Anda di halaman 1dari 30

A.

Sejarah Himpunan dan Peluang

Sejarah teori himpunan, pertama kali ditemukan oleh Georg Cantor pada akhir
abad 19. Georg Cantor (1845-1918) adalah seorang matematikawan asal Jerman
keturunan Yahudi. Nama lengkapnya adalah Georg Ferdinand Ludwig Philipp
Cantor, Lahir di St Petersburg, Russia 3 Maret 1845 dan meninggal di Halle,
Jerman 6 Januari 1918. Dia dianggap sebagai bapak teori himpunan karena dialah
yang mengembangkan pertama kali cabang matematika ini dan menjadikan teori
himpunan menjadi teori fundamental dalam matematika. Begitu pula metode yang
digunakan olehnya dalam membuktikan keberadaan suatu himpunan tak hingga.
Sejarah teori peluang sudah ada sejak zaman Mesir kuno, yakni dengan
ditemukannya banyak astragalus. Astragalus adalah sebuah tulang yang terdapat
pada tumit rusa, biri-biri anjing dan mamalia. Astragalus banding dengan dadu
pada saat ini. Para arkeolog menemukan gambar-gambar masyarakat Mesir kuno
yang melambung lambungkan astragalus saat bermain permainan papan. Namun
sayangnya tidak ada catatan bagaimana memainkan permainan ini dan bagaimana
pola-pola hasil lambungan astragalus astragalus tersebut. Sehingga hal ini tidak
tertulis sebagai sejarah lahirnya teori peluang.
Secara formal sejarah teori peluang berawal dari girolamo cardano pada tahun
1565. Kardono memberikan secara rinci konsep dasar peluang berdasarkan sebuah
masalah dalam perjudian. Kardono disebut sebagai pelopor peluang dan dijuluki
sebagai "bapak probability". Perkembangan selanjutnya tahun 1658, chevalier de
mere menemukan bagaimana berjalannya suatu sistem perjudian. Suatu saat de
mere kalah dalam suatu permainan judi. Akhirnya dia minta pertolongan Blaise
Pascal untuk menganalisa sistem permainan tersebut. Dengan perhitungan Pascal
menemukan bahwa kemungkinan de mere kalah dalam perjudian tersebut 51%.
Akhirnya bersama Pierre de fermat. Blaise Pascal mendiskusikan pemecahan
masalah ini. Perkembangan selanjutnya adalah pada tahun 1709. Jacob bernoulli
menulis sebuah buku yang berjudul ars conjectandi.

A. Himpunan Dan Peluang Dalam Al-qur`an

ۚ ‫ق َما يَ َشٓا ُء‬ َ َ‫ض َجا ِع ِل ْٱل َم ٰلَٓئِ َك ِة ُر ُساًل أُ ۟ولِ ٓى أَجْ نِ َح ٍة َّم ْثن َٰى َوثُ ٰل‬
ِ ‫ث َو ُر ٰبَ َع ۚ يَ ِزي ُد فِى ْٱل َخ ْل‬ ِ ْ‫ت َوٱأْل َر‬ِ ‫ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ فَا ِط ِر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
‫إِ َّن ٱهَّلل َ َعلَ ٰى ُك ِّل َش ْى ٍء قَ ِدي ٌر‬
“Segala Puji bagi Allah, Pencipta lelangit dan bumi, yang menjadikan malaikat
sebagai pembawa pesan-pesan[-Nya], yang mempunyai sayap-sayap, dua, tiga,
atau empat.”
Dalam Surat Al-Fatir ayat 1 tersebut tersirat konsep himpunan yaitu
kelompok-kelompok obyek yang mempunyai definisi atau batasan dengan jelas.
Dalam ayat ini, diketahui bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang
terbuat dari cahaya yang ditugasi mengurusi bermacam-macam urusan dan selalu
taat kepada Allah SWT serta tidak mempunyai hawa nafsu.

Walaupun malaikat adalah makhluk gaib yang tidak dapat kita lihat dengan kasat
mata namun mereka benar-benar ada dan mempunyai batasan dan pengertian yang
jelas, sehingga kelompok malaikat pun dapat disebut himpunan. Dalam surat
tersebut dijelaskan ada tiga kelompok.
Pertama, Kelompok Malaikat yang mempunyai dua sayap,
Kedua, Kelompok Malaikat yang mempunyai tiga sayap,
Ketiga, Kelompok Malaikat yang mempunyai empat sayap,
Selanjutnya, sangat dimungkinkan lebih dari empat sayap, jika Allah SWT
menghendaki.

ُ‫اِنَّ َمٓا اَ ْمر ٗ ُٓه اِ َذٓا اَ َرا َد َش ْئـًٔ_… ۖا اَ ْن يَّقُوْ َل لَهٗ ُك ْن فَيَ ُكوْ ن‬
“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata
kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu”.(yasin : 2)

B. Materi Himpunan Dan Peluang

1. Peluang
Peluang adalah Peluang atau probabilitas adalah sebuah kesempatan. Dalam
matematika, peluang diartikan sebagai kemungkinan yang mungkin
terjadi/muncul dari sebuah peristiwa. Misalkan kamu ingin mengetahui seberapa
besar peluang munculnya angka 5 pada pelemparan 1 buah dadu.

A. Aturan pengisian tempat


Misalkan ada n tempat yang tersedia, dengan:
k 1 adalah banyak cara untuk mengisi tempat pertama,
k 2 adalah banyak cara untuk mengisi tempat kedua setelah tempat pertama
terisi,
k 3 adalah banyak cara untuk mengisi tempat ketiga stelah tempat pertama
dan kedua terisi,
k n adalah banyak cara untuk mengisi tempat ke-n setelah tempat pertama,
kedua, ketuga, ….., dan ke (n-1) terisi
Banytaknya cara untuk mengisi n tempat yang tersedia secara keseluruhan
adalah:
k 1 x k 2 x k 3 x …. x k n

B. Permutasi
1. Factorial dari bilangan asli
Untuk setiap bilangan asli n, definisikan
n! = 1x2x3x… x(n-2)x(n-1) x n

lambing notasi n! dibaca sebagai n factorial

didefinisikan pula
1! = 1 dan 0!=1
2. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda
a. P(n,r) adalah banyaknya cara Menyusun r unsur yang diambil dari n
unsur yang tersedia (tiap unsur itu berbeda) dalam suatu urutan (r <
n).
P(n,r)= n!
(n-r)!
b. P (n,n) adalah banyaknya cara Menyusun n unsur yang diambiul dari
n unsur yang tersedia (tiap unsur itu berbeda) dalam suatu urutan.
Sedangkan untuk P(n,n) = n!
3. Permutasi yang memuat beberapa unsur yang sama
a. Misalkan dari n unsur yang tersedia terdapat k unsur yang sama (k <
n), maka banyaknya permutasi dari n unsur itu ditentukan dengan
aturan:
P = n!
k!
b. Misalkan dari n unsur yang tersedia terdapat k unsur yang sama, I unsur
yang sama, dan m unsur yang sama (k + l + m < n), maka banyaknya
permutasi dari n unsur itu ditentukan dengan aturan:

p= n!
k!l!m!

