Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH METODE NUMERIK

“Tiga Metode Pencarian Akar

(Metode Bagi Dua, Metode Iterasi Titik Tetap, dan Metode Posisi Palsu)“

OLEH KELOMPOK 1 :

1. BESTIA DHELFIARIANI (19030008)


2. FERA MALIANIS FEBRI (19030126)
3. MIRNAWATI (19030110)
4. MUHAMMAD NAUFAL YOSVIANSYAH (19030062)
5. REZA DWI SAFITRI (19030023)
6. TIARA ANGELA HANAMI (19030035)

DOSEN PENGAMPU :

SADDAM AL AZIZ, S.Pd., M.Pd

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGER PADANG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah S. W. T Yang Maha Esa sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.Penyusunan ini berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber yang
berhubungan dengan mata kuliah Metode Numerik tentang Tiga Metode Pencarian Akar
(Metode Bagi Dua, Metode Iterasi Titik Tetap, dan Metode Posisi Palsu).Makalah ini disusun
untuk memenuhui tugas kelompok.

Penulis berharap makalah ini dapat diterima dan berguna dalam menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai metode pencarian akar.Penulis menyadari bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan.Oleh sebab itu, penulis berharap adanya saran dan kritik dalam
makalah ini agar penulis dapat memperbaiki makalah menjadi lebih baik.Kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat.

Akhirnya kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini, kami ucapkan
terimakasih.

Padang, 18 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Perumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
A. Metode Bagi Dua.................................................................................................................3
Algorima Metode Biseksi...........................................................................................................3
Contoh Metode Biseksi untuk menyelesaikan sebuah persamaan....................................3
Source Code Metode Biseksi dengan PHP...........................................................................4
B. Metode Iterasi Titik Tetap.................................................................................................9
C. METODE POSISI PALSU.................................................................................................15
BAB III.........................................................................................................................................19
PENUTUP.................................................................................................................................19
A. Kesimpulan....................................................................................................................19
B. Saran..............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untukmemformulasikan masalah


matematis agar dapat dipecahkan denganoperasi perhitungan biasa (tambah, kurang, kali
dan bagi).Metodenumerik adalah teknik -teknik yang digunakan untuk
merumuskanmasalah matematika agar dapat diselesaikan hanya dengan operasihitungan,
yang terdiri dari operasi tambah, kurang, kali dan bagi.Terdapatbanyak jenis metode
numerik, namun pada dasarnya, masing -masingmetode tersebut memiliki karakteristik
umum, yaitu selalu mencakupsejumlah kalkulasi aritmetika.Jadi metode numerik adalah
suatu teknikuntuk memformulasikan masalah matematika sehingga dapat
diselesaikandengan operasi aritmetika yang terdiri dari operasi tambah, kurang, kalidan
bagi. Metode numerik terbagi kepada beberapa macam metode dansalah satunnya adalah
metode yang akan kita bahas dalam makalah iniyaitu Metode Numerik bagi dua
(Bisection).Alasan penggunaan metode numerik ini karena tidak semuapermasalahan
matematis atau perhitungan matematis dapat diselesaikandengan mudah. Bahkan dalam
prinsip matematika, suatu persoalanmatematika yang paling pertama dilihat adalah
apakah persoalan itumemiliki penyelesaian atau tidak. Jadi, jika suatu persoalan sudah
sangatsulit atau tidak mungkin digunakan dengan metodematematis (analitik)maka kita
dapat menggunakan metode numerik sebagai alternatifpenyelesaian persoalan tersebut.

B. Perumusan Masalah

1. Apa pengertian dari metode bagi dua, metode iterasi tetap, dan metode posisi palsu?
2. Bagaimana algoritma pada metode bagi dua, metode iterasi tetap, dan metode posisi
palsu?
3. Bagaimana contoh dan penyelesaian dengan menggunakan metode bagi dua, metode
iterasi tetap, dan metode posisi palsu?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian metode bagi dua, metode iterasi tetap, dan metode
posisi palsu.
2. Untuk mengetahui algoritma pada metode bagi dua, metode iterasi tetap, dan metode
posisi palsu.
3. Mengetahui contoh danpenyelesaian dengan menggunakan metode bagi dua, metode
iterasi tetap, dan metode posisi palsu.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Metode Bagi Dua
Metode bagi dua (biseksi) merupakan salah satu metode tertutup untuk mentukan solusi akar
dari persamaan non linear.Ide awal dari metode bagi dua adalah metode tabel dimana areanya
dibagi menjadi N bagian. Sementara dalam motode biseksi membagi range menjadi 2 (dua)
bagian saja. Akar-akar persamaan nonlinear dicari  melalui proses iterasi, dengan prinsip utama
sebagai berikut: memilih bagain yang mengandung akar dan membuang yang tidak mengandung
akar hingga diperoleh akar persamaan.

