Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRATIKUM

METODE NUMERIK

DISUSUN OLEH:

NAMA : MARIA KATARINA PURE

NIM : 191010150076

KELAS : 04TELK001

MATA KULIAH : PRATIKUM METODE NUMERIK

NAMA DOSEN : ABDURAHMAN S.T.,M.T.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan-Nya
sehingga tugas Laporan“Metode Iterasi Gauss Seidel dan Jacobi” ini dapat saya selesaikan.

Laporan ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Pratikum
Metode Numerik. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi
terwujudnya laporan ini. Semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat dan mudah
dimengerti oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.

Oleh karena itu, mohon maaf jika masih ada kekurangan dari karya yang dibuat.
Kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Tanggerang Selatan, 20 Oktober 2021

Penulis
PERTEMUAN KE 1

MATLAB

1.1. Latar Belakang

Matlab adalah singkatan dari Matrix Laboratory, software yang dibuat dengan
menggunakan bahasa ini dibuat oleh The Mathworks.inc dan telah memilki berbagai
versi, kekuatan matlab terletak pada :

➢ . Kemudahan manipulasi struktur matriks.


➢ . Jumlah routine-routine powerful yang berlimpah yang terus berkembang.
➢ . Kekuatan fasilitas grafik tiga dimensi yang sangat memadai.
➢ . Sistem scripting yang memberikan keleluasaan bagi pengguna mengembangkan
dan memodifikasi software untuk kebutuhan sendiri.
➢ . Kemampuan interface( misal dengan bahasa C, word dan mathematica).
➢ . Dilengkapi dengan toolbox, simulink, stateflow dan sebagainya,

serta mulai melimpahnya source code di internet yang dibuat dalam matlab( contoh
toolbox misalnya : signal processing, control system, neural networks dan sebagainya).
Semua itu merupakan perangkat yang powerful untuk menyelesaikan permasalahan sains
dan teknik terutama untuk wilayah dimana komputasi numerik harus dibuat.

Salah satu yang cukup menarik dari matlab ini adalah kemudahan dan kejelasannya dalam
memahami contoh dan demo serta help yang ada pada matlab. Kita akan berkenalan lebih
dekat dengan yang satu ini. Kita bisa lihat dari demo ini ternyata begitu banyak persoalan
yang dapat dibangun dengan matlab dengan cara lebih mudah dan lebih singkat, tanpa
mengurangi kepahaman kita pada suatu persoalan(bisa dibandingkan dengan bahasa C,
pascal, delphi atau visual lainnya). Dengan dilengkapinya matlab dengan toolbox,
simulink dan sebagainya maka semakin menambah kekuatan matlab untuk menyelesaikan
permasalahan yang rumit menjadi lebih mudah.

A.TUJUAN PEMBELAJARAN

➢ Mahasiswa mampu mengoperasikan MATLAB dan memanfaatkannya


sebagai perangkat Simulasi untuk praktikum Sinyal dan Sistem
➢ Mahasiswa dapat menyelesaikan pemasalahan dalam metode numerit dengan
mengunakan sistem MATLAB.
➢ Mempelajari penggunaan sistem help untuk mengetahui commands dan
syntax dasar MATLAB
➢ Dapat menggunakan MATLAB untuk desain filter
B. Manfaat Dari MATLAB

MATLAB adalah sebuah lingkungan komputasi numerikal dan bahasa pemrograman


komputer generasi keempat. Dikembangkan oleh The MathWorks, MATLAB
memungkinkan manipulasi matriks, pem-plot-an fungsi dan data, implementasi
algoritme, pembuatan antarmuka pengguna, dan peng-antarmuka-an dengan program
dalam bahasa lainnya.

➢ . Menyelesaikan masalah engineering

Matematika adalah bagian besar dari ilmu teknik, oleh karena itu MATLAB sangat
bermanfaat untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi para insinyur .

Dengan MATLAB yang mampu mengolah angka dan model yang rumit, solusi dapat
dirancang, dicoba, dan terus dikembangkan dengan lebih cepat.

➢ . Mengolah permasalahan aljabar linear

Aljabar linear tak hanya dibutuhkan untuk menyelesaikan soal di bangku sekolah.

Dalam dunia kerja, aljabar linear salah satunya digunakan untuk menghitung laba
atas investasi (ROI).

