Anda di halaman 1dari 20

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Guru Mata : Peri Ali Rosada, S.Pd


Pelajaran
Kelas : XI Semua Kompetensi Keahlian

Materi : PELUANG
Sub materi : 1.Kaidah pencacahan, Permutasi,
Kombinasi
2. Peluang Suatu Kejadian
3. Peluang Kejadian Majemuk
BAHAN AJAR

PELUANG

Kaidah Pencacahan, Permutasi, Kombinasi

 KAIDAH PENCACAHAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan satu masalah
yang emngharuskna kita menentukan banyak cara yang mungkin terjadi dari
suatu peristiwa. Untuk menyelesaikan masalah tersebu dapat dinggunakan
kaidah pencacahan yaitu menggunakan salah satu atau gabungan dari metode
aturan pengisisn tempat tersedia, permutasi dan kombinasi.
Kaidah pencacahan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan menentukan
banyaknya cara suatu percobaan dapat terjadi. Hal mendasar yang harus dipahami
dalam mempelajari kaidah pencacahan yaitu aturan penjumlahan, aturan perkalian,
faktorial, dan permutasi.
Aturan 1:
Jika ada A dan B yang merupakan himpunan saling lepas dengan banyak anggota
himpunannya adalah x dan y, maka banyaknya cara mengambil satu anggota dari
gabungan keduanya akan sama dengan x + y, dinotasikan:

Atau secara sederhana digunakan saat ada sejumlah kejadian yang tidak saling
berhubungan (saling lepas). Dalam kondisi ini kejadian-kejadian tersebut dijumlahkan
untuk mendapatkan total kejadian yang mungkin terjadi.

Contoh

Dari kota A ke kota B ada beberapa jenis angkutan yang dapat digunakan. Ada
4 travel, 2 kapal laut, dan 1 pesawat terbang yang dapat dipilih. Ada berapa
total cara berbeda untuk berangkat dari kota A menuju kota B?
Alternatif
Penyelesaian

Dalam soal di atas ketika kita memilih travel,


kapal laut, maupun pesawat terbang tidak
berpengaruh satu sama lain, ketiganya
merupakan himpunan yang saling lepas.
Sehingga ada 4+2+1 = 7 cara berbeda untuk
berangkat dari kota A menuju kota B.

Aturan 2:
Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam m cara dan kejadian kedua dapat
terjadi dalam n cara, maka pasangan kejadian dapat terjadi:

Prinsip ini dapat digenerelasasikan untuk memasukan banyak kejadian


yang dapat terjadi dalam n1,n2,n3,…nk cara. Banyaknya k kejadian dapat terjadi
dalam n1.n2.n3.…nk cara.
Contoh 1

Kiki mempunyai 3 celana berwarna hitam, biru dan merah serta mempunyai 4
kaos berwarna biru, merah, kuning, dan merah muda. Berapa banyak pasang
cara Kiki memilih celana dan baju?

n1 = Kejadian 1 (celana) = 3

Alternatif n2 = Kejadian 2 (kaos) = 4


Penyelesaian
Banyak pasang cara Kiki memilih celana dan baju:

n1 × n2 = 3 × 4 = 12 cara.

Contoh 2

Dari angka 0,1,2,3,4,5 akan disusun bilangan ratusan. Berapa banyak bilangan
yang terbentuk dari angka tersebut jika tidak ada nagka yang berulang?

Ada 6 angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5 akan dibentuk angka ratusan tidak


berulang.
Untuk mengisi posisi ratusan dapat dipilih dari 5 angka, angka 0
(nol) tidak termasuk, karena ratusan tidak diawali dengan 0. Maka
masukan 5 pada kotak ratusan.
Alternatif
Penyelesai Untuk mengisi posisi puluhan dapat dipilih dari 5 angka, selain
an angka yang telah dimasukan pada kolom ratusan. Maka masukan 5
pada kotak ratusan.

Untuk mengisi posisi satuan dapat dipilih dari 4 puluhan. Tentunya


pilihan angka itu yang belum digunakan untukmengisi posisi ratusan
dan puluhan karena tidak boleh ada angka yang berulang. Maka
masukan 4 pada kotak satuan.

