Anda di halaman 1dari 7

MASSA

Massa, via indianexpress.com

Di dalam fisika, massa ini memiliki arti banyaknya jumlah kandungan materi atau zat dari suatu
benda. Besar atau kecil nilai massa yang ada di suatu benda ditentukan oleh adanya kandungan
zat materi yang ada di dalamnya.
Untuk satuan Sistem Internasional (SI), massa dilambangkan dengan (M).

Satuan Massa
Menurut dari satuan Sistem Internasional (SI), besaran massa memiliki satuan kilogram (kg).
1 kilogram itu sendiri sama dengan 1000 gram.

Alat Ukur Massa


A. Neraca Pegas
Neraca pegas biasanya banyak dipergunakan dalam laobratorium fisika, yang mana
digunakan karena lebih praktis dalam mengukur massa benda yang ringan, seperti halnya bola
besi dan lain sebagainya.
Untuk neraca pegas itu sendiri, kebanyakan mempunyai 2 baris skala, yakni newton (N)
untuk mengukur berat, dan gram (g) untuk mengukur massa.
B. Neraca Sama Lengan
Neraca sama lengan merupakan neraca yang mempunyai 2 piringan di kedua lengannya.
Untuk neraca ini, memiliki anak timbangan yang mempunyai ukuran massa tertentu,
sehingga, pengukuran hanya bisa dilakukan berdasar dari massa anak timbangan tersebut.
Cara mengukur dengan menggunakan neraca yang satu ini ialah dengan cara meletakkan
anak timbangan di 1 piringan dan meletakkan benda yang akan diukur pada piringan yang
lain.
C. Timbangan Duduk
Timbangan duduk biasanya dipergunakan oleh para pedagang yang ada di pasar untuk
menghitung dari massa barang dagangan yang dijual oleh pedagang.
Untuk timbangan duduk itu sendiri mempunyai anak timbangan sama halnya dengan
neraca sama lengan, jadi cara menggunakannya juga hampir sama dengan neraca sama
lengan.
D. Timbangan Lengan Gantung
Timbangan yang satu ini menjadi alat ukur yang sering dipergunakan oleh para petani
dalam mengukur massa benda yang berat seperti hasil pertanian, contohnya padi, kedelai dan
lain sebagainya.
E. Neraca Ohauss
Neraca ohauss juga seringkali digunakan di dalam laboratorium, guna menimbang benda
yang tak bisa ditimbang dengan menggunakan neraca pegas, karena memang mempunyai
massa yang jauh lebih besar.
Neraca ohauss terdiri atas 3 skala, yang pertama menggunakan ratusan gram, yang kedua
menggunakan puluhan gram dan yang ketiga, menggunakan satuan gram.
F. Neraca Lengan Tuas
Neraca lengan tuas seringkali digunakan di kantor pos yang berguna untuk menimbang
suart. Sebelum menggunakan neraca lengan tuas ini, ada sekrup yang ada di dasar neraca yang
harus terlebih dahulu diatur, sehingga bisa menunjukkan skala nol.
G. Neraca Elektronik (Neraca Digital)
Neraca ini menjadi alat ukur massa yang terbilang sangat praktis dengan ketelitian yang
mencapai hingga 1 mg. Bahkan, untuk laboratorium, penggunaan neraca jenis ini yang disebut
dengan neraca analitik bisa mempunyai ketelitian hingga 0,1 mg.

WAKTU

Waktu, via steemit.com

Waktu bisa didefinisikan sebagai awal mula dan akhir dari suatu peristiwa atau suatu kejadian.
Besaran waktu ini memiliki lambang (t), yang berarti time.

Satuan Waktu
Menurut dari satuan Sistem Internasional (SI), besaran waktu memiliki satuan detik atau yang
biasa juga disebut dengan nama sekon (s).
Untuk 1 sekon, setara dengan selang waktu yang dibutuhkan oleh sebuah atom cesium-133 untuk
bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

Alat Ukur Waktu


A. Jam
Jam dipergunakan untuk mengatur waktu di dalam kehidupan sehari-hari dan paling
sering digunakan. Satuan terkecilnya adalah detik.

