OLEH :
IRWANSYAH
IQMA NURMALA
NURLAILA RITONGA
NURHAYATI
RAHMI ROSYADA SIMANJUNTAK
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Metode Newton Raphson “
untuk memenuhi tugas makalah Metode Numerik. Dalam penyusunan makalah ini kami sebagai
penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan karna kami sebagai pemula tentunya masih
banyaka kekurangan dan kesalahan dalam pengerjaaan makalah ini. Oleh karea itu, kritik dan
saran sangant kami butuhkan agar makalah ini menjadi lebih baik dan digunakan sebagai mana
fungsinya serta bermanfaat bagi para pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Berikut adalah rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1) Definisi dan penjelasan dari akar persamaan.
2) Beberapa contoh kasus dalam menentukan akar persamaan dengan menggunakan beberapa
metode newton rephson
3) Contoh program
1.3. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di buat ,makalah ini disusun dengan tujuan
untuk:
1. Mengetahui pengertian atau definisi dari akar persamaan.
2. Menjelaskan contoh kasus dalam menentukan akar persamaan.
3. Mengetahui contoh programnya.
BAB II
PEMBAHASAN
II.3. Contoh Kasus Dalam Menentukan Akar Persamaan Dengan Menggunakan Beberapa
Metode Newton Rephson
Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari akar-akar persamaan, jika perkiraan
awal dari akar adalah xi, maka suatu garis singgung dapat dibuat dari titik (xi, f (xi)). Titik dari
garis singgung tersebut memotong sumbu-x, biasanya memberikan perkiraan yang lebih dekat
dari nilai akar.
II.4. Contoh Soal :
Tentukan akar dari persamaan 4x3 – 15x2 + 17x – 6 = 0 menggunakan Metode Newton
Raphson. Penyelesaian :3
iterasi 1 :
ambil titik awal x0 = 3
iterasi 2 :
f(2.48571) = 4(2.48571)3 – 15(2.48571)2 + 17(2.48571) – 6 = 5.01019
f’(2.48571) = 12(2.48571)2 – 30(2.48571) + 17 = 16.57388
x 2 = 2.48571 – 5.01019/16.57388 = 2.18342
iterasi 3 :
f(2.18342) = 4(2.18342)3 – 15(2.18342)2 + 17(2.18342) – 6 = 1.24457
f’(2.18342) = 12(2.18342)2 – 30(2.18342) + 17 = 8.70527
x3 = 2.18342 – 1.24457/8.70527 = 2.04045
iterasi 4 :
f(2.04045) = 4(2.04045)3 – 15(2.04045)2 + 17(2.04045) – 6 = 0.21726
f’(2.04045) = 12(2.04045)2 – 30(2.04045) + 17 = 5.74778
x4 = 2.04045 – 0.21726/5.74778 = 2.00265
iterasi 5 :
f(3) = 4(2.00265)3 – 15(2.00265)2 + 17(2.00265) – 6 = 0.01334
f’(2.00265) = 12(2.00265)2 – 30(2.00265) + 17 = 5.04787
x5 = 2.00265 – 0.01334/5.04787 = 2.00001
iterasi 6 :
f(2.00001) = 4(2.00001)3 – 15(2.00001)2 + 17(2.00001) – 6 = 0.00006
f’(2.00001) = 12(2.00001)2 – 30(2.00001) + 17 = 5.00023
x6 = 2.00001 – 0.00006/5.00023 = 2.00000
iterasi 7 :
f(2) = 4(2)3 – 15(2)2 + 17(2) – 6 = 0
Jika disajikan dalam tabel, maka seperti tabel dibawah ini.
No Xn F(Xn) F’(Xn)
0 3 18 35
1 2.48571 5.01019 16.57388
2 2.18342 1.24457 8.70527
3 2.04045 0.21726 5.74778
4 2.00265 0.01334 5.04787
5 2.00001 0.00006 5.00023
6 2.00000 0.00000 5.00000
karena pada iteasi ketujuh f(x6) = 0 maka akar dari persamaan tersebut adalah x = 2.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Metode numerik memberikan cara-cara untuk menyelesaikan bentuk persamaan tersebut
secara perkiraan hingga didapat hasil yang mendekati penyelesaian secara benar (eksak).
Penyelesaian numerik dilakukan dengan perkiraan yang berurutan (iterasi), maka tiap hasil akan
lebih teliti dari perkiraan sebelumnya. Dengan berbagai iterasi yang dianggap cukup, akan
didapat hasil perkiraan yang mendekati hasil yang benar (eksak) dengan toleransi yang diijinkan.
Salah satu cara yang sederhana untuk penyelesaian perkiraan, yaitu dengan menggambarkan
fungsi tersebut lalu dicari titik potongnya dengan sumbu-x yang menunjukkan akar dari
persamaan tersebut, Cara lain yaitu dengan cara coba banding, yaitu dengan mencoba nilai x
sembarang kemudian dievaluasi apakah nilai f (x) = 0, jika nilai x tidak sama dengan nol lalu
dicoba nilai x yang lain, cara ini diulang terus menerus hingga didapat nilai f (x) = 0, untuk suatu
nilai x tertentu, yang merupakan akar dari persamaan yang diselesaikan.
1. Kelebihan
Konvergensi yang dihasilkan lebih cepat
2. Kelemahan
Tiak selalu menemukan akar ( divergen )
Kemungkinan sulit mencari f’ (xn)
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Triatmodjo, 1992, Metode Numerik, Beta Offset, Yogyakarta. (Bab II; Halaman: 21-
36)
Diktat Metode Numerik Komputasi Elektro ISTA Yogyakarta
(http://elista.akprind.ac.id/upload/files/9906_Bab_3.doc)
http://lecturer.eepis-its.edu/~nana/index_files/materi/Teori_Metnum/MetNum3-
PersNonLInier_baru.ppt
http://eprints.binadarma.ac.id/926/1/ANALISIS%20ALGORITMA%20MATERI%207.pdf
http://zai.lecturer.pens.ac.id/Kuliah/Workshop%20Metode%20Numerik/Teori/Metode%20Newt
on%20Raphson.pdf
http://firkhy.blogspot.co.id