Sejarah teori himpunan, pertama kali ditemukan oleh Georg Cantor pada akhir
abad 19. Georg Cantor (1845-1918) adalah seorang matematikawan asal Jerman
keturunan Yahudi. Nama lengkapnya adalah Georg Ferdinand Ludwig Philipp
Cantor, Lahir di St Petersburg, Russia 3 Maret 1845 dan meninggal di Halle,
Jerman 6 Januari 1918. Dia dianggap sebagai bapak teori himpunan karena dialah
yang mengembangkan pertama kali cabang matematika ini dan menjadikan teori
himpunan menjadi teori fundamental dalam matematika. Begitu pula metode yang
digunakan olehnya dalam membuktikan keberadaan suatu himpunan tak hingga.
Sejarah teori peluang sudah ada sejak zaman Mesir kuno, yakni dengan
ditemukannya banyak astragalus. Astragalus adalah sebuah tulang yang terdapat
pada tumit rusa, biri-biri anjing dan mamalia. Astragalus banding dengan dadu
pada saat ini. Para arkeolog menemukan gambar-gambar masyarakat Mesir kuno
yang melambung lambungkan astragalus saat bermain permainan papan. Namun
sayangnya tidak ada catatan bagaimana memainkan permainan ini dan bagaimana
pola-pola hasil lambungan astragalus astragalus tersebut. Sehingga hal ini tidak
tertulis sebagai sejarah lahirnya teori peluang.
Secara formal sejarah teori peluang berawal dari girolamo cardano pada tahun
1565. Kardono memberikan secara rinci konsep dasar peluang berdasarkan sebuah
masalah dalam perjudian. Kardono disebut sebagai pelopor peluang dan dijuluki
sebagai "bapak probability". Perkembangan selanjutnya tahun 1658, chevalier de
mere menemukan bagaimana berjalannya suatu sistem perjudian. Suatu saat de
mere kalah dalam suatu permainan judi. Akhirnya dia minta pertolongan Blaise
Pascal untuk menganalisa sistem permainan tersebut. Dengan perhitungan Pascal
menemukan bahwa kemungkinan de mere kalah dalam perjudian tersebut 51%.
Akhirnya bersama Pierre de fermat. Blaise Pascal mendiskusikan pemecahan
masalah ini. Perkembangan selanjutnya adalah pada tahun 1709. Jacob bernoulli
menulis sebuah buku yang berjudul ars conjectandi.
ۚ ق َما يَ َشٓا ُء َ َض َجا ِع ِل ْٱل َم ٰلَٓئِ َك ِة ُر ُساًل أُ ۟ولِ ٓى أَجْ نِ َح ٍة َّم ْثن َٰى َوثُ ٰل
ِ ث َو ُر ٰبَ َع ۚ يَ ِزي ُد فِى ْٱل َخ ْل ِ ْت َوٱأْل َرِ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ فَا ِط ِر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
إِ َّن ٱهَّلل َ َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْى ٍء قَ ِدي ٌر
“Segala Puji bagi Allah, Pencipta lelangit dan bumi, yang menjadikan malaikat
sebagai pembawa pesan-pesan[-Nya], yang mempunyai sayap-sayap, dua, tiga,
atau empat.”
Dalam Surat Al-Fatir ayat 1 tersebut tersirat konsep himpunan yaitu
kelompok-kelompok obyek yang mempunyai definisi atau batasan dengan jelas.
Dalam ayat ini, diketahui bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang
terbuat dari cahaya yang ditugasi mengurusi bermacam-macam urusan dan selalu
taat kepada Allah SWT serta tidak mempunyai hawa nafsu.
Walaupun malaikat adalah makhluk gaib yang tidak dapat kita lihat dengan kasat
mata namun mereka benar-benar ada dan mempunyai batasan dan pengertian yang
jelas, sehingga kelompok malaikat pun dapat disebut himpunan. Dalam surat
tersebut dijelaskan ada tiga kelompok.
Pertama, Kelompok Malaikat yang mempunyai dua sayap,
Kedua, Kelompok Malaikat yang mempunyai tiga sayap,
Ketiga, Kelompok Malaikat yang mempunyai empat sayap,
Selanjutnya, sangat dimungkinkan lebih dari empat sayap, jika Allah SWT
menghendaki.
ُاِنَّ َمٓا اَ ْمر ٗ ُٓه اِ َذٓا اَ َرا َد َش ْئـًٔ_… ۖا اَ ْن يَّقُوْ َل لَهٗ ُك ْن فَيَ ُكوْ ن
“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata
kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu”.(yasin : 2)
1. Peluang
Peluang adalah Peluang atau probabilitas adalah sebuah kesempatan. Dalam
matematika, peluang diartikan sebagai kemungkinan yang mungkin
terjadi/muncul dari sebuah peristiwa. Misalkan kamu ingin mengetahui seberapa
besar peluang munculnya angka 5 pada pelemparan 1 buah dadu.
B. Permutasi
1. Factorial dari bilangan asli
Untuk setiap bilangan asli n, definisikan
n! = 1x2x3x… x(n-2)x(n-1) x n
didefinisikan pula
1! = 1 dan 0!=1
2. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda
a. P(n,r) adalah banyaknya cara Menyusun r unsur yang diambil dari n
unsur yang tersedia (tiap unsur itu berbeda) dalam suatu urutan (r <
n).
