Anda di halaman 1dari 5

Paket Intensif

UTBK SBMPTN 2020

Matematika SAINTEK
Kaidah Pencacahan dan
Peluang

Buat pemahamanmu lebih mantap!

Untuk mempermudah kamu dalam menguasai materi Kaidah Pencacahan dan


Peluang, ada baiknya kamu memantapkan diri dengan menonton video berikut.

1. Peluang - Aturan Pencacahan


2. Matematika IPA - Aturan Pencacahan dan Peluang
3. Materi TKA Saintek - Matematika IPA - Peluang

A. Kaidah Pencacahan
Kaidah pencacahan (counting rules) adalah suatu cara atau aturan untuk menghitung

semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan. Ada beberapa metode

dalam kaidah pencacahan, yaitu aturan penjumlahan, aturan perkalian (pengisian

tempat/filling slots), permutasi, dan kombinasi.

1. Aturan Penjumlahan
Misalkan ada 𝑛 buah peristiwa yang saling lepas, yaitu peristiwa yang tidak saling

memengaruhi antara satu dan lainnya. Jika 𝑘1 adalah banyaknya cara pada peristiwa

pertama, 𝑘2 adalah banyaknya cara pada peristiwa kedua, dan seterusnya hingga 𝑘𝑛

adalah banyaknya cara pada peristiwa ke-𝑛, banyaknya cara untuk 𝑛 buah peristiwa secara

keseluruhan dapat diperoleh menggunakan rumus berikut.

𝑘1 + 𝑘2 + 𝑘3 + ⋯ + 𝑘𝑛
Kaidah Pencacahan dan Peluang 1
2. Aturan Perkalian (Pengisian Tempat/Filling Slots)
Aturan perkalian (pengisian tempat/filling slots) adalah suatu aturan yang digunakan

untuk mengetahui banyaknya cara sebuah objek dalam menempati 𝑛 buah tempat.

Aturannya adalah dengan mengalikan semua kemungkinan yang dapat mengisi suatu

tempat (slots). Misalkan terdapat 𝑛 buah tempat, dengan 𝑝1 adalah banyaknya cara untuk

mengisi tempat pertama, 𝑝2 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat kedua, dan

seterusnya hingga 𝑝𝑛 adalah banyaknya cara untuk mengisi tempat ke-𝑛 setelah tempat-

tempat sebelumnya terisi. Banyaknya cara untuk mengisi 𝑛 buah tempat secara

keseluruhan dapat diperoleh menggunakan rumus berikut.

𝑝1 × 𝑝2 × 𝑝3 × … × 𝑝𝑛

3. Permutasi
Permutasi dari sejumlah objek adalah susunan objek dengan memperhatikan letak/

urutannya. Sebelum mempelajari tentang permutasi, penting untuk mengetahui istilah

faktorial. Faktorial dari suatu bilangan asli n yang dinotasikan dengan n! adalah sebagai

berikut.

𝑛! = 𝑛 . (𝑛 − 1). (𝑛 − 2). … 3 . 2 . 1

dengan 0! = 1 dan 1! = 1.

Ada beberapa rumus permutasi, yaitu sebagai berikut.

a. Banyaknya permutasi 𝑟 objek dari 𝑛 objek yang tersedia dengan 𝑟 ≤ 𝑛 dan r, n bilangan

positif adalah sebagai berikut.

𝑛!
𝑛 𝑃𝑟 = 𝑃𝑟𝑛 =
(𝑛 − 𝑟)!

b. Banyaknya permutasi 𝑛 objek dari 𝑛 objek yang tersedia adalah sebagai berikut.

𝑛 𝑃𝑛 =𝑛!

c. Banyaknya permutasi dari 𝑛 objek yang tersedia jika terdapat 𝑘 objek yang sama

dengan syarat 𝑘 ≤ 𝑛 adalah sebagai berikut.

𝑛!
𝑃=
𝑘!

Kaidah Pencacahan dan Peluang 2


d. Banyaknya permutasi dari 𝑛 objek yang tersedia jika terdapat 𝑘 objek yang sama, 𝑙

objek yang sama, dan 𝑚 objek yang sama adalah sebagai berikut.

𝑛!
𝑃= , 𝑘+𝑙+𝑚 ≤𝑛
𝑘! 𝑙! 𝑚!

e. Banyaknya permutasi siklis dari 𝑛 objek yang berbeda adalah sebagai berikut.

