100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
103 tayangan10 halaman
Meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama 1/299.792.458 detik. Pada abad ke-18, meter didefinisikan berdasarkan meridian Paris atau panjang pendulum, tetapi prototipenya kurang tepat. Pada 1960, definisi meter diganti menjadi 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya krypton-86 dalam vakum. Kini, meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum
Meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama 1/299.792.458 detik. Pada abad ke-18, meter didefinisikan berdasarkan meridian Paris atau panjang pendulum, tetapi prototipenya kurang tepat. Pada 1960, definisi meter diganti menjadi 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya krypton-86 dalam vakum. Kini, meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum
Meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama 1/299.792.458 detik. Pada abad ke-18, meter didefinisikan berdasarkan meridian Paris atau panjang pendulum, tetapi prototipenya kurang tepat. Pada 1960, definisi meter diganti menjadi 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya krypton-86 dalam vakum. Kini, meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum
jarak yang ditempuh dalam perjalanan cahaya di ruang hampa (vakum) selama 1/299.792.458 detik. Disimbolkan dengan “M” Ditulis metre dalam ejaan Inggris, dan meter dalam ejaan Amerika Pada abad 18 di Prancis ada dua pendekatan mengenai meter, yaitu : 1. Satu meter didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. 2. Satu meter didefinisikan sebagai panjang dari pendulum dalam setengah periode dalam satu detik. French Academy of Sciences memilih definisi meridian daripada pendulum karena gaya gravitasi sedikit bervariasi sepanjang permukaan bumi, yang berpengaruh pada periode pendulum. Namun demikian, prototipe pertama terlalu pendek 0,2 mm karena peneliti salah perhitungan karena pemepatan bumi akibat rotasinya. Pada 1889, sebuah prototipe internasional baru dibuat dengan logam platinum dengan 10% iridium, sampai ketelitian 0,0001 yang diukur pada titik leleh es. Pada 1927, meter didefinisikan dengan lebih teliti sebagai jarak pada 0oC, antara dua garis sentral yang ditandai pada batang platinum-iridium disimpan pada BIPM (BIPM: Bureau International des Poids et Mesures), dan prototipe dideklarasikan pada CGPM (CGPM: Conférence Générale des Poids et Mesures) pertama. Batang ini tunduk pada standar tekanan atmosfer dan ditopang pada dua silinder dengan diameter setidaknya 1 cm, ditempatkan simetris pada bidang horizontal yang sama pada jarak 571 mm antar keduanya. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, konfrensi umum tentang berat dan sattuan (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Penggunaan pengukuran ini dipilih karena : 1. Kecepatan cahaya dalam vakum adalah sama di manapun saja. 2. lebih universal dibandingkan dengan jarak ukur lilit bumi atau panjang batang logam tertentu. 3. jika batang logam itu hilang atau musnah, panjang meter standar masih dapat diulangi dalam laboratorium manapun. 4. secara teori dapat diukur dengan lebih tepat dibandingkan dengan ukuran yang lain. 1790, 8 Mei – Pendular 1791, 30 Maret – Meridional 1795 – Batang kuningan (Meridional) 1799, 10 Desember – Batang Platinum 1889, 28 September – Batang Platinum Iridium (titik leleh es) 1927, 6 Oktober – Batang Platinum Iridium (dengan silinder) 1960, 14 Oktober – Krypton-86 atom 1983, 21 Oktober – Cahaya dalam vakum https://www.tentorku.com/sejarah- satuan-panjang-meter/ https://id.wikipedia.org/wiki/Meter