Tabel 1. Banyaknya bilangan yang dapat dibentu tanpa berulang


Ratusan Puluhan Satuan
5 5 4
Jadi banyaknya bilangan yang dapat dibentuk adalah : 5 x 5 x 4 =
100
 FAKTORIAL

Dalam matematika, faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian


antara bilangan bulat positif yang kurang dari atau sama dengan n. Faktorial
ditulis sebagai n! dan disebut n faktorial. Bentuk dari faktorial, yaitu:

di mana, untuk 0! = 1! = 1, sehingga:


2! = 2.1 = 2
3! = 3.2.1 = 6
4! = 4.3.2.1 = 24
5! = 5.4.3.2.1 = 120 dst..

Jika n adalah bilangan bulat positif, maka


perkalian bilangan bulat positif dari 1 sampai
n disebut n faktorial, disimbolkan n! yaitu
n! = n x (n-1) x (n-2) x ... x 3 x 2 x 1
0! = 1
1! = 1
𝒏!
maka diperoleh: 𝒏 = (𝒏−𝟏)

Contoh
 PERMUTASI
Permutasi adalah susunan yang mungkin dari unsur-unsur berbeda dari
objek-objek dengan memperhatikan urutannya. Dalam permutasi urutan
menjadi hal yang penting, karena bedaurutan maka menjadi susunan yang
berbeda.
Banyaknya permutasi dari n objek yang disusun r objek dapat dinotasikan
menjadi nPr sehingga dirumuskan menjadi:

nPr = n (n-1) (n-2) (n-3) ... (n-r+1) atau

1. Permutasi dari n elemen, tiap permutasi terdiri dari n elemen

Jika ada unsur yang berbeda diambil n unsur, maka banyaknya susunan
(permutasi) yang berbeda dari n unsur tersebut adalah
Contoh

Untuk menyambut sebuah pertemuan delegasi negara yang dihadiri oleh lima
negara, panitia akan memasang kelima bendera dari lima negara yang hadir.
Banyak cara panitia menyusun kelima bendera tersebut adalah…

Dari lima bendera yang ada,


berarti n = 5, maka banyak
susunan bendera yang
Alternatif mungkin yaitu:
Penyelesaian
5! = 5.4.3.2.1 = 120 cara.

2. Permutasi n elemen, tiap permutasi terdiri dari r unsur dari n elemen


dengan r ≤ n

Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan r≤n, banyaknya


permutasi dari n objek yang diambil r objek pada satu waktu adalah:

Contoh

Banyak cara untuk memilih seorang ketua, sekertaris dan bendahara


dari 8 siswa yang tersedia adalah…

Alternatif Penyelesaian

Banyak siswa, n = 8

Ketua, sekretaris dan bendahara (banyak pilihan objek), r = 3

Maka:
3. Permutasi dari n unsur yang mengandung p.q dan r unsur yang sama

Pada permutasi ini permutasi yang mempunyai susunan sama akan


dihilangkan

Keterangan:

n = banyaknya elemen seluruhnya

k1 = banyaknya elemen kelompok 1 yang sama

k2 = banyaknya elemen kelompok 2 yang sama

kt = banyaknya elemen kelompok kt yang sama

t = 1,2,3,…

Contoh

Banyak cara untuk menyusun dari kata ”BASSABASSI” adalah…

Alternatif
Penyelesaia
Dari kata ”BASSABASSI”, banyak huruf (n) = 10 n
k1 = huruf B = 2
k2 = huruf A = 3
k3 = huruf S = 4
k4 = huruf I = 1

4. Permutasi Siklis

Permutasi siklis adalah permutasi melingkar (urutan melingkar).


Contoh

Dari 5 orang anggota keluarga akan duduk mengelilingi sebuah meja


bundar, banyak cara susunan yang dapat dibuat dari 5 orang tersebut
adalah...

Banyak orang (n) = 5,


maka :
Alternatif
5Psiklis = (5 – 1)! = 4! =
Penyelesaia
4.3.2.1 = 24 cara
n

5. Permutasi berulang dari n unsur, tipe permutasi terdiri dari k unsur

Contoh

Banyak susunan 3 bilangan dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah…

Banyak susunan 3
bilangan, berarti
bilangan ratusan, k = 3
Alternatif
Banyak angka yang akan
Penyelesaian disusun, n = 6
Banyak susunan 3
bilangan dari angka 1, 2,
 KOMBINASI
Kombinasi ialah banyaknya cara memilih anggota pada jumlah tertentu dari dari
anggota-anggota suatu himpunan. Atau dengan kalimat lain kombinasi yaitu banyaknya
cara membuat himpunan bagian dengan jumlah anggota tertentu dari anggota-anggota
suatu himpunan
Notasi:

Untuk semua bilangan positif n dan r, dengan , banyaknya kombinasi


r objek yang diambil dari n objek pada waktu yang sama, yaitu:

Contoh

Banyak cara memilih pemain inti sebuah tim basket dari 9 orang adalah…

Sebuah tim basket terdiri dari 5 orang, r = 5 Alternatif


Penyelesaian
Banyak orang yang dapat dipilih, n = 9

Banyak cara memilih pemain inti sebuah tim basket:


Contoh

Dari 4 penyanyi sopran dan 5 penyanyi alto akan dipilih empat orang pengurus
paduan suara. Berapa banyak pilihan berbeda yang diperoleh jika dipilih 2
orang penyanyi sopran dan 2 orang penyanyi alto?

