PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja istilah-istilah dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui hakikat matematika
4. Untuk mengetahui tujuan dari pembelajaran matematika
5. Untuk mengetahui apa saja obyek dalam pembelajaran matematika
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
3
Menurut Oemar Hamalik (2006:239) pembelajaran adalah “suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang paling mempengaruhi
tercapainya tujuan pembelajaran”. Dari teori – teori yang di kemukakan
banyak ahli tentang pembelajaran Oemar Hamalik mengemukakan 3
(tiga) rumusan yang dianggap lebih maju, yaitu :
a) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk
menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.
b) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk
menjadi warga masyarakat yang baik.
c) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi
kehidupan masyarakat sehari – hari.
Menurut Suyono (2011:18) Definisi pembelajaran yang mengacu pada
konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu mengajar adalah
suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain mencapai kemajuan
seoptimal mungkin sesuai dengan tingkat perkembangan potensi
kognitif, afektif, maupun psikomotornya.
B. Hakikat Matematika
1. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika
yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang
berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema
yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata
mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir
4
sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).
Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti
ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar).
Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio
(penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil
observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang
berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980
:148).
Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam
dunianya secara empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam
dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur
kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika supaya
konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh
orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan
bahasa matematika atua notasi matematika yang bernilai global
(universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena
itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.
5
yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian
yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika
mencakup teori bilangan dan statistika.
Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972 : 32) Matematika adalah
pola berpikir, pola mengorganisasikan,pembuktian yang logis,
matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
didefinisikan dengan cermat , jelas dan akurat representasinya dengan
simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada
mengenai bunyi. Matematika adalah pengetahuan struktur yang
terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat secara deduktif
berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau
teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu tentang
keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni,
keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.
Reys – dkk (1984 : 16) Matematika adalah telaahan tentang pola dan
hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan
suatu alat.
Kline (1973 : 25) Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang
dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu
terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
6
kebenaran yang dipakai adalah metode deduktif, tidak dapat dengan cara
induktif. Pada ilmu pengetahuan alam adalah metode induktif dan
eksperimen. Walaupun dalam matematika mencari kebenaran itu dapat
dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar
untuk semua keadaan harus dapat dibuktikan dengan cara deduktif. Dalam
matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau dalil itu dapat diterima
kebenarannya sesudah dibuktikan secara deduktif.
7
Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada
matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan, keterkaitan pola
dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model yang merupkan
representasinya untuk membuat generalisasi.
8. Kegunaan Matematika
Contoh :
8
Dalam ilmu kependudukan, matematika digunakan untuk
memprediksi jumlah penduduk dll.
Banyak teori-teori dari Fisika dan Kimia (modern) yang ditemukan
dan dikembangkan melalui konsep Kalkulus.
Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalahnya
dalam kehidupan sehari-hari.
Mengadakan transaksi jual beli, maka manusia memerlukan proses
perhitungan matematika yang berkaitan dengan bilangan dan operasi
hitungnya
Menghitung luas daerah dan laju kecepatan kendaraan
Menghitung jarak yang ditempuh dari suatu tempat ke tempat yang
lain.
9
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Indikator :
Indikator
Fakta membedakan apa yang termasuk fakta dalam objek
matematika
Konsep 1.Segitiga
- Menjelaskan apa yang dimaksud dengan
segitiga
- Mengidentifikasi jenis-jenis segitiga
berdasarkan panjang sisi-sisinya dan besar
sudutnya
- Menghitung keliling segitiga
2. Lingkaran
- menjelaskan apa yang dimaksud dengan
lingkaran
- mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran
- menghitung keliling lingkaran
10
360°
- menunjukkan bahwa jumlah sudut luar
segitiga adalah 360°
- menghitung jumlah sudut luar segitiga
Prosedur Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) :
- Menjelaskan sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV)
- mengenali SPLDV dalam berbagai bentuk
variabel
- menentukan penyelesaian SPLDV dengan
metode grafik, substitusi ,eliminasi, dan
gabungan dari substitusi dan eliminasi.