B. Arloji/Jam Tangan
Arloji atau jam tangan menjadi salah satu dari kebanyakan jenis jam. Penggunaan dari
arloji jauh lebih efisien dibandingkan dengan jam dinding.
C. Stopwatch
Stopwatch adalah alat ukur waktu yang mana di dalamnya terdapat satuan detik, menit
dan jam. Alat ini digunakan untuk mempermudah dan mempercepat pendataan. Contoh
penggunaannya ialah pada pelari, untuk mengukur kecepatan lari, contoh dengan jarak 100
meter atau jarak yang lain. Ketelitian stopwatch lebih tinggi dari jam, yakni 0,1 sekon.
D. Jam Pasir
Jam pasir menjadi alat ukur waktu yang dipergunakan pada zaman dahulu saat satuan
detik belum ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI).
Untuk jam pasir itu sendiri ada 2 tabung, yang mana di tabung atas berisikan penuh
dengan pasir dan di bagian bawah tak ada pasir, yang mana dihubungkan dengan lubang,
sehingga pasir bisa jatuh ke tabung di bagian bawah.

SUHU

Suhu, via kchanews.com

Suhu atau yang biasa juga disebut dengan istilah temperature. Mudahnya, semakin tinggi suhu
suatu benda, maka semakin panas benda tersebut.
Besaran suhu ini memiliki lambang (T) yang merujuk pada kata atau istilah temperature.

Satuan Suhu
Menurut dari satuan Sistem Internasional (SI), besaran suhu memiliki satuan derajat kelvin (K).
Namun, penggunaan di Indonesia sendiri lebih sering menggunakan satuan derajat celcius,
karena lebih mudah untuk diaplikasikan.

Alat Ukur Suhu


A. Termometer dengan Bahan Zat Cair
Termometer Laboratorium. Alat yang satu ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu
air dingin atau air yang sedang dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan alkohol
atau raksa sebagai penunjuk suhu.
Termometer Ruang. Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah atau
kantor, yang mana bisa mengukuh suhu udara suatu saat. Skala termometer ini dari -50 derajat
celcius hingga 50 derajat celcius.
Termometer Klinis. Termometer klinis ini biasa disebut juga dengan termometer demam,
yang digunakan oleh dokter dalam mengukur suhu dari tubuh pasien. Untuk keadaan yang
sehat, suhu tubuh manusia sekitar 37 derajat celcius.
Termometer Six-Bellani. Termometer ini juga disebut dengan nama termometer
maksimum-minimum. Termometer ini bisa mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah di
dalam jangka waktu tertentu.
B. Termometer dengan Bahan Zat Padat
Termometer Bimetal. Termometer ini memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam yang bisa memuai apabila dipanaskan dan menyusut
apabila didinginkan. Semakin besar suhu, keping bimetal kian melengkun dan bisa
menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke arah kanan, arah skala yang lebih besar.
Termometer Hambatan. Termometer ini menjadi alat yang paling tepat untuk digunakan
dalam industri mengukur suhu yang ada di atas dari 1000 derajat celcius.
Termokopel. Pengukuran suhu dengan ketepatan tinggi bisa dilakukan dengan cara
menggunakan termokopel, yang mana suatu tegangan listrik bisa dihasilkan saat 2 kawat
memiliki bahan logam yang berbeda untuk disambingkan dlam membentuk loop.
C. Termometer dengan Bahan Gas
Termometer gas menjadi jenis termometer yang mana memanfaatkan sifat-sifat termal gas.
Termometer Optis
Pirometer. Prinsip kerja pirometer ialah dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan
oleh benda yang memiliki suhu sangat tinggi, yang mana bisa digunakan untuk mengukur
suhu antara 500 derajat celcius hingga 3000 derajat celcius.
Termometer Inframerah. Digunakan dengan cara menekan tombol hingga menunjukkan
angka yang tertinggi, mengarahkan sinar inframerah tersebut ke sasaran yang dituju.

KUAT ARUS LISTRIK


Kuat arus listrik diartikan sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir di sebuah kawat
penghantar per tiap satuan waktu.
Kuat arus listrik memiliki lampang besaran yakni (I).
Satuan Kuat Arus Listrik
Menurut dari satuan Sistem Internasional (SI), besaran kuat arus listrik adalah ampere (A).