P(n,r)= n!
(n-r)!
b. P (n,n) adalah banyaknya cara Menyusun n unsur yang diambiul dari
n unsur yang tersedia (tiap unsur itu berbeda) dalam suatu urutan.
Sedangkan untuk P(n,n) = n!
3. Permutasi yang memuat beberapa unsur yang sama
a. Misalkan dari n unsur yang tersedia terdapat k unsur yang sama (k <
n), maka banyaknya permutasi dari n unsur itu ditentukan dengan
aturan:
P = n!
k!
b. Misalkan dari n unsur yang tersedia terdapat k unsur yang sama, I unsur
yang sama, dan m unsur yang sama (k + l + m < n), maka banyaknya
permutasi dari n unsur itu ditentukan dengan aturan:
p= n!
k!l!m!
4. Permutasi siklis
Permutasi siklis digunakan untuk Menyusun n unsur aturan pada suatu
siklis.
Aturan permutasi siklis:
P siklis = (n-1)!
C. Kombinasi
Kombinasi r dari n adalah banyaknya cara mengambil r unsur dari n unsur tanpa
memperhatikan urutan (r<n) yang dilambangkan C(n,r).
Banyaknya kombinasi r unsur dari n unsur ditentukan dengan aturan:
C(n.r)= n!
R!(n-r)!
D. Ruang Sampel dan Kejadian
1. Ruang sampel dan titik sampel
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin suatu
percobaan. Sedangkan, titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel.
2. Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sempel. Jenis kejadian ada dua
macam yaitu kejadian sederhana dan kejadian majemuk.
a. Kejadian sederhana adalah suatu kejadian yang hanya memiliki satu
titik sampel.
b. Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang memiliki lebih dari satu
titik sampel.
G. Frekuensi harapan
Jika A merupakan suatu kejadian [ada ruang sampel 5 dengan peluang P(A)
maka kejadian frekuensi harapan kejadian A dan n percobaan adalah:
n x P(A)
2. Himpunan
.
A. PENULISAN HIMPUNAN
Penulisan himpunan yang biasa dipergunakan ada dua bentuk yaitu;
a.Bentuk Enumerasi yaitu penulisan himpunan dengan menuliskan semua anggota
himpunan dianta dua kurung kurawal
Contoh : 1. A = { a, b, c, d, e } menyatakan himpunan 5 hurup pertama.
2. B = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } menyatakan himpunan 6 bilangan ganjil.
3. C = { 11, 13, 17, 19 } menyatakan himpunan 4 bilangan prima.
b. Notasi Pembentuk Himpunan yaitu penulisan himpunan dengan menuliskan sifat
anggotanya pada suatu notasi diantara dua kurung kurawal.
Contoh : 1. A = { x | x = lima hurup pertama abjad }.
2. B = { x | x = enam bilangan ganjil pertama }.
3. C = { x | 10 < x < 20 , x ∈ bilangan prima }.
c. Diagram Venn yaitu menuliskan himpuan dalam bentuk diagram dimana
himpunan semestanya digambarkan dengan segi empat sedangkan himpunan-
himpunan yang ada dilingkungannya digambarkan dengan lingkaran.
Contoh :
1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki atau tidak mempunyai
anggota. Himpunan kosong dilambangkan atau dinotasikan dengan Φ atau { }.
Perlu diperhatikan antara himpunan kosong dengan himpunan yang tidak tepat
(bukan himpunan). Sering kali yang bukan himpunan dianggap sebagai himpunan
kosong. Untuk itu kita harus benarbenar memperhatikan syarat-syarat
keanggotaannya. Bila anggotanya benarbenar tidak ada, maka kumpulan itu
termasuk himpunan kosong. Sebaliknya bila anggotanya tidak jelas, dalam arti
tidak dapat dibedakan apakah suatu objek termasuk anggotanya atau tidak, maka
kumpulan tersebut bukanlah himpunan. Perhatikan contoh himpunan kosong di
bawah ini:
a. Himpunan A adalah himpunan mahasiswa PGTK UT yang berusia 6 tahun.
b. Himpunan B adalah himpunan bilangan asli yang lebih kecil dari 1.
c. Himpunan C adalah himpunan hari yang berawalan “H”.
d. Himpunan D adalah himpunan bilangan ganjil yang habis di bagi 2.
Hati-hati dengan angka nol (0) sebab nol (0) bukanlah himpunan kosong tetapi
merupakan anggota dari himpunan yang bernilai nol (0). Seperti pada himpunan 5
bilangan cacah pertama, maka bilangan nol adalah salah satu anggota himpunan
bilangan tersebut.
3. Himpunan Hingga
Himpunan hingga yang sering disebut finite set merupakan himpunan yang jumlah
anggotanya terhingga, artinya anggotanya dapat dihitung.
Contoh :
A = {x│x bilangan asli <10}. Jika ditulis dalam bentuk tabulasi maka A = {1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9}.
Banyaknya anggota terhingga dari himpunan A (dapat dihitung), yakni 9
(sembilan).
B adalah himpunan warna-warna pelangi. Ini adalah contoh himpunan terhingga,
karena jumlah anggotanya bisa dihitung, yakni 7 (merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, ungu).
Diperolehnya A∩B = {r, s}, karena r dan s termasuk dalam anggota himpunan A
sekaligus termasuk dalam anggota himpunan B.
