Anda di halaman 1dari 23

HIMPUNAN DAN LOGIKA DALAM MATLAB

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh

Laili Nafis
151810301002

LABORATORIUM MATEMATIKA DASAR


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER

2015
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam matematika, yang dimaksud dengan logika adalah suatu sistem


matematika yang didasarkan pada proposisi. Sistem logika matematika dibangun
dari proposisi-proposisi dan operator-operator. Proposisi adalah sebuah
pernyataan yang bisa bernilai benar (true/T/1) atau salah (false/F/0) tetapi tidak
sekaligus keduanya. Sebuah himpunan adalah suatu kumpulan objek (yang
disebut sebagai “elemen” atau anggota himpunan).
Logika perlu dipelajari karena logika berguna untuk melakukan penalaran
matematika (mathematical reasoning) dan dalam teknik elektro berguna untuk
mendesain rangkaian digital. Sedangkan himpunan diperlukan untuk menyatakan
elemen dari suatu anggota. Mencari nilai kebenaran logika dan himpunan bisa
dikatakan gampang – gampang susah. Karena pada logika kebanyakan bisa
mencari nilai kebenaran tetapi tidak jarang sulit untuk dikatakan benar atau
salahnya jawaban tersebut. Sedangkan pada himpunan, mudah untuk
menghitungnya tetapi ada sebagian yang susah menggambarkannya, atau
sebaliknya.
Kini tidak perlu khawatir lagi, karena zaman serba modern dan
canggih.Berbagai aplikasi dan pemograman telah ada, contohnya saja matlab.
Matlab merupakan kepanjangan dari matrix labolatory yang memiliki fungsi
memudahkan dalam menghitung matematika seperti matriks, turunan, integral,
fungsi, limit, himpunan, logika, dan lain - lain. Sehingga benar atau salahnya
jawaban dapat diketahui dengan mudah asalkan menggunakan dan mengetahui
syntax yang diperlukan untuk mengcari suatu masalah.Agar lebih jelas
pemahaman tentang penggunaan matlab dalam menyelesaikan soal – soal tentang
himpunan dan logika maka diadakan praktikum ini.
2

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada praktikum mengaplikasikan bentuk
himpunan dan logika matematika pada aplikasi matlab kali ini adalah :
1.2.1 Bagaimana cara menyelesaikan masalah tentang himpunan menggunakan
aplikasi matlab?
1.2.2 Bagaimana cara menyelesaikan masalah tentang logika matematika
menggunakan aplikasi matlab ?
1.2.3 Bagaimana cara menuliskan perintah himpunan dan logika matematika
menggunakan aplikasi matlab ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum mengaplikasikan bentuk himpunan dan
logika matematika pada aplikasi matlab kali ini adalah :
1.3.1 Mengetahui cara menyelesaikan masalah tentang himpunan menggunakan
aplikasi matlab.
1.3.2 Mengetahui cara menyelesaikan masalah tentang logika matematika
menggunakan aplikasi matlab.
1.3.3 Mengetahui cara menuliskan perintah himpunan dan logika matematika
menggunakan aplikasi matlab.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada praktikum mengaplikasikan bentuk himpunan dan
logika matematika pada aplikasi matlab kali ini adalah :
1.4.1 Mahasiswa dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah tentang
himpunan menggunakan aplikasi matlab.
1.4.2 Mahasiswa dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah tentang logika
matematika menggunakan aplikasi matlab.
1.4.3 Mahasiswa dapat mengetahui cara menuliskan perintah himpunan dan
logika matematika menggunakan aplikasi matlab.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Himpunan
Himpunan merupakan segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan . Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana , tidak
salah jika himpunan merupakan konsep penting yang mendasar dalam matematika
modern , oleh karena itu studi mengenai struktur kemungkinan himpuanan dan
teora himpunan sangatlah berguna.

