Anda di halaman 1dari 17

“ TURUNAN DAN INTEGRAL “

Disusun Oleh :

Nama : Syahrul Hermansyah


Nim : TID211011

MATA KULIAH : KALKULUS


Dosen Pengampuh : Puryadi, S.Pd, M.Si

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK


INDUSTRI
UNIVERSITAS CORDOVA TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TURUNAN DAN INTEGRAL”.
Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari
golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi
lebih baik lagi.
Penulis sadar bahwa penulis ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,
baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua
ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk
lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Universitas Cordova, Maret 2022

( Syahrul Hermansyah )

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah...........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Turunan......................................................................................3
B. Sejarah Sejarah Integral................................................................................6
C. Materi Integral..............................................................................................9
D. Penerapan Konsep Integral di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian.............10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saram..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung)
adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret
takterhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri
adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk
memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas
dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai
masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral
yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah
pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Turunan merupakan salah satu bagian dari kalkulus yang mempunyai peranan
yangsangat besar baik dalam bidang–bidang lain maupun dalam matematika itu
sendiri. Dengan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam
menyelesaikan masalah–masalahyang berkaitan dengan fungsi, integral dan bidang
kalkulus lainnya. Turunan juga dapatdigunakan untuk dapat menggambarkan grafik
suatu fungsi aljabar yaitu dengan menggunakan penerapannya. Untuk menentukan
turunan suatu fungsi biasanya digunakankonsep limit.
Karena kalkulus ini mempunyai dua cabang utama, tapi disini saya ingin
membahas tentang kalkulus integralnya. Seperti yang kita ketahui bahwa kalkulus
integral juga memiliki banyak aplikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun
dalam bidang sosial ekonomi pertanian.
Namun disini saya tertarik untuk membahas tentang turunan dan integral dalam
bidang sosial ekonomi pertanian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pegertian turunan?
2. Apa saja rumus-rumus turunan?
3. Jenis-jenis turunan matematika?

4
4. Bagaimana sejarah integral?
5. Apa pengertian integral?
6. Macam-macam integral?
7. Bagaimana kaidah-kaidah dalam operasi integral?
8. Contoh penerapan integral di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian turunan.
2. Untuk mengetahui rumus dan jenis turunan fungsih matematika.
3. Mengetahui sejarah penemuan integral.
4. Mengetahui makna dari integral serta cara penyelesaian soal-soal integral.
5. Mengetahui macam-macam integral beserta pengertiannya dan cara penyelesaian
soalnya.
6. Mengetahui contoh-contoh penerapan Integral dalam kehidupan sehari-hari
terutama di bidang Sosial ekonomi pertanian.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Turunan
Turunan dapat diartikan sebagai sebuah perhitungan pada nilai fungsi yang
berubah karena variabel (nilai input) mengalami perubahan. Turunan secara umum
dapat dinamakan dengan diferensial. Sedangkan turunan fungsi tersebut dapat
ditentukan dengan proses bernama diferensiasi. Turunan berdasarkan konsep limit
tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan di bawah ini:

Pengertian turunan memang merupakan sebuah limit karena rata ratanya


berubah dari nilai fungsi bervariabel x. Sebelum menjelaskan tentang rumus turunan,
jenis jenis turunan dan contoh soal turunan. Maka saya akan membagikan beberapa
penerapan turunan terlebih dahulu yaitu diantaranya:
 Turunan diterapkan pada perhitungan gradien garis singgung sebuah kurva.
 Turunan diterapkan pada penentuan interval sebuah fungsi, baik fungsi turun atau
fungsi naik.
 Turunan diterapkan pada penentuan nilai stasioner sebuah fungsi.
 Turunan diterapkan pada penyelesaian masalah yang berhubungan dengan
persamaan gerak.
 Turunan berguna untuk menyelesaikan masalah minimum maksimum.

1. Rumus Turunan
Turunan memiliki rumus dasar yang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
seperti di bawah ini:
 f(x) = c dengan turunan f'(x) = 0, dimana c = Konstanta.
 f(x) = x dengan turunan f'(x) = 1.
 f(x) = axⁿ dengan turunan f'(x) = anxⁿ‾¹.
 Penjumlahan fungsi yang berbentuk h(x) = f(x) + g(x) dengan turunan h'(x) =
f'(x) + g'(x).

