Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

ANALISA

Pada praktikum ke-2 mata kuliah fisika dasar ini mempelajari tentang dasar
pengukuran 2. Dimana dasar pengukuran 2 ini mahasiswa mempelajari tentang alat-alat ukur
dasar. seperti : Neraca O’hauss, Gelas Ukur dan Termometer. Alat yang digunakan pertama
kali ini yaitu Neraca O’hauss. Neraca O’hauss adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk
menimbang benda atau massa yang sangat kecil dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Neraca ini sering digunakan dalam berbagai bidang seperti laboratorium, industri farmasi,
dan industri kimia. Neraca O'Haus dapat menimbang benda dengan ketelitian hingga 0,0001
gram (atau 0,1 miligram).
Neraca O'Haus biasanya terdiri dari dua lengan yang seimbang, di mana satu lengan
berisi benda yang akan ditimbang dan lengan lainnya berisi kontra berat untuk
menyeimbangkan. Neraca ini dilengkapi dengan indikator digital atau skala yang
memudahkan pengguna untuk membaca hasil pengukuran.
Neraca O'Haus sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan tekanan udara, sehingga
perlu ditempatkan di lingkungan yang stabil dan terhindar dari gangguan. Neraca O'Haus
juga harus dirawat dengan baik dan dikalibrasi secara teratur untuk menjaga keakuratannya.
Dalam Praktikum kali ini kita juga diajarkan bagaimana cara pengukuran dengan
menggunakan Neraca O’hauss. Ada beberapa jenis neraca, antara lain neraca Ohauss, neraca
lengan,neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik. Salah
satu jenis neraca yang sering digunakan di laboratorium adalah neraca lengan, neraca ini
mempunyai bagian – bagian penting, antara lain tempat beban, skala yang disertai beban
geser, sistem pengatur khusus dan petunjuk. Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu neraca dua
lengan yang mempunyai batas ketelitian 0,01 g dengan batas mengukur massa 310 g sehingga
disebut neraca Ohauss-310 dan neraca tiga lengan yang mempunyai batas ketelitian 0,1 g
dengan batas mengukur massa 2,610 kg dan disebut neraca Ohauss-2610. Salah satu jenis
neraca yang kita gunakan pada saat praktikum kali ini adalah neraca Ohauss-310.
Kali ini kita mendapatkan benda untuk di ukur massa nya yaitu sebuah jam tangan.
pada pengukuran kali ini yang pertama kali dilakukan yaitu kami mengukur massa jam
tangan yang sudah di tentukan dengan neraca Ohauss. sebagai alat pertama pengukuran
massa ini dilakukan sebanyak 5 kali pengukuran. Dan hasil dari ke-5 pengukuran tersebut
jangan lupa untuk kita catat didalam buku. Nilai massa yang terbaca: Perlu diperiksa nilai
massa yang terbaca pada display neraca. Pastikan untuk membaca nilai secara akurat dan
cermat, terutama jika nilai tersebut memiliki satuan yang berbeda dengan yang diinginkan.
Ketelitian dan akurasi neraca: Perlu diperhatikan ketelitian dan akurasi neraca,
biasanya dapat dilihat pada spesifikasi teknis neraca tersebut. Hal ini akan mempengaruhi
seberapa akurat pengukuran massa yang dilakukan. Ketelitian neraca adalah kemampuan
untuk menghasilkan nilai pengukuran yang seragam pada pengukuran yang berulang-ulang,
sedangkan akurasi neraca adalah kemampuan neraca untuk menghasilkan nilai pengukuran
yang sesuai dengan nilai sebenarnya.
Kondisi dan penggunaan neraca: Perlu diperhatikan juga kondisi dan penggunaan
neraca, seperti kebersihan platform neraca, dan perawatan secara rutin. Jika tidak, hal ini
dapat mempengaruhi ketelitian dan akurasi neraca.
Pengukuran ke-2 dalam praktikum kali inimenggunakan gelas ukur. Pengukuran
menggunakan gelas ukur adalah salah satu cara untuk mengukur volume atau jumlah cairan
atau zat cair dalam satuan tertentu. Gelas ukur biasanya terbuat dari bahan kaca atau polimer
plastik dan memiliki bentuk silinder atau kerucut dengan satuan ukur yang tertera pada
permukaannya. Gelas ukur ini memiliki akurasi lebih baik dibandingkan gelas kimia maupun
gelas labu Erlenmeyer. Namun perlu diingat bahwa pengukuran dengan gelas ukur memiliki
ketelitian yang terbatas, biasanya hingga dua digit di belakang koma. Selain itu, cairan harus
dituangkan secara perlahan dan dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengukuran. Oleh karena itu, jika diperlukan pengukuran dengan ketelitian yang lebih tinggi,
disarankan untuk menggunakan peralatan pengukur yang lebih akurat seperti buret atau pipet.
Di praktikum kali ini kita mengukur massa gelas ukur dan mengukur jumlah volume
pada gelas ukur. Pada pengukuran menggunakan gelas ukur ini untuk mencari massa dan