Irisan dari dua himpunan yang dinyatakan dalam diagram venn


Teori himpunana yang diciptakan pada abad ke-19 , yang sekarang
merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai
diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar . Teori ini merupakan bahasa
untuk menjelaskan matematika modern . Teori himpunan dapat dianggap sebagai
dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan
sumber dari mana semua matematika diturunkan (Knight,A.1999).
Macam-macam himpunan:
2.1.1 Himpunan Kosong
Yaitu himpunan yang tidak mempunyai anggota dan yang ditulis dengan simbol Ø
atau { }
2.1.2 Himpunan Semesta
Yaitu himpunan yang memuat semuaanggota yang sedangdibicarakan ,
biasanyaditulisdengansimbol S (Lipschutz, 1981 : 41).
4

2.2 Logika
Logika adalah suatu displin yang berhubungan dengan metode berpikir.
Pada tingkat dasar, logika memberikan aturan-aturan dan teknik-teknik untuk
menentukan apakah suatu argumen yang diberikan adalah valid. Berpikir logis
digunakan dalam matematika untuk membuktikan teorema-teorema, dalam ilmu
komputer untuk menguji kebenaran dari program dan untuk membuktikan
teorema-teorema, dalam ilmu pengetahuan alam untuk menarik kesimpulan dari
eksperimen-eksperimen, dalam ilmu pengetahuan social dan dalam kehidupan
sehari-hari untuk menyelesaikan banyak masalah. Tentu saja, kita tak henti-
hentinya menggunakan pemikiran yang logis(Iswadi, 2006).
Logika merupakan studi penalaran (reasoning) yang difokuskan pada
hubungan antara pernyataan (statements). Hukum logika dapat membantu
membedakan antara argumen yang valid atau tidak(Stewart, 1998).

2.3 Penghubung Logika


Ada lima jenis penghubung logika yang dapat dipakai untuk
menggabungkan pernyataan-pernyataan menjadi pernyataan majemuk, yaitu:
konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, dan negasi.
2.3.1 Konjungsi : gabungan 2 pernyataan tunggal yang menggunakan kata
penghubung “dan” sehingga terbentuk pernyataan majemuk.
Dilambangkan dengan ∧. Konjungsi bernilai benar jika kedua pernyataan
bernilai benar.
2.3.2 Disjungsi : gabungan 2 pernyataan tunggal yang menggunakan kata
penghubung “atau” sehingga terbentuk pernyataan majemuk.
Dilambangkan dengan ∨. Disjungsi bernilai salah jika kedua pernyataan
bernilai salah.
2.3.3 Implikasi : gabungan 2 pernyataan sehingga membentuk pernyataan
majemuk dengan menggunakan kata penghubung “jika.., maka..”.
Dilambangkan (p q). Implikasi bernilai salah jika p benar dan q salah.
5

2.3.4 Biimplikasi : suatu pernyataan majemuk yang berbentuk “p jika dan hanya
jika q”. Dilambangkan dengan (p q). Biimplikasi bernilai benar jika
kedua pernyataan mempunyai nilai kebenaran yang sama.
2.3.5 Negasi : negasi merupakan suatu ingkaran dari pernyataan. Negasi dari
suatu pernyataan majemuk dibentuk dari negasi-negasi pernyataan
tunggalnya dengan menggunakan ekuivalensi(Purcell, 1993).

2.4 Ekuivalen, Tautologi, dan Kontradiksi


Ekuivalen terjadi jika dua pernyataan mempunyai nilai kebenaran yang
sama. Suatu pernyataan majemuk disebut tautologi jika nilai kebenarannya selalu
benar. Disebut kontradiksi jika nilai kebenarannya selalu salah. Ada pula yang
dinamakan dengan kontingensi. Yaitu jika nilai kebenarannya memuat benar dan
salah(Sudrajat, 2000).

2.5 Kuantor Universal, Eksistensial, dan Negasinya


2.5.1 Kuantor Universal
Dinyatakan dengan kalimat “untuk setiap x, berlakulah p(x)”. Kata setiap
dapat diganti dengan kata “untuk semua”, “untuk seluruh”, dll. Dilambangkan
dengan (∀𝑥 ∈ 𝑆)𝑝(𝑥).
2.5.2 Kuantor Eksistensial
Dinyatakan dengan kalimat “terdapat x sehinggan p(x)”. Kata terdapat
dapat diubah dengan kata “ada”, “beberapa”, dll. Dilambangkan dengan (∃𝑥 ∈
𝑆)𝑝(𝑥).
2.5.3 Negasi
Negasi dari kuantor universal adalah kuantor eksistensial. Sedangkan
negasi kuantor eksistensial adalah kuantor universal(Sunardi, 2007).
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Alat
3.1.1 Komputer / Laptop / Netbook
3.1.2 CPU
3.1.3 Keyboard
3.1.4 Mouse