Alternatif
Penyelesaian

Banyak cara memilih pengurus paduan


suara
BAHAN AJAR

PELUANG

Peluang Suatu Kejadian

Peluang merupakan ilmu yang mempelajari tentang sesuatu hal yang

berkaitan dengan kemungkin. Sehingga, peluang suatu kejadian dapat diartikan

sebagai kemungkinan dari sebuah kejadian. Kemungkinan tersebut bisa terjadi

atau tidak terjadi, bisa sukses atau gagal.

A. Percobaan

Sifat dasar percobaan:

1. Setiap jenis percobaan mempunyai kemungkinan hasil atau

peristiwa/kejadian yang akan terjadi.

2. Hasil dari setiap percobaan secara pasti sulit ditentukan.


B. Ruang Sampel

Ruang sampel (S) adalah kumpulan dari hasil yang mungkin terjadi dari suatu

percobaan. Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel, sedangkan

kumpulan dari beberapa titik sampel disebut kejadian.

Banyak ruang sampel disimbolkan dengan n(S).

Contoh:

Tiga buah koin dilempar sebanyak 1 kali, maka ruang sampel dan banyaknya

sampel dari percobaan pelemparan koin tersebut adalah ...

Jawab:

Misalkan, munculnya angka pada koin disimbolkan dengan A dan munculnya

gambar pada koin disimbolkan dengan G, maka dari hasil pelemparan koin

tersebut, diperoleh beberapa kemungkinan sebagai berikut:

Koin I Koin II Koin III

Kemungkinan ke-1 A A A

Kemungkinan ke-2 A A G

Kemungkinan ke-3 A G A

Kemungkinan ke-4 G A A

Kemungkinan ke-5 A G G

Kemungkinan ke-6 G A G

Kemungkinan ke-7 G G A

Kemungkinan ke-8 G G G

Jadi, ruang sampel dari percobaan tersebut adalah S = {(AAA), (AAG), (AGA),

(GAA), (AGG), (GAG), (GGA), (GGG)} dan banyak sampelnya adalah n(S) = 8.
C. Peluang Kejadian

Misalnya S adalah ruang sampel dari suatu percobaan dengan setiap anggota S

memiliki kesempatan muncul yang sama dan K adalah suatu kejadian

dengan K⊂S, maka peluang kejadian K adalah:

Contoh:

Sebuah dadu dilempar undi satu kali, peluang muncul angka bilangan prima

adalah...

Jawab:

Ruang sampel dadu (S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n(S) = 6

Muncul angka prima (K) = {2, 3, 5} maka n(K) = 3

Sehingga peluang muncul angka bilangan prima yaitu:

Peluang berada dikisaran antara 0 sampai dengan satu. Sebuah kejadian

yang memiliki nilai peluang 1 (satu) artinya kejadian tersebut pasti terjadi.

Sedangkan kejadian dengan nilai peluang 0 (nol), kejadian tersebut tidak akan
mungkin terjadi (mustahil terjadi). Semakin tinggi nilai peluang dari suatu

kejadaian, kemungkinan terjadinya juga akan semakin besar.

D. Peluang Komplemen dari Suatu Kejadian

P(K) adalah peluang kejadian K dan P(Kc) = P(K’) adalah peluang kejadian bukan

K, maka berlaku:

Contoh:

Peluang Rina lulus ujian Matematika adalah 0,89, maka peluang Rina tidak

lulus ujian Matematika adalah…

Jawab:

K = Kejadian Rina lulus ujian Matematika = 0,89

Kc = Kejadian Rina tidak lulus ujian Matematika

Peluang Rina tidak lulus ujian Matematika:

P(Kc) = 1 – P(K) = 1 – 0,89 = 0,11

E. Frekuensi Harapan

Frekuensi harapan adalah banyaknya kejadian yang diharapkan dapat

terjadi pada suatu percobaan.


