Anda di halaman 1dari 23

PELUANG

A. Kaidah Pencacahan, Permutasi, dan Kombinasi

A.1 Aturan Perkalian


Misal suatu plat nomor sepeda motor terdiri atas dua huruf berbeda yang diikuti tiga
angka dengan angka pertama bukan nol. Berapa banyak plat nomor berbeda yang dapat
dibuat?
Selesaian:
1 2 3 4 5

1.Huruf pertama dapat dipilih dari 26 huruf berbeda,


2.Huruf kedua dapat dipilih dari 25 huruf berbeda,
3.Angka pertama dapat dipilih dari 9 angka berbeda,
4.Angka kedua dapat dipilih dari 10 angka berbeda,
5.Angka ketiga dapat dipilih dari 10 angka berbeda.
Jadi ada 26 x 25 x 9 x 10 x 10 = 585.000 plat nomor berbeda yang dapat dibuat.
Secara umum
Jika suatu prosedur dapat dibentuk n1 cara berbeda, prosedur berikutnya, yaitu prosedur
kedua dapat dibentuk dalam n 2 cara berbeda, prosedur berikutnya, yaitu prosedur
ketiga dapat dibentuk dalam n3 cara berbeda, dan seterusnya, maka banyak cara
berbeda prosedur tersebut dapat dibentuk adalah n1 x n 2 x n 3 x ...

A.2 Faktorial
Perkalian n bilangan asli pertama disebut n faktorial, dinotasikan dengan n!
n! = n x (n – 1) x (n – 2) x (n – 3) x …x 3 x 2 x 1, dengan n bilangan asli,
untuk n  2.
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1. Selanjutnya didefinisikan 1! = 1 dan 0! = 1

A.3 Permutasi
Permutasi adalah cara membentuk susunan terurut (urutan diperhatikan) dari sebagian
atau seluruh anggota himpunan yang disediakan. Cara menempatkan n buah unsur ke
dalam r tempat yang tersedia disebut permutasi r unsur dari n unsur (r  n) , yang
dilambangkan dengan n Pr atau P(n, r ) atau Prn atau Pn ,r .
Banyak permutasi yang dapat disusun dari n anggota suatu himpunan diambil r
anggota:
n!
n Pr 
(n  1)!

A.4 Permutasi dari objek jika ada beberapa unsur yang sama
Banyak permutasi dari n objek diambil semua dalam satu saat, yang terdiri atas n1
objek yang sama, n 2 objek yang sama, …, n r objek yang sama adalah:
n!
n1! n 2 !...n r !
A.5 Permutasi siklis
Jika 3 orang a,b,c duduk berjajar ,maka posisi duduk adalah abc, acb, bca, bac, cab, cba.
Tetapi jika orang tersebut duduk mengelilingi meja bundar, maka posisi abc, bca, cab
adalah sama. Demikian juga posisi acb, cba, bac sama. Sehingga tiga orang a, b, c yang
duduk melingkar hanya ada 2 posisi duduk, yaitu abc dan acb. Masalah seperti ini yakni
susunan unsur-unsur yang membentuk lingkaran (kurva tertutup) dengan
memperhatikan urutannya disebut Permutasi Siklis .
n!
Banyaknya permutasi siklis dari n unsur adalah Psiklis (n)   (n - 1)!
n
A.6 Kombinasi
Kombinasi dari n unsur berbeda dengan setiap pengambilan r unsur (r  n) adalah
susunan yang terdiri atas r unsur berbeda yang diambil dari n unsur dengan tidak
memperhatikan urutannya. Notasinya: n C r , C rn , C (n, r ) , atau C n ,r .
n!
Banyak kombinasi r unsur dari n unsur : n C r 
r!(n  1)!
Pr
Hubungan permutasi dan kombinasi: n Pr  n Cr .r! atau n C r  n

r!
Contoh:
1. Hitunglah permutasi berikut:
a. P(7,3)
b. P(6,1)
Selesaian:
7! 7! 7.6.5.4!
a. P(7,3) = 7.6.5 = 210 atau P (7,3)     210
(7 - 3)! 4! 4!
6! 6! 6.5!
b. P (6,1)  6  6 atau P (6,1)    6
(6 - 1)! 5! 5!
2. Sebuah poliklinik mempunyai 4 dokter specialis dan 8 dokter umum. Berapa banyak cara
pasangan dokter spesialis dan dokter umum yang dapat dibuat ?
Selesaian:
Dokter spesialis Dokter umum
4 cara 8 cara
Banyak pasangan dokter spesialis dan dokter umum yang dapat dibuat = 4 x 8 = 32 cara.
3. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 akan disusun suatu bilangan terdiri atas empat angka.
Berapa banyak bilangan genap yang tersusun dan tidak ada angka yang berulang!
Selesaian:
Agar menjadi bilangan genap, tempat satuan hanya dapat diisi angka genap yaitu 2, 4, dan
6. Sehingga ada 3 cara. Karena tidak ada angka yang berulang, ketiga tempat yang lain
dapat disusun dari 6 – 1 = 5 angka yang lain. Sehingga ada 5 P3 cara.
Banyak bilangan genap yang tersusun = 5 P3 x 3 = 60 x 3 = 80
4. Hitunglah banyaknya permutasi yang berbeda yang dapat dibentuk dari semua huruf pada
tiap kata berikut ini.
a. EKSAKTA, b. MATEMATIKA.
Selesaian:
a. Kata “EKSAKTA” terdiri atas 7 huruf. Ternyata di antaranya ada yang sama, yaitu
huruf K ( sebanyak 2 buah) dan huruf A (sebanyak 2 buah). Maka banyaknya permutasi
ke-7 huruf pada kata “EKSAKTA” adalah
7! 7.6.5.4.3.2.1
  1260
2! 2! 2.1.2.1
b. Kata “MATEMATIKA” terdiri dari 10 huruf, dan diantaranya ada huruf yang sama,
yaitu huruf A (sebanyak 3 buah), huruf T (2 buah), dan M (2 buah). Maka banyaknya
permutasi dari ke-10 huruf pada kata “MATEMATIKA” =
10!
 10.9.8.7.6.5  151200
3! 2! 2!
5. Putri mempunyai 4 keping mata uang logam Rp. 1. 000, 00; 3 keping mata uang Rp.
500,00; dan 2 keping mata uang Rp. 200,00. Berapa banyak cara menyusun kesebelas
mata uang tersebut!
Selesaian:
Banyak uang logam = 4 + 3 + 2 = 9 keping
Penyusunan uang logam tersebut merupakan permutasi dengan beberapa elemen sama.
Banyak cara menyusun kesebelas mata uang :
9! 9 x 8 x 7 x 6 x 5 x 4!
=   1.260 cara
4! 3! 2! 4! 3 x 2 x 1 x 2 x 1
6. Suatu pertemuan yang dihadiri oleh 6 orang dan tempat duduk mereka disusun melingkar.
Berapakah banyaknya susunan cara duduk yang mungkin?
Selesaian:
Karena tempat duduk disusun melingkar, hal ini merupakan permutasi siklis sehingga
banyaknya permutasi siklis dari 6 unsur tersebut adalah
Psiklis(6) = (6 – 1) = 5! = 120
Jadi, susunan cara duduk yang mungkin ada 120 cara
7. Hitunglah nilai dari
a. C (3,1), b. C (6,3), c. C ( n,n), d. C (n,0)
Solution:
3! 3! 3.2.1
a. C (3,1)    3
(3 - 1)!1! 2!1! 2.1.1
6! 6!
b. C (6,3)    20
(6 - 3)! 3! 3! 3!
n! n! n!
c. C (n, n)    1
(n - n)! n! 0! n! 1. n!
n! n!
d. C (n,0)   1
(n - 0)! 0! n!1
8. Sebuah kantong berisi 6 kelereng berwarna merah dan 4 kelereng berwarna putih. Tiga
kelereng diambil sekaligus secara acak. Berapa banyak cara pengambilan kelereng itu jika
kelereng yang terambil adalah
a. ketiganya berwarna merah,
b. ketiganya berwarna putih,
c. dua berwarna merah dan satu berwarna putih,
d. satu kelereng berwarna merah,
e. warnanya bebas.
Selesaian:
a. Banyaknya cara pengambilan kelereng agar ketiganya berwarna merah adalah
6! 6!
C (6,3)    20
(6 - 3)! 3! 3! 3!
b. Banyaknya cara pengambilan kelereng agar ketiganya berwarna putih adalah
4! 4!
C (4,3)    4 cara
(4 - 3)! 3! 1! 3!
c. Banyaknya cara pengambilan kelereng agar terambil dua berwarna merah dan satu
berwarna putih adalah
6! 4!
C (6,2) x C (4,1)  x
(6 - 2)! 2! (4 - 1)!1!
6! 4!
 x
4! 2! 3!1!
 15 x 4  60 cara