4. Permutasi siklis
Permutasi siklis digunakan untuk Menyusun n unsur aturan pada suatu
siklis.
Aturan permutasi siklis:
P siklis = (n-1)!
C. Kombinasi
Kombinasi r dari n adalah banyaknya cara mengambil r unsur dari n unsur tanpa
memperhatikan urutan (r<n) yang dilambangkan C(n,r).
Banyaknya kombinasi r unsur dari n unsur ditentukan dengan aturan:
C(n.r)= n!
R!(n-r)!
D. Ruang Sampel dan Kejadian
1. Ruang sampel dan titik sampel
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin suatu
percobaan. Sedangkan, titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel.
2. Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sempel. Jenis kejadian ada dua
macam yaitu kejadian sederhana dan kejadian majemuk.
a. Kejadian sederhana adalah suatu kejadian yang hanya memiliki satu
titik sampel.
b. Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang memiliki lebih dari satu
titik sampel.

E. Peluang Kejadian dan Komplemennya


1. Peluang
Peluang suatu kejadian dirumuskna:
P(E)= n(E)
n(S)

n(E) = banyaknya anggota dalam himpunan kejadian E


n(S) = banyaknya anggota dalam himpunan kejadian ruang sampel S
2. Frekuensi harapan
Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(E) adalah peluang
kejadian E, maka frekuensi harapan kejadian E yaitu:
F h (E)=n . P(E)
3. Peluang komplemen
Jika E c adalah komplemen kejadian E, maka peluang kejadian Ec yaitu:
P(Ec)= 1-P(E)

F. Peluang Kejadian Majemuk


1. Peluang gabungan dua kejadian
Misalkan A dan B adalah dua kejadian yang berada pada ruang sampel S, maka
peluang kejadian (A u B ) ditentukan dengan rumus:
P(AuB)=P(A)+P(B)-P(AnB)

2. Peluang gabungan dua kejadian saling lepas


Jika A dan B merupakan kejadian yang lepas, maka peluang gabungan kejadian
tersebut ditentukan dengan rumus:
P(AuB)=P(A)+P(B)

3. Peluang gabungan dua kejadian yang saling bebas


Jika kejadian A dan kejadian B saling bebas, maka berlaku:
P(AnB)=P(A) x P(B)

4. Peluang kejadian bersyarat


a. Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi terlebih dahulu,
ditentukan dengan aturan:
P(A|B)= P(AnB) , P(B) /=0
P(B)
b. Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi terlebih dahulu,
ditentukan dengan aturan:
P(B|A)= P(AnB) , P(A)/=
P(A)

G. Frekuensi harapan
Jika A merupakan suatu kejadian [ada ruang sampel 5 dengan peluang P(A)
maka kejadian frekuensi harapan kejadian A dan n percobaan adalah:
n x P(A)

2. Himpunan
.
A. PENULISAN HIMPUNAN
Penulisan himpunan yang biasa dipergunakan ada dua bentuk yaitu;
a.Bentuk Enumerasi yaitu penulisan himpunan dengan menuliskan semua anggota
himpunan dianta dua kurung kurawal
Contoh : 1. A = { a, b, c, d, e } menyatakan himpunan 5 hurup pertama.
2. B = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } menyatakan himpunan 6 bilangan ganjil.
3. C = { 11, 13, 17, 19 } menyatakan himpunan 4 bilangan prima.
b. Notasi Pembentuk Himpunan yaitu penulisan himpunan dengan menuliskan sifat
anggotanya pada suatu notasi diantara dua kurung kurawal.
Contoh : 1. A = { x | x = lima hurup pertama abjad }.
2. B = { x | x = enam bilangan ganjil pertama }.
3. C = { x | 10 < x < 20 , x ∈ bilangan prima }.
c. Diagram Venn yaitu menuliskan himpuan dalam bentuk diagram dimana
himpunan semestanya digambarkan dengan segi empat sedangkan himpunan-
himpunan yang ada dilingkungannya digambarkan dengan lingkaran.
Contoh :

B.CARA MENYATAKAN HIMPUNAN


Ada beberapa cara menyatakan himpunan, di antaranya dengan tabulasi atau
mendaftar (The Roster Method), dengan Notasi pembentuk himpunan (The Rule
Method), dan dengan menyebutkan syarat keanggotaannya. Caracara menyatakan
himpunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Tabulasi (The roster method)
Metode ini mengharuskan kita untuk menyebutkan/mendaftarkan anggota-anggota
himpunan satu demi satu, dan dalam penulisan tiap-tiap anggota dipisahkan oleh
tanda koma (,).
Contoh :1) Himpunan A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 7 maka
ditulis: A = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
2) Himpunan B adalah himpunan huruf-huruf vokal maka ditulis: B={ a, i, u, e, o}.
3) Himpunan C adalah himpunan lima buah alat transportasi darat maka ditulis: C
= {delman, becak, motor, mobil, kereta api}.

b. Dengan notasi pembentukan himpunan (The rule method) Anggota himpunan


dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan (set builder). Dalam cara ini
anggota himpunan yang akan ditulis dinyatakan
dengan variabel (pengganti, peubah), yang diikuti dengan tanda garis kemudian
dilanjutkan dengan menyebutkan sifat-sifat atau ciri-ciri unsur himpunan. Untuk
memperjelas cara ini, kita perhatikan contoh di bawah:
Contoh :
1) A = {x │ x alat musik tiup}Maka dibaca: himpunan A adalah himpunan x
sedemikian hingga x
adalah alat musik tiup.
2) B = {y │ warna lampu lalu lintas}Maka dibaca: himpunan B adalah himpunan y
di mana y adalah warna lampu lalu lintas.
3) C = {x │ x adalah bilangan bulat genap dan 0 < x < 10}Maka dibaca: himpunan
C adalah himpunan x sedemikian hingga x adalah bilangan bulat genap yang
berada di antara 0 dan 10.
4) D = {x │ x adalah lima huruf pertama abjad latin}Maka dibaca: himpunan D
adalah himpunan x sedemikian hingga x adalah huruf pertama abjad latin.

c. Dengan menyebutkan syarat keanggotaannya


Dalam menyatakan himpunan dapat disajikan dengan cara deskripsi, yaitu
menyatakan himpunan dengan kata-kata; yaitu dengan menyebutkan syarat
keanggotaannya.
Contoh :
1) Himpunan A adalah himpunan warna-warna yang ada dalam lagu ’Balonku Ada
Lima’.
2) Himpunan B adalah himpunan empat huruf pertama dalam urutan abjad latin.
3) Himpunan C adalah himpunan-himpunan warna lalu-lintas.
4) Himpunan D adalah himpunan siswa TK Salman Al-Farisi Kelompok A.

C.MACAM MACAM HIMPUNAN

1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki atau tidak mempunyai
anggota. Himpunan kosong dilambangkan atau dinotasikan dengan Φ atau { }.
Perlu diperhatikan antara himpunan kosong dengan himpunan yang tidak tepat
(bukan himpunan). Sering kali yang bukan himpunan dianggap sebagai himpunan
kosong. Untuk itu kita harus benarbenar memperhatikan syarat-syarat
keanggotaannya. Bila anggotanya benarbenar tidak ada, maka kumpulan itu
termasuk himpunan kosong. Sebaliknya bila anggotanya tidak jelas, dalam arti
tidak dapat dibedakan apakah suatu objek termasuk anggotanya atau tidak, maka
kumpulan tersebut bukanlah himpunan. Perhatikan contoh himpunan kosong di
bawah ini:
a. Himpunan A adalah himpunan mahasiswa PGTK UT yang berusia 6 tahun.
b. Himpunan B adalah himpunan bilangan asli yang lebih kecil dari 1.
c. Himpunan C adalah himpunan hari yang berawalan “H”.
d. Himpunan D adalah himpunan bilangan ganjil yang habis di bagi 2.

Hati-hati dengan angka nol (0) sebab nol (0) bukanlah himpunan kosong tetapi
merupakan anggota dari himpunan yang bernilai nol (0). Seperti pada himpunan 5
bilangan cacah pertama, maka bilangan nol adalah salah satu anggota himpunan
bilangan tersebut.

