TAHUN 2008
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari matero ini para siswa diharapkan mampu:
Pilihan sepatu = 2
Pada prinsipnya, kaidah
Pilihan Celana = 3 membilang menyatakan bahwa:
Pilihan kemeja = 5
Jika suatu kejadian merupa
Pilihan dasi = 2 kan merupakan rangkaian
x
Banyak variasi = 60 macam dari beberapa kejadian yang
dapat terjadi dalam berbagai
cara,
Maka banyak semua rangkaian kejadian merupakan
perkaliannya
NOTASI FAKTORIAL
Contoh:
5! = 5. 4. 3. 2. 1 = 120
Permutasi
Permutasi n unsur
Permutasi Siklis
PERMUTASI n UNSUR DARI n UNSUR
Susunan berbeda huruf – huruf A dan B : AB, BA (2 = 2x1)
Susunan berbeda huruf – huruf A, B dan C :
ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA (6 = 3x2x1) = 3!
nP n = n !
Contoh:
Banyak semua susunan berbeda huruf – huruf pada
kata ADIK adalah:
Susunan 4 huruf dari 4 huruf :
4 P 4 = 4 ! = 4.3.2.1 = 24 susunan
PERMUTASI r UNSUR DARI n UNSUR
6! 6! 6 . 5. 4!
6 P2 = = = = 30 susunan
(6 – 2 ) ! 4! 4!
Mana sajakah itu???
Atau diselesaikan dengan kaidah membilang :
Huruf yang tersedia : A N G K E T
Pilihan huruf pertama = 6
Pilihan huruf kedua = 5
( dari 6 pilihan sudah dipasang 1,
6x 5 = 30 sehingga tinggal 5 pilihan )
Dengan kaidah
membilang, Silahkan pilih, cara mana
yang lebih Anda sukai…
2. Tentukan banyaknya semua bilangan dengan 3 angka yang
dapat dibuat dari angka – angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7, dengan
syarat tidak ada angka yang diulang!
Jawab:
Banyak semua susunan 3 angka dari 7 angka berbeda adalah:
7! 7! 7. 6 . 5. 4!
7 P3 = = = = 210 susunan
(7 – 3 ) ! 4! 4!
Atau, dengan kaidah membilang: buat 3 kotak kosong !
7x 6x5 = 210
Contoh :
1. Enam siswa akan duduk mengelilingi sebuah meja bundar
a. Berapakah semua cara mereka duduk?
b. Berapakah semua cara mereka duduk, jika dua orang
tertentu harus selalu duduk berdampingan?
Jawab :
a. P6 (s) = (6-1) ! = 5 ! = 120 cara
b. Misal, keenam siswa tersebut adalah A, B, C, D, E,
dan F, serta dia anak yang selalu berdampingan
adalah A dan B
A dan B dipandang
A sebagai 1 unsur
F B Cara duduk A dan B = 2 cara
=
Peluang kejadian
Percobaan dan ruang sampel
n (A)
P (A) =
n (S)
a. Ketiganya merah
b. Ketiganya putih
c. Dua kelereng merah dan satu kelereng putih
Jawab:
Persoalan di atas dapat diselesaikan dengan kombinasi
Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari 4
kelereng merah adalah 4 C 3
Banyak cara mengambil 3 kelereng dari 10 kelereng
merah adalah 10 C 3
.............dan seterusnya……………
4!
4C3 (4-3) ! 3!
a. P (3M) = =
10 C 3 10 !
(10-3) ! 3 !
4! 7! 3!
=
1! 3! 10 !
4. 3. 2. 1 7!
=
1! 10. 9. 8. 7!
3 1
= =
90 30
6!
6C 3 (6-3) ! 3!
b. P (3P) = =
10 C 3 10 !
(10-3) ! 3 !
6! 7! 3!
=
3! 3! 10 !
6. 5. 4. 3 ! 7!
=
3! 10. 9. 8. 7!
120 1
= =
720 6
4C 2 6 C 1
c. P (2M,P) =
10 C 3
= …coba dikerjakan……..!