d. Banyaknya cara pengambilan kelereng agar satu kelereng berwarna merah adalah
6! 4! 6! 4!
C (6,1) x C (4,2)  x  x  36 cara
(6 - 1)!1! (4 - 2)! 2! 5!1! 2! 2!
e. Banyaknya cara pengambilan kelereng tanpa memperhatikan warnanya adalah
10! 10!
C (10,3)    120 cara.
(10 - 3)! 3! 7! 3!
Latihan 1

Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1. Tono akan membeli sebuah sepeda motor. Ketika ia berkunjung ke ruang pameran sepeda
motor ternyata ada 4 pilihan merk sepeda motor dan masing-masing merk menyediakan 6
pilihan warna. Banyak cara Tono memilih merk dan warna sepeda motor adalah … cara.
a. 4 b. 6 c. 10 d. 18 e. 24
2. Pada pelaksanaan ujian olah raga di sekolah A, setiap peserta diberi nomor yang terdiri
atas tiga angka dengan angka pertama bukan nol. Banyak peserta ujian yang bernomor
ganjil adalah ….
a. 360 b. 405 c. 450 d. 500 e. 729
3. Ada 5 orang anak akan foto bersama tiga-tiga di tempat penobatan juara I, II, dan III. Jika
salah seorang diantaranya harus selalu menempati tempat juara I, banyak foto berbeda
yang mungkin tercetak adalah ….
a. 6 b. 12 c. 20 d.24 e. 40
4. Jika A adalah himpunan huruf yang terdapat dalam kata “PELUANG” maka banyak
himpunan bagian dari A yang memeliki anggota paling sedikit 5 unsur adalah…
a. 21 b. 27 c. 29 d. 35 e. 128
5. Dalam ruang tunggu, terdapat tempat duduk sebanyak kursi yang akan diduduki oleh 4
pemuda dan 3 pemudi. Banyak cara mereka duduk berjajar agar mereka dapat duduk
selang seling pemuda dan pemudi dalam satu kelompok adalah …
a. 12 b. 84 c. 144 d. 288 e. 576
6. Pelat nomor mobil angkutan umum di suatu kota terdiri atas tiga huruf dan dua angka.
Banyak cara menyusun pelat nomor tersebut jika tidak boleh ada huruf ataupun angka
yang berulang adalah…..
a. (26 x 26 x 26 x 9 x 9 ) b. (26 x 25 x 24 x 9 x 8) c. (26 x 25 x 9 x 8 x 7)
d. (26 x 25 x 24 x 10 x 9) e. (26 x 25 x 10 x 9 x 8)
7. Banyak bilangan yang kurang dari 1.000 tetapi jumlah angka penyusunannya sama dengan
6 adalah …
a. 25 b. 26 c. 27 d. 28 e. 29
8. Suatu sekolah membentuk tim delegasi yang terdiri atas 4 anak kelas X, 5 anak kelas XI,
dan 6 anak kelas XII. Kemudian dari tim delegasi akan ditentukan pimpinan yang terdiri
atas ketua, wakil ketua, dan sekretaris. Jika kelas asal ketua kelas harus lebih tinggi dari
kelas asal wakil ketua dan sekretaris, maka banyak kemungkinan susunan pimpinan ada
……cara.
a. 156 b. 492 c. 546 d. 600 e. 720
9. Banyak cara mengatur 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan duduk mengelilingi meja
bundar jika setiap orang perempuan duduk di antara dua orang laki-laki adalah …
a. 36 b. 96 c. 144 d. 256 e. 576
10. Sebuah kelas SMK Z, terdiri atas 30 siswa. Pada kelas tersebut akan dipilih 3 orang
sebagai pengurus kelas yang menjabat sebagai ketua kelas, wakil ketua kelas, dan
sekretaris. Berapa cara memilih yang mungkin terjadi adalah ….
a. 24.300 b. 24.630 c. 42.360 d. 42.630 e. 46.230
11. Diketahui 7 titik dan tidak ada 3 titik atau lebih yang segaris. Banyak segitiga yang dapat
dibentuk dari titik-titik tersebut adalah …..
a. 10 b. 21 c. 30 d. 35 e. 70
12. Dari 15 jenis bibit mangga diberi nomor 1 sampai 15. Diambil 8 jenis bibit untuk ditanam
di kebun percontohan. Jenis nomor 1 dan nomor 2 pasti terambil. Banyak cara pemilihan
jenis bibit mangga tersebut adalah ….
a. 1.169 b. 1.619 c. 1.691 d. 1.716 e. 1.961
13. Suatu kata sandi yang terdiri tiga huruf hidup berbeda dan tiga angka berbeda dengan
susunan bebas, akan disussun dari lima huruf hidup dan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan
9.
a. 5 C3 x 10 C3 b. 5 C3 x 10 C3 x 3! x 3! c. 5 C3 x 10 C3 x 6!
d. ( 5 C3  10 C3 ) x 3! e. ( 5 C3  10 C3 ) x 6!
14. Delapan orang peserta wisata harus menginap dalam 1 kamar dengan dua tempat tidur
dan 2 kamar masing-masing dengan 3 tempat tidur. Banyak cara penempatan peserta
wisata dalam kamar adalah ….
a. 500 b. 540 c. 520 d. 500 e. 480
15. Sembilan motor terdiri atas 4 Honda, 3 Yamaha, dan 2 Suzuki akan diparkir membentuk
suatu barisan. Jika setiap merk tidak boleh terpisah dalam barisan tersebut maka
banyaknya barisan yang dapat dibentuk adalah……
a. 188 b. 376 c. 864 d. 1.728 e. 3.556
16. Presiden, Wakil Presiden, dan Sekretaris Kabinet dan lima orang menteri duduk pada
sebuah meja bundar untuk mengadakan rapat kabinet terbatas. Jika Sekretaris Kabinet
harus duduk di antara Presiden dan Wakil Presiden maka banyak cara duduk kedelapan
orang tersebut adalah….
a. 240 b. 120 c. 60 d. 48 e. 24
17. Sepuluh butir manik-manik berbeda warna akan disusun menjadi sebuah gelang. Banyak
cara menyusun manik-manik menjadi sebuah gelang ada…. cara.
a. 181. 440 b. 195.880 c. 210.240 d. 296.672 e. 362.880
18. Tersedia 7 angka 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, akan dibentuk suatu bilangan terdiri atas 4 angka tanpa
pengualangan. Banyaknya bilangan genap yang dapat dibentuk ada….
a. 70 b. 210 c. 420 d. 480 e. 840
19. Terdapat 10 siswa, 3 diantaranya berseragam pramuka duduk membentuk lingkaran.
Apabila yang berseragam pramuka selalu duduk berdampingan maka banyak cara duduk
ada…
a. 720 b. 4.050 c. 5.040 d. 30.240 e. 40.320
20. Sekelompok anak yang terdiri atas 10 anak laki-laki dan 4 anak perempuan akan dipilih 5
anak. Banyak cara memilih paling sedikit 3 anak laki-laki disertakan adalah ….cara.
a. 1.218 b. 1.812 c. 1.816 d. 1.928 e. 2. 002
21. Dari 8 orang staf direksi PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang akan dipilih direktur
utama dan direktur umum. Banyaknya cara yang mungkin untuk memilih pasangan
tersebut adalah … cara.
a. 23 b. 30 c. 45 d. 56 e. 72
22. Dari 7 orang musisi akan dibentuk grup pemusik yang terdiri dari 3 orang. Banyak cara
yang mungkin untuk membentuk grup pemusik tersebut adalah … cara.
a. 21 b. 35 c. 120 d. 210 e. 720
23. Pengurus OSIS akan membentuk panitia yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris
dan bendahara. Sedangkan calon yang tersedia 6 orang. Banyak cara dalam penyusunan
panitia adalah …. Cara.
a. 15 b. 30 c. 90 d. 150 e. 360
24. Ada 8 orang yang belum saling kenal apabila ia ingin berkenalan dengan berjabat tangan,
banyak cara dalam berjabat tangan adalah …. cara.
a. 15 b. 28 c. 36 d. 56 e. 336
25. Sebuah kotak di dalamnya terdapat 10 buah bola yang bentuk dan ukurannya sama. Dari
kotak tersebut akan diambil 4 buah bola sekaligus. Banyak cara pengambilan bola
tersebut adalah … cara.
a. 720 b. 504 c. 210 d. 120 e. 24
26. Banyak nomor polisi kendaraan yang terdiri atas 3 angka dan diawali dengan angka 5
disusun dari angka-angka 5, 6, 7, 8, dan 9, dan angka-angkanya boleh berulang adalah…
a. 360 b. 216 c. 120 d. 60 e. 25
27. Tujuh buah buku berbeda akan disusun dalam suatu tumpukan. Bila tiap tumpukan dapat
memuat 3 buah buku, maka banyak susunan adalah ….
a. 35 b. 60 c. 120 d. 210 e. 720
28. Dari 9 orang calon pemain bulu tangkis nasional akan dipilih 4 orang pemain. Banyak
cara pemilihan jika ada satu orang yang sudah pasti terpilih adalah … cara.
56 b. 70 c. 112 d. 126 e. 252

