Anda di halaman 1dari 11

Nama : Sholihah Siti Nurfauziah

No. UKG : 201699780036


Asal Instansi : SMKS Darul Mukminin

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 4 KOMBINATORIKA DAN STATISTIKA

Judul Kegiatan Belajar KB 1. KAIDAH PENCACAHAN, PERMUTASI, DAN


(KB) KOMBINASI KB 2. TEORI BILANGAN
KB 3. UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN
PENYEBARAN
KB 4. PEMBELAJARAN KOMBINATORIKA DAN
STATISTIKA
No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep KB 1. KAIDAH PENCACAHAN, PERMUTASI, DAN


KOMBINASI
(istilah dan definisi)
di modul ini a. Kaidah Pencacahan
1) Aturan pengisian tempat (filling slots)
Misalkan ada 𝑛 tempat tersedia dengan 𝑘1 adalah
banyaknya cara mengisi tempat pertama, 𝑘2 adalah
banyaknya cara mengisi tempat kedua, dan
seterusnya hingga 𝑘𝑛 adalah banyaknya cara
mengisi tempat ke-𝑛. Makabanyaknya cara mengisi
tempat adalah 𝑘1 × 𝑘2 × 𝑘3 × … × 𝑘𝑛.
2) Kaidah Perkalian
Berlaku bagi penyusunan atau pemilihan objek yang
dilakukan beberapa tahap dan dilaksanakan
sekaligus.
3) Kaidah Penjumlahan
Berlaku untuk tindakan pemilihan atau penyusunan
dilakukan dalam beberapa tahap pemilihan atau
penyusunan yang tidak dilaksanakan sekaligus,
akan tetapi dilakukan berdasarkan salah satu tahap.

b. Permutasi
Definisi dan notasi faktorial.
Untuk setiap 𝑛 bilangan asli, didefinisikan :
𝑛! = 1 × 2 × 3 × . .. × (𝑛 − 2) × (𝑛 − 1) × 𝑛
Notasi 𝑛! dibaca 𝑛 faktorial Didefinisikan juga 1!
= 1 dan 0! = 1.
1) Permutasi dari Unsur-Unsur yang Berbeda
Permutasi 𝑟 obyek yang diambil dari 𝑛 obyek
berbeda, dengan 𝑟 ≤ 𝑛 adalah
𝑃𝑟𝑛 yang didefinisikan dengan :
𝑛!
𝑃𝑟𝑛 = 𝑟! (𝑛 − 𝑟)!
Perhatikan bahwa dalam permutasi urutan sangat
diperhatikan. Ini berbeda dengan kombinasi yang
tidak memperhatikan urutan.

2) Permutasi yang Memuat Beberapa Unsur Sama


Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k unsur
yang sama, m unsur yangsama dan p unsur yang
sama dengan 𝑘 + 𝑚 + 𝑝 ≤ 𝑛 ditentukan dengan
rumus :
𝑛!
𝑃=
𝑘! 𝑚! 𝑝!

3) Permutasi Siklis
Misalkan tersedia n unsur yang berbeda.
Banyaknya permutasi siklis dari n unsur tersebut
dirumuskan dengan :
𝑃(𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠) = (𝑛 − 1)!

c. Kombinasi
Definisi :
Suatu kombinasi 𝑟 unsur yang diambil dari 𝑛 unsur
yang tersedia (tiap unsur tersebut berbeda) adalah
suatu pilihan dari 𝑟 unsur tadi tanpa memperhatikan
urutannya.
Kata kunci yang membedakan antara kombinasi
dan permutasi adalah
memperhatikan atau tidak memperhatikan urutan.
Banyaknya kombinasi 𝑟 unsur yang diambil dari 𝑛
unsur yang tersedia dengan 𝑟 ≤ 𝑛 dirumuskan dengan:
𝑛!
𝐶𝑟𝑛 = (𝑛 − 𝑟)!
1) Kombinasi dengan Pengulangan
Misalkan ada 𝑛 obyek identik yang akan diletakkan
pada 𝑟 tempat dengan
𝑟 ≤ 𝑛. Jika disyaratkan bahwa satu tempat hanya
bisa menampung palingbanyak 1 obyek maka
banyaknya cara adalah

𝑛!
𝐶𝑟𝑛 = (𝑛 − 𝑟)!

