdapat tiga orang (X, Y dan Z) yang akan duduk bersama di sebuah bangku. Ada berapa urutan
yang dapat terjadi ?
Jawaban:
nPx = n!
3P3 = 3!
=1x2x3
= 6 cara (XYZ, XZY, YXZ, YZX, ZXY, ZYX).

7. Suatu kelompok belajar yang beranggotakan empat orang (A, B, C dan D) akan memilih ketua
dan wakil ketua kelompok. Ada berapa alternatif susunan ketua dan wakil ketua dapat dipilih ?
Jawaban:
nPx = (n!)/(n-x)!
4P2 = (4!)/(4-2)!
= 12 cara (AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC) .

8. Berapa banyaknya permutasi dari cara duduk yang dapat terjadi jika 8 orang disediakan 4 kursi,
sedangkan salah seorang dari padanya selalu duduk dikursi tertentu.
Jawaban:
Jika salah seorang selalu duduk dikursi tertentu maka tinggal 7 orang dengan 3 kursi kosong.
Maka banyaknya cara duduk ada :
7P3 = 7!/(7-3)!
= 7!/4!
= 7.6.5
= 210 cara

9. Ada berapa cara 5 gelas warna yang mengitari meja kecil, dapat menempati kelima tempat
dengan urutan yang berlainan?

3-6
Jawaban:
Banyaknya cara duduk ada (5 – 1) ! = 4 ! ® 4. 3 . 2 . 1 = 24 cara.

10. Tentukan banyaknya permutasi siklus dari 3 unsur yaitu A, B, C


jawab:
Jika A sebagai urutan I : ABC
Jika B sebagai urutan I : BCA
Jika C sebagai urutan III : CAB
Jika banyak unsur n=4 –> A, B, C, D
jadi banyaknya permutasi siklis dari 4 unsur ( A B C D) adalah 4!/4 = 4.3.2.1/4 = 6

KOMBINASI
1. Dalam mengadakan suatu pemilihan dengan menggunakan obyek 4 orang pedagang kaki lima
untuk diwawancarai, maka untuk memilih 3 orang untuk satu kelompok. Ada berapa cara kita
dapat menyusunnya?
Jawaban:
4C3 =4! / 3! (4-3)!
= (4.3.2.1) / 3.2.1.1
= 24 / 6
= 4 cara

2. Suatu warna tertentu dibentuk dari campuran 3 warna yang berbeda. Jika terdapat 4 warna,
yaitu Merah, Kuning, Biru dan Hijau, maka berapa kombinasi tiga jenis warna yang dihasilkan.
Jawaban:
nCx = (n!)/(x!(n-x)!) 
4C3 = (4!)/(3!(4-3)!)
= 24/6 = 4 macam kombinasi (MKB, MKH, KBH, MBH).

3. Dalam suatu pertemuan terdapat 10 orang yang belum saling kenal. Agar mereka saling kenal
maka mereka saling berjabat tangan. Berapa banyaknya jabat tangan yang terjadi.
Jawaban:

3-7
10C2 = (10!)/(2!(10-2)!) = 45 jabat tangan

4. Suatu kelompok yang terdiri dari 3 orang pria dan 2 orang wanita akan memilih 3 orang
pengurus. Berapa cara yang dapat dibentuk dari pemilihan jika pengurus terdiri dari 2 orang pria
dan 1 orang wanita.
Jawaban:
3C2 . 2C1 = (3!)/(2!(3-2)!) . (2!)/(1!(2-1)!) = 6 cara, yaitu : L1 L2 W1 ; L1 L3 W1 ; L2 L3 W1 ; L1 L2 W2 ; L1
L3 W2 ; L2 L3 W2

5. Dalam sebuah ujian, seorang mahasiswa diwajibkan mengerjakan 5 soal dari 8 soal yg tersedia.
Tentukan:
a.    banyaknya jenis pilihan soal yg mungkin untuk dikerjakan
b.    banyaknya jenis pilihan soal yg mungkin dikerjakan jika no.6 dan 7 wajib dikerjakan.
Jawaban:
8 C5 = 8!/5!(8-5)! = (8×7×6×5!)/5!3! = 56 cara
6C3 = 6!/3!(6-2)! = (6×5×4×3!)/3!3! = 20 cara