3.2 Bahan
3.2.1 Program MATLAB

3.3 Langkah Kerja

Untuk mengoperasikan proram MATLAB dan mampu menggunakan


himpunan dan logika pada matlab dapat menggunakan prosedur kerja sebagai
berikut :
3.3.1 Hidupkan koputer kemudian buka Program MATLAB dengan double klik
icon MATLAB pada desktop atau klik kanan pada icon MATLAB
kemudian open
3.3.2 Setelah keluar tampilan MATLAB maka tuliskan beberapa fungsi
himpunan dan logika. Kemudian cari hasilnya (ingat prosedur penulisan
fungsi matriks pada matlab harus sesuai dengan perintah pada jendela
kerja atau Command windows MATLAB).
3.3.3 Kemudian apabila sudah ditemukan hasilnya yang telah valid dan benar
diharapkan untuk menyimpan data tersebut dengan cara CTRL+Print-
screen dan save pada folder yang anda inginkan.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Menghitung Himpunan
8
9

4.1.2 Menghitung Logika


10

1. Menghitung menggunakan editor pada matlab


11

2. Hasil Perhitungan dengan Editor


12

3. Perhitungan Tanpa mengunakan editor

4.2 Pembahasan
4.2.1 Menghitung Himpunan
1. Mendefinisikan Semesta dan Himpunan
Semesta didefinisikan pada command window sebelum kita
mengoperasikan himpunan. Misalkan semestanya adalah 1 sampai 10, yaitu
dengan cara memasukkan perintah S = 1: 10. Lalu selanjutnya definisikan
himpunan A = [1,2,7,4] dan B = [2,5,8].
13

2. Operasi Dasar Himpunan


Terdapat banyak fungsi dasar himpunan yang dapat dioperasikan pada
program Matlab. Mulai dari gabungan sampai dengan cara menghapus satu
anggota dari suatu himpunan. Langsung saja kita bahas satu per satu.
a) mencari gabungan A dan B : union(A,B)
b) mencari irisan A dan B : intersect(A,B)
c) mencari komplemen dari masing-masing himpunan A dan B secara
berturut- turut: setdiff(S,A) ; setdiff(S,B)
d) mencari complement dari irisan A dan B: setxor(A,B)
e) mencari cardinal dari himpunan A dan himpunan B secara berturut-turut
adalah: length(A) ; length(B)
f) memeriksa apakah 3 merupakan anggota dari himpunan A: ismember(3,A)
karena 3 bukan anggota dari A, maka hasilnya akan 0 yang artinya salah.
g) memeriksa apakah A subset dari B:
>>ismember(A,B)
Ans
0100
anggota dari himpunan A adalah 1,2,7 dan 4. Dan anggota dari himpunan
B adalah 2,5 dan 8. Maka anggota A yang subset B hanya angka 2. Hal itu
ditunjukkan dari hasilnya yang menunjukkan 0 1 0 0 yang artinya 1 bukan
subset B, 2 subset B, 7 bukan subset B, 4 bukan subset B. Secara
keseluruhan, A bukan subset B.syarat A subset B adalah hasilnya
menunjukkan angka 1 semua.
h) menghapus 2 darikeanggotaan A: A=setxor(A,2)

4.2.2 Menghitung Logika


a) Operasi Logika “dan” dan “atau”
Operasi logika “dan” akan bernilai 1 (benar) jika semuanya 1 (benar), dan akan
bernilai 0 (salah) jika salah satu/kedua-duanya 0 (salah). Sedangkan operasi
logika “atau” akan bernilai 0 (salah) jikakedua-duanya 0 (salah), dan akan bernilai
1(benar) jika salah satu/kedua-duanya bernilai 1 (benar).
14