𝑃𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠 = (𝑛 − 1)!

4. Kombinasi
Kombinasi dari sejumlah objek adalah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya.

Banyaknya kombinasi 𝑟 objek dari 𝑛 objek yang tersedia dengan 𝑟 ≤ 𝑛 dan r, n bilangan

positif adalah sebagai berikut.

𝑛 𝑃𝑟 𝑛!
𝑛 𝐶𝑟 = 𝐶𝑟𝑛 = =
𝑟 𝑃𝑟 (𝑛 − 𝑟)! 𝑟!

B. Peluang
1. Titik Sampel dan Ruang Sampel
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan

atau kejadian. Sementara titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel atau

kemungkinan-kemungkinan yang muncul.

2. Definisi Peluang
Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas merupakan cara untuk

mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau

telah terjadi. Peluang suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan

terjadinya suatu kejadian. Nilainya mempunyai batas dari 0 sampai dengan 1. Kejadian

yang mempunyai nilai peluang 1 adalah kejadian yang pasti terjadi atau sesuatu yang telah

terjadi. Misalnya Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat sampai saat ini.

Sementara suatu kejadian yang mempunyai nilai peluang 0 adalah kejadian yang mustahil

atau tidak mungkin terjadi. Misalnya sepasang kambing melahirkan kerbau.

Peluang suatu kejadian A dinotasikan dengan 𝑃(A), 𝑝(A), atau 𝑃𝑟(A). Sebaliknya, peluang

bukan A atau komplemen A dinotasikan dengan P(Ac) = 1 − 𝑃(A). Jika setiap anggota ruang

Kaidah Pencacahan dan Peluang 3


sampel (S) mempunyai peluang yang sama untuk muncul, peluang kejadian A yang

memiliki anggota sebanyak 𝑛(A) adalah sebagai berikut.

𝑛(A)
𝑃(A) = , A⊂S
𝑛(S)

Keterangan:

P(A) = peluang munculnya kejadian A;

n(A) = banyaknya anggota kejadian A; dan

n (S) = banyaknya seluruh anggota kejadian yang mungkin.

3. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan didefinisikan sebagai perkalian antara banyaknya percobaan dan

peluang suatu kejadian. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

𝐹ℎ = 𝑛 × 𝑃(A)

Keterangan:

Fh = frekuensi harapan kejadian A;

P ( A ) = peluang kejadian A; dan

n = banyaknya percobaan.

4. Peluang Kejadian Majemuk


a. Peluang gabungan dua kejadian yang tidak saling lepas

Jika A dan B merupakan kejadian yang tidak saling lepas, maka A ∩ B ≠ ∅. Peluang

gabungan dua kejadian A dan B yang tidak saling lepas dapat ditentukan dengan rumus

berikut.

𝑃(A ∪ B) = 𝑃(A) + 𝑃(B) − 𝑃(A ∩ B)

b. Peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas

Jika A dan B merupakan kejadian yang saling lepas, maka A ∩ B = ∅. Peluang gabungan

dua kejadian A dan B yang saling lepas dapat ditentukan dengan rumus berikut.

𝑃(A ∪ B) = 𝑃(A) + 𝑃(B)

Kaidah Pencacahan dan Peluang 4


c. Peluang dua kejadian yang saling bebas

Jika A dan B merupakan kejadian yang saling bebas, maka kejadian A tidak

memengaruhi kejadian B atau sebaliknya. Peluang dua kejadian A dan B yang saling

bebas dapat ditentukan dengan rumus berikut.

𝑃(A ∩ B) = 𝑃(A) × 𝑃(B)

d. Peluang kejadian bersyarat

Kejadian bersyarat merupakan dua kejadian yang tidak saling bebas. Peluang kejadian

A dengan syarat B terjadi lebih dahulu dinotasikan dengan 𝑃(A|B). Jika 𝑃(A ∩ B) adalah

peluang terjadinya A dan B, berlaku aturan sebagai berikut.

P ( A  B)
P ( A | B) = , dengan P ( B )  0
P ( B)

Sementara itu, peluang kejadian B dengan syarat A terjadi lebih dahulu adalah sebagai

berikut.

P ( A  B)
P (B | A) = , dengan P ( A )  0
P (A)

𝑃(A|B) 𝑃(B )
𝑃(B|A) =
𝑃 (A)

Kaidah Pencacahan dan Peluang 5

Anda mungkin juga menyukai