Selain itu, rumus ini juga bisa bermanfaat untuk:

• memprediksi jumlah omset perusahaan

• pengendalian persediaan

• menyusun rencana keuangan

• membuat keputusan bisnis yang tepat

Karena angka yang diolah biasanya dalam jumlah besar, tentunya penggunaan
MATLAB bisa sangat membantu prosesnya.

➢ . Analisis numerik

Analisis numerik adalah bagian dari ilmu statistika yang sering berguna untuk
membuat keputusan di berbagai bidang ilmu keteknikan, seperti arsitektur, teknik
sipil, dan bahkan teknik industri.

Dengan MATLAB, pengolahan datanya jadi lebih mudah.

➢ . Mengolah data riset

MATLAB adalah program yang dapat digunakan untuk memvalidasi hasil riset
dengan berbagai metode.

Selain itu, hasil riset juga bisa divisualisasikan dengan jelas.


➢ Simulasi

Di MATLAB, kita bisa membuat suatu pemodelan atau algoritma untuk


menyelesaikan masalah.

Program ini dapat menguji keberhasilan model atau algoritma tersebut dengan
menyimulasikan hasil akhirnya.

C.LATIHAN / TUGAS

1. Buatlah program yang meminta input angka sebanyak N, dimana N adalah input
dari pengguna. Output program adalah bilangan maksimum dan minimum dari angka-
angka tersebut.

jumlah = input(‘masukkan bilangan ke-n: ‘);


Vektor = [];

for i=1:jumlah
n = input(‘masukkan angka: ‘);
Vektor = [Vektor n];
end

maksimal = max(Vektor);
minimal = min(Vektor);

disp([‘max= ‘ num2str(maksimal)]);
disp([‘min= ‘ num2str(minimal)]);

2. Buatlah program yang bisa menyimpan input berupa bilangan-bilangan integer ke


dalam array. Lalu, dari bilangan-bilangan tersebut akan muncul bilangan-bilangan
yang habis dibagi 4.

j = 0;
x = input(‘masukkan x dalam bentuk [array]: ‘);
panjang = length(x);

for i = 1:panjang

sisa = mod(x(i),4);

if(sisa == 0)
j = j+1;
y(j)= x(i);
end
end

disp(y(1:j));
PERTEMUAN KE 2

METODE GRAFIK DAN TABULASI

A.Tujuan Memahami Metode Grafik Dan Tabulasi

Mampu Menentukan nilai akar persamaan dengan Metode Grafik dan Tabulasic.Mampu
membuat program untuk menentukan nilai akar dengan Metode Grafik dan Tabulasi
dengan Matlab

B. URAIAN MATERI

Teori Fungsi f di sini adalah fungsi atau persamaan tak linear. Nilai x = x0 yang
memenuhi (1) disebut akar persamaan atau fungsi tersebut. Sehingga x0 di
sinimenggambarkan fungsi tersebut memotong sumbu -x di x = x0.

• Persamaan aljabar atau polinomial

f(x) = pn(x) = anxn+ an-1xn-1+ ... + a1x + a0

• Persamaan transendenYaitu persamaan yang mengandung fungsi antara lain


trigonometri, logaritma, atau eksponen

Contoh: (i) ex+ cos(x) = 0(ii) ln(x) + log(x2) = 0

• Persamaan campuran

Contoh: (i) x3sin(x) + x = 0(ii) x2+ log(x) = 0

Untuk polinomial derajat dua, persamaan dapat diselesaikan dengan rumus akar
persamaan kuadrat. Misalkan bentuk persamaan kuadrat adalah: ax2+ bx + c = 0 dapat
dicari akar-akarnya secara analitis.
Untuk polinomial derajat tiga atau empat, rumus-rumus yang ada sangat
kompleks dan jarangdigunakan. Sedangkan untuk menyelesaikan polinomial dengan
derajat yang lebih tinggi atau persamaan tak linear selain polinomial, tidak ada rumus
yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya. Metode Numerik memberikan cara-cara
untuk menyelesaikan bentuk tersebut, yaitu metode hampiran.Penyelesaian numerik
dilakukan dengan hampiran yang berurutan (metode iterasi), sedemikian sehingga
setiap hasil adalah lebih teliti dari perkiraan sebelumnya. Dengan melakukan
sejumlah proisedur iterasi yang dianggap cukup,akhirnya didapat hasil perkiraan yang
mendekati hasil eksak (hasil yang benar) dengan toleransi kesalahan yang
diijinkan.Metode iterasi mempunyai keuntungan bahwa umumnya tidak sangat terpengaruh
oleh merambatnya error pembulatan.
C.LATIHAN / TUGAS

f(x) = x2 – 3x

Tentukan akar persamaannya !