Contoh :
Bila P = {1, 2, 5, 7} dan Q = {2, 5, 7} maka P∩Q = {2, 5, 7}.
Hasil tersebut dapat digambarkan melalui diagram Venn sebagai berikut.
2. Operasi Gabungan
Melakukan operasi gabungan dua buah himpunan adalah membentuk himpunan
baru yang anggota-anggotanya meliputi semua anggota dua himpunan yang
digabungkan. Gabungan (union) dari dua buah himpunan A dan B adalah
himpunan elemen-elemen yang menjadi anggota himpunan A saja atau B saja, atau
anggota himpunan A dan B kedua-duanya. Himpunan gabungan ditulis A∪ B (“A
gabungan B” atau “A union B” atau gabungan dari A dan B” atau union dari A dan
B”).
Contoh :
S = {1, 2, 3, …, 10}, A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B ={ 4, 5, 6, 7} maka A ∪ B =
{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
Daerah arsiran dalam diagram venn di atas menunjukkan A∪ B dan A∩B = {4,5}
Adapun definisi operasi gabungan antara dua buah himpunan adalah A∪ B = {x | x
∈ A atau x ∈ B}, dibaca himpunan A gabungan B adalah himpunan x sedemikian
hingga x merupakan anggota A atau x merupakan anggota B. Pengertian “atau”
dalam definisi di atas bersifat inklusif, yaitu untuk x anggota A saja, x anggota B
saja, dan x anggota irisannya (A ∩ B).
Contoh:
A ={ 1, 2, 3} B = {0, 2, 4, 5} diperoleh A∪ B = {0, 1, 2, 3, 4, 5} Diagram Venn-
nya
3. Operasi Penjumlahan
Operasi Penjumlahan dua buah himpunan jika dinyatakan dengan notasi
pembentuk himpunan ditulis.
A + B = {x | x Є A, x Є B, x ∉ (A∩B) }
Himpunan A tambah himpunan B, ditulis A + B, adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B, tetapi bukan
anggota A ∩ B.
Contoh :
A = {1, 2, 3}, B = {0, 2, 4, 5} diperoleh A + B = {0, 1, 3, 4, 5}
Diagram Venn-nya
4. Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan dua buah himpunan diberi notasi (–), yang didefinisikan
sebagai berikut:
A – B = {x | x ∈ A, x ∉ B}
Contoh :
A = {1, 2, 3}, B = {0, 2, 4, 5} diperoleh A – B = {1, 3}
Diagram Venn-nya
Contoh :
C = {1, 3, 5, 7}, D = {0, 2, 4, 6, 8} diperoleh C – D = {1, 3, 5, 7} = C.
Ternyata bahwa selisih dua himpunan lepas sama dengan himpunan yang
dikurangi.
Diagram Venn-nya
5. Komplemen
Dalam kamus Matematika, komplemen bilangan A adalah bilangan lain B
sedemikian sehingga jumlah A + B akan menghasilkan himpunan semesta yang
diinginkan. Komplemen dari himpunan A dilambangkan dengan A′ (A aksen).
Komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai suatu himpunan yang anggota-
anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang tidak (bukan) merupakan
anggota himpunan A.
Contoh :
a. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan diagram VennDaerah yang
diarsir merupakan komplemen himpunan A
b. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan mendaftar anggotanya Jika
S = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 } dan A = { 1,2,3,4,5 } Maka A ′ = { 6,7,8,9,10 }
c. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan kata-kata Contoh: Jika S
adalah himpunan bilangan cacah dan A adalah himpunan bilangan genap dalam S
maka A′ adalah himpunan bilangan ganjil.
d. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan notasi pembentuk himpunan
Telah kita ketahui bahwa komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai suatu
himpunan yang anggota-anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang tidak
(bukan) merupakan anggota himpunan A. Dengan notasi pembentuk himpunan,
pernyataan itu dapat kita tulis: A′ = {x | x ∈ S dan x ∉ A}
.4 .1 .2
.3 .5 .6
.7 .8
P ∩ Q adalah
A. {1,2,3,...,8}C. {2,3,4,6}
B. {1,2,3,4,5,6} D. {1,5}
Pembahasan :
Dari diagram Venn dapat dilihat bahwa:
P = {1, 3, 4, 5},
Q ={1, 2, 5, 6}
P∩ Q = {1,5}
Kunci jawaban : D
3. Diketahui K = { bilangan prima antara 2 dan 12} dan L = { 4 bilangan kelipatan 3 yang
pertama}.
A ∪B adalah……
A. { 3,5,6,7,9,11,12} C. {3,6,9}
B. { 5,6,7,9,11,12} D. {3}
Pembahasan
K = { bilangan prima antara 2 dan 12}, maka K={3,5,7,11}
L = { 4 bilangan kelipatan 3 yang pertama}, maka L={3,6,9,12} K ∪ L = {3}
Kunci jawaban: D
Q = { tiga bilangan
prima pertama }
Maka P−¿ Q = . . .
A. { 1,10 }
B. { 2,5 }
C. { 3 }
D. { 1,2,3,5,10 }
Pembahasan
P = { 1, 2, 5, 10 }
Q = { 2, 3, 5 }, maka :
P−¿ Q = { 2,5}
Kunci jawaban: A
Banyak siswa yang tidak gemar basket ditunjukkan oleh daerah arsiran pada diagram
Venn.
