Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

METODE NUMERIK
Solusi Persamaan Dengan Metode Iterasi Titik Tetap
(Fix Point Iteration Method)

DOSEN PENGAMPU :
DIAN YAYAN SUKMA, S.T., M.T

DISUSUN OLEH :
1. SATYO MUHAMMAD 2207111636
2. M. NIZHAM FIRDAUS 2207112561
3. HARVINOWANSYAH 2207111638
4. RANGGA BYIAN TRI PUTRA 2207111635
5. RIVANDY CAHYANDRA 2207126048

PRODI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kesempatan waktu, pikiran, dan tenaga yang telah dilimpahkan kepada kita,
sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Metode Numerik yang berjudul
“Solusi Persamaan dengan Metode Iterasi Titik Tetap (Fix Point Iteration
Method)” ini dengan lancar.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah,
Bapak Dian Yayan Sukma S.T., M.T. yang telah memberikan arahan dan
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dan kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta dalam menyumbangkan pikiran
dan tenaganya dalam proses menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah Sinyal
dan Sistem dapat terselesaikan sebelum batas akhir pengumpulan.

Akhirannya, kami segenap kelompok 5 sangat menyadari bahwa makalah ini


tentu memiliki banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran kami
harapkan kepada seluruh pembaca agar kami bisa membuat makalah lebih baik dari
yang sekarang.

Pekanbaru, 5 Februari 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ................................................................................................ 3
2.1 Metode Iterasi Titik Tetap (Fix Point Method)......................................... 3
BAB III Studi Kasus ............................................................................................. 12
BAB IV Penutup ................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode numerik digunakan karena model matematika yang sering
muncul adakalanya tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik, sehingga
metode numerik diharapkan dapat mengatasi berbagai kelemahaan-
kelemahan metode yang ada sebelumnya. Seperti halnya untuk menentukan
solusi dari persamaan (akar persamaan) yang. berbentuk f(x) = 0. Sebuah
bilangan dianggap akar dari sebuah persamaan jika seandainya bilangan
tersebut dimasukkan ke dalam persamaan, maka nilai persamaan itu akan
sama dengan nol atau bisa dikatakan akar sebuah persamaan f(x) =0 adalah
nilai-nilai x yang menyebabkan nilai f(x) sama dengan nol. Persamaan yang
bentuknya sederhana seperti persamaan linier dan persamaan kuadrat dapat
dengan mudah diselesaikan secara analitik.Sehingga jika suatu persoalan
sudah sangat sulit atau tidak dapat menggunakan metode analitik, dapat
digunakan metode numerik. Metode numerik ini disajikan dalam bentuk
algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.
Pendekatan yang digunakan dalam metode numerik merupakan pendekatan
analisis matematis, dengan tambahan grafis dan teknik perhitungan yang
mudah.

Metode numerik ini disajikan dalam bentuk algoritma – algoritma yang


dapat dihitung secara cepat dan mudah. Pendekatan yang digunakan dalam
metode numerik merupakan pendekatan analisis matematis, dengan
tambahan grafis dan teknik perhitungan yang mudah. Algoritma pada metode
numerik adalah algoritma pendekatan maka dalam algoritma tersebut akan
muncul istilah iterasi yaitu pengulangan proses perhitungan akan mempunyai
nilai error (nilai kesalahan).

Penggunaan metode numerik biasanya digunakan untuk menyelesaikan


persoalan matematis yang penyelesaiannya sulit didapatkan dengan
menggunakan metode analitik, yaitu dengan menggunakan metode iterasi
titik tetap.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Metode Iterasi Titik Tetap?
2. Bagaimana alur Metode Iterasi Titik Tetap?
3. Bagaimana penerapan Metode Iterasi Titik Tetap dalam kehidupan
sehari hari?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep Metode Iterasi Titik Tetap
2. Memahami alur Metode Iterasi Titik Tetap
3. Mengidentifikasi dan menerapkan Metode Iterasi Titik Tetap
berdasarkan penerapan dalam kehidupan sehari hari

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Iterasi Titik Tetap (Fix Point Method)
1. Konsep Metode Iterasi Titik Tetap

Metode titik tetap adalah suatu metode pencarian akar


suatu fungsi f(x) dengan cara sederhana menggunakan satu
titik awal. Dimana f(x) yang ingin dicari akarnya harus
konvergen. Misal saat x adalah Fixed Point (Titik Tetap)
ketika fungsi f(x) bila g(x) = x dan f(x) = 0. Metode iterasi
titik tetap disebut juga sebagai metode iterasi sederhana,
metode langsung, atau metode substitusi beruntun. Nama
"literasi" mungkin merupakan kesalahan penulisan atau
terjemahan yang salah dari istilah "iterasi". Kesederhanaan
metode ini karena pembentukan prosedur iterasinya yang
mudah dibentuk. Metode iterasi titik tetap adalah metode
penyelesaian persamaan non-linier dengan cara
menyelesaikan setiap variabel x yang ada dalam suatu
persamaan. Metode ini disebut juga metode titik tetap atau
fixed point iteration method. Metode ini termasuk dalam
metode terbuka dan digunakan untuk mencari akar persamaan
non-linier.