Penyelesaian (METODE TABULASI)

1. Tentukan nilai f(x)

f(x1) = f(1) = (1)2 – 3(1) = -2

f(x2) = f(4) = (4)2 – 3(4) = 4

▪ . Buat tabel antara f(1) dan f(4)

▪ Pada saat x = 3, f(x) bernilai 0

3 merupakan akar persamaan

2. Fungsi f (x) = x3 + 4x – 6 = 0

Cari akarnya !
Penyelesaian (METODE GRAFIK)

Fungsi dipecah menjadi dua bagian (lebih sederhana), dari fungsi : x3 + 4x – 6 = 0


didapatkan persamaan bentuk baru 4x = -x3 + 6 . Yang dapat dipecah menjadi 4x = 0 dan -
x3 + 6 = 0 .

Sehingga didapat dua buah fungsi yaitu f( x1 ) = 4x dan f( x2 ) = – x3 + 6 dari kedua


persamaan ini dibuat grafiknya, untuk mempermudah menggambar ambillah beberapa titik,
sehingga tampak tabel seperti di bawah.
Hasil perpotongan grafik yang dihasilkan dari data tabel diatas dimana grafik 1 merupakan
kumpulan titik – titik ( x, f (x1) ) dan grafik 2 merupakan kumpulan titik – titik ( x, f (x2) ).

Akar pendekatannya merupakan perpotongan kedua grafik fungsi untuk fungsi tersebut di
titik x = 1,1.
PERTEMUAN KE 3

SECANT DAN REGULA FALSI

A.TUJUAN PEMBELAJARAN

➢ Memahami Metode Secant dan Regula Falsi


➢ Mampu Menentukan nilai akar persamaan dengan Metode Secant dan Regula Falsi
➢ Mampu membuat program untuk menentukan nilai akar dengan Metode Secant dan Regula
Falsi dengan Matlab

B. URAIAN MATERI

Metode secant merupakan perbaikan dari metode regula-falsi dan newton raphson dimana
kemiringan dua titik dinyatakan dalam sacara diskrit, dengan mengambil bentuk garis lurus yang
melalui satu titik. f' (X) =( f (Xn) – f (Xn-1)) / (Xn – Xn-1) Xn+1 = Xn – ( (f(Xn) (Xn – Xn-1)) / ( f
(Xn) -f(Xn-1) )

Metode secant merupakan salah satu metode terbuka untuk menentukan solusi akar dari persamaan
non linier.

Dengan prinsip utama :

· Metode ini melakukan pendekatan terhadap kurva f(x) dengan garis garis potong yang ditentukan
oleh 2 titik akhir.

· Nilai taksiran akar selanjutnya adalah titik potong antara garis secant dengan sumbu x

Tujuan dan Fungsi


Metode secant adalah untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada metode Newton-Raphson
yang terkadang sulit untuk mendapatkan turunan pertama yaitu f' (x).

Fungsi metode secant adalah untuk menaksirkan akar dengan menggunakan diferensi daripada
turunan untuk kemiringan.

Prosedur Metode Secant :

Ambil dua titik awal, misal x 0 dan x 1 . Ingat bahwa pengambilan titik awal tidak disyaratkan alias
pengambilan secara sebarang. Setelah itu hitung x 2 menggunakan rumus diatas. Kemudian pada
iterasi selanjutnya ambil x 1 dan x 2 sebagai titik awal dan hitung x 3 . Kemudian ambil x 2 dan x 3
sebagai titik awal dan hitung x 4 . Begitu seterusnya sampai iterasi yang diingankan atau mencapai
error yang cukup kecil.

Algoritma Metode Secant 1.kan

fungsi F(x)

2. Definisikan kesalahan torelansi (e) dan iterasi maksimum (n)

3. Masukkan dua pendekatan awal yang di antaranya terdapat akar yaitu x0 dan x1, sebaiknya
gunakan metode tabel atau grafis untuk menjamin titik pendakatannya adalah titik pendekatan yang
konvergensinya pada persamaan akar yang diharapkan.

