Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KOMBINATRONIKA

PRINSIP PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN

DOSEN PENGAMPUH:

PROF. DR. RATU ILMA INDRA PUTRI, M.SI.

NOVITA SARI, S. PD., M.PD

RAHMA SISKA UTARI, M.PD.

DISUSUN OLEH:
Hapsari Maharani (06081182328054)

Encang S. Farindi (06081182328057)

Natanael Putera Rasjid Ginting (06081282328019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2024/2025
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................i
LATAR BELAKANG..........................................................................................ii
RUMUSAN MASALAH.....................................................................................ii
TUJUAN..........................................................................................................ii
I. Aturan Pejumlahan................................................................................................1
II. Aturan Perkalian....................................................................................................3
III. Aturan Perkalian dan Pejumlahan dalam operasi Penjumlahan......................4
IV. Latihan Soal............................................................................................................6

DAFTAR PUSAKA ..................................................................................................... 7

i
LATAR BELAKANG

Kombinatorika, sebagai cabang matematika diskrit, memiliki peran yang sangat penting dalam
membantu untuk memahami dan menyelesaikan berbagai masalah penghitungan yang
melibatkan pengaturan atau pemilihan objek-objek yang berbeda. Salah satu fondasi utama
dalam kombinatorika adalah pemahaman mendalam tentang aturan penjumlahan dan perkalian.

Dalam perjalanan memahami kombinatorika, penulis menyadari bahwa setiap situasi di sekitar
lingkungan hidup dapat dianalisis dan dipahami melalui konsep-konsep ini. Aturan penjumlahan
dan perkalian memberikan struktur matematis yang memungkinkan untuk menghitung berbagai
cara objek atau peristiwa dapat disusun atau dipilih.

Latar belakang makalah ini bertujuan untuk membahas signifikansi dan aplikasi aturan
penjumlahan dan perkalian dalam penyelesaian masalah kombinatorika. Melalui pemahaman
terhadap dasar-dasar ini, penulis dan pembaca dapat menjelajahi berbagai situasi nyata di mana
kombinatorika memberikan wawasan yang mendalam dan solusi yang efektif.

Dengan memahami latar belakang konsep aturan penjumlahan dan perkalian, bermanfaat untuk
mengenali kompleksitas dan keunikan setiap situasi yang melibatkan penghitungan
kombinatorial. Hal ini membantu membangun dasar kuat untuk mengeksplorasi lebih lanjut
aplikasi dan konsekuensi teori kombinatorika dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana aturan penjumlahan dalam kaidah pencacahan?