membaca skala volume air yang terukur. cara menggunakan gelas ukur yaitu; pertama-tama
timbang massa gelas ukur, amati batas maksimum dan minimum yang ditunjukkan gelas ukur
tersebut. Pastikan gelas ukur bersih dan kering sebelum digunakan, Tuang cairan yang akan
diukur ke dalam gelas ukur hingga mencapai garis yang sesuai dengan jumlah yang ingin
diukur, Periksa tingkat permukaan cairan dengan melihatnya sejajar dengan skala ukur pada
gelas ukur, Baca hasil pengukuran pada skala yang sesuai dengan satuan ukur yang
digunakan dan timbang massa gelas ukur yang berisi air. Setelah mendapatkan angka yang
terjadi pada pengukuran tersebut, anda bisa mencatat hasil pengukuran tersebut pada buku
anda masing-masing.
Pada pengukuran gelas ukur dilakukan pengukuran massa pada benda yang akan
diukur. Pada gelas ukur dilakukan pengukuran massa menggunakan timbangan digital agar
mengetahui berat gelas ukur tersebut. Pengukuran massa dilakukan untuk menemukan berat
benda yang akan dilakukan pengukuran, untuk mendapatkan data pengukuran.
Pengukuran terakhir yaitu pengukuran dengan menggunakan termometer. Termometer
merupakan alat untuk mengukur suhu atau perubahan suhu dalam suatu benda atau
lingkungan. Istilah thermometer berasal dari bahasa yunani yaitu termos yang berarti panas
dan metro yang berarti ukuran. Thermometer menggunakan zat yang mudah berubah sifat
akibat perubahan suhu (sifat termometrik benda). Raksa (Hg) dan alkohol mudah memuai
akibat perubahan suhu,sifat termometrik inilah yang dipakai pada termometer zat cair. Alat
ini biasanya terdiri dari sebuah tabung kaca atau plastik yang diisi dengan air raksa atau
alkohol, dan dilengkapi dengan skala untuk membaca suhu dalam derajat Celsius atau
Fahrenheit. Ketika termometer ditempatkan pada benda atau lingkungan yang akan diukur
suhunya, suhu tersebut akan mengakibatkan perubahan dalam volume cairan dalam tabung,
dan ini akan terbaca pada skala termometer. Termometer digunakan di berbagai bidang,
termasuk dalam industri, laboratorium, dan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengukur
suhu udara, suhu badan, suhu ruangan, suhu cairan, dan sebagainya.
Pengukuran kali ini mengukur suhu air dan untuk mengetahui batas ukur
thermometer, mengetahui skala terkecil dari thermometer dan untuk mengetahui fungsi
benang yang ada pada thermometer. Batas ukur termometer tergantung pada jenis termometer
yang digunakan. Pada praktikum kali ini kita menggunakan thermometer raksa. Termometer
raksa: Biasanya memiliki rentang pengukuran antara -38 derajat Celsius hingga 370 derajat
Celsius. Skala terkecil dari sebuah thermometer tergantung pada jenis dan model termometer
yang digunakan. Namun, secara umum, skala terkecil pada termometer raksa atau termometer
alkohol adalah 1 derajat Celsius atau 1 derajat Fahrenheit.
Benang yang terdapat pada termometer biasanya digunakan sebagai penanda atau
referensi untuk membantu dalam membaca suhu yang diukur dengan lebih akurat. Pada
termometer raksa atau alkohol tradisional, benang seringkali diletakkan pada kolom cairan
raksa atau alkohol sebagai penanda untuk menunjukkan suhu tertentu pada skala termometer.
Contohnya, pada termometer raksa untuk mengukur suhu udara dalam ruangan,
benang diletakkan pada skala yang menunjukkan suhu 0 derajat Celsius atau 32 derajat
Fahrenheit, yang merupakan titik beku air. Sedangkan pada skala Fahrenheit, benang sering
ditempatkan pada 212 derajat Fahrenheit, yang merupakan titik didih air pada tekanan
atmosfer standar.
Pada termometer digital atau infrared, benang mungkin tidak diperlukan karena skala
pengukuran biasanya ditampilkan langsung pada layar digital. Namun, dalam beberapa kasus,
benang mungkin tetap digunakan sebagai referensi atau penanda untuk membantu dalam
membaca suhu yang diukur. Cara menggunakan thermometer raksa yaitu; Pastikan
termometer dalam kondisi baik, bersih dan dikalibrasi sebelum digunakan. Pilih lokasi
pengukuran yang sesuai dengan tujuan pengukuran suhu. Pastikan lokasi tersebut
representatif untuk suhu yang ingin diukur. Pada praktikum kali ini kita mengambil sebuah
gelas ukur yang telah terisi dengan air. Kemudian baca pada skala yang tertera pada
thermometer, Tunggu beberapa saat agar termometer dapat menunjukkan hasil yang stabil
sebelum dibaca. Catat hasil pengukuran suhu yang diperoleh dari termometer dan pastikan
hasilnya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jangan lupa untuk membersihkan
thermometer setelah digunakan dan menyimpannya ditempat yang aman.

Anda mungkin juga menyukai