2. Himpunan Semesta ( Universum)


Himpunan semesta adalah suatu himpunan yang memuat seluruh benda atau semua
objek yang sedang dibicarakan, atau himpunan yang menjadi objek pembicaraan.
Himpunan semesta sering disebut semesta pembicaraan atau set universum,
dilambangkan dengan S atau U.
Contoh :
a. Himpunan anak TK Nugraha yang memakai jepit rambut. Maka himpunan
semestanya adalah himpunan semua anak TK Nugraha.
b. Himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf S. Maka himpunan
semestanya adalah himpunan nama-nama hari.
c. Misalkan A = {2, 3, 5, 7}.
Himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan tersebut adalah S = {bilangan
prima}. Himpunan bilangan prima bukanlah satu-satunya himpunan semesta bagi
A akan tetapi masih banyak himpunan lain yang dapat dianggap sebagai himpunan
semestanya. Misalnya himpunan bilangan asli, himpunan bilangan cacah,
himpunan bilangan bulat, dan sebagainya.
d. Misalkan B = {merah, kuning, hijau}. Maka himpunan semesta yang mungkin di
antaranya adalah S = {warna-warna lampu lalu lintas} atau S = {warna-warna
pelangi} dan sebagainya.

3. Himpunan Hingga
Himpunan hingga yang sering disebut finite set merupakan himpunan yang jumlah
anggotanya terhingga, artinya anggotanya dapat dihitung.
Contoh :
A = {x│x bilangan asli <10}. Jika ditulis dalam bentuk tabulasi maka A = {1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9}.
Banyaknya anggota terhingga dari himpunan A (dapat dihitung), yakni 9
(sembilan).
B adalah himpunan warna-warna pelangi. Ini adalah contoh himpunan terhingga,
karena jumlah anggotanya bisa dihitung, yakni 7 (merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, ungu).

4.Himpunan Tak Hingga


Himpunan tak hingga yang sering disebut infinite set merupakan himpunan yang
jumlah anggotanya tak terhingga. Himpunan yang mempunyai anggota sangat
banyak, sehingga tak mungkin kita tulis secara terperinci, dapat ditulis dengan cara
tabulasi menggunakan tanda “…” (tiga titik), dibaca ‘seterusnya’. Tanda ini
dimaksudkan untuk menyatakan bahwa ada beberapa anggota yang tidak kita
tuliskan.
Contoh :
Misalkan B = {x│x bilangan asli >15} maka B dapat ditulis dengan B = {16, 17,
18,…}
Dibaca himpunan B adalah himpunan bilangan 16, 17, 18 dan seterusnya.
Himpunan C adalah himpunan tema pembelajaran yang dapat digunakan di TK
atau PAUD.
D. OPERASI HIMPUNAN

1. Operasi Irisan (Interseksi)


Irisan dikenal juga dengan sebutan interseksi. Jika kita mengatakan dua himpunan
A dan B beririsan, maksudnya adalah himpunan elemen-elemen yang menjadi
anggota himpunan A dan juga menjadi anggota himpunan B. Operasi irisan dapat
dinotasikan dengan tanda ∩. Maka untuk menuliskan himpunan A beririsan dengan
himpunan B dapat ditulis dengan operasi yaitu: A∩B (dapat dibaca: “A irisan B”,
atau “A interseksi B”). Untuk memperjelas maksud dari penjelasan tersebut
perhatikanlah
contoh berikut ini:
Contoh :
Bila A = { p, q, r, s} dan B = { r, s, t} maka A∩B = {r, s}.
Hasil tersebut dapat digambarkan melalui diagram Venn sebagai berikut:

Diperolehnya A∩B = {r, s}, karena r dan s termasuk dalam anggota himpunan A
sekaligus termasuk dalam anggota himpunan B.
Contoh :
Bila P = {1, 2, 5, 7} dan Q = {2, 5, 7} maka P∩Q = {2, 5, 7}.
Hasil tersebut dapat digambarkan melalui diagram Venn sebagai berikut.

Diperolehnya P∩Q = {2, 5, 7}, karena 2, 5 dan 7 termasuk dalam anggota


himpunan P sekaligus termasuk dalam anggota himpunan Q. Selanjutnya, operasi
irisan juga dapat didefinisikan sebagai berikut:
A∩B = { x │ x ∈ A, x ∈ B }, himpunan A irisan B adalah himpunan x sedemikian
hingga x merupakan anggota A dan x merupakan anggota B. Dari definisi di atas,
disimpulkan bahwa irisan antara dua buah
himpunan adalah himpunan yang anggotanya termasuk pada kedua himpunan itu.
Ada dua jenis relasi berkenaan dengan operasi irisan, yaitu:
a. Relasi Berpotongan
Dua buah himpunan disebut memiliki relasi berpotongan jika dan hanya jika (j.h.j)
irisannya bukan himpunan kosong. Ditulis dalam notasi matematika: A ∩ B ≠ Ø
Himpunan-himpunan yang irisannya tidak kosong disebut himpunan berpotongan
atau himpunan beririsan (join sets).
b. Relasi Lepas
Dua himpunan disebut memiliki relasi lepas jika dan hanya jika (j.h.j) irisannya
merupakan himpunan kosong. Ditulis dalam notasi matematika A∩B = Ø Pada
beberapa sumber ajar, sering pula notasi disajikan dengan notasi // yang berarti
relasi lepas. Himpunan-himpunan yang irisannya merupakan himpunan kosong
disebut himpunan-himpunan yang saling lepas (disjoint sets). Contoh operasi
irisan:
Contoh :
A = {1, 2, 3}, B = {0, 2, 4, 5} diperoleh A∩B = {2}.
Diagram Venn-nya digambarkan sebagai berikut.

Daerah yang diarsir pada diagram venn tersebut menyatakan A∩B


Contoh :
C = {1,3,5,7}, D = {0, 2, 4, 6, 8}
Diperoleh A∩B = Ø. Relasinya A // B
Diagram Venn-nya

Karena irisannya Ø maka tidak ada daerah yang diarsir.


Contoh :
E = {2, 3, 5, 7}, F = {x | x ≤ 8, x bilangan asli}
E∩F = {2, 3, 5, 7}, E ∩ F = E. Relasinya E ⊂ F
Diagram Venn-nya

2. Operasi Gabungan
Melakukan operasi gabungan dua buah himpunan adalah membentuk himpunan
baru yang anggota-anggotanya meliputi semua anggota dua himpunan yang
digabungkan. Gabungan (union) dari dua buah himpunan A dan B adalah
himpunan elemen-elemen yang menjadi anggota himpunan A saja atau B saja, atau
anggota himpunan A dan B kedua-duanya. Himpunan gabungan ditulis A∪ B (“A
gabungan B” atau “A union B” atau gabungan dari A dan B” atau union dari A dan
B”).
Contoh :
S = {1, 2, 3, …, 10}, A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B ={ 4, 5, 6, 7} maka A ∪ B =
{1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}

Daerah arsiran dalam diagram venn di atas menunjukkan A∪ B dan A∩B = {4,5}
Adapun definisi operasi gabungan antara dua buah himpunan adalah A∪ B = {x | x
∈ A atau x ∈ B}, dibaca himpunan A gabungan B adalah himpunan x sedemikian
hingga x merupakan anggota A atau x merupakan anggota B. Pengertian “atau”
dalam definisi di atas bersifat inklusif, yaitu untuk x anggota A saja, x anggota B
saja, dan x anggota irisannya (A ∩ B).
Contoh:
A ={ 1, 2, 3} B = {0, 2, 4, 5} diperoleh A∪ B = {0, 1, 2, 3, 4, 5} Diagram Venn-
nya