2. Bagaimana aturan perkalian dalam kaidah pencacahan?

3. Bagaimana gabungan aturan penjumlahan dan perkalian dalam operasi himpunan?

TUJUAN

1. Untuk mengetahui aturan penjumlahan dalam kaidah pencacahan.

2. Untuk mengetahui aturan perkalian dalam kaidah pencacahan.

3. Untuk mengetahui gabungan aturan penjumlahan dan perkalian dalam operasi himpunan.

ii
1. Aturan Penjumlahan (rule of sum)
Kaidah penjumlahan menganut prinsip umum bahwa keseluruhan sama dengan jumlah
dari bagian-bagiannya. Secara umum, kaidah penjumlahan dijelaskan sebagai berikut:
“Jika pekerjaan jenis pertama dapat dilakukan dengan 𝑚 cara, pekerjaan jenis kedua
dapat dilakukan dengan 𝑛 cara, dan kedua jenis pekerjaan itu tidak dapat dilakukan secara
simultan, maka banyaknya cara untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut adalah 𝑚 + 𝑛
cara”.
Prinsip dari aturan ini adalah menjumlahkan banyaknya kemungkinan cara (pilihan) dari
kejadian-kejadian yang tidak terjadi secara bersamaan.
Rumus :
Jika terdapat n peristiwa yang saling lepas :
k₁ = banyaknya cara pada peristiwa pertama.
k₂ = banyaknya cara pada peristiwa kedua.
kn = banyaknya cara pada peristiwa ke-n.
Maka banyaknya cara untuk n peristiwa secara keseluruhan adalah :
k1 + k2 +…+ kn
Aturan penjumlahan biasanya digunakan untuk beberapa kejadian yang tidak mungkin
terjadi secara bersamaan. Aturan penjumlahan biasanya menggunakan kata penghubung
"atau".
Secara umum dirumuskan sebagai berikut: “Jika ada suatu prosedur terdiri dari 𝑚-buah
pekerjaan, k1, k2, dan kn, yang masing-masing dapat dilakukan dengan cara, dan setiap
pasang pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan secara bersamaan, maka akan ada cara
untuk melakukan pekerjaan ini”.
1) Di dalam suatu laboratorium komputer ada 4 printer (merk) jenis laserjet dan 6 printer
jenis deskjet.
Jawab: Jika seorang praktikan diperbolehkan menggunakan kedua jenis printer
tersebut, maka ada 4 + 6 = 10 printer yang bisa dipilih untuk dipakai.
2) Aturan jumlah dapat diperluas untuk lebih dari dua tugas. Misalnya, seorang
instruktur laboratorium komputer memiliki 4 jenis buku bahasa pemrograman: 5 buku
(judul) tentang C, buku tentang FORTRAN, 3 buku tentang Java, dan 5 buku tentang
Pascal.
Jawab: Jika seorang praktikan dianjurkan untuk meminjam satu buku bahasa
pemrograman dari sang instruktur, ada 5 + 4 + 3 + 5 = 17 buku yang bisa dia pinjam.
Contoh Soal :
1) Richard bekerja di sebuah kantor, dalam sehari bekerja Richard hanya bisa
mengerjakan 1 laporan keuangan. Suatu ketika Richard tiba – tiba diberikan 4 laporan
neraca, 2 laporan rugi – laba, dan 1 laporan arus kas yang harus Richard selesaikan
dalam satu minggu. Richard pun kebingungan harus memulai dari mana, bantulah
Richard dengan menghitung banyaknya kemungkinan pilihan laporan yang bisa
dikerjakan pada hari pertama ?
Jawab :
Sesuai dengan aturan penjumlahan,
K=k 1 +k 2 +…+ k n
K=4+ 2+ 1=7
Jadi, banyaknya kemungkinan pilihan laporan yang bisa dikerjakan Richard pada hari
pertama adalah 7 pilihan.
1
2) Vania ingin pergi jalan – jalan, Vania tinggal di kota A dan ingin pergi ke kota C. Dari
kota A ke kota B ada 4 jalan yang berbeda dan dari kota B ke kota C ada 3 jalan yang
berbeda. Jadi Vania pun bingung harus memilih jalan yang mana, bantulah Vania
menghitung ada berapa banyak jalan yang dapat dipilih Vania dari kota A ke kota C
yang berbeda – beda ?
3) Jawab :
Karena jalan dari kota A ke B ada 4 dan kota B ke C ada 3 maka,
K=k 1 +k 2 +…+ k n
K=4+ 3=7
Jadi, banyak jalan yang dapat dipilih Vania dari kota A ke C ada 7 pilihan
4) Oliv dirumah mempunyai 2 mobil, 3 motor, dan 4 sepeda. Oliv ingin pergi ke took
buku, tetapi Oliv bingung ingin naik kendaraan yang mana. Bantulah Oliv menhitung
banyak cara yang Oliv punya untuk pergi ke took buku dengan salah satu
kendaraannya ?
Jawab :
Karena Oliv mempunyai 2 mobil, 3 motor, dan 4 sepeda maka,
K=k 1 +k 2 +…+ k n
K=2+ 3+4=9
Jadi, banyak pilihan Oliv untuk pergi dengan kendaraannya ada 9 pilihan.
5) Eva baru saja membantu tetangga mengerjakan pr kemudia Eva diberikan uang 100
ribu sebagai tanda terima kasih. Eva pun ingin menggunakan uang itu untuk membeli
baju baru. Eva pun pergi ketoko dan melihat ada 2 jenis baju yang harganya 95 ribu, 3
jenis baju yang harganya 86 ribu, 1 jenis baju yang harganya 75 ribu dan 1 jenis baju
seharga 120 ribu yang semuanya disukai Eva. Bantulah Eva untuk menghitung
banyaknya pilihan baju yang dapat Eva beli ?
Jawab :
Karena Eva memiliki uang 100 ribu maka perlu kita pastikan pilihan yang akan
dipilih harganya harus dibawah 100 ribu, maka dari itu pilihan terakhir dikecualikan
karena harganya 120 ribu maka,
K=k 1 +k 2 +…+ k n
K=2+ 3+1=6
Jadi, banyak pilihan Eva untuk membeli baju ada 6 pilihan.
6) Pak Manto adalah seorang pengrajin kayu, Pak Manto dapat membuat 2 buah produk
yang berbeda setiap harinya. Lauren ingin membeli satu buah produk yang dihasilkan
Pak Manto. Lauren sudah membuat janji dengan Pak Manto bahwa ia akan datang
pada hari kamis. Saat itu masih hari Senin dan sudah tersedia 20 buah produk yang
sudah siap dijual. Jadi pada saat Lauren datang ada berapa banyaknya pilihan buah
produk yang sudah dihasilkan oleh Pak Manto?
Jawab :
Karena pada hari Senin terdapat 20 kayu siap jual maka sampai ke hari kamis akan
ada tambahan 8 jenis kayu berbeda lagi maka,
K=k 1 +k 2 +…+ k n
K=20+8=28