Yang tidak gemar basket = 12 + 7 = 19
Kunci jawaban: C
7.Dari suatu kelas terdapat 25 siswa suka membaca, 30 siswa suka mengarang. Jika 12
orang siswa suka membaca dan mengarang, banyak siswa dalam kelas tersebut adalah
………A.46 C.43
B.34 D.36
Pembahasan
Misal: yang suka membaca adalah K, dan yang suka mengarang adalah L,
maka:
n(S) = n(K) + n(L) – n(K∩ L)
n(S) = 25 + 30 – 12
n(S) = 43
Jadi, banyak siswa dalam kelas adalah 43 orang.
Kunci jawaban: C
8.Dalam sebuah kelas terdapat 17 siswa gemar matematika, 15 siswa gemar fisika, 8
siswa gemar keduanya. Banyak siswa dalam kelas adalah.....
A.16 siswa B. 24 siswa C. 32 siswa D. 40 siswa
Pembahasan :
n(M) = 17 orang
n(F) = 15 orang
n(M ∩F ) = 8 orang
banyak siswa = n(M) + n(F) – n(M ∩F )
= 17 + 15 – 8
= 32 – 8
= 24 orang
Kunci jawaban: B
9. Dalam satu kelas terdapat 40 siswa, 12 orang di antaranya senang biola, 32 orang
senang gitar,
dan 10 orang senang keduanya. Banyak siswa yang tidak senang keduanya adalah….
A. 2 orang B. 4 orang C. 6 orang D. 8 orang
Pembahasan
Biola = 12 orang,Gitar = 32,orang Biola dan Gitar = 10 orang.
Jumlah Siswa di kelas = 40 orang.
Jumlah siswa = n(B) +n(G) – n( B ∩G) 40 – x = 12 + 32 - 10
40 - x = 44 - 10
x = 40 – 34 = 6
Kunci jawaban: C
10.Dalam sebuah kelas terdapat 40 siswa gemar matematika, 30 siswa gemar fisika, 16
siswa gemar keduanya. Banyak siswa dalam kelas adalah . . . .
A.45 siswa B. 54 siswa C. 34 siswa D. 43 siswa
Pembahasan
n(M) = 40 orang
n(F) = 30 orang
n(M ∩F ) = 16 orang
11. Kelas 9C terdiri dari 31 orang siswa. Lalu ada 15 orang siswa yang mengikuti
kompetisi matematika, kemudian ada juga 13 orang siswa yang mengikuti kompetisi IPA,
dan sisa nya ada 7 orang siswa yang tidak mengikuti kompetisi apapun.Maka hitunglah
berapa banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut ?
Jawaban nya :
Misalkan ( x ) ialah banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Jumlah dari semua siswa ialah = 31 orang siswa,
maka : x + 15 – x + 13 – x + 7 = 31.
35 – x = 31.
x = 4.
Jadi, banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut ialah sebanyak = 4 orang
siswa.
14. Di ketahui :
A = { x | 1 < x 5, maka x ialah bilangan bulat }.
B = { x | x 5, maka x ialah bilangan prima }.
Maka tentukanlah hasil dari A ∪ B ?
Jawaban nya :
A = { 2, 3, 4 ,5 }.
B = { 2, 3, 5, 7, 11, 13 }.
Simbol dari ( union atau gabungan ) yang artinya ialah salah satu cara untuk
menggabungkan anggota himpunan yang saling terkait.
A ∪ B = { 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13 }.
Jadi, hasil dari A ∪ B ialah = { 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13 }.
15. Ada 40 orang peserta yang ingin mengikuti sebuah lomba. Lombanya ialah ada baca
puisi yang di ikuti oleh 23 orang peserta, lalu ada lagi lomba baca puisi dan menulis
cerpen yang di ikuti oleh 12 orang peserta.
Maka hitunglah berapa banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen ?
Jawaban nya :
Misalkan ada banyak peserta yang tidak mengikuti lomba menulis cerpen di tandai
dengan huruf x.
Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba puisi ialah sebanyak 23 – 12 = 11 orang
peserta.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen ialah :
11 + 12 + x = 40
23 + x = 40
x = 40 – 23 = 17 orang peserta
Jadi, banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen dapat diperoleh dari peserta
yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen dan kedua lomba lainnya, yakni dengan
menjumlahkannya 17 + 12 = 29 orang peserta.
16. Di ketahui :
K = { x | 5 x 9, maka x ialah bilangan asli }.
L = { x | 7 x 13, maka x ialah bilangan cacah }.
Maka tentukanlah hasil dari K ∪ L ?
Jawaban nya :
K = { 5, 6, 7, 8, 9 }
L = { 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }
Simbol ( union atau gabungan ) yang artinya ialah salah satu cara untuk menggabungkan
anggota himpunan yang saling terkait.
K ∪ L = { 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }
Jadi, hasil dari K ∪ L ialah = { 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }.
17. Di dalam sebuah kelas tercatat ada 21 orang siswa yang gemar bermain basket, lalu
ada juga 19 orang siswa yang gemar bermain sepak bola, kemudian ada juga 8 orang
siswa yang gemar bermain basket dan sepak bola, serta ada juga 14 orang siswa yang
tidak gemar olahraga.