Menurut Robert Gagne, secara garis besar ada 2 macam objek yang
dipelajari siswa dalam matematika, yaitu objek-objek langsung (direct
objects) dan objek-objek tak langsung (indirect objects).
1. Objek-objek langsung
a. Fakta (abstrak)
11
Berupa konvensi-konvensi (kesepakatan) dalam matematika
untuk memperlancar pembicaraan-pembicaraan dalam matematika,
seperti lambang-lambang. Di dalam matematika, fakta merupakan
sesuatu yang harus diterima, tanpa pembuktian karena merupakan
kesepakatan.
Contoh :
b. Konsep
12
- Definisi : segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga
ruas garis yang setiap dua ujung berimpit. Unsur-unsur dari
suatu segitiga adalah tiga titik sudut dan tiga sisi.
Soal :
Contoh :
Jawab :
Keliling = 6 cm + 8 cm + 10 cm
= 24 cm
2) Konsep lingkaran
13
- Keliling lingkaran adalah panjang lintasan yang di tempuh
sepanjang dari suatu titik A dan kembali ke titik A lagi.
Ket :
K = keliling lingkaran
d = diameter
r = jari-jari
Contoh :
c. Prinsip (abstrak)
Prinsip dalam matematika dapat berupa teorema atau dalil.
Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang dirumuskan
secara logika dan dibuktikan. Suatu teorema terdiri dari beberapa
hipotesis dan kesimpulan, yang dapat dibuktikan dengan
memanfaatkan istilah dasar, istilah terdefinisi, aksioma, dan
pernyataan benar lainnya.
14
a) Kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, misal : a2
Contoh :
15
Y adalah salah satu sudut luar segitiga.
Bukti:
sehingga,
Y=α+β
16
Perhatikan gambar di bawah ini.
d. Prosedur
17
Berbeda dengan fakta yang merupakan kesepakatan,
berbeda juga dengan konsep yang merupakan ide abstrak,
dan tentunya akan berbeda pula dengan prinsip yang
merupakan rumus atau teorema; keterampilan adalah suatu
prosedur atau aturan untuk mendapatkan atau memperoleh
suatu hasil tertentu. Seorang siswa dinyatakan belum
menguasai suatu keterampilan jika ia tidak menghasilkan
suatu penyelesaian yang benar atau tidak dapat
menggunakan dengan tepat suatu prosedur atau aturan yang
ada. Kesimpulannya, seorang siswa dinyatakan telah
menguasai suatu keterampilan jika ia dapat menggunakan
dengan tepat suatu prosedur atau aturan dan dapat
menghasilkan suatu penyelesaian yang benar.
Contoh prosedur persamaan linear dua variabel
(SPLDV). Untuk menyelesaikan SPLDV terebut dapat
diperoleh dengan menggunakan beberapa cara:
- Metode grafik
- Metode substitusi
- Metode eliminasi
- Gabungan substitusi dan eliminasi.
Contoh :
1. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x
– y= 4 dan x + y = 5 untuk x,y elemen R dengan
menggunakan :
a) Metode grafik
b) Metode substitusi
c) Metode eliminasi
d) Metode gabungan substitusi dan eliminasi
Jawab :
a) Metode grafik
- Grafik untuk persamaan 2x - y = 4
18
ambil y = 0 maka 2x – 0 = 4
x=2
ambil x = 0 maka 2(0) – y = 4
y = -4
Titik potong terhadap sumbu x dan sumbu y
masing-masing (2,0) dan (0,-4).
19
Jadi himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
tersebut adalah {(2,3)}.
c) Metode eliminasi
2x - y = 4
x+y=5
Eliminasi y menjadi :
2x - y = 4 2x + 2y = 10
x+y=5 2x – y = 4
3x = 9 3y = 6
x=3 y=2
20
Objek-objek tak langsung dari pembelajaran matematika
meliputi kemampuan berfikir logis, kemampuan memecahkan
masalah, kemampuan berfikir analitis, sikap positif terhadap
matematika, ketelitian, ketekunan, kedisiplinan dan hal –hal lain yang
secara implisit akan dipelajari jika siswa mempelajari matematika.
21