2
2. Aturan Perkalian (rule of product)
Secara umum dirumuskan sebagai berikut: “Jika suatu prosedur dapat dipecah menjadi du
tahap dan jika tahap pertama menghasilkan 𝑚 keluaran yang mungkin dan masing-masing
keluaran dilanjutkan ke tahap kedua dengan 𝑛 keluaran yang mungkin, maka prosedur
tersebut akan menghasilkan 𝑚 × 𝑛 keluaran yang mungkin”.
Prinsip dari aturan ini adalah mengalikan banyaknya kemungkinan cara (pilihan) dari
setiap kejadian yang terjadi secara bersamaan.
Maka dari penjelasan diatas dapat kita rumuskan aturan perkalian secara umum yaitu :
Apabila kemungkinan memilih dari kejadian pertama adalah 𝑘1 pilihan, kejadian kedua
adalah 𝑘2 pilihan dan seterusnya sampai 𝑛 kejadian, dan kejadian yang terjadi dapat
secara bersamaan atau bersambung. Maka banyaknya kemungkinan cara memilih adalah
K, dimana :
K=k 1 × k 2 ×… × k n
Kaidah perkalian sebagaimana dikemukakan di atas dapat pula dipahami sebagai kaidah
pengisian tempat yang tersedia yang diilustrasikan sebagai berikut.
Berapa banyak password (kata kunci) dengan panjang 5 angka yang dapat dibentuk dari
angka-angka 1, 2, 3, 4,dan 5 jika tidak boleh ada angka berulang.
Beberapa Contoh password itu adalah 12345, 23415, 54231, dan seterusnya. Perhatikan
bahwa 22341, 1234, atau 522341 bukan contoh password dimaksud. Mengapa? Untuk
dapat menentukan banyaknya cara dimaksud, dapat dilakukan secara sistematis sebagai
berikut. Kita sediakan 5 tempat yang dapat ditempati 5 angka yang disediakan.
Tempat 1 2 3 4 5
Banyak Cara 5 4 3 2 1
1) Tempat pertama dapat diisi dengan 5 cara, yakni angka 1, 2, 3, 4, 5
2) Tempat kedua dapat diisi dengan 4 cara
3) Demikian seterusnya hingga tempat kelima dapat diisi dengan1 cara
4) Dengan demikian, total banyaknya cara adalah ... cara
Ketika kita menghitung banyaknya cara menyusun password di atas, kita telah
menggunakan kaidah pengisian yang tersedia, yang secara umum dijelaskan sebagai
berikut :
1) Banyaknya cara mengisi tempat pertama
2) Banyaknya cara mengisi tempat kedua setelah tempat pertama terisi
3) Banyaknyacara mengisi tempat ke-𝑘 setelah (𝑘 − 1) tempat sebelumnya terisi.
Contoh Soal :
1) Pak Bitman sedang mengatur jadwal mengajar untuk kelas A dan kelas B karena
sempat izin. Pak Bitman memiliki dua jam kosong untuk digunakan sebagai kelas
pengganti yaitu pada hari Selasa dan Jumat. Bantulah Pak Bitman dalam mengatur
jadwal yang mungkin dapat dibuat oleh Pak Bitman ?
Jawab :
Maka jadwal yang mungkin dapat dibuat oleh Pak Bitman adalah
2 ×2=4 pilihan yaitu :
 Selasa kelas A, Jumat kelas B
 Selasa kelas B, Jumat kelas A
 Kedua kelas hari Selasa
 Kedua kelas hari Jumat
3
3. Aturan Perkalian dan Penjumlahan Dalam Operasi Himpunan
Aturan penjumlahan dan aturan perkalian dapat juga dinyatakan ke dalam teori himpunan.
Pada aturan penjumlahan, misalkan adalah himpunanhimpunan yang tak beririsan
(disjoint). Maka banyaknya cara untuk memilih satu anggota dari masing-masing
himpunan ini adalah: Pada aturan perkalian, misalkan ada himpunan-himpunan yang
berhingga. Maka banyaknya cara untuk memilih satu anggota dari masing-masing
himpunan dengan urutan adalah kardinalitas dari perkalian Kartesian semua himpunan
tersebut.
Contoh :
1) Misal dua buah uang logam dilempar secara bersamaan. Misal K adalah kejadian
munculnya 1 gambar dan 1 angka. Tentukan banyak anggota A. Misal A menyatakan
munculnya angka dan G menyatakan munculnya gambar. Maka ruang sampel dari
pelemparan dua mata uang tersebut adalah AA, AG, GA, dan GG. Dengan demikian,
maka K sebagai kejadian munculnya satu gambar dan satu angka mempunyai anggota
yaitu AG dan GA. Banyak anggota K = 2.