6. Banyak cara memilih 4 pengurus dari 6 calon, yang ada sama dengan ....
Jawaban:
6C4 = 6!/4!(6-4)! = (6×5×4!)/4!2! = 15 cara

7. Dalam sebuah kantong terdapat 7 kelereng. Berapa banyak cara mengambil 4 kelereng dari
kantong tersebut?
Jawaban:
7C4 = 7!/4!(7-4)! = (7×6×5×4!)/4!3! = 35 cara

8. Siswa di minta mengerjakan 9 dari 10 soal ulangan, tetapi soal 1-5 harus di kerjakan. Banyaknya
pilihan yang dapat diambil murid adalah.
Jawaban:
5C4 = 5!/4!(5-4)! = (5×4!)/4!1! = 5 cara

3-8
9. Seorang peternak akan membeli 3 ekor ayam dan 2 ekor kambing dari seorang pedagang yang
memiliki 6 ekor ayam dan 4 ekor kambing. Dengan berapa cara peternak tersebut dapat memilih
ternak-ternak yang di inginkannya?
Jawaban:
Banyak cara memilih ayam = 6C3 = 6!/3!(6-3)! = 6!/3!3! = 20 cara
Banyak cara memilih kambing = 4C2 = 4!/2!(4-2)! = (4×3×2!)/2!2! = 6 cara
Jadi, peternak tersebut memiliki pilihan sebanyak = 20×6 = 120 cara

10. Sebuah perusahaan membutuhkan karyawan yg terdiri dari 5 putra dan 3 putri. Jika terdapat 15
pelamar, 9 diantaranya putra. Tentukan banyaknya cara menyeleksi karyawan!
Jawaban:
Pelamar putra = 9 dan pelamar putri 6 banyak cara menyeleksi:
9C5 x 6C3 = 9!/5!x(9-5)! x 6!/3!x(6-3)! = 2360

3.4. OPERASI KEJADIAN


Beberapa operasi kejadian yang sering kita dapati dalam statistic adalah operasi gabungan, irisan,
kejadian terpisah dan komplemen.

a. Operasi gabungan.
Untuk setiap dua kejadian A dan B dan ruang sampel S berlaku:
Pr (A U B) = Pr (A) + Pr (B) – Pr (A ∩ B)
Contoh:
Peluang mahasiswa Teknik Sipil lulus statistic adalah 60% sedangkan peluang lulus Analisa
Sistem adalah 70%. Bila lulus keduanya adalah 55%. Berapakah peluang sedikitnya lulus dalam
satu mata kuliah tersebut?
Penyelesaian:
Misal:
A = kejadian lulus Statistik
B = kejadian lulus Analisa Sistem
Pr (A U B) = 0,6 + 0,7 – 0,55 = 0,77

b. Dua kejadian terpisah.

3-9
Jika 2 kejadian A dan B tidak dapat terjadi bersama-sama maka 2 kejadian tersebut dikatakan
terpisah atau dinyatakan A ∩ B = Ø, sehingga:
Pr (A U B) = Pr (A) + Pr (B)-0

c. Komplemen.
Kejadian A’ merupakan komplemen dari kejadian A jika unsur-unsur (titik-titik sampel pada A’
ada pada ruang sampel S tetapi tidak merupakan unsur dari kejadian A).

Jika A’ merupakan komplemen dari A maka:


Pr (A) = 1 – Pr (A’)

PELUANG PERSYARAT
Peluang suatu kejadian bila disyaratkan kejadian lainnya telah terjadi disebut dengan peluang bersyarat.
Perumusan peluang bersyarat B jika A terjadi dinyatakan sebagai berikut:
Pr ( A ∩ B)
Pr (B/A) =
Pr ( A)

Contoh soal:
Diberikan data kelompok pengusaha yang terdiri dari 100 orang dan diperoleh data sebagai berikut:
Kuat Lemah Total
Pribumi A 10 35 45
Non Pribumi A’ 30 25 55
Total 40 60 100