Hal yang terlebih dahulu harus ditentukan dalam metode biseksi adalah menentukan batas bawah
a+b
(a) dan batas atas (b). Kemudian dicari nilai tengah : x= . Secara matematis, akan terdapat
2
akar persamaan bila f (a) dan f (b) dalam suatu range berlawanan tanda atau f (a) x ¿

Algorima Metode Biseksi

1. Definisikan fungsi f (x) yang akan dicari akarnya


2. Tentukan nilai a dan b
3. Tentukan torelansi e dan iterasi maksimum N
4. Hitung f (a) dan f (b)
5. Jika f (a) . f (b)>0 maka proses dihentikan karena tidak ada akar, bila tidak dilanjutkan
a+b
6. Hitung x=
2
7. Hitung f (x)
8. Bila f (x) . f (a)<0 maka b=x dan f (b)=f (x) , bila tidak a=x dan f (a)=f (x )
9. Jika ¿ b−a∨¿ eatau iterasi>iterasi maksimum maka proses dihentikan dan didapatkan
akar =x, dan bila tidak, ulangi langkah 6.

Contoh Metode Biseksi untuk menyelesaikan sebuah persamaan


Selesaikan persamaan f (x)= xe−x +1 dengan range x=[−1,0 ]! Dan hasil outputnya adalah

3
Untuk menghentikan iterasi metode biseksi dapat dilakukan dengan menggunakanan toleransi
error atau iterasi maksimum.

Meotde biseksi dengan toleransi error 0,001 dibutuhkan 10 iterasi, semakin teliti (kecil toleransi
error-nya) maka semakian besar jumlah iterasi yang dibutuhkan.

Source Code Metode Biseksi dengan PHP


1 <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">

2 <head>

3 <meta http-equiv="Content-Type"content="text/html; charset=utf-8"/>

4 <title>Metode Biseksi</title>

5 <link href="style.css"rel="stylesheet"type="text/css"/>

6 <script type="text/javascript"src="js/jquery.min.js"></script>

7 <script src="js/highcharts.js"></script>

8 </head>

4
9  

10 <body>

11 <div id="container">

12 <h2>Metode Biseksi</h2>

13 <div class="solusi">

14 <p>

15  Carilah akar persamaan <strong>f(x) = xe<sup>-x</sup>+1</strong></p>

16 <?php

17  //----Fungsi menentukan persamaan

18  functionpersamaan($x)

19  {

20        return$x*pow(M_E,-$x)+1;

21  }

22 //----End fungsi persamaan

23  $a=isset($_GET['a'])?$_GET['a']*1:0;

24  $b=isset($_GET['b'])?$_GET['b']*1:0;

25  $n=isset($_GET['n'])?$_GET['n']*1:0;

26 ?>

27 <form id="form1"name="form1"method="get"action="<?php echo $_SERVER['PHP_SELF'];?>">

28 <table class="f_isian">

29  <tr>

30  <td>Batas Atas (a)</td>

31  <td>:</td>

32  <td><input type="text"name="a"id="a"value="<?php echo $a;?>"/>

33  (s)</td>

5
34  </tr>

35  <tr>

36  <td>Batas Atas (b)</td>

37  <td>:</td>

38  <td><input type="text"name="b"id="b"value="<?php echo $b;?>"/>

39  (s)</td>

40  </tr>

41  <tr>

42  <td>Jumlah Iterasi</td>

43  <td>:</td>

44  <td><input type="text"name="n"id="n"value="<?php echo $n;?>"/></td>

45  </tr>

46  <tr>

47  <td>&nbsp;</td>

48  <td>&nbsp;</td>

49  <td><input class="beda"type="submit"name="button"id="button"value="Proses"/></td>

50  </tr>

51  </table>

52  </form>

53 <?php

54 $data_r="";