Kepastian, Kemustahilan, dan Peluang
Komplemen
Suatu kejadian mempunyai peluang dari 0 (nol) sampai
dengan 1
Kejadian dengan nilai peluang 1 disebut kepastian
Contoh:
Munculnya mata dadu genap atau ganjil pada
pelemparan sebuah dadu
Ruang sampel = 1 2 3 4 5 6
Genap = {2, 4, 6}
Genap U Ganjil = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Ganjil = {1, 3, 5}
N (Genap U Ganjil )= 6
P ( Genap U Ganjil ) = 6 = 1
6
Kejadian dengan nilai peluang 0 disebut kemustahilan
Contoh:
Munculnya mata dadu dengan jumlah 1 pada
pelemparan dua buah dadu secara bersamaan
Pada pelemparan dua buah dadu bermata 6 secara
bersamaan, jumlah mata dadu adalah dari 2
sampai dengan 12, jadi tidak ada yang berjumlah 1
Peluang Komplemen
Jika kejadian A adalah bagian dari ruang sampel, dan A c
adalah kejadian selain A, maka berlaku:
P (A) + P (Ac) = 1
Akibatnya :
P (Ac) = 1 - P (A)
Contoh:
Pada pelemparan sebuah dadu bermata 6,
tentukanlah peluang muncul mata dadu selain 5
Jawab :
Kejadian muncul mata dadu 5 ada 1 kejadian
1 1 5
P(5) = P(5c) = 1 - =
6 6 6
Bukti :
Kejadian muncul mata dadu selain 5 adalah 1, 2, 3, 4, 6
ada 5 kejadian
5
P(5) = Terbukti sama
6
Frekuensi Harapan
Jika suatu perecobaan diulang sebanyak n kali, dan A
adalah kejadian dalam ruang sampel, maka frekuensi
harapan kejadian A adalah:
Fh (A) = P (A) x n
Contoh:
Sebuah dadu bermata 6 dilempar undi sebanyak 180 kali.
Frekuensi harapan muncul mata dadu kurang dari 3
adalah…
Jawab: Fh (<3) = 1 x 180
3
S=1 2 3 4 5 6
= 60 kali
P (<3) = 2 = 1
6 3
Peluang Kejadian Majemuk
Kejadian Saling Lepas dan Tidak Saling Lepas
Kejadian Saling Bebas dan Kejadian Bersyarat
Jawab:
a. Munculnya mata dadu 5 atau genap merupakan
kejadian yang saling lepas karena tidak ada mata dadu
genap yang bernilai 5
P (5UG) = P (5) + P (G)
= 1 3 4 2
+ = =
6 6 3 3
a. Munculnya mata dadu prima atau genap merupakan
kejadian yang tidak saling lepas karena ada mata dadu
genap yang juga merupakan bilangan prima yaitu 2
= 3 3 1 5
+ =
6 6 6 6
Kejadian Saling Bebas dan Kejadian Bersyarat
Kejadian A dan B dikatakan Saling Bebas jika
keduanyatidak saling mempengaruhi
Jika A dan B merupakan kejadian saling bebas, maka
berlaku :
P (A П B) = P (A) x P (B)
Kejadian A dan B merupakan kejadian bersyarat jika
kejadian A menjadi syarat terjadinya kejadian B, atau
sebaliknya
Jika A dan B merupakan kejadian bersyarat, maka
berlaku :
P (A П B)
= P (A) x P (B\A)
(B\A) dibaca kejadian B dengan syarat A telah terjadi
Contoh:
Dari dalam sebuah kotak yang berisi 2 bola merah dan 3
bola putih diambil dua buah bola secara berurutan.
Berapakah peluan terambilkedua bola berwarna
merahn jika
a. Bola pada pengambilan pertama dikembalikan
b. Bola pada pengambilan pertama tidak dikembalikan
Jawab:
Misal: A adalah kejadian terambil bola merah pada
penganbilan pertama dan B adalah kejadian
terambil bola merah pada pengambilan kedua
a. Pengembalian bola I tidak mempengaruhi kejadian
berikutnya
2
P (A) =
5
P (A П B) = P (A) x P (B)
2 2 2
P (B) = = x
5 5 5
4
=
25
a. Bola I yang tidak dikembalikan menyebabkan terjadinya
perubahan ruang sampel pada mempengaruhi kejadian
berikutnya
2
P (A) =
5
P (A П B)= P (A) x P (B\A)
1 2 1
P (B\A) = = x
4 5 4
1
=
10
SELESAI
TERIKAKASIH ATAS
PERHATIANNYA