Jika dinyatakan ada pengusaha non pribumi yang melakukan pemalsuan barang, berapakah peluang
pengusaha tersebut dari golongan ekonomi kuat?
Jawab:
N (A’ ∩ B) = 30
N (S) = 100
Pr (A’ ∩ B) = 30/100 = 0,30
N (A’) = 55
Pr (A’) = 55/100 = 0,55

3-10
Pr ( A ∩ B)
Pr (B/A) = = 0,30/0,55 = 6/11
Pr ( A)

a. Dalil penggandaan
jika ada 2 kejadian A dan B pada suatu ruang sampel, maka berlaku:
Pr (A ∩ B) = Pr (A) Pr (B/A) = Pr (B) Pr (A/B)

b. Kejadian bebas.
Dua kejadian dikatakan bebas jika timbulnya masalah satu kejadian tidak dipengarhi oleh kejadian
lainnya atau dinotasikan sebagai berikut:
Pr (A/B) = Pr (A) atau Pr (B/A) = Pr (B), akibatnya:
Pr (A ∩ B) = Pr (A) . (Pr (B)
Bila A dan B independent

TEOREMA BAYES
Teorema Bayes dikemukakan oleh seorang pendeta Presbyterian Inggris pada tahun 1763 yang bernama
Thomas Bayes . Teorema Bayes ini kemudian disempurnakan oleh Laplace. Teorema Bayes digunakan
untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil
observasi. Teorema ini menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat
peristiwa B telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B dengan syarat peristiwa A telah
terjadi.Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi dapat memperbaiki probabilitas

Rumus:
Bila {E1, E2, …………. En} adalah partisi dari kejadian E dan masing-masing kejadian E1, E2, ……., En tidak
berpeluang nol, maka peluang kejadian dari ruang sampel tersebut:

Pr (E) = Pr (E1) Pr (E/E1) + Pr (E2) Pr (E/E2) + ………….., Pr (En) Pr (E/En)

Rumus Bayes:
Bila {E1, E2, …….., En} adalah partisi dari ruang contoh S dimana Pr (Ei) ≠ 0 maka untuk I = 1, 2, ……………..,
n adalah:

3-11
Pr (Ei ∩ A )
n
Pr (Ei/A) = = Pr ( Ei ) ¿ ¿ ¿
∑ Pr(E 1 ∩ A)
i=1

Contoh soal:
1. Suatu perusahaan mempunyai mesin A, B, C masing-masing berproduksi sebanyak 25%,
50% dan 25% dari total hasil produksi. Prosentase cacat untuk tiap mesin 1%, 2% dan 3%. Sebuah
hasil yang diketahui diambil secara acak, berapakah peluangnya bila berasal dari mesin C?
Jawab:
A = hasil produksi dari mesin A
B = hasil produksi dari mesin B
C = hasil produksi dari mesin C
X = hasil produksi yang cacat
Pr(A) = 0,25 Pr(X/A) = 0,01
Pr(B) = 0,50 Pr(X/B) = 0,02
Pr( C) = 0,25 Pr(X/C) = 0,03

Sehingga: Pr (A ∩ X) = 0,25 . 0,01 = 0,0025


Pr (B ∩ X) = 0,50 . 0,02 = 0,0100
Pr (C ∩ X) = 0,25 . 0,03 = 0,0075
Pr (A ∩ X) + Pr (B ∩ X) + Pr (C ∩ X) = 0,02
Sehingga Pr(C/X) = 0,0075/0,02 = 0,375

2. Sebuah perkantoran biasanya membutuhkan tenaga listrik yang cukup agar semua
aktifitas pekerjaannya terjamin dari adanya pemutusan aliran listrik. Terdapat dua sumber listrik yang
digunakan PLN dan Generator. Bila listrik PLN padam maka secara otomatis generator akan menyala
dan memberikan aliran listrik untuk seluruh perkantoran. Masalah yang selama ini mengganggu
adalah ketidak satabilan arus (voltage) Listrik. Selama beberapa tahun terakhir, diketahui bahwa
perkantoran itu menggunakan listrik PLN adalah 0.9 dan peluang menggunakan generator adalah 0.1
peluang terjadi ketidak stabilan pada arus PLN maupun generator masing-masing 0.2 dan 0.3.