55  if($n>0)

56  {

57  $fa=persamaan($a);

58  $fb=persamaan($b);

6
59  if($fa*$fb>=0)

60    {

61       echo" f(a)xf(b)>0, proses dihentikan karena tidak ada akar !";

62    }

63  else

64    {

65 ?>

66  <table cellspacing="1"bgcolor="#666666"cellpadding="4"width="100%"class="f_isian">

67  <tr bgcolor="#e8e8e8">

68  <td align="center"><strong>Iterasi</strong></td>

69  <td align="center"><strong>a</strong></td>

70  <td align="center"><strong>b</strong></td>

71  <td align="center"><strong>x</strong></td>

72  <td align="center"><strong>f(x)</strong></td>

73  <td align="center"><strong>f(a)</strong></td>

74  <td align="center"><strong>Keterangan</strong></td>

75  </tr>

76 <?php

77  

78       for($k=1;$k<=$n;$k++)

79         {

80            $x=($a+$b)/2;

81            $fx=persamaan($x);

82            $ket="";

83           if($fa*$fx<0)

7
84             {

85               $ket="Berlawanan tanda";

86              }

87 ?>

88  <tr bgcolor="#FFFFFF">

89  <td align="center"><?php echo$k;?></td>

90  <td align="center"><?php echonumber_format($a,4,",",".");?></td>

91  <td align="center"><?php echonumber_format($b,4,",",".");?></td>

92  <td align="center"><?php echonumber_format($x,4,",",".");?></td>

93  <td align="center"><?php echonumber_format($fx,4,",",".");?></td>

94  <td align="center"><?php echonumber_format($fa,4,",",".");?></td>

95  <td align="center"><?php echo$ket; ?></td>

96  </tr>

97 <?php

98          if($fa*$fx<0)

99            {

100              $b=$x;

101              $fb=$fx;

102            }

103          else

104            {

105              $a=$x;

106              $fa=$fx;

107            }

108           }

8
109 ?>

110 </table>

111 <?php

112         }

113      }

114 ?>

115 </div>

116 </div>

117 </body>

118 </html>

B. Metode Iterasi Titik Tetap


Metode iterasi titik tetap merupakan metode penyelesaian persamaan non-linier dengan
cara menyelesaikan setiap variabel x yang ada dalam suatu persamaan dengan sebagian yang lain
sehingga diperoleh x=g( x ) untuk masing-masing variabel x. Sebagai contoh, untuk
menyelesaikan persamaan x +e x =0 , maka persamaan tersebut perlu diubah menjadi x=e x atau
g ( x )=e x . Secara grafis metode ini diilustrasikan seperti Gambar

9
Algoritma Metode Iterasi Titik Tetap

1. Definisikan f(x) dan g(x)

2. Tentukan nilai toleransi e dan iterasi masimum (N)


3. Tentukan tebakan awal x 0
4. Untuk iterasi i=1 s/d N atau f (x i terasi)≥ e → xi =g (x i−1) , Hitung f (x¿ ¿i)¿
5. Akar persamaan adalah x terakhir yang diperoleh.

Prosedur Metode Titik Tetap

1. Memisalkan f(x) adalah fungsi yang konvergen dengan f(x) = 0


2. Mengubah ke dalam bentuk x = g(x).
3. Mentukan nilai titik awal, misal x1.
4. Mensubstitusikan titik awalnya ke persamaan g(x) sehingga g(x1) = x2, setelah itu titik x2
yang diperoleh substitusikan lagi ke g(x) sehingga menghasilkan g(x2) = x3.

Jika dituliskan, dapat dilihat sebagai berikut:

 x1 (penentuan titik awal)


 x2 = g(x1) (iterasi pertama)
 x3 = g(x2) (iterasi kedua)
 hingga xn = g(xn-1) (iterasi ke-n)

Iterasi ini akan berhenti jika x = g(x) dan f(x) = 0 atau sudah mencapai nilai error yang cukup
kecil (|xn – xn-1| < ε).

Nilai ε telah ditetapkan sebelumnya.

Contoh:

Carilah akar persamaan f (x)= xe−x +1 menggunakan metode iterasi titik tetap?