Daerah yang di arsir menyatakan A∪ B


Contoh:
C = {1, 3, 5, 7}, D = {0, 2, 4, 6, 8} diperoleh C∪ D = {0, 1, 2, 3, …, 8}
Diagram Venn-nya

Daerah yang diarsir menyatakan C∪ D


Contoh:
E = {2, 3, 5, 7}, F ={ x | x ≤ 8, x bilangan asli}
E∪ F ={ x | x ≤ 8, x bilangan asli}
= {1, 2, 3, …, 8}
=F
Diagram venn-nya

Daerah yang diarsir menyatakan E∪ F = F

3. Operasi Penjumlahan
Operasi Penjumlahan dua buah himpunan jika dinyatakan dengan notasi
pembentuk himpunan ditulis.
A + B = {x | x Є A, x Є B, x ∉ (A∩B) }
Himpunan A tambah himpunan B, ditulis A + B, adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B, tetapi bukan
anggota A ∩ B.
Contoh :
A = {1, 2, 3}, B = {0, 2, 4, 5} diperoleh A + B = {0, 1, 3, 4, 5}
Diagram Venn-nya

Daerah yang diarsir menyatakan A + B


Contoh :
C = {1, 3, 5, 7}, D = {0, 2, 4, 6, 8} diperoleh C + D = {0, 1, 2, 3, …8}
Diagram Venn-nya
Daerah yang diarsir menyatakan C + D.
Ternyata bahwa operasi (+) dan gabungan untuk dua himpunan lepas C dan
D menghasilkan himpunan yang sama.

4. Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan dua buah himpunan diberi notasi (–), yang didefinisikan
sebagai berikut:
A – B = {x | x ∈ A, x ∉ B}
Contoh :
A = {1, 2, 3}, B = {0, 2, 4, 5} diperoleh A – B = {1, 3}
Diagram Venn-nya

Contoh :
C = {1, 3, 5, 7}, D = {0, 2, 4, 6, 8} diperoleh C – D = {1, 3, 5, 7} = C.
Ternyata bahwa selisih dua himpunan lepas sama dengan himpunan yang
dikurangi.
Diagram Venn-nya

5. Komplemen
Dalam kamus Matematika, komplemen bilangan A adalah bilangan lain B
sedemikian sehingga jumlah A + B akan menghasilkan himpunan semesta yang
diinginkan. Komplemen dari himpunan A dilambangkan dengan A′ (A aksen).
Komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai suatu himpunan yang anggota-
anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang tidak (bukan) merupakan
anggota himpunan A.
Contoh :
a. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan diagram VennDaerah yang
diarsir merupakan komplemen himpunan A
b. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan mendaftar anggotanya Jika
S = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 } dan A = { 1,2,3,4,5 } Maka A ′ = { 6,7,8,9,10 }
c. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan kata-kata Contoh: Jika S
adalah himpunan bilangan cacah dan A adalah himpunan bilangan genap dalam S
maka A′ adalah himpunan bilangan ganjil.
d. Komplemen himpunan A (A′) jika disajikan dengan notasi pembentuk himpunan
Telah kita ketahui bahwa komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai suatu
himpunan yang anggota-anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang tidak
(bukan) merupakan anggota himpunan A. Dengan notasi pembentuk himpunan,
pernyataan itu dapat kita tulis: A′ = {x | x ∈ S dan x ∉ A}

E.APLIKASI HIMPUNAN DAN OPERASI HIMPUNAN DALAM MASALAH


NYATA
Konsep tentang himpunan tidak hanya menjadi dasar dan pengembangan cabang
matematika, tetapi banyak diterapkan dalam permasalahan kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah contoh mengenai penerapan konsep himpunan dalam membantu
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh :
Suatu sekolah TK mempunyai tiga Tim kesenian, yaitu tim A merupakan tim
paduan suara, tim B adalah tim tari, dan tim C adalah tim seni musik angklung.
Anggota tim A adalah Yunda, Nada, Rafi, Yuki, Nanda, Rido dan Mona.
Anggota tim B adalah Sinta, Reni, Andi, Banu, Yuki, Rafi, dan Nada.
Sedangkan anggota tim C adalah Rafi, Nada, Reni, Andi, Serly, Novi, Desi, Yunda,
dan Mona.
Berapa siswa yang hanya menjadi anggota dari satu tim dan berapa siswa
yang terlibat dalam tiga tim?
Jawab: Notasi himpunan dari soal di atas adalah:
A = {Yunda, Nada, Rafi, Yuki, Nanda, Rido, Mona}
B = {Sinta, Reni, Andi, Banu, Yuki, Rafi, Nada}
C = {Rafi, Nada, Reni, Andi, Serly, Novi, Desi, Yunda, Mona} dan
diagram vennnya.
Banyaknya siswa yang menjadi anggota satu tim sebanyak 7 siswa, yaitu:
Nanda, Rido, Sinta, Banu, Serly, Novi dan Desi. Banyak siswa yang menjadi
anggota tiga tim sebanyak 2 siswa, yaitu: Rafi
dan Nada.

C. Contoh Soal Dan Pembahasan Himpunan

1.Perhatikan diagram Venn berikut!

.4 .1 .2
.3 .5 .6

.7 .8

P ∩ Q adalah
A. {1,2,3,...,8}C. {2,3,4,6}
B. {1,2,3,4,5,6} D. {1,5}

Pembahasan :
Dari diagram Venn dapat dilihat bahwa:
P = {1, 3, 4, 5},
Q ={1, 2, 5, 6}
P∩ Q = {1,5}
Kunci jawaban : D

2.S = { bilangan asli }


A = { bilangan ganjil }
B = { bilangan prima > 2 },
himpunan di atas dapat dinyatakan dalam diagram Venn berikut :
Pembahasan :
S = { 1, 2, 3, 4, 5,}
A = { 1, 3, 5, 7, 11,}
B = { 3, 5, 7, 11, }
Karena semua anggota himpunan B dimuat di A , maka B ∩A, artinya kurva B ada di
dalam kurva A.
Jadi jawaban yang benar adalah : C

3. Diketahui K = { bilangan prima antara 2 dan 12} dan L = { 4 bilangan kelipatan 3 yang
pertama}.
A ∪B adalah……

A. { 3,5,6,7,9,11,12} C. {3,6,9}

B. { 5,6,7,9,11,12} D. {3}

Pembahasan
K = { bilangan prima antara 2 dan 12}, maka K={3,5,7,11}
L = { 4 bilangan kelipatan 3 yang pertama}, maka L={3,6,9,12} K ∪ L = {3}
Kunci jawaban: D

4. Jika P = { faktor dari 10 }

Q = { tiga bilangan
prima pertama }
Maka P−¿ Q = . . .

A. { 1,10 }

B. { 2,5 }

C. { 3 }
D. { 1,2,3,5,10 }

Pembahasan 
P = { 1, 2, 5, 10 }

Q = { 2, 3, 5 }, maka :

P−¿ Q = { 2,5}
Kunci jawaban: A

5. Diberikan P = {1,2,3,9,12,13}. Himpunan kelipatan 3 yang terdapat di P adalah... 


A. {9} B. {3,9} C. {3,9,12} D. {3,6,9,12}
Pembahasan 
Himpunan adalah kumpulan atau kelompok benda (objek) yang telah terdefinisi dengan
 jelas. Dari soal di atas, himpunan kelipatan 3 yang terdapat di P adalah {3,9,12}.
Kunci jawaban: C
6.Diagram Venn dibawah ini menunjukkan banyak siswa yang mengikuti ekstra kurikuler
basket dan voli dal am sebuah kelas. Banyak siswa yang tidak gemar basket adalah . . .