B. PELUANG SUATU KEJADIAN

B.1 Pengertian Kejadian, Peluang, Kepastian dan Kemustahilan

Kita tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di masa mendatang dengan
kondisi ketidakpastian setiap harinya. Hal ini mengisyaratkan bahwa sering kita membuat
suatu keputusan dengan sedikit pengetahuan/keterangan. Situasi ketidakpastian ini sering
dianalisis dengan bentuk rata-rata jangka panjang yang dikenal dengan
peluang/probabilitas.
Dari pandangan intuitif, peluang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian adalah nilai
yang menunjukan seberapa besar kemungkinan peristiwa itu akan terjadi. Misalnya,
peluang yang rendah menunjukan kemungkinan terjadinya peristiwa itu sangat kecil.
Konsep peluang berhubungan dengan pengertian eksperimen yang menghasilkan
“hasil” yang tidak pasti. Artinya eksperimen yang diulang-ulang dalam kondisi yang
sama akan memberikan “hasil” yang berbeda-beda. Istilah eksperimen yang kita gunakan
disini tidak terbatas pada eksperimen laboratorium. Melainkan, eksperimen kita artikan
sebagai prosedur yang dijalankan pada kondisi tertentu, dimana kondisi itu dapat diulang-
ulang beberapa kali pada kondisi yang sama, dan setelah prosedur itu selesai berbagai
hasil dapat diamati.
Himpunan S dari semua hasil yang mungkin dari suatu eksperimen/percobaan yang
diberikan disebut ruang sampel. Suatu hasil yang khusus, yaitu suatu elemen/anggota
dalam S, disebut suatu titik sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari
ruang sampel S. Kejadian a yang terdiri atas suatu titik sampel tunggal a  S disebut
suatu kejadian yang elementer (sederhana). Notasi yang biasa digunakan adalah sebagai
berikut.
Untuk ruang sampel: S
Untuk kejadian dilambangkan dengan huruf-huruf kapital, seperti: A,B, …, X,Y,Z.
Untuk titik sampel dilambangkan dengan huruf-huruf kecil, seperti a,b,c,…,y,z.
Contoh 1
Eksperimen : Melambungkan sebuah dadu satu kali dan dilihat banyaknya mata dadu
yang tampak/muncul (yang di atas). Ruang sampel : Dadu mempunyai 6 sisi, dan masing-
masing sisi bermata satu, dua, tiga, empat, lima dan enam. Himpunan semua hasil yang
mungkin dari lambungan tersebut adalah: {1, 2, 3, 4,5, 6}. Jadi ruang sampelnya : S = {1,
2, 3, 4, 5, 6}.
Titik sampel : Titik sampel merupakan suatu elemen dari ruang sampel S, elemen-elemen
dari S adalah : 1, 2, 3, 4, 5, 6. jadi titik sampelnya : 1 atau 2 atau 3 atau 4 atau 5 atau 6.
Kejadian : Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.
Misalkan:
A = kejadian bahwa muncul mata genap
B = kejadian bahwa muncul mata ganjil
C = kejadian bahwa muncul mata prima
Maka:
A = {2, 4, 6} ; B = {1, 3, 5} ; C = {2, 3, 5}
Kejadian yang elementer sederhana adalah kejadian yang terdiri atas satu titik sampel.
Misalkan: D = kejadian bahwa muncul mata prima yang genap. Maka D = {2}
Misalkan suatu ruang sampel S mempunyai elemen yang banyaknya berhingga,
yaitu n (S) = N, dan tiap-tiap elemen dari S mempunyai kemungkinan sama untuk terjadi.
Misalkan pula A adalah suatu kejadian (himpunan bagian dari S), yang mempunyai
elemen sebanyak n(A). Maka peluang P bahwa kejadian A akan terjadi, didefinisikan
sebagai:
n( A)
P(A) =
n( S )
Contoh:
1. Berapakah peluang percobaan pelemparan sebuah dadu yang muncul mata genap?
Selesaian: misalkan A adalah kejadian yang muncul mata genap, maka
S = 1, 2, 3, 4, 5, 6 n(S)  6
A  2,4, 6  n(A)  3
n (A) 3 1
Jadi P (A)   
n(S) 6 2
1
Jadi peluang muncul mata genap 
2
2. Jika dua buah dadu dilambungkan bersama-sama satu kali, dan berapakah peluang
kejadian bahwa jumlah mata dadu yang muncul dari kedua dadu sama dengan 8.
Selesaian: Kita lihat hasil yang mungkin dari lambungan kedua dadu tersebut.