Untuk menyelesaikan persamaan non-linier tersebut kita perlu mentransformasi persamaan non-
linier tersebut terlebih dahulu.

xe−x +1=0 → x=−1e−x

Untuk tebakan awal digunakan nilai x=−1

x 1=−1e1=−2,718282

10
Nilai x

tersebut selanjutnya dijadikan nilai input pada iterasi selanjutnya:

x 2=−1e2,718282=−0,06598802

iterasi terus dilakukan sampai diperoleh ¿ xi+1−xi∨≤ e

Berdasarkan hasil iterasi diperoleh nilai x=−0,5671433 dengan jumlah iterasi yang diperlukan
sebanyak 29 kali. Jumlah iterasi akan bergantung dengan nilai tebakan awal yang kita berikan.
Semakin dekat nilai tersebut dengan akar, semakin cepat nilai akar diperoleh (dengan
menggunakan sintak)

Contoh 2:

Proses iterasi.

Susun suatu proses iterasi untuk persamaan f ( x )=x 2−3 x +1=0 . Karena kita tahu selesaikan
adalah x=1,5 ± √1,25 atau 2,618034 dan 0,381966, kita dapat mengamati kelakukan galat seraya
berjalan iterasi.

Penyelesaian:

Persamaan itu dapat dituliskan sebagai

x 2 +1 x n2 +1
x=g1 ( x )= sehinggax n+1
3 3

dan jika kita pilih x 0=1, kita peroleh barisan:

x 1=0,667

x 2=0,481

x 3=0,411

x 4 =0,390 dst.nya

Yang nampaknya divergen.

Persamaan kita dapat juga dituliskan sebagai:

1 1
x=g2 ( x )=3− sehingga x n+1=3−
x xn

Dan jika kita pilih x 0=1 ,kita peroleh barisan

11
x 1=2,000

x 2=2,500

x 3=2,600

x 4 =2,625 dst.nya

Yang Nampak menuju ke penyelesaian yang lebih besar. Begitu pula jika kita pilih x 0=3 , kita
peroleh barisan

x 1=2,667

x 2=2,625

x 3=2,619

x 4 =2,618 dst.nya

Gambar diatas menunjukkan bahwa kekonvergenan nampaknya tergantung pada kenyataan


bahwa sekitar suatu penyelesaian, kurva g(x) kurang curamnya dari pada garis lurus y = x, dan
kita liat sekarang bahwa kondisi |g' ( x )|<1(tanjakan y = x) cukup untuk kekonvergenan.

12
Gambar diatas merupakan iterasi tidak tetap.

Suatu proses iterasi yang didefinisikan oleh x n+1=g ( x n ) dikatakan konvergen untuk suatu x 0 jika
barisan x 0 , x 1 , … . Yang berpadanan konvergen.

Syarat cukup untuk kekonvergenan diberikan dalam teorema berikut, yang mempunyai beraneka
terapan praktis.

TEOREMA 1 (kekonvergenan)

Andaikan x = s adalah suatu selesaian dari x = g(x) dan andaikan g mempunyai turunan
kontiniu dalam selang j yang memuat s. maka jika |g^' (x)|x ≤ k <1dalam j,proses iterasi yang
didefinisikan oleh (2) untuk sembarang x0 dalam j.

Bukti. Menurut teorema nilai rata-rata dari kalkulus diferensial, terdapat suatu t antara x dan s
sedemikian sehingga

g ( x )−g ( s )=g ' (t )( x−s ) (x dalam J)

Karena g ( x )=s dan x 1=g ( x 0 ) , x 2=g ( x 1 ) , … , kita peroleh

|x n−s|=|g ( x n−1 )−g(s)|=|g '(t )|| xn −1 −s|


≤ K| xn −1−s|< K |g ( x n−2) −g( s)|

¿ K |g ' (t)||x n−2−s|

≤ K 2|x n−2−s|

≤………………

≤|K n| x 0−s|

Karena K<1, kita mempunyai K n →0 ; sehingga x n− s| bilangan n →

Perlu kita kemukakan bahwa g disebut kontraksi karena gmemenuhi |g ( x )−g ( v )|≤ K|x −v|,
dengan K <1. Selanjutnya K memberikan informasi pada laju kekonvergenan. Misalnya, jika
K=0.5 , maka kecermatan bertambah besar paling sedikit dua angka hanya dalam 7 langkah
karena 0,57 < 0,01.

