Anda di halaman 1dari 6

Penerapan Kombinatorial pada Tanda Nomor Kendaraan

Bermotor (TNKB) Kota Bandung


Riska - 13512062
Program Studi Teknik Informatika
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
13512062@std.stei.itb.ac.id

Abstrak—Bandung merupakan kota terbesar kedua Jika kita melakukan enumerasi untuk menyelesaikan
di Indonesia dengan jumlah kendaraan yang tidak contoh persoalan diatas, maka kemungkinan jawabannya
sedikit. Kendaraan-kendaraan tersebut mempunyai akan seperti berikut :
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dengan 1000AAA
berbagai kombinasi. Kombinatorial adalah cabang 1001AAB
ilmu matematika yang mempelajari pengaturan objek- 1002AAC
objek. Dengan kombinatorial ini, solusi yang ingin 1003ABB
diperoleh adalah jumlah cara pengaturan objek-objek 1100ABC
tertentu di dalam himpunannya. Berkaitan dengan hal …..
tersebut, kita dapat menghitung banyaknya kombinasi 8888RST
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) di Kota …..
Bandung. Makalah ini akan membahas bagaimana dan seterusnya hingga
jumlah kombinasi TNKB tersebut didapatkan hanya 9999ZZZ
dengan memanfaatkan teori kombinatorial.
Dari contoh diatas terlihat bahwa akan sangat banyak
Kata kunci—Kombinasi, Kombinatorial, Tanda waktu yang dihabiskan untuk mencacah sedemikian
Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Bandung. banyak objek yang dicacah satu per satu untuk
menghitung banyaknya kemungkinan jawaban. Oleh
karena itu, untuk persoalan-persoalan dengan banyak
I. PENDAHULUAN objek semacam inilah peran kombinatorial yang
merupakan “seni berhitung” akan sangat dibutuhkan .
Kombinatorial sebagai salah satu bahasan dalam mata Karena dengan kombinatorial, persoalan seperti contoh
kuliah matematika diskrit yang sudah lama dikenal ini diatas akan dapat diselesaikan dengan cepat.
adalah cabang ilmu yang terbukti dapat membantu Kombinatorial dapat digunakan untuk menjawab
menyelesaikan berbagai macam persoalan. Salah satu persoalan seperti itu tanpa harus mengenumerasi setiap
persoalan yang dapat dicari dan diselesaikan dengan objeknya satu per satu. Hal ini dapat dilakukan karena
kombinatorial adalah bagaimana menghitung banyaknya kombinatorial mempunyai kaidah dasar menghitung yang
kombinasi yang mungkin untuk membuat nomor plat akan dijelaskan di dalam subbab makalah ini. Dengan
kendaraan atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor kaidah dasar menghitung pada kombinatorial ini, berbagai
(TNKB), misalkan di negara X dengan nomor plat yang macam persoalan menghitung untuk mengetahui jumlah
terdiri atas 4 angka diikuti dengan 3 huruf dan angka kemungkinan cara pengaturan objek-objek dapat
pertama tidak boleh 0. Berapa banyak nomor plat yang dilakukan, termasuk menghitung banyaknya kombinasi
dapat dibuat? Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) Kota
Cara paling sederhana yang mungkin dilakukan untuk Bandung.
menyelesaikan persoalan diatas adalah dengan
mengenumerasi semua kemungkinan jawabannya.
II. DASAR TEORI
Mengenumerasi berarti mencacah atau melakukan
penghitungan satu per satu setiap kemungkinan jawaban. A. Kombinatorial
Untuk persoalan dengan jumlah objek yang sedikit, Kombinatorial (combinatoric), pokok bahasan tentang
enumerasi merupakan cara yang cukup membantu dan pengaturan objek-objek ini adalah bagian penting dari
masih mungkin dilakukan. Akan tetapi, untuk persoalan matematika diskrit. Pokok bahasan ini telah dipelajari
dengan jumlah objek yang banyak, enumerasi adalah cara lama sejak abad ke-17, ketika pertanyaan kombinatorial
yang cukup melelahkan untuk dilakukan karena kita harus muncul dalam studi game Gambling.
menghitung setiap kemungkinan jawabannya satu per satu Proses enumerasi, atau pencacahan pengaturan yang
sehingga dalam hal ini enumerasi adalah cara yang kurang memungkinkan dari sekumpulan objek merupakan cara
visible untuk dilakukan. untuk mendapatkan jumlah pengaturan yang mungkin