Dadu II
Dadu I 1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

Titik sampelnya merupakan pasangan-pasangan mata dadu yang muncul dari kedua dadu
tersebut. Titik sampel (a, b) dimaksudkan a merupakan mata yang muncul pada dadu I
dan b merupakan mata yang muncul pada dadu II.
Ruang sampel S = (1,1), (1,2), (1,3) ..., (6,5), (6,6)dan n(S)  36
Kejadian A = kejadian bahwa jumlah mata muncul samdengan 8
A  (6,2), (5,3), (4,4), (3,5), (2,6)dan n(A)  5
Karena n(S) = 36 dan n(A) = 5, maka peluang terjadinya peristiwa/kejadian A adalah
n( A) 5
P (A) = 
n( S ) 36
3. Dua dadu bermata enam dilempar bersama satu kali, peluang muncul mata dadu berjumlah
5 atau 8 adalah?
Selesaian:
Kejadian ini bukan kejadian sederhana karena ada dua kejadian yaitu kejadian munculnya
dua mata dadu berjumlah 5 atau kejadian munculnya mata dadu berjumlah 8. Akan tetapi
kita masih dapat menggunakan prinsip kejadian sederhana untuk menghitung peluang
kejadian. Perhatikan bahwa ruang sampel pelemparan dua mata dadu bermata enam
adalah S = (1,1), (1,2), (1,3) ..., (6,5), (6,6)dan n(S)  36 . Selanjutnya, misalkan A adalah
himpunan dari kejadian mata dadu berjumlah 5 atau 8, maka
A   (1,4), (2,3), (3,2), (4,1), (2,6), (3,5), (4,4), (5,3), (6,3)   n(A)  9 . Oleh karena itu
peluang kejadian muncul mata dadu berjumlah 5 atau 8 adalah
n( A) 9 1
P (A) =  
n( S ) 36 4
4. Sebuah kotak berisi 5 bola berwarna merah, 2 bola berwarna putih, dan 3 bola berwarna
biru. Tiga bola diambil sekaligus secara acak dari kotak tersebut. Berapa peluang:
a. terambil semua bola berwarna merah,
b. terambil 2 bola berwarna merah dan 1 bola berwarna biru,
c. terambil tiga bola dengan warna berlainan.
Selesaian:
Pengambilan 3 bola dari 10 bola dalam kotak tersebut merupakan kombinasi sehingga
banyaknya anggota dalam ruang sampel adalah kombinasi 3 dari 10 bola, yaitu
10!
n (S)  C (10,3)   120
3! 7!
a. Misalkan A adalah kejadian terambil semua bola berwarna merah (3 bola berwarna
5!
merah). Berarti, n (A)  C (5,3)   10 . Jadi, peluang terambilnya 3 bola
3!.2!
n( A) 10 1
berwarna merah adalah P (A) =   .
n( S ) 120 12
b. Misalkan B adalah kejadian terambil 2 bola berwarna merah dan 1 bola berwarna biru.
5! 3!
Berarti n (B)  C (5,2) x C (3,1)  x  30 .
2!.3! 1! x 2!
Jadi, peluang terambilnya 2 bola berwarna merah dan 1 bola berwarna biru adalah P
n( B) 30 1
(B) =   .
n( S ) 120 4
c. Misalkan C adalah kejadian terambil 3 bola berlainan warna. Berarti
5! 2! 3!
n (C)  C (5,1) x C (2,1) x C (3,1)  x x  5 x 2 x 3  30 .
1!.4! 1! x 1! 1! 2!
n( B) 30 1
Jadi, peluang terambilnya 3 bola berlainan warna adalah P (C) =   .
n( S ) 120 4

Sebuah kantong berisi kelereng merah sebanyak 10 buah. Sebuah kelereng diambil secara
acak dari kantong tersebut.
a. Berapakah peluang bahwa yang terambil kelereng merah?
b. Berapakah peluang bahwa yang terambil bola putih?
Karena semua bola yang ada di dalam kotak berwarna merah, maka setiap pengambilan
sebuah bola secara acak pasti akan mendapatkan bola merah, sehingga peluang terambilnya
bola merah samadengan 1 dan mustahil mendapatkan bola putih, sehingga peluang
terambilnya bola putih samadengan 0. Kepastian adalah kejadian yang pasti terjadi dan
peluang kepastian adalah 1. Kemustahilan adalah kejadian yang tidak mungkin terjadi dan
peluang kemustahilan adalah 0. Dalam pembahasan peluang, kepastian dan kemustahilan
adalah suatu kejadian yang memiliki peluang mutlak, 1 untuk kepastian dan 0 untuk
kemustahilan. Sedangkan secara umum suatu kejadian memenuhi sifat berikut: Misalkan A
adalah suatu kejadian dari percobaan statistik maka 0 ≤ P(A) ≤ 1.