Contoh 2.7. Proses iterasi sebagai ilustrasi dari Teorema 1.

13
Cari penyelesaian dari f ( x )=x 3 + x−1=0 dengan iterasi.

Penyelesaian, sketsa kasar memperlihatkan bahwa suatu selesaian real terletak dakat x=1. Kita
dapat menuliskan persamaan itu dalam bentuk

1 1
x=g1 ( x )= x =
2 sehingga n−1
1+ x 1+ x 2n
2
Maka |g'1 ( x )|=2|x|/ ( 1+ x 2 ) < 1 untuk sebarang x , sehingga kita mempunyai
kekonvergenan untuk sebarang x 0. Dengan demikian x 0=1 , kita dapatkan

x 1=0,500

x 2=0,800

x 3=0,610

x 4 =0,729

x 5=0,653

x 6=0,701 dst, nya

Nilai akar eksa sampai 6D adalah x=0,682328. Persamaan itu dapat juga dituliskan sebagai
2
x=g2 ( x )=1−x 3maka|g2 , ( x )|=3 x

Dan ini bernilai lebih besar 1 dekat akar, sehingga kita dapat mengharapkan kekonvergenan.
Pembaca boleh mencoba x n=1 , x0 =0,5 x0 =2 dan dapat melihat apa yang terjadi

C. METODE POSISI PALSU


Metode posisi palsu merupakan alternative perbaikan metdode bagi dua yaitu untuk
mempercepat kekonvergenan metode bagi dua.Prosedur metode posisi palsu ini mulai dengan
memilih dua tebakan awal yaitu x 1 dan x 2 dimana nilai fungsinya pada kedua tebakan awal ini
berbeda tanda. Hubungan kedua titik yaitu ( x 1 , f ( x 1) ¿ dan ( x 2 , f (x 2)¿ dengan garis lurus dan
tentukan titik perpotongan garis ini dengan sumbu x kenyataan bahwa penggantian kurva oleh
garis lurus memberikan “posisi palsu” dari akar yang merupakan asal mula dari nama metode
posisi palsu atau dalam bahasa lainnya regula falsi.Metode ini juga disebut dengan metode
interpolasi linea.

Langkah-langkah perhitungan dengan menggunakan metode palsu :

1. Tentukan nila x 1 dan x 2 sehingga f ( x 1 ) × f ( x2 ) < 0.

14
2. Tentukan x 3dengan menggunakan rumus:
f ( x2)
x 3=x 2− ( x −x )
f ( x 2 )−f ( x1 ) 2 1
3. Untuk pergantian x 1 dan x 2 berikutnya ditentukan oleh f ( x 1 ) × f ( x3 )

Nilai tersebut digunakan untuk menghitung nilai f ( x 3 ) , yang kemudian digunakan lagi untuk
interpolasi linear dengan nilai f ( x 1 ) atau f ( x 2 ) dengan demikian sehingga kedua fungsi
mempunyai tanda berbeda.Prosedur ini diulang lagi sampai didapat nilai f ( x 3 ) mendekati nol.

Syarat untuk menentukan subinterval yang akan memuat harga akar :

 Jika f ( x 1 ) × f ( x3 ) < 0 , maka x 2 baru ¿ x 3


 Jika f ( x 1 ) × f ( x3 ) > 0 , maka x 1 baru ¿ x 3
 Jika f ( x 1 ) × f ( x3 ) =0 , maka proses berhenti dan akarnya ¿ x 3

Gambar metode status palsu :

Ilustrasi grafis untuk akar hampiran dalam metode posisi palsu

15
Atau

16
Kelebihan dari metode palsu ini adalah mempercepat kekonvergenan dibandingkan dengan
metode bagi dua, sedangkan kelemahannya adalah bahwa salah satu ujungnya tidak mengalami
perpindahan atau stagnan.Dengan demikian pendekatan ke harga akar sebenarnya hanya dari
salah satu ujungnya saja.

Contoh Soal :

Hitung salah satu akar dari persamaan f ( x )=x 3 + x 2−3 x−3=0 dengan menggunakan metode
posisi palsu!

Penyelesaian

Langkah pertama adalah menghitung nilai f (x) pada interval antara dua titik sedemikian
sehingga nilai f (x) pada kedua titik tersebut berlawanan tanda.