Dalam konteks konvergensi, metode iterasi titik tetap


dianggap konvergen jika iterasi berulang terus -menerus
mendekati solusi yang sebenarnya atau nilai yang diinginkan.
Proses konvergensi ini menunjukkan bahwa semakin banyak
iterasi yang dilakukan, semakin mendekati solusi sejati.
Konvergensi ini sangat diinginkan dalam metode numerik
karena menjamin bahwa solusi yang ditemukan mendekati
solusi sejati dan hasilnya dapat diandalkan.

Konvergen terbagi menjadi 2 macam berdasarkan


perumusannya, yakni antara lain :

3
• Konvergen Monoton
Konvergensi monoton terjadi ketika urutan nilai iteratif
semakin mendekati nilai batas atau solusi sejati dengan
cara yang monotonik dan terus-menerus. Dalam konteks
ini, "monotonik" berarti bahwa urutan nilai tersebut
selalu bergerak ke arah yang benar tan pa pernah berbalik
atau melonjak mundur. Misalnya, jika kita mengamati
urutan nilai 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , . . . ., maka ∣𝑥n+1 − 𝑥n ∣ akan selalu
mengecil seiring bertambahnya 𝑛. Konvergensi monoton
memberikan kepercayaan bahwa solusi sejati semakin
mendekati secara konsisten dan teratur dengan setiap
iterasi. Untuk lebih mudah dipahami, berikut merupakan
contoh grafik dari konvergen monoton.

• Konvergen Berosilasi
Di sisi lain, konvergensi berosilasi adalah jenis
konvergensi di mana urutan nilai iteratif melibatkan
fluktuasi atau osilasi sebelum akhirnya mendekati solusi
sejati. Dalam konteks ini, urutan nilai mungkin naik dan
turun sebelum akhirnya stabil di sekitar solusi yang
diinginkan. Konvergensi berosilasi mungkin terjadi
karena interaksi kompleks antara berbagai faktor, dan
nilai-nilai iteratif dapat tampaknya tidak teratur sebelum
mendekati solusi. Untuk lebih mudah dipahami, berikut
merupakan contoh grafik dari konvergen berosilasi.

4
Sebaliknya, divergensi terjadi ketika metode iterasi titik
tetap tidak mampu mendekati solusi yang sebenarnya atau
malah menjauh dari solusi yang diinginkan seiring dengan
peningkatan jumlah iterasi. Divergensi dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, termasuk pemilihan metode yang tidak tepat,
kelelahan numerik, atau kondisi awal yang buruk. Divergensi
dalam konteks metode iterasi titik tetap adalah hasil yang
tidak diinginkan dan dapat mengakibatkan ketidakpastian
dalam solusi yang ditemukan.

Divergen terbagi menjadi 2 macam berdasarkan


perumusannya, yakni antara lain :

• Divergen Monoton
Divergen monoton terjadi ketika urutan nilai iteratif
semakin menjauhi nilai batas atau solusi sejati secara
monotonik dan terus-menerus. Dalam hal ini, nilai -nilai
iteratif semakin menjauh dari solusi yang diinginkan
tanpa pernah mendekatinya. Peningkatan nilai iteratif
dapat menjadi semakin besar seiring dengan
bertambahnya iterasi, dan proses ini dapat menjadi
semakin tidak stabil seiring berjalannya waktu. Divergen
monoton dapat muncul akibat pemilihan metode yang
tidak tepat atau kondisi awal yang buru k. Untuk lebih
mudah dipahami, berikut merupakan contoh grafik dari
divergen monoton.

5
• Divergen Berosilasi
Divergen berosilasi, di sisi lain, merujuk pada situasi di
mana urutan nilai iteratif tampaknya fluktuatif atau
osilatif tanpa adanya konvergensi menuju solusi yang
diinginkan. Proses iteratif dapat melibatkan naik -turun
nilai secara tidak teratur tanpa adanya pola konvergensi
yang jelas. Divergen berosilasi sering kali disebabkan
oleh interaksi kompleks antara variabel -variabel dalam
masalah yang dihadapi atau karena ketidakstabilan
numerik yang terjadi selama iterasi. Untuk lebih mudah
dipahami, berikut merupakan contoh grafik dari divergen
berosilasi.