6
 Pengurangan fungsi berbentuk h(x) = f(x) – g(x) dengan turunan h'(x) = f'(x) –
g'(x).
 Perkalian konstanta fungsi berbentuk (kf)(x) dengan turunan k. f'(x)
2. Jenis Jenis Turunan Matematika
Setelah menjelaskan tentang pengertian turunan dan fungsi turunan di atas.
Selanjutnya saya akan membahas tentang macam macam fungsi. Fungsi secara
umum dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu diantaranya:
a. Turunan Fungsi
Sebuah fungsi dimisalkan memiliki bentuk f(x) = axⁿ. Maka fungsi tersebut
memiliki turunan berupa f'(x) = anxⁿ‾¹. Untuk lebih jelasnya dapat anda
perhatikan contoh soal turunan fungsi di bawah ini:
Tentukan turunan dari:
1) f(x) = 4x³
2) 2. g(x) = -6y‾³
Pembahasan.
1) f'(x) = 4(3)x³‾¹ = 12x²
2) g'(x) = -6(-3)x‾³‾¹ = 18x‾⁴
b. Turunan Fungsi Aljabar
Selain pengertian turunan di atas, adapula jenis jenis turunan yang berupa
turunan fungsi aljabar. Dalam materi turunan tersebut berisi penjelasan
mengenai bentuk perkalian turunan yang terdapat di pembagian fungsi aljabar.
Bentuk perkalian turunan fungsi aljabar ini dapat dimisalkan dalam bentuk
seperti berikut:
h(x) = u(x) . v(x)
Dengan turunan fungsi h'(x) = u'(x) . v(x) + u(x) . v'(x)
Keterangan:
h(x) = Fungsi berbentuk perkalian
h'(x) = Turunan fungsi berbentuk perkalian
u(x), v(x) = Fungsi bervariabel x
u'(x), v'(x) = Turunan fungsi bervariabel x
Selain rumus turunan fungsi aljabar berbentuk perkalian di atas. Adapula
rumus pembagian turunan fungsi aljabar yang dimisalkan dalam bentuk seperti
di bawah ini:

7
h(x) = u(x)/v(x)
Dengan Turunan fungsi h'(x) = (u'(x) . v(x) – u(x) . v'(x))/v²(x)
Keterangan:
h(x) = Fungsi berbentuk pembagian
h'(x) = Turunan fungsi berbentuk pembagian
u(x), v(x) = Fungsi bervariabel x
u'(x), v'(x) = Turunan fungsi bervariabel x

c. Turunan Akar
Selain pengertian turunan di atas, adapula jenis jenis turunan yang berupa
turunan akar. Fungsi akar ini dapat dimisalkan dalam bentuk seperti berikut:

Turunan fungsi tersebut dapat ditentukan dengan cara diubah menjadi bentuk
fungsi perpangkatan terlebih dahulu. Fungsi perpangkatan tersebut memiliki
bentuk berupa . Fungsi ini memiliki turunan yang
bentuknya.

Pada dasarnya rumus turunan akar ini tidak hanya itu saja. Hal ini dikarenanan
fungsi akar sendiri dapat berbentuk seperti berikut:

Turunan fungsi di atas dapat ditentukan menggunakan cara yang hampir sama
seperti di atas yaitu mengubahnya menjadi bentuk perpangkatan terlebih dahulu.
Untuk itu bentuknya akan menjadi seperti dengan
turunan.

d. Turunan Parsial
Jenis jenis turunan selanjutnya ialah turunan parsial. Pengertian turunan
parsial ialah sebuah turunan yang memiliki banyak fungsi peubah tertentu dan
mempertahankan peubah lainnya. Kita dapat membuat permisalan sebuah fungsi
yang berbentuk f(x, y) = 3xy. Fungsi parsial ini memiliki turunan dengan
variabel x yang bentuknya fₓ'(x, y) = 3y. 