Untuk x 1=1 , f ( x 1=1 )=−4

Untuk x 2=2 , f ( x 2=2 ) =3

Dengan menggunakan rumus, didapat :

Iterasi yang pertama :

f ( x2)
x 3=x 2− ( x −x )
f ( x 2 )−f ( x1 ) 2 1
3
¿ 2− ( 2−1 )=1,5714286
[ 3− (−4 ) ]
f ( x 3 ) =( 1,5714286 )3 + ( 1,5714286 )2+ 3 (1,5714286 )−3=−1,3644315

Iterasi yang kedua :

3
x 3=2− ( 2−1,5714286 )=1,7054108
3−(−1,3644315 )
f ( x 3 ) =( 1,7054108 )3+ ( 1,7054108 )2−3 ( 1,7054108 )−3=−0,2477451

Dan seterusnya….

Prosedur diatas dilanjutkan dengan menggunakan computer (Microsoft excel) agar lebih cepat
dalam proses perhitungan. Dan hasilnya diberikan dalam table berikut ini :

17
Iterasi x1 x2 x3 f (x 1) f (x 2) f (x 3)

1  1,0000000  2,0000000  1,5714286  -4,0000000  3,0000000  -1,3644315

2  1,2714286  2,0000000  1,7054108  -1,3644315   3,0000000  -0,2477451

3  1,7054108  2,0000000  1,7278827  -0,2477451   3,0000000  -0,0393396

4  1,7278827  2,0000000  1,7314049  -0,0393396   3,0000000  -0,0061107

5  1,7314049  2,0000000  1,7319509  -0,0061107   3,0000000  -0,0009459

6  1,7319509  2,0000000  1,7330535  -0,0009459   3,0000000  -0,0001463

7  1,7330535  2,0000000  1,7320484  -0,0001463   3,0000000  -0,0000226

8  1,7320484  2,0000000  1,7320404  -0,0000226   3,0000000  -0,0000035

9  1,7320404  2,0000000  1,7320508  -0,0000035   3,0000000  -0,0000005

  -
10  1,7320508  2,0000000  1,7320508 0,0000005   3,0000000  -0,0000001

Terlihat bahwa hasil hitungan diperoleh pada iterasi ke- 10 yaitu x 3=1,7320508 dengan f ( x 3 )
mendekati nol, yalni f ( x 3 ) =−0,0000001

D. Contoh
1. Carilah akar dari persamaan
1−x−e−2 x =0
Dengan 3 metode yaitu:
a. Metode bagi dua
Dengan menggunakan cara grafik ganda untuk menentukan lokasi akar, diperoleh
bahwa f(x) mempunyai dua akar yaitu pada selang (0,6;0,8)
Iterasi 1
a = 0,6 , f(a) = 0,0988> 0
b = 0,8 , f(b) = -0,0019 < 0

a+b 0,6+0,8
T=
2
= 2

18
= 0,7

f(T) = 0,053 > 0


Sehingga f(a), f(T) > 0
Jadi ujung kiri selang digeser, a := T

Iterasi 2
a = 0,7, f(a) = 0,053 > 0
b = 0,8 , f(b) = -0,0019< 0
a+b
T=
2
= 0,7+0,8
2

= 0,75

f(T) = 0,0268> 0
Sehingga f(a), f(T) > 0
Jadi ujung kiri selang digeser, a := 0,75

Iterasi 3
a = 0,075

f ( a )=0,0268> 0

b = 0,8
f ( b )=−0,0019< 0
a+b 0,075+0,8
T=
2
= 2

= 0,775

f(T) = 0,0127 > 0


Sehingga f(a), f(T) > 0
Jadi ujung kiri selang digeser, a := 0,775
Untuk iterasi selanjutnya digambarkan pada tabel ini :