4. Hitung F(x0) dan F(x1) sebagai y0 dan y1

5. Untuk iterasi I = 1 s/dn atau |F(xn)|

Xn+1 = Xn – Yn (Xn – Xn-1 / Yn – Yn-1)

6.Akar persamaan adalah nilai x yang terakhir.

C. LATIHAN/ TUGAS

1.hitung akar persamaan dari : f(x) = x3 + x2 – 3x -3

dimana x1 = 1 dan x2 = 2 ?

Jawab :

f(1) = – 4

f(2) = 3

Iterasi I : 1

x3 = x2 – (f(x2) (x2 – x1) / f(x2)-f(x1))

= 2 – (3 (2 -1) / 3 – (-4))
= 1,57142

F (1.57142) = -1.36449

Iterasi 2 :

x4 = x3 – (f(x3)(x3-x2) / f(x3)-f(x2))

= 1,57142 – (-1,36449) (1.57142 – 2)

———————————

-1,36449 – 3

= 1,70540

F (1,70540) = -0,24774

Iterasi 3 :

x5 = x4 – (f( x4)(x4-x3) / f(x4)-f(x3))

= 1,70540 – (-0,24774) (1,71 – 1,57)

————————-

(-0,24774)-(-1.36449)

= 1,73514

F (1.73514) = 0,02925

Iterasi 4 :

x6 = x5 – (f(x5)(x5-x4) / f(x5)- f(x4))

= 1.73514 – 0.02925 (1.73514 – 1.70540)

———————————

0,02925 – (-0,24774)

= 1,73200

F (1,73200) = -0,00051

Iterasi 5 :

x7 = x6 – (f(x6)(x6-x5) / f(x6) – f(x5))

= 1,73200 – (-0,00051)( 1.73200 – 1.73514)

————————————–

– 0,00051 – 0.02925
= 1.073205

F (1.073205) = 0

.: maka akarnya adalah 1.073205

n xn f (xn) xn – xn-1 f (xn) – f (xn-1)

1 1 -4 - -

2 2 3 1 7

3 1,57142-1.36449 -0,42858 -4.36449

4 1.70540-0,24774 0,133981.11675

5 1.735140,029250,029740,27699

6 1,73200-0,00051 -0,00314 -0,02976

7 1.073205 0 - -

Iterasi dapat dihentikan pada iterasi ke-7

f(x7) = 0, sehingga ditemukan salah satu akarnya = 1.073205


PERTEMUAN KE 4

METODE ITERASI JACOBI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

➢ Untuk mengetahui dasar teori tentang metode iterasi gauss seidel dan jacobi.
➢ Untuk mengetahui penyelesaiaan metode iterasi gauss seidel dan jacobi dan perbedaannya.

B. URAIAN MATERI

Metode iterasi jacobi merupakan salah satu bidang analisis numerik yang digunakan
untukmenyelesaikan permasalahan persamaan linier dan sering dijumpai dalam berbagai disiplin
ilmu.Metode iterasi jacobi merupakan salah satu metode tak langsung, yang bermula dari
suatuhampiran penyelesaian awal dan kemudian berusaha memperbaiki hampiran dalam tak
berhingganamun langkah konvergen. Metode iterasi jacobi ini digunakan untuk menyelesaikan
persamaanlinier yang proporsi koefisien nol nya besar.Metode ini ditemukan oleh matematikawan
yang berasal dari Jerman, Carl Gustav Jakob Jacobi.Penemuan ini diperkirakan pada tahun 1800-
an.Iterasi dapat diartikan sebagai suatu proses atau metode yang digunakan secara berulang-
ulang(pengulangan) dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika.Jika diubah dari
persamaan linier, maka akan menjadi: Ax = bKemudian diketahui bahwa A = D + (L + U), dimana D
merupakan matriksdiagonal, Lmerupakan matriks segitiga bawah, dan U merupakan matriks
segitigaatas. Lalu persamaantersebut diubah menjadi

Dx + (L + U)x = b

x = D-2[b – (L + U)x]

Jika ditulis dalam aturan iteratif, maka metode iterasijacobidapat ditulis sebagaiberikut:

X(k) = D-1[b – (L+U)x(k-1)]

Dimana k merupakan banyaknya iterasi. Jika x(k) menyatakan hampiran ke–k penyelesaian SPL,maka
x(k) adalah hampiran awal.