Maka hitunglah berapa banyak siswa di dalam kelas tersebut ?
Jawaban nya :
Banyak siswa yang gemar bermain basket dan sepak bola ada 8 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya gemar bermain basket ada 21 – 8 = 13 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya gemar bermain sepak bola ada 19 – 8 = 11 orang siswa.
Banyak siswa yang tidak gemar berolahraga ada 14 orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
bentuk diagram venn
Jumlah total dari siswa nya ada :
S = 13 + 8 11 + 14
S = 46 orang siswa
Jadi, banyak siswa yang di dalam kelas tersebut ada = 46 orang siswa.
18. Di ketahui :
A = { x | 1 < x < 20, maka x ialah bilangan prima }.
B = { y | 1 y 10, maka y ialah bilangan ganjil }.
Maka tentukanlah hasil dari A ∩ B ?
Jawaban nya :
A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 16, 17, 19 }
B = { 1, 3, 5, 7, 9 }
Simbol yang artinya irisan ialah salah satu cara untuk himpunan anggota yang sama dari
himpunan yang saling terkait.
A ∩ B = { 3, 5, 7 }
Jadi, hasil dari A ∩ B ialah = { 3, 5, 7 }.
19. Di perusahaan apple terdapat 69 orang pelamar yang harus mengikuti tes tertulis dan
tes wawancara agar dapat diterima sebagai karyawan. Dan ternyata ada 32 orang pelamar
lulus untuk tes wawancara, lalu kemudian ada 48 orang pelamar lulus untuk tes tertulis,
dan akhirnya ada juga 6 orang pelamar yang tidak mengikuti kedua tes tersebut.
Maka hitunglah berapa banyak pelamar yang akan diterima sebagai karyawan ?
Jawaban nya :
Misalkan banyak pelamar tadi yang diterima sebagai karyawan kita asumsikan sebagai
huruf x.
Banyak pelamar yang hanya lulus tes wawancara ada 32 – x orang pelamar.
Banyak pelamar yang hanya lulus tes tertulis ada 48 – x orang pelamar.
Banyak pelamar yang tidak mengikuti kedua tes ada 6 orang pelamar.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak pelamar yang diterima sebagai karyawan ialah :
32 – x + x + 48 – x = 69
80 – x = 69
x = 80 – 69
x = 11 orang pelamar
Jadi, banyak pelamar yang akan diterima sebagai karyawan di perusahaan apple ialah =
11 orang pelamar.
20. Siswa di dalam kelas 9C di SMP Cinta Damai ada 45 orang siswa. Tiap – tiap
siswanya memilih 2 buah jenis pelajaran yang mereka sukai.
Diketahui ada 27 orang siswa yang menyukai pelajaran matematika dan 26 orang siswa
yang menyukai pelajaran bahasa inggris.
Sementara siswa yang tidak menyukai kedua pelajaran tersebut ada 5 orang siswa. Maka
tentukanlah banyak siswa yang menyukai pelajaran bahasa inggris dan matematika serta
buatlah juga diagram venn nya ?!
Jawaban nya :
Pertama carilah terlebih dahulu jumlah dari siswa yang menyukai kedua pelajaran
tersebut, cara nya dengan :
n{AΛB}=(n{A}+n{B})–(n{S}–n{X})
n { A Λ B } = ( 27 + 26 ) – ( 45 – 5 )
n { A Λ B } = 13
Maka, dapat di simpulkan bahwa hasil nya ialah :
Siswa yang menyukai matematika hanya 27 – 13 = 14 orang siswa.
Siswa yang menyukai bahasa inggris hanya 26 – 13 = 13 orang siswa.
Diagram venn nya :
21. Dari 40 orang anggota dari karang taruna, ada 21 orang yang gemar bermain tenis
meja, lalu ada juga 27 orang yang gemar bermian bulutangkis, dan ada juga 15 orang
yang gemar bermain tenis meja dan bulutangkis.
Maka hitunglah berapa banyak anggota karang taruna yang tidak gemar bermain tenis
meja maupun bulutangkis ?
Jawaban nya :
Misalkan banyak anggota yang tidak menyukai keduanya kita asumsikan dengan huruf x.
Anggota dari karang taruna berjumlah 40 orang.
Banyak anggota yang gemar bermain tenis meja dan bulutangkis ada 15 orang.
Banyak anggota yang gemar bermain bulu tangkis ada 27 – 15 = 12 orang.
Banyak anggota yang gemar bermain tenis meja ada 21 – 15 = 6 orang.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak anggota yang tidak menyukai keduanya ialah :
12 + 15 + 6 + x = 40
33 + x = 40
x = 40 – 33
x = 7 orang anggota
Jadi, banyak anggota karang taruna yang tidak gemar bermain tenis meja maupun
bulutangkis ialah sebanyak = 7 orang anggota.
22. Dari 40 orang bayi, diketahui bahwa ada 18 orang bayi yang suka memakan pisang,
lalu ada juga 25 bayi yang suka makan bubur, dan ada pula 9 orang bayi yang menyukai
keduanya.
Maka hitunglah berapa banyak bayi yang tidak menyukai pisang dan bubur?