Makalah IF2120 Matematika Diskrit – Sem. I Tahun 2013/2014


dibuat dari sekumpulan objek tersebut. Cara enumerasi C. Permutasi
adalah cara yang paling mudah dan sederhana, namun Permutasi adalah jumlah urutan berbeda dari
dalam penerapannya, metode enumerasi membutuhkan pengaturan objek-objek. Permutasi merupakan bentuk
banyak waktu dan usaha lebih besar ketika metode ini khusus dari aplikasi aturan perkalian.
digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Misalkan jumlah objek adalah n, maka :
dengan jumlah objek yang tidak sedikit. Dengan metode - urutan pertama dipilih dari n objek
ini juga sulit untuk mendapatkan hasil dengan ketelitian - urutan kedua dipilih dari (n-1) objek
yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode yang - urutan ketiga dipilih dari (n-2) objek
lebih efektif untuk melakukan penghitungan kemungkinan - urutan keempat dipilih dari (n-3) objek
pengaturan objek yang jumlahnya banyak. Kombinatorial - urutan kelima dipilih dari (n-4) objek
adalah cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. ….
Dengan penghitungan kombinatorial, banyaknya dan seterusnyahingga urutan terakhir dipilih dari
kemungkinan pengaturan sejumlah objek dalam 1 objek yang tersisa.
himpunannya dapat diperoleh tanpa harus mencacah Menurut kaidah perkalian (rule of product), permutasi
setiap kemungkinan jawabannya satu per satu. dari n objek adalah :
Meskipun kombinatorial tetap tidak terlepas dari
dilakukannya enumerasi atau pencacahan pada setiap n(n – 1) (n – 2) … (2) (1) = n!
kasus, namun kombinatorial akan menjadi sangat
membantu dalam penyelesaian berbagai persoalan,
Permutasi r dari n objek adalah jumlah kemungkinan
khususnya untuk pengaturan sejumlah objek yang banyak.
urutan r buah objek yang dipilih dari n buah objek,
Kombinatorial didasarkan pada hasil yang diperoleh
dengan r ≤ n, yang dalam hal ini, tidak ada objek yang
dari suatu percobaan, dimana percobaan itu sendiri adalah
sama pada setiap kemungkinan jawaban.
proses fisik yang hasilnya dapat diamati.
Beberapa contoh persoalan yang dapat dipecahkan
dengan kombinatorial ini diantaranya adalah menghitung
jumlah kemungkinan sandi-lewat (password) yang bisa
dicoba untuk menyusup masuk sebuah sistem komputer
dan menghitung peluang terjadinya suatu kejadian. Jika r = n, maka :

B. Kaidah Dasar Menghitung pada Kombinatorial


Di dalam kombinatorial, hal yang harus kita lakukan
adalah menghitung semua kemungkinan pengaturan objek.
Untuk memudahkan penghitungan tersebut, terdapat dua Permutasi Melingkar
kaidah dasar yang digunakan sebagai teknik menghitung Permutasi melingkar dari n objek adalah penyusunan
dalam kombinatorial. Dua kaidah tersebut adalah kaidah objek-objek yang mengelilingi sebuah lingkaran atau
perkalian (rule of product) dan kaidah penjumlahan (rule kurva tertutup sederhana. Jumlah susunan objek yang
of sum). Kedua kaidah ini dapat digunakan untuk mengelilingi lingkaran adalah (n – 1)!.
memecahkan banyak persoalan menghitung.
1. Kaidah perkalian (rule of product) D. Kombinasi
Jika percobaan 1 menghasilkan p kemungkinan
Kombinasi adalah bentuk khusus dari permutasi. Jika
jawaban,percobaan 2 menghasilkan q kemungkinan
pada permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka
jawaban, maka apabila percobaan 1 dan percobaan
pada kombinasi, urutan kemunculan diabaikan. Misalnya,
2 dilakukan, terdapat p × q hasil percobaan (atau
urutan ABC, BCA dan CAB, dihitung sekali dan dianggap
menghasilkan kemungkinan p × q jawaban).
sama.
2. Kaidah penjumlahan (rule of sum)
Jika percobaan 1 menghasilkan p kemungkinan Kombinasi r elemen dari n elemen adalah jumlah
jawaban,percobaan 2 menghasilkan q kemungkinan pemilihan yang tidak terurut r elemen yang diambil dari n
jawaban, maka apabila hanya satu percobaan buah elemen.
dilakukan (percobaan 1 atau percobaan 2), terdapat Rumus kombinasi-r adalah :
p + q kemungkinan jawaban yang mungkin terjadi.
kedua kata bergarisbawah yaitu kata dan serta atau adalah
kata kunci untuk mengidentifikasikan apakah suatu
persoalan diselesaikan dengan kaidah perkalian atau
penjumlahan. Kaidah perkalian menyatakan bahwa kedua Interpretasi Kombinasi
percobaan dilakukan secara simultan atau serempak, 1. C(n,r) sama dengan menghitung banyaknya
sedangkan pada kaidah penjumlahan, kedua percobaan himpunan bagian yang terdiri dari r elemen yang
dilakukan secara tidak simultan. dapat dibentuk dari himpunan dengan n elemen.
Dua atau lebih himpunan bagian dengan elemen-
elemen yang sama dianggap sebagai himpunan