2) Binom Newton
Dalam menjabarkan bentuk (𝑎 + 𝑏)𝑛 yang
untuk nilai 𝑛 = 2 dapat dilakukan dengan perkalian
langsung sedangkan untuk n yang besar dapat
dilakukan dengan menggunakan segitiga pascal
untuk mendapatkan koefisien-koefisien penjabaran.
Cara lain adalah dengan menggunakan rumus
kombinasi.

(𝑎 + 𝑏)𝑛 = 𝑛𝐶𝑜(𝑎)0(𝑏)𝑛 + 𝑛𝐶1(𝑎)1(𝑏)𝑛 1 +
− −
𝑛𝐶2(𝑎)2(𝑏)𝑛 2 + ⋅⋅⋅ + 𝑛𝐶𝑛 − 1(𝑎)𝑛 1(𝑏)1 +
𝑛𝐶𝑛(𝑎)𝑛(𝑏)0

KB 2. TEORI BILANGAN
a. Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian
Setiap proses yang menghasilkan suatu kejadian
disebut dengan percobaan.
Semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan
disebut ruang sampel, biasanya dinyatakan dengan S,
dan setiap hasil dalam ruang sampel disebut titik
sampel. Banyaknya anggota dalam S dinyatakan
dengan n(S).

Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.


Jika ruang sampel S mempunyai anggota yang
berhingga banyaknya dan setiap titik sampel
mempunyai kesempatan untuk
muncul yang sama, dan A suatu
kejadian munculnya percobaan tersebut, maka
𝑛(𝐴)
peluang kejadian A dinyatakan dengan : 𝑃(𝐴) =
𝑛(𝑆)

b. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan suatu kejadian pada suatu
percbaan adalah hasil kalipeluang dengan frekuensi
percobaan A, dinyatakan dengan rumus :
𝐹ℎ(𝐴) = 𝑃(𝐴) 𝑥 𝑛

c. Kepastian dan Kemustahilan


Peluang suatu kejadian mempunyai nilai 0 ≤ 𝑃 ≤ 1,
artinya : jika P = 0 maka kejadian dari suatu peristiwa
adalah mustahil atau tidak pernah terjadi, dan jika P =
1 maka suatu peristiwa pasti terjadi

d. Komplemen dari Suatu Kejadian


Jika AC menyatakan komplemen dari kejadian A,
maka :
P(AC) = 1 – P(A)

e. Kejadian Majemuk
1) Prinsip Inklusi Eklusi
Prinsip Inklusi dan Eksklusi (PIE) adalah bentuk
paling umum dari prinsip penambahan pada
himpunan.
Misalkan S adalah suatu himpunan terhingga
dengan A dan B sembarang dua himpunan bagian
dari S. Maka untuk mencacah banyaknya unsur di
dalam A𝖴B, kita dapat melakukannya dengan
mencacah banyaknya unsur himpunan A dan
himpunan B − A dan kemudian menjumlahkannya.
Karena |B – A| = |B| - |A∩B| maka :
|A𝖴B| = |A| + |B| -|A∩B|
2) Peluang Bersyarat
3) Peluang kejadian yang Saling Lepas
Dua kejadian disebut saling lepas jika irisan dari
dua kejadian itu merupakan himpunan kosong.
Himpunan A dan B dikatakan dua kejadian yang
saling lepas, sebab A ∩ B = ∅.
Berdasarkan teori himpunan , jika tidak saling
lepas maka :
𝑃 (𝐴 𝖴 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) – 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
Karena 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 0, maka :
𝑃 (𝐴 𝖴 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵)

A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel s


dan P(A) ≠0, maka peluang bersyarat dari B yang
diberikan A didefinisikan sebagai :
𝑃(𝐴∩𝐵)
𝑃(𝐵|𝐴) = atau
𝑃(𝐴)
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴). 𝑃(𝐵|𝐴)
𝑃(𝐵|𝐴) dibaca peluang kejadian B jika kejadian A
sudah terjadi.

4) Kejadian Saling Bebas (Stokastik)