19
Iter A b f (a) f (b) T f (T) Galat
asi toleransi

1 0.6 0.8 0.098805788 -0.001896518 0.7 0.053403036 0,2

2 0.7 0.8 0.053403036 -0.001896518 0.75 0.02686984 0,1

3 0.75 0.8 0.02686984 -0.001896518 0.775 0.012752026 0,05

4 0.775 0.8 0.012752026 -0.001896518 0.7875 0.005492447 0,025

5 0.7875 0.8 0.005492447 -0.001896518 0.79375 0.001813936 0,0125

6 0.79375 0.8 0.001813936 -0.001896518 0.796875 -3.73228E-05 0,00625

7 0.79375 0.796875 0.001813936 -3.73228E-05 0.7953125 0.000889302 0,003125

8 0.7953125 0.796875 0.000889302 -3.73228E-05 0.79609375 0.000426238 0,00156259

9 0.79609375 0.796875 0.000426238 -3.73228E-05 0.796484375 0.00019452 0,00078125

10 0.796484375 0.796875 0.00019452 -3.73228E-05 0.796679688 7.8614E-05 0,000390625

11 0.796679688 0.796875 7.8614E-05 -3.73228E-05 0.796777344 2.06495E-05 0,000195313

12 0.796777344 0.796875 2.06495E-05 -3.73228E-05 0.796826172 -8.33567E-06 9,76563E-05

13 0.796777344 0.79682617 2.06495E-05 -8.33567E-06 0.796801758 6.15715E-06 4,88281E-05

14 0.796801758 0.79682617 6.15715E-06 -8.33567E-06 0.796813965 -1.0892E-06 2,44141E-05

15 0.796801758 0.79681396 6.15715E-06 -1.0892E-06 0.796807861 2.53399E-06 1,2207E-05

16 0.796807861 0.79681396 2.53399E-06 -1.0892E-06 0.796810913 7.22401E-07 6,10352E-06

Jika ditetapkan epsilon atau galat toleransi sebesar 0,00001 maka metode berhenti
pada iterasi ke 16, karena
b−a ≤ epsilon
0.79681396−0.796807861≤ 0.00001
0,000006099 ≤ 0,00001
Jadi diperoleh akar:=T=0.796810913 dan f(T)= 7.22401E-07

b. Metode iterasi titik tetap

20
−2 x n
x=g1 x=1−e−2 xsehinggax n+1=1−e

Prosedur iterasi :

Jika kita pilih x=1 , maka diperoleh barisan :


−2 x
 x 0+1=1−e 0

x 1=1−e−2 ( 1)=0,864664717
−2 x
 x 1+1=1−e 1

x 2=1−e−2 x =0,822596669
1

−2 x
 x 2+1=1−e 2

x 3=1−e−2 x =0,80702475
2

−2 x
 x 3+1=1−e 3

x 4 =1−e−2 x =0,8009220194
3

−2 x
 x 4 +1=1−e 4

x 5=1−e−2 x =0,798474708
4

−2 x
 x 5+1=1−e 5

x 6=1−e−2 x =0,797486639
5

Dst.

Sehingga diperoleh nilai akar eksak sampai iterasi ke-6 adalah x=0,797486639

c. Metode Posisi Palsu


Ambil a=1 dan b=0,7.

Iterasi 1.

a=1

f ( a )=1−1−0.1353=−0,1353<0

b=0,7

f ( b )=1−0,7−2,466=0,0534 >0

f ( a ) ∙ f ( b )< 0 terpenuhi.

a ∙ f ( b )−b ∙ f (a)
c=
f ( b )−f (a)

21
Sehingga:

1 ∙ ( 0,0534 )−0,7 ∙(−0,1353)


c=
0,0534−(−0,1353)

0,0534+ 0,0947
c=
0,0534 +0,1353

0,1481
c=
0,1887

c=0,7848

Karena c=0,7848, di dapat:

f ( c ) =1−0,7848−0,2081=0,0071>0

Sehingga f ( a ) ∙ f ( c ) <0;selang baru ( a , c )=(−0,1353,0,7848)

Iterasi 2

a=1

f ( a )=1−1−0.1353=−0,1353<0

b=0,7848

f ( b )=1−0,7848−0.2081=0,0071> 0

a ∙ f ( b )−b ∙ f (a)
c=
f ( b )−f (a)

Sehingga:

22
1 ∙ ( 0,0071 ) −0,7848∙(−0,1353)
c=
0,0071−(−0,1353)

0,0071+0,1061
c=
0,0071+0,1353

0,1132
c=
0,1424

c=0,7949

Karena c=0,7949, di dapat:

f ( c ) =1−0,7949−0,2039=0,0012> 0

Sehingga f ( a ) ∙ f ( c ) <0;selang baru (−0,1353,0,0012 )