Makalah IF2120 Matematika Diskrit – Sem. I Tahun 2013/2014


yang sama meskipun urutan elemen-elemennya G. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)
berbeda. Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang
2. Persoalan kombinasi C(n,r) dapat dipandang sering disebut plat nomor atau nomor polisi adalah plat
sebagai cara memilih r buah elemen dari n buah aluminium tanda kendaraan bermotor di Indonesia yang
elemen yang ada, namun urutan elemen di dalam telah didaftarkan pada Kantor Bersama Samsat.
susunan hasil pemilihan tidak penting. Penggunaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
(TNKB) di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, merupakan
Kombinasi dengan Pengulangan warisan sejak zaman Hindia Belanda, yang menggunakan
Misalkan terdapat r buah bola yang semua warnanya kode wilayah berdasarkan pembagian wilayah
sama dan n buah kotak. karesidenan.
1. Jika masing-masing kotak hanya boleh diisi
paling banyak satu buah bola, maka jumlah cara
memasukkan bola kedalam kotak adalah C (n,r). Spesifikasi Teknis
2. Jika masing-masing kotak boleh lebih dari satu Tanda Nomor Kendaraan Bermotor berbentuk plat
buah bola, maka jumlah cara memasukkan bola aluminium dengan cetakan tulisan dua baris. Tulisan
kedalam kotak adalah C (n + r – 1, r). tersebut menjelaskan tiga komponen hal, yaitu :
C (n + r – 1, r) = C (n + r – 1, n - 1) 1. Kode wilayah pendaftaran
Dituliskan pada awal baris pertama, berupa satu
buah huruf.
Permutasi dan Kombinasi Bentuk Umum
2. Nomor pendaftaran kendaraan bermotor
Misalkan terdapat n buah bola yang tidak seluruhnya
Berupa 1 – 4 digit angka yang merupakan nomor
berbeda warna (ada beberapa bola berwarna sama) n1 bola
polisi dan 2 buah huruf yang merupakan kode/seri
di antaranya berwarna 1, n2 bola di antaranya berwarna 2,
akhir wilayah. Dituliskan pada baris pertama
nk bola di antaranya berwarna k, dan n1 + n2 + … + nk =
setelah kode wilayah pendaftaran.
n. Berapa jumlah cara pengaturan n buah bola ke dalam
3. Masa berlaku
kotak-kotak tersebut (tiap kotak maksimal 1 buah bola)?
Dituliskan pada baris kedua, berupa angka yang
Persoalan diatas dapat diselesaikan dengan permutasi
menunjukkan bulan dan tahun masa berlaku.
maupun kombinasi menggunakan persamaan bentuk
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah
umum sebagai berikut :
ini :

