Pendahuluan
Pengukuran listrik
Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan
lengan seseorang.
Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki)
adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya
Raja Edward II
Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai
1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa
melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau
International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua
garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun
1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat
dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti
definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-
merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM
menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada
1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per
detik).
Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
SEJARAH PENGUKURAN MASSA
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa.
Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro
Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis.
Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada zaman dahulu, waktu diukur menggunakan jam pasir, jam matahari , atau jam
air
Kelvin (wikipedia.org)
Satuan SI Kelvin diambil dari nama seorang fisikawan inggris yaitu William
Thomson 1st Baron Kelvin. Satuan kelvin didefinisikan oleh dua fakta yaitu nol
kelvindan nol absolut, dan satu kelvin adalah pecahan 1/273,16 dari suhu
termodinamika.
Suhu diukur menggunakan termometer. Termometer petama ditemukan oleh
Galileo.
adalah unit SI yang mengukur kekuatan dari sinar bercahaya yang memberikan
arah dari suatu sumber yang mengeluarkan radiasi monochromatic sebesar
frekuensi 540 x 1012 hertz.
Light meter untuk mengukur intensitas cahaya
Istilah mol pertama kali diciptakan oleh Wilhem Ostwald dalam bahasa Jerman pada
tahun 1893, walaupun sebelumnya telah terdapat konsep massa equivalen seabad
sebelumnya. Satuan mol didefinisikan sebagai jumlah zat suatu sistem yang
mengandung entitas elemeter sebanyak atom-atom yang berda pada 12 gram
karbon-12. Cara menemukan jumlah zat adalah dengan mengukur massanya
kemudian membagi nilai massanya dengan massa molar zat tersebut.
Pekerjaan pengukuran, memerlukan alat ukur yang baik. Alat ukur yang baik setidak-
tidaknya mengandung informasi besaran-besaran yang diukur yang sesuai dengan
kondisi senyatanya.
Akan tetapi didalam proses pengukuran terdapat kekeliruan-kekeliruan. Ada 2
kelompok kekeliruan, yaitu kekeliruan sistematik (berkaitan dengan alat ukur, metode
pengukuran, dan faktor manusia) dan
kekeliruanacak (berkaitan dengan faktor non teknis/sistematik).
Ilmu pengukuran listrik merupakan bagian integral dari ilmu fisika.
Kebanyakan alat ukur yang digunakan sekarang pada prinsipnya sama dengan alat
ukur konvensional, tetapi sudah banyak mengalami perbaikan tentang ketelitiannya
Untuk menetapkan nilai dari beberapa besaran yang bisa diukur, harus diketahui dulu
nilai, jumlah dan satuannya.
Jumlah biasanya ditulis dalam bentuk angka-angka sedangkan satuannya menunjukkan
besarannya.
Pengertian tentang besaran dan satuan adalah penting dan harus diketahui serta
disetujui bersama oleh teknisi-teknisi antara bangsa -bangsa karena dengan melihat
macam satuannya maka dapat diketahui besaran pada alat ukurnya.
Untuk menetapkan sistem satuan ini dibentuklah suatu komisi standar internasional.
Sistem satuan yang pertama adalah C.G.S. (Centimeter, Gram, Second) sebagai dasar.
Contoh soal :