Banyak siswa yang tidak gemar basket ditunjukkan oleh daerah arsiran pada diagram
 
Venn.
Yang tidak gemar basket = 12 + 7 = 19
Kunci jawaban: C

7.Dari suatu kelas terdapat 25 siswa suka membaca, 30 siswa suka mengarang. Jika 12
orang siswa suka membaca dan mengarang, banyak siswa dalam kelas tersebut adalah
………A.46 C.43
B.34 D.36
Pembahasan
Misal: yang suka membaca adalah K, dan yang suka mengarang adalah L,
maka:
n(S) = n(K) + n(L) – n(K∩ L)
n(S) = 25 + 30 – 12
n(S) = 43
Jadi, banyak siswa dalam kelas adalah 43 orang.
Kunci jawaban: C

8.Dalam sebuah kelas terdapat 17 siswa gemar matematika, 15 siswa gemar fisika, 8
siswa gemar keduanya. Banyak siswa dalam kelas adalah.....
A.16 siswa B. 24 siswa C. 32 siswa D. 40 siswa 

Pembahasan :
n(M) = 17 orang
n(F) = 15 orang
n(M ∩F ) = 8 orang
banyak siswa = n(M) + n(F) – n(M ∩F )
= 17 + 15 – 8
= 32 – 8
= 24 orang
Kunci jawaban: B

9. Dalam satu kelas terdapat 40 siswa, 12 orang di antaranya senang biola, 32 orang
senang gitar,
dan 10 orang senang keduanya. Banyak siswa yang tidak senang keduanya adalah….  
A. 2 orang B. 4 orang C. 6 orang D. 8 orang

Pembahasan
Biola = 12 orang,Gitar = 32,orang Biola dan Gitar = 10 orang.
Jumlah Siswa di kelas = 40 orang.
Jumlah siswa = n(B) +n(G) – n( B ∩G) 40 –  x = 12 + 32 - 10
40 - x = 44 - 10
x = 40 – 34 = 6
Kunci jawaban: C

10.Dalam sebuah kelas terdapat 40 siswa gemar matematika, 30 siswa gemar fisika, 16
siswa gemar keduanya. Banyak siswa dalam kelas adalah . . . .
A.45 siswa B. 54 siswa C. 34 siswa D. 43 siswa
Pembahasan

n(M) = 40 orang
n(F) = 30 orang
n(M ∩F ) = 16 orang

n( M ∩ F ) = n(M) + n(F) – n(M ∩ F )


= 40 + 30 – 16
= 70 – 16
= 54 orang
Kunci jawaban: B

11. Kelas 9C terdiri dari 31 orang siswa. Lalu ada 15 orang siswa yang mengikuti
kompetisi matematika, kemudian ada juga 13 orang siswa yang mengikuti kompetisi IPA,
dan sisa nya ada 7 orang siswa yang tidak mengikuti kompetisi apapun.Maka hitunglah
berapa banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut ?
Jawaban nya :
Misalkan ( x ) ialah banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Jumlah dari semua siswa ialah = 31 orang siswa,
maka : x + 15 – x + 13 – x + 7 = 31.
                           35 – x = 31.
                                   x = 4.
Jadi, banyak siswa yang mengikuti kedua kompetisi tersebut ialah sebanyak = 4 orang
siswa.

12. Diketahui sebuah P = { h, e, l, l, o }. Banyaknya himpunan dari bagian P tadi ialah ?


Jawaban nya :
Banyaknya anggota dari P yakni n( P ) = 5
Banyaknya himpunan dari bagian P bisa diketahui dengan menggunakan rumus seperti di
bawah ini :
2n( P )
Maka caranya ialah seperti ini :
= 2n( P )
= 25
= 32
jadi, hasil banyaknya himpunan dari bagian P tadi ialah = 32.
13. Dari 28 orang siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan masing –
masing anak itu ada 15 orang siswa yang mengikuti pramuka,  lalu kemudian 12 orang
siswa yang mengikuti futsal dan yang terakhir 7 orang siswa yang mengikuti keduanya.
Maka hitunglah berapa banyak siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka
maupun ekstrakurikuler futsal ialah ?
Jawaban nya :
Misalkan ( x ) ialah banyak siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
Banyak anak yang hanya mengikuti ekstrakurikuler pramuka ialah sebanyak 15 – 7 = 8
orang siswa.
Banyak anak yang hanya mengikuti ekstrakurikuler futsal ialah sebanyak 12 – 7 = 5
orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak anak yang tidak mengikuti ekstrakurikuler ialah :
8 + 7 + 5 + x = 28
           20 + x = 28
                   x = 28 – 20
                   x = 8 siswa
jadi, banyaknya siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka maupun
ekstrakurikuler futsal ialah = 8 orang siswa.

14. Di ketahui :
A = { x | 1 < x  5, maka x ialah bilangan bulat }.
B = { x | x  5, maka x ialah bilangan prima }.
Maka tentukanlah hasil dari A ∪ B ?
Jawaban nya :
A = { 2, 3, 4 ,5 }.
B = { 2, 3, 5, 7, 11, 13 }.
Simbol dari  ( union atau gabungan ) yang artinya ialah salah satu cara untuk
menggabungkan anggota himpunan yang saling terkait.
A ∪ B = { 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13 }.
Jadi, hasil dari A ∪ B ialah = { 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13 }.

15. Ada 40 orang peserta yang ingin mengikuti sebuah lomba. Lombanya ialah ada baca
puisi yang di ikuti oleh 23 orang peserta, lalu ada lagi lomba baca puisi dan menulis
cerpen yang di ikuti oleh 12 orang peserta.
Maka hitunglah berapa banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen ?
Jawaban nya :
Misalkan ada banyak peserta yang tidak mengikuti lomba menulis cerpen di tandai
dengan huruf x.
Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba puisi ialah sebanyak 23 – 12 = 11 orang
peserta.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen ialah :
11 + 12 + x = 40
         23 + x = 40
                  x = 40 – 23 = 17 orang peserta
Jadi, banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen dapat diperoleh dari peserta
yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen dan kedua lomba lainnya, yakni dengan
menjumlahkannya 17 + 12 = 29 orang peserta.

16. Di ketahui :
K = { x | 5  x  9, maka x ialah bilangan asli }.
L = { x | 7  x  13, maka x ialah bilangan cacah }.
Maka tentukanlah hasil dari K ∪ L ?
Jawaban nya :
K = { 5, 6, 7, 8, 9 }
L = { 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }
Simbol  ( union atau gabungan ) yang artinya ialah salah satu cara untuk menggabungkan
anggota himpunan yang saling terkait.
K ∪ L = { 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }
Jadi, hasil dari K ∪ L ialah = { 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }.

17. Di dalam sebuah kelas tercatat ada 21 orang siswa yang gemar bermain basket,  lalu
ada juga 19 orang siswa yang gemar bermain sepak bola, kemudian ada juga 8 orang
siswa yang gemar bermain basket dan sepak bola, serta ada juga 14 orang siswa yang
tidak gemar olahraga.
Maka hitunglah berapa banyak siswa di dalam kelas tersebut ?
Jawaban nya :
Banyak siswa yang gemar bermain basket dan sepak bola ada 8 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya gemar bermain basket ada 21 – 8 = 13 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya gemar bermain sepak bola ada 19 – 8 = 11 orang siswa.
Banyak siswa yang tidak gemar berolahraga ada 14 orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
bentuk diagram venn
Jumlah total dari siswa nya ada :
S = 13 + 8 11 + 14
S = 46 orang siswa
Jadi, banyak siswa yang di dalam kelas tersebut ada = 46 orang siswa.