1 2

E. Prinsip Sarang Merpati


Prinsip sarang merpati (pigeonhole principle)
menyatakan bahwa paling sedikit terdapat satu sarang D 1403 TR
yang ditempati oleh dua ekor merpati.
Teorema (Prinsip Sarang Merpati) : Jika n + 1atau
lebih objek ditempatkan di dalam n buah kotak , maka 11 . 16
paling sedikit terdapat satu kotak yang berisi dua atau
lebih objek.
Teorema (Prinsip Sarang Merpati Dirampatkan) :
3
Jika M objek ditempatkan di dalam n buah kotak, maka
paling sedikit terdapat satu kotak yang berisi minimal
[M/n] objek. TNKB terbuat dari bahan baku aluminium dengan
ketebalan 1 mm. Untuk kendaraan bermotor roda 2 dan
F. Prinsip Inklusi - Eksklusi roda 3, ukuran TNKB adalah 250×105 mm, sedangkan
Prinsip ini bertujuan untuk menghitung banyaknya untuk kendaraan bermotor roda 4 atau lebih adalah
anggota di dalam gabungan 2 buah himpunan A dan B 395×135 mm.
(|A  B| ) Terdapat cetakan garis lurus pembatas dengan lebar 5
Misalkan diketahui : mm di antara ruang nomor polisi dan ruang angka masa
|A| = banyaknya elemen himpunan A berlaku.
|B| = banyaknya elemen himpunan B Pada sudut kanan atas dan sudut kiri bawah terdapat
|A  B| = banyaknya elemen himpunan A dan B tanda khusus (security mark) cetakan lambang Polisi Lalu
|A  B| = banyaknya elemen himpunan A atau B Lintas. Sedangkan pada sisi sebelah kanan dan sisi
Maka : sebelah kiri terdapat tanda khusus cetakan “DITLANTAS
POLRI” (Direktorat Lalu Lintas Kepolisian RI) yang
|A  B| = |A| + |B| - |A  B|
merupakan hak paten pembuatan TNKB oleh Polri dan
|A  B| = |A| + |B| - 2|A  B|
TNI.

Makalah IF2120 Matematika Diskrit – Sem. I Tahun 2013/2014


Spesifikasi Teknis Baru A**/B**/C**/D**/E**/F**/G**/H**/I**/J**/
K**/L**/M**/N**/O**/P**/R**),Kota Cimahi
(D - S**/T**), Kabupaten Bandung Barat (D -
U**/W**/X**)
 E = eks Karesidenan Cirebon: Kabupaten
Cirebon (E - H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*), Kota
Gambar 1: Plat Nomor versi baru
 Cirebon (E - A*/B*/C*/D*/E*/F*/G*),
Kabupaten Indramayu (E - P*/R*/S*/T*),
Korps Lantas Mabes Polri terhitung mulai April 2011
Kabupaten Majalengka (E - U*/V*/W*/X*),
mengganti desain Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
Kabupaten Kuningan (E - Y*/Z*)
(TNKB). Pada TNKB versi baru ini ada penambahan
 F = eks Karesidenan Bogor: Kabupaten/Kota
huruf dibelakang nomor polisi, yang awalnya dua huruf
Bogor(F- A*/B*/C*/D*/F*/G*/H*/I*/J*/K*/L*
menjadi tiga huruf. Ukuran TNKB baru lebih panjang 5
/M*/N*/O*/P*/R*), Kabupaten Cianjur (F -
centimeter dibandingkan TNKB sebelumnya.
W*/X*/Y*), Kabupaten Sukabumi (F -
Selain itu, TNKB baru memiliki lis putih di sekeliling
U*/Q*/V*), Kota Sukabumi (F - S*/T*)
plat. Antara nomor TNKB dengan masa berlaku TNKB
(atau antara baris pertama dengan baris kedua), tidak  T = eks Karesidenan Purwakarta: Kabupaten
diberi pembatas lis putih. Namun seperti TNKB lama, di Purwakarta(T - A*/B*/C), Kabupaten
plat ada dua baris yakni baris pertama yang menunjukkan Karawang(T- H*/I*/J*/K*/L*/M*/N*/O*/ P*/
kode wilayah kendaraan, nomor polisi dan kode seri akhir R*/S*), sebagian Kabupaten Bekasi, Kabupaten
wilayah. Baris kedua menunjukkan masa berlaku plat Subang (T - T*/U*/V*/W*/X*/ Y*/Z*)
nomor.  Z = eks Karesidenan Parhyangan: Kabupaten
Ukuran TNKB baru untuk kendaraan roda 2 dan 3 Garut (Z - D*/E*/F*), Kabupaten/Kota
adalah 275 mm dengan lebar 110 mm, sedangkan untuk Tasikmalaya (Z - H*/I*/J*/K*/L*/ M*/N*/ O*
kendaraan roda 4 atau lebih adalah panjang 430 mm /P*/R*/S*), Kabupaten Sumedang (Z – A*/B*/
dengan lebar 135 mm. Sementara ini, plat resmi yang C*), Kabupaten Ciamis (Z - T*/U*/V*/W*),
lama masih berlaku. Kota Banjar (Z - Y*).

