Anda di halaman 1dari 8

NERACA OHAUS DAN NERACA PEGAS

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
”NERACA OHAUS DAN NERACA PEGAS” ini sesuai dengan petunjuk, kemampuan, serta
ilmu pengetahuaan yang penulis miliki.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi penulis,
umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 25
September 2012

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen, dimana eksperimen itu
sendiri terbagi dalam beberapa tahapan, di antaranya pengamatan, pengukuran, menganalisis,
dan membuat laporan hasil eksperimen. Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran
dan alat yang digunakan di dalam pengukuran yang disebut alat ukur.

Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional maupun yang
sudah menjadi produk teknologi modern. Salah satu contohnya adalah alat ukur besaran massa
seperti neraca. Neraca yang dimaksud adalah Neraca Ohaus dan Neraca Pegas. Pada neraca
ohaus terdapat sedikit perbedaan dengan necara yang sering dijumpai di pasar-pasar tradisional.
Hal ini dikarenakan neraca Ohaus memiliki ketelitian lebih tinggi disbanding neraca yang ada di
pasar-pasar tradisional.

Sebelum memakai neraca Ohaus dan pegas di dalam suatu eksperimen, hal pertama yang harus
dipahami dalam suatu praktikum adalah prinsip kerja serta fungsi dari komponen-komponen
yang terdapat pada neraca tersebut agar diperoleh data yang benar. Selain itu, untuk memperoleh
data yang benar dan akurat di dalam suatu eksperimen diperlukan juga pengukuran dan penulisan
hasil pengukuran dalam satuan yang benar serta keselamatan kerja dalam pengukuran menjadi
poin yang patut diperhitungkan sehingga berbagai peristiwa kecelakaan yang terjadi di dalam
melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.

Oleh sebab itu, Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk
mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam praktikum apabila
mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur,
menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan kalibrasi alat
ukur serta yang paling dasar praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum
yang meliputi nama alat, fungsi alat, komponen-komponen, dan prinsip kerja.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara dan prinsip kerja neraca?


2. Apa itu Neraca Ohaus?
3. Apa fungsi neraca Ohaus dan bagaimana cara menggunakannya?
4. Apa itu Neraca Pegas?
5. Apa fungsi neraca pegas dan bagaimana cara menggunakannya?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagian –bagian pada Neraca Ohaus dan Neraca Pegas.


2. Mengetahui fungsi pada Neraca Ohaus dan Neraca Pegas.
3. Mengetahui bagaimana cara menggunakan Neraca Ohaus dan Neraca Pegas.

BAB II

PEMBAHASAN

Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah
kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi
pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur massa benda dapat digunakan
neraca atau timbangan.
Neraca merupakan alat yang digunakan untuk mengukur massa benda atau logam. Neraca
dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca
lengan gantung, dan neraca digital.

A. Fungsi dan Prinsip kerja Neraca

Alat ukur massa yang sering digunakan dalam laboratorium fisika adalah neraca Ohaus. Tingkat
ketelitian alat ini lebih baik daripada neraca pasar yang sering dijumpai di toko-toko atau di
warung.

a. Pengertian Neraca Ohaus

Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca ini
adalah sekedar membanding massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan. Anak
timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini
dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat
digeser menjauh atau mendekati poros neraca . Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan
masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan
setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.

1. Skala dalam Neraca Ohaus

Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang digunakan. Setiap neraca
mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan lengan yang digunakannya.
Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang terdapat dalam neraca yang digunakan disaat
pengukuran. Misalnya pada neraca Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran 310 gram
mempunyai ketelitian 0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak menentukan besarnya
ketidakpastian dalam pengukuran.

Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian adalah ½ dari ketelitian alat. Secara matematis dapat
ditulis:Ketidakpastian = ½ x skala terkecil. Misalnya untuk neraca dengan tiga lengan dan batas
ukur 310 gram mempunyai skala terkecil 0,1 gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0 =
0,05.

2. Jenis Neraca Ohaus

Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya:

1. Neraca Ohaus dua lengan

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar. Gambar (1.10)
merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat
satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, …, 100g. Sedangkan lengan belakang
lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, …, 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala
utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.
Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
1. Lengan depan
2. Lengan belakang
3. System magnetic
4. Penggeser anak timbangan
5. Venier
6. Kait
7. Skala
8. Lekuk
9. Wadah
10. Alas

2. Neraca Ohaus tiga lengan

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.
Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:

1. Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,…..,
10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram
2. Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari
0,100, 200, ………, 500gr.
3. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10,
20, …, 100 gr.