Secara umum, jika A dan B merupakan dua
kejadian yang saling bebas maka peluang kejadian
A dan B adalah
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴) × 𝑃(𝐵)
KB 3. UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN
PENYEBARAN
a. Distribusi Frekuensi
Ada beberapa cara menyusun data, yaitu
:
 Distribusi frekuensi kuantitatif, yaitu
penyusunan data menurut besarnya
(kuantitasnya).
 Distribusi frekuensi kualitatif (kategori),
yaitu penyusunan data menurut kualitasnya
(kategorinya).
 Runtun waktu (time series), yaitu
penyusunan data menurut waktuterjadinya.
 Distribusi spasial, yaitu penyusunan data
menurut tempat geografisnya.
b. Penyusunan Distribusi Frekuensi
Berikut ini akan disajikan bagaimana cara
menyusun distribusi kuantitatif, yaitu :
a) Menentukan banyak dan lebar kelas
Banyak kelas : k = 1 + 3,322 log n
Lebar kelas : J= selisih antara harga terbesar dan
terkecil
b) Interval-interval kelas tersebut diletakkan
dalam suatu kolom, diurutkan dari interval kelas
terendah pada kolom paling atas dan seterusnya.
c) Data diperiksa dan dimasukkan ke dalam
interval kelas yang sesuai. Banyak data yang
masuk dalam suatu interval kelas dinamakan
frekuensi interval kelas tersebut

c. Penggambaran Distribusi Frekuensi


a) Histogram
b) Poligon
c) Ogive

d. Ukuran Pemusatan
1) Mean dan Mean Terbobot
a) Data tidak dikelompokkan
Mean dari sekumpulan observasi adalah jumlah
semua observasi dibagi banyakobservasi.
Definisi 1:
Jika suatu sampel berukuran n dengan elemen
x1,x2, …, xn maka mean sampel adalah
( ∑𝑛 𝑥𝑖)
𝑥̅ = 𝑖= 1
𝑛
Definisi 2 :
Misal v1, v2, ... , vk adalah himpunan k nilai dan
w1, w2, ..., wk bobot yang diberikan kepada
mereka maka mean terbobot adalah
( ∑𝑖=𝑘 1 𝑤𝑖𝑣𝑖)
𝑥̅ =
∑𝑘 𝑤
𝑖=1 𝑖
b) Data dikelompokkan
Data dikelompokkan adalah sekumpulan data
yang telah disederhanakan dalam bentuk
distribusi frekuensi.
Definisi 3:
Mean dari data yang dikelompokkan adalah
(∑𝑘 1 𝑓𝑖𝑥𝑖) ( ∑𝑘 1 𝑓 𝑖 𝑥 𝑖 )
𝑖= 𝑖=
𝑥̅ = ∑𝑘 𝑓𝑖 = 𝑛
𝑖=1

2) Median
Median dari sekumpulan data adalah nilai yang
berada di tengah darisekumpulan data itu setelah
diurutkan menurut besarnya.
a) Data yang tidak dikelompokkan
Jika banyaknya data ganjil maka:
𝑥(𝑛+1)
𝑀𝑑 =
2
Jika banyaknya data genap maka :
𝑥𝑛+𝑥(𝑛+1)
2 2
𝑀𝑑 = 2
b) Data yang dikelompokkan
𝑛⁄ −𝐹
2
Median =Md=Lmd + ( )𝑐
𝑓𝑚𝑑

3) Kuartil
Kuartil dari sekumpulan data adalah nilai-nilai
yang membagi empat secarasama dari sekumpulan
data itu setelah diurutkan menurut besarnya.
a) Data yang tidak dikelompokkan
b) Data yang dikelompokkan
4) Modus
a) Data yang tidak dikelompokkan
Modus adalah nilai yang paling sering muncul

b) Data yang dikelompokkan

e. Ukuran Penyebaran
1) Jangkauan
Jangkauan adalah selisih data terbesar dan terkecil.

2) Deviasi rata-rata
Deviasi rata-rata adalah harga rata-rata
penyimpangan tiap data terhadapmeannya. Besar
perbedaaan antara data dan meannya adalah harga
mutlaknya.
a) Data tidak dikelompokkan
Misalnya x1, x2, ... , xn adalah sekumpulan data
dengan mean x , makadeviasi rata-ratanya
adalah

b) Data dikelompokkan
Deviasi rata-rata untuk data yang
dikelompokkan, dihitung dengan rumus :

3) Variasi dan Deviasi Standar


a) Data tidak dikelompokkan
1 𝑛
𝑠 =
2
∑(𝑥 − 𝑥̅)2
𝑛−1 𝑖
𝑖=1
Deviasi standar sampel didefinisikan sebagai
akar positif dari variansisampel, yaitu : 𝑠 = √𝑠2

b) Data dikelompokkan
1 𝑛
𝑠 =
2
∑ 𝑓 (𝑥 − 𝑥̅)2
𝑛−1 𝑖 𝑖
𝑖=1
Deviasi standar sampel didefinisikan sebagai
akar positif dari variansisampel, yaitu : 𝑠 = √𝑠2

KB 4. PEMBELAJARAN KOMBINATORIKA DAN


STATISTIKA
a. Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual,
Prosedural, dan Metakognitif
1) Faktual
Faktual adalah pengetahuan teknis dan
spesifik,detail dan kompleksberkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,dan budaya terkait
dengan masyarakatdan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara,kawasan regional, dan internasional.
2) Konseptual

Konseptual adalah terminologi/istilah dan


klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi,
teori,model, dan struktur yang digunakan terkait
denganpengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
3) Prosedural
Prosedural adalah pengetahuan tentang cara
melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan
pengetahuan teknis, spesifik, algoritma,metode, dan
kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya, terkaitdengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional. sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.