xt(k)=1aij(bi−∑j≠inaijxj(k−1)),i=1,2,...,n;k=1,2,3...,n

Suatu matriks A berukuran n x n dikatakan dominan secara diagonal apabila:

|aii| > |ai,1| + ... + |ai,i-1| + |ai,i+1| + ... + |ai,n| untuk i = 1,2,..., n.
C. LATIHAN/ TUGAS

4x-y+z = 7

4x-8y+z = -21

-2z+y+5z = 15

Dengan

Psolusi = (x,y,z) = (2,4,6)

P0 = (x,y,z) = (1,2,2)

menemukan galat/error dengan menggunakan metode iterasi jacoby dan gauss seidel sampai 3
iterasi??/

jawaban

Metode Iterasi Jacoby

x,y,z = 1,2,2

Iterasi 1 :

Iterasi 2 :
Iterasi 3 :
PERTEMUAN KE 5

GAUSS SEIDEL

A.TUJUAN PEMBELAJARAN

➢ Memahami Persamaan Gauss Seidel


➢ Mampu Menentukan nilai akar persamaan dengan Gauss Seidel
➢ Mampu membuat program untuk menentukan nilai akar dengan Metode Gauss Seidel
dengan Matlab

B. URAIAN MATERI

Metode Gauss-Seidel digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear (SPL) berukuran
besar dan proporsi koefisien nolnya besar, seperti sistem-sistem yang banyak ditemukan dalam sistem
persamaan diferensial. Metode iterasi Gauss-Seidel dikembangkan dari gagasan metode iterasi pada
solusi persamaan tak linier.

Teknik iterasi jarang digunakan untuk menyelesaikan SPL berukuran kecil karena metode-metode
langsung seperti metode eliminasi Gauss lebih efisien daripada metode iteratif. Akan tetapi, untuk
SPL berukuran besar dengan persentase elemen nol pada matriks koefisien besar, teknik iterasi lebih
efisien daripada metode langsung dalam hal penggunaan memori komputer maupun waktu komputasi.
Dengan metode iterasi Gauss-Seidel sesatan pembulatan dapat diperkecil karena dapat meneruskan
iterasi sampai solusinya seteliti mungkin sesuai dengan batas sesatan yang diperbolehkan.

Suatu sistem persamaan linier terdiri atas sejumlah berhingga persamaan linear dalam sejumlah berhingga
variabel. Menyelesaikan suatu sistem persamaan linier adalah mencari nilai-nilai variabel yang belum
diketahui yang memenuhi semua persamaan linier yang diberikan.
Rumus iterasi untuk hampiran ke-k pada metode iterasi Gauss-Seidel adalah sebagai berikut. Untuk i = 1,
2, …, n dan k = 1, 2, 3, …,

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier AX = b dengan A adalah matriks koefisien n × n, b vektor
konstanta n × 1, dan X vektor n × 1 yang perlu di cari.
INPUT: n, A, b dan hampiran awal Y = (y1 y2 y3 ...yn)T, batas toleransi T dan maksimum iterasi N.
OUTPUT: X = (x1 x2 x3 ...xn)T atau pesan "gagal".
LANGKAH-LANGKAH:

1. Set penghitung iterasi k = 1

2. WHILE k <= N DO
(a) FOR i = 1, 2, 3, ..., n, hitung
(b) Set X = (x1 x2 x3 ...xn)T
(c) IF ||X - Y|| < T THEN STOP
(d) Tambah penghitung iterasi, k = k + 1
(e) FOR i = 1, 2, 3, ..., n, Set yi = xi
(f) Set Y = (y1 y2 y3 ...yn)T
3. Tulis pesan "metode gagal setelah N iterasi"
4. STOP.

function [X1,g,H] = seidel(A,b,X0,T,N)

H = X0';

n = length(b);

X1 = X0 ;

for k=1:N,

for i=1:n,
S=b(i)-A(i,1:i-1)*X1(1:i-1)-A(i,i+1:n)*X0(i+1:n);
X1(i)=S/A(i,i);
end
g=abs(X1-X0);
err=norm(g);
relerr=err/(norm(X1)+eps);
X0=X1;
H=[H,X0'];
if(err<T)|(relerr<T),break,end
end

Sebagai gambaran misalkan mencari penyelesaian SPL


10x1 - x2 +2x3=6
-x1+11x2-x3+3x4=25
2x1-x2+10x3-x4=-11
3x2-x3+8x4=15
Berikut pemakaian fungsi MATLAB seidel untuk penyelesaian soal di atas dan keluaran yang diperoleh:
>> A=[10 -1 2 0;-1 11 -1 3;2 -1 10 -1;0 3 -1 8]
A=