Iterasi 3

a=1

f ( a )=1−1−0.1353=−0,1353<0

b=0,7949

f ( b )=1−0,7949−0,2039=0,0012>0

a ∙ f ( b )−b ∙ f (a)
c=
f ( b )−f (a)

Sehingga:

1 ∙ ( 0,0012 ) −0,7949∙(−0,1353)
c=
0,0012−(−0,1353)

23
0,0012+0,1075
c=
0,0012+0,1353

0,1087
c=
0,1365

c=0,7963

Karena c=0,7963, di dapat:

f ( c ) =1−0,7963−0,2033=0,0004 >0

Sehingga f ( a ) ∙ f ( c ) <0;selang baru (−0,1353,0,7963 )

Iterasi 4

a=1

f ( a )=1−1−0.1353=−0,1353<0

b=0,7963

f ( b )=1−0,7963−0,2033=0,0004> 0

Sehingga:

1 ∙ ( 0,0004 )−0,7963 ∙(−0,1353)


c=
0,0004−(−0,1353)

0,0004+ 0,1077
c=
0,0004 +0,1353

0,1081
c=
0,1357

c=0,7966

Karena c=0,7966, di dapat:

24
f ( c ) =1−0,7966−0,2032=0,0002> 0

Sehingga f ( a ) ∙ f ( c ) <0;selang baru (−0,1353,0,7966 )

Iterasi 5

a=1

f ( a )=1−1−0.1353=−0,1353<0

b=0,7966

f ( b )=1−0,7966−0,2032=0,0002>0

Sehingga:

1 ∙ ( 0,0002 ) −0,7966 ∙(−0,1353)


c=
0,0002−(−0,1353)

0,0002+0,1077
c=
0,0002+0,1353

0,1081
c=
0,1355

c=0,7977

Karena c=0,7977, diperoleh:

f ( c ) =1−0,7977−0,2028=−0,0005<0

Sehingga f ( a ) ∙ f ( c ) <0; selang baru (−0,1353,0,7977 )

Jika ditetapkan epsilon = 0,00001 maka metode ini akan berhenti pada iterasi ke-5

Menghasilkan c=0,7977 dan f ( c ) =−0,0005.

25
Kesimpulan:

Metode posisi palsu ini lebih cepat konvergen dan lebih efisien di bandingkan metode
bagi dua dan iterasi titik tetap.

Grafik f ( x )=1−x−e−2 x

26
BAB III

KESIMPULAN

Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untukmemformulasikan masalah


matematis agar dapat dipecahkan dengan operasiperhitungan biasa (tambah, kurang, kali dan
bagi). Metode numerik dapatmenyelesaikan persoalan di dunia nyata yang seringkali nonlinier,
dalam bentukdan proses yang sulit diselesaikan dengan metode analitik.Metode numerik terdapat
metode bagi dua,metode iterasi tetap, dan metode posisi palsu. MetodeBagi-Dua adalah
algoritma pencarian akar pada sebuah interval.Interval tersebutmembagi dua bagian, lalu
memilih dari dua bagian ini dipilih bagian mana yangmengandung akar dan bagian yang tidak
mengandung akar dibuang.Hal inidilakukan berulang-ulang hingga diperoleh akar persamaan
atau mendekati akarpersamaan.Hasil yang diberikan oleh metode bisection memiliki ketelitian
lebihbaik dibandingkan dengan metode tabel.Metode iterasi titik tetap merupakan metode
penyelesaian persamaan non-linier dengan cara menyelesaikan setiap variabel x yang ada dalam
suatu persamaan dengan sebagian yang lain sehingga diperoleh x=g( x ) untuk masing-masing
variabel x. Metode posisi palsu merupakan alternative perbaikan metdode bagi dua yaitu untuk
mempercepat kekonvergenan metode bagi dua. Prosedur metode posisi palsu ini mulai dengan
memilih dua tebakan awal yaitu x 1 dan x 2 dimana nilai fungsinya pada kedua tebakan awal ini
berbeda tanda.

27
DAFTAR PUSTAKA

https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Stmik/2012-2013/Makalah2012/Makalah-IF3051-2012-
050.pdf

https://www.academia.edu/35562673/METODE_BISECTION_pdf

https://www.academia.edu/9341280/Materi_Metode_Numerik_Akar_Akar_Persamaan_Metode_
grafis

28

Anda mungkin juga menyukai