Sebagai contoh, untuk menyelesaikan persamaan


dari 𝑥 + 𝑒 𝑥 = 0 maka persamaan tersebut perlu diubah
menjadi 𝑥 = 𝑒 𝑥 atau 𝑔(𝑥) = 𝑒 𝑥 . Secara grafis metode ini dapat
diilustrasikan seperti gambar berikut ini.

6
2. Algoritma Metode Iterasi Titik Tetap

Metode iterasi, juga dikenal sebagai metode iterasi titik tetap,


adalah salah satu pendekatan paling populer untuk mencari akar real
suatu fungsi nonlinier. Ini hanya memerlukan satu tebakan awal dan
memiliki tingkat konvergensi yang cepat dan linier. Algoritma dan
flowchart yang disajikan di sini serta metode iterasinya sendiri
digunakan untuk menentukan akar real dari fungsi-fungsi yang
berbentuk deret tak hingga seperti deret geometri, deret aritmatika,
deret Taylor, dan lain-lain.

Algoritmanya sebagai berikut.

• Bentuk persamaan 𝑥𝑛+1 = 𝑔(𝑥𝑛 ) 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓(𝑥) = 0


• Taksir nilai awal, missal 𝑥1 = 𝑎
• Hitung 𝑥𝑛+1 = 𝑔(𝑥𝑛 )
• Hitung 𝑒 = ǀ𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛 ǀ
• Lakukan tahapan di atas secara berulang hingga dipenuhi 𝑒 < galat
yang diinginkan

7
3. Flowchart/Diagram Alir

MULAI

Definisikan fungsi 𝒈 ( 𝒙 )

Input 𝒙0, tol, iter

Iter = 0

Iter = iter + 1

𝒇(𝒙 ) = 𝒇(𝒙 𝟎)

𝒙𝒃= 𝒈 (𝒙𝟎)

| 𝒙 𝒓+𝟏 − 𝒙 𝒓 | < tol Ya

Iter > iter

Tidak

𝒙𝟎 = 𝒙𝒃

Tulis hasil 𝒙 𝒃 = 𝒇 ( 𝒙 𝒃 )

Selesai

8
2.2 Contoh Soal
Tentukan akar hampiran dari persamaan 𝑥 3 − 2𝑥 + 1 = 0 dengan 𝑥0 = 2
gunakan 𝜀 = 0.00001

Penyelesaian:

Terdapat beberapa kemungkinan prosedur iterasi yang dapat dibentuk.

a) 𝑥 3 − 2𝑥 + 1 = 0
⇔ 2𝑥 = 𝑥 3 + 1
𝑥3 + 1
⇔𝑥=
2
𝑥 3 +1
Diperoleh 𝑔(𝑥) = .
2
𝑥𝑟 3 +1
Prosedur iterasinya adalah 𝑥𝑟+1 = 2

Ambil terkaan awal 𝑥0 = 2

Tabel iterasinya adalah

r Xr |(Xr+1)-Xr|
0 2 2,5
1 4,5 41,5625
2 46,0625 48821,08
3 48867,14 5,83E+13
... ... ...

Iterasinya divergen, artinya pemilihan 𝑥0 = 2 untuk prosedur iterasi


𝑥𝑟 3 +1
𝑥𝑟+1 = menghasilkan proses iterasi yang menjauhi hampiran
2

akar𝑥.

b) 𝑥 3 − 2𝑥 + 1 = 0
⇔ 𝑥(𝑥 2 − 2) + 1 = 0
⇔ 𝑥(𝑥 2 − 2) = −1
1
⇔𝑥=−
𝑥2 −2
1
Diperoleh 𝑔(𝑥) = − 𝑥 2 −2

9
1
Prosedur iterasinya adalah 𝑥𝑟+1 = − 𝑥 2 −2.
𝑟

Ambil terkaan awal 𝑥0 = 2


Tabel iterasinya adalah
r Xr |(Xr+1)-Xr|
0 2 2,5
1 -0,5 1,071428571
2 0,571429 0,026132404
3 0,597561 0,011111062
4 0,608672 0,005006231
5 0,613678 0,002313247
6 0,615992 0,001081239
7 0,617073 0,000508086
8 0,617581 0,000239353
9 0,61782 0,000112889
10 0,617933 5,32724E-05
11 0,617986 2,51459E-05
12 0,618012 1,1871E-05
13 0,618023 5,60443E-06