10 -1 2 0
-1 11 -1 3
2 -1 10 -1
0 3 -1 8

>> b=[6;25;-11;15]
b=

6
25
-11
15

>> X0=[0;0;0;0]
X0 =

0
0
0
0

>> T=0.0001;N=25;
>> [X,g,H]=seidel(A,b,X0,T,N)
X=

1.0000
2.0000
-1.0000
1.0000

g=

1.0e-004 *
0.8292
0.2017
0.2840
0.1111

H=

Columns 1 through 5
0 0 0 0 0.6000
Columns 6 through 10
2.3273 -0.9873 0.8789 1.0302 2.0369
Columns 11 through 15
-1.0145 0.9843 1.0066 2.0036 -1.0025
Columns 16 through 20
0.9984 1.0009 2.0003 -1.0003 0.9998
Columns 21 through 25
1.0001 2.0000 -1.0000 1.0000 1.0000
Columns 26 through 28
2.0 -1.0000 1.0000
C. LATIHAN/ TUGAS

• Dengan menggunakan 4 angka bena, selesaikan SPL berikut dengan metode


eliminasi gauss tanpa tata ancang pivoting

0,0003x1+ 1,566x2= 1,569

0,3454x1-2.436x2= 1,018

Penyelesaian

Tanpa tata ancang pivoting

Tentukan operasi baris pertama (0,0003 sebagai pivot)


PERTEMUAN KE 6

POLIMONIAL NEWTON

A.TUJUAN PEMBELAJARAN

➢ Memahami Polinomial Newton (Selisih Terbagi)


➢ Mampu menentukan koefisien-koefisien Polinomial Newton
➢ Mampu menentukan koefisien-koefisien Polinomial Newton dengan Matlab

B. URAIAN MATERI

•Interpolasi Linier

Derajat/orde 1 memerlukan 2 titik

x f(x)

1 4,5

2 7.6 Berapa f(x = 1,325) = ? Memerlukan 2 titik awal : x = 1 x = 2

3 9.8

4 11.2

•Interpolasi Kuadratik

Derajat/orde 2 memerlukan 3 titik

x = 1 f(x = 1) = . . . .

x = 2 f(x = 2) = . . . .

x = 3 f(x = 3) = . . . .

f (x = 1,325) = ?

•Interpolasi Kubik

Derajat/orde 3 memerlukan 4 titik

•Interpolasi derajat/orde ke-n


- memerlukan n+1 titik

• “Semakin tinggi orde yang digunakan untuk interpolasi hasilnya akan semakin baik (teliti).”

Misalkan akan mencari pollinomial interpolasi P (x)n

untuk menghampiri suatu fungsi f (x)

Untuk ini data yang diberikan adalah (n + 1) titik ,( , ( )),( , ( )),.........,( , ( )) 1 1 2 2 n 1 n 1

xfxxfxxfx.

Misalkan polynomial interpolasinya kita tulis :

( ) ( ) ( )( ) ...... ( )( ).....( )

n121312n112nPx a ax x ax xx x ax xx xx x

(1)

dan kit a ingin mencari nilai-nilai koefisien

121

, ,........, , a a an an

Perhatikan bahwa di sini berlaku :

()()

nkkPx fx

untuk

1 k (n 1)

Jika

x x

disubstitusikan ke dalam persamaan 1 di atas, maka semua suku

pada sisi kanan kecuali suku pertama bernilai nol, sehingga diperoleh :

111
f (x ) Pn

(x ) a

(2)

jika

x x

disubstitusikan ke dalam persamaan (1) , maka semua suku pada sisi

kanan kecuali dua suku pertama bernilai nol, sehingga diperoleh :

()()()

221221

fxPxaaxx

(3)

atau

21

21

21

21

()()()

xx

fxfx

xx
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

➢ Program matlab sangat memudahkan kita dalam menghitung perhitungan numeric dan
matematika lainnya dari yang sederhana hingga rumit.
➢ Dengan matlab dapat dengan mudah menggambarkan kurva dari suatu persamaan atau pun
fungsi-fungsi lainnya.
➢ Penyelesaian persamaan non linear dapat dengan mudah diselesaikan dengan matlab.

Anda mungkin juga menyukai