4) Metakognitif
Metakognitif adalah pengetahuan tentang kekuatan
dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya
dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail,
spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional
berkenaan denganilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya terkait dengan masyarakatdan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.

b. Arti 4C (Communication, Collaborative, Critical


Thinking, dan Creativity)
1) Communication (komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer
sebuah informasi baik secaralisan maupun tulisan.
Namun, tidak semua orang mampu melakukan
komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang
yang mampu menyampaikan semua informasi
secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun
sebaliknya.
2) Collaborative (Kolaborasi)
Kolaborasi adalah kemampuan berkolaborasi atau
bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam
berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara
produktif dengan yang lain; menempatkan empati
pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda.
3) Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir
Kritis dan Pemecahan Masalah)
Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah
kemampuan untuk memahami sebuah masalah
yang rumit, mengkoneksikan informasi satu
dengan informasilain, sehingga akhirnya muncul
berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari
suatu permasalahan.
4) Creativity and Innovation (Kreativitas dan
Inovasi)
Kreativitas dan inovasi adalah kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang
lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap
perspektif baru dan berbeda.
c. Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah
nyata sehingga diharapkan siswa dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan
inkuiri dan keterampilan tingkat tinggi, memandirikan
siswa, serta meningkatkan kepercayaan dirinya.

d. Discovery Learning
Model discovery merupakan pembelajaran yang
menekankan padapengalaman langsung dan pentingnya
pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu
disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif
dalam pembelajaran

e. Project Based Learning


Project Based Learning adalah sebuah model atau
pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang
menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-
kegiatan yang kompleks
f. Literasi
Literasi atau melek matematis didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang individu merumuskan,
menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam
berbagai konteks.

g. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah
Program pendidikan di sekolah untuk memperkuat
karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga dengan dukungan pelibatan
publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat

h. Perangkat Pembelajaran Kombinatorika Dan


Statistika
1) Silabus yang sudah dikembangkan
Silabus terdiri dari :
 Identitas satuan pendidikan
 Identitas kelas
 Alokasi waktu
 Tema/konteks
 Kompetensi inti
 Kompetensi dasar
 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
 Materi pokok
 Kegiatan pembelajaran
 Penilaian
 Alokasi waktu
 Sumber belajar
2) RPP
RPP terdiri dari :
 Satuan pendidikan
 Mata pelajaran
 Kelas/ semester
 Materi pokok
 Alokasi waktu
 Kompetensi Inti (KI)
 Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK)
 Tujuan pembelajaran
 Materi pembelajaran
 Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran
 Media, Alat dan Bahan
 Sumber Pembelajaran
 Langkah-langkah Pembelajaran
Pendahuluan, Kegiatan Inti, Kegiatan penutup
 Penilaian
Sikap, Pengetahuan, Ketrampilan
 Materi Remedial dan Pengayaan
3) Bahan ajar & sumber belajar
4) Media pembelajaran
5) Instrumen penilaian & kisi-kisi
6) Instrumen pengamatan & kisi-kisi
7) Lembar jurnal siswa/guru
8) Bahan ajar remidial & pengayaan
2 Daftar materi yang
sulit dipahami di Siswa sulit untuk memahami:
modul ini 1. Kaidah pencacahan
2. Permutasi bersyarat
3. Aplikasi kombinasi dan permutasi dalam soal cerita
4. Peluang bersyarat
5. Peluang kejadian saling lepas
6. Peluang kejadian saling bebas

3 Daftar materi yang


sering mengalami Siswa Sering mengalami miskonsepsi :
miskonsepsi 1. Kaidah pencacahan
2. Permutasi bersyarat
3. Aplikasi kombinasi dan permutasi dalam soal cerita
4. Peluang bersyarat
5. Peluang kejadian saling lepas
6. Peluang kejadian saling bebas

Anda mungkin juga menyukai