Jawaban nya :
n{AΛB}=(n{A}+n{B})–(n{S}–n{X})
9 = ( 18 + 25 ) – ( 40 – n { X } )
9 = 43 – 40 + n { X }
9 = 3 + n { X }
9–3=n{X}
n { X } = 6 orang bayi
Jadi, banyak bayi yang tidak men
23. Dari 40 orang siswa di dalam kelas 9C terdapat 26 orang siswa yang menyukai
pelajaran matematika, lalu ada lagi 20 orang siswa yang menyukai pelajaran IPA, dan ada
juga 7 orang siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika maupun IPA.
Maka hitunglah berapa banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan IPA ?
Jawaban nya :
Misalkan banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan IPA kita asumsikan
dengan huruf x orang siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai pelajaran matematika ada 26 – x orang siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai pelajaran IPA ada 20 – x orang siswa.
Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika dan IPA adal 7 orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan IPA ialah :
26 – x + x + 20 – x + 7 = 40
53 – x = 40
x = 53 – 40
x = 13 orang siswa
Jadi, banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan IPA ialah = 13 orang siswa.
24. Dari 42 kambing yang ada di kandang milik pak Doni, ada 30 kambing yang
menyukai rumput gajah, dan pula 28 ekor kambing yang menyukai rumput teki.
Apabila ada 4 ekor kambing yang tidak menyukai kedua rumput tersebut, maka
tentukanlah berapa ekor kambing yang menyukai rumput gajah dan rumput teki tersebut ?
Jawaban nya :
Untuk mencarinya hasil nya, kita akan gunakan rumus himpunan berikut ini :
n{AΛB}=(n{A}+n{B})–(n{S}–n{X})
n { A Λ B } = ( 30 + 28 ) – ( 42 – 4 )
n { A Λ B } = 58 – 38
n { A Λ B } = 20 ekor
Jadi, jumlah kambing yang menyukai kedua jenis rumput tersebut ialah = 20 ekor.
25. Dari 40 orang siswa di kelas 9C ada 19 orang siswa yang menyukai pelajaran
matematika, lalu ada juga 24 orang siswa yang menyukai pelajaran bahasa inggris serta
ada pula 15 orang siswa yang menyukai matematika dan bahasa inggris.
Maka hitunglah berapa banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika maupun
bahasa inggris ?
Jawaban nya :
Misalkan banyak siswa yang tidak menyukai kedua pelajaran tadi maka kita asumsikan
saja dengan huruf x orang siswa.
Jumlah siswa kelas 9C ada 40 orang siswa.
Banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan bahasa inggris ada 15 orang
siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai pelajaran matematika ada 19 – 15 = 4 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai bahasa inggris ada 24 – 15 = 9 orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika maupun bahasa inggris ialah :
4 + 15 + 9 + x = 40
28 + x = 40
x = 40 – 28
x = 12 orang siswa
Jadi, banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika maupun bahasa inggris
ialah = 12 orang siswa.
4 9
6
9 8
6
5
BT 7
Total= 5+6+9+8+9+4+6+7
=54
26. Suatu kelas terdiri 40 anak, terdapat 17 mengikuti kegiatan ekstra ekstrakurikuler
kesenian, 20 anak mengikuti kegiatan ekstra olahraga, 18 anak ektra pramuka, 10 anak
mengikuti kegiatan ekstra kesenian dan Pramuka, 7 anak mengikuti kegiatan kesenian
dan olahraga, 7 anak mengikuti ekstra olahraga dan Pramuka, dan 4 anak mengikuti
ketiga kegiatan tersebut. dengan memisalkan kesenian = K,olahraga = O,pramuka =
P.Tentukan banyaknya siswa yang tidak mengikuti ketiga kegiatan tersebut…...
Pembahasan :
S K O
4 3 10
6 4 3
5
P
Total: 5+6+4+3+10+3+4 = 34
Jadi,40 – 34 = 6 siswa yang tidak ikut ketiganya
27.Dari 25 anak diketahui 13anak suka menari 15 anak suka menyanyi dan 10 anak suka
kedua duanya. JIka seorang anak akan dipilih secara acak peluang yang terpilih anak
yang tidak suka keduanya adalah…..
Pembahasan :
S
3 10 5
25 = 3 + 10 + 5+ x
25 = 18 + x
X =7
7
Jadi, P =
25
28.sebuah dadu dilambungkan satu kali,peluang muncul mata dadu faktor dari enam
adalah…….
Pembahasan:
Dadu : 1-6
Faktor dari 6 : 1,2,3,6 ada 4
n( A) 4 2
P(A) = = =
n (s) 6 3
29.Pada perayaan hari pendidikan nasional akan dibagikan hadiah berupa 800 buku untuk
pengunjung pameran pendidikan. Jika banyak pengunjung 3200 orang maka peluang
setiap pengunjung untuk mendapat hadiah….
Pembahasan:
N(A) = 800
N(S) = 3200
800
P(A) = = 0,25
3200
1.Sebuah dadu lalu dilempar 1 kali, berapa peluang munculnya mata dadu 5?
pembahasan
Banyaknya titik sampel n(S) = 6
Titik sampel dadu bernilai 5 n(A) = 1
P(A) = n(A)/n(S) = 1/6
Jadi, peluang munculnya mata dadu 5 adalah 1/6
30. Rudi memiliki 2 buah koin 1000 rupiah, lalu melempar kedua koin tersebut
bersamaan. Berapa peluang muncul gambar pada kedua koin?