Bagian-bagian Neraca Ohauss:

1. Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
2. Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur.
3. Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss
4 lengan terdapat empat lengan.
4. Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-geser
dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
5. Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan.

3. Kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung
dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya
kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000
dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:

• Perangkat baru
• Suatu perangkat setiap waktu tertentu
• Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
• Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi
• Ketika hasil observasi dipertanyakan

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari
suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam
akurasi tertentu.

Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi
pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis
kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak tepat pada
angka nol di masing-masing lengan.

4. Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus

Dalam mengukur massa benda dengan neraca Ohaus dua lengan atau tiga lengan sama. Ada
beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan neraca ohaus, antara
lain:

1. Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan
cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan
posisi dua garis pada neraca sejajar
2. Meletakkan benda yang akan diukur massanya
3. Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika
panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan
4. Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

5. Pembacaan dan penulisan hasil pengukuran dari neraca Ohaus


Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan dengan langkah
sebagai berikut :

– Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-masing lengan
neraca. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :

– Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan Misalnya pada neraca
Ohauss III lengan berarti hasilnya= LenganI + Lengan II +Lengan III. Seperti halnya pada alat
ukur panjang, hasil pengukuran menggunakan neraca dapat anda laporkan sebagai : Massa M =
xo ± ketidakpastian

b. Pengertian dan Fungsi Neraca Pegas


Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat
untuk menentukan massa benda yang diukurnya neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang
sebenarnya adalah tekanannya.

1. Skala dalam Neraca Pegas

Neraca pegas mempunyai dua baris skala, yaitu skalaN (newton) dan g (gram). Untuk
menimbang beban (benda),atur terlebih dahulu skala 0 (nol) dengan cara memutarsekrup
pengatur skala. Setelah itu gantungkan benda pada pengait neraca. Selanjutnya, baca hasil
pengukuran.Kelebihan menimbang beban dengan neraca pegas yaitudalam sekali menimbang
benda dapat diketahui massa dan berat benda sekaligus.

2. Bagian-bagian Neraca Pegas

Bagian-bagian dinamometer (neraca pegas)

Gantungan :sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut agar tidak


mengganggu proses pengukuran.

Penunjuk skala : bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil pengukuran)

Pegas : bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital.

Skala : harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang menunjukkan
hasil pengukuran

Pengait : sebagai tempat dimana benda diletakkan.

3. Prosedur Penggunaan Neraca Pegas

Kalibrasi

Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal kepada standar yang berlaku
untuk memastikan ketelitian suatu alat ukur atau menyetandarkan keadaan ukur sebelum
digunakan agar hasil pengukuran akurat, dan mendekati nilai benar. Adapun cara pengkalibrasi
dinamometer adalah dengan cara memutar sekrup yang ada di bagian atas dinamometer tanpa
beban hingga garis penunjuk skala menunjukan pada skala nol.

4. Cara Pengukuran
Adapun cara pengukurannya, yaitu :

Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat di bagian bawah
pegas. Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh penunjuk skala.

5. Cara Membaca

Cara membaca neraca pegas ini sama halnya seperti penggunaan alat ukur mistar yaitu melihat
angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada
dinamometer berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1
N.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN:

Neraca Ohaus :

1. Fungsi neraca Ohaus sebagai alat untuk mengukur massa benda dan prinsip neraca Ohaus
adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan atau
prinsip kerja tuas
2. Cara melakukan kalibrasi pada alat ukur besaran massa seperti neraca Ohaus adalah
dengan cara memutar skrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke
kanan posisi dua garis pada neraca sejajar
3. Menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus dua lengan adalah sebagai berikut:
jumlahdari nilai posisi anting lengan belakang dan lengan depan, skala utama dan skala
nonius. Sedangkan menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus tiga lengan adalah
jumlah dari nilai anting pada lengan belakang, anting pada lengan tengah, anting pada
lengan.

Neraca Pegas :

1. Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas


sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya neraca pegas
mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya.
2. Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal kepada standar yang
berlaku untuk memastikan ketelitian suatu alat ukur atau menyetandarkan keadaan ukur
sebelum digunakan agar hasil pengukuran akurat, dan mendekati nilai benar.
3. Cara membaca neraca pegas ini sama halnya seperti penggunaan alat ukur mistar yaitu
melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.uad.ac.id/nandadamayanti/2011/12/17/neraca-ohauss/

http://www.larissa-peraga.co.id

Anda mungkin juga menyukai