Jika sesuatu dapat diselesaikan dalam n1 cara yang berbeda, dan sesuatu yang lain
dalam n2 cara yang berbeda, maka kedua hal tersebut secara berurutan dapat
diselesaikan dalam n1 ×n 2 cara yang berbeda, maka kedua hal tersebut secara
berurutan dapat diselesaikan dalam n1 ×n 2 cara.
2) Apabila ada 3 calon untuk ketua kelas dan 5 calon untuk wakilnya, maka dua jabatan
itu dapat diisi dalam 3 x 5 = 15 cara.
3) Berapa banyak bilangan-bilangan bulat positif ganjil, yang terdiri dari tiga angka yang
dapat disusun dari angka-angka 3, 4, 5, 6 dan 7?
Jawab :
Angka ratusan Angka puluhan Angka satuan
Angka ratusan : Tiap angka tersedia dapat diambil sebagai ratusan, ada sebanyak 5
buah.
Angka puluhan : Karena tidak ada ketentuan bahwa ketiga angka itu berlainan, maka
kelima angka itu dapat menempati angka puluhan, ada sebanyak 5 buah.
Angka satuan : Untuk satuan hanya boleh dipilih angka 3, 5 dan 7 karena bilangannya
ganjil ada sebanyak 3 buah.
Jadi, banyak bilangan-bilangan yang memenuhi syarat diatas adalah 5 ×5 ×3=75
4) Misalkan, dari 3 orang siswa, yaitu Algi, Bianda, dan Cahyadi akan dipilih untuk
menjadi ketua kelas, sekretaris, dan bendahara dengan aturan bahwa seseorang tidak
boleh merangkap jabatan pengurus kelas.
Jawab :

4
1. Untuk ketua kelas (K)
Posisi ketua kelas dapat dipilih dari 3 orang, yaitu Algi (A), Bianda (B), atau
Cahyadi (C).
Jadi, posisi ketua kelas dapat dipilih dengan 3 cara.
2. Untuk Sekretaris (S)
Jika posisi ketua kelas sudah terisi oleh seseorang maka posisi sekretaris hanya
dapat dipilih dari 2 orang yang belum terpilih menjadi pengurus kelas.
Jadi, posisi sekretaris dapat dipilih dengan 2 cara.
3. Untuk Bendahara (H)
Jika posisi ketua kelas dan sekretaris sudah terisi maka posisi bendahara hanya
ada satu pilihan, yaitu dijabat oleh orang yang belum terpilih menjadi pengurus
kelas.
Jadi, posisi bendahara dapat dipilih dengan 1 cara.
Dengan demikian, banyak cara yang dilakukan untuk memilih 3 orang pengurus kelas
dari 3 orang kandidat adalah : 3 ×2 ×1=6cara.

5
LATIHAN SOAL

1. Fatiya memilki 4 mobil, 3 sepeda motor, dan 2 sepeda. Berapa banyak cara fatuya pergi
kekantor dengan kendaraan yang dimilkinya?.

2. Budi hendak mendengarkan lagu yang terdiri dari 6 lagu dangdut, 10 lagu pop, dan 5 lagu
rok, berpa banyak cara budi memilih lagu yang akan didengar?.

3. Hendra memiliki 5 kemeja, 6 celana, dan 3 sepatu. Berapa banyak cara hendra
memasangkan pakaian yang di milikinya?

4. Dari kota A menuju kota C harus melalui kota B. kota A ke kota B di hubungkan oleh tiga
jalur berbeda, dan kota B ke kota C dihubungkan oleh 4 jalur berbeda. Berapa banyak
cara budi dapat pergi dari kota A ke kota C?.

5. Sebuah pesawat terbang dapat memilih jalur penerbangan dari singapura ke Jakarta
melalui 3 jalur, Jakarta ke bali 4 jalur, singapura ke bali 2 jalur, banyak pilihan jalur
penerbangan yang dapat di pilih dari singapura ke bali melalu Jakarta ataupun langsung
adalah?.

6
DAFTAR PUSTAKA
R. Uly, Buku Probabilitas, J. Halomoan, Ed., Jakarta: UKI Press, 2019, pp. 1-5.

D. D. Nathania, "KaidahPencacahan," 2021. [Online]. Available:


http://repository.uki.ac.id/6188/1/KaidahPencacahan.pdf. [Accessed 20 Januari 2024].

S. S. Pradnyo Wijayanti, Kombinatorika, Peluang dan Statistika. Modul Pengembangan


Keprofesian Berkelanjutan Guru Matematika SMA, Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2018.

Sukino, Matematika SMA/MA Kelas XII IA(IPA), Sidoarjo: PT.Masmedia Buasa Pustaka,
2019.

Anda mungkin juga menyukai