b) Kalimat Logika Perulangan


Kalimat logika perulangan menggunakan syntax if. Jika terdapat banyak
syarat, maka digunakan syntax elseif, syarat terakhir mengunakan syntax else.
Dan diakhiri dengan end. Pendefinisian kalimat berulang dilakukan di editor dan
disimpan dengan ekstensi.m. penulisan nama file tidak boleh memakai spasi. Lalu
di ubah ke command window untuk dicari hasil dari nilai yang ditentukan.
Keuntunga menggunakan editor pada matlab selain bisa di simpan, jika kita ada
kesalaha bisa langsung merubahnya, jika menggunakan secara manual dengan
command window apabila terjadi kesalahan jika ingin dihapus harus di clc.
Apabila di clc itu pekerjaan dari awal akan terhapus semua sedangkan jika
menggunakan editor tidak akan terhapus.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat begitu banyak operasi dasar himpunan dan operasi logika yang dapat
dioperasikan pada Matlab. Tentunya dengan syntax – syntax tertentu yang harus
dipatuhi jika tidak, maka akan terjadi error.
Pengoperasian pada editor mempunyai keunggulan dari pada di command
window, yaitu jika terjadi error, maka dapat dihapus yang error itu tanpa
menghapus secara keseluruhan.

5.2 Saran

Pada hasil screenshoot diatas dapat terlihat bahwa terjadi kesalahan atau
eror. Kesalahan atau eror tersebut terjadi pada memasukkan syntak kurang tanda
tutup kurung sehingga menyebabkan terjadi eror. Oleh karena itu dalam
mengoperasikan matlab harus teliti dan fokus. Karena jika ada kesalahan sekecil
apapun akan berpengaruh terhadap hasil yang didapat. Ada kemungkinan juga
akan terjadi eror.
DAFTAR PUSTAKA

Iswadi, Hazrul, dkk. 2006. Kalkulus. Malang : Bayumedia.


Knight,Andrew. 1999. Basics Of Matlab and Beyond. Bandung : Chapman&Hall.
Lipschutz, S. 1981. Set Theory and Related Topics, Schaum’s Outline. Singapura:
MC-Graw Hill Book Company.
Purcell, Edwin J. 1993. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1 (Edisi5). Jakarta
Airlangga.
Stewart, James. 1998. Kalkulus, edisi 4, jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sudrajat, Asep. 2000. Prestasi Matematika 2. Bandung:Ganeca Axact.
Sunardi. 2007. Matematika Bilingual. Bandung : Yrama Widya.
LAMPIRAN

1. Diketahui :
A=[1 0 1 0 1 1 0]
B=[ 1 1 0 1 1 0 0 ] .
Jika C= [ 0 0 0 0 0 0 0 ] , bagaimanakah kita mendapatkan C dengan
menggunakan and,or, dan xor.
Dengan langkah sbb
 ((A*B)*A)*B)*A)*B)...........=C
 Operasi yang saling berdampingan tidak boleh sama
2. Diketahui :
A={himp. Bilangan cacah ganjil 5 <x< 30}
B={himp. Bil. Asli -50<x<24 }
C={himpunan bilangan asli kelipatan 5, -11<x<35}.
Tentukan :
a. Bilangan yang memenuhi ke 3 himpunan diatas
b.Bilangan yang memenuhi kondisi A dan B tetapi tetapi tidak ada pada
himpunan C
c. Bilangan yang tidak ada pada A dan B, tetapi ada pada C.
d.Jika semesta himpunan{0<x<100},maka banyaknya bilangan yang tidak
masuk ke-3 himpunan A, B, dan C adalah.
e. apakah D={bilangan 0<x<14 } himpunan bagian dari B ? Jika ya,
tentukan n(B)-n(D)!
3. Buatlah sebuah program sederhana dengan ketentuan sebagai berikut:
A= Inputkan nilai ujian
B= Inputkan nilai quiz Nilai = 0.6*A+0.4*B
A+ Jika nilai >= 85
A Jika nilai <85 dan >= 80
A- Jika nilai <80 dan >= 78
B+ Jika nilai <78 dan >= 75
B Jika nilai <75 dan >= 70
B- Jika nilai <70 dan >= 68
C Jika nilai <68 dan >= 50
D Jika nilai <50 dan >= 40
E Jika nilai <40

Anda mungkin juga menyukai