8
Kita juga dapat memahami materi ini pada contoh soal turunan lainnya
yang berbentuk g(x, y) = -4xy². Fungsi parsial ini memiliki turunan dengan
variabel y yang bentuknya fy(x, y) = -8xy.

e. Turunan Implisit
Macam macam turunan selanjutnya ialah turunan implisit. Berdasarkan
variabel dalam fungsinya terdapat rumus turunan implisit seperti di bawah ini:
 Sebuah fungsi yang variabelnya x, maka turunannya berbentuk x d/dx.
 Sebuah fungsi yang variabelnya y, maka turunannya berbentuk y d/dy. dy/dx.
 Sebuah fungsi yang variabelnya x maupun y, maka turunannya berbentuk xy
d/dx + xy d/dy . dy/dx.

Contoh Soal Turunan


Setelah menjelaskan tentang pengertian turunan, rumus turunan, jenis jenis
turunan dan penerapan turunan di atas. Selanjutnya saya akan membagikan contoh
soal materi turunan terkait rumus tersebut. Berikut contoh soal dan pembahasannya
yaitu:
Tentukan turunan fungsi di bawah ini:
1. f(x) = 9
2. g(x) = 4x + 6
3. h(x) = 7x³
4. k(x) = (4x² + 5)⁴

Pembahasan.
1. f'(x) = 0
2. g'(x) = 4
3. h'(x) = 7(3)x³‾¹ = 21x²
4. k'(x)= 4(4x² + 5)⁴‾¹ . 8x = 32x . (4x² + 5)³

B. Sejarah Integral
Sebelum membahas tentang integral maka kita harus mengenal sejarah
perkembangannya terlebih dahulu. Mengenai sejarah integral tak akan pernah kita

9
lepas dari kalkulus, maka perlu kita membahas tentang sejarah perkembangan
kalkulus.
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu
zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno,
beberapa pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan
dengan baik dan sistematis. Perhitungan volume dan luas yang merupakan fungsi
utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada Papirus Moskwa Mesir (c.
1800 SM) di mana orang Mesir menghitung volume piramida terpancung. Archimedes
mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai
kalkulus integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan
konsep kecil takterhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi
dalam bentuk persamaan diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar
Bhāskara II pada abad ke-12 untuk mengembangkan bentuk awal turunan yang
mewakili perubahan yang sangat kecil takterhingga dan menjelaskan bentuk awal dari
"Teorema Rolle". Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen)
menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah pangkat
empat, dan dengan menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu
metode untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat
penting terhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia
Sharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang
penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14, Madhava, bersama dengan
matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala,
menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di
Jepang oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan
seperti John Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James
Gregory membuktikan sebuah kasus khusus dari teorema dasar kalkulus pada tahun
1668.
Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh menjiplak dari hasil kerja Sir
Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap sebagai
kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah.
Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai
sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebut dianggap sebagai penemu
10
kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan. Newton
mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz
mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang.
Ketika Newton dan Leibniz mempublikasikan hasil mereka untuk pertama kali,
timbul kontroversi di antara matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk
menerima penghargaan terhadap kerja mereka. Newton menurunkan hasil kerjanya
terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali mempublikasikannya. Newton
menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari catatan-catatan yang tidak
dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari Royal
Society.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara
terpisah, dengan Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang,
baik Newton dan Leibniz diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus
secara terpisah. Adalah Leibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang
matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton menamakannya "The science of
fluxions".
Walau beberapa konsep kalkulus telah dikembangkan terlebih dahulu di Mesir,
Yunani, Tiongkok, India, Iraq, Persia, dan Jepang, penggunaaan kalkulus modern
dimulai di Eropa pada abad ke-17 sewaktu Isaac Newton dan Gottfried Wilhelm
Leibniz mengembangkan prinsip dasar kalkulus. Hasil kerja mereka kemudian
memberikan pengaruh yang kuat terhadap perkembangan fisika.
Aplikasi kalkulus diferensial meliputi perhitungan kecepatan dan percepatan,
kemiringan suatu kurva, dan optimalisasi. Aplikasi dari kalkulus integral meliputi
perhitungan luas, volume, panjang busur, pusat massa, kerja, dan tekana. Aplikasi
lebih jauh meliputi deret pangkat dan deret Fourier.
Kalkulus juga digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih rinci
mengenai ruang, waktu, dan gerak. Selama berabad-abad, para matematikawan dan
filsuf berusaha memecahkan paradoks yang meliputi pembagian bilangan dengan nol
ataupun jumlah dari deret takterhingga. Seorang filsuf Yunani kuno memberikan
beberapa contoh terkenal seperti paradoks Zeno. Kalkulus memberikan solusi,
terutama di bidang limit dan deret takterhingga, yang kemudian berhasil memecahkan
paradoks tersebut.
Beberapa ilmuwan yang telah memberikan sumbangan terhadap penemuan dan
pengembangan metode matematika hitung integral ini, di antaranya adalah :
11
1. Archimedes (287-212 SM)
Archimedes seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari Syracuse,
Yunani. Pada abad kedua sebelum masehi, Archimedes talah menemukan ide
penjumlahan untuk menentukan luas sebuah daerah tertutup dan volume dari benda
putar. Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas segmen parabola, volume bola,
volume kerucut, serta volume benda putar yang lain. Ide penjumlahan ini
merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus Integral.
2. Isaac Newton (1642-1727 M)
Isaac Newton seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari Inggris. Isaac
Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang hampir
bersamaan, meskipun bekerja sendiri-sendiri, telah menemukan hubungan antara
Kalkulus Differansial dan Kalkulus Integral. Walaupun konsep luas daerah yang
dibatasi oleh kurva tertutup (integral tertentu) telah lebih dahulu diketahui, tetapi I
Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh terkemuka dalam sejarah Kalkulus.
Sebab, mereka mampu mengungkapkan hubungan yang erat antara antiderivatif
dengan intagral tertentu. Hubungan ini dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus.
3. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M)
Gottfried wilhelm Leibniz  seorang ilmuwan jenius dari Leipzig, Jerman.
Leibniz seorang ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama, filsafat,
sejarah, politik, geologi, dan matematika. Selain Teorema Dasar Kalkulus yang
dikembangkan bersama Newton, Leibniz juga terkenal dengan pemakaian lambang
matematika. Lambang dx/dy bagi turunan dan lambang ∫ bagi integral merupakan
lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz dalam Hitung Differensial dan
Hitung Integral.
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M)
George Friedrich Bernhard Riemann  seorang matematikawan dari Gottingen,
Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh Newton,
namun Riemann memberi definisi mutakhir tentang integral tentu. Atas
sumbangannya inilah integral tentu sering disebut sebagai Integral Riemann.