Pembahasan
Misal A = Angka dan G= Gambar, maka
Ruang sampelnya adalah = { (A,G), (A,A), (G,A), (G,G)}
n (S) = 4
banyaknya titik sampel muncul gambar di kedua koin (G,G) adalah n (A) = 1
P(A) = n(A)/n(S) = 1/4
Jadi, peluang muncul keduanya gambar adalah 1/4
3) Sebuah tas berisi 12 kelereng yang terdiri dari 5 kelereng biru, 3 kelereng merah, dan
4 kelereng kuning. Dari tas tersebut akan diambil satu kelereng. Berapa peluang
terambilnya kelereng berwarna merah?
Pembahasan
Banyaknya titik sampel n(S) = 5 + 3 + 4 = 12
Titik sampel kelereng merah n(A) = 3
P(A) = n(A)/n(S) = 3/12 = 1/4
Jadi, peluang terambilnya kelereng warna merah adalah 1/4
31.Dua buah dadu dilambungkan bersamaan, peluang muncul mata dadu berjumlah
Sembilan adalah…..
Pembahasan:
Pembahasan:
D 1 2 3 4 5 6
1
D2
1 2 3 4 5 6 7
2 3 4 5 6 7 8
3 4 5 6 7 8 9
4 5 6 7 8 9 10
5 6 7 8 9 10 11
6 7 8 9 10 11 12
N(S) = 6x6=36
N(A) = 4
4 1
Jadi, P ( A )= =
36 9
32. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan. Berapakah peluang kejadian muncul
jumlah kedua mata dadu = 6?
Pembahasan
Kejadian jumlah kedua mata dadu sama dengan 6 adalah (1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), dan
(5, 1).
Maka n(A) = 5
n(S) = 6 × 6 = 36
P(A) = n(A)/n(S) = 5/36
Jadi, peluang munculnya jumlah kedua dadu sama dengan 6 adalah 5/36.
33.Dalam suatu kotak berisi 8 buah bola berwarna merah,sepuluh buah bola berwarna
kuning dan 7 buah bola berwarna biru. Jika pengambilan pertama tidak dikembalikan,
maka peluang pengambilan kedua berwarna merah adalah…..
Pembahasan :
N(S) = 24
N(A) = 8
8 1
P(M) = =
24 3
18.Sebuah kantong berisi 55 kelereng hitam, 60 klereng putih dan beberapa kelereng abu-
abu. Jika diambil satu kelereng dari kantong tersebut, nilai kemungkinannya terambil
kelereng abu-abu adalah 25/48.Banyaknya kelereng abu-abu dalam karung…..
Pembahasan :
n( A) 25
P(A) = =
n (S) 48
A 25
Jadi, =
55+60+ A 48
A 25
=
115+ A 48
48A = 25x115 + 25A
48A – 25A = 25 x 115
23A = 25 x 115
A = 125
34.Kotak Aberisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak B berisi 5 bola merah, 2 bola
kuning, dan 3 bola putih. Dari masing masing kotak, diambil satu bola. Tentukan peluang
terambil bola merah dari kotak A dan bola putih dari kotak B…….
Pembahasan :
2
P(M) =
5
3
P(P) =
10
2 3 3
Jadi, x =
5 10 25
35. Sebuah kantong berisi 10 buah kelereng yang terdiri dari 3 kelereng kuning dan
7 kelerang hijau. Berapakah peluang mengambil 3 kelereng hijau sekaligus?
Pembahasan
Banyak cara mengambil 3 kelereng hijau dari 6 kelereng hijau adalah: n(A) = 7C3
36. Lisa mengambil 4 bola sekaligus dari sebuah tas berisi 11 bola yang terdiri dari 4 bola
putih dan 7 bola merah. Berapakah Peluang terambiilnya 2 bola merah dan 2 bola putih ?
Pembahasan
Cara mengambil 2 bola merah dari 7 bola adalah n(A1) = 7C2
38. Reni melempar sebuah uang logam sebanyak 200 kali, hasilnya muncul angka
sebanyak 75 kali. Hitunglah
a. Frekunsi munculnya angka
b. Frekunesi munculnya gambar
Pembahasan
a. Frekuensi muncul angka f(A)
Frekuensi muncul angka = banyak angka yang muncul / banyak percobaan
f(A) = 75/200 = 3/8
b. Frekuensi muncul gambar f(G)
Frekuensi muncul gambar = banyak gambar yang muncul / banyak percobaan
f(G) = (200-75)/200 = 125/200 = 5/8
39. Sebuah tas berisi lima buah komik volume 11 sampai 15. Jika buku diambil secara
acak dari tas tersebut. Maka:
a. Tentukanlah peluang terambilnya komik bervolume genap.
b. Jika yang terambil adalah buku bervolume ganjil, lalu tidak dikembalikan lagi.
Tentukanlah peluang terambilnya komik volume ganjil pada pengambilan berikutnya.
Pembahasan
a. Banyaknya komik bervolume genap adalah 2 yaitu bola bernomor 12 dan 14.
Sehingga P(genap) = 2/5
b. Banyaknya komik volume ganjil ada 3, terambil 1 sehingga sisa 2.