.B.2 Frekuensi Harapan Suatu Kejadian


Misalnya pada percobaan pelemparan sebuah koin dengan sisi gambar (G) dan sisi
angka (A). Frekuensi kemunculan, atau berapa kali muncul satu sisi tertentu dalam beberapa
kali pelemparan dinamakan frekuensi harapan.
Frekuensi harapan dari suatu percobaan yang dilakukan sebanyak n kali
didefinisikan sebagai berikut.
Misalkan A adalah suatu kejadian pada ruang sampel S dengan peluang P(A). Frekuensi
harapan munculnya kejadian A (ditulis Fh (A) ) dalam n kali percobaan adalah
Fh ( A)  n x P(A) . atau Fh ( A)  P(A) .x n
Contoh:
1. Pada percobaan pelemparan dadu sebanyak 300 kali, berapakah frekuensi harapan
kejadian berikut?
a. Munculnya angka 4.
b. Munculnya bilangan prima.
Selesaian:
Ruang sampel percobaan tersebut adalah S  1, 2, 3, 4, 5, 6
a. Misalkan A kejadian munculnya angka 4.
Jadi, A = 4 dan n (A) = 1. Berarti, P( A) 
n(A) 1

n(S) 6
1
Jadi, frekuensi harapan munculnya angka 4 adalah Fh ( A)  x 300  50 kali.
6
b. Misalkan B kejadian bilangan prima.
Jadi, B = 2, 3, 5 dan n(B) = 3. Berarti, P( A) 
n(B) 3

n(S) 6
3
Jadi, frekuensi harapan munculnya angka prima adalah Fh ( B)  x 300  150 kali.
6
2. Di suatu daerah tercatat peluang seorang anak terkena penyakit gondok adalah 0,01. Jika
di daerah itu terdapat 400 anak, berapa kemungkinan anak yang terkena penya-kit
gondok?
Selesaian:
A = kejadian anak terkena penyakit gondok
P(A) = 0,01
Fh ( A)  0,01 x 400  4. Jadi, kemungkinan ada 4 anak terkena penyakit gondok

B.3 Kejadian Majemuk

B.3.1 Peluang Komplemen Suatu Kejadian


Misalkan S adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 7 dan A adalah kejadian
munculnya angka kelipatan 3 pada suatu percobaan pelemparan sebuah dadu. Anggo-ta-
anggota kejadian A adalah A = 3, 6. Komplemen kejadian A didefinisikan sebagai kejadian
tidak terjadinya A atau kejadian bukan A, ditulis A c . Jadi, A c = 1, 2, 4, 5
Jika, S adalah ruang sampel dengan n(S) = N dan A adalah kejadian dalam ruang
sampel S dengan n(A) = k, maka n( A c ) = N – k. Karena itu, peluang kejadian A c adalah
N-k N k k k
P( A c )     1  . Karena P( A)  maka
N N N N N
P( A c ) = 1 – P(A).
Kesimpulan:
a. Komplemen kejadian A adalah kejadian bukan A, ditulis A c .
b. Hubungan antara peluang komplemen kejadian A dan peluang kejadian A
dirumuskan dengan : P( A c ) = 1 – P(A)
Contoh:
Dalam sebuah kotak terdapat 8 kelereng hijau., 12 kelereng merah, dan 10 kelereng
biru. Jika satu kelereng diambil secara acak, tentukan peluang terambil bukan kelereng
merah.
Selesaian:
A = kejadian terambil 1 kelereng merah dari 12 kelereng merah
n(A) = 12 C1 = 12
Banyak kelereng seluruhnya = 8 + 12 + 10 = 30
n(S) = 30 C1 = 30
Peluang terambil kelereng merah:
n( A) 12 2
P(A) =  
n( S ) 30 5
2 3
Peluang terambil bukan merah: P( A c ) = 1 - =
5 5
B.3.2 Peluang Gabungan Dua Kejadian

a. Pengertian Gabungan dan Irisan Dua Kejadian


Misalkan A dan B masing-masing kejadian dalam ruang sampel S. Gabungan
kejadian A dan B adalah himpunan semua titik sampel yang terdapat pada
kejadian A atau B. Gabungan kejadian A dan B dapat dibaca kejadian A atau B
dan ditulis dengan lambang A  B .
Pengertian irisan kejadian A dan B adalah himpunan semua titik sampel yang
terdapat pada kejadian A dan kejadian B. Irisan kejadian A dan kejadian B dibaca
kejadian A dan B serta dilambangkan dengan A  B .
b. Peluang Dua Kejadian
Dalam teori himpunan jika terdapat himpunan A dan B dalam semesta
pembicaraan S, anggota himpunan A  B dapat dihitung dengan rumus
n( A  B)  n(A)  n(A) - n(A  B). Karenanya, jika terdapat kejadian A dan
kejadian B dalam ruang sampel S, peluang kejadian A atau B dapat dirumuskan
sebagai berikut.
n(A  B) n(A)  n(B) - n (A  B)
P( A  B)  
n( S ) n( S )
n(A) n(B) n (A  B)
  -
n( S ) n( S ) n( S )
 P(A)  P(B) - P(A  B)
Jadi, P( A  B) = P(A)  P(B) - P(A  B)

Contoh:
Dua puluh kartu ditandai dengan nomor 11 sampai dengan 30. Dari kedua puluh
kartu itu diambil satu kartu secara acak. Hitunglah peluang yang terambil:
a. kartu bernomor bilangan ganjil atau kartu bernomor bilangan prima?
b. kartu bernomor bilangan komposit atau kartu bernomor bilangan ganjil?
Selesaian:
S = 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
n(S) = 20
a. A = kejadian terambil kartu bernomor bilangan ganjil
= 11, 13, 15,17,19, 21, 23, 25, 27, 29  n (A) = 10
n(A) 10 1
P( A)   
n(S) 20 2
B = kejadian terambil kartu bernomor bilangan prima
= 11, 13, 17,19, 23, 29  n(B) = 6
n(B) 6 3
P( B)   
n(S) 20 10
A  B = 11, 13, 17,19, 23, 29  n( A  B ) = 6
6 3
P( A  B)  
20 10
P( A  B) = P(A)  P(B) - P(A  B)
1 3 3 1
= + - =
2 10 10 2
Jadi, peluang yang terambil kartu bernomor bilangan ganjil atau bernomor
1
bilangan prima adalah
2
b. B = kejadian terambil kartu yang bernomor bilangan komposit
= 12, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28  n(C) = 14
n(C) 14
P( B)  
n(S) 20
A  C = 15, 21, 25, 27  n( A  C ) = 4  P( A  C ) 
4
20
P( A  C ) = P(A)  P(C) - P(A  C)
10 14 4 20
= + - = 1
20 20 20 20
Jadi, peluang terambil kartu bernomor bilangan komposit atau kartu bernomor
bilangan ganjil = 1