C. Materi Integral
Dalam kalkulus integral dikenal dua macam pengertian integral yaitu integral
tak tentu (indefinite integral) dan integral tertentu (definite integral). Integral tak tentu
adalah kebalikan dari diferensial, yakni suatu konsep yang berhubungan dengan
12
proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan atau derivativ dari fungsinya
diketahui. Sedangkan integral tertentu merupakan suatu konsep yang berhubungan
dengan proses pencarian luas suatu area yang batas-batas atau limit dari area tersebut
sudah tertentu.

1. Integral Tak Tentu


a) Pengertian
Integral tak tentu dalam bahasa Inggris di kenal dengan nama Indefinite
Integral atau kadang juga di sebut dengan Antiderivatif yang merupakan suatu
bentuk operasi pengintegralan suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi
baru. Fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa variabel) sehingga cara
pengintegralan yang menghasilkan fungsi tak tentu ini disebut “integral tak
tentu”.
Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari integral
atau turunan-antinya, yaitu F(x).
Bentuk umum integral dari f(x) adalah:
∫ f(x) = F(x) +k
Di mana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. Dalam
rumusan di atas, tanda  ∫ adalah tanda integral, f(x) dx adalah diferensial dari
F(x).f(x) sendirian disebut integran, dx sendirian disebut diferensial, F(x) adalah
integral partikular, k adalah konstanta pengintegralan, dan F(x) + k merupakan
fungsi asli atau fungsi asal. Proses pengintegralan disebut juga integrasi.
Rumus umum integral
b) Rumus Umum Integral
c) Kaidah-Kaidah Integrasi Taktentu
1) Kaidah Formula Berpangkat
2) Kaidah Formula Logaritmis
3) Kaidah Perkalian
4) Kaidah Penjumlahan
2. Integral Tentu
Integral tentu digunakan untuk mengintegralkan suatu fungsi f(x) tertentu yang
memiliki batas atas dan batas bawah.
3. Integral Trigonometri
Integral Ttrigonometri adalah hasil kebalikan dari turunan trigonometri.
13
4. Sifat-sifat Trigonometri