18. Di ketahui :
A = { x | 1 < x < 20, maka x ialah bilangan prima }.
B = { y | 1  y  10, maka y ialah bilangan ganjil }.
Maka tentukanlah hasil dari A ∩ B ?
Jawaban nya :
A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 16, 17, 19 }
B = { 1, 3, 5, 7, 9 }
Simbol  yang artinya irisan ialah salah satu cara untuk himpunan anggota yang sama dari
himpunan yang saling terkait.
A ∩ B = { 3, 5, 7 }
Jadi, hasil dari A ∩ B ialah = { 3, 5, 7 }.

19. Di perusahaan apple terdapat 69 orang pelamar yang harus mengikuti tes tertulis dan
tes wawancara agar dapat diterima sebagai karyawan. Dan ternyata ada 32 orang pelamar
lulus untuk tes wawancara, lalu kemudian ada 48 orang pelamar lulus untuk tes tertulis,
dan akhirnya ada juga 6 orang pelamar yang tidak mengikuti kedua tes tersebut.
Maka hitunglah berapa banyak pelamar yang akan diterima sebagai karyawan ?
Jawaban nya :
Misalkan banyak pelamar tadi yang diterima sebagai karyawan kita asumsikan sebagai
huruf x.
Banyak pelamar yang hanya lulus tes wawancara ada 32 – x orang pelamar.
Banyak pelamar yang hanya lulus tes tertulis ada 48 – x orang pelamar.
Banyak pelamar yang tidak mengikuti kedua tes ada 6 orang pelamar.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak pelamar yang diterima sebagai karyawan ialah :
32 – x + x + 48 – x = 69
                       80 – x = 69
                                 x = 80 – 69
                                 x = 11 orang pelamar
Jadi, banyak pelamar yang akan diterima sebagai karyawan di perusahaan apple ialah =
11 orang pelamar.

20. Siswa di dalam kelas 9C di SMP Cinta Damai ada 45 orang siswa. Tiap – tiap
siswanya memilih 2 buah jenis pelajaran yang mereka sukai.
Diketahui ada 27 orang siswa yang menyukai pelajaran matematika dan 26 orang siswa
yang menyukai pelajaran bahasa inggris.
Sementara siswa yang tidak menyukai kedua pelajaran tersebut ada 5 orang siswa. Maka
tentukanlah banyak siswa yang menyukai pelajaran bahasa inggris dan matematika serta
buatlah juga diagram venn nya ?!
Jawaban nya :
Pertama carilah terlebih dahulu jumlah dari siswa yang menyukai kedua pelajaran
tersebut, cara nya dengan :
n{AΛB}=(n{A}+n{B})–(n{S}–n{X})
n { A Λ B } = ( 27 + 26 ) – ( 45 – 5 )
n { A Λ B } = 13
Maka, dapat di simpulkan bahwa hasil nya ialah :
Siswa yang menyukai matematika hanya 27 – 13 = 14 orang siswa.
Siswa yang menyukai bahasa inggris hanya 26 – 13 = 13 orang siswa.
Diagram venn nya :

21. Dari 40 orang anggota dari karang taruna, ada 21 orang yang gemar bermain tenis
meja, lalu ada juga 27 orang yang gemar bermian bulutangkis, dan ada juga 15 orang
yang gemar bermain tenis meja dan bulutangkis.
Maka hitunglah berapa banyak anggota karang taruna yang tidak gemar bermain tenis
meja maupun bulutangkis ?
Jawaban nya :
Misalkan banyak anggota yang tidak menyukai keduanya kita asumsikan dengan huruf x.
Anggota dari karang taruna berjumlah 40 orang.
Banyak anggota yang gemar bermain tenis meja dan bulutangkis ada 15 orang.
Banyak anggota yang gemar bermain bulu tangkis ada 27 – 15 = 12 orang.
Banyak anggota yang gemar bermain tenis meja ada 21 – 15 = 6 orang.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak anggota yang tidak menyukai keduanya ialah :
12 + 15 + 6 + x = 40
               33 + x = 40
                         x = 40 – 33
                         x = 7 orang anggota
Jadi, banyak anggota karang taruna yang tidak gemar bermain tenis meja maupun
bulutangkis ialah sebanyak = 7 orang anggota.

22. Dari 40 orang bayi, diketahui bahwa ada 18 orang bayi yang suka memakan pisang,
lalu ada juga 25 bayi yang suka makan bubur, dan ada pula 9 orang bayi yang menyukai
keduanya.
Maka hitunglah berapa banyak bayi yang tidak menyukai pisang dan bubur?
Jawaban nya :
n{AΛB}=(n{A}+n{B})–(n{S}–n{X})
                 9 = ( 18 + 25 ) – ( 40 – n { X } )
                 9 = 43 – 40 + n { X }
                 9 = 3 + n { X }
     9–3=n{X}
        n { X } = 6 orang bayi
Jadi, banyak bayi yang tidak men

23. Dari 40 orang siswa di dalam kelas 9C terdapat 26 orang siswa yang menyukai
pelajaran matematika, lalu ada lagi 20 orang siswa yang menyukai pelajaran IPA, dan ada
juga 7 orang siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika maupun IPA.
Maka hitunglah berapa banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan IPA ?
Jawaban nya :
Misalkan banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan IPA kita asumsikan
dengan huruf x orang siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai pelajaran matematika ada 26 – x orang siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai pelajaran IPA ada 20 – x orang siswa.
Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika dan IPA adal 7 orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan IPA ialah :
26 – x + x + 20 – x + 7 = 40
                            53 – x = 40
                                     x = 53 – 40
                                     x = 13 orang siswa
Jadi, banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan IPA ialah = 13 orang siswa.

24. Dari 42 kambing yang ada di kandang milik pak Doni, ada 30 kambing yang
menyukai rumput gajah, dan pula 28 ekor kambing yang menyukai rumput teki.
Apabila ada 4 ekor kambing yang tidak menyukai kedua rumput tersebut, maka
tentukanlah berapa ekor kambing yang menyukai rumput gajah dan rumput teki tersebut ?
Jawaban nya :
Untuk mencarinya hasil nya, kita akan gunakan rumus himpunan berikut ini :
n{AΛB}=(n{A}+n{B})–(n{S}–n{X})
n { A Λ B } = ( 30 + 28 ) – ( 42 – 4 )
n { A Λ B } = 58 – 38
n { A Λ B } = 20 ekor
Jadi, jumlah kambing yang menyukai kedua jenis rumput tersebut ialah = 20 ekor.

25. Dari 40 orang siswa di kelas 9C ada 19 orang siswa yang menyukai pelajaran
matematika, lalu ada juga 24 orang siswa yang menyukai pelajaran bahasa inggris serta
ada pula 15 orang siswa yang menyukai matematika dan bahasa inggris.
Maka hitunglah berapa banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika maupun
bahasa inggris ?
Jawaban nya :
Misalkan banyak siswa yang tidak menyukai kedua pelajaran tadi maka kita asumsikan
saja dengan huruf x orang siswa.
Jumlah siswa kelas 9C ada 40 orang siswa.
Banyak siswa yang menyukai pelajaran matematika dan bahasa inggris ada 15 orang
siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai pelajaran matematika ada 19 – 15 = 4 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai bahasa inggris ada 24 – 15 = 9 orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :
Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika maupun bahasa inggris ialah :
4 + 15 + 9 + x = 40
             28 + x = 40
                      x = 40 – 28
                      x = 12 orang siswa
Jadi, banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika maupun bahasa inggris
ialah = 12 orang siswa.