Iterasi berhenti pada iterasi ke-13, karena |(Xr+1)-Xr|<ε yaitu 5,60443E-


06 < 0,00001. Jadi hampiran akar dari hasil iterasi tersebut adalah
x=0,618023.

c) 𝑥 3 − 2𝑥 + 1 = 0
⇔ 𝑥 3 = 2𝑥 − 1
1
⇔ 𝑥 = (2𝑥 − 1)3

1
Diperoleh 𝑔(𝑥) = (2𝑥 − 1)3
1
Prosedur iterasinya adalah 𝑥𝑟+1 = (2𝑥𝑟 − 1)3 .
Ambil terkaan awal 𝑥0 = 2
Tabel iterasinya adalah
𝑟 𝑥𝑟 |𝑥𝑟+1 − 𝑥𝑟 |
0 2 0,55775
1 1,44225 0,207065
2 1,235185 0,098058
3 1,137127 0,052987

10
4 1,08414 0,030928
5 1,053211 0,018926
6 1,034285 0,011932
7 1,022354 0,007668
8 1,014686 0,00499
9 1,009696 0,003273
10 1,006423 0,002159
11 1,004264 0,001429
12 1,002834 0,000948
13 1,001886 0,00063
14 1,001256 0,000419
15 1,000836 0,000279
16 1,000557 0,000186
17 1,000371 0,000124
18 1,000248 8,25E-05
19 1,000165 5,5E-05
20 1,00011 3,67E-05
21 1,000073 2,44E-05
22 1,000049 1,63E-05
23 1,000033 1,09E-05
24 1,000022 7,24E-06

Iterasi berhenti pada iterasi ke-24, karena |(Xr+1)-Xr| < ε yaitu 7,24E-06
< 0,00001. Jadi hampiran akar dari hasil iterasi tersebut adalah
x=1,000022. Berdasarkan 3 kemungkinan iterasi yang terbentuk, maka
diperoleh akar hampiran dari persamaan 𝑥 3 − 2𝑥 + 1 = 0 dengan 𝜀 =
0.00001 dan terkaan nilai awal x0= 2 adalah x=0,618023 dan
x=1,000022.

11
BAB III
STUDI KASUS
2.2 Soal Studi Kasus
Suatu rugi-rugi/losses jaringan listrik (y) nilainya dipengaruhi oleh beban
listrik yang dilayani (x), mengikuti persamaan matematis di bawah ini :
𝑦(𝑥) = x 3 − 5x 2 − 9x + 45
Tentukanlah berapa nilai beban secara numerik menggunakan algoritma
Metode iterasi titik tetap hingga Tingkat ketelitian 0,001 agar losses jaringan
tersebut menjadi nol !
2.3 Penyelesaian
(a) Merubah menjadi bentuk x = g(x)
Persamaan 1 :
𝑦(𝑥) = 𝑥 3 − 5𝑥 2 − 9𝑥 + 45 = 0
9𝑥 = 𝑥 3 − 5𝑥 2 + 45
𝑥 3 − 5𝑥 2 + 45
𝑔(𝑥) = 9

Persamaan 2 :
𝑦(𝑥) = 𝑥 3 − 5𝑥 2 − 9𝑥 + 45 = 0
𝑦(𝑥) = 𝑥(−5𝑥 2 − 9𝑥) + 45 = 0
1
𝑥 = − 45
(− 5𝑥 2 − 9𝑥)
1
𝑔(𝑥) = − 45
(− 5𝑥 2 − 9𝑥)
Persamaan 3 :
𝑦(𝑥) = 𝑥 3 − 5𝑥 2 − 9𝑥 + 45 = 0
𝑥 3 = 5𝑥 2 + 9𝑥 − 45
3
𝑥 = √5𝑥 2 + 9𝑥 − 45
3
𝑔(𝑥) = √5𝑥 2 + 9𝑥 − 45

(b) Tentukan nilai dari 𝑥𝑛+1 dari masing masing persamaan yang telah
didapatkan dengan nilai awal 𝑥0 = 5
Persamaan 1 :
𝑥 3 − 5𝑥 2 + 45
𝑔(𝑥) =
9