c. Peluang Gabungan Dua Kejadian Saling Asing

Misalkan A dan B adalah dua kejadian yang berada dalam ruang sampel,
dikatakan saling lepas (mutually exclusive) jika tidak terdapat irisan antara
kejadian-kejadian tersebut. Misalnya, pada pelemparan sebuah dadu, kejadian A
adalah munculnya angka 3 dan 5, sedangkan kejadian B adalah munculnya angka
1 dan 4. Anggota kejadian-kejadian itu adalah A = 3, 5 dan B = 1, 4. Karena
A  B =   maka n( A  B ) = 0. Akibatnya peluang kejadian A atau B adalah;
P( A  B) = P(A)  P(B) - P(A  B)
= P(A) + P(B) – 0
= P(A) + P(B)
Jadi, peluang gabungan dua kejadian yang saling asing ditentukan dengan
rumus: P( A  B) = P(A) + P(B)
Contoh:
Dadu merah dan dadu putih dilemparkan bersama-sama. Tentukan peluang
kejadian muncul jumlah kedua mata dadu 6 atau 10!
Selesaian:
Misal A = kejadian muncul jumlah mata dadu 6
= (5, 1), (4, 2), (3, 3), (2, 4), (1, 5)  n(A) = 5  P( A) 
n(A) 5

n(S) 36
B = kejadian muncul jumlah mata dadu 10
= (6, 4), (5, 5), (4, 6)  n (B) = 3 P( B) 
n(B) 3

n(S) 36
A B =    n ( A B) = 0
A dan B dua kejadian yang saling asing
P( A  B) = P(A) + P(B)
5 3 8 2
= + = 
36 36 36 9
2
Jadi, peluang muncul jumlah kedua mata dadu 6 atau 10 adalah .
9
d. Peluang Gabungan Dua Kejadian Saling Bebas
Kejadian A dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling bebas jika kejadian
A tidak terpengaruh oleh kejadian B atau sebaliknya kejadian B tidak terpengaruh
oleh kejadian A.
Jika kejadian A dan kejadian B saling bebas maka berlaku:
P( A  B)  P(A) x P(B) .
Sebaliknya, jika P( A  B)  P(A) x P(B) maka kejadian A dan kejadian B tidak
saling bebas.
Contoh:
Sebuah kotak berisi 5 kelereng merah dan 3 kelereng kuning. Jika diambil dua
kelereng secara acak satu per satu bertururt-turut tanpa penegembalian, berapakah
peluang terambil pertama kelereng merah dan kedua kelereng kuning?
Selesaian:
Banyak kelereng = 5 + 3 = 8
S1 = kejadian terambil1 kelereng dari 8 kelereng di dalam kotak
n( S1 ) = 8 C1 = 8
A = kejadian terambil 1 kelereng merah dari 5 kelereng merah
n( A) 5
n(A) = 5 C1 = 5  P(A) = 
n( S1 ) 8
Karen kelereng merah yang terambil tidak dikembalikan maka di dalam kotak
tersisa 4 kelereng merah dan 3 kelereng kuning.
S 2 = kejadian terambil1 kelereng dari 7 kelereng di dalam kotak
n( S 2 ) = 7 C1 = 7
B = kejadian terambil 1 kelereng kuning dari 3 kelereng kuning.
n( A) 3
n(B) = 3 C1 = 3  P(A) = 
n( S 2 ) 7
P( A  B)  P(A) x P(B)
5 3 15
= x =
8 7 56

e. Peluang Kejadian Bersyarat


Kejadian A dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling bersyarat jika
kejadian A bergantung pada kejadian B atau kejadian B bergantung pada kejadian
A.
Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi lebih dulu ditentukan
dengan aturan:
P( A  B)
P( A B) = dengan P( B)  0
P(B)
Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi lebih dulu ditentukan
dengan aturan:
P( A  B)
P( B A) = dengan P( A)  0
P(A)
Contoh:
Dua dadu bernomor dilambungkan secara bersama-sama. Jika jumlah nomor yang
muncul dalam kedua mata dadu adalah 6, tentukan peluang salah satu mata dadu
muncul nomor 2!
Selesaian:
Misalkan A adalah kejadian jumlah mata dadu yang muncul dalam kedua dadu
adalah 6 dan B adalah kejadian salah satu mata dadu muncul nomor 2.
Karena itu, anggota-anggota A, B, dan A  B adalah sebagai berikut.
A = (1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), (5, 1)
B = (2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (2, 5), (2, 6), (1, 2), (3, 2), (4, 2), (5, 2), (6, 2)
A  B = (2, 4), (4, 2)
2
P( A  B) 36 2
Jadi, P( B A) = = 
P(A) 5 5
36