25.Remaja karang taruna setelah dilakukan survey terhadap kegemaran olahraga


diperoleh data sebagai berikut, 25 siswa gemar bola voli, 30 siswa gemar sepak bola, 28
siswa gemar bulutangkis,12 siswa gemar bola voli dan sepak bola,  15 gemar bola voly
dan bulutangkis, 17 siswa gemar sepak bola dan bulutangkis, 9 siswa gemar ketiganya,
serta 7 anak tidak ketiganya. Banyak remaja di Taruna tersebut adalah…..
Pembahasan :
S BV SB

4 9
6
9 8
6
5
BT 7

Total= 5+6+9+8+9+4+6+7
=54

26. Suatu kelas terdiri 40 anak, terdapat 17 mengikuti kegiatan ekstra ekstrakurikuler
kesenian, 20 anak mengikuti kegiatan ekstra olahraga, 18 anak ektra pramuka, 10 anak
mengikuti kegiatan ekstra kesenian dan Pramuka, 7 anak mengikuti kegiatan kesenian
dan olahraga, 7 anak mengikuti ekstra olahraga dan Pramuka, dan 4 anak mengikuti
ketiga kegiatan tersebut. dengan memisalkan kesenian = K,olahraga = O,pramuka =
P.Tentukan banyaknya siswa yang tidak mengikuti ketiga kegiatan tersebut…...
Pembahasan :
S K O
4 3 10

6 4 3

5
P

Total: 5+6+4+3+10+3+4 = 34
Jadi,40 – 34 = 6 siswa yang tidak ikut ketiganya

27.Dari 25 anak diketahui 13anak suka menari 15 anak suka menyanyi dan 10 anak suka
kedua duanya. JIka seorang anak akan dipilih secara acak peluang yang terpilih anak
yang tidak suka keduanya adalah…..
Pembahasan :
S

3 10 5

25 = 3 + 10 + 5+ x
25 = 18 + x
X =7
7
Jadi, P =
25

D. Contoh Soal Dan Pembahasan peluang

28.sebuah dadu dilambungkan satu kali,peluang muncul mata dadu faktor dari enam
adalah…….
Pembahasan:
Dadu : 1-6
Faktor dari 6 : 1,2,3,6 ada 4
n( A) 4 2
P(A) = = =
n (s) 6 3

29.Pada perayaan hari pendidikan nasional akan dibagikan hadiah berupa 800 buku untuk
pengunjung pameran pendidikan. Jika banyak pengunjung 3200 orang maka peluang
setiap pengunjung untuk mendapat hadiah….
Pembahasan:
N(A) = 800
N(S) = 3200
800
P(A) = = 0,25
3200

1.Sebuah dadu lalu dilempar 1 kali, berapa peluang munculnya mata dadu 5?
pembahasan
Banyaknya titik sampel n(S) = 6
Titik sampel dadu bernilai 5 n(A) = 1
P(A) = n(A)/n(S) = 1/6
Jadi, peluang munculnya mata dadu 5 adalah 1/6

30. Rudi memiliki 2 buah koin 1000 rupiah, lalu melempar kedua koin tersebut
bersamaan. Berapa peluang muncul gambar pada kedua koin?
Pembahasan
Misal A = Angka dan G= Gambar, maka
Ruang sampelnya adalah = { (A,G), (A,A), (G,A), (G,G)}
n (S) = 4
banyaknya titik sampel muncul gambar di kedua koin (G,G) adalah n (A) = 1
P(A) = n(A)/n(S) = 1/4
Jadi, peluang muncul keduanya gambar adalah 1/4
3) Sebuah tas berisi 12 kelereng yang terdiri dari 5 kelereng biru, 3 kelereng merah, dan
4 kelereng kuning. Dari tas tersebut akan diambil satu kelereng. Berapa peluang
terambilnya kelereng berwarna merah?
Pembahasan
Banyaknya titik sampel n(S) = 5 + 3 + 4 = 12
Titik sampel kelereng merah n(A) = 3
P(A) = n(A)/n(S) = 3/12 = 1/4
Jadi, peluang terambilnya kelereng warna merah adalah 1/4

31.Dua buah dadu dilambungkan bersamaan, peluang muncul mata dadu berjumlah
Sembilan adalah…..
Pembahasan:
Pembahasan:
D 1 2 3 4 5 6
1
D2
1 2 3 4 5 6 7

2 3 4 5 6 7 8

3 4 5 6 7 8 9
4 5 6 7 8 9 10

5 6 7 8 9 10 11

6 7 8 9 10 11 12

N(S) = 6x6=36
N(A) = 4
4 1
Jadi, P ( A )= =
36 9

32. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan. Berapakah peluang kejadian muncul
jumlah kedua mata dadu = 6?
Pembahasan
Kejadian jumlah kedua mata dadu sama dengan 6 adalah (1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), dan
(5, 1).
Maka n(A) = 5
n(S) = 6 × 6 = 36
P(A) = n(A)/n(S) = 5/36
Jadi, peluang munculnya jumlah kedua dadu sama dengan 6 adalah 5/36.

33.Dalam suatu kotak berisi 8 buah bola berwarna merah,sepuluh buah bola berwarna
kuning dan 7 buah bola berwarna biru. Jika pengambilan pertama tidak dikembalikan,
maka peluang pengambilan kedua berwarna merah adalah…..
Pembahasan :
N(S) = 24
N(A) = 8
8 1
P(M) = =
24 3
18.Sebuah kantong berisi 55 kelereng hitam, 60 klereng putih dan beberapa kelereng abu-
abu. Jika diambil satu kelereng dari kantong tersebut, nilai kemungkinannya terambil
kelereng abu-abu adalah 25/48.Banyaknya kelereng abu-abu dalam karung…..
Pembahasan :
n( A) 25
P(A) = =
n (S) 48
A 25
Jadi, =
55+60+ A 48
A 25
=
115+ A 48
48A = 25x115 + 25A
48A – 25A = 25 x 115
23A = 25 x 115
A = 125

34.Kotak Aberisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak B berisi 5 bola merah, 2 bola
kuning, dan 3 bola putih. Dari masing masing kotak, diambil satu bola. Tentukan peluang
terambil bola merah dari kotak A dan bola putih dari kotak B…….
Pembahasan :
2
P(M) =
5
3
P(P) =
10
2 3 3
Jadi, x =
5 10 25

35. Sebuah kantong berisi 10 buah kelereng yang terdiri dari 3 kelereng kuning dan
7 kelerang hijau. Berapakah peluang mengambil 3 kelereng hijau sekaligus?
Pembahasan
Banyak cara mengambil 3 kelereng hijau dari 6 kelereng hijau adalah: n(A) = 7C3

Banyak cara mengambil 3 kelerang dari 10 kelereng adalah n(S) = 10C3

Banyak cara mengambil 3 kelerang hijau dari 10 kelereng adalah:


P(A) = n(A)/n(S) = 35/120 = 7/24
Jadi, peluang terambil 3 kelereng hijau sekaligus adalah 7/24

36. Lisa mengambil 4 bola sekaligus dari sebuah tas berisi 11 bola yang terdiri dari 4 bola
putih dan 7 bola merah. Berapakah Peluang terambiilnya 2 bola merah dan 2 bola putih ?
Pembahasan
Cara mengambil 2 bola merah dari 7 bola adalah n(A1) = 7C2

Cara mengambil 2 bola putih dari 4 bola adalah n(A2)= 4C2


37.Rudi melempar sebuah uang logam dan sebuah dadu secara bersamaan.
Berapakah peluang muncul angka pada uang logam dan bilangan genap pada dadu ?
Pembahasan
Kejadian tersebut adalah peluang kejadian saling lepas, maka:
P(angka) = 1/2
P(genap) = 3/6
P(angka dan genap) = P(angka) × P(genap) = 1/2 × 3/6 = 3/12 = 1/4
Jadi, peluang muncul angka pada uang logam dan bilangan genap pada dadu adalah 1/4.