Warna Plat Nomor Polisi


Penetapan warna Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Pemberian nomor polisi disesuaikan dengan urutan
adalah sebagai berikut: pendaftaran kendaraan bermotor. Nomor urut tersebut
 Kendaraan bermotor bukan umum dan kendaraan terdiri dari 1-4 digit angka, dan diletakkan setelah Kode
bermotor sewa berwarna dasar hitam dengan Wilayah Pendaftaran. Untuk wilayah DKI Jakarta, nomor
tulisan berwarna putih urut pendaftaran dialokasikan sesuai kelompok jenis
 Kendaraan bermotor umum berwarna dasar kendaraan bermotor.
kuning dengan tulisan berwarna hitam  1 - 2999, 8000 - 8999 dialokasikan untuk
 Kendaraan bermotor milik pemerintah berwarna kendaraan penumpang.
dasar merah dengan tulisan berwarna putih
 Kendaraan bermotor korps diplomatik negara  3000 - 6999, dialokasikan untuk sepeda motor.
asing berwarna dasar putih dengan tulisan o Mulai Februari 2010 nomor kendaraan
berwarna hitam untuk Jakarta Timur (berkode T) telah
 Kendaraan bermotor staf operasional korps habis untuk nomor 6, sehingga dimulai
diplomatik negara asing berwarna dasar hitam dengan angka 3.
dengan tulisan berwarna putih dan terdiri dari o Mulai awal 2011 nomor kendaraan
lima angka dan kode angka negara dicetak lebih untuk Jakarta Selatan (berkode S) telah
kecil dengan format sub-bagian habis untuk nomor 6, sehingga dimulai
 Kendaraan bermotor untuk transportasi dealer dengan angka 3.
(pengiriman dari perakitan ke dealer, atau dealer o Mulai November 2012 nomor
ke dealer) berwarna dasar putih dengan tulisan kendaraan untuk Jakarta Utara (berkode
berwarna merah. U) telah habis untuk nomor 6, sehingga
dimulai dengan angka 3.
Kode Wilayah  7000 - 7999, dialokasikan untuk bus.
Menurut peraturan Kapolri Nomor Polisi 5 Tahun 2012,  9000 - 9999, dialokasikan untuk kendaraan
kode wilayah pendaftaran kendaraan bermotor di beban.
Indonesia, khususnya Jawa Barat ditetapkan sebagai
berikut : Apabila nomor urut pendaftaran yang telah dialokasikan
habis digunakan, maka nomor urut pendaftaran berikutnya
 D = eks Karesidenan Bandung: Kabupaten kembali ke nomor awal yang telah dialokasikan dengan
Bandung(D - V**/Y**/Z**)/Kota Bandung(D - diberi tanda pengenal huruf seri A - Z di belakang angka
pendaftaran. Apabila huruf di belakang angka sebagai

Makalah IF2120 Matematika Diskrit – Sem. I Tahun 2013/2014


tanda pengenal kelipatan telah sampai pada huruf Z, maka Kedua, isi slot-slot tersebut dengan kemungkinan-
penomoran dapat menggunakan 2 huruf seri di belakang kemungkinan pengaturan objek sesuai TNKB yang
angka pendaftaran. sesungguhnya. Berikut adalah tabel assignment
kemungkinan – kemungkinan yang ada.
Kode/Seri Akhir Wilayah
Khusus untuk Jabodetabek kecuali Bogor, Bandung, Tabel 1. Tabel assignment kemungkinan kombinasi
Medan/Sumatera Utara bagian Timur, Semarang,
Surakarta, Malang , Kalimantan Selatan, dan Kediri, dapat Slot Kemungkinan Assignment
menggunakan hingga 3 huruf seri di belakang angka Satu buah huruf (D) yang
1 1
pendaftaran, sesuai kategori atau dengan permintaan merupakan kode wilayah Bandung
khusus. Nomor polisi terdiri atas 1 – 4
Keterangan nomor polisi pada TNKB adalah sebagai digit angka, angka pertama tidak
berikut : Misalkan kendaraan bermotor dengan nomor boleh 0. Maka kemungkinan
polisi XY. kombinasinya adalah :
X = umumnya mewakili tempat kendaraan tersebut 1 digit = 9
terdaftar. 2.1,
2 digit = 9x10 = 90
Contoh : A = Kabupaten Tangerang 2.2,
3 digit = 9x10x10 = 900 9999
K = Kota Bekasi 2.3,
4 digit = 9x10x10x10 = 9000
Z = Kota Depok (Cinere, Limo, Sawangan) 2.4
Jadi, semua kemungkinan =
Y = umumnya merupakan jenis kendaraan berdasarkan 9+90+900+9000 = 9999
golongan. Sehingga keempat slot dapat
Contoh : A = Sedan / Motor dianggap sebagai satu slot dengan
C = Truk 9999 kemungkinan kombinasi
T = Taksi,Angkutan Umum 3.1 Huruf A,B,C,D….,X,Y,Z 26
U = Kendaraan Staf Pemerintah 3.2 Huruf A - Z 26
Sedangkan untuk wilayah yang menggunakan 3 huruf seri
misalkan XYZ. Hasil yang diperoleh dari assignment kemungkinan
Z merupakan huruf acak yang diberikan untuk pembeda kombinasi adalah sebagai berikut :