D. Penerapan Konsep Integral di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian


1. Mencari fungsi biaya
Biaya total : C = f(Q)
Biaya marginal : MC = C’= dc/dq = f’(Q)
Biaya total tak lain adalah integraldari biaya marjinal
C =  ∫ MC dQ =  ∫ f(Q) dQ
2. Mencari fungsi penerimaan
Penerimaan total : R = f(Q)
Penerimaan marginal. : MR = R’ = dr/dQ = f(Q)
Penerimaan total tak lain adalah integral dari penerimaan marginal
R =  ∫ MR dQ =  ∫f(Q) dQ
3. Mencari Fungsi Utilitas
Utilitas  total : U = f(Q)
Utilitas marginal. : MU = U’ = dr/dQ = f(Q)
Utilitas total tak lain adalah integral dari utilitas marginal
U =  ∫ MU dQ =  ∫f(Q) dQ
4. Mencari fungsi produksi
Produk total : P = f(X) di mana,
P = keluaran, X = masukan
Produk marginal: MP = P’ = dP/dX = f(X)
Produk total tak lain adalah integral dari produk marginal
P =  ∫ MP dx =  ∫f(X) dX
5. Mencari fungsi konsumsi dari fungsi tabungan
Dalam ekonomi makro, konsumsi(C) dan tabungan (S) dinyatakan fungsional
terhadap pendapatan nasional (Y).
C = f (Y) = a+bY
MPC = C’ = dC/dY =f’(Y) = b
Karena Y = C + S, maka
IS = g(Y) = -a + (1 – b) Y
MPS = S’ = dS/dY = g’(Y) = (1 – b)
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi dan tabungan masing-masing adalah
integral dari marginal prepensity to consume dan marginal propensity to save.
14
C = ∫ MPC dY = F(Y) + k, k=a
S = ∫ MPS dY = G(Y) + k, k=-a
6. Fungsi kapital dari fungsi investasi.
7. Mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya).
8. Rumus integral tentu untuk mencari surplus konsumen
Cs = ∫0Qe f (Q) d Q - QePe
9. Rumus integral tentu untuk mencari surplus produsen
Ps = QePe - ∫0Qe f (Q) d Q

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalkulus mempunyai
cabang utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus integral. Sedangkan kalkulus
integral terbagi atas dua macam lagi yaitu integral tertentu dan integral tak tentu.
Integral mempunyai banyak aplikasi baik dalam kehidupan sehari, maupun dalam
bidang sosial ekonomi pertanian.
Seperti yang dibahas dalam makalah ini ternyata integral memiliki aplikasi
dalam bidang sosial ekonomi yaitu untuk mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya
(fungsi turunannya), mencari fungsi biaya total, mencari fungsi penerimaan total dari
fungsi penerimaan marginal, mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal,
mencari fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal dan mencari fungsi kapital
dari fungsi investasi.
.
B. Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi turunan
dan integral ini terutama pengaplikasiannya di bidang sosial ekonomi. Jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran dari
pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Iis Jamilah. (2010). Latar Belakang Sejarah Integral, [Online]. Tersedia :


https://tugaspti140110100033.wordpress.com/2010/12/08/latar-belakang-sejarah-integral/
[18 November 2015]

Martha Ayu. (2015). Sejarah Penemuan Integral, [Online]. Tersedia :


http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-penemuan-integral.html [18
November 2015]

Riris Rohmah. (2014). Integral, [Online]. Tersedia :


http://ceritabaru2012.blogspot.co.id/2014/06/makalah-integral.html[18 November 2015]

Yufiati Sari. (2013). Integral, [Online]. Tersedia :


http://kel5-pmt2011.blogspot.co.id/2013/06/makalah-integral.html [18 November 2015]

17

Anda mungkin juga menyukai