Maka P(ganjil) = (3-1)/(5-1) = 2/4 = 1/2
40. Departemen Statistika di suatu perguruan tinggi memiliki 8 orang profesor, 6 orang
lektor kepala, dan 13 asisten profesor. Berapa total kemungkinan cara memilih 4 orang
sedemikian rupa sehingga setiap jenis profesor terwakili?
A. 7478
B. 7558
C. 7548
D. 7458
E. 7448
Pembahasan:
Grup yang terdiri atas 4 orang yang berasal dari ketiga jenis profesor adalah:
- 2 prof. 1 lektor kepala. 1 asst prof
- 1 prof. 2 lektor kepala, 1 asst prof
- 1 prof. 1 lektor kepala, 2 asst prof
Banyaknya kemungkinan dari masing-masing dan totalnya adalah
Jadi total kemungkinan cara memilih 4 orang sedemikian rupa sehingga setiap jenis
profesor terwakili adalah 7458. Jawaban D.
41. Suatu jajak pendapat terhadap 500 orang mendapatkan informasi bahwa 382 orang
menyukai es krim dan 362 menyukai jajanan pasar. Berapa banyak orang yang menyukai
keduanya jika setiap orang setidaknya menyukai salah satu dari kedua jenis kudapan?
A. 234
B. 204
C. 244
D. 224
E. 444
Pembahasan:
Andaikan A adalah himpunan orang orang yang menyukai es-krim dan B adalah
himpunan orang yang menyukai jajanan pasar, maka diketahui bahwa n(A) = 382 dan
n(B) = 362.
Karena setiap orang menyukai setidaknya salah satu kudapan itu, maka n(A U B) = 500.
Ingat bahwa n(A U B) = n(A) + n(B) - n(AB), sehingga banyaknya orang yang menyukai
keduanya adalah n(A ꓵ B) yaitu:
n(A ꓵ B) = n(A) + n(B) - n(A U B) atau sebesar n(AB) = 382 + 362 - 500 = 244.
Jawaban C
42. Sepasang dadu yang terdiri atas satu dadu bersisi enam dan satu dadu bersisi empat
dilemparkan dan kemudian dicatat jumlah mata dadu yang muncul. Jika A adalah
kejadian jumlah mata dadu bernilai 5 dan B adalah kejadian jumlah mata dadu bernilai 5
atau 9. Berapa nilai P(A), P(B), dan P(A ꓵ B)!
A. 4/24, 6/24, 5/24
B. 6/24, 4/24, 4/24
C. 4/24, 6/24, 4/24
D. 4/24, 4/24, 4/24
E. 4/24, 6/24, 6/24
Pembahasan:
Berdasarkan informasi yang ada dapat dituliskan bahwa total kemungkinan kejadian
dasar adalah n(S) = 6 x 4 = 24.
A = {(1,4), (2,3), (3, 2), (4,1)} sehingga P(A) = 4/24
B = {(1,4), (2,3), (3, 2), (4,1), (5.4), (6,3)} sehingga P(B) = 6/24 dapat ditunjukkan bahwa
A ꓵ B = A sehingga P(A ꓵ B) = P(A) = 4/24.
Jadi nilai P(A), P(B), dan P(A ꓵ B) adalah 4/24, 6/24, 4/24. Jawaban C.
43. Jika kita mengambil secara acak dua buah televisi dari suatu pengiriman barang berisi
240 unit televisi yang di dalamnya ada 15 unit yang rusak, berapa peluang unit televisi
tersebut keduanya adalah unit yang rusak?
A. 0,00523
B. 0,0523
C. 0,523
D. 0,00235
E. 0,00325
Pembahasan:
Peluang keduanya rusak dapat dinyatakan sebagai
Jadi peluang unit televisi tersebut keduanya adalah unit yang rusak adalah 0,00523.
Jawaban A.
44.Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama. Peluang muncul jumlah mata dadu 9
atau 10 adalah …
A. 5 / 36
B. 7 / 36
C. 8 / 36
D. 9 / 36
E. 11 / 36
Pembahasan
Merupakan peluang kejadian saling lepas:
P(9 atau 10) = P(9) + P(10) = 4/36 + 3/36 = 7/36
Keterangan
nS (2 dadu) = 36
nK (9) = (3,6), (6,3), (4,5), (5,4) = 4
nK (10) = (4,6), (6,4), (5,5) = 3
Jadi:
P(9) = nK / nS = 4/36
P(10) = nK / nS = 3/36
45.Apabila terdapat sebuah dadu yang dilempar undi sekali, tentukanlah peluang
muncul :
a. mata dadu 4
b. mata dadu bilangan ganjil
Penyelesaian :
a. Banyaknya kejadian muncul mata dadu 4 = 1. Banyak kejadian yang mungkin = 6 yaitu
muncul mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Sehingga, P(mata 4) = 1/6
b. Banyak kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil = 3 yaitu mata dadu 1, 3, dan 5.
Sehingga, P(ganjil) = 3/6 = 1/2
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/Delta/article/view/386
http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/mercumatika
http://matematika.fmipa.um.ac.id/jurnal/JPM%20TAHUN%20III%20NO
%201%202016.pdf
http://ejournal.radenintan.ac.id/
http://eprints.undip.ac.id/36043/3/4_pendahuluan.pdf
https://iffaiffatunnufus.wordpress.com/2014/11/25/makalah-himpunan-mata-
kuliah-matematika-dasar/