Permasalahan ini di ilustrasikan sebagai berikut :


E   : Peristiwa listrik PLN digunakan

3-12
Ec : Peristiwa listrik Generator digunakan
A  :Peristiwa terjadinya ketidak stabilan arus
Peristiwa A dapat ditulis sebagai gabungan dua kejadian yang lepas

Dengan menggunakan probabilitas bersyarat maka :

Diketahui:
P(E)=0.9   ;P(E’)=0.1
P(A|E)=0.2   ;P(A|E’)=0/3
Sehingga:
P(A)=P(E).P(A|E)+P(E’).P(A|E’)
=(0.9).(0.2)+(0.2).(0.3)
=0.21

SOAL-SOAL
1. Sebuah kantong berisi kelereng berwarna biru dan hijau dimana jumlah kelereng biru = 15 dan
jumlah kelereng hijau 10 buah. Maka tentukan.
a. Probabilitas terambilnya kelereng biru 3X
b. Probabilitas terambilnya kelereng hijau 2X
c. Probabilitas terambilnya kelereng hijau dan biru!
2. Ada 3 buah kotak masing-masing berisi 2 coin. Dalam kotak K1, kedua coin tersebut dari emas,
dalam kotak K2 keduanya perak, dalam kotak K3 satu coin emas, yang lain perak. Suatu kotak dipilih
secara random, kemudian sebuah coin diambil secara random. Ternyata coin itu emas. Berapa
probabilitasnya ia berasal dari kotak K1?

3-13
3. Seorang laki-laki memiliki 5 baju dan 6 dasi. Berapa pasangan baju dasi yang berbeda?
4. Ada 6 mata kuliah yang akan diujikan dalam seminggu (sehari satu). Ada berapa macam urutan yang
berbeda untuk membuat jadwalnya?
5. Sebuah kotak yang berisi 10 barang tanpa diketahui terdapat 3 barang yang rusak. Seorang
mengambil barang secara acak satu persatu dengan pemilihan. Berapakah peluang diperolehnya
barang yang baik pada tindakan pemilihan 1 dan barang yang rusak pada tindakan pemilihan II?
6. Sepasang dadu dilemparkan 2 kali. Berapa peluangnya diperoleh jumlah 7 dan 11?
7. Peluang seseorang membaca iklan pada surat kabar adalah 0,4. Jika ia membaca iklan, peluang ia
membelinya 0,7. Berapakah peluang seseorang pembeli yang terpilih secara acak juga seorang
pembaca iklan di surat kabar?
8. Pada sebuah perguruan tinggi A terdapat 30% mahasiswa tingkat I, 25% mahasiswa tingkat II, 25%
mahasiswa tinggkat II dan 20% mahasiswa tingkat IV. 50% dari mahasiswa tingkat I, 30% mahasiswa
tingkat II, 10% mahasiswa tingkat II dan 2% mahasiswa tingkat IV mengikuti kuliah statistic. Jika
seorang mahasiswa PT. A tersebut dipilih secara acak, berapakah peluang mahasiswa tersebut
mengikuti statistika?
9. Ada 25 orang melakukan konferensi meja bundar. Berapakah banyak susunan yang ada?
10. Terdapat 20 orang mahasiswa yang terdiri dari 8 orang dari Ekonomi, 5 orang dari Hukum, 4 orang
dari psikologi dan 3 orang lainnya dari Teknik. Dibentuk panitia yang terdiri dari 10 orang.
Berapakah peluang diperoleh susunan panitia yang terdiri dari 6 orang ekonomi, 2 orang Hukum, 1
orang psikologi dan 1 orang Teknik?
11. Suatu kelompok terdiri dari 13 wanita dan 10 pria. Akan disusun team :
a. Team terdiri dari 5 orang, ada berapa macam team yang mungkin?
b. Team harus terdiri dari 3 wanita dan 2 orang pria, ada berapa macam cara?
12. Dari 21 pemain dalam TC akan dipilih suatu team sepakbola yang berjumlah 16 orang.
a. Ada berapa macam susunan team yang berbeda?
b. Bila ditetapkan 3 orang tertentu harus masuk dalam team tersebut, ada berapa cara?

3-14

Anda mungkin juga menyukai