IV. ANALISIS KASUS


1 9999 26 26
Berdasarkan beberapa informasi mengenai Tanda
Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) Kota Bandung,
yaitu:
1. Kode wilayah untuk Kota Bandung terdiri dari satu
buah huruf yaitu huruf D
2. Nomor polisi terdiri dari 1 – 4 digit angka Ketiga, gunakan kaidah perkalian (rule of product)
3. Kode/seri akhir wilayah Kota Bandung hingga saat kombinatorial dengan cara mengalikan semua hasil
ini masih menggunakan dua huruf assignment slot sehingga didapatkan suatu hasil (output)
yang merupakan jumlah kombinasi Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (TNKB) Kota Bandung.
Kombinasi TNKB Kota Bandung
= Slot 1 × Slot 2 × Slot 3.1 × Slot 3.2
= 1 × 9999 × 26 × 26
Gambar 2 : Plat Nomor Kota Bandung = 6.759.324
Kita dapat menghitung jumlah kemungkinan atau
banyaknya kombinasi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor V. KESIMPULAN
(TNKB) Kota Bandung menggunakan kaidah menghitung
Berdasarkan analisis dan perhitungan yang telah
kombinatorial.
dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
Langkah – langkah penyelesaiannya adalah sebagai
1. Jumlah kombinasi Tanda Nomor Kendaraan
berikut :
Bermotor (TNKB) Kota Bandung dapat dihitung
Pertama, sediakan slot-slot yang memungkinkan untuk
dengan menggunakan kaidah dasar menghitung
objek kasus, yang dalam hal ini adalah kemungkinan slot
kombinatorial.
untuk TNKB
2. Terdapat 6.759.324 kombinasi Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor (TNKB) di Kota Bandung,
(atau terdapat 6.759.324 kombinasi Plat Nomor
1 2.1 2.2 2.3 2.4 3.1 3.2 yang dapat dibuat untuk mengidentifikasi tiap
satuan kendaraan bermotor di Kota Bandung).

Makalah IF2120 Matematika Diskrit – Sem. I Tahun 2013/2014


REFERENSI
[1] Munir, Rinaldi. 2012. Matematika Diskrit, Revisi
Kelima. INFORMATIKA:Bandung.
[2] Rosen, Kenneth H. 2007. Discrete Mathematics and
Its Application, Sixth Edition. McGraw–Hill
International Edition: New York.
[3] http://humas.polri.go.id/dms/SetiapSaat/Forms/DispF
orm.aspx?ID=2751
Tanggal akses : 14 Desember 2013, pukul 16:50 WIB
[4] https://encrypted-
tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTzh3OYzhE
r8olNHAOG8WrRytdA0h9Y2Ck5_ljV3ots5s6soKO
Bmg
Tanggal akses : 15 Desember 2013, pukul 14:23 WIB
[5] https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSEHGlsSjm
W7KaEA6MWcrvTk0w6iTBqSlAOvAHtn8d8IaipiG
cb4Q
Tanggal akses : 15 Desember 2013, pukul 14:30 WIB

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya
tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau
terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi.

Bandung, 16 Desember 2013

Riska – 13512062

Makalah IF2120 Matematika Diskrit – Sem. I Tahun 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai