Anda di halaman 1dari 18

Tentang sejarah meter dan

sejarah leser
- dalam
-
pengukuran
-

Di susun oleh
-
-
-

Nama: STEVEN JULIAN


TAMPUBOLON
NIM: 0220180052
Sejarah Satuan Panjang (meter)
Sejarah satuan panjang (meter) kembali setidaknya pada abad 18. Pada saat itu, terdapat dua
pendekatan yang bersaing untuk mendefinisikan standar satuan dari panjang. Beberapa
menyarankan definisi dari meter sebagai panjang dari pendulum dalam setengah periode dalam
satu detik(Pendular). Beberapa lagi menyarankan meter sebagai 1/(10 juta) dari panjang
meridian bumi sepanjang kuadran (1/4 lingkaran bumi) (Meridional). Pada 1791, sesudah
Revolusi Perancis, French Academy of Sciences memilih definisi meridian daripada pendulum
karena gaya gravitasi sedikit bervariasi sepanjang permukaan bumi, yang berpengaruh pada
periode pendulum. [1]

Jadi, meter diharapkan untuk sama dengan 10-7 atau 1/(10 juta) dari panjang meridian melewati
paris dari kutub sampai pada ekuator. Namun demikian, prototipe pertama terlalu pendek 0,2 mm
karena peneliti salah perhitungan karena pemepatan bumi akibat rotasinya. Pada 1889, sebuah
prototipe internasional baru dibuat dengan logam platinum dengan 10% iridium, sampai
ketelitian 0,0001 yang diukur pada titik leleh es. Pada 1927, meter didefinisikan dengan lebih
teliti sebagai jarak pada 0oC, antara dua garis sentral yang ditandai pada batang platinum-iridium
disimpan pada BIPM (BIPM: Bureau International des Poids et Mesures), dan prototipe
dideklarasikan pada CGPM (CGPM: Conférence Générale des Poids et Mesures) pertama.
Batang ini tunduk pada standar tekanan atmosfer dan ditopang pada dua silinder dengan diameter
setidaknya 1 cm, ditempatkan simetris pada bidang horizontal yang sama pada jarak 571 mm
antar keduanya (Prototype Bar).

1 Meter adalah sepersepuluh juta dari seperempat meridian bumi yang melalui observatorium
Paris, yang diukur dari Dunkirk (pantai utara Perancis) sampai Barcelona (Spanyol)”. Sedangkan
meridian adalah sebuah garis khayal pada permukaan bumi, tempat kedudukan titik-titik dengan
bujur yang sama, menghubungkan kutub utara dan kutub selatan.

Kemudian para ahli dari Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis melakukan pengukuran yang
sebenarnya yang dilakukan dari tahun 1792 sampai 1798 dan hasilnya adalah diwujudkan berupa
satu batang Platinum yang
berpenampang persegi panjang dengan ukuran 25 x 4,05 mm yang berbentuk ukuran ujung, yang
kemudian disebut Metre des Archieves. Kemudian ditetapkan bahwa 1 Meter adalah panjang
"Metre des Archieves”.
Seorang ahli bernama H Tresca mengusulkan bentuk penampang melintang meter standar
(prototype) yang
akan dibuat berbentuk X dengan garis skala pada bidang netral, dengan alasan :

1. Bentuk penampang melintang X mempunyai momen inersia yang tinggi dan lebih tahan
terhadap perubahan bentuk.
2. Sedikit menggunakan bahan.
3. Garis skala dapat dibuat pada bidang netral.

Didalam pemakaiannya meter X ini ditumpu pada 2 titik tumpu secara simetris pada titik Bessel
(22,031 cm dari garis masing-masing skala) agar besarnya lenturan dari jarak kedua garis di
bidang netral paling kecil. Kemudian pada tanggal 20 Mei 1875 beberapa negara telah
menandatangani kesepakatan mengenai meter ini yang dikenal dengan Konvensi Meter
(Convention du Metre). Dengan ditemukannya bentuk X dari bahan
Platina-Iridium , maka definisi 1 meter dirubah menjadi :
“Jarak antara 2 (dua) garis sumbu Platina-Iridium pada suhu 0oC dan tekanan atmosfir yang
disimpan di gedung BIPM di Sevres dekat Paris”.

Pada tahun 1892 Albert Michelson seorang ahli dari Jerman telah berhasil mengukur panjang
gelombang
cahaya menggunakan Interferometer ciptaannya yaitu Sinar Spektrum merah dari lampu
Cadmium. Pada tahun 1927 pada sidang ke 7 CGPM memutuskan untuk memberlakukan definisi
Standar meter yang baru
yaitu : “Satu meter adalah ukuran yang panjangnya sama dengan 1.552.164,13 kali panjang
gelombang spektrum merah dari sumber cahaya lampu (berisi gas inert Cadmium ) yang diukur
di atmosfer.

Pada tahun 1960 pada sidang ke 11 CGPM memutuskan untuk memberlakukan definisi Standar
meter yang baru yaitu : “Satu meter adalah panjang yang sama dengan 1.605.763,73 kali panjang
gelombang pada ruang
hampa suatu radiasi yang setara dengan perubahan tingkat 2 p10 dan 5 d5 atom Krypton 86 yang
berwarna merah jingga”.

Dalam perkembangannya terakhir definisi meter dikaitkan dengan kecepatan cahaya dalam
vakum yang besarnya 299.792.458 x 108 meter per sekon. Sehingga pada tahun 1983 ditetapkan
definisi meter yang baru pada Sidang ke 17 CGPM : “1 meter adalah panjang jarak yang
ditempuh seberkas cahaya didalam vakum dalam waktu 1/299.792.458 sekon”.

Prototipe meter
platinum-iridium | Photo by U.S. Federal Government (NIST) is not licensed (Public Domain)

Definisi meter tahun 1889, berdasarkan artefak prototipe internasional dari platinum-iridium,
digantikan oleh CGPM pada 1960 menggunakan definisi yang didasarkan pada panjang
gelombang radiasi krypton-86 (Krypton-86). Definisi ini diadopsi untuk mengurangi
ketidakpastian dalam meter yang mungkin akan terjadi. Kemudian untuk mengurangi
ketidakpastian lagi, pada tahun 1983 CGPM mengganti definisi menjadi

Meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam vakum pada interval
waktu 1/299.792.458 detik.

The metre is the length of the path travelled by light in vacuum during a time interval of
1/299,792,458 of a second (Light).

Urutan Tahun: [2]

 1790, 8 Mei – Pendular


 1791, 30 Maret – Meridional
 1795 – Batang kuningan (Meridional)
 1799, 10 Desember – Batang Platinum
 1889, 28 September – Batang Platinum Iridium (titik leleh es)
 1927, 6 Oktober – Batang Platinum Iridium (dengan silinder)
 1960, 14 Oktober – Krypton-86 atom
 1983, 21 Oktober – Cahaya dalam vakum

SEJARAH DAN MANFAAT SINAR LASER


LASER (singkatan dari bahasa Inggris: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation)
, Laser memperkuat cahaya. Laser dapat mengambil berkas cahaya yang lemah dan membuatnya
menjadi berkas yang kuat. Beberapa laser menghasilkan berkas yang sangat kuat sehingga dapat
membakar lubang kecil di dalam selembar besi dalam waktu kurang dari satu detik.

Sinar laser dapat mencapai jarak jauh melalui angkasa luar tanpa menyebar dan menjadi lemah.
Karena itulah, sinar laser menjadi alat komunikasi penting dalam berkomunikasi dalam jaman
angkasa luar. Banyak kegunaan laser sudah ditemukan dalam ilmu kedokteran, ilmu pengetahuan,
dan industri.

Ilmuwan menganggap cahaya sebagai gelombang yang bergerak. Jarak dari kulit sebuah
gelombang ke kulit berikutnya disebut panjang gelombang. Cahaya dari matahari atau dari lampu
adalah campuran banyak panjang gelombang. Setiap panjang gelombang yang berbeda
menghasilkan warna yang berbeda.

Sinar laser terbuat dari cahaya yang semuanya terdiri dari panjang gelombang yang sama. Berkas
cahaya dalam cahaya biasa mengalir ke arah yang berbeda. Sinar laser bergerak dalam arah yang
sama persis. Sinar laser tidak menyebar dan tidak melemah.
Pada awal perkembangannya, orang tidak menyebut dengan nama laser. Para ahli masa itu
menyebutnya sebagai MASER (Microwave Amplification by the Stimulated Emission of
Radiation. Dan orang yang disebut-sebut pertama kali mengungkapkan keberadaan maser adalah
Albert Einstein antara tahun 1916 - 1917. Ilmuwan yang terkenal eksentrik ini juga yang pertama
kali berpendapat bahwa cahaya atau sinar bukan hanya terdiri dari gelombang elektromagnetik,
tapi juga bermuatan partikel dan energi. Dan dikenal lah apa yang disebut sebagai radiasi. Tapi
maser dari Einsten ini baru sebatas teori. Teknologi pada dekade kedua abad 20 belum mampu
mewujudkannya. Disamping itu, banyak ilmuwan yang menganggap teori dari Eisntein itu sebagai
teori yang kontroversial.

Pada tahun-tahun berikutnya, terlebih pada perang dunia kedua, maser lebih banyak digunakan
untuk kepentingan militer, yaitu untuk pengembangan radar. Hingga akhirnya Charles H. Townes,
James Gordon, dan Herbert Zeiger, berhasil membuat maser dengan menggunakan gas Amoniak.
Dan inilah maser yang pertama kali dibuat orang. Keberhasilan itu dipublikasikan pada tahun
1954. Itu merupakan maser dengan satu tingkat energi. Selanjutnya ide emisi dua tingkat untuk
mempertahankan inversi pada maser telah dikembangkan oleh dua orang ilmuwan Sovyet, Nikolai
Basov dan Alexander Prokhorov. Karena sumbangannya yang sangat penting ini dalam
pengembangan maser, Charles H. Townes, Nikolai Basov, dan Alexander Prokhorov berbagi
hadiah Nobel bidang Fisika pada tahun 1964.

Charles H. Townes memang orang yang berperan penting dalam dunia maser. Sebelumnya beliau
bersama Arthur Schawlow telah meneliti kemungkinan pembuatan maser optik (yang kemudian
berkembang menjadi laser) dan sinar infra merah. Rincian penelitian itu diterbitkan pada bulan
Desember 1958. Namun mereka berdua masih menemui kesulitan dan pembuatan laser (maser
optik). Hingga akhirnya sebelum memasuki tahun 1960 Theodore Maiman bisa mewujudkan kerja
sinar laser. Maiman menggunakan silinder batu Ruby untuk memicu timbulnya laser hingga laser
buatannya dikenal sebagai Ruby Laser. Tapi Ruby Laser hanya mampu bekerja pada energi tingkat
ketiga. Setelah memasuki tahun 1960, Peter Sorokin dan Mirek Stevenson mulai mengembangkan
laser tingkat keempat yang pertama. Tapi itu pun masih sebatas teori dan tujuan untuk
merealisasikannya masih belum tercapai. Namun demikian sejak saat itu lah era laser dimulai.

Sekilas bahwa Theodore Maiman dianggap sebagai orang yang pertama kali berhasil membuat
laser (bukan maser). Tapi sebenarnya ada orang lain yang telah mendahuluinya yaitu Gordon
Gould. Pada tahun 1958, Gordon Gould kabarnya telah berhasil membuat maser optik (laser)
bahkan dia juga yang dianggap sebagai orang yang pertama kali menggunakan istilah Laser (Light
Amplification by the Stimulated Emission of Radiation). Tapi Gordon gagal mendaftarkan paten
laser-nya pada tahun 1959. Hingga pada tahun 1977 Gordon memenangkan paten tersebut. Butuh
waktu 8 tahun untuk mendapatkan pengakuan itu.

Pada masa yang hampir bersamaan juga beberapa ilmuwan lain berhasil membuat laser dengan
menggunakan bahan yang berbeda. Misalnya Ali Javan, William Bennet dan Donald Herriot yang
membuat laser dengan media gas helium dan neon pada tahun 1960 dan keberhasilannya baru
dipublikasikan pada tahun 1961. Kumar N. Patel membuat laser dengan perantaraan
karbondioksida, nitrogen, dan helium pada tahun 1964. Dan pada tahun yang sama juga (1964),
Earl Bell membuat laser dengan bantuan helium dan merkuri. Para ilmuwan ini dianggap pembuat
untuk laser gas karena bahan-bahan yang mereka gunakan untuk membuat laser pada umumnya
berupa zat gas.
Perkembangan yang cukup penting terjadi pada tahun 1962 ketika seorang ilmuwan yang bekerja
pada perusahaan General Electric, Robert Hall, menemukan laser semikonduktor berukuran mini
dengan biaya murah. Biasanya mesin atau peralatan pemroduksi sinar laser berukuran besar. Laser
buatan Rober Hall inilah yang hingga kini digunakan pada perangkat vcd dan dvd player, printer
laser, pembaca kode bar, drive pada CPU, sistem komunikasi yang menggunakan serat optik, dan
sebagainya.

Sebuah penemuan yang revolusioner dibuat pada tahun 1970 ketika Charles Kao dan George
Hockham berhasil membuat apa yang sekarang disebut serat optik (fiberglass). Mereka berdua
memang tidak membuat laser, tapi penemuannya sangat penting dalam penggunaan aplikasi laser.
Dan seperti kita tahu, serat optik banyak digunakan dalam bidang komunikasi. Bidang inilah yang
memang dianggap sebagai pengguna terbesar aplikasi laser. Laser dan serat optik memang dua
penemuan yang sangat saling mendukung.

Ada berbagai jenis laser. Medium laser bisa padat, gas, cair atau semikonduktor. Laser biasanya
ditentukan oleh jenis bahan yang digunakan oleh penguatnya

Solid-state laser material telah dikuatkan terdistribusi dalam matriks padat (seperti ruby atau
neodymium: yttrium-aluminium garnet laser yag). Laser neodymium-yag memancarkan cahaya
inframerah pada 1.064 nanometer (nm).

laser Gas (helium dan helium-neon, hene, merupakan laser gas yang paling umum) memiliki
output utama dari lampu inframerah. CO2 laser memancarkan energi jauh dr inframerah, dan
digunakan untuk memotong material keras.

laser Excimer (nama ini berasal dari istilah excited dan dimers) menggunakan gas reaktif, seperti
klorin dan fluorin, dicampur dengan gas inert seperti argon, kripton atau xenon. Ketika elektrik
dirangsang, molekul pseudo (dimer). Ketika lased, dimer menghasilkan cahaya dalam kisaran
ultraviolet.
Dye laser menggunakan pewarna organik kompleks, seperti rhodamine 6g, dalam larutan cair atau
suspensi sebagai media penguat.

Semiconductor laser, kadang-kadang disebut dioda laser, laser yg tidak solid-state. Perangkat
elektronik yg menggunakan ini umumnya sangat kecil dan menggunakan daya yang rendah.
Mereka dapat dibangun menjadi array yang lebih besar, seperti sumber penulisan dalam beberapa
printer laser atau CD player.

Dalam kehidupan sehari-hari, laser digunakan pada berbagai bidang. Dalam penggunaannya,
energi laser yang terpancar tiap satuan waktu dinyatakan dengan orde dari beberapa mW(Laser
yand digunakan dalam system audio laser disk) sampai dengan beberapa MW(Laser yang
digunakan untuk senjata). Besarnya energi laser yang dipilih bergantung pada penggunaannya.
Pemanfaatan sinar laser misalnya pada bidang kedokteran, pelayanan (jasa), industri, astronomi,
fotografi, elektronika, dan komunikasi.

Dalam bidang kedokteran dan kesehatan, sinar laser digunakan antara lain untuk mendiagnosis
penyakit, pengobatan penyakit, dan perbaikan suatu cacat serta penbedahan. Pada bidang industri,
sinar laser bermanfaat untuk pengelasan, pemotongan lempeng baja, serta untuk pengeboran. Pada
bidang astronomi, sinar laser berdaya tinggi dapat digunakan untuk mengukur jarak Bumi Bulan
dengan teliti. Dala bidang fotografi, laser mampu menghasilkan bayangan tiga dimensi dari suatu
benda, disebut holografi. Dalam bidang elektronika, laser solid state berukuran kecil digunakan
dalam system penyimpanan memori optik dalam computer. Dalam bidang komunikasi, laser
berfungsi untuk memperkuat cahaya sehingga dapat menyalurkan suara dan sinyal gambar melalui
serat optik.
N
Theodore Maiman - Penemu Sinar Laser
Diposkan oleh Fasst Furiouss on 13.27
Theodore Maiman - Penemu Sinar Laser.

Ide mengenai laser didasarkan atas Teori Cahaya Albert Einstein. Tahun 1957, Gordon Gould
mewujudkan teori tersebut. Pada tahun 1960, Theodore Maiman berhasil membangkitkan cahaya
laser dengan cara menyuplai energi pada kristal batu delima dengan cahaya dengan tube denyar.

Laser mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyak ilmuwan yang meneliti sinar ini.
Namun, penemu sinar laser dianugrahkan kepada Theodore Maiman, seorang ilmuwan Jerman
yang meneliti sinar ini di pabrik pesawat terbang Hughes Aircraft Company.

Pebahasan laser lebih sering berkutat pada kecanggihan teknologi dan berbagai kontroversi
daripada sejarah hidup penemunya. Mungkin karena penelitian terhadap laser berlangsung dengan
waktu yang hampir bersamaan sehingga masyarakat dipenuhi dengan kecanggihan teknologi laser
dari banyak ilmuwan. Theodore Maiman sendiri juga bukan orang pertama yang meneliti laser.

Dua tahun sebelum Maiman dianggap sebagai Penemu Laser, dua ilmuwan Amerika Serikat,
Arthur L. Schawlow dan Charkes H. Townes meneliti laser di laboratorium mereka, Bell.
Penemuan mereka ini dipublikasikan dalam American Physical Society. Penelitian mereka sudah
mulai dilakukan sejak tahun 1949 di Columbia University, tempat mereka kuliah.

Townes meneliti bahwa radiasi microwave makin pendek. Interaksi dengan molekul makin kuat
dan makin bagus untuk peralatan spectrocropis. Namun, ia mendapat masalah, karena belum ada
alat untuk menciptakan gelombang radiasi sesuai yang diinginkan. Kemudian ia menggunakan
Hukum Kedua Termodinamika, yang menandaskan bahwa molekul tidak bisa menghasilkan lebih
dari jumlah energi tertentu.

Tahun 1953, ia mematenkan hasil temuannya itu dengan nama Maser (Microwave Amplification
by Stimulated Emission of Radiation). Maser merupakan cikal bakal dari laser. Townes mendapat
Hadiah Nobel Fisika pada tahun 1964 bersama A. Prokhorov dan N. Basov dari Rusia. Namun,
penghargaan ini bukan karena penelitian di bidang laser. Penghargaan Nobel Fisika karena laser
baru diberikan pada tahun 1981.
Dewasa ini, laser banyak membantu pekerjaan manusia. Mulai dari bidang industri, kesehatan,
sampai teknologi komunikasi. Cahaya laser dapat dihasilkan dengan memberi tenaga ke dalam
benda padat, cair, atau gas. Warna cahaya laser tergantung dari unsur yang ada di dalam bahan
penghasil tersebut.

Laser sebetulnya singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang
artinya peningkatan cahaya oleh radiasi emisi terangsang. Perkataan ini begitu panjang dan susah
untuk diucapkan. Akan tetatpi sistem kerja laser mudah untuk dipahami. Energi dari pipa denyar
atau arus listrik mengeluarkan dalam bahan laser. Beberapa atom memancarkan foton yang
bergerak dalam haluan yang sama. Foton melantun ke atas dan ke bawah, antara cermin pada kedua
ujung pipa.

Dalam dunia industri, laser bertenaga tinggi digunakan untuk memotong baja tebal dengan mudah.
Pemotongan ini membutuhkan waktu yang cepat. Akurasi laser juga teruji jika digunakan untuk
mengukur karena alur laser memancar dalam garis lurus.

Sementara dalam dunia kesehatan, laser digunakan untuk membuat potongan halus pada
permukaan mata yang rusak. Laser juga digunakan untuk membakar sel asbes sejenis tumor.
Pengobatan dengan laser tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien.

Laser Distance Meter

Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu
lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat berupa estimasi jarak
fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu (misalnya jarak tempuh antara Jakarta-
Bandung).

Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat
pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-
cara pengukuran dinamakan metrologi. jadi dapat disimpulkan bahwa alat pengukur jarak adalah
alat yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh suatu benda. Banyak sekali kategori alat ukur,
dari penggaris sampai alat alat ukur berat lainnya. namun, apakah ada alat ukur untuk mengukur
jarak yang jauh ?. Di era sekarang, sudah ada teknologi canggih yang digunakan untuk mengukur
jarak dengan menggunakan laser. seperti apa alatnya? dan apakah namanya ?

Laser Distance Meters lah nama alatnya, Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk
mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak
yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu
objek ke objek lainnya.

Dalam pembelian laser distance meter perlu dilihat dari kebutuhan anda dimana laser meter
berfungsi mengukur jarak, jadi anda perlu memperhitungkan berapa minimal jarak yang akan anda
ukur. jarak ukur dari laser meter sangat fariatif dari 0~50M sampai 250M bahkan ada yang lebih.
dan untuk menunjang kebutuhan anda, anda perlu pencarian laser meter dengan fitur-fitur yang
mempermudah anda dalam pengukuran dan dalam perawatannya. Seperti halnya dapat terhubung
dengan smartphone dan tehan air serta debu.

Alat ini paling sering digunakan dalam industri, terutama industri yang berkaitan dengan
kontruksi. tak usah ditanya keunggulan laser distance meter, alat ini dapat mengukur dengan
akurat dari suatu objek ke objek lain. selain kemudahan dalam menggunakannya alat ini juga
memiliki tingkat akurasi yang tinggi. alat ini juga dapat menyimpan hasil pengukuran jraka. jadi
sangat praktis dan efektif.
Manfaat Dalam Penggunaan Distance Laser meter :
1. Mengurangi waktu pengukuran: pengukuran Instan dengan sentuhan tombol.
2. Cepat mengukur jarak jauh: Ukur hingga 100 m (330 ft), lebih mudah, dan lebih akurat
daripada dengan pita pengukur.
3. Meningkatkan mengukur akurasi: Dapatkan akurasi hingga 1,5 mm (1/16 in), menghilangkan
dugaan apapun.
4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang.
5. Operasi satu tangan: alat ukur Laser mudah dioperasikan dengan satu tangan.
6. Memperoleh pengukuran yang sulit: Mudah mengukur di dalam langit-langit palsu.
7. Tentukan ukuran luas dan volume: Otomatis perhitungan daerah (rekaman persegi) dan
volume, dengan sentuhan tombol.
8. Keselamatan: Sebuah alat pengukur laser yang memungkinkan Anda untuk mengukur area
yang mungkin tidak dapat dengan aman mengakses.

Kegunaan/Fungsi :

a. Mengukur tidak secara langsung menggunakan tilt sensor terintegrasi, seseorang bisa dengan
cepat & mudah mengukur kemiringan hingga ± 45 ° apalagi kecenderungan diatas tanah. hal ini
sangat bermanfaat ketika memastikan kemiringan atap.
b. Mengukur jarak horizontal dan selebihnya ketika objek tidak dapat ditargetkan dengan
langsung, pagar atau dinding yang berdiri di garis pandang akan sangat bermanfaat ketika
pengukuran.
c. Mengukur sudut & fungsi stake out.
d. Lion battery menghindari dari penggantian battery dengan teratur
e. mengukur jarak seseorang, lokasi serta luas dengan pas kurun waktu sekejap serta alat
perkiraan untuk mengukur jarak jauh dan juga tempat yang sulit dijangkau.