Latihan 2
Pilihlah jawaban yang benar!
1. Pada percobaan lempar undi 3 keping uang logam sebanyak 240 kali frekuensi harapan
munculnya 2 angka adalah … kali.
a. 60 b. 80 c. 90 d. 120 e. 180
2. Sebuah kotak berisi transistor berwarna merah, 4 transistor berwarna kuning dan 2
transistor berwarna hitam. Dari dalam kotak diambil tiga transistor sekaligus, peluang
yang terambil 2 transistor berwarna kuning dan 1 transistor berwarna merah adalah …
2 1 3 4 6
a. b. c. d. e.
3 3 14 21 23
3. Dua buah dadu dilemparkan secara bersama. Peluang munculnya jumlah kedua mata dadu
6 atau 10 adalah…..
5 3
a. d.
9 9
2 4
b. e.
9 9
1
c.
9
4. Dalam sebuah kotak terdapat 6 bola merah dan 5 bola putih. Dua bola akan diambil
secara acak dan berturut-turut. Peluang terambilnya bola pertama merah dan bola kedua
putih tanpa pengembalian adalah….
1 3 4
a. c. e.
11 11 11
2 5
b. d.
11 11
5. Sebuah kartu diambil dari satu set kartu bridge (remi). Peluang terambil kartu hitam atau
kartu King adalah ….
4 7
a. d.
13 13
5 8
b. e.
13 13
6
c.
13
6. Dua uang logam dilempar bersama-sama sebanyak 28 kali. Frekuensi harapan muncul
dua sisi angka adalah ….
a. 7 d. 24
b. 14 e. 25
c. 21
7. Seorang wanita mempunyai 3 tiket dari 25 tiket dalam sebuah undian. Jika akan diundi 2
tiket sebagai pemenang, peluang kedua tiket wanita tersebut menang adalah…
1 2 3 4 5
a. b. c. d. e.
100 100 100 100 100
8. Tiga dadu dilempar bersamaan sebanyak satu kali. Peluang ketiga mata dadu yang
muncul tidak ada angka yang sama adalah ….
1 1 1 20 35
a. b. c. d. e.
36 24 18 21 36
9. Sebuah kotak berisi 10 bola lampu dengan 3 di antaranya cacat. Jika 3 bola lampu dipilih
secara acak maka peluang terpilihnya satu bola lampu cacat adalah ….
15 21 29 32 38
a. b. c. d. e.
40 40 40 40 40
10. Enam pasang suami istri berada dalam suatu ruangan. Kemungkinan memilih dua orang
secara acak jika yang terpilih dua orang tersebut suami istri adalah …
1 2 3 5 6
a. b. c. d. e.
11 11 11 11 11
11. Ahmad, Lusi, Monika, Novi, Pratiwi dan Agus duduk mengelilingi api unggun. Peluang
Pratiwi dan Ahmad duduk bersebelahan …
1 1 1 1 2
a. b. c. d. e.
30 6 5 3 5
12. Di sebuah meja terdapat dua keranjang berisi buah. Keranjang pertama berisi 12 buah
rambutan dan 8 buah jeruk.. Keranjang kedua berisi 3 buah mangga dan 4 buah
belimbing. Jika akan mengambil 2 buah dari keranjang pertama dengan tangan kiri dan
keranjang kedua dengan tangan kanan, peluang terambil 2 buah rambutan dan 1 buah
mangga adalah ….
99 18 27 62 35
a. b. c. d. e.
665 133 140 190 72
13. Sesar Dwi Kusumaningtyas mempunyai empat pasang sepatu yang berbeda. Keempat
pasang sepatu tersebut diletakkan dalam lemari secara acak. Sesar akan mengambil dua
sepatu tanpa melihat. Jika pengambilan dilakukan satu per satu maka peluang Sesar
memperoleh dua sepatu yang merupakan pasangannya …
1 1 1 1 1
a. b. c. d. e.
7 14 28 35 56
14. Pada sebuah lemari pakaian tersimpan 5 baju putih dan 3 baju biru. Jika diambil dua baju
secara acak satu per satu berturut-turut tanpa pengembalian maka peluang terambil
pertama baju putih dan kedua baju biru adalah …
15 15 5 8 3
a. b. c. d. e.
64 56 14 15 4
15. Sebuah kotak berisi 7 kelereng merah dan 5 kelereng putih. Dari kotak itu diambil 3
kelereng sekaligus secara acak. Peluang terambil sekurang-kurangnya 1 kelereng putih
adalah ….
7 10 34 35 37
a. b. c. d. e.
44 44 44 44 44
16. Jika sebuah dadu dilempar 2 kali dan mata dadu yang muncul dijumlahkan maka peluang
jumlah mata dadu yang muncul kurang dari 11 atau bilangan prima adalah …
2 8 35 13 30
a. b. c. d. e.
3 9 36 36 36
17. Dalam suatu kotak terdapat 3 bola putih dan 2 bola hitam. Jika dari kotak tersebut diambil
secara acak 2 bola sekaligus maka peluang yang terambil berwarna sama adalah ….
1 3 2 5 3
a. b. c. d. e.
5 10 5 10 5
18. Jika A dan B kejadian dengan P( B )  0,45 , P(A  B)  0,45 dan P(A  B)  0,85 maka
c

P( Ac )  ...
a. 0,15 b. 0,25 c. 0,45 d. 0,55 e. 0,75
19. Suatu kelas terdiri atas 40 siswa. Sebanyak 25 siswa gemar Matematika, 21 siswa gemar
Fisika , dan 3 siswa tidak gemar matematika maupun Fisika. Jika dipilh seorang siswa
secara acak, peluang seorang gemar Matematika dan Fisika adalah …
25 12 9 4 3
a. b. c. d. e.
40 40 40 40 40
20. Pada suatu kotak terdapat 6 kelereng merah dan 2 kelereng putih. Jika diambil dua
kelereng satu per satu tanpa pengembalian peluang terambil dua-duanya berwarna putih
adalah ….
1 1 3 1 1
a. b. c. d. e.
4 16 56 28 64
21. Pada percobaan melempar tiga uang logam diharapkan hasil keluar satu angka sebanyak
27 kali. Percobaan ini sebaiknya dilakukan sebanyak …. kali.
a. 36 b. 45 c. 46 d. 72 e. 80

EVALUASI MANDIRI
Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1. Banyaknya cara 12 buku dapat dibagi kepada 2 orang sedemikian rupa sehingga salah
satu dapat memperoleh 9 buku dan yang lainnya 3 buku adalah...
B. 480 D. 220
C. 440 E. 180
D. 400

2. Jika p dan q adalah akar-akar dari persamaan x 2 -14 x +48=0 dengan p › q, maka nilai
p!
adalah..
q ! (p - q) !

A. 490 D. 26

B. 56 E. 14

C. 28

n!
3. Jika  20 , maka nilai n adalah...
(n - 2)!

A. 6 D. 3
B. 5 E. 2
C. 4

4. Jika P5x  2 
2

1 x 1

P6 , maka x adalah...

A. 5 D. 8
B. 6 E. 9
C. 7

5. Jika diketahui C35  C nn 1 , maka n = ...

A. 7 D. 10
B. 8 E. 11
C. 9
6. Lidia mengikuti ujian Matematika dan Fisika. peluang Lidia lulus Matematika dan Fisika
1 2
adalah dan . Besar peluang Lidia tidak lulus kedua-duanya adalah...
2 3

1 1
A. D.
2 6
1 5
B. E.
3 6

1
C.
4
7. Banyaknya segitiga berbeda yang dapat dibentuk dengan menghubungkan keenam titik
sudut dari sebuah segi enam dimana titik-titik sudut dari setiap segitiga terletak pada segi
luar tersebut adalah...
A. 60 D. 18
B. 40 E. 14
C. 20
8. Suatu keluarga merencanakan punya 5 anak. Peluang mendapatkan paling sedikit 3 anak
laki-laki adalah...

16 5
A. D.
32 32

15 1
B. E.
32 32
10
C.
32

9. Jika diketahui C 2k  2k , maka nilai dari C82 k adalah...

A. 900 D. 90
B. 450 E. 45
C. 225
10. Bentuk sederhana dari 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 adalah...

9! 8!
A. D.
4! 3!

9! 8!
B. E.
3! 2!