38. Reni melempar sebuah uang logam sebanyak 200 kali, hasilnya muncul angka
sebanyak 75 kali. Hitunglah
a. Frekunsi munculnya angka
b. Frekunesi munculnya gambar
Pembahasan
a. Frekuensi muncul angka f(A)
Frekuensi muncul angka = banyak angka yang muncul / banyak percobaan
f(A) = 75/200 = 3/8
b. Frekuensi muncul gambar f(G)
Frekuensi muncul gambar = banyak gambar yang muncul / banyak percobaan
f(G) = (200-75)/200 = 125/200 = 5/8
39. Sebuah tas berisi lima buah komik volume 11 sampai 15. Jika buku diambil secara
acak dari tas tersebut. Maka:
a. Tentukanlah peluang terambilnya komik bervolume genap.
b. Jika yang terambil adalah buku bervolume ganjil, lalu tidak dikembalikan lagi.
Tentukanlah peluang terambilnya komik volume ganjil pada pengambilan berikutnya.
Pembahasan
a. Banyaknya komik bervolume genap adalah 2 yaitu bola bernomor 12 dan 14.
Sehingga P(genap) = 2/5
b. Banyaknya komik volume ganjil ada 3, terambil 1 sehingga sisa 2.
Maka P(ganjil) = (3-1)/(5-1) = 2/4 = 1/2

40. Departemen Statistika di suatu perguruan tinggi memiliki 8 orang profesor, 6 orang
lektor kepala, dan 13 asisten profesor. Berapa total kemungkinan cara memilih 4 orang
sedemikian rupa sehingga setiap jenis profesor terwakili?
A. 7478
B. 7558
C. 7548
D. 7458
E. 7448
Pembahasan:
Grup yang terdiri atas 4 orang yang berasal dari ketiga jenis profesor adalah:
- 2 prof. 1 lektor kepala. 1 asst prof
- 1 prof. 2 lektor kepala, 1 asst prof
- 1 prof. 1 lektor kepala, 2 asst prof
Banyaknya kemungkinan dari masing-masing dan totalnya adalah

Jadi total kemungkinan cara memilih 4 orang sedemikian rupa sehingga setiap jenis
profesor terwakili adalah 7458. Jawaban D.

41. Suatu jajak pendapat terhadap 500 orang mendapatkan informasi bahwa 382 orang
menyukai es krim dan 362 menyukai jajanan pasar. Berapa banyak orang yang menyukai
keduanya jika setiap orang setidaknya menyukai salah satu dari kedua jenis kudapan?
A. 234
B. 204
C. 244
D. 224
E. 444
Pembahasan:
Andaikan A adalah himpunan orang orang yang menyukai es-krim dan B adalah
himpunan orang yang menyukai jajanan pasar, maka diketahui bahwa n(A) = 382 dan
n(B) = 362.
Karena setiap orang menyukai setidaknya salah satu kudapan itu, maka n(A U B) = 500.
Ingat bahwa n(A U B) = n(A) + n(B) - n(AB), sehingga banyaknya orang yang menyukai
keduanya adalah n(A ꓵ B) yaitu:
n(A ꓵ B) = n(A) + n(B) - n(A U B) atau sebesar n(AB) = 382 + 362 - 500 = 244.
Jawaban C

42. Sepasang dadu yang terdiri atas satu dadu bersisi enam dan satu dadu bersisi empat
dilemparkan dan kemudian dicatat jumlah mata dadu yang muncul. Jika A adalah
kejadian jumlah mata dadu bernilai 5 dan B adalah kejadian jumlah mata dadu bernilai 5
atau 9. Berapa nilai P(A), P(B), dan P(A ꓵ B)!
A. 4/24, 6/24, 5/24
B. 6/24, 4/24, 4/24
C. 4/24, 6/24, 4/24
D. 4/24, 4/24, 4/24
E. 4/24, 6/24, 6/24
Pembahasan:
Berdasarkan informasi yang ada dapat dituliskan bahwa total kemungkinan kejadian
dasar adalah n(S) = 6 x 4 = 24.
A = {(1,4), (2,3), (3, 2), (4,1)} sehingga P(A) = 4/24
B = {(1,4), (2,3), (3, 2), (4,1), (5.4), (6,3)} sehingga P(B) = 6/24 dapat ditunjukkan bahwa
A ꓵ B = A sehingga P(A ꓵ B) = P(A) = 4/24.
Jadi nilai P(A), P(B), dan P(A ꓵ B) adalah 4/24, 6/24, 4/24. Jawaban C.

43. Jika kita mengambil secara acak dua buah televisi dari suatu pengiriman barang berisi
240 unit televisi yang di dalamnya ada 15 unit yang rusak, berapa peluang unit televisi
tersebut keduanya adalah unit yang rusak?
A. 0,00523
B. 0,0523
C. 0,523
D. 0,00235
E. 0,00325
Pembahasan:
Peluang keduanya rusak dapat dinyatakan sebagai

Jadi peluang unit televisi tersebut keduanya adalah unit yang rusak adalah 0,00523.
Jawaban A.

44.Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama. Peluang muncul jumlah mata dadu 9
atau 10 adalah …
A. 5 / 36
B. 7 / 36
C. 8 / 36
D. 9 / 36
E. 11 / 36
Pembahasan
Merupakan peluang kejadian saling lepas:
P(9 atau 10) = P(9) + P(10) = 4/36 + 3/36 = 7/36
Keterangan
nS (2 dadu) = 36
nK (9) = (3,6), (6,3), (4,5), (5,4) = 4
nK (10) = (4,6), (6,4), (5,5) = 3
Jadi:
P(9) = nK / nS = 4/36
P(10) = nK / nS = 3/36

45.Apabila terdapat sebuah dadu yang dilempar undi sekali, tentukanlah peluang
muncul :
a. mata dadu 4
b. mata dadu bilangan ganjil
Penyelesaian :
a. Banyaknya kejadian muncul mata dadu 4 = 1. Banyak kejadian yang mungkin = 6 yaitu
muncul mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Sehingga, P(mata 4) = 1/6
b. Banyak kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil = 3 yaitu mata dadu 1, 3, dan 5.
Sehingga, P(ganjil) = 3/6 = 1/2
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/Delta/article/view/386

http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/mercumatika

http://matematika.fmipa.um.ac.id/jurnal/JPM%20TAHUN%20III%20NO
%201%202016.pdf

Purnawanto, Maksum. “Komplemen Himpunan”. 21 April 2012.


http://purnawantomaksum.wordpress.com/bahanajar/himpunan/komplemen-
himpunan/

http://ejournal.radenintan.ac.id/

Peluang Matematika: Pengertian, Istilah, Rumus, dan Contoh Soal! (edukasystem.com)

http://eprints.undip.ac.id/36043/3/4_pendahuluan.pdf

https://iffaiffatunnufus.wordpress.com/2014/11/25/makalah-himpunan-mata-
kuliah-matematika-dasar/

Anda mungkin juga menyukai