12
𝑥0 3 + 5𝑥0 2 + 45 53 + 5(5)2 + 45
𝑥1 = = = 32,8
9 9
𝑥1 3 + 5𝑥1 2 + 45 (32,8)3 + 5(32,8)2 + 45
𝑥2 = = = 4523,5
9 9
𝑥3 3 + 5𝑥3 2 + 45 (4523,5)3 + 5(4523,5)2 + 45
𝑥3 = =
9 9
= 1,03 𝑥 1010
Dapat dilihat bahwa solusi yang diperoleh dari persamaan diatas
semakin menjauhi dari nilai yang mendekati, maka persamaan
diatas termasuk kedalam persamaan divergen monoton. Karena
persamaan ini divergen maka persamaan ini tidak kita gunakan
Persamaan 2 :
1
𝑔(𝑥) = − 45
(− 5𝑥 2 − 9𝑥)
1 1
𝑥1 = 2 − 45 = − 45
(−5𝑥0 − 9𝑥0 ) (−5(5)2 − 9(5))
7651
=−
170
= −45,005
1
𝑥2 = − 45
((−5)𝑥1 2 − 9𝑥1 )
1
= − 45
(−5)(−45)2 − 9(−45)
3500001845
= −
77777641
= −45,0001
1
𝑥3 = 2 − 45
(−5)𝑥2 − 9𝑥2 )
1
= − 45
(−5)(−45,0001)2 − 9(−45,0001)
8748059690045
= −
194400882001
= −45,0001
Dapat dilihat bahwa solusi yang diperoleh dari persamaan diatas
semakin menjauhi dari nilai yang mendekati, maka persamaan

13
diatas termasuk kedalam persamaan divergen berosilasi. Karena
persamaan ini divergen maka persamaan ini tidak kita gunakan

Persamaan 3 :
3
𝑔(𝑥) = √5𝑥 2 + 9𝑥 − 45
3 3
𝑥1 = √5(5)2 + 9(5) − 45 = √125 = 5
3 3
𝑥2 = √5(5)2 + 9(5) − 45 = √125 = 5
3 3
𝑥3 = √5(5)2 + 9(5) − 45 = √125 = 5
Dapat dilihat bahwa solusi yang diperoleh dari persamaan
terselesaikan dan semakin mendekati nilai yang mendekati. Maka
persamaan ini termasuk persamaan konvergen monoton. Karena
ini merupakan persamaan konvergen maka kita akan
menggunakan persamaan ini.
(c) Menghitung error dari persamaan yang bersifat konvergen
𝑥𝑛+1 − 𝑥𝑛
𝜀 =| | x 100%
𝑥𝑛
5− 5
𝜀1 = | | x 100% = 0%
5
5− 5
𝜀2 = | | x 100% = 0%
5

n Xn |Xn+1−Xn|
0 5 0
1 5 0

14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Metode Iterasi Titik Tetap adalah pendekatan yang efektif untuk
menemukan solusi numerik dari persamaan atau sistem persamaan inier yang
sulit dipecahkan secara analitis. Konsep dasarnya melibatkan penggunaan
fungsi matematis yang memetakan titik-titik pada domain tertentu ke titik-
titik pada domain lainnya. Titik tetap dari fungsi tersebut menjadi fokus
utama, di mana proses iteratif berulang dilakukan hingga konvergensi ke
solusi yang diinginkan tercapai. goritma Metode Iterasi Titik Tetap, langkah-
langkahnya melibatkan pemilihan fungsi iterasi, titik awal, dan kriteria
konvergensi. Proses iteratif ini diulang hingga solusi numerik mendekati
solusi sebenarnya atau hingga kriteria konvergensi terpenuhi.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Varberg, Dale; Edwin J. Purcell. Calculus with Analytic Geometry, 5th


Edition, Pretice Hall,1987
2. Luknanto, Djoko. Metoda Numerik. Yogyakarta. 2001
3. Testbook.com. Fixed Point Iteration Method. Diakses pada 4 Februari
2024, pukul 15.52 WIB. Link: https://testbook.com/maths/fixed-point-
iteration
4. Scribd.com. Metode Iterasi Titik Tetap. Diakses pada 4 Februari 2024,
pukul 20.45 WIB.
Link: https://www.scribd.com/document/396962123/Metode-Iterasi-Titik-
Tetap
5. Bookdown.org. Chapter 7 Akar Persamaan Non-Linier | Metode Numerik
Menggunakan R Untuk Teknik Lingkungan. Diakses pada 4 Februari
2024, pukul 16.23 WIB.
Link: https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik/rootfinding
.html
6. Academia.edu. METODE ITERASI TITIK TETAP. Diakses pada 5
Februari 2024, pukul 10.01 WIB.
Link: https://www.academia.edu/9274828/METODE_ITERASI_TITIK_T
ETAP

16

Anda mungkin juga menyukai