Alat Ukur Kuat Arus Listrik


A. Galvanometer
Galvanometer merupakan alat ukur listrik yang dipergunakan untuk mengukur kuat arus
dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer itu juga tak bisa digunakan untuk
mengukur kuat arus atau beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen internal
yang tidak mendukung.
B. Amperemeter
Amperemeter merupakan alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur kuat arus
listrik di dalam suatu rangkaian yang tertutup. Di dalam pemasangannya, amperemter harus
dihubungkan dengan menggunakan paralel dengan suatu hambatan shunt rsh. Pemasangan
hambatan ini tak lain memiliki tujuan dalam meningkatkan batas ukur, sehingga bisa
mengukur kuat arus listrik yang lebih besar dari nilai standar.
C. Voltmeter
Voltmeter menjadi alat ukur listrik yang dipergunakan dalam mengukur beda potensial
atau tegangan yang ada di ujung komponen elektronika yang aktif, seperti halnya kapasitor
aktif, resistor aktif, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, alat ini juga bisa digunakan
untuk mengukur beda potensial dari suatu sumber tegangan, contohnya baterai, aki, cayu
daya, dan lain sebagainya.
D. Ohmmeter
Ohmmeter merupakan alat ukur listrik yang digunakan dalam mengukur suatu hambatan
komponen, seperti halnya resistor dan hambatan kawat penghantar. Tidak seperti halnya
amperemeter dan voltmeter, ohmmeter bisa bekerja sesuai dengan fungsi di alat tersebut yang
memiliki sumber tegangan, contohnya baterai.

JUMLAH ZAT

Molekul, via ngelmu.id


Jumlah zat dalam ilmu fisika memiliki arti ukuran jumlah cuplikan zat dasar (elementer) yang
mana di dalamnya bisa berupa elektron, atom, ion, dan molekul tertentu.
Jumlah zat memiliki dimensi yakni (N).
Satuan Jumlah Zat
Satuan dari jumlah zat untuk Sistem Internasional adalah mol, yang menyatakan jumlah molekul.
Dicetuskan pertama kali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Jerman, Wilhelm Ostwald, di
tahun 1983.

Alat Ukur Jumlah Zat


Besaran dari jumlah zat ini menjadi satu-satunya besaran pokok yang tidak bisa diukur dengan
menggunakan alat ukur sebagai perangkat untuk mengukurnya.
Walaupun demikian, masih bisa diukur dengan cara mencari nilai molekul dari dalam zat
tersebut.

INTENSITAS CAHAYA

Intensitas Cahaya, via mynextbrain.com

Intensitas cahaya merupakan besaran pokok fisika guna mengukur daya yang dipancarkan oleh
suatu sumber cahaya di arah tertentu per satuan sudut.
Dalam bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan mata manusia sensitif dan bisa
melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja (spektrum cahaya tampak) yang diukur
dalam besaran pokok.

Satuan Intensitas Cahaya


Satuan Sistem Internasional (SI) dari intensitas cahaya adalah candela (Cd).

Alat Ukur Intensitas Cahaya


A. Spektrofotometer
Alat ini dipergunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu di suatu objek kaca atau kuarsa yang dinamakan dengan
kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut nantinya berhasil diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Nilai absorbansi dari cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi larutan yang ada di
dalam kuvet.

B. Ganiofotometer
Alat ini digunakan untuk mengukur distribusi spasial sumber radiasi, sehingga bisa
menampilkan sifat fotometrik cahaya yang terlihat di sudut tertentu. Bisa juga digunakan
untuk mengukur distribusi intensitas, koordinat warna, fluks cahaya, hingga temperatur
warna.
C. Lux Meter
Peralatan ini terdiri atas suatu sensor cahaya yang dari bahan foto sel dan layar.
Fungsinya untuk mengukur tingkat pencahayaan dalam satuan candela di suatu tempat.
Intensitas cahaya diukur guna menentukan tingkat pencahayaan di suatu tempat, yang apabila
semakin jauh dari sumber cahaya, maka kian kecil intensitasnya.

Anda mungkin juga menyukai