Cara Menggunakan/Mengukur :
Langkah pertama, pasang baterai 9 volt. Setelah itu, tekan tombol on, meteran elektronik pun
siap digunakan. Alat ini bisa mengukur jarak sekitar 0,45 cm hingga 18 meter.
Tentukan bidang sasaran tembak. Ini dibutuhkan karena sasaran tembak itulah yang nantinya
dapat menangkap sinar laser. Sinar laser kemudian dapat memantulkan radiasi ke meteran
elektronik. Dari situ, meteran elektronik akan membaca panjang-lebar bidang yang diukur.

Gunakan meteran elektronik di dalam ruangan. Ketika di luar ruangan, meteran tersebut kurang
bekerja maksimal akibat dari sinar matahari yang mengganggu hasil baca alat itu.
Jangan menggunakan kaca sebagai bidang sasaran tembak. karena, kaca dapat ditembus sinar
laser sehingga radiasi pantulan tidak akan memantul. Gunakan benda yang tak tembus sinar laser
seperti dinding, kayu, besi, dan lain-lain.
Jika digunakan tepat dan benar, akurasi meteran digital terbilang tinggi. Dari 1 m jarak yang
diukur, yang tak tepat kemungkinan hanya 0,05 mm—kemungkinan ketidaktepatan ini pun juga
sangat minim.

Perhatikan daya baterei meteran digital. Bila daya tersebut berkurang, hasil pengukuran tak
akurat.
Perhatikan kelurusan garis saat pengukuran dilakukan. Meteran digital dilengkapi dengan fitur
waterpas. Bila pengukuran ternyata miring, waterpas akan menuntun pengguna agar pengukuran
itu lurus. Setelah posisi benar-benar lurus, lakukan lagi penembakan.
Jangan banyak bergerak ketika mengukur.
Saat mengukur, upayakan agar sensor alat pembaca tiada terhalang benda apapun.

TingkatKetelitian :
Tingkat ketelitian Meteran Laser Digital ± 1,5mm.

Cara Membaca Skala dan Hasil :


Langkah pertama yaitu dengan menekan tombol on pada meteran laser.
Langkah kedua yaitu tentukan dulu bidang atau sasaran tembak objek yang akan di ukur. Hal ini
dibutuhkan karena sasaran tembak atau objek tersebut yang dapat menangkap sinar laser. Sinar
laser tersebut kemudian akan memantulkan radiasi ke alat meteran laser. Dari situ, meteran laser
dapat membaca panjang dan juga lebar pada bidang yang diukur tersebut.

Bagian-bagian :
Laser.
Display.
Measure button.
Area and volume measurement.
Front and rear edge switch.
Spirit bubble guarantee better accurarcy / Waterpass.
LCD backlight display.
Pytagoras/Indirect measurement.
Data clear & power off button.

CaraKalibrasi :
alat ini telah terkalibrasi dengan otomatis.
Nama Lain :
Distance Meter Laser.

Jenis-jenis :
Digital Distance Meter Laser.
Fluke Distance Meter Laser.

Cara Merawat :
Perawatan Meteran Laser Digital sangat mudah. Jika sedang tidak digunakan, keluarkan baterei
dari alat. Sehingga, kebocoran baterai terhindar.
Bersihkan Meteran Laser Digital dengan kain kering, terutama pada bagian depan sensor
pembaca.
Simpan Meteran Laser Digital di tempat kering. Usahakan jangan terkena sinar matahari secara
langsung.
Hindarkan Meteran Laser Digital dari jangkauan anak-anak. Sinar laser alat tersebut dapat
melukai mata.
Skala Utama/Skala Nonius :
Skala utama pada Meteran Laser Digital ± (0.5%+5).

https://www.tentorku.com/sejarah-satuan-panjang-meter/
http://infokalibrasi.blogspot.com/2012/10/sejarah-ukuran-panjang.html

http://www.smartnewz.info/2012/01/sejarah-dan-manfaat-sinar-laser-bagi.html

http://70penemu.blogspot.com/2012/04/theodore-maiman-penemu-sinar-laser.html

Anda mungkin juga menyukai