8!
C.
4!
11. Dua dadu dilempar secara bersama sekali. Peluang munculnya jumlah mata dadu sama
dengan 7 atau 10 adalah...

1 7
A. D.
4 8

1 11
B. E.
2 12

3
C.
4
12. Seorang saudagar akan membeli 3 ekor kambing dan 4 ekor sapi dari yang memiliki 5
ekor kambing dan 5 ekor sapi yang tersedia. saudagar itu dapat memilih dengan... cara.
A. 15 D. 50
B. 25 E. 120
C. 35
13. Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola putih. Diambil 2 bola sekaligus dari kotak
itu. Peluang bahwa bola yang terambil paling sedikit 1 berwarna merah adalah...

12 25
A. D.
28 28

15 26
B. E.
28 28
20
C.
28
14. Jika sebuah dadu dan sekeping uang dilempar sekali secara bersama, maka peluang untuk
memperoleh gambar pada mata uang dan mata dadu ganjil pada dadu adalah...

1 1
A. D.
12 3

1 1
B. E.
6 2

1
C.
4
15. Sebuah kantong berisi 6 kelereng merah dan 4 kelereng putih. Diambil secara acak dua
kali berturut-turut masing-masing satu kelereng tanpa pengembalian. Peluang kedua
kelereng yang terambil tersebut merah adalah...

6 1 1
A. C. E.
10 2 6

5 1
B. D.
9 3
16. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 akan disusun bilangan ganjil terdiri tiga angka dan
tidak boleh ada angka yang sama. Banyaknya bilangan ganjil yang terjadi adalah … .
A. 12
B. 24
C. 120
D. 210
E. 4200

17. Suatu keluarga terdiri dari 5 orang. Banyaknya cara duduk berjejer jika suami istri selalu
duduk berdampingan adalah … .
A. 24
B. 48
C. 76
D. 96
E. 120

18. Banyaknya cara jika 6 orang duduk secara melingkar dengan syarat 2 orang tertentu
selalu duduk berdampingan adalah … .
A. 24
B. 36
C. 48
D. 120
E. 720

19. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama satu kali. Peluang muncul jumlah mata dadu
lebih dari 9 adalah … .
1
A.
18
1
B.
12
1
C.
9
1
D.
6
1
E.
2

20. Di dalam kotak terdapat 7 bola merah dan 5 bola putih, diambil 3 bola sekaligus. Peluang
terambil paling sedikit 2 bola putih adalah … .
3
A.
11
4
B.
11
5
C.
11
6
D.
11
7
E.
11

21. Sebuah kantong berisi 4 bola merah dan 5 putih. Diambil 2 bola satu per satu tanpa
pengembalian. Peluang terambilnya kedua bola berwarna sama adalah … .
1
A.
72
1
B.
27
1
C.
16
1
D.
12
4
E.
9
22. Banyak bilangan - ratusan yang dapat dibentuk dari angka-angka 0, 1,,2, 3, dan 4, serta
angka-angka tersebut tidak muncul berulang adalah ....
A. 64
B. 60
C. 48
D. 46
E. 24

23. Diketahui persamaan: P2( n3)  20 . Nilai n yang memenuhi persamaan tersebut adalah ....
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8

24. Dalam satu kelas yang terdiri dari 48 orang, terpilih 15 orang siswa yang akan ditantukan
peringkat satu, peringkat dua dan peringkat tiga.
Banyak susunan peringkat yang dapat dibentuk adalah ....
A. 2730
B. 2184
C.1365
D. 910
E. 455

25. 6 orang siswa terdiri dari 3 orang pria dan 3 orang wanita akan duduk berdampingan.
Banyaknya cara mereka dapat duduk berdampingan secara selang seling adalah ....

A. 154
B. 72
C. 36
D. 24
E. 12

26. Banyak susunan huruf yang terdiri dari empat huruf dapat dibentuk dari huruf-huruf pada
kata "SURAKARTA" adalah .....
A. 252
B. 504
C. 756
D. 1260
E. 3024

27. Nilai n yang memenuhi persamaan C2( n3)  36 , adalah ....


A. 5
B. 6
C. 7
D. 10
E. 12

28. Dari 25 orang anggota Paskibra akan dipiiih tiga orang untuk menjadi pasukan inti.
Banyaknya cara pemilihan pasukan inti tersebut adalah ....
A. 1725
B. 2300
C. 4600
D. 6900
E. 13800

29. Dalam sebuah kotak terdapat 5 manik - manik merah dan 4 manik - manik putih, akan
diambil sekaligus 3 manik-manik yang terdiri dari 2 manik-manik merah dan 1
manik-manik putih. Banyak cara pengambilan manik-manik itu adalah ....
A. 168
B. 84
C. 80
D. 40
E. 24

30. Dari pelemparan dua buah dadu sekaligus. Peluang munculnya mata dadu berjumlah 7
atau berjumlah 9 adalah ....
A. 24/36
B. 10/36
C. 6/36
D. 4/36
E. 2/36

31. Pada percobaan lempar undi dua dadu sebanyak 720 kali, besarnya frekuensi harapan
kejadian munculnya mata dadu berjumlah 8 adalah ….
A. 60
B. 80
C. 100
D. 120
E. 160

32. Peluang A dapat naik kelas adalah 0,68. Peluang B tidak naik kelas adalah 0,31.
Peluang keduanya naik kelas adalah ....
A. 0,99
B. 0,63
C. 0,47
D. 0,37
E. 0,21

33. A adalah peluang kejadian munculnya gambar pada pelemparan mata uang logam.
B adalah peluang kejadian munculnya mata dadu 5 pada pelemparan sebuah dadu.
Peluang kjadian munculnya A dan bukan B adalah ....
A. 1/12
B. 5/12
C. 6/12
D. 8/12
E. 9/12

34. Pada kotak I terdapat 6 bola merah dan 3 bola biru. Pada kotak II terdapat 5 bola putih
dan 2 bola kuning. Akan diambil satu buah bola dari masing-masing kotak.
Peluang terambilnya satu bola merah dari kotak I dan satu.bola putih dari kotak II adalah
....
A. 1/63
B. 1/30
C. 11/63
D. 30/63
E. 11/16

35. Dari seperangkat kartu bridge akan diambil satu kartu secara acak. Peluang terambilnya
kartu tersebut bernomor atau berwarna merah adalah ....
A. 46/52
B 44/52
C. 36/52
D. 35/52
E. 26/52
36. Sebuah kantong berisi 8 kelereng merah dan 5 kelereng biru, diambil 3 kelereng sekaligus
secara acak. Peluang terambilnya 2 kelereng merah dan satu kelereng biru adalah ....
A. 70/143
B. 35/143
C. 33/143
D. 20/143
E. 13/143

Anda mungkin juga menyukai