Jika suatu percobaan dilakukan sebanyak n kali dan nilai kemungkinan terjadi

kejadian K setiap percobaan adalah P(K), maka frekuensi harapan kejadian K

adalah:

Contoh:

Sebuah dadu dilempar sebanyak 120 kali, maka frekuensi harapan munculnya

mata dadu faktor dari 6 adalah...

Jawab:

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ↔ n(S) = 6

K : Faktor dari 6 = {1, 2, 3, 6} ↔ n(A) = 4

n = Banyak lemparan = 120

Sehingga frekuensi harapan muncul faktor dari 6 adalah :


BAHAN AJAR

PELUANG

Peluang Kejadian Majemuk

PERTEMUAN KE-3

Peluang kejadian majemuk memiliki beberapa bagian seperti dua kejadian

saling lepas, dua kejadian tidak saling lepas, dua kejadian saling bebas, dan dua

kejadian bersyarat.

Peluang kejadian majemuk menjelaskan tentang suatu kejadian yang

dilakukan lebih dari satu kali yang menghasilkan kejadian baru. Misalkan kamu

merapikan sebuah bola warna warni ke dalam kotak, tiba-tiba teman kamu ingin

mengambil salah satu bola di dalamnya secara acak. Peluang pengambilan bola ini

disebut peluang majemuk.

1. Peluang Saling Lepas

Peluang saling lepas menunjukkan jika tidak adanya kejadian yang

sama antara kejadian satu dengan kejadian lainnya sehingga kedua kejadian

ini tidak saling mempengaruhi. Penulisan rumus peluang saling bebas

dituliskan seperti di bawah ini.

P(A U B) = P(A) + P(B)


Contoh :

Dua buah dadu dilemparkan serentak satu kali. Berapa peluang kejadian
munculnya dua mata dadu yang habis dibagi 5 atau kejadian munculnya dua
mata dadu yang jumlahnya habis dibagi 4.

Jawab :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} , n(S) = 6

A = {5} , n(A) = 1

B = {4} , n(B) = 1

Karena A dan B saling lepas, maka:

P (A U B) = P(A) + P(B)

P (A U B) = ⅙+⅙

=⅓

2. Peluang Tidak Saling Lepas

Peluang tidak saling lepas menunjukkan bahwa jika adanya kejadian yang

sama antara kejadian satu dengan kejadian lainnya sehingga kedua kejadian ini

saling mempengaruhi. Peluang tidak saling lepas bisa dituliskan seperti di

bawah ini.

P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

Keterangan:

 P(A U B) adalah peluang kejadian A atau kejadian B

 P(A) dan P(B) adalah peluang terjadinya kejadian tertentu

 P(A ∩ B) adalah peluang kejadian A dan kejadian B (peluang menyukai dua

kejadian yang sama)


Contoh :

Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih dilantunkan serentak satu
kali. Tentukanlah peluang munculnya angka 3 pada dadu merah atau angka
5 pada dadu putih
Jawab :
n(S) = 6 x 6 = 36
A = {31, 32, 33, 34, 35, 36} , n(A) = 6
B = {15, 25, 35, 45, 55, 65} , n(B) = 6
A U B = {35} , n(A ∩ B) = 1
Karena A dan B tidak saling lepas, maka:

3. Peluang Saling Bebas

Peluang saling bebas menenjukkan jika kejadian yang terjadi pada A

tidak berpengaruh terhadap kejadian B. Rumus peluang saling bebas bisa

kamu liat di bawah ini.

P(A ∩ B) = P(A) x P(B)

Contoh :

Dua dadu berwarna merah dan putih dilantunkan serentak satu kali.

Misalkan A adalah kejadian munculnya angka 4 pada dadu merah dan B

adalah kejadian munculnya angka 6 pada dadu putih, maka selidikilah

apakah A dan B saling bebas ?

Jawab :

A = {41, 42, 43, 44, 45, 46} , n(A) = 6

B = {16, 26, 36, 46, 56, 66} , n(B) = 6


A ∩ B = {46} , n(A ∩ B) = 1

n(S) = 36

4. Peluang Bersyarat

Peluang bersyarat menunjukkan kalau kejadian A berpengaruh

terhadap kejadian B atau sebaliknya. Sehingga tiap kejadian saling

berpengaruh baik untuk kejadian A atau B. Rumus peluang bersyarat bisa

kamu liat di bawah ini.

P(A ∩ B) = P(A) x P(B|A)

P(A ∩ B) = P(B) x P(A|B)

Contoh :

Anda mungkin juga menyukai